Pak Purwadi mengajarkan penjumlahan pecahan kepada murid-muridnya namun hanya sedikit murid yang memahami. Ia kurang mengecek pemahaman murid secara mendalam dan tidak membimbing mereka dengan baik ketika mengerjakan soal latihan.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut membahas evaluasi proses dan hasil belajar IPA di SD. Terdapat 3 kegiatan belajar yang membahas tentang pengertian, tujuan, dan alat evaluasi proses dan hasil belajar IPA. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran, dan mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik."
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
油
TP
1.1 Menjelaskan perkalian pecahan dengan bilangan asli dan menghitung hasil perkalian tersebut.
ATP :
1. Melalui pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat memperluas perkalian dan pembagian dari bilangan asli ke pecahan dengan benar.
2. Melalui pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat memahami perkalian a/b sebagai a banyaknya 1/b dan menggunakan pemahaman ini untuk melakukan perkalian pecahan dengan bilangan asli dengan benar
3. Melalui pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat memahami konsep perkalian bilangan asli dengan pecahan dengan benar
4. Melalui pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat memahami konsep perkalian pecahan dengan bilangan asli dengan benar
Kasus ini membahas tentang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD. Terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran PKn yaitu siswa kurang tertarik karena menganggap PKn hanya mementingkan hafalan, guru kurang menguasai inovasi model pembelajaran, dan hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya perbaikan dalam perencanaan pembelajaran, penggunaan metode dan media yang bervari
RPP ini merencanakan pembelajaran kelas rangkap IPA dan IPS untuk siswa kelas III dan IV tentang benda padat, cair, dan gas serta kerja sama. Pembelajaran akan dilaksanakan selama 2x35 menit dengan kegiatan mengamati media, mengerjakan LKS, diskusi kelompok, dan presentasi hasil diskusi. Penilaian dilakukan dengan tes tertulis dan lembar pengamatan proses diskusi kelompok.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
油
Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dengan fokus menyimak menekankan pada aspek mendengarkan sebagai inti kegiatan belajar siswa. Bahan pelajaran yang sesuai untuk kegiatan menyimak meliputi mendengarkan berita, pengumuman, perintah, bunyi, penjelasan, laporan, dan dialog sesuai kurikulum. Teknik pembelajaran yang dapat digunakan misalnya simak-ulang ucap, simak-tulis, dan sim
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
油
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...harishmwddh
油
Buku teks mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip seleksi bahan pelajaran, gradasi bahan, presentasi bahan, dan repetisi bahan. Penyusunan buku teks juga mempertimbangkan ketentuan umum dan khusus serta kompetensi dasar yang akan dikembangkan pada masing-masing kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang cara merencanakan penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, mengembangkan rencana perbaikan, dan membuat proposal PTK. Langkah-langkah penting lainnya adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menentukan prosedur dan instrumen pengumpulan data, serta format sistematik proposal PTK.
Kasus ini membahas tentang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD. Terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran PKn yaitu siswa kurang tertarik karena menganggap PKn hanya mementingkan hafalan, guru kurang menguasai inovasi model pembelajaran, dan hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya perbaikan dalam perencanaan pembelajaran, penggunaan metode dan media yang bervari
RPP ini merencanakan pembelajaran kelas rangkap IPA dan IPS untuk siswa kelas III dan IV tentang benda padat, cair, dan gas serta kerja sama. Pembelajaran akan dilaksanakan selama 2x35 menit dengan kegiatan mengamati media, mengerjakan LKS, diskusi kelompok, dan presentasi hasil diskusi. Penilaian dilakukan dengan tes tertulis dan lembar pengamatan proses diskusi kelompok.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
油
Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dengan fokus menyimak menekankan pada aspek mendengarkan sebagai inti kegiatan belajar siswa. Bahan pelajaran yang sesuai untuk kegiatan menyimak meliputi mendengarkan berita, pengumuman, perintah, bunyi, penjelasan, laporan, dan dialog sesuai kurikulum. Teknik pembelajaran yang dapat digunakan misalnya simak-ulang ucap, simak-tulis, dan sim
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
油
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...harishmwddh
油
Buku teks mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip seleksi bahan pelajaran, gradasi bahan, presentasi bahan, dan repetisi bahan. Penyusunan buku teks juga mempertimbangkan ketentuan umum dan khusus serta kompetensi dasar yang akan dikembangkan pada masing-masing kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang cara merencanakan penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, mengembangkan rencana perbaikan, dan membuat proposal PTK. Langkah-langkah penting lainnya adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menentukan prosedur dan instrumen pengumpulan data, serta format sistematik proposal PTK.
