Walisongo adalah sekelompok ulama yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Mereka menggunakan berbagai strategi dakwah seperti pendidikan (mendirikan pesantren dan madrasah), seni budaya (memanfaatkan kesenian tradisional seperti wayang), sosial (pernikahan), dan berbangsa-bernegara (mendirikan kerajaan Islam pertama seperti Demak). Walisongo sangat berjasa dalam memperkenalkan Islam secara dam
Walisongo adalah sembilan ulama Islam pada abad ke-17 yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa. Mereka antara lain Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Walisongo menggunakan berbagai metode dakwah seperti pendidikan, kesenian, dan pemerintahan untuk menarik hati masy
Para Walisongo adalah sembilan ulama Islam yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad ke-15 dan 16. Mereka menggunakan berbagai metode seperti pendidikan, perkawinan, seni, dan arsitektur untuk menyebarkan ajaran Islam sambil mengintegrasikannya dengan budaya Jawa. Walisongo memiliki pengaruh mendalam yang berlangsung hingga saat ini.
Bab 7 sejarah perkembangan islam di nusantaraamirulmuminin9
油
Islam masuk ke Nusantara melalui proses panjang yang dimulai sejak abad ke-7 M melalui perdagangan dan pengajaran. Penyebarannya dipercepat oleh para wali yang menggunakan pesantren dan seni untuk menarik minat masyarakat setempat, seperti Wali Songo di Jawa. [/ringkasan]
Bab 7 sejarah perkembangan islam di nusantaraghozali27
油
Islam masuk ke Nusantara melalui proses panjang yang dimulai sejak abad ke-7 M melalui perdagangan dan pengajaran. Penyebarannya dipercepat oleh kiprah Wali Songo dan para ulama lainnya yang menggunakan pesantren dan seni budaya sebagai sarana dakwah.
Bab 7 sejarah perkembangan islam di nusantaraBangFaeshal
油
Islam masuk ke Nusantara melalui proses panjang yang dimulai sejak abad ke-7 M melalui perdagangan dan pengajaran. Penyebarannya dipercepat oleh para wali yang menggunakan pesantren dan seni untuk menarik minat masyarakat setempat, seperti Wali Songo di Jawa. [/ringkasan]
C:\fakepath\ski wali songo power-pointKhusnul huda
油
"Walisongo" berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.
Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha
Islam pertama kali masuk ke Sumatra bagian barat dan Aceh utara, dimana berdiri kerajaan Islam pertama yaitu kerajaan Perlak dan Samudra Pasai. Di Jawa, Islam diperkenalkan oleh para Wali Sanga seperti Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Bonang yang membantu berdirinya kerajaan Islam Demak. Raja-raja di Maluku seperti Ternate, Tidore, dan Jailolo juga masuk Islam pada abad 15.
Dokumen tersebut memberikan informasi singkat tentang delapan Wali Songo yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, dan Sunan Muria yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa.
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"wisnuwms
油
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
Peranan wali songo Dalam proses islamisasi IndonesiaFauzan Ardana
油
Dokumen tersebut membahas tentang peranan Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad ke-14. Wali Songo terdiri dari sembilan tokoh utama yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan Giri, dan Sunan Ngudung. Mereka berperan besar dalam mendirikan kerajaan-kerajaan Islam pertama di Jawa dan menyebarkan
Dokumen ini membahas tentang Wali Songo, sembilan orang ulama yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa antara abad ke-14 hingga ke-16 M. Wali Songo terdiri dari Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati. Mereka menggunakan berbagai metode dakwah seperti pendidikan, seni,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Islam masuk ke Nusantara sekitar abad ke-7 M melalui perdagangan dan pengajaran, dan menyebar luas pada abad ke-13 berkat kiprah Wali Songo sembilan ulama penyebar agama Islam di Jawa.
