Dokumen tersebut membahas tentang endometriosis, yaitu kondisi dimana jaringan endometrium tumbuh di luar uterus. Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan endometriosis secara medis dan bedah."
Endometriosis yaitu suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi berada di luar kavum uteri. Jaringan ini terdiri atas kelenjar dan stroma, terdapat di dalam endometrium mataupun di luar uterus. Bila jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut adenomiosis, bila berada di luar uterus disebut endometriosis. Pembagian ini sudah tidak dianut lagi, karena secara patologik, klinik, ataupun etiologic adenomiosis berbeda dengan endometriosis. Adenomiosis secara klinis lebih banyak persamaan dengan mioma uteri. Adenomiosis sering ditemukan pada multipara dalam masa premenopause, sedangkan endometriosis terdapat pada wanita yang lebih muda dan yang infertile (Sarwono, 2007).
Terdapat kurang lebih 15% wanita reproduksi dan pada 30% dari wanita yang mengalami infertilitas. Implantasi endometriosis bisa terdapat pada ovarium, ligamentum sakrouterina, kavum dauglasi, ligamentum latum dan ligamentum rotundum, tuba fallopi, dan pada tempat-tempat ekstra peritoneal (serviks, vagina, vulva, dan kelenjar-kelenjar limfe). Penampakan kasarnya bisa dalam bentuk luka berupa sebuah peninggian atau kista yang berisi darah baru, merah atau biru-hitam. Karena termakan waktu, luka tersebut berubah menjadi lebih rata dan berwarna coklat tua. Ukuran luka dapat berkisar dari luka kecil dari 10 cm.
Di perkirakan prevalensinya tahun demi tahun meningkat. Meskipun endometriosis dikatakan penyakit wanita usia reproduksi, namun telah ditemukan pula endometriosis pada usia remaja dan pasca menopause. Oleh karena itu untuk setiap nyeri haid baik pada waktu remaja maupun pada pasca menoupuse perlu dipikirkan adanya endometriosis. Endometriosis selama kurang lebih dari 30 tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian yang meningkat. Angka kejadian antara 5-15% dapat ditemukan di semua operasi pelvic. Yang menarik perhatian adalah bahwa endometriosis lebih sering di temukan pada wanita yang tidak kawin pada usia muda dan yang tidak memiliki banyak anak. Ternyata fungsi ovarium secara siklis yang terus menerus tanpa diselingi kehamilan, memegang peranan penting di dalam terjadinya endometriosis.
Dokumen tersebut membahas tentang anastesi dan persiapan prabedah serta tindakan-tindakan operatif kebidanan seperti ekstraksi vakum. Anastesi digunakan untuk menghilangkan rasa sakit selama operasi, sedangkan persiapan prabedah meliputi persiapan pasien, peralatan, dan tim medis. Tindakan operatif seperti ekstraksi vakum digunakan untuk mempersingkat persalinan dengan menggunakan alat penghisap
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Ginekologi adalah ilmu tentang sistem reproduksi wanita. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, ruang lingkup, dan sejarah ginekologi serta beberapa kondisi medis yang tercakup dalam ilmu ginekologi seperti kelainan bawaan, infeksi, tumor, dan gangguan haid.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, histologi, fisiologi, patologi, dan berbagai kelainan pada jaringan payudara. Termasuk didalamnya adalah definisi dan penyebab mastitis, ektasia duktus mammae, nekrosis lemak, penyakit fibrokistik, serta jenis-jenis neoplasma jinak seperti fibroadenoma mammae.
Kehamilan ektopik adalah kehamilan di luar kavum uteri, biasanya di tuba fallopi. Faktor risiko tinggi adalah riwayat salpingitis, kehamilan ektopik sebelumnya, dan operasi tuba. Implantasi zigot di luar uterus disebabkan oleh gangguan mekanis dan fungsional tuba yang menghambat perjalanan ovum. Kehamilan ektopik berisiko ruptur dan perdarahan yang membahayakan jika tidak ditangani.
1. Mioma uteri adalah tumor jinak pada otot dan jaringan ikat uterus yang umumnya ditemukan pada wanita usia 35 tahun ke atas.
2. Gejala mioma uteri antara lain perdarahan, nyeri, dan tekanan massa pada perut bagian bawah.
3. Penatalaksanaan mioma uteri meliputi penatalaksanaan konservatif, radioterapi, miomektomi, dan histerektomi.
Teks tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada masa nifas, termasuk konsep dasar nifas fisiologis, perubahan yang terjadi pada organ reproduksi wanita, tujuan asuhan masa nifas, program kunjungan, dan perawatan masa nifas seperti diet, laktasi, dan cuti hamil dan bersalin.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda dan gejala, cara deteksi, komplikasi, serta penanganan mioma uteri. Mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan berlebihan, nyeri pada rahim, gangguan kehamilan, dan komplikasi seperti anemia. Deteksi dilakukan dengan USG, biopsi, histeroskopi, atau laparoskopi. Penanganannya meliputi konservatif seperti observasi berkala, atau operatif seperti miomekt
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
1. Atoni uteri adalah kelemahan kontraksi rahim yang menyebabkan perdarahan pasca persalinan. Pencegahannya meliputi manajemen aktif kala 3 dan pemberian misoprostol.
