ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
TETANUS NEONATORUM
RIZKY A BAKARA, SST, M.K.M
DEFINISI
• Tetanus : penyakit kekakuan otot
(spasme) yang disebabkan oleh
eksotoksin (tetanospasmin) dari
organisme penyebab penyakit tetanus.
• Tetanus neonatorum umumnya terjadi
karena persalinan di luar rumah sakit atau
oleh dukun bayi tradisional
EPIDEMIOLOGI
• Insidensi tetanus di perkotaan ; 6-7/1000
kelahiran hidup
• Di daerah pedesaan 11-23/1000 kelahiran
hidup
• Jumlah kematian sekitar 60.000 bayi/th
• SKRT 1995, AKB di Indonesia masih
cukup tinggi yaitu 58/1000 kelahiran hidup.
• Merupakan urutan ke-5 penyebab
kematian bayi di Indonesia
• Ismoedijanto  survei di 5 RS (1991-1996) ;
rata-rata 10 – 25 kasus per tahun per RS
dengan angka kematian 7 – 23%
• Tertinggi penderita golongan usia bayi (26%),
balita 15%, usia 5-9 th (19%), dan >10 th 12%.
• Eliminasi TN per-kab/kota adalah < 1/1000 bayi
lahir hidup
• Bakteri Clostridium tetani; batang, gram positif
dengan spora di ujungnya, mirip drumstick
• Bersifat obligat anaerob, berbentuk vegetatif pada
lingkungan tanpa oksigen dan rentan terhadap
panas serta desinfektan
• Pada bentuk vegetatif bakteri dapat bergerak aktif
dengan flagella dan menghasilkan eksotoksin
• Pada lingkungan yg tdk kondusif, bakteri
 spora (tahan panas, perebusan,
kekeringan dan desinfektan), hidup
bertahun-tahun dan menyebar di mana
saja.
• Habitat utamanya adalah tanah yang
mengandung kotoran ternak, kuda, dan
hewan lainnya
PENULARAN
Melalui luka yang dalam dengan suasana
anaerob, sebagai akibat dari :
1. Kecelakaan
2. Luka tusuk
3. Luka operasi
4. Karies gigi
5. Radang telinga tengah
6. Pemotongan tali pusat
PENULARAN
• Penyebab tersering masuknya spora tetanus 
kebiasaan memberi ramuan dedaunan untuk
perawatan tali pusat, dll terutama pada kelahiran
dng pertolongan tenaga non medis
• Survei di 4 RS kota besar ; pintu masuk adalah
radang telinga tengah (39%), luka (38%), karies
gigi (10%)
• Masa inkubasi 5-14 hr (rata2 6 hr)
GEJALA & TANDA
• Gejala awal ; kekakuan otot rahang untuk
mengunyah  trismus (pd bayi ‘mecucu’)
• Sulit menelan, gelisah, mudah terkena
rangsang
• Kekakuan otot wajah (rhesus sardonicus)
• Kekakuan otot tubuh (punggung, leher dan
badan)  spt busur
• Kekakuan otot perut
• Kejang-kejang
PENGOBATAN
• Harus dirawat di RS
• Kecepatan merujuk sangat berpengaruh thd
angka kematian kasus
• Pengobatan RS umumnya meliputi ;
1. Pemberian antibiotik
2. Pemberian anti kejang
3. Perawatan luka atau penyakit penyebab
infeksi
4. Pemberian ATS
PENCEGAHAN
1. Immunisasi aktif dengan toxoid; WUS
mendapat 5x TT sebelum hamil (status
tetanus toxoid 5 dosis yg memberi
perlindungan 25 th)
2. Perawatan luka ; dgn H2O2
3. Persalinan yang bersih; bersih alat,
tempat, dan tangan penolong persalinan.
PEMBERANTASAN
1. Tujuan
Sesuai kesepakatan global, Depkes
menetapkan tujuan umum yaitu tercapainya
maternal-neonatal tetanus elimination (MNTE)
di tiap kab/kota akhir 2005, sdgkan tujuan
khususnya adalah ;
a. Semua WUS kab berisiko tinggi  TT 5 dosis
b. Semua WUS di SMA & tempat kerja  5 dosis
PEMBERANTASAN
2. Kebijakan
a. Immunisasi TT pada WUS utk memberi
perlindungan seumur hidup
b. Immunisasi TT pada WUS dilaksanakan
terpadu lintas program
c. Kegiatan akselerasi imunisasi
PEMBERANTASAN
3. Strategi
a. Prioritas imunisasi WUS pada daerah berisiko
tinggi
b. Diarahkan pada WUS yang terkelompok ( mis.
Pada industri, perdagangan atau perkebunan )
c. Imunisasi TT pada anak SMA
d. Imunisasi pada calon pengantin dan ibu hamil
tetap diteruskan
e. Promosi kesehatan
PEMBERANTASAN
4. Kegiatan
a. Pertemuan lintas sektor
b. Pendataan semua WUS berusia 15 – 39
tahun
c. Pemetaan dengan sistem skoring
d. Pembuatan jadwal pelaksanaan
imunisasi ( Januari – Februari )
e. Pelaksanaan imunisasi
evaluasi
• Jelaskan pola penularan TN!
• Sebutkan gejala dan tanda TN!
• Sebutkan pencegahan dan
pengobatannya!

