Paragraf pertama membahas latar belakang pentingnya perkembangan anak usia SD. Paragraf berikutnya membahas rumusan masalah dan tujuan penulisan makalah tentang psikologi perkembangan peserta didik SD.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia menurut pandangan para ahli. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah faktor internal seperti genetik dan hormon, faktor eksternal lingkungan seperti teman sebaya, budaya dan media massa, serta faktor lingkungan pranatal seperti gizi, toksin, dan stres ibu hamil.
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangantopik78
油
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia mulai dari masa prenatal hingga dewasa. Faktor-faktor tersebut adalah warisan genetik seperti bentuk tubuh, sifat, dan penyakit serta lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan empat faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yaitu kesehatan, gizi, pemakaian b
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanRisa Octaviani
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian psikologi pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik, meliputi faktor internal seperti genetika dan faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan nonsosial. Psikologi pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan termasuk proses belajar dan mengajar.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori perkembangan antara lain teori biologis, psikodinamika, lingkungan, kerohanian, empirisme, nativisme, konvergensi, rekapitulasi, kemungkinan berkembang, perkembangan menurut psikologi fenomenologis, interaksionisme, psikologi kognitif, serta behavior dan belajar sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pertumbuhan dan perkembangan remaja. Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif seperti peningkatan ukuran dan struktur, sedangkan perkembangan adalah perubahan kualitatif seperti penyempurnaan fungsi. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. WHO mendefinisikan remaja sebagai masa
Proses perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor herediter dan lingkungan serta melewati berbagai tahapan yang masing-masing memiliki tugas belajar tertentu sesuai dengan usia, seperti belajar berjalan pada masa kanak-kanak dan mengembangkan identitas pribadi pada masa remaja. Terdapat hukum-hukum perkembangan yang menjelaskan proses ini antara lain hukum konvergensi, masa peka, dan rekap
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didikgreccielfara
油
Fase-fase perkembangan peserta didik dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan konsep biologis, psikologis, didaktis, dan tugas perkembangan. Konsep biologis membagi menjadi lima fase yaitu prenatal, infancy, babyhood, childhood, dan adolescence. Konsep didaktis membagi menjadi empat fase berdasarkan tingkat sekolah. Konsep psikologis membagi menjadi tiga fase berdasarkan sifat "trotz". Konsep tugas perkembangan membagi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan manusia yang terdiri dari 3 aspek yaitu perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional. Perkembangan fisik meliputi perkembangan anatomi dan psikomotorik seperti berjalan dan bermain. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berkomunikasi, berpikir, dan perkembangan moral. Sedangkan perkembangan sosial-emosional meliputi interaksi sosial, emosi, dan ke
Psikologi perkembangan mempelajari perubahan perilaku dan proses mental seseorang sepanjang rentang kehidupan, dipengaruhi faktor biologis dan lingkungan. Teori-teorinya mencakup maturasi, belajar, dan interaksi sosial sebagai penentu perkembangan.
Teori-teori Psikologi Perkembangan memberikan penjelasan mengenai perkembangan manusia melalui berbagai perspektif seperti biologis, psikodinamika, psikoseksual, psikososial, dan belajar. Teori-teori tersebut mencakup pendekatan maturasi, etologi, psikoanalisis, psikososial, kondisioning, dan belajar sosial kognitif yang melihat peran alam, psikologi dalam diri, dan lingkungan sebag
Peta Konsep Dasar Psikologi PerkembanganAtika Aziz
油
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi perkembangan manusia yang mencakup konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan, fase-fase perkembangan, teori-teori yang membantu memahami perkembangan manusia seperti perspektif psikoanalisis, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan seperti aspek fisik, intelektual, sosial, dan lainnya.
Modul ini membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta karakteristik dan kebutuhan peserta didik usia sekolah dasar. Modul menjelaskan tentang fase-fase perkembangan anak, hukum-hukum perkembangan, dan pengaruh faktor lingkungan dan sosial terhadap perkembangan anak. Modul juga menjelaskan karakteristik perkembangan fisik, intelektual, dan motorik pada anak usia sekolah dasar.
