際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
VARIETAS UNGGUL WIJEN
WINAS 1 DAN WINAS 2
BERPOTENSI PRODUKSI TINGGI SESUAI
UNTUK LAHAN SAWAH SESUDAH PADI
PENDAHULUAN
 Tanaman wijen (Sesamum indicum L.)
 Biji: Minyak 35% - 63%
Protein 20%
Asam amino
Lemak jenuh 14% dan tak jenuh 85,8%
Mineral: fosfor, kalium, kalsium, natrium, besi
Vitamin: B dan E
Anti oksidan dan alanin atau lignin
Penggunaan wijen:
1. Aneka industri makanan ringan,
2. Minyak makan,
3. Bahan baku industri : farmasi,
plastik, margarin, sabun, kosmetik,
pestisida, dll.
PENGEMBANGAN
 Di lahan kering pada musim penghujan
(Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Selatan, Gorontalo, dan Lampung).
 Di lahan sawah sesudah padi (Jawa
Tengah, Jawa Timur dan NTB).
KEBUTUHAN
 Kebutuhan wijen dalam negeri selalu
meningkat
 Tidak diimbangi dengan peningkatan produksi
nasional
 Kekurangannya dipenuhi dengan impor.
PRODUKSI
 Produksi wijen nasional: 1.853 ton/tahun atau
0,06% dari produksi dunia
 Indonesia harus impor: 1.939 ton (biji) dan
309,125 ton (minyak).
 Ironis: lahan yang sesuai sangat luas, teknik
budidayanya mudah, biaya produksi yang
murah.
PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS Produktivitas di petani sangat rendah (465 kg/ha) :
varietas lokal dan belum menerapkan teknik budidaya
yang tepat.
 Peningkatan produksi nasional :
1). Ekstensifikasi : pengembangan wijen di lahan sawah
sesudah padi,
2). Intensifikasi : penggunaan varietas unggul dan
teknik budidaya yang tepat.
DAERAH PENGEMBANGAN
Di lahan sawah sesudah padi (musim kemarau)
 Jawa Timur: Nganjuk seluas 300 ha, Ngawi 500 ha,
Sampang 200 ha,
 Jawa Tengah: Sragen 150 ha, Sukoharjo 300 ha,
Purwodadi 150 ha,
 NTB sesudah panen tembakau: 3.000 ha.
VARIETAS UNGGUL
 Varietas unggul : Sbr. 4 (1,2 ton/ha) dilepas tahun
2006
 Varietas unggul baru spesifik untuk lahan sawah
sesudah padi : Winas 1 dan Winas 2 dilepas tahun
2012 dengan SK. No. 2796 dan
2797/Kpts/SR.120/8/2012 tanggal 6 Agustus 2012.
KETERSEDIAAN BENIH
 Benih penjenis: masing-masing 40 kg
 Benih Dasar: akan tersedia masing-masing
500 kg pada bulan Juli 2013.
Keunggulan Varietas Winas 1 dan
Winas 2 dibandingkan Varietas Sbr 4.
Varietas
Hasil biji
(kg/ha)
Umur panen
(hari)
Warna
Biji
Berat
1000
biji
(g)
Kadar
minyak
(%)Rata-
rata
Potensi Rata-
rata
Kisaran
Winas 1 1.471 2.222 101 95 - 106
Putih
kecoklatan 3,17
50,88
Winas 2 1.413 1.874 98 93 - 103 Putih 3,06 48,82
Sbr 4 1.262 1.952 98 89 - 103
Putih
kecoklatan 3,13
47,41
KEUNGGULAN KOMPARATIF
WINAS 1 DAN WINAS 2
 Produktivitas tinggi (1.400-2.200 kg/ha)
 Kadar minyak tinggi (48-51%)
 Rasa lebih gurih dibanding wijen impor
 Berbiji lebih kecil sehingga efisien untuk bahan baku
industri makanan ringan.
KEUNGGULAN KOMPETITIF
WINAS 1 DAN WINAS 2
 Umur genjah shg masuk ke dalam pola pergiliran
tanaman di lahan sawah.
 Ukuran biji kecil shg rendemen dan harga jual lebih tinggi,
serta diminati produsen makanan ringan.
 Resiko gagal panen lebih kecil dibandingkan tan jagung,
 Dapat ditumpangsarikan dengan palawija
 Dibandingkan tanaman lain, wijen tahan hama uret dan
tidak disukai babi hutan
 Harga jual lebih tinggi dibanding jagung/palawija lain.
PELUANG PASAR
 Peluang pasar dalam negeri sangat terbuka (impor
sebesar + 3000 ton biji/tahun).
 Di luar negeri peluang besar, tiga negara
pengimpor wijen terbesar dunia: China (353.717
ton), Jepang (161.433 ton) dan Negara Uni Eropa
(106.490 ton/tahun).
 Maka harus: meningkatkan daya saing: produksi
yang efisien dan bermutu tinggi.
PENINGKATAN EFISIENSI
 Pembentukan kelompok usaha
 Pengembangan intensifikasi melalui penerapan paket
teknologi.
 Pengembangan dilakukan di lahan sawah dan di lahan
kering secara monokultur ataupun tumpangsari.
 Membangun sistem kerjasama dengan petani secara
harmonis
 Peningkatan nilai tambah melalui diversifikasi produk
油
16
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2
Ad