Rpp sd kelas 3 tema 4 kewajiban dan hakku revisi 2018Sanjaya Ops
油
Rpp kelas 3 tema 4,
Rpp kelas 3 tema 4 subtema 2,
Rpp kelas 3 tema 4 subtema 3,
Rpp kelas 3 tema 4 subtema 1 pembelajaran 1,
Rpp kelas 3 tema 4 peduli lingkungan sosial,
Rpp kelas 3 tema 4 subtema 1 pembelajaran 2,
Rpp kelas 3 tema 4 subtema 1 pembelajaran 6,
Rpp kelas 3 tema 4 subtema 1 pembelajaran 5,
Rpp kelas 3 tema 4 revisi 2017,
Rpp kelas 3 tema 4 subtema 3 revisi 2018,
rpp kelas 3 tema 4 kewajiban dan hakku,
download rpp kelas 3 tema 4 kewajiban dan hakku,
rpp kelas 3 tema 4 subtema 4,
rpp kelas 3 tema 4 revisi 2017,
rpp kelas 3 tema 4 subtema 3,
rpp tematik kelas 3 tema 4 kewajiban dan hakku,
pdf rpp kelas 3 tema 4,
rpp kelas 3 tema 5 revisi 2018,
Dokumen tersebut berisi contoh-contoh tanggapan guru dalam mengajar bahasa Inggris di kelas, mulai dari mengecek kehadiran siswa, member motivasi, memberi tugas, hingga meminta perbaikan tulisan siswa.
Dokumen ini berisi laporan pengamatan tidak berpartisipasi terhadap pelaksanaan lesson study di SMP Negeri 24 Makassar. Laporan ini mendokumentasikan proses dan hasil observasi terhadap dua kali pelaksanaan open class dengan materi perbandingan senilai dan garis serta sudut, serta interaksi siswa selama proses pembelajaran.
Business Psychology: 7 Perspectives and 7 Processes with 7 Recommendations fo...Seta Wicaksana
油
Keputusan besar selalu melibatkan manusia, yang dipengaruhi oleh emosi, persepsi, dan bias kognitif. Karena itu, psikologi bisnis perlu dilibatkan untuk memastikan keputusan tidak hanya rasional, tetapi juga realistis dan dapat diterima secara organisasi.
Setiap perspektif strategiskeuangan, pasar, operasional, risiko, SDM, dan tata kelolamenyimpan risiko bias. Misalnya, overconfidence dapat mengganggu penilaian investasi, dan loss aversion dapat membuat manajer enggan mengambil peluang. Pendekatan psikologis membantu mengidentifikasi dan mengelola distorsi ini agar keputusan lebih objektif dan terukur.
Aspek psikologis juga penting saat strategi dijalankan. Resistensi terhadap perubahan, rendahnya keterlibatan, atau ketidakamanan psikologis dapat menggagalkan implementasi.
Setiap tahap keputusanmulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi hasildipengaruhi oleh proses psikologis seperti framing, tekanan sosial, atau kecenderungan menghindari umpan balik. Jika tidak disadari, faktor ini dapat membuat organisasi terus salah arah. Psikologi bisnis memberi kerangka untuk mengelola faktor-faktor ini secara sadar.
Dengan memahami dan mengintegrasikan psikologi dalam setiap aspek pengambilan keputusan strategis, organisasi bisa mengambil keputusan yang lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan. Inilah yang membedakan perusahaan yang hanya pintar secara teknis dengan yang benar-benar unggul dalam eksekusi.
