Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi dan status epileptikus. Epilepsi adalah kondisi yang ditandai oleh terjadinya dua kali atau lebih kejang tanpa provokasi dengan selang waktu lebih dari 24 jam. Status epileptikus adalah kejang yang berlangsung lebih dari 30 menit atau dua kali kejang tanpa pemulihan kesadaran di antaranya. Pengobatan utama epilepsi dan status epileptikus adalah pemberian obat antiepilepsi secara oral atau
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan untuk pasien dengan tumor otak, meliputi pengenalan tumor otak, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan seperti menerapkan teori Chronic Sorrow untuk membantu pasien menghadapi masa depan yang tidak pasti akibat penyakitnya.
Pemeriksaan status mental merupakan bagian penting dalam pemeriksaan klinis psikiatri yang menggambarkan observasi terhadap penampilan, perilaku, mood, pikiran, dan kognisi pasien. Pemeriksaan ini meliputi penilaian terhadap sembilan aspek utama yaitu gambaran umum, mood dan afek, bicara, gangguan persepsi, pikiran, sensorium dan kognisi, pengendalian impuls, pertimbangan, dan reliabilitas pasien. Tuju
Prinsip dasar terapi cairan dan elektrolit:
Pemahaman tentang anatomi cairan tubuh yang terdiri atas CES dan CIS dengan komposisi elektrolit yang berbeda.
Penambahan/pengurangan cairan dan elektrolit ditujukan untuk mengembalikan volume cairan dan komposisi elektrolit ke batas yang normal.
Pemilihannya didasarkan atas patofisiologi penyakit yang diderita
Keberhasilannya dilihat dari pengamatan hemodinamik dan komposisi elektrolit penderita.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
油
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi akut diabetes meliputi ketoasidosis diabetik, hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia.
2. Definisi, epidemiologi, faktor pemicunya, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan dari ketiga komplikasi tersebut dijelaskan secara rinci.
3. Edukasi pasien dalam pencegahan komplikasi akut diabetes sangat penting untuk mengurangi angka
Ensefalitis adalah inflamasi otak yang menyebabkan gangguan fungsi otak. Penyebabnya meliputi virus herpes simpleks, enterovirus, dan paramyxovirus. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, kejang, hingga perubahan kepribadian. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan cairan cerebrospinal. Terapi spesifik diberikan sesuai penyebabnya dan prognosis tergantung jenis virusnya.
Dokumen tersebut membandingkan perbedaan antara skizoafektif, gangguan bipolar, dan depresi pasca skizofrenia dalam 7 aspek: 1) sifat, 2) jumlah episode, 3) gejala dominan, 4) waktu timbulnya, 5) keberadaan episode normal, 6) batasan waktu gejala, dan 7) tatalaksana.
Demam dengue disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, gejalanya bervariasi dari ringan hingga berbahaya seperti demam berdarah. Pencegahannya meliputi menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan kelambu, serta menutup, menguras, dan menimbun wadah berair untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
油
Berikut adalah ringkasan dokumen laporan kasus Tinea (Pityriasis) versicolor dalam 3 kalimat:
Kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan bercak kulit di dada yang muncul sejak 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan skuama hipopigmentasi dan hiperpigmentasi di dada. Diagnosis yang didiagnosis adalah Tinea (Pityriasis) versicolor berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemerik
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
Tumor otak adalah lesi yang tumbuh di otak, menyebabkan gejala seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan neurologis. Diagnosa didukung hasil CT scan atau MRI, yang dapat mengidentifikasi lokasi dan ukuran tumor. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, radioterapi, dan obat-obatan untuk mengurangi gejala. Prognosis tergantung jenis dan lokasi tumor.
Prinsip dasar terapi cairan dan elektrolit:
Pemahaman tentang anatomi cairan tubuh yang terdiri atas CES dan CIS dengan komposisi elektrolit yang berbeda.
