Dokumen tersebut membahas tentang seorang dokter PTT yang ditugaskan sebagai kepala puskesmas di daerah terpencil. Puskesmas sebelumnya dijalankan oleh perawat sehingga banyak kegiatan pokok puskesmas tidak berjalan dengan baik. Dokumen ini juga menyinggung masalah kesehatan di wilayah tersebut seperti kasus DBD, TB paru, dan kecacingan pada murid SD.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan merata kepada masyarakat serta menjadikan SPM sebagai pedoman kinerja dan akuntabilitas Puskesmas. SPM ini mendefinisikan 14 jenis pelayanan kesehatan dasar beserta indikator dan target pencapaian yang harus dicapai Puskesmas.
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
油
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
1. Laporan evaluasi indikator mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat bulan November 2022 menunjukkan peningkatan kinerja beberapa indikator mutu seperti kepatuhan mencuci tangan, identifikasi pengguna layanan, dan kelengkapan pengisian e-Puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Dokumen tersebut membahas tentang standar dan instrumen akreditasi puskesmas yang menjadi tanggung jawab surveior, mencakup pembagian tugas surveior berdasarkan standar, kriteria, dan elemen penilaian serta profil penyampaian materi.
Dokumen tersebut membahas rencana penataan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia untuk mencapai layanan laboratorium yang terintegrasi dan bermutu guna mendukung upaya deteksi dini penyakit, surveilans berbasis laboratorium, serta peningkatan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
[Ringkasan]
BAB I Standar Akreditasi Puskesmas Revisi membahas tentang Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) yang terdiri dari 7 standar, 26 kriteria, dan 104 elemen penilaian. Standar-standar tersebut meliputi perencanaan puskesmas, tata kelola organisasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen fasilitas dan keselamatan, pengawasan dan pengendalian kinerja, serta peran dinas kesehatan dalam peningkatan mutu
Peraturan ini mengatur pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian standar pelayanan kesehatan minimal. Program ini dilaksanakan di Puskesmas melalui identifikasi masalah kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan berbasis keluarga, dan sistem informasi pelaporan kesehatan.
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Ketepatan identifikasi pasien di fasilitas kesehatan
2. Komunikasi serah terima antar petugas kesehatan menggunakan metode SBAR
3. Upaya meningkatkan keamanan obat-obatan injeksi dan mencegah infeksi nosokomial"
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen puskesmas yang mencakup prinsip penyelenggaraan, kategori, fungsi, struktur organisasi, sumber pembiayaan, dan tugas-tugas presentasi terkait manajemen puskesmas.
[Ringkasan]
Buku petunjuk teknis ini memberikan panduan tentang integrasi pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada: (1) konsep integrasi pelayanan kesehatan primer di seluruh tingkatan pelayanan, (2) klaster-klaster pelayanan dan manajemen di Puskesmas, (3) alur dan paket pelayanan yang terintegrasi untuk seluruh siklus hidup, dan (4) upaya standarisasi layanan di seluruh tingkatan pelayanan.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai standar terkait upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas, peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta program peningkatan mutu puskesmas termasuk pengukuran indikator mutu, manaj
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxAuliaNi7
油
Hasil Indikator Mutu Klinis Puskesmas Binong selama 4 bulan berturut-turut menunjukkan capaian yang baik dengan semua indikator mencapai target. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Binong terus berjalan dengan baik sesuai standar yang ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang audit medis yang merupakan salah satu bagian penting dalam meningkatkan mutu pelayanan medis. Audit medis dilakukan untuk menilai apakah pelayanan medis telah sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan menelaah rekam medis pasien. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, dan siklus audit medis yang terdiri dari enam tahapan mulai dari pemilihan topik, penetapan kriteria,
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
[Ringkasan]
BAB I Standar Akreditasi Puskesmas Revisi membahas tentang Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) yang terdiri dari 7 standar, 26 kriteria, dan 104 elemen penilaian. Standar-standar tersebut meliputi perencanaan puskesmas, tata kelola organisasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen fasilitas dan keselamatan, pengawasan dan pengendalian kinerja, serta peran dinas kesehatan dalam peningkatan mutu
Peraturan ini mengatur pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian standar pelayanan kesehatan minimal. Program ini dilaksanakan di Puskesmas melalui identifikasi masalah kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan berbasis keluarga, dan sistem informasi pelaporan kesehatan.
