Dokumen tersebut membahas rencana tahunan Puskesmas Soriutu yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, strategi kebijakan, dan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Puskesmas Soriutu. Dokumen ini juga menjelaskan gambaran geografis, demografis, sumber daya manusia dan keuangan, serta jaringan Puskesmas dan unit kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Soriut
Dokumen tersebut merupakan Program Operasional Aktivitas (POA) Puskesmas Lumbang tahun 2013 yang mencakup analisis situasi demografi, geografi, dan hasil kegiatan tahun sebelumnya serta rencana kegiatan untuk tahun berikutnya."
Dokumen tersebut membahas tentang seorang dokter PTT yang ditugaskan sebagai kepala puskesmas di daerah terpencil. Puskesmas sebelumnya dijalankan oleh perawat sehingga banyak kegiatan pokok puskesmas tidak berjalan dengan baik. Dokumen ini juga menyinggung masalah kesehatan di wilayah tersebut seperti kasus DBD, TB paru, dan kecacingan pada murid SD.
Lesson learned DTPS KIBBLA di Kota Kupangnug nugroho
油
Dokumen ini membahas implementasi DTPS KIBBLA di Kota Kupang sebagai upaya perencanaan kesehatan yang terintegrasi. Proses DTPS melibatkan berbagai pihak dan mendorong kerja sama lintas sektor dalam penganggaran kesehatan ibu dan anak. DTPS juga digunakan sebagai masukan untuk perbaikan rencana kerja SKPD.
Dokumen tersebut merangkum standar pelayanan minimal puskesmas yang mencakup definisi, fungsi, tujuan, prinsip penyusunan, dan berbagai jenis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang harus disediakan puskesmas beserta indikator dan target capaiannya untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep, fungsi, struktur organisasi, program, dan azas penyelenggaraan Puskesmas. Puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dokumen tersebut membahas kewenangan Puskesmas dalam melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Pembinaan teknis adalah kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada dengan metode atau sistem. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Bidan Desa. Sedangkan upaya kesehatan berbasis masy
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur pedoman manajemen Puskesmas yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan dukungan dari dinas kesehatan kabupaten/kota. Tujuannya agar Puskesmas dapat mengelola sumber daya dan melaksanakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayahnya.
Dokumen ini membahas pelatihan perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas bagi koordinator Perkesmas di puskesmas. Terdiri dari tujuan pelatihan, materi pokok tentang persiapan perencanaan, perumusan masalah, dan usulan kegiatan pelayanan Perkesmas, metode pelatihan, media yang digunakan, serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran seperti penyampaian materi, praktik, dan evaluasi.
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNazila Hana
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang visi, misi, dan fungsi puskesmas yang telah ditetapkan secara jelas dalam peraturan pemerintah. Dokumen juga membahas sistem manajemen puskesmas dan perlunya penyesuaian dengan otonomi daerah.
2. Dokumen tersebut membahas tentang sistem rujukan kesehatan antar fasilitas yang telah diatur dalam peraturan pemerintah terkait BPJS serta peran dan tanggung jawab din
Kak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakatWidhi Arka
油
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan program upaya kesehatan masyarakat yang disusun oleh UPT Puskesmas Abiansemal II untuk mengintegrasikan program kesehatan, meningkatkan komunikasi internal, dan memperoleh masukan dari masyarakat guna meningkatkan pelayanan kesehatan.
Manajemen puskesmas meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan organisasi secara sistematis dan berkelanjutan. Kegiatan utama puskesmas adalah pelayanan kesehatan primer dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasinug nugroho
油
Dokumen tersebut membahas perencanaan pelayanan puskesmas dalam standar akreditasi, meliputi tahapan identifikasi kebutuhan masyarakat, perencanaan program dan kegiatan puskesmas, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program secara terpadu dan berkelanjutan guna memenuhi harapan masyarakat.