Penambahan/pengurangan cairan dan elektrolit ditujukan untuk mengembalikan volume cairan dan komposisi elektrolit ke batas yang normal.
Pemilihannya didasarkan atas patofisiologi penyakit yang diderita
Keberhasilannya dilihat dari pengamatan hemodinamik dan komposisi elektrolit penderita.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
油
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi akut diabetes meliputi ketoasidosis diabetik, hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia.
2. Definisi, epidemiologi, faktor pemicunya, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan dari ketiga komplikasi tersebut dijelaskan secara rinci.
3. Edukasi pasien dalam pencegahan komplikasi akut diabetes sangat penting untuk mengurangi angka
Ensefalitis adalah inflamasi otak yang menyebabkan gangguan fungsi otak. Penyebabnya meliputi virus herpes simpleks, enterovirus, dan paramyxovirus. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, kejang, hingga perubahan kepribadian. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan cairan cerebrospinal. Terapi spesifik diberikan sesuai penyebabnya dan prognosis tergantung jenis virusnya.
Dokumen tersebut membandingkan perbedaan antara skizoafektif, gangguan bipolar, dan depresi pasca skizofrenia dalam 7 aspek: 1) sifat, 2) jumlah episode, 3) gejala dominan, 4) waktu timbulnya, 5) keberadaan episode normal, 6) batasan waktu gejala, dan 7) tatalaksana.
Demam dengue disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, gejalanya bervariasi dari ringan hingga berbahaya seperti demam berdarah. Pencegahannya meliputi menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan kelambu, serta menutup, menguras, dan menimbun wadah berair untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
油
Berikut adalah ringkasan dokumen laporan kasus Tinea (Pityriasis) versicolor dalam 3 kalimat:
Kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan bercak kulit di dada yang muncul sejak 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan skuama hipopigmentasi dan hiperpigmentasi di dada. Diagnosis yang didiagnosis adalah Tinea (Pityriasis) versicolor berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemerik
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
Tumor otak adalah lesi yang tumbuh di otak, menyebabkan gejala seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan neurologis. Diagnosa didukung hasil CT scan atau MRI, yang dapat mengidentifikasi lokasi dan ukuran tumor. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, radioterapi, dan obat-obatan untuk mengurangi gejala. Prognosis tergantung jenis dan lokasi tumor.
Presentasi membahas tentang otak dan kanker otak. Otak dibagi menjadi tiga bagian utama dan terdiri dari jaringan yang saling terhubung. Kanker otak disebabkan oleh faktor genetik, trauma, dan lingkungan seperti radiasi. Gejalanya bervariasi namun seringkali berupa sakit kepala dan gangguan fungsi saraf. Pencegahan melalui pola hidup sehat dan menghindari paparan zat karsinogenik.
Dokumen tersebut membahas tentang tumor otak, termasuk definisi, epidemiologi, jenis, patofisiologi, etiologi, klasifikasi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan tumor otak secara umum.
Meningioma adalah tumor ekstra aksial yang berasal dari arachnoid cap cell dan umumnya jinak. Faktor risiko meningioma antara lain paparan radiasi dan hormon. Meningioma diklasifikasi berdasarkan lokasi, pola pertumbuhan, dan histopatologi. Patogenesisnya belum jelas namun terkait genetik. Prognosa lebih baik pada pasien muda dan jika tumor dapat diangkat secara keseluruhan.
Tumor otak dapat menyebabkan berbagai gejala psikiatri dan perilaku yang kompleks, tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. Diagnosa tumor otak membutuhkan evaluasi neurologis lanjut dan pencitraan otak seperti CT scan atau MRI. Pengobatan gejala psikiatrik membutuhkan pendekatan multidisipliner antara psikiatri dan neurologi.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis malformasi genetik yang dapat menyerang mata dan organ tubuh lainnya, seperti neurofibromatosis, von hippel-lindau disease, sturge-weber syndrome, wyburn-mason syndrome, ataxia telangiectasia, dan tuberous sclerosis. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, ciri khas, diagnosis, dan penanganan dari masing-masing kondisi tersebut."
