際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI DAN
PSIKOMETRI
DOSEN PENGASUH
GERMANIKUS CLINTONIS FERNANDEZ, S.Psi., M.Si
VALIDITAS
Konsep Validitas
 Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam
menjalankan fungsi pengukurannya.
 Validitas mengacu pada aspek ketepatan dan kecermatan hasil pengukuran. Pengukuran sendiri dilakukan untuk
mengetahui seberapa banyak (dalam arti kuantitatif) suatu aspek psikologis terdapat dalam diri seseorang, yang
dinyatakan oleh skornya pada instrumen pengukur yang bersangkutan.
 Pengukuran yang tinggi validitasnya akan memiliki eror yang kecil, artinya skor setiap subjek yang diperoleh
oleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dari skor yang sesungguhnya. Menyangkut masalah pengukuran aspek
nonfisik, validitas sebagaimana yang digambarkan di atas tidaklah mudah dicapai. Pengukuran aspek psikologis
dan sosial mengandung jauh lebih banyak sumber eror dibanding pengukuran aspek fisik. Apakah validitas
instrinsik telah terpenuhi tidak pernah dapat diyakini sepenuhnya karena hal itu tidak dapat dibuktikan secara
empirik dan langsung. Sebagaimana halnya dengan reliabilitas, maka apa yang dapat diperoleh dari prosedur
validasi tes adalah suatu estimasi terhadap validitas yang sesungguhnya, namun dengan cara dan pendekatan yang
tepat dapat dilakukan estimasi guna melihat apa yang sesungguhnya diukur oleh tes dan seberapa cermat hasil
ukurnya.
 Harus di pahami bahwa masalah validitas berkenaan dengan hasil ukur bukan alat ukurnya sendiri. Sebutan
validitas hendaklah diartikan sebagai validitas hasil pengukuran yang diperoleh oleh tes tersebut. Itulah yang
ditekankan oleh Cronbach bahwa proses validasi sebenarnya tidak bertujuan untuk melakukan validasi alat tes
akan tetapi melakukan validasi terhadap interpretasi data yang diperoleh oleh prosedur tertentu.
Validitas Isi
 Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat
pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui
analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui
expert judgment.
 Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah
apakah masing-masing aitem dalam tes layak untuk
mengungkap atribut yang diukur sesuai dengan indikator
keperilakuannya dan apakah aitem-aitem dalam tes telah
mencakup keseluruhan domain isi yang hendak diukur.
Lanjutan
 Pengertian mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja
mengatakan bahwa domain tes harus komprehensif isinya akan
tetapi harus pula memuat hanya aitem-aitem yang relevan
dengan tujuan ukur, yaitu yang tidak keluar dari batasan tujuan
ukur. Walaupun isinya komprehensif tetapi bila tes tersebut
mengikutsertakan pula aitem-aitem yang tidak relevan dan
berkaitan dengan hal-hal di luar tujuan ukurnya, maka validitas
tes tersebut tidaklah dapat dikatakan memenuhi ciri validitas
yang sesungguhnya.
Lanjutan
Apakah validitas isi sebagaimana dimaksudkan di atas telah
terpenuhi, banyak tergantung pada penilaian subjektif individual
para experts. Dikarenakan validasi isi ini bersifat judgmental dan
berdasar analisis rasional masing-masing expert. Maka tidaklah
diharapkan setiap orang akan sama sependapat mengenai apakah
suatu aitem berfungsi valid dalam mendukung tujuan ukur tes
yang bersangkutan, namun sejauhmana kesepakatan penilaian
dari para experts tersebut dapat diestimasi secara empirik.
Validitas isi dan logis
 Dalam konsep validitas isi tercakup pengertian validitas tampang (face
validity) dan validitas logis (logical validity).Dalam proses konstruksi tes
sebagai alat ukur, validitas tampang (face validity) sebagai bagian dari
validitas isi merupakan titik awal evaluasi kualitas tes, yang dalam hal
ini adalah aitem-aitemnya. Bukti validitas tampang sama sekali tidak ada
kaitannya dengan semacam statistik validitas seperti koefisien atau
indeks melainkan, sebagaimana kata Gregory, sekedar tahap penerimaan
orang pada umumnya terhadap fungsi pengukuran tes tersebut.