Program kerja Puskesmas mencakup pelayanan kesehatan terpadu dan pengembangan kesehatan masyarakat melalui kegiatan seperti KIA, imunisasi, UKS, dan penyuluhan kesehatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal bagi masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya pelayanan kesehatan dasar di Kota Depok yang dilakukan oleh seksi Yandis dan Rujukan Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kota Depok. Dokumen ini menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi Puskesmas, serta berbagai program kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, penyakit menular, dan
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kerja program pelayanan kesehatan tradisional akupresur di Puskesmas Madising Na Mario. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tradisional khususnya akupresur dengan melakukan kegiatan pelayanan akupresur secara teratur dan terdokumentasi. Dokumen ini menjelaskan tahapan pelaksanaan program mulai dari persiapan, pelaksanaan, pencatatan hingga evalu
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
油
Puskesmas Rurukan membuat Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk tahun 2022 untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya. PTP ini disusun berdasarkan analisis data kinerja Puskesmas dan status kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah prioritas dan merencanakan program dan kegiatan untuk menyelesaikannya secara efektif dan efisien. PTP ini mengacu pada peraturan terkait dan mer
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab yang mencakup standar-standar pelayanan puskesmas. Bab pertama membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas berdasarkan hasil analisis tersebut. Bab selanjutnya membahas tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas, peningkatan mutu, upaya kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, penunjang
Dokumen tersebut merangkum standar pelayanan minimal puskesmas yang mencakup definisi, fungsi, tujuan, prinsip penyusunan, dan berbagai jenis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang harus disediakan puskesmas beserta indikator dan target capaiannya untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep, fungsi, struktur organisasi, program, dan azas penyelenggaraan Puskesmas. Puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dokumen tersebut membahas kewenangan Puskesmas dalam melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Pembinaan teknis adalah kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada dengan metode atau sistem. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Bidan Desa. Sedangkan upaya kesehatan berbasis masy
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur pedoman manajemen Puskesmas yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan dukungan dari dinas kesehatan kabupaten/kota. Tujuannya agar Puskesmas dapat mengelola sumber daya dan melaksanakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayahnya.
Dokumen ini membahas pelatihan perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas bagi koordinator Perkesmas di puskesmas. Terdiri dari tujuan pelatihan, materi pokok tentang persiapan perencanaan, perumusan masalah, dan usulan kegiatan pelayanan Perkesmas, metode pelatihan, media yang digunakan, serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran seperti penyampaian materi, praktik, dan evaluasi.
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNazila Hana
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang visi, misi, dan fungsi puskesmas yang telah ditetapkan secara jelas dalam peraturan pemerintah. Dokumen juga membahas sistem manajemen puskesmas dan perlunya penyesuaian dengan otonomi daerah.
2. Dokumen tersebut membahas tentang sistem rujukan kesehatan antar fasilitas yang telah diatur dalam peraturan pemerintah terkait BPJS serta peran dan tanggung jawab din
Kak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakatWidhi Arka
油
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan program upaya kesehatan masyarakat yang disusun oleh UPT Puskesmas Abiansemal II untuk mengintegrasikan program kesehatan, meningkatkan komunikasi internal, dan memperoleh masukan dari masyarakat guna meningkatkan pelayanan kesehatan.
Manajemen puskesmas meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan organisasi secara sistematis dan berkelanjutan. Kegiatan utama puskesmas adalah pelayanan kesehatan primer dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasinug nugroho
油
Dokumen tersebut membahas perencanaan pelayanan puskesmas dalam standar akreditasi, meliputi tahapan identifikasi kebutuhan masyarakat, perencanaan program dan kegiatan puskesmas, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program secara terpadu dan berkelanjutan guna memenuhi harapan masyarakat.