Makalah ini membahas konsep medis dan keperawatan retinoblastoma, tumor ganas pada retina yang umumnya diderita anak-anak. Secara medis dijelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan, komplikasi, dan penatalaksanaan retinoblastoma. Sedangkan secara keperawatan dijelaskan pengkajian keperawatan, diagnosa, intervensi, dan evaluasi untuk perawatan anak dengan retinoblastoma."
Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan di otak yang dapat terjadi secara intraserebral atau subarakhnoid. Gejala klinisnya bervariasi tergantung lokasi perdarahan namun umumnya meliputi nyeri kepala hebat dan penurunan kesadaran. CT-Scan digunakan untuk mendiagnosis jenis stroke hemoragik.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. Definisi
Tumor:
Suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel
Tumor otak:
Suatu pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak merupakan penyakit yang menyerang otak
manusia
3. Benign
Tumbuh lambat
Noncancerous
Tidak meluas ke
jaringan sekitar
Malignant
Cancerous
Progresif (tumbuh
secaracepat)
Dapat menginvasi
jaringan sekitar dan
dapat kambuh bahkan
setelah terapi
Cell character
4. Primary vs secondary
Asal dari jaringan otak, meningen,
hipofisis dan selaput myelin
>> anak
Primary
Metastase dari organ lain ke otak
Secondary
Epidemiologi
5. Tumor primer kira-kira 50% adalah glioma, 20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 %
neurinoma.
Pada orang dewasa 60 % terletak di supratentorial, sedangkan pada anak-anak 70 % terletak di
infratentorial.
Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah tumor serebellum yaitu
meduloblastoma dan astrositoma.
Terdapat 3 7 penderita dari 100.000 orang penduduk.
8. Klasifikasi
Berdasarkan jenis tumor
Jinak
Acoustic neuroma
Meningioma
Pituitary adenoma
Astrocytoma (grade I)
Malignant
Astrocytoma (grade 2,3,4)
Oligodendroglioma
Apendymoma
Berdasarkan lokasi
Tumor intradural
Ekstramedular
Cleurofibroma
Meningioma
Intramedular
Apendymoma
Astrocytoma
Oligodendroglioma
Hemangioblastoma
Tumor ekstradural
Merupakan metastase dari lesi
primer, biasanya pada payudara,
prostal, tiroid, paru paru, ginjal dan
lambung.
9. Glioma
Astrositoma:
Seringkali menginfiltrasi ke otak
Tidak memberikan banyak gangguan pada otak
pada awal kejadian
Seringkali tidak ganas,namun dapat berkembang
menjadi ganas
Astrositoma memiliki 4 grade: grade I- IV
Glioblastoma multiform
10. Glioblastoma multiform
Glioma yang paling ganas
Memiliki kecepatan pertumbuhan yang sangat tinggi
Eksisi bedah yang lengkap tidak mungkin dilakukan
Harapan hidup pada umumnya sekitar 12 bulan.
Predileksi utamanya adalah lobus frontalis.
11. Oligodendriglioma
Lesi yang tumbuh lambat menyerupai astrositoma
Tumor relatif avaskular dan cenderung mengalami kalsifikasi
Biasanya dijumpai pada hemisfer otak dewasa muda
Dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial (timbul hingga
10 tahun)
Secara klinis bersifat agresif, dan menyebabkan
simptomatologi bermakna akibat peningkatan intracranial
Dalam daerahnya terdapat kista, perkapuran dan hemoragi.
12. Ependimoma
Tumor ganas yang jarang terjadi
Berasal dari hubungan erat pada ependim yang menutupi
ventrikel
Paling sering terjadi pada fossa posterior
Sering terjadi pada anak maupun orang dewasa
Makin muda usia pasien maka makin buruk prognosisnya
(biasanya terlihat pada usia anak kurang dari 7 tahun) (alasan
prognosis yang buruk masih belum diketahui).
