Dokumen tersebut membahas perspektif pengembangan pertanian bio-industri di Indonesia. Pertanian bio-industri adalah sistem pertanian yang memanfaatkan seluruh sumber daya hayati dan limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah tinggi melalui proses bio-industri. Tujuannya antara lain menghasilkan pangan beragam dan sehat serta produk-produk pertanian lainnya yang bernilai ekonomi lebih tinggi.
Dokumen tersebut merupakan rencana diseminasi hasil pengkajian produksi benih padi dan kedelai di Sumatera Selatan untuk mendukung ketahanan pangan. Tujuannya adalah menghasilkan benih sumber bermutu, melakukan pembinaan kelompok penangkar benih, dan mendukung penyediaan benih. Target produksi benih padi sebesar 26 ton dan benih kedelai sebesar 2 ton. Kegiatan akan dilaksanakan menggunakan teknologi standar
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
油
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan peringatan kemungkinan krisis pangan yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19 dan juga pergantian musim dinilai tidak bisa diprediksi.
Pemerintah merespons peringatan FAO untuk menggarap masalah pangan dengan melakukan pengembangan food estate.
Konsep food estate memungkinkan Indonesia mampu memproduksi pangan secara masif sekaligus mengendalikan sistem produksi komoditas keamanan pangan.
Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan food Estate di Kalteng dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dipandang sebagai bagian dari kedaulatan negara.
Food estate dianggap sebagai upaya memodernisir kegiatan di sektor pertanian karena penyempitan lahan pertanian memperlemah petani untuk swa sembada pangan.
Namun program food estate merupakan cerita lama yang belum membukukan kisah sukses. Proyek food estate memerlukan investasi yang sangat besar dan sebaiknya mempelajari kegagalan program sebelumnya untuk diperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Food estate perlu dirancang secara sistem pangan berkelanjutan. Sejak tahap perencanaan perlu saling bekerja sama mulai dari persiapan lahan, aspek produksi, aspek distribusi, dan aspek pemasaran dengan konsep.
Paparan ini mencoba untuk menawarkan pola pengembangan food estate sebagai konsep pertanian modern yang memiliki pola kemitraan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan peluang sukses.
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415Hamdan In'ami
油
1. Dokumen tersebut membahas strategi dan langkah operasional untuk mendukung peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai di Jawa Timur tahun 2015 melalui pendampingan terpadu oleh penyuluh, mahasiswa, dan babinsa.
Buku ini membahas tentang pemasaran produk-produk agroforestry di Asia Tenggara. Terdiri dari sembilan bab yang mencakup kondisi dan tren agroforestry di kawasan tersebut, pengembangan dan kelestarian agroforestry, konsep pemasaran agroforestry, analisis rantai nilai pemasaran, pengembangan usaha agroforestry, pengembangan produk agroforestry, isu gender dalam agroforestry, kebijakan ekonomi dan perdagangan terkait agroforestry
Dokumen tersebut membahas tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada 2015. Ia menjelaskan tantangan dan peluang UMKM Indonesia dalam MEA, termasuk perlunya peningkatan daya saing produk UMKM, akses pasar, dan kerjasama antar lembaga untuk mempersiapkan UMKM menghadapi MEA.
Dokumen tersebut membahas mengenai dasar-dasar pembangunan negara Malaysia yang meliputi dasar ekonomi seperti Dasar Automotif Nasional, Dasar Pertanian Negara Ketiga, Dasar Agromakanan, dan Dasar Jaminan Bekalan Makanan. Juga dibahas mengenai dasar-dasar seperti Pelan Induk Perindustrian Ketiga, Ekonomi Berasaskan Pengetahuan, dan Sogoshosha Malaysia. Dokumen tersebut juga merangkum objektif dan strategi pelaksana
Buku ini membahas tentang pemasaran produk-produk agroforestry di Asia Tenggara. Terdiri dari 9 bab yang mencakup kondisi dan tren agroforestry di kawasan tersebut, konsep dan proses pemasaran produk agroforestry, analisis rantai nilai pemasaran agroforestry, pengembangan usaha dan produk agroforestry, serta isu gender dan kebijakan yang mempengaruhi pemasaran produk agroforestry.
