Dokumen tersebut membahas tentang teori antrian (queueing theory) yang digunakan untuk memodelkan dan menganalisis sistem antrian. Teori ini digunakan untuk memahami karakteristik sistem antrian dan merancang sistem pelayanan.
Metode penentuan ukuran lot (lot sizing) Silver-Meal memiliki kekurangan pada kondisi permintaan yang mengalami penurunan dari waktu ke waktu dan terdapat banyak permintaan nol. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut dengan cara menggabungkan metode Silver-Meal dengan metode Least Unit Cost (LUC) dan Part Period Balancing (PPB), yang mana kedua metode ini dipercaya dapat digunakan dalam berbagai kondisi pola permintaan dan pada beberapa kasus dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat daripada metode Silver-Meal. Hasil eksperimen menunjukan metode tersebut memberikan performa yang cukup baik, khususnya dari segi waktu komputasi yang lebih cepat, meskipun performa total biaya yang dihasilkan tidak selalu lebih baik jika dibandingkan dengan metode SM Orisinil. Adapun dari penelitian ini belum dapat diketahui secara pasti tipe permintaan yang menjadikan metode SM Modifikasi menjadi lebih unggul dibandingan metode SM Orisinil.
Acceptance sampling untuk data variabelMahros Darsin
油
Dokumen tersebut membahas tentang acceptance sampling untuk data variabel. Dibahas mengenai keunggulan dan kelemahan metode sampling variabel dibandingkan dengan atribut, tipe-tipe rencana sampling variabel, dasar-dasar rencana sampling untuk variabel, serta peringatan dalam menggunakan metode tersebut. Juga dibahas mengenai standar military standard MIL STD 414 dan ANSI/ASQC Z1.9-1993 untuk rencana sampling variabel.
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas besar permodelan sistem untuk usaha laundry bernama "Waroenk Laundry". Laporan tersebut membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, profil perusahaan, analisis sistem stakeholder, hierarki sistem, dan influence diagram dari Waroenk Laundry untuk meminimalkan kerugian yang terjadi.
Dokumen ini membahas tentang dasar-dasar pemodelan dan simulasi. Terdapat penjelasan tentang perbedaan antara verifikasi dan validasi, contoh model simulasi diskrit dan kontinyu, deterministik dan stokastik, serta statis dan dinamis. Juga dijelaskan tahapan pembuatan model dan contoh permasalahan yang dapat diselesaikan menggunakan metode simulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan dan simulasi sistem komputer. Materi kuliah ini membahas konsep sistem dan lingkungannya, definisi simulasi, tujuan simulasi, keuntungan dan kerugiannya, model simulasi sistem komputer, beberapa aplikasi simulasi, dan kapan simulasi digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk tujuan dan fungsi persediaan, unsur ketidakpastian permintaan dan supplier, biaya yang terkait dengan persediaan seperti biaya pemesanan, penyimpanan, kekurangan persediaan, dan yang terkait kapasitas, serta konsep economic order quantity untuk menghitung kuantitas pemesanan yang paling ekonomis.
Sistem Just In Time (JIT) berkembang di Jepang karena sumber daya alam yang terbatas, ketergantungan pada impor, dan kondisi geografis yang kurang menguntungkan. JIT mengurangi pemborosan melalui pengoptimalan persediaan, ruang, tenaga kerja, dan waktu untuk menurunkan biaya produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan jaringan supply chain. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa perancangan jaringan supply chain mencakup keputusan tentang lokasi, jumlah, dan kapasitas fasilitas produksi dan distribusi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa model yang dapat digunakan dalam merancang jaringan supply chain seperti metode kualitatif dan gravity location models.
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Presentasi ini dibuat untuk kepentingan akademik di UNIKOM. Prsentasi ini berisi teori-teori Business Model Canvas yang sebagian besar diambil dari Buku Startupreneur karya Hendry E. Ramdhan.
