PENJELASAN REFLEKSI MODUL 2.3 Coaching adalah proses kolaborasi sistematis dengan fokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil untuk membantu seseorang belajar bukan mengajariny (2).pptx
Coaching adalah proses kolaborasi sistematis dengan fokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil untuk membantu seseorang belajar bukan mengajariny
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Coaching didefinisikan sebagai proses kolaborasi yang berfokus pada solusi untuk memfasilitasi peningkatan kinerja, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui percakapan yang menstimulasi proses berpikir kreatif. Prinsip-prinsip coaching meliputi kemitraan, kehadiran penuh, dan proses kreatif untuk memaksimalkan potensi individu. Coaching dapat d
Panduan :
1.Mendampingi Kepala Sekolah dalam mendiskusikan isu-isu praktik kepemimpinan pembelajaran dan perencanaan kerja kepala sekolah
2.Memfasilitasi refleksi Kepala Sekolah dalam penerapan program kerja sekolah
Modul ini membahas tentang coaching untuk mengembangkan orang lain dengan tujuan memberikan pemahaman dasar tentang pengertian, tujuan, dan teknik coaching serta membuat rencana pengembangan selama 3 bulan untuk peserta pelatihan menjadi wirausaha pemula menggunakan model GROW dan monitoring & evaluation.
Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...Kanaidi ken
Ìý
Coaching dan mentoring adalah proses kolaboratif antara dua atau lebih rekan profesional untuk merefleksikan praktik saat ini, membangun keterampilan, dan memecahkan masalah. Coaching berfokus pada pencapaian tujuan jangka pendek sementara mentoring lebih pada pembentukan karakter jangka panjang. Keduanya bertujuan meningkatkan kompetensi individu melalui pembelajaran saling mendukung.
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfAndiPatria2
Ìý
Merupakan kesimpulan dan penjelasan keterkaitan materi yang diperoleh dan merupakan refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama belajar modul 2
Workshop ini membahas tentang coaching, termasuk definisi, tujuan, dan teknik-teknik coaching. Peserta akan mempelajari tentang pembelajaran dewasa, model GROW dalam coaching, dan nilai-nilai penting bagi seorang coach. Workshop ini bertujuan membantu peserta memahami konsep dan proses coaching serta mampu menerapkannya.
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3 JDDCoaching adalah proses kolaborasi sistematis deng...ahmadzaini10748
Ìý
Coaching adalah proses kolaborasi sistematis dengan fokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil untuk membantu seseorang belajar bukan mengajariny
P-5 DAN PPRA5 adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila...ahmadzaini10748
Ìý
ojek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya
More Related Content
Similar to PENJELASAN REFLEKSI MODUL 2.3 Coaching adalah proses kolaborasi sistematis dengan fokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil untuk membantu seseorang belajar bukan mengajariny (2).pptx (20)
Panduan :
1.Mendampingi Kepala Sekolah dalam mendiskusikan isu-isu praktik kepemimpinan pembelajaran dan perencanaan kerja kepala sekolah
2.Memfasilitasi refleksi Kepala Sekolah dalam penerapan program kerja sekolah
Modul ini membahas tentang coaching untuk mengembangkan orang lain dengan tujuan memberikan pemahaman dasar tentang pengertian, tujuan, dan teknik coaching serta membuat rencana pengembangan selama 3 bulan untuk peserta pelatihan menjadi wirausaha pemula menggunakan model GROW dan monitoring & evaluation.
Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...Kanaidi ken
Ìý
Coaching dan mentoring adalah proses kolaboratif antara dua atau lebih rekan profesional untuk merefleksikan praktik saat ini, membangun keterampilan, dan memecahkan masalah. Coaching berfokus pada pencapaian tujuan jangka pendek sementara mentoring lebih pada pembentukan karakter jangka panjang. Keduanya bertujuan meningkatkan kompetensi individu melalui pembelajaran saling mendukung.
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfAndiPatria2
Ìý
Merupakan kesimpulan dan penjelasan keterkaitan materi yang diperoleh dan merupakan refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama belajar modul 2
Workshop ini membahas tentang coaching, termasuk definisi, tujuan, dan teknik-teknik coaching. Peserta akan mempelajari tentang pembelajaran dewasa, model GROW dalam coaching, dan nilai-nilai penting bagi seorang coach. Workshop ini bertujuan membantu peserta memahami konsep dan proses coaching serta mampu menerapkannya.