More Related Content

Similar to TEtanus Neonatirum pada bayi baru lahirr (20)

Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
Mayah M4y
Ìý
LP Tetanus
LP TetanusLP Tetanus
LP Tetanus
Anindiaty Hariady
Ìý
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkankesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
yuffipermana
Ìý
Materi Informasi dasar Tuberkulosis (TBC) 2024
Materi Informasi dasar Tuberkulosis (TBC) 2024Materi Informasi dasar Tuberkulosis (TBC) 2024
Materi Informasi dasar Tuberkulosis (TBC) 2024
RomySahman
Ìý
Leaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasiLeaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasi
askep33
Ìý
Leaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasiLeaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasi
askep33
Ìý
tetanus 2 (1).pdf
tetanus 2 (1).pdftetanus 2 (1).pdf
tetanus 2 (1).pdf
alyardh30
Ìý
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptxkuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
AYUNDALAILLANSP
Ìý
Awam deteksi dini ca cx
Awam deteksi dini ca cxAwam deteksi dini ca cx
Awam deteksi dini ca cx
Surya Firnanda
Ìý
PPT PD3I Anak dr Msy Rita Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
PPT PD3I Anak dr Msy Rita Kementrian Kesehatan Republik IndonesiaPPT PD3I Anak dr Msy Rita Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
PPT PD3I Anak dr Msy Rita Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
h8jrsmx8xs
Ìý
214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
214801887-Lapkas-Tetanus.ppt214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
RachmadSaputra8
Ìý
Pp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anbPp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anb
FitriKhana
Ìý
P1.pptx
P1.pptxP1.pptx
P1.pptx
ssusera8d1f4
Ìý
d.-TETANUS.ppt
d.-TETANUS.pptd.-TETANUS.ppt
d.-TETANUS.ppt
18mike
Ìý
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
EvanYoung38
Ìý
Tetanus ommm
Tetanus ommmTetanus ommm
Tetanus ommm
Agung AP
Ìý
Sosialisasi BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)BIAS.pptx
Sosialisasi BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)BIAS.pptxSosialisasi BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)BIAS.pptx
Sosialisasi BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)BIAS.pptx
KIAGADING
Ìý
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakat
luluk setiawan
Ìý
Neonatologi akbid
Neonatologi akbidNeonatologi akbid
Neonatologi akbid
maritsa afni
Ìý
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi OportunistikTatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Olivia590142
Ìý
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
Mayah M4y
Ìý
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkankesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
yuffipermana
Ìý
Materi Informasi dasar Tuberkulosis (TBC) 2024
Materi Informasi dasar Tuberkulosis (TBC) 2024Materi Informasi dasar Tuberkulosis (TBC) 2024
Materi Informasi dasar Tuberkulosis (TBC) 2024
RomySahman
Ìý
Leaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasiLeaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasi
askep33
Ìý
Leaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasiLeaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasi
askep33
Ìý
tetanus 2 (1).pdf
tetanus 2 (1).pdftetanus 2 (1).pdf
tetanus 2 (1).pdf
alyardh30
Ìý
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptxkuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
AYUNDALAILLANSP
Ìý
Awam deteksi dini ca cx
Awam deteksi dini ca cxAwam deteksi dini ca cx
Awam deteksi dini ca cx
Surya Firnanda
Ìý
PPT PD3I Anak dr Msy Rita Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
PPT PD3I Anak dr Msy Rita Kementrian Kesehatan Republik IndonesiaPPT PD3I Anak dr Msy Rita Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
PPT PD3I Anak dr Msy Rita Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
h8jrsmx8xs
Ìý
214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
214801887-Lapkas-Tetanus.ppt214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
RachmadSaputra8
Ìý
Pp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anbPp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anb
FitriKhana
Ìý
d.-TETANUS.ppt
d.-TETANUS.pptd.-TETANUS.ppt
d.-TETANUS.ppt
18mike
Ìý
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
EvanYoung38
Ìý
Tetanus ommm
Tetanus ommmTetanus ommm
Tetanus ommm
Agung AP
Ìý
Sosialisasi BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)BIAS.pptx
Sosialisasi BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)BIAS.pptxSosialisasi BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)BIAS.pptx
Sosialisasi BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)BIAS.pptx
KIAGADING
Ìý
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakat
luluk setiawan
Ìý
Neonatologi akbid
Neonatologi akbidNeonatologi akbid
Neonatologi akbid
maritsa afni
Ìý
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi OportunistikTatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Olivia590142
Ìý