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareMega Audina
油
Dokumen tersebut membahas tentang laboratorium simulasi dan aplikasi industri pada jurusan teknik industri di Universitas Brawijaya. Dokumen ini menjelaskan tentang sistem pengiriman surat nasional di Kantor Pos Pusat Malang yang akan dimodelkan menggunakan perangkat lunak simulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi Just in Time (JIT) dimana barang hanya diproduksi sesuai permintaan dan jumlah yang dibutuhkan konsumen. JIT bertujuan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang tepat pada waktunya berdasarkan permintaan. Dokumen juga membahas manfaat penerapan JIT seperti pengurangan biaya persediaan, peningkatan kualitas dan layanan konsumen.
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang penjadwalan dan penentuan urutan pekerjaan (scheduling) yang meliputi metode penentuan jadwal maju dan mundur, kriteria penentuan prioritas pekerjaan, serta penggunaan rasio kritis untuk mengurutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
ANALISIS SISTEM ANTRIAN SERVICE MOBIL DI PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DENGAN M...Uofa_Unsada
油
Skripsi ini membahas analisis sistem antrian service mobil di PT. Tunas Mobilindo Perkasa dengan simulasi Arena. Perusahaan ini mengalami kendala antrian panjang khususnya di stasiun cuci mobil. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penyebab antrian dan memberikan solusi dengan menganalisis data kedatangan dan pelayanan serta melakukan simulasi dengan Arena. Hasilnya menunjukkan penambahan petugas cuci dapat mengurangi waktu rata-
Dokumen ini membahas simulasi pelayanan puskesmas Sadang Serang untuk mengurangi waktu tunggu pasien. Terdapat analisis data masukan, verifikasi dan validasi model simulasi menggunakan software ProModel. Hasilnya menunjukkan model simulasi sesuai dengan kondisi aktual dan dapat digunakan untuk menentukan kapasitas server.
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas besar permodelan sistem untuk usaha laundry bernama "Waroenk Laundry". Laporan tersebut membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, profil perusahaan, analisis sistem stakeholder, hierarki sistem, dan influence diagram dari Waroenk Laundry untuk meminimalkan kerugian yang terjadi.
Dokumen ini membahas tentang dasar-dasar pemodelan dan simulasi. Terdapat penjelasan tentang perbedaan antara verifikasi dan validasi, contoh model simulasi diskrit dan kontinyu, deterministik dan stokastik, serta statis dan dinamis. Juga dijelaskan tahapan pembuatan model dan contoh permasalahan yang dapat diselesaikan menggunakan metode simulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan dan simulasi sistem komputer. Materi kuliah ini membahas konsep sistem dan lingkungannya, definisi simulasi, tujuan simulasi, keuntungan dan kerugiannya, model simulasi sistem komputer, beberapa aplikasi simulasi, dan kapan simulasi digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk tujuan dan fungsi persediaan, unsur ketidakpastian permintaan dan supplier, biaya yang terkait dengan persediaan seperti biaya pemesanan, penyimpanan, kekurangan persediaan, dan yang terkait kapasitas, serta konsep economic order quantity untuk menghitung kuantitas pemesanan yang paling ekonomis.
Sistem Just In Time (JIT) berkembang di Jepang karena sumber daya alam yang terbatas, ketergantungan pada impor, dan kondisi geografis yang kurang menguntungkan. JIT mengurangi pemborosan melalui pengoptimalan persediaan, ruang, tenaga kerja, dan waktu untuk menurunkan biaya produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan jaringan supply chain. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa perancangan jaringan supply chain mencakup keputusan tentang lokasi, jumlah, dan kapasitas fasilitas produksi dan distribusi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa model yang dapat digunakan dalam merancang jaringan supply chain seperti metode kualitatif dan gravity location models.
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Presentasi ini dibuat untuk kepentingan akademik di UNIKOM. Prsentasi ini berisi teori-teori Business Model Canvas yang sebagian besar diambil dari Buku Startupreneur karya Hendry E. Ramdhan.
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareMega Audina
油
Dokumen tersebut membahas tentang laboratorium simulasi dan aplikasi industri pada jurusan teknik industri di Universitas Brawijaya. Dokumen ini menjelaskan tentang sistem pengiriman surat nasional di Kantor Pos Pusat Malang yang akan dimodelkan menggunakan perangkat lunak simulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi Just in Time (JIT) dimana barang hanya diproduksi sesuai permintaan dan jumlah yang dibutuhkan konsumen. JIT bertujuan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang tepat pada waktunya berdasarkan permintaan. Dokumen juga membahas manfaat penerapan JIT seperti pengurangan biaya persediaan, peningkatan kualitas dan layanan konsumen.