Teks tersebut meringkas kisah sembilan wali yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad ke-15 dan 16, yaitu Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Mereka tinggal di pantai utara Jawa dan memainkan peran penting dalam mengenalkan berbagai aspek peradaban baru sepert
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Islam pertama kali masuk ke Sumatra bagian barat dan Aceh utara, dimana berdiri kerajaan Islam pertama yaitu kerajaan Perlak dan Samudra Pasai. Di Jawa, Islam diperkenalkan oleh para Wali Sanga seperti Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Bonang yang membantu berdirinya kerajaan Islam Demak. Raja-raja di Maluku seperti Ternate, Tidore, dan Jailolo juga masuk Islam pada abad 15.
Dokumen tersebut memberikan informasi singkat tentang delapan Wali Songo yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, dan Sunan Muria yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa.
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"wisnuwms
油
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
Peranan wali songo Dalam proses islamisasi IndonesiaFauzan Ardana
油
Dokumen tersebut membahas tentang peranan Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad ke-14. Wali Songo terdiri dari sembilan tokoh utama yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan Giri, dan Sunan Ngudung. Mereka berperan besar dalam mendirikan kerajaan-kerajaan Islam pertama di Jawa dan menyebarkan
Dokumen ini membahas tentang Wali Songo, sembilan orang ulama yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa antara abad ke-14 hingga ke-16 M. Wali Songo terdiri dari Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati. Mereka menggunakan berbagai metode dakwah seperti pendidikan, seni,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Islam masuk ke Nusantara sekitar abad ke-7 M melalui perdagangan dan pengajaran, dan menyebar luas pada abad ke-13 berkat kiprah Wali Songo sembilan ulama penyebar agama Islam di Jawa.
Teks tersebut meringkas kisah sembilan wali yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad ke-15 dan 16, yaitu Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Mereka tinggal di pantai utara Jawa dan memainkan peran penting dalam mengenalkan berbagai aspek peradaban baru sepert
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
3. 1. Sunan
Gresik Syekh Maulana Malik Ibrahim berasal dari Turki,
merupakan seorang ahli tata negara yang ulung.
Syekh Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa
pada tahun 1404 M.
Dikalangan rakyat jelata Sunan Gresik atau sering
dipanggil Kakek Bantal sangat terkenal terutama di
kalangan kasta rendah yang selalu ditindas oleh
kasta yang lebih tinggi. Beliau mendirikan
pesantren yang merupakan perguruan islam, tempat
mendidik dan menggenbleng para santri sebagai
calon mubaligh.
Syekh Maulana Malik Ibrahim seorang walisongo
yang dianggap sebagai ayah dari walisongo. Beliau
wafat di gresik pada tahun 882 H atau 1419 M.
3
4. 2. Sunan Ampel
Presentation title 4
Memiliki nama asli Raden Rahmat, beliau adalah seorang
waliyullah kelahiran negeri champa pada tahun 1401. sunan
ampel datang ke pulau jawa pada tahun 1443. Beliau
memulai aktivitasnya dengan mendirikan pesantren di
Ampel Denta, dekat dengan Surabaya.
Sunan Ampel sangat berpengaruh di kalangan istana
Manjapahit, bahkan istrinya pun berasal dari kalangan
istana Raden Fatah, putra Prabu Brawijaya, Raja Majapahit,
menjadi murid Ampel. Sunan Ampel tercatat sebagai
perancang Kerajaan Islam di pulau Jawa. Dialah yang
mengangkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak.
Disamping itu, Sunan Ampel juga ikut mendirikan Masjid
Agung Demak pada tahun 1479 bersama wali-wali lain
.
5. 3. Sunan Bonang
5
Memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim, Beliau Putra Sunan
Ampel. Sunan Bonang terkenal sebagai ahli ilmu kalam dan tauhid.
Beliau dianggap sebagai pencipta gending pertama dalam rangka
mengembangkan ajaran Islam di pesisir utara Jawa Timur. Setelah
belajar di Pasai, Aceh, Sunan Bonang kembali ke Tuban, Jawa Timur,
untuk mendirikan pondok pesantren. Santri-santri yang menjadi
muridnya berdatangan dari berbagai daerah.