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamfarahmaudy47
油
Dokumen tersebut membahas kegiatan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan prinsip ekofisiensi. Pemanfaatan sumber daya dapat diterapkan pada pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial guna menjamin kelestarian sumber daya alam di masa depan.
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
油
Indonesia tengah berada pada perangkap penghasilan menengah.
Apakah Indonesia bisa keluar dari perangkap pengasilan menengah?
Bioekonomi: gelombang ekonomi berikutnya
Bagaimana memetik peluang dari pengembangan bioekonomi?
Apa yang perlu dilakukan Sekolah Ekspor ke depan?
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415Hamdan In'ami
油
1. Dokumen tersebut membahas strategi dan langkah operasional untuk mendukung peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai di Jawa Timur tahun 2015 melalui pendampingan terpadu oleh penyuluh, mahasiswa, dan babinsa.
Buku ini membahas tentang pemasaran produk-produk agroforestry di Asia Tenggara. Terdiri dari sembilan bab yang mencakup kondisi dan tren agroforestry di kawasan tersebut, pengembangan dan kelestarian agroforestry, konsep pemasaran agroforestry, analisis rantai nilai pemasaran, pengembangan usaha agroforestry, pengembangan produk agroforestry, isu gender dalam agroforestry, kebijakan ekonomi dan perdagangan terkait agroforestry
Dokumen tersebut membahas tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada 2015. Ia menjelaskan tantangan dan peluang UMKM Indonesia dalam MEA, termasuk perlunya peningkatan daya saing produk UMKM, akses pasar, dan kerjasama antar lembaga untuk mempersiapkan UMKM menghadapi MEA.
Dokumen tersebut membahas mengenai dasar-dasar pembangunan negara Malaysia yang meliputi dasar ekonomi seperti Dasar Automotif Nasional, Dasar Pertanian Negara Ketiga, Dasar Agromakanan, dan Dasar Jaminan Bekalan Makanan. Juga dibahas mengenai dasar-dasar seperti Pelan Induk Perindustrian Ketiga, Ekonomi Berasaskan Pengetahuan, dan Sogoshosha Malaysia. Dokumen tersebut juga merangkum objektif dan strategi pelaksana
Buku ini membahas tentang pemasaran produk-produk agroforestry di Asia Tenggara. Terdiri dari 9 bab yang mencakup kondisi dan tren agroforestry di kawasan tersebut, konsep dan proses pemasaran produk agroforestry, analisis rantai nilai pemasaran agroforestry, pengembangan usaha dan produk agroforestry, serta isu gender dan kebijakan yang mempengaruhi pemasaran produk agroforestry.
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamfarahmaudy47
油
Dokumen tersebut membahas kegiatan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan prinsip ekofisiensi. Pemanfaatan sumber daya dapat diterapkan pada pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial guna menjamin kelestarian sumber daya alam di masa depan.
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
油
Indonesia tengah berada pada perangkap penghasilan menengah.
Apakah Indonesia bisa keluar dari perangkap pengasilan menengah?
Bioekonomi: gelombang ekonomi berikutnya
Bagaimana memetik peluang dari pengembangan bioekonomi?
Apa yang perlu dilakukan Sekolah Ekspor ke depan?
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIORatnaningrum15
油
Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya yg dilakukan saat ini dg tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Penundaaan konsumsi skrg utk digunakan dlm produksi yg efisien selama periode waktu tertentu
Investasi harus dibedakan dari spekulasi.
Spekulasi mencakup pembelian aktiva yang dapat dijual dengan harapan memperoleh keuntungan yg cepat dari kenaikan harga aset tersebut dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)Tri Suwandi
油
File ini berisi materi Workshop Penyusunan Business Plan, yang mencakup langkah-langkah dalam menyusun rencana bisnis yang efektif. Materi meliputi analisis pasar, strategi pemasaran, model bisnis, perencanaan keuangan, dan studi kelayakan usaha. Workshop ini bertujuan untuk membantu wirausahawan, mahasiswa, dan profesional dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan kompetitif.
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO88
油
Eltonmpo adalah agen taruhan online terbaik dant terpercaya se asia yang gampang menang dan mudah withdraw dengan sistem pembayaran yang cepat dan adil menang berapapun pasti dibayar tanpa cicil.