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang penjadwalan dan penentuan urutan pekerjaan (scheduling) yang meliputi metode penentuan jadwal maju dan mundur, kriteria penentuan prioritas pekerjaan, serta penggunaan rasio kritis untuk mengurutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
ANALISIS SISTEM ANTRIAN SERVICE MOBIL DI PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DENGAN M...Uofa_Unsada
油
Skripsi ini membahas analisis sistem antrian service mobil di PT. Tunas Mobilindo Perkasa dengan simulasi Arena. Perusahaan ini mengalami kendala antrian panjang khususnya di stasiun cuci mobil. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penyebab antrian dan memberikan solusi dengan menganalisis data kedatangan dan pelayanan serta melakukan simulasi dengan Arena. Hasilnya menunjukkan penambahan petugas cuci dapat mengurangi waktu rata-
Dokumen ini membahas simulasi pelayanan puskesmas Sadang Serang untuk mengurangi waktu tunggu pasien. Terdapat analisis data masukan, verifikasi dan validasi model simulasi menggunakan software ProModel. Hasilnya menunjukkan model simulasi sesuai dengan kondisi aktual dan dapat digunakan untuk menentukan kapasitas server.
Skripsi ini membahas penerapan metode antrian ganda tunggal fase untuk meningkatkan layanan PT Pos Indonesia Cabang Sisingamangaraja Semarang. Penelitian ini menganalisis sistem antrian yang ada, kemudian melakukan simulasi dengan menambah jumlah petugas. Hasilnya menunjukkan sistem semula single channel single phase, dan optimalnya penambahan 2 petugas. Sistem baru dapat mengurangi rata-rata waktu antrian dari 25 menit menjadi 2,
Laporan ini membahas tentang sistem antrian di Bread Talk Bakery di Surabaya. Studi kasus menganalisis model sistem antrian, rata-rata waktu antar kedatangan pelanggan dan pelayanan kasir, serta karakteristik lainnya seperti utilitas sistem dan rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data antrian (queue) menggunakan bahasa C++. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar antrian, fungsi-fungsi yang terkait antrian seperti enqueue, dequeue, clear, dan lainnya. Dokumen tersebut juga berisi source code lengkap untuk membuat dan mengelola antrian menggunakan C++.
Dokumen ini membahas tentang queue atau antrian yang merupakan kumpulan data dimana penambahan elemen dilakukan di ujung belakang dan penghapusan di ujung depan berdasarkan prinsip FIFO. Queue dapat diimplementasikan menggunakan array dimana fungsi enqueue dan dequeue digunakan untuk menambah dan menghapus elemen. Mahasiswa diajak untuk memahami queue melalui praktikum kompilasi dan eksekusi kode C.
Dokumen tersebut membahas tentang queue atau antrian, termasuk definisi queue, operasi dasar pada queue seperti enqueue dan dequeue, contoh deklarasi queue, dan contoh program sederhana queue.
Sistem operasi membahas definisi, perkembangan, konsep proses, input output, manajemen memori, sistem file, dan komponen sistem operasi seperti manajemen proses, memori, storage sekunder, I/O, file, proteksi, dan jaringan. Dilakukan berdasarkan fungsi sistem operasi untuk menyediakan lingkungan kerja bagi pengguna dan aplikasi dengan mengelola sumber daya komputer.
1. Bab 5 membahas struktur data queue (antrian) dan implementasinya dalam bahasa pemrograman.
2. Queue adalah struktur data linear dimana penambahan elemen hanya bisa dilakukan di satu ujung dan penghapusan di ujung lain.