More from RizkyAndrianiBakara2 (20)

ashen neonatus bayi dan balita Anak pra Sekolah
ashen neonatus bayi dan balita Anak pra Sekolahashen neonatus bayi dan balita Anak pra Sekolah
ashen neonatus bayi dan balita Anak pra Sekolah
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Gizi dalam Fertilitas pada pasangan usia suburpptx
Gizi dalam Fertilitas pada pasangan usia suburpptxGizi dalam Fertilitas pada pasangan usia suburpptx
Gizi dalam Fertilitas pada pasangan usia suburpptx
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Gizi diabetes pada ibu hamil yang disebabkan karena peningkatan zat gula dala...
Gizi diabetes pada ibu hamil yang disebabkan karena peningkatan zat gula dala...Gizi diabetes pada ibu hamil yang disebabkan karena peningkatan zat gula dala...
Gizi diabetes pada ibu hamil yang disebabkan karena peningkatan zat gula dala...
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
kewiraushaan dalam praktek kebidanannnnnn
kewiraushaan dalam praktek kebidanannnnnnkewiraushaan dalam praktek kebidanannnnnn
kewiraushaan dalam praktek kebidanannnnnn
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalinAdaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudaraBreast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolonganPENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxbabyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
3.konsepsi--.ppt
3.konsepsi--.ppt3.konsepsi--.ppt
3.konsepsi--.ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
MTBS.pptx
MTBS.pptxMTBS.pptx
MTBS.pptx
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
TEtanus Neonatirum.ppt
TEtanus Neonatirum.pptTEtanus Neonatirum.ppt
TEtanus Neonatirum.ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
oral trush.pptx
oral trush.pptxoral trush.pptx
oral trush.pptx
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).pptCairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxbabyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
ashen neonatus bayi dan balita Anak pra Sekolah
ashen neonatus bayi dan balita Anak pra Sekolahashen neonatus bayi dan balita Anak pra Sekolah
ashen neonatus bayi dan balita Anak pra Sekolah
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Gizi dalam Fertilitas pada pasangan usia suburpptx
Gizi dalam Fertilitas pada pasangan usia suburpptxGizi dalam Fertilitas pada pasangan usia suburpptx
Gizi dalam Fertilitas pada pasangan usia suburpptx
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Gizi diabetes pada ibu hamil yang disebabkan karena peningkatan zat gula dala...
Gizi diabetes pada ibu hamil yang disebabkan karena peningkatan zat gula dala...Gizi diabetes pada ibu hamil yang disebabkan karena peningkatan zat gula dala...
Gizi diabetes pada ibu hamil yang disebabkan karena peningkatan zat gula dala...
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
kewiraushaan dalam praktek kebidanannnnnn
kewiraushaan dalam praktek kebidanannnnnnkewiraushaan dalam praktek kebidanannnnnn
kewiraushaan dalam praktek kebidanannnnnn
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalinAdaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudaraBreast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolonganPENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxbabyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).pptCairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
RizkyAndrianiBakara2
Ìý
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxbabyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
RizkyAndrianiBakara2
Ìý