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Ketepatan identifikasi pasien di fasilitas kesehatan
2. Komunikasi serah terima antar petugas kesehatan menggunakan metode SBAR
3. Upaya meningkatkan keamanan obat-obatan injeksi dan mencegah infeksi nosokomial"
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen puskesmas yang mencakup prinsip penyelenggaraan, kategori, fungsi, struktur organisasi, sumber pembiayaan, dan tugas-tugas presentasi terkait manajemen puskesmas.
[Ringkasan]
Buku petunjuk teknis ini memberikan panduan tentang integrasi pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada: (1) konsep integrasi pelayanan kesehatan primer di seluruh tingkatan pelayanan, (2) klaster-klaster pelayanan dan manajemen di Puskesmas, (3) alur dan paket pelayanan yang terintegrasi untuk seluruh siklus hidup, dan (4) upaya standarisasi layanan di seluruh tingkatan pelayanan.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai standar terkait upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas, peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta program peningkatan mutu puskesmas termasuk pengukuran indikator mutu, manaj
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxAuliaNi7
油
Hasil Indikator Mutu Klinis Puskesmas Binong selama 4 bulan berturut-turut menunjukkan capaian yang baik dengan semua indikator mencapai target. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Binong terus berjalan dengan baik sesuai standar yang ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang audit medis yang merupakan salah satu bagian penting dalam meningkatkan mutu pelayanan medis. Audit medis dilakukan untuk menilai apakah pelayanan medis telah sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan menelaah rekam medis pasien. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, dan siklus audit medis yang terdiri dari enam tahapan mulai dari pemilihan topik, penetapan kriteria,
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
Pertemuan membahas beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi UPT Puskesmas Proppo pada tahun 2012, termasuk rencana penugasan dan struktur organisasi untuk meningkatkan kinerja puskesmas pada tahun 2013.
kedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja PuskesmasLindarti Marsiyah
油
Puskesmas berperan sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama dan unit pelaksana teknis dinas kesehatan. Struktur organisasi puskesmas terdiri dari kepala puskesmas, unit tata usaha, dan unit pelaksana teknis fungsional upaya kesehatan masyarakat dan perorangan. Puskesmas bekerja sama dengan jaringan pelayanan kesehatan dan bertanggung jawab kepada dinas kesehatan kabupaten.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah, melalui program kesehatan lingkungan, KIA/KB, gizi, penyakit menular, dan pelayanan kesehatan primer.
Lokakarya merupakan pertemuan para ahli untuk membahas masalah praktis di bidang keahliannya. Lokakarya mini adalah forum pertemuan untuk meningkatkan kerjasama tim lintas program dan lintas sektor dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Tujuannya antara lain memperbaiki kerjasama tim, memantau pelaksanaan rencana kerja, mengidentifikasi masalah, dan merencanakan tindak lanjut.
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasinug nugroho
油
Dokumen tersebut membahas perencanaan pelayanan puskesmas dalam standar akreditasi, meliputi tahapan identifikasi kebutuhan masyarakat, perencanaan program dan kegiatan puskesmas, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program secara terpadu dan berkelanjutan guna memenuhi harapan masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab yang mencakup standar-standar pelayanan puskesmas. Bab pertama membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas berdasarkan hasil analisis tersebut. Bab selanjutnya membahas tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas, peningkatan mutu, upaya kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, penunjang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
standar pelayanan publik seperti diamanahkan uu 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pelayanan publik, puskesmas sebagai salah satunya harus memenuhi kewajiban tersebut dan mendukung prohram akreditasi puskesmas
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan kesehatan masyarakat desa yang mencakup pembentukan RW Siaga, pendataan penduduk, fasilitas pelayanan kesehatan, prioritas masalah kesehatan, dan rencana aksi pemenuhan sarana serta peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis kesehatan di tingkat kecamatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan. Puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan tingkat primer. Dokumen ini menjelaskan konsep, peran, fungsi, strategi, kegiatan, jejaring, dan manajemen penyelen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan resume kegiatan Posyandu Lansia di RW IV Kelurahan Kalijudan yang dihadiri oleh mahasiswa PSIK, perawat Puskesmas, dan kader lansia.