3. Queue dapat diimplementasikan menggunakan array linear atau linked list dengan operasi enqueue dan dequeue.
Makalah ini membahas tentang implementasi queue dengan bahasa pemrograman Pascal. Queue merupakan struktur data yang mengimplementasikan prinsip antrian First In First Out (FIFO). Makalah ini menjelaskan definisi dan gambaran umum queue, macam-macam queue, representasi queue secara statis menggunakan array dan representasi secara dinamis menggunakan linked list tunggal dan ganda. Juga dibahas queue berprioritas beserta contoh kode program untuk masing-masing implementasi queue.
Queue adalah linear list dimana data dimasukkan melalui rear dan dihapus dari front, mengikuti prinsip first in first out. Queue memiliki operasi seperti enqueue untuk memasukkan data ke rear, dequeue untuk menghapus data di front, serta mengakses elemen di front dan rear tanpa menghapusnya.
Laporan Praktikum Operation Research mengenai Linier Programing, Antrian dan Transportasi.
NB : Bagi yang menginginkan file ini silakan kontak email saya {Rohmad_putra32@yahoo.co.id}. untuk selanjutnya akan saya kirim file ini.
Good Luck.
Semoga Bermanfaat...!!!!
Teks tersebut membahas sistem antrian di sebuah pom bensin dengan satu operator. Rata-rata kedatangan kendaraan 20 per jam dan rata-rata pelayanan 25 per jam. Jika diasumsikan model M/M/1, maka tingkat intensitas pelayanan 80%, rata-rata kendaraan dalam sistem 4, dan rata-rata menunggu 3 kendaraan.
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrianIzhan Nassuha
油
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan seharihari.
Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop,
pada pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasisituasi yang
lain merupakan kejadian yang sering ditemui. Studi tentang antrian bukan
merupakan hal yang baru.
Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi
kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna
fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan
layanan. Pada banyak hal, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk
mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya
karena memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan
keuntungan mungkin sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya,
sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan
/ nasabah.
Salah satu model yang sangat berkembang sekarang ini ialah model
matematika. Umumnya, solusi untuk model matematika dapat dijabarkan
berdasarkan dua macam prosedur, yaitu : analitis dan simulasi.
Pada model simulasi, solusi tidak dijabarkan secara deduktif. Sebaliknya,
model dicoba terhadap harga harga khusus variabel jawab berdasarkan syarat
syarat tertentu (sudah diperhitungkan terlebih dahulu), kemudian diselidiki
pengaruhnya terhadap variabel kriteria. Karena itu, model simulasi pada
hakikatnya mempunyai sifat induktif. Misalnya dalam persoalan antrian, dapat
dicoba pengaruh bermacam macam bentuk sistem pembayaran sehingga
diperoleh solusi untuk situasi atau syarat pertibaan yang mana pun.
Teori antrian membahas tentang sistem layanan dengan kapasitas terbatas dimana pelanggan harus menunggu. Dokumen ini menjelaskan karakteristik utama sistem antrian seperti pola kedatangan, pola layanan, disiplin antrian, kapasitas sistem, jumlah kanal layanan, dan tingkat layanan. Dibahas pula notasi matematis untuk memodelkan sistem antrian dan parameter-parameter kinerja seperti rata-rata antrian dan waktu tunggu.
TEORI ANTRIAN adalah studi mengenai jalur-jalur penantian.pptxAftafMuhajir
油
Teori antrian adalah studi mengenai jalur-jalur penantian. Suatu jalur penantian, atau antrian, akan muncul bilamana fasilitas pelayanan tidak selalu dapat memenuhi permintaan yang terjadi. Tujuannya adalah menentukan jumlah fasilitas pelayanan yang akan memberikan besaran biaya yang minimum.
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandayulia fitriastuti
油
teori antrian dapat digunakan untuk menentukan jumlah kapasitas pelayanan supaya tercapai keseimbangan ekonomis antara biaya pelayanan dan biaya yang berkaitan dengan menunggu untuk dilayani.
Sistem antrian pembelian tiket kereta api Panataran di Stasiun Gubeng Lama Surabaya melibatkan satu server dan antrian tak terbatas. Data waktu antar kedatangan dan pelayanan dikumpulkan untuk menganalisis model antrian, utilitas sistem, probabilitas server menganggur, rata-rata pelanggan dalam antrian dan sistem, serta rata-rata waktu menunggu.