Recommended

ppt zat aditif smp.pdf
ppt zat aditif smp.pdf
MasudahMasudah1
Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)
Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)
Fia Noviyanti
slide kelas xi materi bahasa indonesia kurikulum merdeka
slide kelas xi materi bahasa indonesia kurikulum merdeka
yuliatiqhutni
Umbi umbian (3)
Umbi umbian (3)
Agnescia Sera
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
IrhamAlmafas
Budidaya ubi jalar
Budidaya ubi jalar
Tri ayu Lestari III
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
Agnescia Sera
Pertanian Organik
Pertanian Organik
dita wahyu
PKWU Pengolahan Nabati Menjadi Makanan-Khas-Daerah.pptx
PKWU Pengolahan Nabati Menjadi Makanan-Khas-Daerah.pptx
ulkarahman1
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Nestri Yuniardi
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
EkaShanti2
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Hari Prasetyo
Hasil Hutan Bukan Kayu
Hasil Hutan Bukan Kayu
zuhryharyono1
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
HAFAZAN TAHUN 5
HAFAZAN TAHUN 5
Fasyah Tutor
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Rozi Aziz
Buah
Buah
Klara Tri Meiyana
Etilen
Etilen
Kustam Ktm
Tanaman pangan
Tanaman pangan
Muhammad Danial Machbubi
pengolahan makanan khas daerah
pengolahan makanan khas daerah
pinkgrape1
Overhead transparency (oht)
Overhead transparency (oht)
smanda binjai
Modul konservasi tanah
Modul konservasi tanah
Pekerja Sosial Masyarakat
Pengasapan
Pengasapan
Ratnawati Sigamma
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Novia Tri Handayani S
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
Nurhidayah456018
10. Keanekaragaman Hayati 1.pptx
10. Keanekaragaman Hayati 1.pptx
MajiddatulFaidah1
Lemak dan minyak
Lemak dan minyak
Agnescia Sera
Japan list media guide
Japan list media guide
eko purnomo
snack bar
snack bar
eko purnomo

More Related Content

What's hot (20)

PKWU Pengolahan Nabati Menjadi Makanan-Khas-Daerah.pptx
PKWU Pengolahan Nabati Menjadi Makanan-Khas-Daerah.pptx
ulkarahman1
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Nestri Yuniardi
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
EkaShanti2
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Hari Prasetyo
Hasil Hutan Bukan Kayu
Hasil Hutan Bukan Kayu
zuhryharyono1
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
HAFAZAN TAHUN 5
HAFAZAN TAHUN 5
Fasyah Tutor
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Rozi Aziz
Buah
Buah
Klara Tri Meiyana
Etilen
Etilen
Kustam Ktm
Tanaman pangan
Tanaman pangan
Muhammad Danial Machbubi
pengolahan makanan khas daerah
pengolahan makanan khas daerah
pinkgrape1
Overhead transparency (oht)
Overhead transparency (oht)
smanda binjai
Modul konservasi tanah
Modul konservasi tanah
Pekerja Sosial Masyarakat
Pengasapan
Pengasapan
Ratnawati Sigamma
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Novia Tri Handayani S
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
Nurhidayah456018
10. Keanekaragaman Hayati 1.pptx
10. Keanekaragaman Hayati 1.pptx
MajiddatulFaidah1
Lemak dan minyak
Lemak dan minyak
Agnescia Sera
PKWU Pengolahan Nabati Menjadi Makanan-Khas-Daerah.pptx
PKWU Pengolahan Nabati Menjadi Makanan-Khas-Daerah.pptx
ulkarahman1
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Nestri Yuniardi
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
EkaShanti2
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Hari Prasetyo
Hasil Hutan Bukan Kayu
Hasil Hutan Bukan Kayu
zuhryharyono1
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
HAFAZAN TAHUN 5
HAFAZAN TAHUN 5
Fasyah Tutor
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Rozi Aziz
pengolahan makanan khas daerah
pengolahan makanan khas daerah
pinkgrape1
Overhead transparency (oht)
Overhead transparency (oht)
smanda binjai
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Novia Tri Handayani S
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
Nurhidayah456018
10. Keanekaragaman Hayati 1.pptx
10. Keanekaragaman Hayati 1.pptx
MajiddatulFaidah1