13. Meningioma
Meningioma timbul dari meninges
Tumor otak yang paling umum pada orang dewasa (dua kali
lebih umum terjadi pada wanita)
Dalam beberapa kasus tumor ini bersifat genetic
(diturunkan)
Sebagian besar meningioma bersifat jinak, dan sebagian
besar dapat disembuhkan dengan operasi.
Meningioma yang bersifat ganas dapat muncul kembali
setelah dioperasi, bahkan bisa menyebar ke organ lain.
14. Medulloblastoma
Berkembang dari sel neuroectodermal (sel saraf primitif) di
otak kecil
Tumbuh cepat dan sering menyebar ke seluruh jalur cairan
serebrospinal
Dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
Lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang
dewasa.
Termasuk dalam bagian dari kelas tumor disebut tumor
neuroectodermal primitif (PNETs) yang dapat terjadi pada otak
besar dan di tempat lain dalam sistem saraf pusat.
15. Gejala Klinis
Gejala umum:
Sakit kepala
Muntah
Papil edem
Perubahan kepribadian dan status
mental
Kejang
penurunan focal motorik,sensor dan
disfungsi saraf cranial
16. Gejala Spesifik (Terlokalisir)
Lobus frontalis:
Bradipsikisme
Gangguan n. olfactorius
Gangguan n. optikus
Lobus temporalis:
Epilepsi psikomotor/
parsial kompleks
Hemianopsia
Hemiparesis kontra lateral
Lobus oksipital:
Gangguan viisus
Halusinasi optik
Serebelum:
Ataksia
Dismetria
Disdiakokinesis
Intention tremor
hipotonia
Tumor pada
konveksivitas:
Epiplepsi Jackson
Hemiparesis konttralateral
Afasia
afasia ekspresif
Afasia receptive
Afasia konduksi
Afasia anomik
Afasia global
17. Penegakan diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis :
1. menanyakan adakah gejala
klinis yang muncul dari tumor
otak
2. Apakah sudah ada tumor di
organ lain atau belum
memastikan primer atau
sekunder
3. Menanyakan karakter tumor
menentukan benign/
malignant
18. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan yang dilakukuan untuk mengobservasi
tumor otak adalah:
Observasi saraf pergerakan mata Penglihatan : penurunan lapang pandang,
penglihatan kabur
Pendengaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi
Reflek Keseimbangan dan koordinasi
Penciuman dan sentuhan
Motorik
Jantung
Sistem pernafasan
Sistem hormonal
21. 2. Radioterapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang
pula merupakan therapy tunggal.
Indikasi radioterapi:
Glioma maligna,
Oligodendroglioma,
Dysgerminoma,
Limfoma SSP primer,
Meduloblastoma,
Ependimoma,
Meningioma (maligna, inoperable),
Adenoma hipofise
22. 3. Kemoterapi
Jika tumor tersebut tidak dapat disembuhkan
dengan pembedahan, kemoterapi tetap diperlukan
sebagai terapi tambahan dengan metode yang
beragam.
Indikasi dilakukan:
Pengobatan induksi
Kemoterapi adjuvant
Kemoterapi Primer
Kemoterapi Neo-adjuvant
23. 4. Manipulasi hormonal dan imunoterapi
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk tumor yang sudah
bermetastase. Sedangkan untuk imunoterapi dengan menggunakan
antibody monoclonal yang diciptakan secara khusus untukmenyerang
dan menghancurkan sel tumor otal.b. Interleukin-2 digunakan untuk
mengganti lesi-lesi metastatic dari kanker primer ginjal dan melanoma,
akan tetapi kemanjurannya masih perlu dibuktikan
24. 5. Kortikosteroiddanobat lainnya
Kortikosteroid dapat membantu mengurangi sakit kepala dan
perubahan kesadaran.