Dokumen tersebut membahas tentang teori antrian yang merupakan bidang ilmu yang melakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengukur penyebab-penyebab serta konsekuensi-konsekuensi dari kegiatan mengantri. Teori antrian memiliki tiga komponen dasar yaitu kedatangan, pelayan, dan antrian. Dokumen tersebut juga menjelaskan empat model struktur antrian dasar dan contoh soal penerapan model antrian satu saluran
Sistem antrian dengan 5 mesin pencetak dan 1 teknisi memperbaiki mengakibatkan biaya rata-rata $101,80 per jam. Dengan menambah teknisi kedua, biaya rata-rata menjadi $105,20 per jam, sehingga tidak efisien untuk menambah teknisi kedua."
Sistem antrian real-time ini mengatur dan memanggil nomor antrian secara otomatis untuk pelayanan pelanggan di lebih dari satu counter pelayanan dan jenis layanan. Aplikasi ini mampu mencatat dan memanggil kembali nomor antrian bahkan jika terjadi gangguan listrik, serta memindahkan nomor antrian ke layanan berikutnya tanpa mengambil nomor baru.
7. Siapa yang Senang Menunggu?
Pelanggan/customer jelas tidak
Pengusaha juga tidak
Biaya lebih
Membutuhkan biaya ruang lebih
untuk menunggu
Kehilangan pelanggan
Pelanggan tidak bahagia
8. Lalu Mengapa Menunggu?
Permintaan/demand > Layanan/
service yang tersedia
Mengapa layanan tidak mencukupi?
Tidak ada fasilitas
Kedatangan yang tidak dapat
diprediksi
9. Berapa lama saya harus menunggu?
Berapa orang dalam barisan?
Kapan sebaiknya saya datang untuk
mendapatkan layanan lebih cepat?
Pertanyaan Menarik Untuk Pelanggan
10. Seberapa besar area tunggu?
Berapa banyak pelanggan pergi?
Apakah sebaiknya pelayan ditambah?
Apakah sebaiknya sistem membentuk
1 atau 3 barisan antrian?
Apakah sebaiknya sistem menyediakan
jalur cepat?
Pertanyaan Menarik Untuk
Service Provider?
11. Dengan memperhatikan hal tsb, banyak
perusahaan mengusahakan untuk
mengurangi waktu menunggu sebagai
komponen utama dari perbaikan kualitas.
Umumnya, perusahaan dapat mengurangi
waktu menunggu dan memberikan pelayanan
yang lebih cepat dengan menambah jumlah
pelayanan, seperti jumlah teller pada bank atau
jumlah kasir pada supermarket.
Namun, menambah kapasitas pelayanan
memerlukan biaya, dan dasar analisisnya
adalah berdasarkan hubungan antara biaya
perbaikan pelayanan dan biaya yang berasal
dari waktu menunggu pelanggan.
12. Akhirnya Datang Teori
Antrian
Menjelaskan fenomena antrian
Menunggu dan Melayani
Memodelkan sistem secara matematis
Mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan
tsb
Bagaimana merancang fasilitas pelayanan atau
berapa tingkat pelayanan yang seharusnya
disediakan ?
13. Teori Antrian
Proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan
kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas
pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian),
dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut.
Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan,
dan suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan
dan pemrosesan masalahnya.
Analisis antrian merupakan bentuk analisis probabilitas. Oleh
karena itu, hasil dari analisis antrian disebut sebagai karakteristik
operasi.
Karakteristik operasi merupakan nilai rata-rata dari karakteristik
yang menggambarkan kinerja suatu sistem antrian.
Karakteristik operasional menghasilkan statistik operasi yang
digunakan oleh manajer untuk mengambil putusan dalam suatu
operasi yang mengandung masalah antrian.
14. Stuktur Umum Sistem Antrian
1) Garis tunggu/antrian (queues): Ada orang/barang/kertas kerja
yang menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan.
2) Fasilitas pelayanan (service facility): Biasanya relatif mahal
sehingga tersedia dalam jumlah terbatas, karena berusaha
menekan cost.