Program kerja Puskesmas mencakup pelayanan kesehatan terpadu dan pengembangan kesehatan masyarakat melalui kegiatan seperti KIA, imunisasi, UKS, dan penyuluhan kesehatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal bagi masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya pelayanan kesehatan dasar di Kota Depok yang dilakukan oleh seksi Yandis dan Rujukan Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kota Depok. Dokumen ini menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi Puskesmas, serta berbagai program kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, penyakit menular, dan
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kerja program pelayanan kesehatan tradisional akupresur di Puskesmas Madising Na Mario. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tradisional khususnya akupresur dengan melakukan kegiatan pelayanan akupresur secara teratur dan terdokumentasi. Dokumen ini menjelaskan tahapan pelaksanaan program mulai dari persiapan, pelaksanaan, pencatatan hingga evalu
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
油
Puskesmas Rurukan membuat Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk tahun 2022 untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya. PTP ini disusun berdasarkan analisis data kinerja Puskesmas dan status kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah prioritas dan merencanakan program dan kegiatan untuk menyelesaikannya secara efektif dan efisien. PTP ini mengacu pada peraturan terkait dan mer
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab yang mencakup standar-standar pelayanan puskesmas. Bab pertama membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas berdasarkan hasil analisis tersebut. Bab selanjutnya membahas tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas, peningkatan mutu, upaya kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, penunjang
Lokakarya merupakan pertemuan para ahli untuk membahas masalah praktis di bidang keahliannya. Lokakarya mini adalah forum pertemuan untuk meningkatkan kerjasama tim lintas program dan lintas sektor dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Tujuannya antara lain memperbaiki kerjasama tim, memantau pelaksanaan rencana kerja, mengidentifikasi masalah, dan merencanakan tindak lanjut.
Pertemuan membahas beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi UPT Puskesmas Proppo pada tahun 2012, termasuk rencana penugasan dan struktur organisasi untuk meningkatkan kinerja puskesmas pada tahun 2013.
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan program Desa Siaga Sehat di Desa Karangtengah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri. Tujuan program ini adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan serta bencana. Hasil evaluasi menunjukkan beberapa capaian program namun masih perlu perbaikan dalam implementasi kegiatannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Kelurahan Jagakarsa I dari Januari hingga Oktober 2021 meliputi masukan, proses, dan keluaran program kesehatan guna memenuhi hak masyarakat akan layanan kesehatan dasar.
judul monitoring dan evaluasi perawat pustu .pptxAqilaRafka
油
Monitoring dan evaluasi (M&E) di Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan proses penting untuk memastikan pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan standar, efektif, dan tepat sasaran. Pustu, yang biasanya berlokasi di daerah terpencil, memiliki peran vital dalam mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi diperlukan untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki pelayanan, dan mendukung perencanaan strategis kesehatan di wilayah tersebut.
Share Berita Ini
Standar akreditasi puskesmas direvisi pada tahun 2021. Revisi ini mengubah struktur bab dan isi standar. Bab Upaya Kesehatan Masyarakat direvisi menjadi satu bab yang mengatur perencanaan UKM secara terpadu, pelaksanaan UKM melalui pemberdayaan masyarakat, serta pengawasan dan evaluasi kinerja UKM.
Pedoman ini menjelaskan tentang penilaian kinerja puskesmas di Provinsi Jawa Timur tahun 2020. Dokumen ini membahas tentang latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup, indikator kinerja puskesmas yang terdiri dari administrasi dan manajemen, UKM esensial, UKM pengembangan, UKP, dan mutu pelayanan kesehatan. Penilaian kinerja puskesmas bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja puskesmas dalam m
Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018Candra Wiguna
油
Dokumen tersebut merangkum tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung serta prioritas pembangunan daerah, sasaran pembangunan, program kegiatan, target indikator kinerja utama, capaian indikator, permasalahan, dan usulan program beserta anggaran untuk tahun 2019.
