2. Pendahuluan
Variasi temperature core dipengaruhi oleh ritem diurnal (circadian)
Pada kondisi normal variasi temperature core 賊 0.3属 C
Hyperthermia > 39属 C & Hypothermia < 35属 C
Temperatur jaringan dalam (core) dipertahankan secara stabil 37属 C dengan variasi 賊 2属 C
Temperatur jaringan dalam (core) dan jaringan superfisial (shell)
Pada kondisi sehat, tubuh akan mempertahankan temperature secara konstan melewati
sistem thermoregulator
3. Temperatur Core & Shell
Temperatur pada jaringan superfisial (shell) tidak stabil
(dipengaruhi oleh lingkungan)
1 cm antara kulit dan lapisan superfisial otot
Perubahan temperature sangat bervariasi tergantung
konduktivitas thermal dan kecepatan aliran darah pada
jaringan
Pada suhu ruangan 24属 C, temperature jari kaki 27 属 C, kepala
34 属 C dan temperatur core 37 属 C
4. Temperatur Diurnal (circadian)
Merupakan ritem biologis tubuh
Temperatur tubuh pada umumnya rendah di pagi hari dan tinggi
menjelang malam hari
Variasi temperature diurnal antara 0.5 1.5 属 C pada orang
dewasa
Variasi temperature diurnal dipengaruhi oleh makanan, aktivitas
dan durasi tidur
Gangguan siklus tidur dan paparan cahaya dapat mengganggu
fungsi thermoregulator
6. Keseimbangan Temperatur Tubuh
Dipengaruhi oleh produksi panas didalam tubuh (internal),
lingkungan (eksternal) dan distribusi temperatur (heat loss)
Temperatur panas tubuh didapatkan dari kinerja
metabolism tubuh
Saat istirahat sekitar 45 W/m2 (pria) dan 41 W/m2
(wanita)
Temperatur dapat meningkat sedikit saat aktivitas
makan
Saat aktivitas fisik intens dapat mencapai 900 W/m2 hanya
beberapa saat saja
7. Thermoregulator
Regulasi thermal dalam tubuh di kontrol
oleh Sistem Saraf Pusat (SSP)
Thermoreceptor meneruskan informasi
temperatur ke SSP (hypothalamus)
Hypothalamus melakukan counter
temperatur
Hypothalamus merespon dengan
mangaktifkan kelenjar keringat dan
vasodilatasi pada kondisi panas
Vasokonstriksi dan menggigil saat
kondisi dingin
9. Efek Temperatur Rendah (dingin)
Secara umum dingin menimbulkan respon vasokonstriksi
Transfer panas menurun
Transfer panas dari core menuju shell 60 W/m2 (vasodilatasi) & 10
W/m2 (vasokonstriksi)
Vasokonstriksi dan peningkatan viskositas darah meningkatkan
tahanan tepi menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri
Tubuh berupaya menjaga temperature dengan meningkatkan
temperature core
Meningkatkan tonus otot (preshivering) sampai otot menggigil (involuntary)
11. Aktivitas Sel
Menurunkan aktivitas enzim sehingga aktivitas kima dan biologis tubuh menurun
Aktivitas sel sangat dipengaruhi oleh sistem transport pada membrane sel
(active pump & passive leaks)
Pada kondisi dingin membrane sel kehilangan selektif permeabilitas
Metabolisme sel menurun
12. Aliran Darah (vasokonstriksi)
Penurunan temperature pada kulit menyebabkan
vasokonstriksi
Usaha tubuh agar tidak kehilangan panas
(vasoconstrictive reflex)
Konstriksi otot polos pembuluh darah
Sangat efektif mempertahankan temperature jaringan
pada ekstremitas
Merendam tangan pada air (0-12属C) seketika terjadi
vasokonstriksi setelah 賊5 menit diikuti vasodilatasi
Pergantian vasokonstriksi dan dilatasi dikenal sebagai
Cold Induced Vasodilatation (CIVD)
13. Prilaku Jaringan Kolagen
Pada temperature rendah, jaringan kolagen mengeras (stiffening)