Garis tunggu
atau antrian
1
2
s
Fasilitas
Pelayanan
Pelanggan masuk
Ke dalam sistem
antrian
Pelanggan keluar
dari sistem
antrian
STUKTUR SISTEM ANTRIAN
16. CONTOH SISTEM ANTRIAN
Sistem Garis tunggu atau antrian Fasilitas
1. Lapangan terbang Pesawat menunggu di
landasan
Landasan pacu
2. Bank Nasabah (orang) Kasir
3. Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian mobil
4. Bongkar muat barang Kapat dan truk Fasilitas bongkar muat
5. Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll
6. Bantuan pengobatan
darurat
Orang Ambulance
7. Perpustakaan Anggota perpustakaan Pegawai perpustakaan
8. Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi
9. Skedul sidang
pengadilan
Kasus yang disidangkan Pengadilan
17. Pembagian Terperinci :
a. Single Channel Single Phase
b. Single Chanel Multiphase
c. Multichannel Single Phase
d. Multichannel Multiphase
Pembagian Lain:
a. Single Channel Model (M/M/1)
b. Multiple Channel Model (M/M/S)
Jenis Sistem Antrian :
19. Meminimumkan dua biaya :
1) Biaya Langsung dari penyedia Fasilitas/Produsen
2) Biaya Tidak Langsung, karena individu harus
menunggu untuk dilayani.
Model Antrian berusaha menciptakan suatu model yang
menguntungkan dari sisi penyedia pelayanan dan sekaligus
mengurangi/menghilangkan antrian (waktu menunggu)
bagi pihak yang dilayani/customer.
Tujuan Sistem Antrian
20. Karakteristik Proses Antrian
Pola Kedatangan
Pola Pelayanan
Disiplin Antrian
Kapasitas Sistem
Jumlah Pelayan
Jumlah tingkat/stages layanan
21. Pola Kedatangan
Pola kedatangan para pelanggan biasanya dicirikan
oleh waktu antar kedatangan, yaitu waktu antara
kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada
suatu fasilitas pelayanan.
Pola ini dapat deterministik (yakni diketahui dengan
pasti), atau berupa suatu variabel acak yang distribusi
probabilitasnya dianggap telah diketahui.
Yang menarik adalah apakah pelanggan datang satu
per satu atau secara berombongan dan apakah
penolakan (balking) atau pembatalan (reneging)
diperkenankan.
22. Kelakuan pelanggan
Pelanggan sabar
Menunggu selamanya
Pelanggan tidak sabar
Menunggu untuk suatu periode waktu dan
memutuskan untuk pergi (pembatalan atau
reneging)
Melihat antrian panjang dan memutuskan tidak
bergabung (penolakan atau balking)
Mengubah barisan untuk menunggu
Bila tidak disebutkan secara khusus, maka
anggapan standarnya adalah bahwa semua
pelanggan tiba satu per satu dan juga tidak terjadi
penolakan atau pembatalan.
23. Pola Pelayanan
Pola pelayanan biasanya dicirikan oleh waktu
pelayanan (service time), yaitu waktu yang
dibutuhkan seorang pelayan untuk melayani
seorang pelanggan.
Waktu pelayanan ini dapat bersifat deterministik, atau
berupa variabel acak yang distribusi probabilitasnya
dianggap telah diketahui.
Besaran ini dapat bergantung pada jumlah pelanggan
yang telah berada di dalam fasilitas pelayanan.
Yang menarik adalah apakah seorang pelanggan
hanya dilayani oleh satu pelayan atau pelanggan ini
membutuhkan suatu barisan pelayan.
Bila tidak disebutkan secara khusus, maka anggapan
dasarnya adalah bahwa satu pelayan saja dapat
melayani secara tuntas seorang pelanggan.
24. Disiplin Antrian
Disiplin antrian adalah aturan dimana para pelanggan
dilayani. Aturan ini dapat didasarkan pada:
Pertama Masuk Pertama Keluar (PMPK) atau First In First
Out (FIFO) atau First Come First Served (FCFS) yakni
pelayanan menurut urutan kedatangan (datang awal
dilayani dulu).
Terakhir Masuk Pertama Keluar (TMPK) atau Last In
First Out (LIFO) atau Last Come First Served (LCFS)
yakni pelanggan yang datang paling akhir akan
mendapatkan pelayanan yang lebih dahulu.