2. Tujuan kegiatan adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia, meningkatkan cakupan layanan kesehatan Puskesmas, dan menjalankan program Posyandu Lansia secara rutin.
3
Program kerja Puskesmas mencakup pelayanan kesehatan terpadu dan pengembangan kesehatan masyarakat melalui kegiatan seperti KIA, imunisasi, UKS, dan penyuluhan kesehatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal bagi masyarakat."
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)FebiFrastikaYuniar
油
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Kelurahan Jagakarsa I dari Januari hingga Oktober 2021 meliputi masukan, proses, dan keluaran program kesehatan guna memenuhi hak masyarakat akan layanan kesehatan dasar.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang manajemen upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas yang mencakup penjelasan pendekatan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan di Puskesmas, manajemen upaya kesehatan masyarakat meliputi identifikasi masalah, perencanaan kegiatan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi, serta contoh pelaksanaan beberapa upaya kesehatan masyarakat seperti kesehatan lingkungan,
Studi ini menganalisis pelaksanaan program perawatan kesehatan masyarakat oleh bidan desa di Kabupaten Agam, Jawa Barat. Penelitian menemukan bahwa pengetahuan, keterampilan, motivasi, sarana dan dana, serta persepsi manajemen berhubungan dengan kepatuhan pelaksanaan standar operasional prosedur perawatan kesehatan masyarakat. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan standar operas
1. Pria berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam selama 8 hari disertai mual dan muntah serta menurunnya selera makan.
2. Salmonella typhi diidentifikasi sebagai penyebabnya yang dapat menyebabkan demam tifoid.
3. Penatalaksanaan meliputi istirahat, diet, dan antibiotik seperti kloramfenikol atau fluorokuinolon untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan usus.
Dokumen tersebut membahas tentang trauma abdomen akibat kecelakaan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang kasus pasien laki-laki usia 25 tahun yang mengalami nyeri di seluruh perut setelah mengalami kecelakaan bersepeda motor. Pemeriksaan fisik menemukan memar di hipokondrium kiri dan nyeri seluruh perut. Pemeriksaan lab dan radiologi dilakukan untuk mendiagnosis lebih lanjut.
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
油
Dokter perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan pabrik kelapa sawit dan menemukan bahwa mayoritas pekerja di bagian pengolahan mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan mesin berat. Dokter tersebut kemudian mempelajari definisi, klasifikasi, etiologi, pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran akibat kerja.
2. SKENARIO
Lembar 1
Seorang dokter PTT ditempatkan sebagai kepala Puskesmas yang terletak
di daerah terpencil yang jauh dari pusat kota kabupaten. Selama ini
Puskesmas tersebut dijalankan oleh seorang perawat, sehingga banyak
kegiatan pokok Puskesmas tidak terselenggara dengan baik.
Lembar 2
Di wilayah kerja puskesmas tersebut, dijumpai masalah-masalah
kesehatan, dengan data-data sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk 45.000 jiwa, pekerjaan penduduk mayoritas
petani, dengan latar belakang pendidikan SMP
2. Kasus DBD pd bulan yang lalu 50 orang
3. Kasus TB Paru pd bulan yang lalu 75 orang
4. Kasus kecacingan pd bln lalu yg ditemukan pd murid SD sebanyak
60 orang.
9/26/2013 2Medicine UMSU Medan
3. Lembar 3
Pada bulan ini, terjadi di puskesmas,
jumlah kasus DBD masih banyak,
dimana terdapat 2 orang pasien DBD
yang harus dirujuk oleh puskesmas ke
rumah sakit kabupaten
9/26/2013 3Medicine UMSU Medan
4. Unit pelaksana teknis dari dinas
Kesehatan kabupaten atau kota yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian
wilayah kecamantan.