Agen-agen osmotic (manitol, gliserol) untuk menurunkan cairan pada
otak, yang ditunjukkan dengan penurunan TIK.
Anti kejang (penitoin) digunakan untuk mencegah dan mengobati
kejang.
Morfin bila pasien mempunyai nyeri hebat
25. Diagnosis banding
Gejala yang paling sering dari tumor otak adalah peningkatan
tekanan intrakranial, kejang dan tanda deficit neurologik fokal yang
progresif. Setiap proses desak ruang di otak dapat menimbulkan
gejala diatas, sehingga agak sukar membedakan tumor otak dengan
beberapa hal berikut:
Abses intraserebral
Epidural hematom
Hipertensi intrakranial benigna
Meningitis kronik.
26. Komplikasi
Gangguan fisik neurologist disebabkan peningkatan TIK dari tumor
dalam ruang kranium yang terbatas sehingga mengganggu fungsi
normal yang dikontrol oleh bagian otak tersebut.
Gangguan kognitif disebabkan pertumbuhan tumor yang semakin
mendesak bagian otak disekitarnya
Gangguan tidur dan mood.
Disfungsi seksual
27. Prognosis
Berdasarkan data di Negara-negara maju, dengandiagnosis dini dan
juga penanganan yang tepat melalui pembedahan dilanjutkan
dengan radioterapi, angka ketahanan hidup 5 tahun (5 years survival)
berkisar 50-60% dan angka ketahanan hidup 10 tahun (10 years
survival) berkisar 30-40%.
Prognosis lebih baik lagi pada pasien:
Penderita yang berusia dibawah 45 tahun.
Penderita astrositoma anaplastik.
Penderita yang sebagian atau hampir seluruh tumornya telah diangkat melalui
pembedahan.
Editor's Notes
#3: Tumor adalah adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel kita memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker
Tumor otak adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak merupakan penyakit yang menyerang otak manusia, yang merupakan pusat kendali dari tubuh manusia, sehingga tumor otak pada umum nya dapat mengganggu fungsi organ tubuh lain bahkan dapat menyebabkan kematian.
#5: Tumor primer biasanya timbul dari jaringan otak, meningen, hipofisis dan selaput myelin. Tumor sekunder berasal adalah tumor metastasis yang biasa berasal dari hampir semua tumor pada tubuh. Tumor metastasis SSP yang melalui perderan darah yaitu yang paling sering adalah tumor paru-paru dan prostat, ginjal, tiroid, atau traktus digestivus, sedangkan secara perkontinuitatum masuk ke ruang tengkorak melalui foramina basis kranii yaitu infiltrasi karsinoma anaplastik nasofaring.5Pada umumnya tumor otak primer tidak memiliki kecenderungan bermetastasis, hanya satu yaitu meduloblastoma yang dapat bermetastasis ke medulla spinalis dan kepermukaan otak melalui peredaran likuor serebrospinalis. Perbandingan tumor otak primer dan metastasis adalah 4 : 1
#7: Etiologi tumor karena genetic sendiri belum bisa dijelaskan secara terperinci, ada yang menjelaskan bahwa itu juga dipengaruhi genetic adapula yang tidak. Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota sekeluarga.
Embrional berkembang menjadi bagian yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Ada kalanya sebagian dari embrional tertinggal dalam tubuh menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya.
Radiasi dengan jumlah paparan tertentu dapat merangsang sel-sel mesenkhimal, namun tidak dijelaskan secara detail jenis radiasi dari apa saja yang dapat menyebabkan kanker otak.
Trauma yang berulang menyebabkan terjadinya meningioma (neoplasma selaput otak). Pengaruh trauma pada patogenesis neoplasma susunan saraf pusat belum diketahui. (teori failure DNA reparation).
Zat-zat karsinogenik methylcholanthrone dan nitro-ethyl-urea dapat menyebabkan tumor otak primer. Sedangkan virus (virus Epstein Barr) disangka berperan dalam genesisnya Burkitts lymphoma juga karsinoma anaplastik nasofaring.