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3 JDDCoaching adalah proses kolaborasi sistematis deng...ahmadzaini10748
Ìý
Coaching adalah proses kolaborasi sistematis dengan fokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil untuk membantu seseorang belajar bukan mengajariny
P-5 DAN PPRA5 adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila...ahmadzaini10748
Ìý
ojek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya
P5 PRArojek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah sarana pencapaian ...ahmadzaini10748
Ìý
5 memiliki berbagai manfaat untuk peserta didik, yaitu: Memperkuat karakter peserta didik dan mengembangkan kompetensi mereka untuk menjadi warga dunia yang aktif.
tema p5 akan menjadi ajang pembelajaran p5.pptxahmadzaini10748
Ìý
Modul P5 merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxahmadzaini10748
Ìý
Pengelolaan Kinerja pada PMM adalah alat bantu yang memudahkan Guru dan Kepala Sekolah untuk menentukan sasaran kinerja yang lebih kontekstual sesuai kebutuhan satuan pendidikan dan pengembangan karir guna peningkatan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Fitur Pengelolaan Kinerja ini telah terintegrasi dengan layanan e-kinerja yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara.
ppt budaya positif OK membenatu guru dalam mengembangkan budaya pptxahmadzaini10748
Ìý
Jadi budaya positif di sekolah ialah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
PENJELASAN REFLEKSI MODUL 2.3 Coaching adalah proses kolaborasi sistematis dengan fokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil untuk membantu seseorang belajar bukan mengajariny (2).pptx
1. Oleh Ahmad Zaini
Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Kabupaten Sidoarjo
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN
MODUL 2.3
COACHING UNTUK SUPERVISI
AKADEMIK
2. MODEL 5
2.
Ch
alle
ng
e
3.
Con
cep
t
• C
o
n
n
e
c
t
i
o
4.
Cha
nge
Apa keterkaitan
materi yang
didapat dengan
peran Anda
sebagai Calon
Guru Penggerak?
Adakah ide, materi
atau pendapat dari
narasumber yang
berbeda dari
praktik yang Anda
jalankan selama
ini?
Konsep-konsep utama
yang dipelajari dan
terus dibawa selama
menjadi Calon Guru
Penggerak atau
bahkan setelah
menjadi Guru
Penggerak?
Apa perubahan
dalam diri Anda
yang ingin Anda
lakukan setelah
mendapatkan
materi pada hari
ini?
3. CONNECTIO
N
Calon Guru Penggerak memiliki peran yang
melekat sebagai pemimpin pembelajaran. Antara
lain sebagai Mentor: saat membagikan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya.
Konselor: saat ada masalah emosi dan psikologis,
fokus pada pembenahan masa lalu. Trainer: saat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
murid. Namun yang ideal adalah saat menjadi
COACH. Mengapa demikian?
4. CONNECTIO
N
Karena....
Tujuan Coaching: menuntun coachee untuk
menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi
tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan
yang dikehendaki.
Hubungan Coaching: membangun kemitraan yang
setara dan coachee sendiri yang mengambil
keputusan. Coach hanya menghantarkan melalui
mendengarkan aktif dan melontarkan pertanyaan,
5. CHALLENGE
Praktik yang sudah berjalan selama ini:
• Konseling: Murid datang dengan masalahnya, Guru memberi solusi
• Mentoring: Murid berada diposisi belum pengalaman, Guru sebagai
orang berpengalaman
• Training: Murid berada di posisi orang belum ahli, Guru sebagai orang
yang ahli
• Fasilitasi: Murid yang berada di luar kelompok BUKAN menjadi sasaran
guru
SETELAH mempelajari COACHING, saya akan berperan sebagai COACH
yang memberdayakan, mengantarkan Coachee ke posisi yang lebih baik
dari yang sudah baik dan menuntun coachee untuk menemukan ide baru
dari dalam dirinya atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi
6. 4. supervisi
akademik dengan
paradigma berpikir
coaching.
1. Coaching
dalam Konteks
Pendidikan
2. Paradigma
Berpikir
Coaching
MIND MAPPING
COACHING
KONSEP
3. Kompetensi
inti coaching
dan TIRTA
sebagai alur
7. Coaching dalam Konteks Pendidikan
Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut
Wuri Handayani, menjadi semangat yang menguatkan
keterampilan komunikasi guru dan murid dengan
menggunakan pendekatan coaching. Tut Wuri Handayani
menjadi kekuatan dalam pendekatan proses coaching
dengan memberdayakan (andayani/handayani) semua
kekuatan diri pada murid. Sebagai seorang Guru
(pendidik/pamong) dengan semangat Tut Wuri
Handayani, maka perlulah kita menghayati dan
memaknai cara berpikir atau paradigma berpikir Ki Hajar
Dewantara sebelum melakukan pendampingan dengan
pendekatan coaching sebagai salah pendekatan
komunikasi dengan semangat among (menuntun).