We Dont Know
DEFINISI PUSKESMAS
9/26/2013 4Medicine UMSU Medan
5. Learning Issue
1. Struktur, Fungsi dan Tujuan Puskesmas
2. Azas Penyelenggaraan Puskesmas
3. Tugas Pokok Kegiatan Puskesmas
4. Kompetensi Minimal Perawat di Puskesmas
5. Metode Penentuan Prioritas Masalah
6. Mekanisme Rujukan
7. Jenis Laporan Kasus di Puskesmas
9/26/2013 5Medicine UMSU Medan
6. Fungsi
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Pusat pemberdayaan masyarakat
Pusat pelayanan kesehatan strata I,meliputi pelay kes perorgan
& masyarakat.
Tujuan
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yakni meningkatkan kesadaran, keinginan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas
1. Fungsi ,Tujuan, dan Struktur Puskesmas
9/26/2013 6Medicine UMSU Medan
7. STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Puskesmas
Unit Tata Usaha
Jaringan Pelayanan
Unit Pelaksana Teknis
Fungsional
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Bidan di
Desa/Komunitas
Puskesmas
pembantu
Puskesmas
Keliling
Upaya
Kesehatan
Perorangan
9/26/2013 7Medicine UMSU Medan
8. Tugas dan Fungsi Kepala Puskesmas
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan puskesmas
Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi puskesmas
Membina kerjasama karyawan atau karyawati dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari
Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan
kegiatan program dan pengelolaan keuangan
Mengadakan koordinasi dengan kepala kecamantan dan lintas
sektoral dalam upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat
dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat
9/26/2013 Medicine UMSU Medan 8
9. Menyusun perencanaan kegiatan puskesmas dengan dibantu
oleh staff puskesmas
Memonitor dan mengevaluasi kegiatan puskesmas
Melaporkan hasil kegiatan program ke dinas kesehatan kota,
baik berupa laporan khusus
Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan
Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di
puskesmas induk, puskesmas keliling dan poliklinik desa.
9/26/2013 Medicine UMSU Medan 9
Lanjutan
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
971/Menkes/Per/XI/2009
BAB VI (Kompetensi Pejabat Struktural Puskesmas)
1). Kepala puskesmas berlatar belakang pendidikan paling sedikit
tenaga medis atau sarjana kesehatan lainnya
2). Kepala puskesmas telah mengikuti pelatihan manajemen
puskesmas, dan pelatihan fasilitator pusat kesehatan desa
3). Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi
sebelum atau paling lama 1(satu) tahun pertama setelah
menduduki jabatan struktural
9/26/2013 Medicine UMSU Medan 10
Syarat-syarat Kepala Puskesmas
11. BAB VIII (Kompetensi Pejabat Struktural UPT/UPTD)
1. Kepala UPT/UPTD berlatar belakang pendidikan tenaga
medis atau sarjana kesehatan dengan pendidikan sarjana
starata 2 di bidang kesehatan.
2. Kepala UPT/UPTD telah mengikuti pelatihan rencana
strategis pelatihan teknis dibidangnya, kepemimpinan dan
sistem informasi manajemen kesehatan
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi
sebelum atau paling lama 1 tahun pertama setelah menduduki
jabatan struktural
9/26/2013 Medicine UMSU Medan 11
Lanjutan
12. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya
Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung
Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa,