 Sekalipun Validitas tampak tidak ada artinya sama sekali tanpa dukungan
dari bukti validitas lain, namun validitas tampang merupakan kondisi
yang perlu dipenuhi pertama kali sebelum layak membahas sisi lain dari
kualitas tes.
Lanjutan
 Dari penilaian terhadap kelayakan tampilan aitem-aitem,
kemudian analisis yang lebih dalam dilakukan dengan maksud
untuk menilai kelayakan isi aitem sebagai jabaran dari indikator
keperilakuan atribut yang diukur. Penilaian ini bersifat
kualitatif dan judgemental dan dilaksanakan oleh suatu panel
expert, bukan oleh penulis aitem atau perancang tes itu sendiri.
Inilah prosedur yang menghasilkan validitas logis ( logical
validity). Seberapa tinggi kesepakatan di antara experts yang
melakukan penilaian kelayakan suatu aitem akan dapat
diestimasi dan dikuantifikasikan, kemudian statistiknya
dijadikan indikator validitas isi aitem dan validitas isi tes.
Koefisien Validitas Isi-Aikens V
 Salah satu statistik yang menunjukkan validitas isi aitem adalah
sebagaimana yang diusulkan oleh Aiken (1985). Aiken telah
merumuskan formula Aikens V untuk menghitung Content
Validity Coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian dari
panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu aitem dari segi
sejauh mana aitem tersebut mewakili konstruk yang diukur.
Dalam hal ini, mewakili konstrak yang diukur berarti aitem
yang bersangkutan adalah relevan dengan indikator
keperilakuannya, karena indikator keperilakuan adalah
penerjemahan operasional dari atribut yang diukur.
Lanjutan
 Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1
(yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) sampai
dengan 5 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan)
 Statistik Aikens V dirumuskan sebagai berikut:
 = s / [n(c-1)]
Ket:
S= r-1o
1o = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini=1)
c= Angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini = 5)
r= Angka yang diberikan oleh seorang penilai
Lanjutan
 Contoh :
 Satu aitem dalam tes dinilai relevansinya oleh sebuah panel
penilai yang terdiri dari tiga orang ahli, dengan memakai
rentang angka 1 sampai dengan 5. Jadi n = 3, 1o = 1 dan C = 5.
 Misalkan :
 Penilai pertama memberikan angka 3, maka S1 = 3-1 = 2
 Penilai kedua memberi angka 4, maka S2 = 4-1 = 3
 Penilai ketiga memberikan angka 4 maka S3 = 4-1 = 3
s = S1 + S2 + S3 = 2 +3+3 = 8
V = 8 / [3 (5-1)] = 0,667
Lanjutan
Sebuah skala yang terdiri dari lima item dalam tes dinilai oleh 7 (tujuh) orang ahli mengenai relevansinya. Rentang
nilai yang diberikan adalah 1 (terendah) dan 5 (tertinggi), sehingga n = 7, lo = 1 dan c = 5
Nilai V untuk item 1 diperoleh dari V= 15 / (7 (5-1)) = 0.536, begitu pula dengan item 2 yaitu V= 16 / (7 (5-1)) =
0.571 dan seterusnya untuk item 3, 4 dan 5. Nilai koefisien Aikens V berkisar antara 0  1. Koefisien sebesar 0.536
(item 1), 0.571 (item 2), 0.607 (item 3), 0.643 (item4) dan 0.607 (item 5) ini sudah dapat dianggap memiliki validitas
isi yang memadai.
Lanjutan
 Dikarenakan rentang angka V yang dapat diperoleh adalah
antara 0 sampai dengan 1,00 maka angka 0,667 dalam contoh di
atas dapat diinterpretasikan sebagai koefisien yang cukup tinggi
bagi aitem tersebut. Artinya aitem tersebut memiliki validitas isi
yang baik dan mendukung validitas isi tes secara keseluruhan.