More from eko purnomo (6)

Japan list media guide
Japan list media guide
eko purnomo
snack bar
snack bar
eko purnomo
Kopi Luwak Artifisial
Kopi Luwak Artifisial
eko purnomo
pupuk Agrimeth
pupuk Agrimeth
eko purnomo
Blastech digital
Blastech digital
eko purnomo
Company profile JNE
Company profile JNE
eko purnomo
Japan list media guide
Japan list media guide
eko purnomo
Kopi Luwak Artifisial
Kopi Luwak Artifisial
eko purnomo
pupuk Agrimeth
pupuk Agrimeth
eko purnomo
Blastech digital
Blastech digital
eko purnomo
Company profile JNE
Company profile JNE
eko purnomo
Ad

Recently uploaded (17)

makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
faizalecal1904
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
20randomm10
NOTULENSI BIMBINGAN SURVEI AKREDITASI PMKP DAN RENCANA TINDAK LANJUT STARKES ...
NOTULENSI BIMBINGAN SURVEI AKREDITASI PMKP DAN RENCANA TINDAK LANJUT STARKES ...
rspawicu3
Basic interaction human computer A1 (1).pptx
Basic interaction human computer A1 (1).pptx
DanielAkim12
materi-brs-2025-01-02perkembanganpariwisata.pdf
materi-brs-2025-01-02perkembanganpariwisata.pdf
neracalobar
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
achmadbudiarto
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
neracalobar
Amplop surat penelitian - kab Buton.docx
Amplop surat penelitian - kab Buton.docx
bbig71779
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
faizalecal1904
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013_KOMPLIT.pptx
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013_KOMPLIT.pptx
HalimTangguda
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
lilinterbang5050
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
reisyanisrinadanti05
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
sukmaidi035
bab 5.pptx asdasd asdas dasd asdasd asda sdas dasd
bab 5.pptx asdasd asdas dasd asdasd asda sdas dasd
dimasafrzl98
rencana tindak lanjut NOTULENSI BIMBINGAN SURVEI AKREDITASI PMKP DAN RENCANA
rencana tindak lanjut NOTULENSI BIMBINGAN SURVEI AKREDITASI PMKP DAN RENCANA
rspawicu3
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
khairani221
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
fitribangun24
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
faizalecal1904
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
20randomm10
NOTULENSI BIMBINGAN SURVEI AKREDITASI PMKP DAN RENCANA TINDAK LANJUT STARKES ...
NOTULENSI BIMBINGAN SURVEI AKREDITASI PMKP DAN RENCANA TINDAK LANJUT STARKES ...
rspawicu3
Basic interaction human computer A1 (1).pptx
Basic interaction human computer A1 (1).pptx
DanielAkim12
materi-brs-2025-01-02perkembanganpariwisata.pdf
materi-brs-2025-01-02perkembanganpariwisata.pdf
neracalobar
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
achmadbudiarto
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
neracalobar
Amplop surat penelitian - kab Buton.docx
Amplop surat penelitian - kab Buton.docx
bbig71779
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
faizalecal1904
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013_KOMPLIT.pptx
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013_KOMPLIT.pptx
HalimTangguda
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
lilinterbang5050
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
reisyanisrinadanti05
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
sukmaidi035
bab 5.pptx asdasd asdas dasd asdasd asda sdas dasd
bab 5.pptx asdasd asdas dasd asdasd asda sdas dasd
dimasafrzl98
rencana tindak lanjut NOTULENSI BIMBINGAN SURVEI AKREDITASI PMKP DAN RENCANA
rencana tindak lanjut NOTULENSI BIMBINGAN SURVEI AKREDITASI PMKP DAN RENCANA
rspawicu3
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
khairani221
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
fitribangun24
Ad