puskesmas keliling
Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas harus memberdayakan perorangan, keluarga dan
masyarakat agar berperan aktif dlm menyelenggarakan
setiap upaya Puskesmas
Potensi masyarakat perlu dihimpun UKBM
2. Azas Penyelenggaraan Puskesmas
9/26/2013 12Medicine UMSU Medan
13. Azas Keterpaduan
Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu
Keterpaduan lintas program (LOKAKARYA MINI
BULANAN)
Keterpaduan lintas sektoral (LOKAKARYA MINI
TRIBULANAN)
Lanjutan
9/26/2013 13Medicine UMSU Medan
14. Azas Rujukan
Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan
Rujukan kasus
Bahan pemeriksaan
Ilmu pengetahuan
Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Rujukan sarana dan logistik
Rujukan tenaga
Rujukan operasional
Lanjutan
9/26/2013 14Medicine UMSU Medan
15. Program Pokok Kegiatan Utama Kegiatan Integrasi
KIA/KB Antenatal Care
Pertolongan persalinan
Latihan dukun
Pemasangan alat
kontrasepsi
Imunisasi
Pemeriksaan Hb
Penimbangan Berat Badan
Anak
Pembagian tablet Fe
Pembagian vitamin A
Konseling
P2M Surveilan epidemiologi
Imunisasi
Pemberantasasn vektor
Penyuluhan
Kebersihan lingkungan
Gizi Penimbangan anak
Pemeriksaan Hb
Pemberiaan makanan
tambahan, vit A, dan Fe
Penyuluhan
Konseling
3. Tugas Pokok Kegiatan Puskesmas
9/26/2013 15Medicine UMSU Medan
16. Pengobatan Pemeriksaan Pasien
Diagnosa
Pengobatan
Rujukan
Pendidikan Kesehatan
Kesehatan Lingkungan Pengawasan tempat umum
Pengadaan Sami-Jaga
Perlindungan Sumber Air
Minum penduduk
Penyuluhan
PKM Penyuluhan secara
berkelompok
Masalah kesehatan masing-
masing program yang akan
dijadikan topik penyuluhan
PHN Perawatan pasien di rumah
(community outreach
program)
Penyuluhan/konseling
Kegiatan pengobatan
Kegiatan kesehatan
lingkungan
Laboratorium Pemeriksaan sediaan
(darah, urin, sputum,feces)
Rujukan
Lanjutan
9/26/2013 16Medicine UMSU Medan
17. UKG Pemeriksaan gigi
Pengobatan
Rujukan
Penyuluhan
UKS Pelayanan kesehatan yang
dilakukan disekolah dengan
sasaran murid dan
lingkungan sekolah
Pemeriksaan kesehatan
Pengobatan
Pemeriksaan gigi
Penyuluhan
Imunisasi
UKJ Pemeriksaan kesehatan
jiwa
Pengobatan
Rujukan
Konseling
PHN
Lanjutan
9/26/2013 17Medicine UMSU Medan
18. Aspek keperawatan terhadap indvidu, keluarga & kelompok
dalam bentuk kegiatan : tindakan keperwatan
langsung, pengobatan dasar sesuai kewenangan, pencegahan
infeksi
Promosi kesehatan untuk pemberdayaan
indvidu, keluarga, kelompok.
Surveillance : identifikasi faktor resiko, penemuan kasus dini.
Membina pelayanan kesehatan yang bersumberdaya
masyarakat
Monitoring & evaluasi
Pendokumentasian
4. Kompetensi Minimal Perawat di Puskesmas
9/26/2013 18Medicine UMSU Medan
19. 1. Teknik Non Skoring
Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas
masalah yang lazim digunakan adalah dengan teknik non-
skoring
Metode delbeq : Menetapkan prioritas masalah menggunakan
teknik ini adalah melalui diskusi kelompik namun
pesertadiskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama
keahliannya, maka sebelumnya dijelaskan dahulu sehingga
mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-
masalah yang akan dibahas.
Metode Delphi : Masalah-masalah didiskusikan oleh
sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama.
Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah
yang disepakati bersama.