Acak atau Service In Random Order (SIRO), yaitu
panggilan didasarkan pada peluang secara random.
Prioritas atau Priority Served (PS), yaitu prioritas
pelayanan diberikan kepada mereka yang mempunyai
prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang
mempunyai prioritas lebih rendah
25. Kapasitas Sistem
Kapasitas sistem adalah jumlah maksimum
pelanggan, mencakup yang sedang dilayani
dan yang berada dalam antrian, yang dapat
ditampung oleh fasilitas pelayanan pada saat
yang sama.
Sebuah sistem yang tidak membatasi jumlah
pelanggan di dalam fasilitas pelayanannya
memiliki kapasitas tak berhingga, sedangkan
suatu sistem yang membatasi jumlah pelanggan
memiliki kapasitas berhingga.
27. Analisis Antrian
Waktu Rerata dalam Sistem (W)
Jumlah Rerata dalam Sistem (L)
Pelayanan
Rerata
kedatangan (
Jumlah Rerata
dalam Antrian (Lq)
Waktu Tunggu Rerata
dalam Antrian (Wq)
Laju (
28. Komponen Sistem Antrian
1. Populasi Pelanggan
Berapa banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian
2. Distribusi Kedatangan
Menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu dan dalam periode waktu
tertentu berturut-turut dalam waktu yang berbeda
3. Disiplin Pelayanan
Pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu : a. FCFS (first come, first
served) b. LCFS (last come, first served) c. Acak d. Prioritas
4. Fasilitas Pelayanan
Mengelompokkan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia :
a. Single-channel; b. multiple-channel
5. Distribusi Pelayanan
a. Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu
b. Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani
6. Kapasitas sistem pelayanan
Memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk dalam sistem
6. Karakteristik sistem lainnya
Pelanggan akan meninggalkan sistem jika antrian penuh, dsb
29. Notasi dalam Sistem Antrian
n = jumlah pelanggan dalam sistem
Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
了 = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu
袖 = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
p = tingkat intensitas/kegunaan/utilitas fasilitas pelayanan
L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem
Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
W = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu
dalam antrian
1/袖 = waktu rata-rata pelayanan
1/了 = waktu rata-rata antar kedatangan
S = jumlah fasilitas pelayanan
30. Notasi Antrian
Notasi Kendall (1953)
A / B / X / Y / Z
A : Distribusi waktu antar kedatangan
B : Distribusi waktu layanan
X : Jumlah pelayan
Y : Kapasitas sistem
Z : Disiplin antrian
32. Notasi Antrian A/B/X/Y/Z
M/M/3//FCFS
Waktu antar kedatangan exponential
Waktu layanan exponential
3 server
Kapasitas tidak terbatas
Disiplin antrian First-Come, First-Served
Waktu antar kedatangan exponential
Waktu layanan Deterministic
1 server
Kapasitas tidak terbatas
Disiplin antrian FCFS
M/D/1
33. Ada sejumlah model antrian yang berbeda yang dapat
digunakan untuk menganalisis sistem antrian yang
berbeda.
Dua jenis sistem yang paling umum yaitu:
Sistem pelayanan tunggal
(Single-Server System)
(Single-Server Channel)
Sistem pelayanan multiple
(Multiple-Server System)
(Multiple-Server Channel)
Model Antrian
34. Karakteristik
Sistem Pelayanan Tunggal
(M/M/1)
Laju kedatangan (distribusi Poisson)
Laju pelayanan (distribusi exponential)
Server tunggal
First-come-first-served (FCFS)
Panjang antrian (kapasitas) tak terbatas
Jumlah pelanggan tak terbatas
Tidak ada penolakan maupun pengingkaran
Asumsi
35. Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam suatu
sistem antrian (baik sedang dalam antrian maupun
sedang dilayani)
Probabilitas terdapat n pelanggan dalam suatu
sistem antrian
Rata-rata jumlah pelanggan dalam suatu sistem
antrian
Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam
baris antrian
Waktu rata-rata dihabiskan seorang pelanggan
dalam keseluruhan sistem antrian (yaitu, waktu
menunggu dan dilayani)
L
W
袖
1
)-袖(袖
2
qL
)-(袖
L
0.