Rasio Validitas Isi - Lawshes CVR
Content Validity Ratio (CVR) sebagai statistik dirumuskan oleh
Lawshe (1975). Statistik ini mencerminkan tingkat validitas isi
aitem-aitem berdasarkan data empirik. Dalam pendekatannya,
sebuah panel yang terdiri dari para ahli yang disebut Subject
Matter Experts (SME) diminta untuk menyatakan apakah aitem
dalam tes sifatnya esensial bagi operasionalisasi konstrak teoritik
tes yang bersangkutan. Suatu aitem dinilai esensial bilamana
aitem tersebut dapat merepresentasikan dengan baik tujuan
pengukuran.
Lanjutan
 Para SME diminta menilai apakah suatu aitem esensial
(yaitu diperlukan dan sangat penting bagi tujuan
pengukuran yang bersangkutan) dalam tiga tingkatan
esensialitas yaitu esensial, berguna tapi tidak esensial,
dan tidak diperlukan.
 Content Validity ratio dirumuskan sebagai :
 CVR = (2ne / n) - 1
 Ket :
ne = Banyaknya SME yang menilai suatu aitem esensial
n = Banyaknya SME yang melakukan penilaian
Lanjutan
Contoh :
Suatu aitem dinilai tingkat esensialitasnya oleh panel penilai (SME) yang terdiri dari
delapan orang ahli (jadi n = 9).
Misalkan, ada lima penilai yang menyatakan bahwa aitem tersebut sebagai esensial,
tiga penilai menyatakan bahwa aitem tersebut  berguna tapi tidak esensial, dan satu
penilai menyatakan bahwa aitem tersebut tidak diperlukan.
Berarti dari n = 9 orang penilai, hanya lima di antara mereka yang menilai bahwa aitem
tersebut esensial. Jadi ne = 5 sehingga:
CVR = (2(5) / 9) - 1 = 0,111.
Angka CVR bergerak antara -1.00 sampai +1.00. Bilamana CVR > 0,00 berarti bahwa
50 % lebih dari SME dalam panel menyatakan aitem adalah esensial. Semakin besar
CVR dari angka 0 maka semakin esensial dan semakin tinggi validitas isinya. Dalam
contoh di atas diperoleh CVR = 0,111 yang berarti bahwa aitem tersebut memiliki
validitas isi yang baik.
Lanjutan
Contoh Kasus
Seorang peneliti ingin menguji validitas isi dari 1 item pernyataan pada kuesioner. sebuah skala yang terdiri dari 5 item. Sebanyak 12
orang panel ahli dijadikan penilai dengan memilih 3 pilihan jawaban yaitu penting, sesuai, tidak penting dan tidak berguna.
Dari 12 orang panel ahli, 9 orang menyatakan aitem tersebut penting, 1 orang menyatakan sesuai, tidak penting, dan 2 orang
menyatakan tidak berguna. Dari data ini kemudian dapat dihitung CVR sebagai berikut :
CVR = (2(9)/12)  1 = 0.500
Formula ini menghasilkan nilai-nilai yang berkisar dari +1 sampai -1, nilai positif menunjukkan bahwa setidaknya setengah panelis (SME)
menilai item sebagai penting/esensial. Semakin lebih besar CVR dari 0, maka semakin penting dan semakin tinggi validitas isinya. Dari
contoh di atas diperoleh nilai CVR sebesar 0.500 yang menunjukkan bahwa aitem yang digunakan sudah memenuhi validitas isi yang baik
Lanjutan
 Harus diingat bahwa sekalipun aitem-aitem sudah terpilih
berdasarkan statistik validitas isinya, baik Aikens V maupun
CVR dan statistik validitas isi lainnya, namun tidak berarti
aitem-aitem tersebut tidak perlu lagi melewati analisis
konsistensi internal, terutama untuk meningkatkan reliabilitas
skor tes.

