際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Televisi
RADIO vs. TELEVISI
RADIO TELEVISI
Ketajaman penetrasi : memiliki
sinyal kuat, segmented
Adanya pemilahan area siaran
(zoning) dan jaringan kerja
(networking) yang mengefektifkan
penjangkauan masyarakat
Informal, bersifat pribadi,
interpersonal, interaktif
Formal, bersifat umum, satu arah
Imajinatif : dengan suara manusia,
musik, dan sound effect theatre
of mind
Kesan realistik : audio visual
Tidak memerlukan perhatian
terfokus : bisa didengarkan sambil
melakukan aktifitas lain
lebih tanggap : ditonton dalam
suasana santai, rekreatif
Brief History
 Penemuan teknologi komunikasi terpenting setelah mesin cetak.
 Televisi mengubah kultur. Mengubah relasi dengan buku, majalah, film dan
radio.
 Tokoh Pengembang Televisi
 Paul Nipkow (1884), ilmuwan Rusia tinggal di Berlin, mengembangkan alat
pengirim sinyal elektrik pertama yang dapat dilihat manusia.
 Vladimir Zworykin (1923), imigran Rusia tinggal di Pitssburgh,
mengembangkan tabung iconoscope, tabung kamera televisi pertama.
 Selanjutnya, bersama David Sarnoff (1929) mengembangkan kinescope,
tabung kamera yg lebih baik.
 Pd waktu yg hampis sama Philo Farnsworth mengembangkan sistem televisi
elektronik (1927), pd umur 20, dgn melakukan demonstrasi
Sejarah Televisi
 Marvin Middlemark (1919-1989): penemu antena, 1956, NY, penguat
penerimaan sinyal tv, membuat tv semakin booming pd 1960an
 Peter Goldmark: 1946 memperkenalkan tv berwarna, digunakan pd
1949 di rs atlantic city menayangkan proses operasi
1950an
 Di AS, pada 1952, 108 stasiun melakukan siaran pada 17 juta pemilik televisi
 Di akhir dekade, terdapat 559 stasium, dan hampir 90% rumah memiliki
televisi.
 Konten merupakan pengembangan dari radio, variety, sitcom, drama, opera
sabun, kuis, talk show.
 Format documenter membuat jurnalisme penyiar menjadi lebih kuat
 Coaxial cable dan microwave relay membuat televisi dapat mendistribusikan
programnya pada 1951 ke seluruh AS.
Sistem industri
 Awalnya, jaringan hanya menjadi broker, menjual airtime dan distribusi.
 Hanya memproduksi siaran berita dan olahraga, menerima agensi luar untuk
menyiarkan program. Ahensi iklan, misalnya, dapat mengangkat PH untuk
memproduksi program untuk kliennya. Klien tersebut kemudian menjadi
sponsornya. Ahensi kemudian membayar pada jaringan untuk menyiarkan
program tersebut secara nasional.
 Sekarang, disbanding menjual blocking time kpada ahensi atau sponsor,
jaringan membayar konten yang mereka udarakan melalui penjualan spot
iklan (60 second).
 Efeknya: berakhirnya era emas televisi. Ketika sponsor setuju untuk membuat
program maka mereka memberikan permintaan akan program berkualitas.
Spot hanya focus pada berapa jumlah penonton yang tertarik.
Rating Nielsen
 Ac Nielsen awalnya merupakan perusahaan product-testing (1923)
 Pada 1936 mulai melakukan riset pasar, kemudian rating radio. Rating televisi
dimulai pada 1950.
 Sistem: Nielsen memilih 15000 RT sebagai representasi seluruh audiens.
Kemudian Nielsen menggunakan peoplemeter untuk merekam data atas apa
yang audiens tonton. Rekaman informasi kemudian dikirim melalui saluran
telpon. Perusahaan dapat menentukan program apa yg ditonton, siapa yg
menonton, dan berapa lama waktu yg dihabiskan setiap penonton.
 Nielsen juga mengadakan survey diary 4 kali setahun (Februari, Mei, Juli dan
November). Penonton diminta menuliskan apa yg mereka tonton dan siapa yg
menontonnya. Kombinasi data dari people meter dan survey ini membantu
stasiun menentukan rate iklan 3 bulan ke depan.