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)FebiFrastikaYuniar
油
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013Muh Saleh
油
Laporan ini merupakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013. Laporan ini berisi capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013 dalam mendukung pencapaian visi dan misi pemerintah provinsi terkait bidang kesehatan serta evaluasi atas pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...M Handoko
油
Dokumen tersebut membahas strategi dan target Kementerian Kesehatan dalam pembangunan sanitasi daerah untuk mencapai akses universal sanitasi pada tahun 2019. Target utama adalah meningkatkan persentase rumah tangga yang memiliki akses sanitasi dan air minum layak menjadi 100%. Untuk itu, Kementerian mendorong pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan sinergi program pembangunan sanitasi di tingkat nasional, provinsi, kab
1. PUSKESMAS SORIUTU
# VISI dan MISI,
# TUJUAN dan SASARAN
# STRATEGI KEBIJAKAN, SERTA
# ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS dan FUNGSI
3. Gambaran geografis
Kecamatan Manggelewa merupakan
wilayah kerja Pusk. Soriutu dgn luas
176,46 Km2
Desa Luas
Kwangko 23.83
Nanga Tumpu 12.73
Banggo 73.06
Soriutu 3.71
Doromelo 9.00
Lanci Jaya 19.00
Nusa Jaya 6.11
Suka Damai 13.32
Tanju 5.03
Kampasi Meci 7.35
Teka Sire 3.32
Anamina *
Peta Kecamatan Manggelewa
4. Gambaran Demografis
Penyebaran penduduk di Kecamatan Manggelewa hampir merata di setiap desa yang ada,
hanya Desa Soriutu yang memiliki kepadatan tertinggi yakni 1.015 jiwa/km2 dan kepadatan
penduduk terendah terdapat di Desa Banggo yakni hanya 50 jiwa/km2
Desa Luas Wilayah Penduduk Laki-laki Penduduk Perempuan Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Kwangko 23.83 1,013 1,026 2,019 84.73
Nanga Tumpu 12.73 891 810 1,684 132.29
Banggo 73.06 1,894 1,778 3,635 49.75
Soriutu 3.71 1,892 1,911 3,766 1,015.09
Doromelo 9.00 1,639 1,603 3,210 356.67
Lanci Jaya 19.00 1,695 1,603 3,265 171.84
Nusa Jaya 6.11 1,168 1,173 2,318 379.38
Suka Damai 13.32 1,536 1,565 3,070 230.48
Tanju 5.03 759 734 1,478 293.84
Kampasi Meci 7.35 936 923 1,839 250.20
Teka Sire 3.32 1,210 1,226 2,412 726.51
Anamina * * * * *
JUMLAH 176,46 14,633 14,352 28,985 162.62
5. Sumber Daya Ketenagaan
Tenaga Kesehatan yg bekerja di Puskesmas Soriutu terdiri dari Dokter umum, paramedis keperawatan dan
paramedis non keperawatan serta tenaga lain
Unit Kerja Dokter Perawat Bidan Anakes Gizi Farmasi Sanitarian Kesmas Teknis Kes Umum
Puskesmas 1 9 7 2 3 2 3 2 1 12
Kwangko 0 1 1
Nanga
Tumpu
0 1 1
Banggo 0 1 1
Soriutu 0 1
Doromelo 0 1
Lanci Jaya 0 1
Nusa Jaya 0 1 1
Suka Damai 0 1 2
Tanju 0 1 1
Kampasi Meci 0 1
Teka Sire 0 1
Anamina 0 1
JUMLAH 1 13 20 2 3 2 3 2 1 12
6. Sumber Daya Keuangan
Tenaga Kesehatan yg bekerja di Puskesmas Soriutu terdiri dari Dokter umum, paramedis keperawatan dan
paramedis non keperawatan serta tenaga lain
Sumber Anggaran Besar Anggaran Penggunaan Anggaran
7. Jaringan Puskesmas dan UKBM
Puskesmas Soriutu mempunyai jaringan di desa yaitu Puskesmas Pembantu dan Polindes.