More Related Content

Similar to VALIDITAS Alat Ukur Penyusunan Skala dan Psikometri (20)

3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
IndriyaniLubis
Validitas dan reabilitas
Validitas dan reabilitasValiditas dan reabilitas
Validitas dan reabilitas
Nawang Asri Ayuningtyas
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
Nana Citra
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
NajMah Usman
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Martunis Hasan
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
LinaFitriany
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Fitri Yusmaniah
Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptx
paksobat
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
HannisaNurdini
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdfPpt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
MuhamadAldi12
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
didinFt
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranAFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
HannisaNurdini
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdfValiditas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
APRILIANYUNTIARI
Cara menghitung uji_validitas_dan_uji_re
Cara menghitung uji_validitas_dan_uji_reCara menghitung uji_validitas_dan_uji_re
Cara menghitung uji_validitas_dan_uji_re
SaifScorpionida Condutus
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
HannisaNurdini
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
Bun Faris
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
vina serevina
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
IndriyaniLubis
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
Nana Citra
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
NajMah Usman
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Martunis Hasan
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
LinaFitriany
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Fitri Yusmaniah
Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptx
paksobat
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
HannisaNurdini
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdfPpt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
MuhamadAldi12
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
didinFt
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranAFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
HannisaNurdini
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdfValiditas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
APRILIANYUNTIARI
Cara menghitung uji_validitas_dan_uji_re
Cara menghitung uji_validitas_dan_uji_reCara menghitung uji_validitas_dan_uji_re
Cara menghitung uji_validitas_dan_uji_re
SaifScorpionida Condutus
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
HannisaNurdini
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
Bun Faris
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
vina serevina

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti

VALIDITAS Alat Ukur Penyusunan Skala dan Psikometri

  • 1. PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI DAN PSIKOMETRI DOSEN PENGASUH GERMANIKUS CLINTONIS FERNANDEZ, S.Psi., M.Si VALIDITAS
  • 2. Konsep Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Validitas mengacu pada aspek ketepatan dan kecermatan hasil pengukuran. Pengukuran sendiri dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak (dalam arti kuantitatif) suatu aspek psikologis terdapat dalam diri seseorang, yang dinyatakan oleh skornya pada instrumen pengukur yang bersangkutan. Pengukuran yang tinggi validitasnya akan memiliki eror yang kecil, artinya skor setiap subjek yang diperoleh oleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dari skor yang sesungguhnya. Menyangkut masalah pengukuran aspek nonfisik, validitas sebagaimana yang digambarkan di atas tidaklah mudah dicapai. Pengukuran aspek psikologis dan sosial mengandung jauh lebih banyak sumber eror dibanding pengukuran aspek fisik. Apakah validitas instrinsik telah terpenuhi tidak pernah dapat diyakini sepenuhnya karena hal itu tidak dapat dibuktikan secara empirik dan langsung. Sebagaimana halnya dengan reliabilitas, maka apa yang dapat diperoleh dari prosedur validasi tes adalah suatu estimasi terhadap validitas yang sesungguhnya, namun dengan cara dan pendekatan yang tepat dapat dilakukan estimasi guna melihat apa yang sesungguhnya diukur oleh tes dan seberapa cermat hasil ukurnya. Harus di pahami bahwa masalah validitas berkenaan dengan hasil ukur bukan alat ukurnya sendiri. Sebutan validitas hendaklah diartikan sebagai validitas hasil pengukuran yang diperoleh oleh tes tersebut. Itulah yang ditekankan oleh Cronbach bahwa proses validasi sebenarnya tidak bertujuan untuk melakukan validasi alat tes akan tetapi melakukan validasi terhadap interpretasi data yang diperoleh oleh prosedur tertentu.
  • 3. Validitas Isi Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah apakah masing-masing aitem dalam tes layak untuk mengungkap atribut yang diukur sesuai dengan indikator keperilakuannya dan apakah aitem-aitem dalam tes telah mencakup keseluruhan domain isi yang hendak diukur.
  • 4. Lanjutan Pengertian mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja mengatakan bahwa domain tes harus komprehensif isinya akan tetapi harus pula memuat hanya aitem-aitem yang relevan dengan tujuan ukur, yaitu yang tidak keluar dari batasan tujuan ukur. Walaupun isinya komprehensif tetapi bila tes tersebut mengikutsertakan pula aitem-aitem yang tidak relevan dan berkaitan dengan hal-hal di luar tujuan ukurnya, maka validitas tes tersebut tidaklah dapat dikatakan memenuhi ciri validitas yang sesungguhnya.
  • 5. Lanjutan Apakah validitas isi sebagaimana dimaksudkan di atas telah terpenuhi, banyak tergantung pada penilaian subjektif individual para experts. Dikarenakan validasi isi ini bersifat judgmental dan berdasar analisis rasional masing-masing expert. Maka tidaklah diharapkan setiap orang akan sama sependapat mengenai apakah suatu aitem berfungsi valid dalam mendukung tujuan ukur tes yang bersangkutan, namun sejauhmana kesepakatan penilaian dari para experts tersebut dapat diestimasi secara empirik.