Sunan Bonang dan para wali lainnya dalam menyebarkan agama
Islam selalu menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat
Jawa yang sangat menggemari wayang serta musik gamelan. Mereka
memanfaatkan pertunjukan tradisional itu sebagai media dakwah
Islam, dengan menyisipkan napas Islam ke dalamnya. Syair lagu
gamelan ciptaan para wali tersebut berisi pesan tauhid, sikap
menyembah Allah SWT. dan tidak menyekutukannya. Setiap bait lagu
diselingi dengan syahadatain (ucapan dua kalimat syahadat); gamelan
yang mengirinya kini dikenal dengan istilah sekaten, yang berasal dari
syahadatain. Sunan Bonang sendiri menciptakan lagu yang dikenal
dengan tembang Durma, sejenis macapat yang melukiskan suasana
6. 4. Sunan Giri
Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishak dan ibunya bernama Dewi
Sekardadu putra Menak Samboja. Kebesaran Sunan Giri terlihat antara lain
sebagai anggota dewan Walisongo. Nama Sunan Giri tidak bisa dilepaskan dari
proses pendirian kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak. Ia adalah wali yang
secara aktif ikut merencanakan berdirinya negara serta terlibat dalam
penyerangan ke Majapahit sebagai penasihat militer.
dia mendirikan pondok pesantren yang dinamakan Pesantren Giri. Tidak
berselang lama hanya dalam waktu tiga tahun pesantren tersebut terkenal di
seluruh Nusantara. Sunan Giri sangat berjasa dalam penyebaran Islam baik di
Jawa atau nusantara beliau melakukannya waktu muda melalui berdagang atau
bersama muridnya. Beliau juga menciptakan tembang-tembang dolanan anak
kecil yang bernafas Islami, cublak suweng dan lain-lain.
Presentation title 6
7. 5. Sunan Drajat
7
Sunan Drajat merupakan anak bungsu Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati atau yang sering disebut sebagai Nyi Ageng Manila. Beliau lahir pada tahun 1450. Nama
lain dari Sunan Drajat yang terkenal adalah Raden Qasim. Di desa Jelak, Raden Qasim mendirikan surau dan pesantren. Banyak orang yang datang untuk berguru agama
Islam kepadanya sehingga Jelak semakin ramai dan berkembang menjadi kampung besar. Oleh karena itu nama Jelak kemudian dirubah menjadi Banjaranyar.
Beliau memperkenalkan Islam melalui konsep dakwah bil-hikmah, dengan cara-cara bijak dan tanpa memaksa. Dalam penyampaiannya beliau menempuh lima cara.
Pertama lewat pengajian secara langsung dimasjid atau di langgar. Kedua melalui pendidikan di pesantren. Ketiga memberi fatwa atau petuah dalam menyelesaikan
masalah. Keempat melalui kesenian tradisional dan yang kelima menyampaikan ajaran agama melalui ritual adat tradisional sepanjang tidak bertentangan dengan
agama islam.
Sunan Drajat juga berdakwah dengan menggunakan kesenian Jawa. Salah satu tembang ciptaan beliau adalah tembang Mijil. Sunan Drajat juga terkenal dengan ajaran
yang mengatakan paring teken marang kang kalunyon lan wuto, paring pangan marang kang kaliren, paring sandhang marang kang kudanan (memberi tongkat kepada
orang buta, memberi makan kepada orang yang kelaparan, memberi pakaian kepada yang tidak punya pakaian dan memberi payung kepada orang yang kehujanan).
Kalimat ini merupakan inti ajaran sosial di dalam Islam yang akan tetaprelevan sampai kapanpun.
Pada masa akhir Majapahit terjadi krisis sosial, ekonomi, politik. Sunan Drajat menjadi juru bicara yang membela rakyat tertindas. Beliau mengecam tindakan elit politik
yang waktu itu hanya mengejar kekuasaan demikenikmatan pribadi. Dalam bidang sastra budaya beliau menciptakan:
1) Berpartisipasi dalam pembangunan masjid Demak
2) Membantu Raden Patah
3) Tembang Pangkur.