TEtanus Neonatirum pada bayi baru lahirr

  • 1. TETANUS NEONATORUM RIZKY A BAKARA, SST, M.K.M
  • 2. DEFINISI • Tetanus : penyakit kekakuan otot (spasme) yang disebabkan oleh eksotoksin (tetanospasmin) dari organisme penyebab penyakit tetanus. • Tetanus neonatorum umumnya terjadi karena persalinan di luar rumah sakit atau oleh dukun bayi tradisional
  • 3. EPIDEMIOLOGI • Insidensi tetanus di perkotaan ; 6-7/1000 kelahiran hidup • Di daerah pedesaan 11-23/1000 kelahiran hidup • Jumlah kematian sekitar 60.000 bayi/th • SKRT 1995, AKB di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 58/1000 kelahiran hidup. • Merupakan urutan ke-5 penyebab kematian bayi di Indonesia
  • 4. • Ismoedijanto  survei di 5 RS (1991-1996) ; rata-rata 10 – 25 kasus per tahun per RS dengan angka kematian 7 – 23% • Tertinggi penderita golongan usia bayi (26%), balita 15%, usia 5-9 th (19%), dan >10 th 12%. • Eliminasi TN per-kab/kota adalah < 1/1000 bayi lahir hidup
  • 5. • Bakteri Clostridium tetani; batang, gram positif dengan spora di ujungnya, mirip drumstick • Bersifat obligat anaerob, berbentuk vegetatif pada lingkungan tanpa oksigen dan rentan terhadap panas serta desinfektan • Pada bentuk vegetatif bakteri dapat bergerak aktif dengan flagella dan menghasilkan eksotoksin
  • 6. • Pada lingkungan yg tdk kondusif, bakteri  spora (tahan panas, perebusan, kekeringan dan desinfektan), hidup bertahun-tahun dan menyebar di mana saja. • Habitat utamanya adalah tanah yang mengandung kotoran ternak, kuda, dan hewan lainnya
  • 7. PENULARAN Melalui luka yang dalam dengan suasana anaerob, sebagai akibat dari : 1. Kecelakaan 2. Luka tusuk 3. Luka operasi 4. Karies gigi 5. Radang telinga tengah 6. Pemotongan tali pusat
  • 8. PENULARAN • Penyebab tersering masuknya spora tetanus  kebiasaan memberi ramuan dedaunan untuk perawatan tali pusat, dll terutama pada kelahiran dng pertolongan tenaga non medis • Survei di 4 RS kota besar ; pintu masuk adalah radang telinga tengah (39%), luka (38%), karies gigi (10%) • Masa inkubasi 5-14 hr (rata2 6 hr)
  • 9. GEJALA & TANDA • Gejala awal ; kekakuan otot rahang untuk mengunyah  trismus (pd bayi ‘mecucu’) • Sulit menelan, gelisah, mudah terkena rangsang • Kekakuan otot wajah (rhesus sardonicus) • Kekakuan otot tubuh (punggung, leher dan badan)  spt busur • Kekakuan otot perut • Kejang-kejang
  • 10. PENGOBATAN • Harus dirawat di RS • Kecepatan merujuk sangat berpengaruh thd angka kematian kasus • Pengobatan RS umumnya meliputi ; 1. Pemberian antibiotik 2. Pemberian anti kejang 3. Perawatan luka atau penyakit penyebab infeksi 4. Pemberian ATS
  • 11. PENCEGAHAN 1. Immunisasi aktif dengan toxoid; WUS mendapat 5x TT sebelum hamil (status tetanus toxoid 5 dosis yg memberi perlindungan 25 th) 2. Perawatan luka ; dgn H2O2 3. Persalinan yang bersih; bersih alat, tempat, dan tangan penolong persalinan.
  • 12. PEMBERANTASAN 1. Tujuan Sesuai kesepakatan global, Depkes menetapkan tujuan umum yaitu tercapainya maternal-neonatal tetanus elimination (MNTE) di tiap kab/kota akhir 2005, sdgkan tujuan khususnya adalah ; a. Semua WUS kab berisiko tinggi  TT 5 dosis b. Semua WUS di SMA & tempat kerja  5 dosis
  • 13. PEMBERANTASAN 2. Kebijakan a. Immunisasi TT pada WUS utk memberi perlindungan seumur hidup b. Immunisasi TT pada WUS dilaksanakan terpadu lintas program c. Kegiatan akselerasi imunisasi
  • 14. PEMBERANTASAN 3. Strategi a. Prioritas imunisasi WUS pada daerah berisiko tinggi b. Diarahkan pada WUS yang terkelompok ( mis. Pada industri, perdagangan atau perkebunan ) c. Imunisasi TT pada anak SMA d. Imunisasi pada calon pengantin dan ibu hamil tetap diteruskan e. Promosi kesehatan
  • 15. PEMBERANTASAN 4. Kegiatan a. Pertemuan lintas sektor b. Pendataan semua WUS berusia 15 – 39 tahun c. Pemetaan dengan sistem skoring d. Pembuatan jadwal pelaksanaan imunisasi ( Januari – Februari ) e. Pelaksanaan imunisasi
  • 16. evaluasi • Jelaskan pola penularan TN! • Sebutkan gejala dan tanda TN! • Sebutkan pencegahan dan pengobatannya!