Daftar agen slot gacor anti rungkad eltonmpo merupakan situs terbesar se indonesia yang sudah menyediakan untuk anda bertransaski instan hanya hitungan detik melalui viqa qris.
Pelayanan online 24 jam non stop tanpa batas menampilkan platform permainan terbaik se asia .
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO88
油
Yonariza dampak mea thd pertanian indonesia
2. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Karakteristik MEA 2015
1.Pasar tunggal dan basis produksi
2.Kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi
3.Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang
merata
4.Kawasan yang terintegrasi penuh dengan
ekonomi global
3. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanyaan
1. Bagaimana posisi pertanian dalam formulasi
MEA 2015?
2. Apa saja potensi dampak MEA bagi sektor
pertanian Indonesia dan bagaimana mengira
dampak tersebut?
3. Apa implikasi kebijakan dari potensi dampak
MEA terhadap kemandirian pangan di
Indonesia?
4. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Metoda Penelitian
1. Menggunakan data sekunder
a. Secretariat ASEAN
b. ASEAN Food Security Information System
(AFSIS)
c. Data statistik (FAO, WTO, KEMENTAN)
d. On Lines News
2. Pengalaman mengunjungi sebagian negara
negara ASEAN
5. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Outline
1. PENDAHULUAN
a. Karaketeristik MEA 2015
b. Pertanyaan
c. Metoda Pembahasan
2. Pertanian dan MEA
3. MENAKAR POTENSI DAMPAK MEA TERHADAP SEKTOR PERTANIAN
INDONESIA
a. Ex-ante
b. Ex-post
4. DAMPAK MEA TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
a. Dampak Ex-ante
b. Dampak Ex-post
1) Pengalaman AFTA
2) Kesiapan Indonesia
5. PENUTUP
6. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pasar Tunggal dan Pangkalan Produksi
Lima elemen utama yaitu:
(i) Aliran bebas barang,
(ii) Aliran bebas jasa,
(iii) Aliran bebas investasi,
(iv) Aliran modal yang lebih bebas, serta
(v) Aliran bebas tenaga kerja terampil.
Dua komponen penting
(I) Sektor Integrasi Prioritas (SIP)
(II) Kerja sama di bidang pangan, pertanian, dan kehutanan
(Food, Agriculture, and Forestry)
Pertanian dan MEA
7. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Sektor Integrasi Prioritas (SIP)
No Sektor integrasi prioritas Koordinator No Sektor integrasi prioritas Koordinator
1. Produk berbasis
pertanian
Myanmar 7. Layanan kesehatan Singapore
2. Transportasi udara Thailand 8. Produk berbasis karet Malaysia
3. Otomotif Indonesia 9. Tekstil dan Pakaian Malaysia
4. e-ASEAN Singapore 10. Pariwisata Thailand
5. Elektronik Filipina 11. Produk berbasis kayu Indonesia
6. Perikanan Myanmar 12. Logistik Vietnam
8. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Sektor Integrasi Prioritas (SIP)
Sektor prioritas dalam skala terbatas sebagai
katalisator bagi proses integrasi ekonomi ASEAN secara
menyeluruh
9. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Sektor Integrasi Prioritas (SIP)
I. Peningkatkan efisien sektor-sektor prioritas akan
memungkinkan ASEAN untuk bersaing dalam
memperoleh modal dan mempertahankan aktivitas
ekonomi yang memiliki nilai tambah dan pembukaan
lapangan kerja di kawasan
10. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Tindakan
1. Memantau implementasi skema CEPT-AFTA (Common Efective
Preverential Tariff)
2. Mengambangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu
perikanan
3. Membentuk Good Agriculture/ Aquaculture Practices
(GAP), Good Animal Husbandry Practices (GAHP), Good
Hyginen Practices ( GHP) Good Manufacting practices
(GMP), dan sistem berbasis Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP)
11. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
4. Menyelerasakan prosedur karantina dan inspeksi/
pengambilan sempel kebijakan Sanitary And Phytosanitary
(SPS) kompetisi di pasar global
5. Menyelaraskan Maximum Residue Limits dari beberapa
pastisida
6. Menyelaraskan karangka kerja pengaturan untuk produk-
produk pertanian yang berasal dari proses bioteknologi
modern
7. Menyelaraskan standard keamanan dan mutu untuk produk-
produk horikultura dan pertanian
12. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
8. Menyelaraskan Pengawasan kesehatan hewan (Darat dan Air)
9. Menyelaraskan pedoman penggunaan bahan kimia dalam
budi daya
10. Mengembangkan kerangka kerja acuan kawasan mengenai
pendekatan bertahap untuk sertifikasi kehutanan
13. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
II. Meningkatkan kerja sama, pendekatan bersama dan
alih teknologi antar Negara anggota ASEAN dengan
Organisasi-organisasi regional dan internasional serta
sektor swasta.
14. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Tindakan
1. Mengembangkan strategi/posisi bersama mengenai
isu-isu yang menyangkut kepentingan ASEAN pada
organisasiorganisasi internasional
2. Meningkatkan riset bersama dan alih teknologi
3. Membentuk aliansi strategis dan pendekatan
bersama dengan sektor swasta dalam
mempromosikan pentingnya aspek keamanan
pangan, investasi dan peluan usaha
patungan, peningkatan produk-produk pertanian dan
akses pasar
15. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Tindakan
1. Mengembangkan strategi/posisi bersama mengenai
isu-isu yang menyangkut kepentingan ASEAN pada
organisasiorganisasi internasional
2. Meningkatkan riset bersama dan alih teknologi
3. Membentuk aliansi strategis dan pendekatan
bersama dengan sektor swasta dalam
mempromosikan pentingnya aspek keamanan
pangan, investasi dan peluan usaha patungan,
peningkatan produk-produk pertanian dan akses
pasar
16. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Tindakan
4. Memperkuat upaya-upaya untuk mengatasi
pembakalan liar dan perdagangan ynang terkait
dengan pembalakan liar, pembakaran hutan dan
dampak yang di akibatkannya; dan,
5. Memperkuat upaya-upaya untuk mengatasi
penagkapan hasil laut secara tidak sah (illegal fishing)
17. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
III. Mendorong kerja sama koperasi pertanian ASEAN
sebagai sarana untuk memberdayakan dan
meningkatkan akses pasar bagi produk-produk
pertanian, membagun mekanisme jaringan yang
menghubungkan koperasi-koperasi pertanian, dan
memenuhi tujuan koperasi pertanian untuk
memberikan manfaat bagi para petani di kawasan.
18. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Tindakan
i. Memperkuat aliansi strategis antar koperasi pertanian
ASEAN malalui Kerja sama bilateral, regional, dan
multilateral;
ii. Membentuk hubungan usaha antar-koperasi
pertanian potensial di ASEAN; dan,
iii. Meningkatkan investasi langsung dan kemitraan
strategis dengan koperasi pertanian ASEAN, para
produsen, konsumen dan pengusaha.
19. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Pertanian dan MEA
Pertanian mendapat porsi cukup penting
dalam formulasi kerangka kerjasama
ekonomi ASEAN
20. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Menakar Dampak MEA thd Pertanian Indonesia
.Tantangan paling sulit dalam menyongsong MEA
adalah memperkirakan bagaimana MEA akan
mempengaruhi perekonomian negara-negara di
dalamnya.
Pemerintah dan semua unsur bangsa dapat
merumuskan langkah-langkah strategis yang harus
diambil agar dapat menuai manfaat optimal dari
integrasi yang akan terjadi (Bank Indonesia. 2008, 29).
21. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Menakar Dampak MEA thd Pertanian Indonesia
Urutan logis pengukuran dampak Ex-post
1. input telah disediakan
2. proses (throughput) telah berjalan
3. output telah tercipta
4. hasil (outcome) telah diperoleh
5. dampak (impact)
22. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Menakar Dampak MEA thd Pertanian Indonesia
Penilaian Dampak Ex-ante
Penilaian Dampak Ex-post
1. Proxi AFTA
2. Kesiapan Indonesia menyongsong MEA 2015
23. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Menakar Dampak MEA thd Pertanian Indonesia
Penilaian Dampak Ex-ante
1. Berbasis komoditi
2. Dampak tergantung dari tindakan yang diambil Indonesia
3. Persilangkan secara hipotesis perdagangan Indonesia
dengan ASEAN dan dengan dunia dengan perdagangan
ASEAN (minus Indonesia) dengan Indonesia dan dunia
dalam kontinum porsi impor dan ekspor.