#10: Jumlah glioma adalah sekitar 40-50% dari tumor otak. Glioma sendiri terdiri dari 3 bagian: astrosit, oligodendrosit, ependima.
Astrositoma sering menginfiltrasi otak dan sering berkaitan dengan kista dalam berbagai ukuran.walaupun menginfiltrasi bagian otak namun efeknya pada fungsi otak hanya sedikit sekali pada permulaan penyakit. Pada umumnya astrositoma tidak bersifat ganas, walaupun dapat mengalami perubahan keganasan berupa glioblastoma, yaitu suatu astrositoma yang sangat ganas.tumor-tumor ini pada umumnya tumbuh lambat. Oleh karena itu penderita sering tidak datang berobat walaupun tumor sudah berjalan bertahun-tahun. Astrositoma derajat I memperlihatkan gambaran astrosit yang tidak banyak berbeda dengan astrosit normal, hanya saja jumlahnya berbeda, sehingga kepadatannya dalam suatu daerah menonjol. Astrositoma derajat II,III, dan IV secara berturut-turut memperlihatkan segi-segi keganasan yang meningkat.
#11: Glioblastoma multiform adalah jenis glioma yang paling ganas. Tumor ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang sangat tinggi. Dan eksisi bedah yang lengkap tidak mungkin dilakukan. Harapan hidup pada umumnya sekitar 12 bulan. Tumor ini dapat timbul dimana saja tetapi predileksi utamanya adalah lobus frontalis. dan sering menyebar ke sisi kontralateral melalui korpus kalosum.
#12: Oligodendroglioma merupakan lesi yang tumbuh lambat menyerupai astrositoma, tetapi terdiri dari sel-sel oligodendroglia. Tumor relatif avaskular dan cenderung mengalami kalsifikasi; biasanya dijumpai pada hemisfer otak dewasa muda. Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang timbul hingga 10 tahun, secara klinis bersifat agresif, dan menyebabkan simptomatologi bermakna akibat peningkatan intrakranial.di dalam daerahnya terdapat kista, perkapuran dan hemoragi.
#13: Ependimoma adalah tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari hubungan erat pada ependim yang menutupi ventrikel, paling sering terjadi pada fossa posterior, tetapi dapat terjadi dari setiap bagian fossa ventrikularis. Tumor ini lebih sering terjadi ada anak maupun orang dewasa. Dua faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan reseksi tumor dan kemampuan bertahan hidup jangka panjang adalah usia dan letak anatomis tumor. Makin muda usia pasien maka makin buruk prognosisnya (biasanya terlihat pada usia anak kurang dari 7 tahun) alasan prognosis yang buruk masih belum diketahui.
#16: Gejala gejala peningkatan tekanan intracranial disebabkan oleh tekanan yang berangsur-angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. Pengaruhnya adalah gangguan keseimbangan yang nyata antara otak, cairan serebrospinal dan darah serebral.
Keadaan ini disebabkan oleh serangan tumor, tekanan atau penyimpangan struktur sensitive nyeri, atau oleh karena edema yang mengiringi adanya tumor. Nyeri dapat digambarkan bersifat dalam, terus menerus, tumpul, dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri ini paling hebat pada waktu pagi hari dan menjadi lebih油berat oleh aktivitas yang biasanya dapat meningkatkan tekanan intrakranial seperti membungkuk, batuk, atau mengejan sewaktu buang air besar
Muntah terjadi sebagai akibat rangsangan pada pusat muntah pada medulla oblongata akibat terjadinya peningkatan TIK. Muntah dapat terjadi tanpa didahului mual dan dapat proyektil.