Sedangkan UKBM terdiri dari Poskesdes dan posyandu
DESA PUSTU POSKESDES POSYANDU
Kwangko 1 1 6
Nanga Tumpu 1 1 4
Banggo 1 0 6
Soriutu 0 0 6
Doromelo 0 1 6
Lanci Jaya 0 1 5
Nusa Jaya 1 1 3
Suka Damai 2 1 6
Tanju 1 1 3
Kampasi Meci 0 1 3
Teka Sire 0 1 4
Anamina 0 1 4
JUMLAH 7 10 56
8. Terwujudnya Kecamatan Manggelewa yang sehat melalui
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang optimal
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan yaitu agar pelaksanaan pembangunan
mengacu, berorientasi dan memperhatikan faktor kesehatan sbg pertimbangan utama
Memperdayakan serta mendorong kemandirian masyarakat serta keluarga dlm
pembangunan kesehatan dgn mengupayakan agar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjadi
kebutuhan masyarakat
Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, merata dan terjangkau
dlm bentuk promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Menyelenggarakan sistem informasi puskesmas yang bermutu
9. TUJUAN DAN SASARAN
Meningkatkan peran serta
masyarakat untuk berpartisipasi scr
aktif melalui kerjasama Lintas
Sekotral (LS) dalam upaya
kesehatan masyarakat (UKM)
Meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dasar (tingkat pertama)
dan rujukan yang memenuhi
standar baku mutu pelayanan
melalui Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
Meningkatkan sistem informasi
puskesmas yang bermutu.
Tujuan Sasaran
Meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dalam
mendukung tercapainya
tujuan pembangunan
kesehatan.
10. Meningkatkan kerjasama lintas program (LP) dan memperkuat
Lintas Sektoral (LS) terkait
Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan
masyarakat melalui kegiatan upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan.
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu pada
masyarakat
Berupaya melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana
pelayanan melalui perencanaan yang mantap dan mengusulkannya
ke kabupaten.
Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap
yang bermutu dan terjangkau melalui pelayanan di puskesmas,
pustu, polindes/poskesdes serta puskesmas keliling.
13. Merupakan proses penyusunan rencana
tahunan Pusk untuk menginventarisir semua
kegiatan baik kegiatan dalam upaya kesehatan
wajib maupun upaya kesehatan pengembangan
yaitu terdiri dari Upaya Kesehatan Mansyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
serta kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan
dengan kegiatan manajerial puskesmas.
14. Menyusun usulan kegiatan. RUK
Usulan ini disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisikan
rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu,
lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan.
Mengajukan usulan kegiatan RUK
Usulan kegiatan yang telah disusun akan diajukan ke Kabupaten dlm hal
ini Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu untuk persetujuan pembiayaan.
Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan RPK
Adalah RUK yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kab. Dompu untuk
selanjutnya Puskesmas Soriutu menyusun Rencana Kerja Kegiatan/Plan of
Action) dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang dilengkapi dengan
pemetaan wilayah (mapping).
RUK dan RPK /POA adalah dokumen yang dihasilkan dari
kegiatan PERENCANAAN (1)
15. Mini lokakarya bulanan 2013
dilaksanakan sebanyak 6 kali
selama tahun 2013
Mini lokakarya bulanan 2014
dilaksanakan sebanyak 5 kali
selama tahun 2014
Mini lokakarya bulanan 2015
dilaksanakan baru sekali
selama tahun 2015
Mini lokakarya linsas sektoral
2013
dilaksanakan sebanyak 2 kali
selama tahun 2013
Mini lokakarya linsas sektoral
2014
dilaksanakan sebanyak 2 kali
selama tahun 2014
Mini lokakarya linsas sektoral
2015
dilaksanakan baru sekali
selama tahun 2015
16. adalah proses penyelenggaraan, pemantauan
serta penilaian terhadap penyelenggaraan
rencana tahunan puskesmas, baik rencana
tahunan upaya kesehatan wajib maupun
rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan, dalam mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja puskesmas
17. Pengorganisasian
Penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta
untuk setiap satuan wilayah kerja.
