際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MAKALAH
LOGIKA MATEMATIKA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Program Studi Tadris Matematika
Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd
Disusun oleh :
Endang Suanda
(14121510612)
Fakultas Tarbiyah
Jurusan Matematika C / Semester II
IAIN SYEKH NUR JATI CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon - Jawa Barat 45132
Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dituntut untuk menggunakan akal dan
pikiran dalam melakukan setiap kegiatan. Oleh karena itu, kita harus mempunyai
pola berpikir yang tepat, akurat, rasional, dan kritis. Logika matematika dapat
memberikan bimbingan agar kita memiliki pola pikir seperti itu. Logika sangat
penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Dengan menggunakan logika, kita
akan lebih efektif dalam mengenal dan menghindari kesalahan penalaran.
Banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai logika. Dengan logika, kita
juga dapat mengetahui apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal
terpenting yang akan didapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah
kemampuan atau keahlian mengambil kesimpulan dengan benar atau sah. Logika
matematika memberikan dasarbagi sebuah pengambilan kesimpulan dan dapat
digunakan dalam aspek kehidupan.
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian logika ?
2. Apa pengertian pernyataan dan operasinya ?
3. Apa itu operasi biner ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu logika.
2. Untuk mengetahui pengertian pernyataan dan operasinya.
3. Untuk mengetahui operasi biner.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LOGIKA MATEMATIKA
Secara etimologis, istilah logika berasal dari kata logos (Yunani) yang berarti
kata, ucapan, fikiran secara utuh, atau bisa juga mengandung makna ilmu
pengetahuan. Dalam arti luas logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip
yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang benar dengan
penalaran yang salah. 1
B. PERNYATAAN DAN OPERASINYA
1. Pernyataan
Pernyataan harus dibedakan dari kalimat biasa. Tidak semua kalimat termasuk
pernyataan. Kalimat biasa bisa merupakan perintah, pernyataan, kalimat yang
kabur pengertiannya, atau kalimat yang mempunyai arti ganda.
Pernyataan diartikan sebagai kalimat matematika tertutup yang benar atau
yang salah, tapi tidak kedua-duanya dalam saat yang sama. 2
Pernyataan biasanya
dinyatakan dengan hurup kecil, misalnya : p, q, r, . . .
Contoh pernyataan :
p : Semua kelalawar adalah hewan menyusui.
q : 5 x 12 = 90
r : Semua manusia adalah fana.
s : Himpunan kosong merupakan himpunan dari setiap himpunan.
1
Yaya S. Kusumah. Logika Matematika Elementer. (Bandung : Tarsito, 1986). Hlm. 1.
2
Ibid, Hlm. 3.
4
Contoh bukan pernyataan :
1. Pandaikah dia ?
2. Salinlah bacaan ini !
3. 3x  4 = 5x + 14.
4. 3 cos x0
+ 4 sin x0
 9 = 0, x bilangan real.
2. Nilai Kebenaran
Kebenaran atau kesalahan sebuah pernyataan dinama nilai kebenaran dari
pernyataan tersebut. Nilai kebenaran pernyataan p diberi lambang (p). Jika benar
maka nilai kebenarannya B, jika salah nilai kebenaraannya S. 3
Contoh :
1. p : 3 + 8 = 38
Maka (p) = S
2. (-2)2
= (2-x)2
.
C. OPERASI BINER (Binari)
1. Ingkaran atau Negasi Ingkaran
Dari sebuah pernyataan, dapat dibentuk pernyataan baru dengan membubuhkan
kata tidak benar . . . di depan pernyataan semula atau bila memungkinkan dengan
menyisipkan kata tidakatau bukan dalam pernyataan semula. Pernyataan baru
diperoleh dengan cara seperti itu disebut ingkaranatau negasi. 4
3
Ibid,
4
Sastrono Wirodikromo. Matematika Untuk Sma Kelas X. (Jakarta: Erlangga, 2004). Hlm. 128.
5
Jika p adalah pernyataan yang diketahui, maka ingkaran atau negasi dari p