4. Hasil persilangan akan menghasilkan 4 kuadran
5. Dampak MEA mesti diukur untuk masing masing
komoditi pada tiap kuadran
24. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN IVa
PRODUK
INTRA ASEAN
UNTUK
INDONESIA
KUADRAN I
KESATUAN PANGKALAN
PRODUKSI UNTUK PASAR
GLOBAL DAN ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
KUADRAN IVb
INDONESIA PASAR
PRODUK PERTANIAN
GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
PASAR DUNIA
PASAR ASEAN
25. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Ekspor
INDONESIA
Impor
Kontinum porsi ekspor dan impor Indonesia
26. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Ekspor
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
0
TITIK 0 = SWASEMBADA
(TANPA PERDAGANGAN)
disilangkan dengan
kontinum porsi ekspor
impor ASEAN
27. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Ekspor
KUADRAN IV
PRODUK
INTRA ASEAN
UNTUK
INDONESIA
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN ASEAN
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
KUADRAN II
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
28. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Ekspor
KUADRAN IV
PRODUK
INTRA ASEAN
UNTUK
INDONESIA
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN ASEAN
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
Q1
Q2
Ekspor Indonesia
cukup memenuhi
kebutuhan ASEAN
29. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Ekspor
KUADRAN IV
PRODUK
INTRA ASEAN
UNTUK
INDONESIA
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN ASEAN
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
Q2 Ekspor Indonesia tidak cukup
memenuhi kebutuhan ASEAN
(ASEAN beli dari pasar global)
30. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
KUADRAN IV
PRODUK INTRA ASEAN
UNTUK INDONESIA
(CUKUP BANYAK JENIS
KOMODITI PERTANIAN
KARENA PRODUKSI DALAM
NEGEI TIDAK CUKUP
31. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Ekspor
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN ASEAN
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
Q3
Q2
Ekspor ASEAN cukup
untuk memenuhi
kebutuhan Indonesia
32. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Ekspor
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN ASEAN
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
Q4
Ekspor ASEAN tidak
cukup untuk memenuhi
kebutuhan Indonesia
33. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN IVa
PRODUK
INTRA ASEAN
UNTUK
INDONESIA
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN
ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
KUADRAN IVb
INDONESIA PASAR
PRODUK PERTANIAN
GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
34. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN IVa
PRODUK
INTRA ASEAN
UNTUK
INDONESIA
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN
ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
KUADRAN IVb
INDONESIA PASAR
PRODUK PERTANIAN
GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
PASAR ASEAN
35. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN IVa
PRODUK
INTRA ASEAN
UNTUK
INDONESIA
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN
ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
KUADRAN IVb
INDONESIA PASAR
PRODUK PERTANIAN
GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
PASAR DUNIA
36. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN IVa
PRODUK
INTRA ASEAN
UNTUK
INDONESIA
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN
ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
KUADRAN IVb
INDONESIA PASAR
PRODUK PERTANIAN
GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
PASAR DUNIA
PASAR ASEAN
37. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN
ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
STRATEGI
INDONESIA
- Dorong produksi
dalam negeri
- Impor dari
ASEAN
Q3
Q4
38. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN
ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
STRATEGI
INDONESIA
39. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN
ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
STRATEGI
INDONESIA
40. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
EksporKUADRAN IIa
SPESIALISASI
PRODUKSI INDONESIA
UNTUK PASAR ASEAN
KUADRAN I
BASIS PRODUKSI UNTUK
PASAR GLOBAL DAN
ASEAN
KUADRAN IIb
ASEAN MENJADI
PASAR UNTUK
PRODUK
PERTANIAN
GLOBAL
KUADRAN III
ASEAN MENJADI PASAR
UNTUK PRODUK
PERTANIAN GLOBAL
INDONESIA
ASEAN (minus Indonesia)
Impor
Ekspor
Impor
STRATEGI
INDONESIA
41. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-ante MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Tiga kegiatan utama MEA dalam bidang pertanian;
1) Meningkatkan perdagangan intra-dan ekstra-ASEAN dan daya
saing jangka panjang pangan, pertanian dan produk/komoditas
kehutanan ASEAN,
2) Meningkatkan kerjasama, usaha bersama dan transfer
teknologi di antara Negara-negara Anggota ASEAN dan
diantara organisasi regional, internasional dan sektor swasta,
3) Promosikan koperasi pertanian ASEAN sebagai sarana untuk
memberdayakan dan meningkatkan akses pasar produk
pertanian,
42. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-ante MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Dampak MEA untuk komoditi pada Kuadran I
1. Terdorongnya daya saing ASEAN dalam pasar global dan
memperkuat peran ASEAN dalam ekonomi global
2. terjadi penciptaan nilai tambah, kerjasama teknologi
pengolahan untuk komoditas ekspor seperti karet, kakao,
sawit, dan lain sebagainya
3. terjadi transformasi, dari berkompetitor menjadi mitra untuk
memenuhi pasar dunia.