Penyelenggaraan
Semua kegiatan dalam RPK/POA terjadwal dlm jadwal kegiatan serta pelaksana
kegiatan ditetapkan sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan.
Pemantauan
Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai dengan:
Menganalisa SP2TP, Laporan Program, Survei lapangan, Lapoaran lintas sektor,
Laporan sarana kesehatan swasta
Mini lokakarya bulanan dan triwulan
Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapain
kinerja puskesmas serta masalah dan hambatan yang ditemukan dari hasil telaahan
bulanan dan triwulanan.
Penilaian
1) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai
2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian
serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya
18. Pelaksanaan kegiatan merupakan implementasi dari
rencana pelaksaan kegiatan.
Hasil kegiatan ini terdokumentasi dalam laporan
bulanan/triwulan / tahunan
Pengendalian
Pengendalian merupakan upaya pemantauan dan evaluasi
yang tak terpisahkan dgn pelaksanaan kegiatan sebagai
bagian dari penilaian kinerja upaya kesehatan
Mini Lokakarya merupakan wadah pengendalian dan
penilaian kinerja upaya kesehatan
19. Pengawasan
Adalah proses memperoleh kepastian atas
kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian
tujuan puskesmas terhadap rencana dan
peraturan perundangan-undangan serta
kewajiban yang berlaku.
Kepala Puskesmas Soriutu melakasanakan
fungsi pengawasan internal terhadap seluruh
kegiatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas Soriutu
20. Pertanggungjawaban
Salah satu bentuk pertanggungjawab
Puskesmas Soriutu terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan adalah tergambar dalam
laporan akhir tahun (profil puskesmas) dan
laporan pertanggungjawaban keuangan.
21. PERENCANAAN (P1)
Rencana tahunan upaya kesehatan
tertung dalam RUK RPK
PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN (P2)
Pengorganisasian
Penyelenggaraan
Pemantauan
Penilaian
PENGAWASAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN (P3)
Pengawasan Internal dan Eksternal
Pertanggungjawaban dilaksanakan
pada setiap akhir tahun dlm bentuk
laporan akhir
23. PELAKSANAAN
Jadwal Kegiatan
Tenaga Pelaksana
RPK/POA
Laporan Bulanan dalam
format SPM dan MDGs
Laporan Bulanan upaya
kesehatan perorangan.
PENGENDALIAN
Mini Lokakarya
Bimtek dan monitoring
Mengendalikan penggunaan
anggaran
Mengevaluasi hasil capaian
program
Pengendalian mutu pelayanan
kesehatan
Memperkuat kerjasama LP dan LS
24. PENGAWASAN
Internal
* Pembinaan pegawai
Eksternal
* Pembinaan oleh Dinas
Kesehatan
* Kotak Saran
PERTANGGUNGJAWABAN
Profil Puskesmas
Laporan Pengguanaan
anggaran BOK
26. Implementasi Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) di Puskesmas Soriutu bertumpu pada
pelaksanaan POSYANDU, melalui program
inovetif Desa Binaan yaitu pelaksaan
posyandu dilaksanakan oleh tim yang
berisikan 6 orang pelaksana sesuai dengan
Program pelayanan kesehatan wajib yaitu:
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Ibu dan Anak
3. Gizi Masyarakat
4. Penyehatan Lingkungan dan
5. P2M
27. Orientasi kader kesehatan sebagai langkah
penguatan kemitraan serta meningkatkan
cakupan posyandu aktif.
Penyuluh Kesehatan Masy melaksanakan
penyuluhan di posyandu.