  • 6. Validitas isi dan logis Dalam konsep validitas isi tercakup pengertian validitas tampang (face validity) dan validitas logis (logical validity).Dalam proses konstruksi tes sebagai alat ukur, validitas tampang (face validity) sebagai bagian dari validitas isi merupakan titik awal evaluasi kualitas tes, yang dalam hal ini adalah aitem-aitemnya. Bukti validitas tampang sama sekali tidak ada kaitannya dengan semacam statistik validitas seperti koefisien atau indeks melainkan, sebagaimana kata Gregory, sekedar tahap penerimaan orang pada umumnya terhadap fungsi pengukuran tes tersebut. Sekalipun Validitas tampak tidak ada artinya sama sekali tanpa dukungan dari bukti validitas lain, namun validitas tampang merupakan kondisi yang perlu dipenuhi pertama kali sebelum layak membahas sisi lain dari kualitas tes.
  • 7. Lanjutan Dari penilaian terhadap kelayakan tampilan aitem-aitem, kemudian analisis yang lebih dalam dilakukan dengan maksud untuk menilai kelayakan isi aitem sebagai jabaran dari indikator keperilakuan atribut yang diukur. Penilaian ini bersifat kualitatif dan judgemental dan dilaksanakan oleh suatu panel expert, bukan oleh penulis aitem atau perancang tes itu sendiri. Inilah prosedur yang menghasilkan validitas logis ( logical validity). Seberapa tinggi kesepakatan di antara experts yang melakukan penilaian kelayakan suatu aitem akan dapat diestimasi dan dikuantifikasikan, kemudian statistiknya dijadikan indikator validitas isi aitem dan validitas isi tes.
  • 8. Koefisien Validitas Isi-Aikens V Salah satu statistik yang menunjukkan validitas isi aitem adalah sebagaimana yang diusulkan oleh Aiken (1985). Aiken telah merumuskan formula Aikens V untuk menghitung Content Validity Coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem tersebut mewakili konstruk yang diukur. Dalam hal ini, mewakili konstrak yang diukur berarti aitem yang bersangkutan adalah relevan dengan indikator keperilakuannya, karena indikator keperilakuan adalah penerjemahan operasional dari atribut yang diukur.
  • 9. Lanjutan Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) sampai dengan 5 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan) Statistik Aikens V dirumuskan sebagai berikut: = s / [n(c-1)] Ket: S= r-1o 1o = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini=1) c= Angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini = 5) r= Angka yang diberikan oleh seorang penilai
  • 10. Lanjutan Contoh : Satu aitem dalam tes dinilai relevansinya oleh sebuah panel penilai yang terdiri dari tiga orang ahli, dengan memakai rentang angka 1 sampai dengan 5. Jadi n = 3, 1o = 1 dan C = 5. Misalkan : Penilai pertama memberikan angka 3, maka S1 = 3-1 = 2 Penilai kedua memberi angka 4, maka S2 = 4-1 = 3 Penilai ketiga memberikan angka 4 maka S3 = 4-1 = 3 s = S1 + S2 + S3 = 2 +3+3 = 8 V = 8 / [3 (5-1)] = 0,667
  • 11. Lanjutan Sebuah skala yang terdiri dari lima item dalam tes dinilai oleh 7 (tujuh) orang ahli mengenai relevansinya. Rentang nilai yang diberikan adalah 1 (terendah) dan 5 (tertinggi), sehingga n = 7, lo = 1 dan c = 5 Nilai V untuk item 1 diperoleh dari V= 15 / (7 (5-1)) = 0.536, begitu pula dengan item 2 yaitu V= 16 / (7 (5-1)) = 0.571 dan seterusnya untuk item 3, 4 dan 5. Nilai koefisien Aikens V berkisar antara 0 1. Koefisien sebesar 0.536 (item 1), 0.571 (item 2), 0.607 (item 3), 0.643 (item4) dan 0.607 (item 5) ini sudah dapat dianggap memiliki validitas isi yang memadai.