Sehingga membuat jaringan sulit untuk diulur
Namun pada aplikasi cryostretch, penguluran jaringan cukup efektif
Dikarenakan menurunnya aktivitas saraf sensoris (nyeri)
14. Konduksi Saraf & Performa Otot
Kecepatan konduktivitas saraf menurun 30% pada progresif paparan
dingin 10属 C
Penurunan konduktivitas saraf nyeri (pain relief)
Penurunan transmisi neuromuscular mempengaruhi proses
kontraksi dan rileksasi (lambat) pada suhu dibawah 25属 C (Normal =
25-35属 C)
Optimal performa otot pada temperatur 27属 C
Dibawah 27属 C performa otot menurun
15. Tonus Otot
Temperatur rendah dapat memfasilitasi dan menginhibisi tonus otot
Beberapa detik diberikan paparan dingin dapat memfasilitasi tonus otot (ice
massage)
30 detik atau lebih paparan dingin dapat menginhibisi tonus otot (ice pack)
Paparan dingin selama 1 jam mampu memberikan efek dingin pada otot 7属 C pada
kedalaman 30-40 mm
Menurunnya konduksi saraf afferent 1a dan efferent alfa & gamma
16. Efek Temperatur Tinggi (panas)
Meningkatkan temperature
jaringan lokal dan vasodilatasi
Jika efek peningkatan thermal
mencapai 35属 C pada jaringan
kulit (shell), maka temperature
core meningkat dan tubuh
akan mengaktifkan kelenjar
keringat
17. Aktivitas Sel
Peningkatan temperature jaringan menyebabkan peningkatan
metabolism sel jaringan
Setiap peningkatan 1属 C menyebabkan 13% peningkatan
metabolism
Peningkatan oksigen dan nutrisi pada area sekaligus
meningkatan pembuangan sisa/sampah metabolism
Peningkatan temperature mencapai 36属 C dapat merusak
enzim perusak kolagen dibanding 30属 C
Peningkatan temperature 40-45属 C dapat menginaktifkan
enzim perusak namun enzim lain juga resiko rusak
Lebih dari 45属 C terjadi kerusakan protein, sel dan jaringan
18. Aliran Darah
Peningkatan temperature menyebabkan axon reflex
Terjadi pelepasan Nitric Oxide (NO) dan menyebabkan rileksasi otot polos
pembuluh darah
Terjadi vasodilatasi
Pada kondisi patologis peningkatan temperature jaringan disebabkan oleh
mediator radang seperti histamin dan bradykinin
Pemanasan lokal pada area cedera menjadi kontradiksi, dapat meningkatkan
tekanan hidrostatik
Peningkatan oedema ataupun pendarahan
19. Perilaku Jaringan Kolagen
Peningkatan viskoelastis jaringan, tendon, otot dan ligament
Peningkatan viskoelastis tendon pada 37-40属 C
39属 C adalah temperature optimal untuk meningkatkan viskoelastis
jaringan
Namun pada kondisi imobilisasi diperlukan temperature yang lebih
tinggi
Prinsip dasar peningkatan temperature 3-4属 C dari temperature
tubuh dapat meningkatkan temperature jaringan dalam
20. Konduksi Saraf & Performa Otot
Praktisi harus memperhitungkan kapan melakukan pemeriksaan MMT atau program
penguatan otot
Kekuatan otot pulih setelah 2 jam
42.4属 C kedalaman 3.22 cm menurunkan daya kontraksi quadriceps saat melakukan kontraksi
isometric
Menurunkan performa kontraksi otot
Peningkatan konduksi saraf
21. Tonus Otot
Peningkatan stimulasi Golgi Tendon Organ (GTO)
Inhibisi gamma motor dan penurunan tonus otot
Efektif untuk menurunkan spasme
Pada kondisi spastis efek penurunan tonus hanya sebentar, lebih
disarankan penggunaan thermal dingin (efek rileksasi lebih lama)
Tubuh lebih mudah mengembalikan temperature normal dari efek
panas dibanding dingin