Mengukur rating TV
 Mengukur data penonton hampir sama dgn radio.
 Dilakukan oleh Nielsen Media Research menggunakan perangkat PeopleMeter
 Rating:
Jumlah RT yg menonton program
Jumlah RT potensial memiliki TV
 Share:
Jumlah RT yg menonton program
Jumlah RT yg menonton TV pd waktu tertentu
POPULATION VS SAMPLE
TVR TV A
= 3.000 / 10.000
= 30%
TVR TV B
= 2.500 / 10.000
= 25%
TVR TV C
= 100 / 10.000
= 1%
TV A
30%
TV B
25%
TV C
1%
TOTAL TVR
56%
Total TVR adalah PROSENTASE JUMLAH PENONTON SUATU PROGRAM dibandingkan JUMLAH
PENONTON yang memiliki televisi saat itu.
ILUSTRASI
10.000
PENONTON POTENSIAL = 10.000
JUMLAH PENONTON
TV A = 3000
TV B = 2500
TV C = 100
TOTAL = 5600
TVS TV A
= 3.000 / 5.600
= 53.6%
TVS TV B
= 2.500 / 5.600
= 44.6%
TVS TV C
= 100 / 5.600
= 1.8%
TV A
3000
TV B
2500
TV C
100
10.000
PENONTON POTENSIAL = 10.000
JUMLAH PENONTON
TV A = 3000
TV B = 2500
TV C = 100
TOTAL = 5600
ILUSTRASI
TVS adalah PROSENTASE JUMLAH PENONTON suatu program dibandingkan JUMLAH TOTAL
PENONTON yang menonton televisi saat itu.
TV sebagai medium iklan
 Di AS, rata2 RT menonton TV per hari adalah 8 jam 11 menit. Pria
menghabiskan rata2 4 jam 31 menit, Wanita 5 jam 17 menit, anak2 4 jam 32
menit
 Pada 2006, pendapatan dari iklan sebesar 75,7 milyar USD, atau 43,7% dari
seluruh pengluaran iklan di AS
Tren konvergensi
 VCR (Video Cassette Recorders) dikenalkan pada 1976, dimulainya era rental
dan pembelian video dan alat pemutarnya.
 DVD (Digital Video Disc) dikenalkan pada 1996 beserta DVD playernya, bisa
subtitle beberapa bahasa, mencari scene spesifik, informasi mengenai
produksi dan personilnya, termasuk beberapa scene yg tidak ada di versi
teater.
 DVR (Digital Video Recorder), dikenalkan pada 1999 oleh Philips menggunakan
TiVo. Menggunakan digital software, penonton dapat me-rewind program,
merekam hanya dengan menyebutkan judul atau nama actor.
 Digital TV, menggunakan digital receivers, memungkinkan format konten yg
banyak (multiple channels) pada satu spectrum space. Namun terdapat
konflik dengan penggunaan HDTV.
Emerging Trends/Tren Saat Ini
 Audience segmentation
 Convergence
 Increased audience control
 Multiple platforms
 User-generated content
 Mobile media
MNC
(RCTI-
GlobalTV-
MNCTV)
Transcorp
(TransTV-
Trans7)
Vivanews
(ANTV-
TVOne)
Grup
Surya
(SCTV-
Indosiar-
Ochannel
Audience
segmentati
on
Rcti-
sinetron-
iklan
kecantikan
Trans7-
OVJ-
Honda/Ya
maha
convergenc
e
corporate
dan
operationa
l
Corporate
dan
operationa
l
Corporate
dan
operationa
l
Corporate
dan
operationa
l
Multiple
platforms
RCTI
streaming
myTrans di
Ipad
UGC
Audience segmentation
 Audiens media menjadi kurang massa dan lebih selektif
 Pertumbuhan jumlah stasiun televisi membuat audiens semakin
tersegmentasi. (Dahulu TVRI penguasa, sekarang korporasi)
 Penyebab:
 waktu menjadi komoditas langka (komuter, bekerja, mengasuh anak) sehingga
audiens lebih memilih konten sesuai minat/ketertarikan
 Penyebab:
 Banyak media alternatif (TV kabel, TV internet, youtube)
 Perubahan kebijakan pengiklan: dari target massa menjadi target market tertentu.