8. 6. Sunan Kalijaga
Nama aslinya adalah Raden Sahid, beliau putra Raden
Sahur putra Temanggung Wilatika Adipati Tuban.
Sunan kalijaga menggunakan kesenian dalam rangka
penyebaran Islam, antara lain dengan wayang, sastra
dan berbagai kesenian lainnya. Pendekatan jalur
kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam seperti
Walisongo untuk menarik perhatian di kalangan
mereka, sehingga dengan tanpa terasa mereka telah
tertarik pada ajaran-ajaran Islam sekalipun, karena
pada awalnya mereka tertarik dikarenakan media
kesenian itu. Misalnya, Sunan Kalijaga adalah tokoh
seniman wayang. Ia tidak pernah meminta para
penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat
syahadat. Sebagian wayang masih dipetik dari cerita
Mahabarata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu
disisipkan ajaran agama dan nama-nama pahlawan
Islam.
Presentation title 8
9. 7. Sunan Kudus
9
Sunan Kudus menyiarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Beliau memiliki keahlian khusus dalam
bidang agama, terutama dalam ilmu fikih, tauhid, hadits, tafsir serta logika. Karena itulah di antara walisongo
hanya ia yang mendapat julukan wali al-ilm (wali yang luas ilmunya), dan karena keluasan ilmunya ia didatangi
oleh banyak penuntut ilmu dari berbagai daerah di Nusantara.
Ada cerita yang mengatakan bahwa Sunan Kudus pernah belajar di Baitul Maqdis, Palestina, dan pernah berjasa
memberantas penyakit yang menelan banyak korban di Palestina. Atas jasanya itu, oleh pemerintah Palestiana ia
diberi ijazah wilayah (daerah kekuasaan) di Palestina, namun Sunan Kudus mengharapkan hadiah tersebut
dipindahkan ke Pulau Jawa, dan oleh Amir (penguasa setempat) permintaan itu dikabulkan. Sekembalinya ke Jawa
ia mendirikan masjid di daerah Loran tahun 1549, masjid itu diberi nama Masjid Al-Aqsa atau Al-Manar (Masjid
Menara Kudus) dan daerah sekitanya diganti dengan nama Kudus, diambil dari nama sebuah kota di Palestina, al-
Quds. Dalam melaksanakan dakwah dengan pendekatan kultural, Sunan Kudus menciptakan berbagai cerita
keagamaan. Yang paling terkenal adalah Gending Makumambang dan Mijil.
Sunan Kudus wafat pada tahun 1550 M dan dimakamkan di Kudus. Di pintu makan Kanjeng Sunan Kudus terukir
kalimat asmaul husna yang berangka tahun 1296 H atau 1878 M.
10. 8. Sunan Muria
Dewi Saroh binti Maulana Ishak. Nama asli beliau adalah
Raden Umar Said, sedangkan nama kecilnya adalah Raden
Prawoto. Dalam berdakwah, Sunan Muria meniru cara yang
telah dilakukan dengan sukses oleh ayahandanya, yaitu
menggunakan alat musik Jawa (gamelan). Sasaran yang
digarap oleh Sunan Muria adalah masyarakat yang
bertempat tinggal di pedesaan, jauh dari pusat
pemerintahan maupun kota. Oleh karena itu, Sunan Muria
membangun pesantren di lereng gunung Muria, dan karena
itulah gelar Sunan Muria diberikan oleh masyarakat.
Beliau banyak mengisi tradisi Jawa dengan nuansa Islami
seperti nelung dino, mitung dino, ngatus dino dan
sebagainya.
Lewat tembang-tembang yang diciptakannya, sunan Muria
mengajak umatnya untuk mengamalkan ajaran Islam.
Karena itulan sunan Muria lebih senang berdakwah pada
rakyat jelata daripada kaum bangsawan. Cara dakwah inilah
yang menyebabkan sunan Muria dikenal sebagai sunan
yang suka berdakwak tapa ngeli yaitu menghanyutkan diri
dalam masyarakat.