varietas unggul wijen, winas 1 dan winas 2

  • 1. VARIETAS UNGGUL WIJEN WINAS 1 DAN WINAS 2 BERPOTENSI PRODUKSI TINGGI SESUAI UNTUK LAHAN SAWAH SESUDAH PADI
  • 2. PENDAHULUAN Tanaman wijen (Sesamum indicum L.) Biji: Minyak 35% - 63% Protein 20% Asam amino Lemak jenuh 14% dan tak jenuh 85,8% Mineral: fosfor, kalium, kalsium, natrium, besi Vitamin: B dan E Anti oksidan dan alanin atau lignin
  • 3. Penggunaan wijen: 1. Aneka industri makanan ringan, 2. Minyak makan, 3. Bahan baku industri : farmasi, plastik, margarin, sabun, kosmetik, pestisida, dll.
  • 4. PENGEMBANGAN Di lahan kering pada musim penghujan (Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Lampung). Di lahan sawah sesudah padi (Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB).
  • 5. KEBUTUHAN Kebutuhan wijen dalam negeri selalu meningkat Tidak diimbangi dengan peningkatan produksi nasional Kekurangannya dipenuhi dengan impor.
  • 6. PRODUKSI Produksi wijen nasional: 1.853 ton/tahun atau 0,06% dari produksi dunia Indonesia harus impor: 1.939 ton (biji) dan 309,125 ton (minyak). Ironis: lahan yang sesuai sangat luas, teknik budidayanya mudah, biaya produksi yang murah.
  • 7. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Produktivitas di petani sangat rendah (465 kg/ha) : varietas lokal dan belum menerapkan teknik budidaya yang tepat. Peningkatan produksi nasional : 1). Ekstensifikasi : pengembangan wijen di lahan sawah sesudah padi, 2). Intensifikasi : penggunaan varietas unggul dan teknik budidaya yang tepat.
  • 8. DAERAH PENGEMBANGAN Di lahan sawah sesudah padi (musim kemarau) Jawa Timur: Nganjuk seluas 300 ha, Ngawi 500 ha, Sampang 200 ha, Jawa Tengah: Sragen 150 ha, Sukoharjo 300 ha, Purwodadi 150 ha, NTB sesudah panen tembakau: 3.000 ha.
  • 9. VARIETAS UNGGUL Varietas unggul : Sbr. 4 (1,2 ton/ha) dilepas tahun 2006 Varietas unggul baru spesifik untuk lahan sawah sesudah padi : Winas 1 dan Winas 2 dilepas tahun 2012 dengan SK. No. 2796 dan 2797/Kpts/SR.120/8/2012 tanggal 6 Agustus 2012.
  • 10. KETERSEDIAAN BENIH Benih penjenis: masing-masing 40 kg Benih Dasar: akan tersedia masing-masing 500 kg pada bulan Juli 2013.
  • 11. Keunggulan Varietas Winas 1 dan Winas 2 dibandingkan Varietas Sbr 4. Varietas Hasil biji (kg/ha) Umur panen (hari) Warna Biji Berat 1000 biji (g) Kadar minyak (%)Rata- rata Potensi Rata- rata Kisaran Winas 1 1.471 2.222 101 95 - 106 Putih kecoklatan 3,17 50,88 Winas 2 1.413 1.874 98 93 - 103 Putih 3,06 48,82 Sbr 4 1.262 1.952 98 89 - 103 Putih kecoklatan 3,13 47,41
  • 12. KEUNGGULAN KOMPARATIF WINAS 1 DAN WINAS 2 Produktivitas tinggi (1.400-2.200 kg/ha) Kadar minyak tinggi (48-51%) Rasa lebih gurih dibanding wijen impor Berbiji lebih kecil sehingga efisien untuk bahan baku industri makanan ringan.
  • 13. KEUNGGULAN KOMPETITIF WINAS 1 DAN WINAS 2 Umur genjah shg masuk ke dalam pola pergiliran tanaman di lahan sawah. Ukuran biji kecil shg rendemen dan harga jual lebih tinggi, serta diminati produsen makanan ringan. Resiko gagal panen lebih kecil dibandingkan tan jagung, Dapat ditumpangsarikan dengan palawija Dibandingkan tanaman lain, wijen tahan hama uret dan tidak disukai babi hutan Harga jual lebih tinggi dibanding jagung/palawija lain.
  • 14. PELUANG PASAR Peluang pasar dalam negeri sangat terbuka (impor sebesar + 3000 ton biji/tahun). Di luar negeri peluang besar, tiga negara pengimpor wijen terbesar dunia: China (353.717 ton), Jepang (161.433 ton) dan Negara Uni Eropa (106.490 ton/tahun). Maka harus: meningkatkan daya saing: produksi yang efisien dan bermutu tinggi.
  • 15. PENINGKATAN EFISIENSI Pembentukan kelompok usaha Pengembangan intensifikasi melalui penerapan paket teknologi. Pengembangan dilakukan di lahan sawah dan di lahan kering secara monokultur ataupun tumpangsari. Membangun sistem kerjasama dengan petani secara harmonis Peningkatan nilai tambah melalui diversifikasi produk 油
  • 16. 16