(Cth: tupperware she can)
 Komunikasi massa masih berlaku?
 Jangkauan audiens masih besar. Cth: TV korporasi
 Potensi masih ada: the right message in the right medium. Cth: Idol, Dai Muda
Convergence
 Proses muncul bersamaan atau bersatu dalam fokus yang sama
 Corporate convergence, berawal dari sinergi (studio film dan tv kabel: Fox,
Warner).
 Operational convergence, beberapa jenis media menggabungkan operasi
mereka dalam satu departemen operasional (rcti, okezone.com, sindo; tvone,
vivanews.com)
 Device convergence, kombinasi dua/tiga perangkat dalam satu alat (iPhone:
telepon, pemutar MP3, kamera, dan terhubung dgn internet)
Increased audience control
 Audiens semakin memiliki kekuasaan pada apa yang ingin mereka lihat.
 Tren terbaru: Digital video recordings (DVRs) seperti TiVo (dapat mem-pause
siaran langsung, FF iklan).
 Konsumsi berita: selain tv jaringan, ada tv kabel, situs internet, dan portal
internet seperti Google. Intinya: audiens tidak tergantung pada satu sumber
berita
Multiple platforms
 Jargon Everything. Everywhere. Upaya perusahaan media beradaptasi
dengan perubahan teknologi media
 Strategi: membuat konten tersedia kepada audiens menggunakan beberapa
platform/perangkat.
 Cth: live myTrans di iPad
User-generated content
 UGC atau peer-production menjadi fenomena. Cth: Youtube (diakuisisi Google
1,65 milyar USD), Flickr (diakuisisi Yahoo! 30 juta USD, Wikipedia, dan 40 juta
blogger
 Sebuah TV di San Francisco memecat semua staf berita dan hanya bergantung
pada berita yg dikirimkan audiensnya. Citizen journalism
 Thx to: kamera digital yg semakin murah, user-friendly technology.
 Perubahan paradigma dari Web 1.0 (perusahaan, tiras, downloading) menjadi
Web 2.0 (komunitas, masyarakat, uploading)
Mobile media
 Mobile media menjadi tren baru media massa
 Dua Layar Utama main-screen Tradisional: Televisi dan Komputer.
Bergabung layar2 kecil: cellphone, iPod, tablet.
Literasi Media
 Saat ini, TV menjadi sumber utama pencarian berita. Namun perlu disadari,
unsur jurnalisme dan show (drama) dalam menarik perhatian penonton.
 Stasiun memiliki kewajiban menyampaikan informasi yang benar dan akurat
ke public. Di sisi lain, stasiun juga harus menarik banyak penonton sehingga
dapat menarik iklan (pendapatan)
 Mampu menganalisa konten, kepentingan public atau profit. Penggunaan
stimulasi visual utk menarik penonton. Mengetahui siapa di balik berita.
 Produser harus menjaga dua kepentingan public dan profit.