袖
PP
n
n
袖
-1P0
件
э
Dengan asumsi bahwa:
了 = laju kedatangan
袖 = laju pelayanan
了 < 袖
Formula Untuk Sistem Pelayanan Tunggal
36. Waktu rata-rata yang dihabiskan
seorang pelanggan untuk menunggu
dalam antrian sampai dilayani
Probabilitas bahwa pelayan sedang
sibuk (yaitu, probabilitas seorang
pelanggan harus menunggu), dikenal
dengan faktor utilisasi
Probabilitas bahwa pelayan
menganggur
)(
qW
011 PUI 緒緒
P
37. Contoh
PT CIARD mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata-
rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20
kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam, dengan
waktu pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas eksponensial. Jika
diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1),
hitunglah :
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p)
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L)
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq)
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem
(menunggu pelayanan) (W)
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam
antrian (Wq)
Mobil antri menunggu
pelayanan
s
1 pompa bensin
melayani 25 mobil per
jam
Kedatangan
mobil, 20 per
jam
Mobil Keluar
SPBU CIARD
Fasilitas
Pelayanan
38. Penyelesaian
了 = 20 dan 袖 = 25
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan atau p
80,0
25
20
亮
了
p 緒緒
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani
kendaraan selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya
(1 p) yang sering disebut idle time akan digunakan operator untuk
istirahat, dll
2 atau,4
2025
20
了-亮
了
L
緒
4
80,01
80,0
p-1
p
L
緒
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil
yang berada dalam sistem
39. 3 20,3
125
400
)2025(25
)20(
了)-亮(亮
了
Lq
22
緒
緒
Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk dilayani
dalam antrian sebanyak 3,20 kendaraan
4 menit12ataujam20,0
25
1
2025
1
了-亮
1
W 緒
緒
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu
dalam sistem selama 12 menit
5 menit9,6ataujam16,0
125
20
)2025(25
20
了)-亮(亮
了
Wq 緒
緒
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu
dalam antrian selama 9,6 menit
41. Karakteristik
Sistem Pelayanan Multiple
(M/M/s)
Sistem pelayanan multiple adalah baris antrian tunggal yang
dilayani oleh lebih dari satu pelayan. Contoh penerapan sistem ini
terdapat pada bank yang ada bagian tertentu menangani
pertanyaan-pertanyaan atau pengaduan-pengaduan dari customer.
Laju kedatangan (distribusi Poisson)
Laju pelayanan (distribusi exponential)
Dua/lebih server
First-come-first-served (FCFS)
Panjang antrian (kapasitas) tak terbatas
Jumlah pelanggan tak terbatas
Laju pelayanan sama pada semua server
Asumsi
42. s亮
了
p
緒 2
s
o
p)-(1s!
p)
亮
了
(P
Lq
ワ
1-s
0n
sn
o
)
s亮
了
-(1s!
)
亮
了
(
n!
)
亮
了
(
P
o
sn0),P(
n!
)
亮
了
(
sn),P(
ss!
)
亮
了
(
n
o
n
o-sn
n
P
jika
jika
了
Lq
Wq
亮
1
WqW
亮
了
Lq了WL 緒
Formula Untuk Karakteristik Sistem Pelayanan Tunggal
43. Contoh
Sebuah rumah sakit memiliki ruang gawat darurat (RGD) yang berisikan
tiga bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap
ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Secara rata-
rata seorang dokter dan jururawat dapat merawat 5 orang pasien per jam.
Rata-rata tingkat kedatangan pasien mengikuti distribusi poisson yaitu 12
orang per jam.
Pasien menunggu
ddalam antrian untuk
berobat
s
3 saluran pelayanan
1 team mengobati rata-rata
5 pasien perjam
Pasien datang
(rata-rata 12
pasien per jam)
Pasien pergi
setelah menerma
pengobatan
Model UGD
s
s
Sistem : (M/M/3)
了 = 12 s = 3
袖 = 5
p = 12/3(5) = 0,8