1. 1
Aris Winarno
NIM. 822147736
BAB I
PENDAHULUAN
Ada yang khas untuk mahasiswa semester akhir Universitas Terbuka (UT). Mereka pada
semester akhir akan dihadapkan pada ujian TAP (Tugas Akhir Program). Umumnya soal-soal
yang diberikan pada ujian TAP ini adalah berbentuk kasus-kasus. Khusus untuk mahasiswa
FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), seperti mahasiswa program Pendas (Pendidikan
Dasar) s1 PGSD UT, maka soal TAP yang akan dihadapi adalah soal berbentuk kasus-kasus
pembelajaran. Nah dengan demikian itu saya membuat laporan penyelesaian beberapa Kasus
dalam laporan ini.
menyadari sepenuhya dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan pengetahuan yang penyusun miliki. Walupun demikian penyusun telah berupaya
semaksimal mungkin untuk menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Saya menyadari bahwa laporan ini tidaklah sempurna maka saya mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak sebagai referensi dalam penyusunan laporan
berikutnya.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penyusun
sendiri khususnya.
Amin ya rabbal alamin
Penulis,
2. 2
Aris Winarno
NIM. 822147736
BAB II
PENYELESAIAN KASUS
a) Kasus A
Pak Dany adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di daerah pegunungan. Dalam
mata pelajaran matematika tentang pecahan, Pak Dany menjelaskan cara menjumlahkan pecahan
dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya adalah sebagai berikut:
Pak Dany:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan
terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 = 2/4
+ 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya adalah
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"
Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.
Pak Dany:
Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."
Pak Dany menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara
berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena tidak
tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan soal,
yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama anak-anak
bekerja Pak Dany duduk di depan kelas sambil membaca.
Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Dany meminta
seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Pak Dany
lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta memeriksa
pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah kecewanya Pak
3. 3
Aris Winarno
NIM. 822147736
Dany ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar semua, sedangkan
seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.
Pertanyaan Kasus A
1. Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Dany dalam kasus di atas.
Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan. (skor 6).
2. Jika anda yang menjadi Pak Dany, jelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan
anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Beri alasan
mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh. (skor 15)
JAWABAN PERTANYAAN :
1. Tiga (3) kelemahan pembelajaran Pak Dany adalah:
Pak Dany tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal secara bertahap, misalnya
pada kasus tersebut tampak Pak Dany sama sekali tidak menjelaskan bagaimana
caranya untuk menyamakan penyebut bilangan pecahan. Penjelasannya terlalu singkat
sehingga tidak jelas. Padahal penjelasan yang runtut, jelas dan logis selangkah demi
selangkah diperlukan untuk membuat siswa mudah memahami penjumlahan pecahan
tersebut.
Pak Dany tidak mengecek pemahaman siswanya dengan baik. Ia hanya menanyakan
"Mengerti anak-anak?". Pertanyaan model ini tidak dapat mengecek pemahaman siswa.
Seharusnya ia menanyakan langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara langsung,
4. 4
Aris Winarno
NIM. 822147736
misalnya dengan menanyakan, "Mengapa penyebut pada langkah penjumlahan pecahan
itu diubah menjadi 4 dan 6?" dan sebagainya. Pertanyaan langsung mengarah ke materi
pelajaran, bukan menanyakan apakah anak mengerti atau tidak saja.
Pak Dany tidak membimbing siswa, setelah memberikan 5 soal latihan, alih-alih
berkeliling memberikan bantuan pada siswa yang membutuhkan, ia malah duduk di
depan kelas (di kursinya) sambil membaca.
Ketika salah seorang anak diminta menuliskan jawabannya di papan tulis, Pak Dany
tidak meminta tanggapan dari siswa lain. Hal ini merupakan sebuah kelemahan
pembelajaran, padahal apabila Pak Dany memanfaatkannya menjadi bahan diskusi dan
kesempatan untuk menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut maka pembelajaran
akan dapat menjadi lebih baik.
2. Pada materi penjumlahan pecahan tersebut, jika saya menjadi Pak Dany maka langkah-
langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
KEGIATAN PENDAHULUAN
Melakukan apersepsi
Memberikan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. 5
Aris Winarno
NIM. 822147736
KEGIATAN INTI
Kegiatan Yang di Lakukan Pak Dany Kegiatan Yang di lakukan Siswa
Memberikan sebuah contoh soal tentang
penjumlahan pecahan yang memiliki
penyebut yang berbeda, misal 1/4 + 1/2
Menyajikan langkah-langkah demi
langkah cara menyelesaikan contoh soal
tersebut secara runtut, rinci, jelas, dan
logis kepada siswa.