More Related Content

Similar to Televisi (20)

2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
haikalhasbifirdaus
Sejarah penemuan televisi di dunia
Sejarah penemuan televisi di duniaSejarah penemuan televisi di dunia
Sejarah penemuan televisi di dunia
University of Andalas
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar PenyiaranTeknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO
MMM-7-Manajemen-media-elektronik-pptx.pptx
MMM-7-Manajemen-media-elektronik-pptx.pptxMMM-7-Manajemen-media-elektronik-pptx.pptx
MMM-7-Manajemen-media-elektronik-pptx.pptx
AnonymouskNlIgjlBVe
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarIsi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
I Wayan Suparno
PERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptxPERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptx
LUKASYULIANTO2
Ppt 1
Ppt 1Ppt 1
Ppt 1
chyntiaharyana
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
tikamart
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
tikamart
PENGANTAR DASAR BP.pdf
PENGANTAR DASAR BP.pdfPENGANTAR DASAR BP.pdf
PENGANTAR DASAR BP.pdf
ssuserf6ee0d2
Karakter tv
Karakter tvKarakter tv
Karakter tv
iwayan suta
manajemen siaran produksi televisi.pdf
manajemen siaran produksi televisi.pdfmanajemen siaran produksi televisi.pdf
manajemen siaran produksi televisi.pdf
AHMADSYAHRIL29
Mkalah juve (1)
Mkalah juve (1)Mkalah juve (1)
Mkalah juve (1)
University of Andalas
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
I Wayan Suparno
Karakteristik tv
Karakteristik tvKarakteristik tv
Karakteristik tv
iwayan suta
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
endrah80
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
endrah80
Bab 4 penyiararan radio
Bab 4 penyiararan radioBab 4 penyiararan radio
Bab 4 penyiararan radio
EKO SUPRIYADI
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Dede Alamsyah
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
haikalhasbifirdaus
Sejarah penemuan televisi di dunia
Sejarah penemuan televisi di duniaSejarah penemuan televisi di dunia
Sejarah penemuan televisi di dunia
University of Andalas
MMM-7-Manajemen-media-elektronik-pptx.pptx
MMM-7-Manajemen-media-elektronik-pptx.pptxMMM-7-Manajemen-media-elektronik-pptx.pptx
MMM-7-Manajemen-media-elektronik-pptx.pptx
AnonymouskNlIgjlBVe
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarIsi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
I Wayan Suparno
PERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptxPERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptx
LUKASYULIANTO2
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
tikamart
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
tikamart
PENGANTAR DASAR BP.pdf
PENGANTAR DASAR BP.pdfPENGANTAR DASAR BP.pdf
PENGANTAR DASAR BP.pdf
ssuserf6ee0d2
manajemen siaran produksi televisi.pdf
manajemen siaran produksi televisi.pdfmanajemen siaran produksi televisi.pdf
manajemen siaran produksi televisi.pdf
AHMADSYAHRIL29
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
I Wayan Suparno
Karakteristik tv
Karakteristik tvKarakteristik tv
Karakteristik tv
iwayan suta
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
endrah80
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
endrah80
Bab 4 penyiararan radio
Bab 4 penyiararan radioBab 4 penyiararan radio
Bab 4 penyiararan radio
EKO SUPRIYADI
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Dede Alamsyah

Recently uploaded (20)

Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxTeknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
UsBero
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxTeknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
UsBero
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7

Televisi

  • 2. RADIO vs. TELEVISI RADIO TELEVISI Ketajaman penetrasi : memiliki sinyal kuat, segmented Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat Informal, bersifat pribadi, interpersonal, interaktif Formal, bersifat umum, satu arah Imajinatif : dengan suara manusia, musik, dan sound effect theatre of mind Kesan realistik : audio visual Tidak memerlukan perhatian terfokus : bisa didengarkan sambil melakukan aktifitas lain lebih tanggap : ditonton dalam suasana santai, rekreatif
  • 3. Brief History Penemuan teknologi komunikasi terpenting setelah mesin cetak. Televisi mengubah kultur. Mengubah relasi dengan buku, majalah, film dan radio. Tokoh Pengembang Televisi Paul Nipkow (1884), ilmuwan Rusia tinggal di Berlin, mengembangkan alat pengirim sinyal elektrik pertama yang dapat dilihat manusia. Vladimir Zworykin (1923), imigran Rusia tinggal di Pitssburgh, mengembangkan tabung iconoscope, tabung kamera televisi pertama. Selanjutnya, bersama David Sarnoff (1929) mengembangkan kinescope, tabung kamera yg lebih baik. Pd waktu yg hampis sama Philo Farnsworth mengembangkan sistem televisi elektronik (1927), pd umur 20, dgn melakukan demonstrasi
  • 4. Sejarah Televisi Marvin Middlemark (1919-1989): penemu antena, 1956, NY, penguat penerimaan sinyal tv, membuat tv semakin booming pd 1960an Peter Goldmark: 1946 memperkenalkan tv berwarna, digunakan pd 1949 di rs atlantic city menayangkan proses operasi
  • 5. 1950an Di AS, pada 1952, 108 stasiun melakukan siaran pada 17 juta pemilik televisi Di akhir dekade, terdapat 559 stasium, dan hampir 90% rumah memiliki televisi. Konten merupakan pengembangan dari radio, variety, sitcom, drama, opera sabun, kuis, talk show. Format documenter membuat jurnalisme penyiar menjadi lebih kuat Coaxial cable dan microwave relay membuat televisi dapat mendistribusikan programnya pada 1951 ke seluruh AS.