Contoh: Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dalam
ekonomi kelapa sawit.
43. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-ante MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Dampak MEA untuk komoditi pada Kuadran II
1. Pemberdayaan sumberdaya alam dan tenaga kerja
2. meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan
Indonesia
44. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-ante MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Dampak MEA untuk komoditi pada Kuadran III
1. Terdorong produk substitusi import
45. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-ante MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Dampak MEA untuk komoditi pada Kuadran IV
1. Kerjasama produksi dengan negara ASEAN bisa mendorong
Indonesia berswasembada pada produk ini
2. peningkatan produksi komoditi pada kuadran IV ini akan
berdampak terhadap peningkatan efisiensi untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri
3. Mendorong masuknya komodoti pada kuadran IV ke Kuadran
I.
46. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Pengalaman AFTA
MEA kelanjutan AFTA menghilangkan hambatan tarif
1. meningkatnya perdagangan regional
2. produk Indonesia kalah bersaing
3. produsen diuntungkan dengan harga bahan baku lebih
murah
liberalisasi perdagangan gabah tidak efisien dan tidak tepat,
keuntungan yang diterima oleh konsumen lebih kecil jika
dibandingkan dengan kerugian yang diterima oleh produsen
Pasaribu (2012) .
47. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Pengalaman AFTA
arah perdagangan negara ASEAN-6 1995-2003, tidak beralih ke
mekanisme regional, karena perdagangan pertanian pada
waktu itu hanya menyumbang 1,44-1,95 persen dari total
perdagangan
tingkat pemanfaatan perjanjian perdagangan preferensial
ASEAN di bidang barang-barang pertanian relatif rendah
dampak AFTA pada arus perdagangan pertanian relatif
sederhana
AFTA, dalam bentuk aslinya, tidak benar-benar dirancang
untuk meningkatkan perdagangan intraregional pertanian
48. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Pengalaman AFTA
kesepakatan pasar tunggal ASEAN dan basis produksi belum
memberikan dampak positif yang signifikan terhadap
pertumbuhan industri seperti industri berbasis produksi
pertanian, perikanan, tekstil dan elektronik.
kinerja investasi dan jaringan produksi antara Indonesia dan
negara-negara ASEAN lainnya yang belum dikembangkan
dengan baik
49. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Pengalaman AFTA
kesepakatan pasar tunggal ASEAN dan basis produksi belum
memberikan dampak positif yang signifikan terhadap
pertumbuhan industri seperti industri berbasis produksi
pertanian, perikanan, tekstil dan elektronik.
kinerja investasi dan jaringan produksi antara Indonesia dan
negara-negara ASEAN lainnya yang belum dikembangkan
dengan baik
kondisi perdagangan adalah net perdagangan negatif, artinya
impor lebih besar dibandingkan ekspor.
50. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Kesiapan Indonesia dalam Memasuki Era MEA
Dampak tergantung pada langkah langkah yang telah ditempuh
Tingkat kesiapan implementasi Indonesia periode 2008-2009 sekitar
80.37% atau berada pada urutan ke 7
Indonesia belum memiliki respon kebijakan yang diperlukan
Cetak Biru MEA menjadwalkan persiapan Pangan Pertanian dan
Kehutanan
1. 2008-2009 menyelaraskan pedoman untuk penggunaan bahan
kimia dalam budidaya
2. Tahun 2010 Menyelaraskan Maximum Residue Limits (MRLs)
51. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Kesiapan Indonesia dalam Memasuki Era MEA
Kementerian Pertanian memang sedang menyiapkan langkah
langkah strategis
1. Seminar Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi Pasar
Tunggal ASEAN 2015. 29 Januari 2013,
2. Workshop nasional persiapan sektor pertanian
menghadapi MEA 2015 di Bandung. 18 April 2013
3. Seminar nasional Optimalisasi Sumberdaya Lokal
Menuju Kemandirian Pangan Menyongsong Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015, 21 -22 Oktober 2013
52. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Kesiapan Indonesia dalam Memasuki Era MEA
Kemenlu, saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan sosialisasi
Para pakar telah mengeluarkan resep, yaitu:
1. Peningkatan Daya Saing (peningkatan
produktifitas, distribusi, infrastruktur, perbankan, efisiensi
regulasi dan lain-lain)
2. Pengamanan Pasar Domestik (mis: lebih mencintai produk
lokal), dan
3. Penguatan ekspor dengan memperhatikan 3 K
(kualitas, kuantitas dan kontinuitas).
53. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Kesiapan Indonesia dalam Memasuki Era MEA
Kemenlu, saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan sosialisasi
Para pakar telah mengeluarkan resep, yaitu:
1. Peningkatan Daya Saing (peningkatan
produktifitas, distribusi, infrastruktur, perbankan, efisiensi
regulasi dan lain-lain)
2. Pengamanan Pasar Domestik (mis: lebih mencintai produk
lokal), dan
3. Penguatan ekspor dengan memperhatikan 3 K
(kualitas, kuantitas dan kontinuitas).
54. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Dampak ex-post MEA Terhadap
Pertanian Indonesia
Kesiapan Indonesia dalam Memasuki Era MEA
Para pakar telah mengeluarkan resep, yaitu:
4. konsentrasi yang harus dikembangkan adalah kesiapan
Indonesia untuk melakukan penguatan agroindustri dan
agribisnis produk yang merubah konsentrasi penciptaan
produk yang berasal dari on-farm menjadi yang off-farm.
Dengan tidak siapnya Indonesia, maka dampak MEA 2015
akan lambat dirasakan oleh sektor pertanian, sama seperti
dampak AFTA 1992.
55. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
IMPLIKASI KEBIJAKAN KEMANDIRIAN PANGAN
1. ketahan pangan Asia akhir akhir ini
mulai terancam
2. harga riil komoditas pangan
pokok, harga internasional untuk
beras, gandum, dan jagung mulai naik
3. Indonesia sendiri sudah lama impor
pangan dan nilainya meningkat setiap
tahunnya
56. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
IMPLIKASI KEBIJAKAN KEMANDIRIAN PANGAN
4. Indonesia tidak bisa mengandalkan
produk negara lain untuk memenuhi
kebutuhan pangan.
5. Pengembangan SDM pertanian terkait
GAP, MLR
57. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
CATATAN PENUTUP
1. MEA sudah diambang mata membawa banyak
peluang untuk meningkatkan kesejahteraan 600
juta lebih penduduk di 10 negara kawasan Asia
Tenggara.
2. Dampak MEA 2015 terhadap sektor pertanian di
Indonesia harus lebih besar daripada dampak
AFTA.
3. Penyiapan pelaku pelaku utama menghadapi MEA
2015 sudah semakin mendesak.
58. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Sekian dan Terimakasih.
59. Seminar Nasional Peringatan Hari Pangan
Sedunia XXXIII 2013
POTENSI DAMPAK MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
Kerjasama ASEAN dalam Makanan, Pertanian dan Kehutanan
Memperkuat ketahanan pangan di daerah;
1. Fasilitasi dan promosi intra-dan ekstra-ASEAN perdagangan
produk pertanian dan kehutanan;
2. Penciptaan dan penyebaran teknologi untuk meningkatkan
produktivitas dan mengembangkan agribisnis dan silvo-usaha;
3. Masyarakat pedesaan pertanian dan pengembangan sumber
daya manusia;
4. Keterlibatan sektor swasta dan investasi;
5. Pengelolaan dan konservasi sumber daya alam untuk
pembangunan berkelanjutan, dan
6. Memperkuat kerjasama ASEAN dan pendekatan bersama dalam
menangani isu-isu internasional dan regional.