dapat ditentukan dengan menggunakan lambang ~p (dibaca: tidak benar p atau
bukan p).
Contoh:
Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut:
 p : 100 habis dibagi 5
Jawab:
 ingkaran dari p: 100 habis dibagi 5
~p: Tidak benar 100 habis dibagi 5, atau
~p: 100 tidak habis dibagi 5.
Ungkapan diatas dapat disajikan dengan menggunakan tabel yang disebut sebagai
tabel kebenaran.
- Jika p adalah pernyataan yang bernilai benar, maka ~p bernilai
salah.
- Jika p adalah pernyataan yang bernilai salah, maka ~p bernilai
benar.
2. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p dan q yang
dirangkai dengan menggunakan kata hubung atau. 5
Disjungsi pernyataan p dan
pernyataan q ditulis dengan lambang p v q (dibaca: p atau q).
Nilai kebenaran disjungsi p v q dapat ditentukan melalui definisi berikut:
5
Ibid, Hlm.132.
6
p ~p
B
S
S
B
p v q benar, jika salah satu diantaranya p dan q benar atau p dan q dua-duanya
benar.
p v q salah, jika p dan q dua-duanya salah.
Berdasarkan definisi diatas, tabel kebenaran disjungsi p v q dapat ditunjukan
seperti pada tabel berikut.
P Q p v q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
3. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p dan q yang
dirangkai dengan menggunakan kata hubung dan.6
Konjungsi pernyataan p dan
pernyataan q ditulis dengan lambang p  q (dibaca: p dan q).
Nilai kebenaran disjungsi p q dapat ditentukan dengan definisi sebagai
berikut:
- p qbenar, jika p dan q benar
- p  qsalah, jika salah satu p atau q salah atau p salah dan q salah
4. Implikasi
Bernilai benar jika konsekuennya bernilai benar atau anteseden dan konsekuen
kedua-duanya salah, dan bernilai salah jika antesedennya bernilai benar,
sedangkan konsekuennya salah7
. Dengan tabel kebenaran
6
Ibid, Hlm. 136.
7
Tirta Seputro. Pengantar Dasar Matematika. (Jakarta: Batara Karya, 1992). Hlm 189.
7
5. Biimplikasi atau Bikondisional
Biimplikasi bernilai benar apabila anteseden dan konsekuen kedua-duanya
bernilai benar atau kedua-duanya bernilai salah. Jika tidak demikian maka
biimplikasi bernilai salah8
. Dengan tabel kebenaran
6. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Dari pernyataan berbentuk implikasi dapat kita turunkan pernyataan-
pernyataan baru yang disebut invers, konvers, dan kontraposisi.
Inversnya adalah sebuah pernyataan diperoleh dengan membentuk sangkalan
terhadap anteseden dan konsekuennya, sedangkan untuk memperoleh
kontrapositif, kita menukar negatip antesedennya dengan negatif konsekuennya.
Konvers adalah sebuah pernyataan diperoleh dengan menukar anteseden dan
konsekuennya.
Kontraposisi adalah sebuah pernyataan selalu benar, sebab kedua pernyataan
ini saling logically equivalent. 9
7. Bikondisional (Biimplikasi Atau Pernyataan Bersyarat Ganda)
Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen-komponennya
bernilai sama10
. Contoh: Jika p : 2 bilangan genap (B)
q : 3 bilangan ganjil (B)
8
Ibid, Hlm. 190.
9
Marthen Kanginan. Cerdas Belajar Matematika. (Bandung: grafindo media pratama, 2005). Hlm.
192.
10
Kusumah. 0p. Cit. Hlm. 8.
8
maka p  q : 2 bilangan genap jhj 3 bilangan ganjil (B)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mata Kuliah Logika Matematika mempelajari suatu pengambilan kesimpulan
suatu premis atau masalah dengan cara suatu nalar pemikiran yang akurat hingga
didapat kesimpulan yang falid.
9
DAFTAR FUSTAKA
Herynugroho, dkk. 2010. Matematika SMA Kelas XII. Cet. II. Jakarta: Yudistira
Kanginan, Marthen. 2005. Cerdas Belajar Matematika. Bandung: Grafindo Media
Pratama
Kusumah, s. Yaya. 1986. Logika Matematika Elementer. Bandung: Tarsito
Seputro, Tirta. 1992. Pengantar Dasar Matematika. Jakarta: Batara Karya
Wirodikromo, Sastrono. 2004. Matematika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
10
Ad