  • 6. Sistem industri Awalnya, jaringan hanya menjadi broker, menjual airtime dan distribusi. Hanya memproduksi siaran berita dan olahraga, menerima agensi luar untuk menyiarkan program. Ahensi iklan, misalnya, dapat mengangkat PH untuk memproduksi program untuk kliennya. Klien tersebut kemudian menjadi sponsornya. Ahensi kemudian membayar pada jaringan untuk menyiarkan program tersebut secara nasional. Sekarang, disbanding menjual blocking time kpada ahensi atau sponsor, jaringan membayar konten yang mereka udarakan melalui penjualan spot iklan (60 second). Efeknya: berakhirnya era emas televisi. Ketika sponsor setuju untuk membuat program maka mereka memberikan permintaan akan program berkualitas. Spot hanya focus pada berapa jumlah penonton yang tertarik.
  • 7. Rating Nielsen Ac Nielsen awalnya merupakan perusahaan product-testing (1923) Pada 1936 mulai melakukan riset pasar, kemudian rating radio. Rating televisi dimulai pada 1950. Sistem: Nielsen memilih 15000 RT sebagai representasi seluruh audiens. Kemudian Nielsen menggunakan peoplemeter untuk merekam data atas apa yang audiens tonton. Rekaman informasi kemudian dikirim melalui saluran telpon. Perusahaan dapat menentukan program apa yg ditonton, siapa yg menonton, dan berapa lama waktu yg dihabiskan setiap penonton. Nielsen juga mengadakan survey diary 4 kali setahun (Februari, Mei, Juli dan November). Penonton diminta menuliskan apa yg mereka tonton dan siapa yg menontonnya. Kombinasi data dari people meter dan survey ini membantu stasiun menentukan rate iklan 3 bulan ke depan.
  • 8. Mengukur rating TV Mengukur data penonton hampir sama dgn radio. Dilakukan oleh Nielsen Media Research menggunakan perangkat PeopleMeter Rating: Jumlah RT yg menonton program Jumlah RT potensial memiliki TV Share: Jumlah RT yg menonton program Jumlah RT yg menonton TV pd waktu tertentu
  • 10. TVR TV A = 3.000 / 10.000 = 30% TVR TV B = 2.500 / 10.000 = 25% TVR TV C = 100 / 10.000 = 1% TV A 30% TV B 25% TV C 1% TOTAL TVR 56% Total TVR adalah PROSENTASE JUMLAH PENONTON SUATU PROGRAM dibandingkan JUMLAH PENONTON yang memiliki televisi saat itu. ILUSTRASI 10.000 PENONTON POTENSIAL = 10.000 JUMLAH PENONTON TV A = 3000 TV B = 2500 TV C = 100 TOTAL = 5600
  • 11. TVS TV A = 3.000 / 5.600 = 53.6% TVS TV B = 2.500 / 5.600 = 44.6% TVS TV C = 100 / 5.600 = 1.8% TV A 3000 TV B 2500 TV C 100 10.000 PENONTON POTENSIAL = 10.000 JUMLAH PENONTON TV A = 3000 TV B = 2500 TV C = 100 TOTAL = 5600 ILUSTRASI TVS adalah PROSENTASE JUMLAH PENONTON suatu program dibandingkan JUMLAH TOTAL PENONTON yang menonton televisi saat itu.