8. Paradigma Berpikir Coaching
Seorang guru sebagai coach yang hebat,
hendaknya memiliki paradigma berpikir coaching
terlebih dahulu.
Paradigma tersebut adalah:
1. Fokus pada coachee/rekan yang akan
dikembangkan
2. Bersikap terbuka dan ingin tahu
3. Memiliki kesadaran diri yang kuat
4. Mampu melihat peluang baru dan masa depan
9. 1. Kehadiran Penuh/Presence
Kehadiran penuh/presence adalah kemampuan
untuk bisa hadir utuh bagi coachee, atau di dalam
coaching disebut sebagai coaching presence
sehingga badan, pikiran, hati selaras saat sedang
melakukan percakapan coaching
2. Mendengarkan Aktif
Seorang coach yang baik akan mendengarkan
lebih banyak dan lebih sedikit berbicara. Dalam
percakapan coaching, fokus dan pusat komunikasi
adalah pada diri coachee, yakni mitra bicara.
3. Mengajukan Pertanyaan Berbobot
. Pertanyaan yang diajukan seorang coach
diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan
dapat menstimulasi pemikiran coachee,
memunculkan hal-hal yang mungkin belum
Kompetensi
inti
coaching
10. Tujuan
Tujuan Umum (Tahap awal
dimana kedua pihak coach dan
coachee menyepakati tujuan
pembicaraan yang akan
berlangsung. Idealnya tujuan ini
Identifikasi (Coach melakukan
penggalian dan pemetaan situasi yang
sedang dibicarakan, dan
menghubungkan dengan fakta-fakta
yang ada pada saat sesi)
Identifikasi
(Pengembangan ide
atau alternatif solusi
untuk rencana yang
akan dibuat
Rencana Aksi
R(Membuat komitmen
atas hasil yang dicapai
dan untuk langkah
selanjutnya
TAnggungjawab
TIRTA sebagai alur
11. Tujuan Umum
Beberapa hal yang dapat coach rancang (dalam pikiran
coach) dan yang dapat ditanyakan kepada coachee
diantaranya:
• Apa rencana pertemuan ini?
• Apa tujuannya?
• Apa tujuan dari pertemuan ini?
• Apa definisi tujuan akhir yang diketahui?
• Apakah ukuran keberhasilan pertemuan ini?
12. Identifikasi
Beberapa hal yang dapat ditanyakan:
• Kesempatan apa yang Bapak/Ibu miliki sekarang?
• Dari skala 1 hingga 10, dimana posisi Bapak/Ibu
sekarang dalam pencapaian tujuan Anda?
• Apa kekuatan Bapak/Ibu dalam mencapai tujuan
tersebut?
• Peluang/kemngkinan apa yang bisa Bapak/Ibu ambil?
• Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi
Bapak/Ibu dalam meraih tujuan?
• Apa solusinya?
13. Rencana Aksi
Beberapa pernyataan pemantik:
• Apa rencana Ibu/bapak dalam mencapai tujuan?
• Adakah prioritas?
• Apa strategi untuk itu?
• Bagaimana jangka waktnya?
• Apa ukuran keberhasilan rencana aksi Bapak/Ibu?
• Bagaimana cara Bapak/Ibu mengantisipasi
gangguan?
14. TAnggungjawab
Beberapa pernyataan pemantik:
• Apa komitmen Bapak/Ibu terhadap rencana
aksi?
• Siapa dan apa yang dapat membantu
Bapak/Ibu dalam menjaga komitmen?
• Bagaimana dengan tindak lanjut dari sesi
coaching ini?
15. CHANGE
• Saya akan melakukan perubahan pola
pikir tentang COACHING. Bahwa
coaching adalah memberdayakan
bukan menyuapi. Coaching adalah
mengantarkan dari posisi saat ini ke
posisi yang lebih baik dengan
kesetaraan.
• Mengimplementasi COACHING UNTUK
SUPERVISI PENDIDIKAN Baik kepada
rekan guru maupun murid sebagai
pemimpin pembelajaran.