10
11. 9. Sunan Gunung Jati
Nama aslinya adalah Syarif Hidayatullah, beliau lahir di Makkah. Banyak versi yang
menceritakan tentang keberadaan Sunan Gunungjati ini, tetapi cerita yang
termasyhur adalah menikahnya Sunan Gunungjati dengan seorang puteri Cina
bernama Ong Tien, yang kemudian namanya diganti dengan Nyai Ratu Rara
Semanding.
Sunan Gunung Jati memang mempunyai hubungan baik dengan kaisar Cina. Dalam
rangka menjalin hubungan baik tersebut, pada tahun 1479 beliau berkunjung ke Cina
dan bertemu dengan kaisar Hong Gie, serta berkenalan dengan sekretaris kerajaan
bernama Ma Huan, Jendral Ceng Ho, dan Fei Hsin. Ketiga tokoh itu telah memeluk
agama Islam. Disini Sunan Gunungjati membuka praktek pengobatan dan banyak
masyarakat Cina yang berobat kepadanya. Kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya
oleh beliau untuk berdakwah.
Presentation title 11
12. B. Peran Walisongo Dalam Dakwah Islam di
Indonesia
Presentation title 12
1. Pendidikan dan Pengembangan Keilmuan
Peran Walisongo yang utama dalam bidang Pendidikan dan
pengembangan keilmuan adalah mendirikan masjid-masjid dan
pesantren sebagai pusat dakwah dan penyebaran agama Islam.
Beberapa pesantren tersebut adalah pesantren yang didirikan oleh
sunan Ampel di Ampeldenta, pesantren yang didirikan oleh sunan
Drajat di pacitan dan lain-lain.
13. 2. Seni Budaya
Dalam bidang seni dan budaya, para wali, ulama, dan mubalig bisa membangun
keserasian antara budaya atau tradisi lama dengan ajaran Islam. Kita mengenal di
tanah Jawa kesenian wayang yang berdasar kisah Hindu Ramayana dan
Mahabarata sebagai sarana dakwah para wali Wayang merupakan peninggalan
tradisi usang diolah dan diterjemah kembali oleh para wali dengan mengganti isinya
dengan aliran Islam. Untuk mengiringi pementasan wayang, kita kenal gamelan dan
gending. Di samping seni yang memadukan dua komponen budaya, kita juga
mengenal masuknya seni budaya Islam Timur Tengah ke Tanah Air mirip rebana dan
qasidah.
Bidang kebudayaan, adat-istiadat yang meningkat di Indonesia banyak terpengaruh
oleh peradaban Islam. Di antaranya yaitu ucapan salam kepada setiap kaum muslim
yang ditemui, atau penggunaannya dalam program-program resmi pemerintah.
Presentation title 13
14. 3. Sosial
Kemasyarakata
n
Strategi yang dipakai
Walisongo ada bermacam-
macam. Ada yang melalui jalur
pernikahan seperti sunan
Ampel, kemudian ada Sunan
Kudus yang mengajarkan
Keterampilan.
15. 4. Berbangsa dan Bernegara
Kehidupan berbangsa dan bernegara juga tidak luput dari sasaran
dakwah Walisongo. Beberapa anggota dari Walisongo merupakan
pendiri kerajaan Islam. Beberapa lainnya adalah penasihat sultan. Sunan
ampel berkedudukan sebagai penguasa Surabaya pada zamannya,
menggantikan Arya Lembu Sura, sedangkan Sunan Kalijaga adalah
seorang penasihat kerajaan yang mahir dalam bidang administrasi
ketatanegaraan dan strategi politik. Sunan Gunung Jati Bersama
pangeran Walangsungsang juga mendirikan Kerajaan Islam Banten.
Strategi dakwah Walisongo di bidang berbangsa dan bernegara ini
bertujuan untuk menyasar kalangan kerajaan.
Presentation title 15