Memberikan sebuah contoh soal lagi,
misal 1/3 + 1/4
Meminta siswa untuk berpartisipasi
secara bergantian untuk menyelesaikan
soal tersebut selangkah demi selangkah,
sembari mengecek pemahaman setiap
siswa.
Membantu siswa yang mengalami
kesulitan pada langkah-langkah yang
dilakukan untuk menyelesaikan soal
tersebut.
Memberi sebuah contoh soal lagi,
misalnya 1/2 + 1/5.
Kembali meminta siswa mengerjakan
soal tersebut, kali ini secara berpasangan
dengan teman sebangku mereka (teman
yang duduk berdekatan) masing-masing.
Meminta siswa mengecek hasil
pekerjaan mereka dengan
membandingkannya dengan hasil
Menyimak contoh dari guru d an mencatat
apa yang di tulis langkah langkah dari
contoh guru.
Menyimak penjelasan Guru
Mengerjakan contoh soal yang di berikan
guru
Mengerjakan soal di papan tulis
Siswa Berdiskusi dengan teman temanya.
Siswa bertanya tentang materi yang belum
di ketahui
Mengerjakan Soal Soal yang di berikan
oleh guru.
6. 6
Aris Winarno
NIM. 822147736
pekerjaan pasangan lainnya.
Meminta mereka mendiskusikan apabila
terdapat perbedaan jawaban, sembari
guru memberikan bimbingan bila
diperlukan.
Memberikan soal latihan sebanyak 5
buah contoh soal untuk dikerjakan.
Mengecek jawaban siswa dengan
meminta beberapa orang menuliskan
jawaban mereka masing-masing di
papan tulis.
memfasilitasi diskusi kelas apabila
terdapat perbedaan-perbedaan jawaban
siswa.
PENUTUP
Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah diikuti.
Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta siswa belajar untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
Contoh Soal :
1. 村 + 遜 =
2. 1/3 + 2/3 =
3. 遜 + 1/3 =
4. 2/3 + 他 =
5. 他 + 2/5 = .
7. 7
Aris Winarno
NIM. 822147736
b) Kasus B
Bu Lince mengajar di kelas 1 SD Sekarharum yang terletak di ibukota sebuah kecamatan. Suatu
hari Bu Lince mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang banyak
dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling disukainya dan
menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan gembira dan berlomba
menyebutkan dan menuliskan sayur yang disukainya. Pada akhir perbincangan Bu Lince
meminta seorang anak menuliskan nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak lain
mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di papan.
Setelah selesai anak-anak diminta membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang ditulis
di papan tulis.
Bu Lince:
"Anak-anak, lihat kata-kata ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat dengan
kata-kata itu ya."
Anak-ank menjawab serentak:
"Ya, Bu."
Kemudian Bu Lince pergi ke mejanya dan memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak.
Karena tak seorangpun yang mulai bekerja, Bu Lince kelihatan tidak sabar.
"Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat." kata Bu Lince dengan suara keras.
Anak-anak kelihatan bingung, namun Bu Lince diam saja dan tetap duduk di kursinya. Perhatian
anak-anak menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan sebagian mulai bermain-
main. Mendengar suara gaduh, Bu Lince dengan keras menyuruh anak-anak diam dan menunjuk
seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena tidak punya
kalimat yang akan dibacakan. Bu Lince memanggil kembali dengan suara keras agar semua anak
membuat kalimat.
8. 8
Aris Winarno
NIM. 822147736
Pertanyaan Kasus B
1. Bandingkan suasana kelas yang diuraikan pada paragraf 1 dan paragraf selanjutnya,
ditinjau dari segi guru, murid, dan kegiatan (skor 6).
2. Pendekatan pembelajaran mana yang sebaiknya diterapkan oleh Bu Lince ketika
mengajar tentang sayur-sayuran untuk anak-anak kelas 1? Berikan alasan, mengapa
pendekatan tersebut yang anda anggap sesuai. (skor 3).