Recommended

Modul logika-matematika
Modul logika-matematika
Jannah Skylady
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)
dwi sekti
Makalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
Makalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
Nur aliyah
Nur aliyah
Aliyach 'al-Nourriel
Logika matematika
Logika matematika
nurhikma12
Makalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
Jurnal modul 1 logika matematika
Jurnal modul 1 logika matematika
Deni Solehudin
Logika Matematika
Logika Matematika
stmik tasikmalaya
Makalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati Druva
Logika
Logika
Asrullah Muh
Ringkasan penalaran dalam matematika kel 1o
Ringkasan penalaran dalam matematika kel 1o
SistaAngginiSaputri
Logika matematika
Logika matematika
Evi Vironita
penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk
FahiraDwiyanti
Ekuivalensi logika
Ekuivalensi logika
rizqitohopi
Aljabar sma 1
Aljabar sma 1
Rusmianty
Logika matematika
Logika matematika
Karina Phiieeriiyy
Logika matematika1
Logika matematika1
Adi We
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
Mustahal SSi
Logika matematika
Logika matematika
kusnadiyoan
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
reno sutriono
Matematika diskrit
Matematika diskrit
fitri mhey
Logika Matematika
Logika Matematika
Fendik Bagoez
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Bella Timorti
Logika Matematika
Logika Matematika
Darvin Try Ananda
Makalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sains
rukmono budi utomo
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Risna Nilam Lutfia
Udahnyatudella
Udahnyatudella
della1214
Udahnyatudella
Udahnyatudella
della1214

More Related Content

What's hot (19)

Logika Matematika
Logika Matematika
stmik tasikmalaya
Makalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati Druva
Logika
Logika
Asrullah Muh
Ringkasan penalaran dalam matematika kel 1o
Ringkasan penalaran dalam matematika kel 1o
SistaAngginiSaputri
Logika matematika
Logika matematika
Evi Vironita
penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk
FahiraDwiyanti
Ekuivalensi logika
Ekuivalensi logika
rizqitohopi
Aljabar sma 1
Aljabar sma 1
Rusmianty
Logika matematika
Logika matematika
Karina Phiieeriiyy
Logika matematika1
Logika matematika1
Adi We
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
Mustahal SSi
Logika matematika
Logika matematika
kusnadiyoan
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
reno sutriono
Matematika diskrit
Matematika diskrit
fitri mhey
Logika Matematika
Logika Matematika
Fendik Bagoez
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Bella Timorti
Logika Matematika
Logika Matematika
Darvin Try Ananda
Makalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sains
rukmono budi utomo
Makalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati Druva
Ringkasan penalaran dalam matematika kel 1o
Ringkasan penalaran dalam matematika kel 1o
SistaAngginiSaputri
Logika matematika
Logika matematika
Evi Vironita
penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk
FahiraDwiyanti
Ekuivalensi logika
Ekuivalensi logika
rizqitohopi
Aljabar sma 1
Aljabar sma 1
Rusmianty
Logika matematika1
Logika matematika1
Adi We
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
Mustahal SSi
Logika matematika
Logika matematika
kusnadiyoan
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
reno sutriono
Matematika diskrit
Matematika diskrit
fitri mhey
Logika Matematika
Logika Matematika
Fendik Bagoez
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Bella Timorti
Makalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sains
rukmono budi utomo

Viewers also liked (12)

Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Risna Nilam Lutfia
Udahnyatudella
Udahnyatudella
della1214
Udahnyatudella
Udahnyatudella
della1214
SAIF Ignition -Sample Pitch
SAIF Ignition -Sample Pitch
saifpartners
Business models for PSS in the maritime branch - Jakob Andersen, Research Ass...
Business models for PSS in the maritime branch - Jakob Andersen, Research Ass...
Tim McAloone
Emerson's transition towards a servitised business - Per Svensson, Director o...
Emerson's transition towards a servitised business - Per Svensson, Director o...
Tim McAloone
08 organisation - napi
08 organisation - napi
Tim McAloone
04 pss concept development
04 pss concept development
Tim McAloone
PSS Networks and Partnerships
PSS Networks and Partnerships
Tim McAloone
World-Class Servitisation: Methods, Cases and Partnerships
World-Class Servitisation: Methods, Cases and Partnerships
Tim McAloone
14 so what now - tmca
14 so what now - tmca
Tim McAloone
Proactive service solutions in the commercial vehicle industry - Les Bishop, ...
Proactive service solutions in the commercial vehicle industry - Les Bishop, ...
Tim McAloone
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Risna Nilam Lutfia
Udahnyatudella
Udahnyatudella
della1214
Udahnyatudella
Udahnyatudella
della1214
SAIF Ignition -Sample Pitch
SAIF Ignition -Sample Pitch
saifpartners
Business models for PSS in the maritime branch - Jakob Andersen, Research Ass...
Business models for PSS in the maritime branch - Jakob Andersen, Research Ass...
Tim McAloone
Emerson's transition towards a servitised business - Per Svensson, Director o...
Emerson's transition towards a servitised business - Per Svensson, Director o...
Tim McAloone
08 organisation - napi
08 organisation - napi
Tim McAloone
04 pss concept development
04 pss concept development
Tim McAloone
PSS Networks and Partnerships
PSS Networks and Partnerships
Tim McAloone
World-Class Servitisation: Methods, Cases and Partnerships
World-Class Servitisation: Methods, Cases and Partnerships
Tim McAloone
14 so what now - tmca
14 so what now - tmca
Tim McAloone
Proactive service solutions in the commercial vehicle industry - Les Bishop, ...
Proactive service solutions in the commercial vehicle industry - Les Bishop, ...
Tim McAloone
Ad

Similar to Tugas uas bahasa indonesia (20)

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
Nety24
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
Safitrisymsr
Matematika
Matematika
RetnoAsriani
Matematika
Matematika
ratnadilamjd
Matematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisi
Kardilah Azijehmail
Berpikir Komputasional (negasi, disjungsi).pptx
Berpikir Komputasional (negasi, disjungsi).pptx
MuhibburRidho
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
Safitrisymsr
Materi Matematika
Materi Matematika
Atikarani Noer Saleha
Bahasa indonesia
Bahasa indonesia
wida_widaningsih
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
Diana Permatasari
1. Berfikir Komputasional_Informatika Kelas X.pptx
1. Berfikir Komputasional_Informatika Kelas X.pptx
RachmatSudrajat2
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati Druva
Matematika[1]
Matematika[1]
febriantifebi1
Matematika
Matematika
ramlahidris
Matematika
Matematika
Meilanidamayantisari
Matematika
Matematika
Muhtrii7
Matematika
Matematika
raniaprilia7
Matematika
Matematika
fadliaoscar
Matematika
Matematika
nurulnailah
Matematika
Matematika
NursyalindaIndah
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
Nety24
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
Safitrisymsr
Berpikir Komputasional (negasi, disjungsi).pptx
Berpikir Komputasional (negasi, disjungsi).pptx
MuhibburRidho
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
Safitrisymsr
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
Diana Permatasari
1. Berfikir Komputasional_Informatika Kelas X.pptx
1. Berfikir Komputasional_Informatika Kelas X.pptx
RachmatSudrajat2
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati (0902076) ppt multimedia
Noviawati Druva
Matematika
Matematika
Muhtrii7
Ad