5. Metode Penentuan Prioritas Masalah
9/26/2013 19Medicine UMSU Medan
20. 2. Teknik Skoring
Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan
memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu
yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah:
1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah
2. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
3. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (degree of unmeet need)
Lanjutan
9/26/2013 20Medicine UMSU Medan
21. 4. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut
diatasi (social benefit)
5. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical
feasibility)
6. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi masalah (resources availibility)
Lanjutan
9/26/2013 21Medicine UMSU Medan
22. Teknik Kriteria Matrix
Rumus: P= I x T x R
P= Prioritas masalah
I = Pentingnya masalah (importance)
T= Kelayakan teknologi (Technology)
R= Sumber daya yang tersedia (Resoursce)
Berilah nilai antara 1 sampai 5 untuk setiap kriteria yang sesuai
9/26/2013 22Medicine UMSU Medan
23. Pentingnya masalah:
Prevalence
Severity
Rate of increase
Degree of unmeet need
Social benefit
Public concern
Political climate
Nilai 5 : sangat penting
Nilai 4 : penting
Nilai 3 : agak penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 1 : tidak penting
Lanjutan
9/26/2013 23Medicine UMSU Medan
24. Kelayakan teknologi:
Makin layak teknologi yang
tersedia dan yang dapat
dipakai untuk mengatasi
masalah (technical
feasibilty), makin
diprioritaskan masalah
tersebut
Nilai 5 : sangat mudah
Nilai 4 : mudah
Nilai 3 : agak mudah
Nilai 2 : kurang mudah
Nilai 1 : tidak mudah
Lanjutan
9/26/2013 24Medicine UMSU Medan
25. Sumber daya yang
tersedia (R)
Sumber daya yang
dimaksudkan disini adalah
yang menunjuk pada tenaga
(man), dana (money), dan
sarana (material)
Nilai 5 : sangat tersedia
Nilai 4 : tersedia
Nilai 3 : agak tersedia
Nilai 2 : kurang tersedia
Nilai 1 : tidak tersedia
Lanjutan
9/26/2013 25Medicine UMSU Medan
26. Sistem Rujukan
adalah suatu jaringan sistem pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadi penyerahan tanggung jawa secara
timbal balik baik vertikal ataupun horizontal kepada yang
lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.
Tujuan:
Dihasilkan pemerrataan upaya kesehatan yang didukung mutu
pelayanan yang optimal dalam memecahkan masalah secara
berdaya guna dan berhasil guna
Upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif
6. Mekanisme Rujukan
9/26/2013 26Medicine UMSU Medan
28. Pelaporan adalah lebih bersifat objektif yang dilaporkan terinci
dan disampaikan secara jelas dan lengkap. Pelaporan
merupakan cara komunikasi petugas kesehatan tentang hasil
suatu kegiatan yang telah dilaksanakan dan pelaporan sebagai
alat komunikasi yang penting antar petugas kesehatan dalam
melakukan kegiatan ini diperlukan informasi yang tepat,
akurat, tanpa adanya hal tersebut kegiatan pelaporan akan
diragukan kebenaranya.
7. Jenis Laporan Kasus di Puskesmas
9/26/2013 28Medicine UMSU Medan
29. 1. Laporan bulanan data kesakitan (LB1), laporan bulanan
pemakaian dan lembar permintaan obat (LB2), laporan gizi,
KIA, imunisasi dan pemberantasan penyakit menular (LB3)
serta laporan bulanan kegiatan puskesmas (LB4).
2. Laporan tahunan data dasar (LT1), laporan tahunan data
kepegawaian (LT2) dan laporan tahuanan data peralatan
(LT3).
Lanjutan
9/26/2013 29Medicine UMSU Medan
30. Kriteria Penyakit yang dilaporkan ke dinas kesehatan:
Wabah, yaitu suatu penyakit yang menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi
dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu
serta dapat menimbulkan malapetaka.
Kejadian Luar Biasa (KLB), yaitu timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu
Lanjutan
9/26/2013 30Medicine UMSU Medan
31. Hartono, Bambang., 2011. Promosi Kesehatan Sejarah Dan
Perkembangannya Di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.Hal
132-137.
Makkajan,K.,2012. Penggunaan Metode Analytic Hierarchy
Process (AHP) dalam Penentuan Prioritas Program
Kesehatan. Vo.III.No.2. Universitas Diponegoro.
Muninjaya,A.A.G., 1999.Manajemen Kesehatan.
Jakarta:EGC. Hal 80-102.
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).,2004. Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar
Biasa. No.949/MENKES/SK/VIII/2004.
Referensi
9/26/2013 31Medicine UMSU Medan
32. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).,2009. Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
No.971/Menkes/PER/XI/2009.Jakarta.
Rukmini.,Syahrul,F., 2010. Analisis Sistem Surveilans Diare
Puskesmas Tambakrejo Kota Surabaya. Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.:Surabaya. Avalaible from:
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/downl
oad/2317/2160 {Accesed 23 September 2013}
Soegianto.,2007.Kebijakan Dasar Puskesmas Kepmenkes
No.128 tahun 2004 Indonesia Sehat 2010.
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/PUSKESMAS.pdf
9/26/2013 32Medicine UMSU Medan