  • 12. Lanjutan Dikarenakan rentang angka V yang dapat diperoleh adalah antara 0 sampai dengan 1,00 maka angka 0,667 dalam contoh di atas dapat diinterpretasikan sebagai koefisien yang cukup tinggi bagi aitem tersebut. Artinya aitem tersebut memiliki validitas isi yang baik dan mendukung validitas isi tes secara keseluruhan.
  • 13. Rasio Validitas Isi - Lawshes CVR Content Validity Ratio (CVR) sebagai statistik dirumuskan oleh Lawshe (1975). Statistik ini mencerminkan tingkat validitas isi aitem-aitem berdasarkan data empirik. Dalam pendekatannya, sebuah panel yang terdiri dari para ahli yang disebut Subject Matter Experts (SME) diminta untuk menyatakan apakah aitem dalam tes sifatnya esensial bagi operasionalisasi konstrak teoritik tes yang bersangkutan. Suatu aitem dinilai esensial bilamana aitem tersebut dapat merepresentasikan dengan baik tujuan pengukuran.
  • 14. Lanjutan Para SME diminta menilai apakah suatu aitem esensial (yaitu diperlukan dan sangat penting bagi tujuan pengukuran yang bersangkutan) dalam tiga tingkatan esensialitas yaitu esensial, berguna tapi tidak esensial, dan tidak diperlukan. Content Validity ratio dirumuskan sebagai : CVR = (2ne / n) - 1 Ket : ne = Banyaknya SME yang menilai suatu aitem esensial n = Banyaknya SME yang melakukan penilaian
  • 15. Lanjutan Contoh : Suatu aitem dinilai tingkat esensialitasnya oleh panel penilai (SME) yang terdiri dari delapan orang ahli (jadi n = 9). Misalkan, ada lima penilai yang menyatakan bahwa aitem tersebut sebagai esensial, tiga penilai menyatakan bahwa aitem tersebut berguna tapi tidak esensial, dan satu penilai menyatakan bahwa aitem tersebut tidak diperlukan. Berarti dari n = 9 orang penilai, hanya lima di antara mereka yang menilai bahwa aitem tersebut esensial. Jadi ne = 5 sehingga: CVR = (2(5) / 9) - 1 = 0,111. Angka CVR bergerak antara -1.00 sampai +1.00. Bilamana CVR > 0,00 berarti bahwa 50 % lebih dari SME dalam panel menyatakan aitem adalah esensial. Semakin besar CVR dari angka 0 maka semakin esensial dan semakin tinggi validitas isinya. Dalam contoh di atas diperoleh CVR = 0,111 yang berarti bahwa aitem tersebut memiliki validitas isi yang baik.
  • 16. Lanjutan Contoh Kasus Seorang peneliti ingin menguji validitas isi dari 1 item pernyataan pada kuesioner. sebuah skala yang terdiri dari 5 item. Sebanyak 12 orang panel ahli dijadikan penilai dengan memilih 3 pilihan jawaban yaitu penting, sesuai, tidak penting dan tidak berguna. Dari 12 orang panel ahli, 9 orang menyatakan aitem tersebut penting, 1 orang menyatakan sesuai, tidak penting, dan 2 orang menyatakan tidak berguna. Dari data ini kemudian dapat dihitung CVR sebagai berikut : CVR = (2(9)/12) 1 = 0.500 Formula ini menghasilkan nilai-nilai yang berkisar dari +1 sampai -1, nilai positif menunjukkan bahwa setidaknya setengah panelis (SME) menilai item sebagai penting/esensial. Semakin lebih besar CVR dari 0, maka semakin penting dan semakin tinggi validitas isinya. Dari contoh di atas diperoleh nilai CVR sebesar 0.500 yang menunjukkan bahwa aitem yang digunakan sudah memenuhi validitas isi yang baik
  • 17. Lanjutan Harus diingat bahwa sekalipun aitem-aitem sudah terpilih berdasarkan statistik validitas isinya, baik Aikens V maupun CVR dan statistik validitas isi lainnya, namun tidak berarti aitem-aitem tersebut tidak perlu lagi melewati analisis konsistensi internal, terutama untuk meningkatkan reliabilitas skor tes.