3. Kembangkan topik sayur-sayuran yang akan anda sajikan dengan pendekatan yang
anda sebut pada nomor 2 (skor 5)
JAWABAN KASUS B
1. Pada Paragraf 1, tampak Bu Lince dan semua siswa sangat menikmati
pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini terlihat dari bagaimana Bu Lince dengan
bagusnya mengajak siswa-siswa tersebut untuk berbincang-bincang mengenai
sayur-sayuran yang dijual dipasar dan sayuran mana yang paling mereka sukai.
Dengan baik sekali Bu Lince melakukan pembelajaran di bagian awal. Anak-
anakpun dengan mudah mengikutinya dengan senang dan gembira. Berbeda
dengan paragraf berikutnya, ketika Bu Lince mulai meminta anak-anak kelas 1 itu
untuk membuat kalimat dari kata-kata yang telah ditulis mereka di buku catatan
masing-masing. Tentu saja pelajaran berikutnya ini lebih rumit dibanding sesi
pertama yang hanya meminta mereka menuliskan sayuran yang disukai. Lebih-
lebih anak-anak tidak diberikan contoh atau cara bagaimana membuat dan
menulis kalimat yang berhubungan dengan sayur-sayuran tersebut, dan tanpa
pembimbingan sama sekali. Anak-anak menjadi bingung, ribut, dan frustasi.
9. 9
Aris Winarno
NIM. 822147736
2. Pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh Bu Lince untuk anak-anak kelas 1 ini
adalah pembelajaran terpadu (tematik), karena pemikiran anak-anak kelas 1 masih
bersifat holistik. Selain itu pembelajaran tematik membuat siswa lebih aktif
(terlibat aktif dalam pembelajaran), fleksibel dan sesuai dengan minat dan
perkembangan siswa.
3. Apabila kita mengajarkan pembelajaran tematik di kelas 1 dengan tema sayur-
sayuran, maka tema ini dapat dikembangkan untuk membelajarkan siswa pada
berbagai mata pelajaran yang terkait dengan tema itu, misalnya: untuk mata
pelajaran bahasa, siswa dapat diminta menuliskan jenis-jenis sayuran yang biasa
mereka jumpai di pasar, untuk mata pelajaran IPA siswa dapat diajak untuk
mengenal bagian-bagian tumbuhan yang digunakan sebagai sayuran seperti daun,
batang, bunga, buah, atau umbi. Pada mata pelajaran PKn misalnya, guru dapat
mengajarkan perilaku jujur dalam kegiatan jual beli di pasar, serta untuk pelajaran
Penjaskes, bahwa untuk tumbuh sehat, kita membutuhkan zat-zat bergizi berupa
vitamin yang terdapat dalam sayur-sayuran yang kita konsumsi.
10. 10
Aris Winarno
NIM. 822147736
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Ciri Khas yang di miliki Mahasiswa semester akhir Universitas Terbuka (UT) adalah mereka
pada semester akhir akan dihadapkan pada ujian TAP (Tugas Akhir Program). Umumnya
soal-soal yang diberikan pada ujian TAP ini adalah berbentuk kasus-kasus. Khusus untuk
mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), seperti mahasiswa program
Pendas (Pendidikan Dasar) s1 PGSD UT, maka soal TAP yang akan dihadapi adalah soal
berbentuk kasus-kasus pembelajaran.
2. Saran
1. Hendaklah semua mahasiswa UT untuk selalu berlatih dan berlatih agar jika nanti
menjawab pertanyaan pada saat ujuan lebih mudah dan sudah mengerti karena sering
berlatih.
2. Dengan memperbanyak perbendaharaan ilmu tentang TAP ini, maka mahasiswa di
sarankan untuk selalu mencari refrensi tentang kasus- kasus yang ada di buku maupun di
kehidupan nyata.
11. 11
Aris Winarno
NIM. 822147736
Daftar Pustaka
Winarno, Aris,. 2014. Laporan pembinaan program kepemudaan tentang pelatihan Budidaya
Sawit Kecamatan Muara Komam, Paser
http://penelitiantindakakelas.blogspot.com/2013