Papiledema disebabkan oleh statis vena yang menimbulkan pembengkakan papilla saraf optikus. terlihat pada pemeriksaan funduskopi,
Perubahan kepribadian dan perubahan mental (iritabilitas, mudah lelah, perubahan perilaku), kadang juga disertai dementia, apatia, gangguan watak dan intelegensia, bahkan psikosis tidak peduli lokasinya
#20: Rontgen foto X-ray tengkorak. Erosi posterior atau adanya kalsifikasi intracranial dan X-ray dada untuk mendeteksi tumor paru primer atau penyakit metastase (paru2 dan payudara)
CT- Scan memberikan info spesifik mengenai jumlah, ukuran dan kepadatan jejas tumor serta meluasnya edema serebral sekunder
MRI membantu mendiagnosis tumor otak dengan cara mendeteksi jejas tumor yang kecil dan tumor didalam batang otak dan daerah hipofisis
Biopsy stereotaktik bantuan computer (3 dimensi) dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikandasar-dasar pengobatan dan informasi prognosis
Angiografi serebral memberikan gambaran tentang pembuluh darah serebral dan letak tumor serebral.
EEG dapat mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapatmemungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
#21: Merupakan pilihan pertama bagi pasien dengan tumor otak. Tujuan diagnosis definitive dan memperkecil tumor tersebut.
Diagnosis bisa dilakukan dengan biopsi terbuka atau biopsi sterotaktik. Hasil biopsi jaringan untuk menentukan jenis tumor, gradasinya, dan menentukan adanya tanda keganasan
Dekompresi tumor dilakukan apabila edema dan hidrosefalus yang terjadi mengakibatkan defisit neurologis. Tujuan dari surgical decompression adalah untuk menurunkan tekanan intrakranial, simptomatis, dan mencegah memberatnya defisit neurologis. Meskipun dekompresi ini tidak merubah hasil akhir tetapi Life Saving Decompression juga dikerjakan sebagai tindakan emergensi terutama pada tumor. Tindakan ini bisa memperpanjang hidup beberapa bulan.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa ada hubungan antara sitoreduksi dengan meningkatnya efektifitas terapi adjuvan oleh karena dengan sitoreduksi berarti berkurangnya jumlah sel tumor yang diterapi, meningkatnya kinetik sel, mengangkat sel hipoksik yang radio resisten dan mengangkat sel tumor yang sulit dicapai dengan kemoterapi.
Kalau mungkin Sitoreduksi masih konteroversi belum ada penelitian yang jelas mengenai ekstensifitas reseksi tumor dengan lamanya hidup penderita.
Keputusan untuk melakukan pembedahan dan reseksi tumor otak berbeda pada setiap penderita dan pada setiap tumor. Harus dipertimbangkan sebaik-baiknya dengan memperhatikan lokasi tumor, ukuran tumor, status neurologis pasien, jenis tumor.
#22: Adapun efek samping : kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi 油pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan
#23: Jika tumor tersebut tidak dapat disembuhkan dengan pembedahan, kemoterapi tetap diperlukan sebagai terapi tambahan dengan metode yang beragam. Pada tumor-tumor tertentu seperti meduloblastoma dan astrositoma stadium tinggi yang meluas ke batang otak, terapi tambahan油berupa kemoterapi dan regimen radioterapi dapat membantu sebagai terapi paliatif. Indikasi dilakukannya kemoterapi:
Induks: Untuk tumor-tumor non solid atau kasus lanjut karena tidak ada pilihan cara pengobatan lainnya. disebut juga pengobatan penyelamatan (salvage)
Adjuvant: Pengobatan tumor primer dikontrol dengan cara lain ( bedah/ Radiasi). Diyakini masih adanya sisa sel-sel tumor yang sukar dideteksi sehingga perlu tambahan kemoterapi.
Kemoterapi Primer: Kemoterapi sebagai pengobatan pertama sebelum pengobatan lain ( bedah/ radiasi)
Kemoterapi Neo-adjuvant: Setelah pengobatan bedah/ radiasi ditambahkan kemoterapi atau dilanjutkan kembali kemoterapi.