  • 12. TV sebagai medium iklan Di AS, rata2 RT menonton TV per hari adalah 8 jam 11 menit. Pria menghabiskan rata2 4 jam 31 menit, Wanita 5 jam 17 menit, anak2 4 jam 32 menit Pada 2006, pendapatan dari iklan sebesar 75,7 milyar USD, atau 43,7% dari seluruh pengluaran iklan di AS
  • 13. Tren konvergensi VCR (Video Cassette Recorders) dikenalkan pada 1976, dimulainya era rental dan pembelian video dan alat pemutarnya. DVD (Digital Video Disc) dikenalkan pada 1996 beserta DVD playernya, bisa subtitle beberapa bahasa, mencari scene spesifik, informasi mengenai produksi dan personilnya, termasuk beberapa scene yg tidak ada di versi teater. DVR (Digital Video Recorder), dikenalkan pada 1999 oleh Philips menggunakan TiVo. Menggunakan digital software, penonton dapat me-rewind program, merekam hanya dengan menyebutkan judul atau nama actor. Digital TV, menggunakan digital receivers, memungkinkan format konten yg banyak (multiple channels) pada satu spectrum space. Namun terdapat konflik dengan penggunaan HDTV.
  • 14. Emerging Trends/Tren Saat Ini Audience segmentation Convergence Increased audience control Multiple platforms User-generated content Mobile media
  • 16. Audience segmentation Audiens media menjadi kurang massa dan lebih selektif Pertumbuhan jumlah stasiun televisi membuat audiens semakin tersegmentasi. (Dahulu TVRI penguasa, sekarang korporasi) Penyebab: waktu menjadi komoditas langka (komuter, bekerja, mengasuh anak) sehingga audiens lebih memilih konten sesuai minat/ketertarikan
  • 17. Penyebab: Banyak media alternatif (TV kabel, TV internet, youtube) Perubahan kebijakan pengiklan: dari target massa menjadi target market tertentu. (Cth: tupperware she can) Komunikasi massa masih berlaku? Jangkauan audiens masih besar. Cth: TV korporasi Potensi masih ada: the right message in the right medium. Cth: Idol, Dai Muda
  • 18. Convergence Proses muncul bersamaan atau bersatu dalam fokus yang sama Corporate convergence, berawal dari sinergi (studio film dan tv kabel: Fox, Warner). Operational convergence, beberapa jenis media menggabungkan operasi mereka dalam satu departemen operasional (rcti, okezone.com, sindo; tvone, vivanews.com) Device convergence, kombinasi dua/tiga perangkat dalam satu alat (iPhone: telepon, pemutar MP3, kamera, dan terhubung dgn internet)
  • 19. Increased audience control Audiens semakin memiliki kekuasaan pada apa yang ingin mereka lihat. Tren terbaru: Digital video recordings (DVRs) seperti TiVo (dapat mem-pause siaran langsung, FF iklan). Konsumsi berita: selain tv jaringan, ada tv kabel, situs internet, dan portal internet seperti Google. Intinya: audiens tidak tergantung pada satu sumber berita
  • 20. Multiple platforms Jargon Everything. Everywhere. Upaya perusahaan media beradaptasi dengan perubahan teknologi media Strategi: membuat konten tersedia kepada audiens menggunakan beberapa platform/perangkat. Cth: live myTrans di iPad
  • 21. User-generated content UGC atau peer-production menjadi fenomena. Cth: Youtube (diakuisisi Google 1,65 milyar USD), Flickr (diakuisisi Yahoo! 30 juta USD, Wikipedia, dan 40 juta blogger Sebuah TV di San Francisco memecat semua staf berita dan hanya bergantung pada berita yg dikirimkan audiensnya. Citizen journalism Thx to: kamera digital yg semakin murah, user-friendly technology. Perubahan paradigma dari Web 1.0 (perusahaan, tiras, downloading) menjadi Web 2.0 (komunitas, masyarakat, uploading)
  • 22. Mobile media Mobile media menjadi tren baru media massa Dua Layar Utama main-screen Tradisional: Televisi dan Komputer. Bergabung layar2 kecil: cellphone, iPod, tablet.
  • 23. Literasi Media Saat ini, TV menjadi sumber utama pencarian berita. Namun perlu disadari, unsur jurnalisme dan show (drama) dalam menarik perhatian penonton. Stasiun memiliki kewajiban menyampaikan informasi yang benar dan akurat ke public. Di sisi lain, stasiun juga harus menarik banyak penonton sehingga dapat menarik iklan (pendapatan) Mampu menganalisa konten, kepentingan public atau profit. Penggunaan stimulasi visual utk menarik penonton. Mengetahui siapa di balik berita. Produser harus menjaga dua kepentingan public dan profit.