Survey PHBS dilaksanakan di posyandu setiap
bulan
Upaya meningkatan strata desa siaga
menjadi desa siaga aktif
28. Menempatkan bidan ditiap-tiap desa sebagai
langkah penguatan di sektor UKBM.
Supervisi suportif
Melaksanakan kunjungan ANC dan PNC baik di
posyandu maupun kunjungan rumah.
Pembinaan kelas ibu Asi Eksklusif
Memberikan pelayanan KB untuk
meningkatkan cakupan akseptor.
Kemitraan dukun dan kader
PWS KIA/KB dan pemetaan sebagai dokumen
acuan pemantauan wilayah
29. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader dalam pelaksanaan posyandu
Pelacakan kasus BGM sebagai upaya menekan
angka balita gizi kurang/buruk dan angka
kematian balita
Pemantauan Status Gizi
PMT Penyuluhan sebagai stimulan sasaran
posyandu
Laporan kegiatan rutin setiap bulan dan
pemetaan daerah rawan gizi
30. Membina kerjasama LS dalam rangka
meningkatkan cakupan program STOP BABS
Melaksanakan pemicuan STBM baik dilaksanakan
di desa prioritas maupun scr rutin di posyandu
Melaksanakan pemantauan dan pengawasan
lingkungan
Membina rumah tangga sehat
Memantau TTU, TPM, dan TPP serta institusi
secara terpadu.
Pemetaan sanitasi dasar yang belum memenuhi
syarat.
Pengawasan air bersih dan air minum
31. Memperkuat koordinasi dengan jejaring puskesmas di
desa, kader dan PMO serta masyarakat dalam rangka
screening tersangka penyakit menular
Melaksanakan kunjungan rumah dalam rangka
melakukan kontak serumah terutama tersangka TBC,
Kusta, dll
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)/Kampanye P3M+
Pembagian kelambu
Sosialisasi IMS dan HIV pada kelompok beresiko dan
siswa sekolah menengah
CBA dan LEC
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan termasuk
laporan mingguan (W2) sebagai langkah pengamatan
peningkatan kasus berpotensi wabah.
32. Melakukan pendataan sasaran sebagai
langkah awal dalam rangka pemetaan
program2 pengembangan.
Mengorganisir kelompok sasaran.
Memberikan pelayanan pada lansia dan
remaja.
33. Sumber anggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Masayarakat adalah dari dana Tugas
Pembantuan (TP-BOK)
36. RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA
Pelayanan RJTP dilaksanakan pada Poli
Umum, Poli KIA/KB, dan Poli GIGI dan
Instalasi Gawat Darurat
Memberikan pelayanan sesuai standar
pelayanan RJTP
Pembiayaan RJTP adalah dari dana Kapitasi
JKN.
37. RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA
Puskesmas Soriutu adalah salah satu
puskesmas perawatan.
Dengan Fasilitas ruang rawat inap yang ada
Pusk. Soriutu melaksanakan pelayanan
rawat inap sesuai standar RITP
Pembiayaan RITP adalah dari dana Kapitasi
JKN dan APBD Jakkad
38. PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED)
Dengan fasilitas ruangan/kamar bersalin
Pusk. Soriutu melaksanakan PONED sesuai
standar operasional pelayanan.
Salah satu pembiayaan PONED adalah dari
dana JKN
39. LABORATORIUM SEDERHANA DAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Pusk. Soriutu memiliki laboratorium
sederhana sebagai unsur penunjang dalam
penegakan diagnosa penyakit
Pelayanan kefarmasian di Pusk. Soriutu
telah dilaksanakan 24 jam oleh tenaga
farmasi
40. PUSTU DAN POSKESDES SEBAGAI JEJARING PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN DAN MASYARAKAT DI DESA
Jumlah PUSTU sebanyak 9 yang tersebar di
hampir seluruh wilayah kerja
Jumlah Poskesdes sebanyak 11 unit yang
tersebar di desa selain desa Soriutu (desa
paling dekat dgn puskesmas)