Tugas uas bahasa indonesia

  • 1. MAKALAH LOGIKA MATEMATIKA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia Program Studi Tadris Matematika Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd Disusun oleh : Endang Suanda (14121510612) Fakultas Tarbiyah Jurusan Matematika C / Semester II IAIN SYEKH NUR JATI CIREBON Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon - Jawa Barat 45132 Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari, kita dituntut untuk menggunakan akal dan pikiran dalam melakukan setiap kegiatan. Oleh karena itu, kita harus mempunyai pola berpikir yang tepat, akurat, rasional, dan kritis. Logika matematika dapat memberikan bimbingan agar kita memiliki pola pikir seperti itu. Logika sangat penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Dengan menggunakan logika, kita akan lebih efektif dalam mengenal dan menghindari kesalahan penalaran. Banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai logika. Dengan logika, kita juga dapat mengetahui apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan didapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian mengambil kesimpulan dengan benar atau sah. Logika matematika memberikan dasarbagi sebuah pengambilan kesimpulan dan dapat digunakan dalam aspek kehidupan. 2
  • 3. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian logika ? 2. Apa pengertian pernyataan dan operasinya ? 3. Apa itu operasi biner ? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui apa itu logika. 2. Untuk mengetahui pengertian pernyataan dan operasinya. 3. Untuk mengetahui operasi biner. 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN LOGIKA MATEMATIKA Secara etimologis, istilah logika berasal dari kata logos (Yunani) yang berarti kata, ucapan, fikiran secara utuh, atau bisa juga mengandung makna ilmu pengetahuan. Dalam arti luas logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang benar dengan penalaran yang salah. 1 B. PERNYATAAN DAN OPERASINYA 1. Pernyataan Pernyataan harus dibedakan dari kalimat biasa. Tidak semua kalimat termasuk pernyataan. Kalimat biasa bisa merupakan perintah, pernyataan, kalimat yang kabur pengertiannya, atau kalimat yang mempunyai arti ganda. Pernyataan diartikan sebagai kalimat matematika tertutup yang benar atau yang salah, tapi tidak kedua-duanya dalam saat yang sama. 2 Pernyataan biasanya dinyatakan dengan hurup kecil, misalnya : p, q, r, . . . Contoh pernyataan : p : Semua kelalawar adalah hewan menyusui. q : 5 x 12 = 90 r : Semua manusia adalah fana. s : Himpunan kosong merupakan himpunan dari setiap himpunan. 1 Yaya S. Kusumah. Logika Matematika Elementer. (Bandung : Tarsito, 1986). Hlm. 1. 2 Ibid, Hlm. 3. 4
  • 5. Contoh bukan pernyataan : 1. Pandaikah dia ? 2. Salinlah bacaan ini ! 3. 3x 4 = 5x + 14. 4. 3 cos x0 + 4 sin x0 9 = 0, x bilangan real. 2. Nilai Kebenaran Kebenaran atau kesalahan sebuah pernyataan dinama nilai kebenaran dari pernyataan tersebut. Nilai kebenaran pernyataan p diberi lambang (p). Jika benar maka nilai kebenarannya B, jika salah nilai kebenaraannya S. 3 Contoh : 1. p : 3 + 8 = 38 Maka (p) = S 2. (-2)2 = (2-x)2 . C. OPERASI BINER (Binari) 1. Ingkaran atau Negasi Ingkaran Dari sebuah pernyataan, dapat dibentuk pernyataan baru dengan membubuhkan kata tidak benar . . . di depan pernyataan semula atau bila memungkinkan dengan menyisipkan kata tidakatau bukan dalam pernyataan semula. Pernyataan baru diperoleh dengan cara seperti itu disebut ingkaranatau negasi. 4 3 Ibid, 4 Sastrono Wirodikromo. Matematika Untuk Sma Kelas X. (Jakarta: Erlangga, 2004). Hlm. 128. 5