2. Robekan jalan lahir dapat terjadi akibat trauma persalinan dan perlu dijahit untuk menghentikan perdarahan.
3. Retensi plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat jika plasenta tidak lepas secara spontan dan perlu dilepaskan se
Kehamilan ektopik adalah kehamilan di luar kavum uteri, biasanya di tuba fallopi. Faktor risiko tinggi adalah riwayat salpingitis, kehamilan ektopik sebelumnya, dan operasi tuba. Implantasi zigot di luar uterus disebabkan oleh gangguan mekanis dan fungsional tuba yang menghambat perjalanan ovum. Kehamilan ektopik berisiko ruptur dan perdarahan yang membahayakan jika tidak ditangani.
1. Mioma uteri adalah tumor jinak pada otot dan jaringan ikat uterus yang umumnya ditemukan pada wanita usia 35 tahun ke atas.
2. Gejala mioma uteri antara lain perdarahan, nyeri, dan tekanan massa pada perut bagian bawah.
3. Penatalaksanaan mioma uteri meliputi penatalaksanaan konservatif, radioterapi, miomektomi, dan histerektomi.
Teks tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada masa nifas, termasuk konsep dasar nifas fisiologis, perubahan yang terjadi pada organ reproduksi wanita, tujuan asuhan masa nifas, program kunjungan, dan perawatan masa nifas seperti diet, laktasi, dan cuti hamil dan bersalin.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda dan gejala, cara deteksi, komplikasi, serta penanganan mioma uteri. Mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan berlebihan, nyeri pada rahim, gangguan kehamilan, dan komplikasi seperti anemia. Deteksi dilakukan dengan USG, biopsi, histeroskopi, atau laparoskopi. Penanganannya meliputi konservatif seperti observasi berkala, atau operatif seperti miomekt
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
1. Atoni uteri adalah kelemahan kontraksi rahim yang menyebabkan perdarahan pasca persalinan. Pencegahannya meliputi manajemen aktif kala 3 dan pemberian misoprostol.
2. Robekan jalan lahir dapat terjadi akibat trauma persalinan dan perlu dijahit untuk menghentikan perdarahan.
3. Retensi plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat jika plasenta tidak lepas secara spontan dan perlu dilepaskan se
Makalah ini membahas tentang kehamilan ektopik dan kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana implantasi terjadi di luar rahim, seperti di saluran telur, ovarium, atau rongga perut. Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan ektopik yang mengalami abortus atau ruptur. Makalah ini memperkenalkan definisi, penyebab, gejala, patofisiologi, komplikasi, diagnosis, dan penanganan
Abortus merupakan pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 g atau usia 20 minggu. Terdapat beberapa jenis abortus seperti abortus iminens, insipiens, inkomplit, komplit, dan missed abortion. Penanganannya meliputi pengosongan rahim, pemberian obat, dan antiseptik untuk mencegah infeksi.
Histerosalpingografi adalah pemeriksaan radiologi yang menggunakan kontras untuk menggambarkan uterus dan tuba falopi. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi kelainan seperti inflamasi, adesi, dan obstruksi tuba yang dapat menyebabkan infertilitas. Berbagai kelainan seperti mioma, polip, dan abnormalitas kongenital dapat terlihat pada hasil pemeriksaan ini.
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Faktor penyebabnya antara lain gangguan pertumbuhan janin, kelainan plasenta, dan penyakit ibu. Ada dua jenis abortus, yaitu abortus spontan dan abortus provokatus. Gejala klinisnya meliputi perdarahan dan keluarnya jaringan janin. Penatalaksanaannya meliputi pengosongan rahim, pember
Dokumen tersebut membahas tentang abortus atau keguguran, yang didefinisikan sebagai pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim. Dokumen menjelaskan berbagai jenis abortus berdasarkan gejala klinis dan tahapan kehamilan, termasuk abortus imminen, insipiens, inkompletus, kompletus, dan servikalis. Dokumen juga menyinggung anatomi dan fisiologi organ reproduksi perempuan, s
Makalah ini membahas tentang kehamilan ektopik terganggu yang merupakan kondisi medis yang berbahaya bagi wanita. Makalah ini menjelaskan definisi, gejala, diagnosa, pengobatan, dan prognosis dari kehamilan ektopik terganggu.
Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi dengan alat kuretase seperti sendok kerokan. Sebelum kuretase, penolong harus memeriksa letak dan ukuran uterus serta keadaan serviks untuk mencegah kecelakaan seperti perforasi. Kuretase digunakan untuk mengeluarkan sisa konsepsi pada abortus inkomplit, mola hidatidosa, blighted ovum, dan missed abortion.
Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi dengan alat kuretase seperti sendok kerokan. Sebelum kuretase, penolong harus memeriksa letak dan ukuran uterus serta keadaan serviks untuk mencegah kecelakaan seperti perforasi. Kuretase digunakan untuk mengeluarkan sisa konsepsi pada abortus inkomplit, mola hidatidosa, blighted ovum, dan missed abortion.
Materi "Luka Akut" ini diberikan untuk mahasiswa tingkat sarjana di Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana. Materi ini diperbarui untuk kuliah bulan Maret tahun 2025.
Materi ini memuat dasar-dasar untuk asesmen luka akut baik luka ekskoriasi, laserasi, gigitan mamalia, luka tusuk, luka balistik, dan avulsi atau degloving.
Bagian kedua materi ini memuat mengenai luka bakar dan di dalamnya termuat mengenai luka bakar akibat penyebab thermal (kontak, scald, api) maupun non thermal seperti listrik dan bahan kimia.
Materi ini juga memuat tata laksana luka-luka akut mulai dari irigasi, debridement, perawatan luka, penjahitan luka, resusitasi luka bakar, indikasi merujuk, dan kapan luka akut harus dinilai menjadi luka kronis.
2. PENDAHULUAN
Sering dijumpai
Tidak jarang merupakan faktor penyebab
infertilitas pada wanita
Insiden terus meningkat seiring dengan
semakin luasnya pemanfaatan laparoskopi,
meningkatnya usia perkawinan.
Lebih sering dijumpai pada wanita sekitar 30
tahunan dibanding usia 20 tahunan
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 2
4. PENYEBAB
Beberapa teori yang sering dikemukakan
sebagai penyebab endometriosis :
Teori reflux/ retrograde mensis
terdapatnya lesi endometriosis di cul de
sac/ligamentum sakro uterina
Teori transformasi celomic epitelium
adanya kista endometriosis, kista coklat/
endometrioma.
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 4
5. Lanjutan .
Teori penyebaran limfatik
adanya endometriosis di tempat yang
jauh dari rongga pelvis, seperti di paru.
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 5
6. SIMPTOM
Dismenorea
Dispareunia
Nyeri saat defekasi
Pre menstrual spotting dengan/ tanpa nyeri
pelvis
Nyeri pelvis
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 6
7. DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN BIMANUIL RECTAL
sering teraba nodul-nodul di
ligamentum sakro uterina yang nyeri pada
perabaan., di adneksa sering teraba suatu
pembesaran kistik/ penggumpalan dan
tidak jarang terdapat kista ovarium di
kedua adneksa.
USG
LAPAROSKOPI
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 7
8. HUBUNGAN ENDOMETRIOSIS
DENGAN INFERTILITAS
Pada derajat minimal/ ringan
mekanisme hubungan tidak jelas.
Pada derajat lanjut perlekatan adneksa
mengganggu proses ovum pick up atau
terdapat oklusi tuba karena kelainan ini
jelas terdapat hubungan dengan infertilitas
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 8
9. PENGOBATAN
SURGIKAL
Pada infertilitas umumnya ditujukan
apabila terdapat endometriosis yang
disertai dengan perlekatan pelvis yang
dapat mengganggu mekanisme ovum pick
up atau terdapat endometrioma pada salah
satu/ kedua ovarium.
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 9
10. Pengobatan surgikal bersifat konservatif
tetap mempertahankan fungsi reproduksi
semaksimal mungkin.
Lisis perlekatan pelvis dilakukan dengan
pisau, gunting mikro, heat koagulator atau
dengan laser. Jangan menggunakan elektro
koagulator/ kauterisasi listrik karena dapat
merusak jaringan yang sehat.
Sisa jaringan endometriosis yang tidak
terangkat diobati secara medisinal.
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 10
11. MEDISINAL
Filosofi pengobatan didasarkan pada
pengetahuan observasi bahwa : regresi
endometriosis dapat terjadi pada anovulasi,
kehamilan dan menopause.
1. Kontrasepsi oral meniru keadaan
anovulasi/ kehamilan palsu (pseudo
pregnancy)
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 11
12. 2. Danazol menghambat poros axis
hipotalamik-hipofise-ovarium pseudo
menopause.
3. Gn RH analog/ Gn RH agonis pseudo
menopause
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 12
13. INDIKASI PENGOBATAN MEDISINAL
Endometriosis yang bukan diklasifikasikan
derajat berat.
Endometriosis sedang perlu diobati
mencegah kelainan berkembang lebih
lanjut.
Untuk memperkecil ukuran lesi sebelum
pengobatan surgikal.
Dicurigai masih ada lesi endometriosis yang
tidak terangkat seluruhnya dengan
pengobatan surgikal.
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 13
14. TUGAS RESUME :
Buatlah resume tentang masa
menopause dan klimakterium !
Resume dikumpulkan sebelum UAS
Askeb IV-Yati Budiarti doc. 14