  • 6. Jika p adalah pernyataan yang diketahui, maka ingkaran atau negasi dari p dapat ditentukan dengan menggunakan lambang ~p (dibaca: tidak benar p atau bukan p). Contoh: Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut: p : 100 habis dibagi 5 Jawab: ingkaran dari p: 100 habis dibagi 5 ~p: Tidak benar 100 habis dibagi 5, atau ~p: 100 tidak habis dibagi 5. Ungkapan diatas dapat disajikan dengan menggunakan tabel yang disebut sebagai tabel kebenaran. - Jika p adalah pernyataan yang bernilai benar, maka ~p bernilai salah. - Jika p adalah pernyataan yang bernilai salah, maka ~p bernilai benar. 2. Disjungsi Disjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p dan q yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung atau. 5 Disjungsi pernyataan p dan pernyataan q ditulis dengan lambang p v q (dibaca: p atau q). Nilai kebenaran disjungsi p v q dapat ditentukan melalui definisi berikut: 5 Ibid, Hlm.132. 6 p ~p B S S B
  • 7. p v q benar, jika salah satu diantaranya p dan q benar atau p dan q dua-duanya benar. p v q salah, jika p dan q dua-duanya salah. Berdasarkan definisi diatas, tabel kebenaran disjungsi p v q dapat ditunjukan seperti pada tabel berikut. P Q p v q B B S S B S B S B B B S 3. Konjungsi Konjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p dan q yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung dan.6 Konjungsi pernyataan p dan pernyataan q ditulis dengan lambang p q (dibaca: p dan q). Nilai kebenaran disjungsi p q dapat ditentukan dengan definisi sebagai berikut: - p qbenar, jika p dan q benar - p qsalah, jika salah satu p atau q salah atau p salah dan q salah 4. Implikasi Bernilai benar jika konsekuennya bernilai benar atau anteseden dan konsekuen kedua-duanya salah, dan bernilai salah jika antesedennya bernilai benar, sedangkan konsekuennya salah7 . Dengan tabel kebenaran 6 Ibid, Hlm. 136. 7 Tirta Seputro. Pengantar Dasar Matematika. (Jakarta: Batara Karya, 1992). Hlm 189. 7
  • 8. 5. Biimplikasi atau Bikondisional Biimplikasi bernilai benar apabila anteseden dan konsekuen kedua-duanya bernilai benar atau kedua-duanya bernilai salah. Jika tidak demikian maka biimplikasi bernilai salah8 . Dengan tabel kebenaran 6. Konvers, Invers, dan Kontraposisi Dari pernyataan berbentuk implikasi dapat kita turunkan pernyataan- pernyataan baru yang disebut invers, konvers, dan kontraposisi. Inversnya adalah sebuah pernyataan diperoleh dengan membentuk sangkalan terhadap anteseden dan konsekuennya, sedangkan untuk memperoleh kontrapositif, kita menukar negatip antesedennya dengan negatif konsekuennya. Konvers adalah sebuah pernyataan diperoleh dengan menukar anteseden dan konsekuennya. Kontraposisi adalah sebuah pernyataan selalu benar, sebab kedua pernyataan ini saling logically equivalent. 9 7. Bikondisional (Biimplikasi Atau Pernyataan Bersyarat Ganda) Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen-komponennya bernilai sama10 . Contoh: Jika p : 2 bilangan genap (B) q : 3 bilangan ganjil (B) 8 Ibid, Hlm. 190. 9 Marthen Kanginan. Cerdas Belajar Matematika. (Bandung: grafindo media pratama, 2005). Hlm. 192. 10 Kusumah. 0p. Cit. Hlm. 8. 8
  • 9. maka p q : 2 bilangan genap jhj 3 bilangan ganjil (B) BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Mata Kuliah Logika Matematika mempelajari suatu pengambilan kesimpulan suatu premis atau masalah dengan cara suatu nalar pemikiran yang akurat hingga didapat kesimpulan yang falid. 9
  • 10. DAFTAR FUSTAKA Herynugroho, dkk. 2010. Matematika SMA Kelas XII. Cet. II. Jakarta: Yudistira Kanginan, Marthen. 2005. Cerdas Belajar Matematika. Bandung: Grafindo Media Pratama Kusumah, s. Yaya. 1986. Logika Matematika Elementer. Bandung: Tarsito Seputro, Tirta. 1992. Pengantar Dasar Matematika. Jakarta: Batara Karya Wirodikromo, Sastrono. 2004. Matematika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga 10