Teks tersebut membahas konsep perkembangan manusia menurut beberapa ahli. Prinsip-prinsip perkembangan meliputi proses yang progresif, teratur, koheren, dan berkesinambungan antara satu tahap dengan tahap berikutnya. Perkembangan juga menuju diferensiasi dan integrasi, dimulai dari respons umum menuju respons khusus, dan berlangsung melalui tahapan-tahapan universal meskipun setiap individu memiliki tempo yang berbeda-bed
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pertumbuhan dan perkembangan remaja. Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif seperti peningkatan ukuran dan struktur, sedangkan perkembangan adalah perubahan kualitatif seperti penyempurnaan fungsi. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. WHO mendefinisikan remaja sebagai masa
Proses perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor herediter dan lingkungan serta melewati berbagai tahapan yang masing-masing memiliki tugas belajar tertentu sesuai dengan usia, seperti belajar berjalan pada masa kanak-kanak dan mengembangkan identitas pribadi pada masa remaja. Terdapat hukum-hukum perkembangan yang menjelaskan proses ini antara lain hukum konvergensi, masa peka, dan rekap
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didikgreccielfara
油
Fase-fase perkembangan peserta didik dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan konsep biologis, psikologis, didaktis, dan tugas perkembangan. Konsep biologis membagi menjadi lima fase yaitu prenatal, infancy, babyhood, childhood, dan adolescence. Konsep didaktis membagi menjadi empat fase berdasarkan tingkat sekolah. Konsep psikologis membagi menjadi tiga fase berdasarkan sifat "trotz". Konsep tugas perkembangan membagi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan manusia yang terdiri dari 3 aspek yaitu perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional. Perkembangan fisik meliputi perkembangan anatomi dan psikomotorik seperti berjalan dan bermain. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berkomunikasi, berpikir, dan perkembangan moral. Sedangkan perkembangan sosial-emosional meliputi interaksi sosial, emosi, dan ke
Psikologi perkembangan mempelajari perubahan perilaku dan proses mental seseorang sepanjang rentang kehidupan, dipengaruhi faktor biologis dan lingkungan. Teori-teorinya mencakup maturasi, belajar, dan interaksi sosial sebagai penentu perkembangan.
Teori-teori Psikologi Perkembangan memberikan penjelasan mengenai perkembangan manusia melalui berbagai perspektif seperti biologis, psikodinamika, psikoseksual, psikososial, dan belajar. Teori-teori tersebut mencakup pendekatan maturasi, etologi, psikoanalisis, psikososial, kondisioning, dan belajar sosial kognitif yang melihat peran alam, psikologi dalam diri, dan lingkungan sebag
Peta Konsep Dasar Psikologi PerkembanganAtika Aziz
油
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi perkembangan manusia yang mencakup konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan, fase-fase perkembangan, teori-teori yang membantu memahami perkembangan manusia seperti perspektif psikoanalisis, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan seperti aspek fisik, intelektual, sosial, dan lainnya.
Modul ini membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta karakteristik dan kebutuhan peserta didik usia sekolah dasar. Modul menjelaskan tentang fase-fase perkembangan anak, hukum-hukum perkembangan, dan pengaruh faktor lingkungan dan sosial terhadap perkembangan anak. Modul juga menjelaskan karakteristik perkembangan fisik, intelektual, dan motorik pada anak usia sekolah dasar.
Teks tersebut membahas konsep perkembangan manusia menurut beberapa ahli. Prinsip-prinsip perkembangan meliputi proses yang progresif, teratur, koheren, dan berkesinambungan antara satu tahap dengan tahap berikutnya. Perkembangan juga menuju diferensiasi dan integrasi, dimulai dari respons umum menuju respons khusus, dan berlangsung melalui tahapan-tahapan universal meskipun setiap individu memiliki tempo yang berbeda-bed
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan OK (1).pptxRoni Rantau
油
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik terdiri dari faktor internal seperti faktor psikologis, fisiologis, dan faktor eksternal seperti lingkungan sosial, budaya, dan pendidikan."
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan OK (1).pptxRoni Rantau
油
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik terdiri dari faktor internal seperti faktor psikologis, fisiologis, dan faktor eksternal seperti lingkungan sosial, budaya, dan pendidikan."
Teks tersebut membahas tentang latar belakang psikologi perkembangan dan beberapa konsep dasarnya. Secara singkat, psikologi perkembangan mempelajari perubahan perilaku dan fungsi mental manusia sepanjang rentang hidup, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian. Beberapa teori yang dibahas antara lain teori psikodinamik Freud dan Erikson serta konsep dasar seperti sifat dasar manusia, kontribusi genetika dan lingkungan ter
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian psikologi perkembangan menurut para ahli dan membedakan antara perkembangan, pertumbuhan, dan kematangan. Juga membahas tujuan psikologi perkembangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan manusia mulai dari janin hingga dewasa. Secara garis besar dibahas tentang perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional pada berbagai tahapan kehidupan manusia seperti masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Makalah ini membahas tentang perkembangan individu, meliputi konsep psikologi perkembangan, hakikat perkembangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perkembangan merupakan proses perubahan secara berkesinambungan dari masa konsepsi hingga meninggal dunia yang terdiri atas pertumbuhan, kematangan, dan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain genetika, lingkungan dalam dan luar.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan pertumbuhan dan perkembangan manusia, yang mencakup proses kuantitatif dan kualitatif dalam perubahan fisik dan psikologis sejak masa pra-kelahiran hingga dewasa. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seperti genetik, lingkungan, dan interaksinya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori-teori perkembangan kanak-kanak menurut beberapa ahli psikologi seperti Gesell, Haringshurst, Piaget, Freud, dan Erikson.
2. Ia juga membandingkan perbezaan antara pertumbuhan dan perkembangan serta ciri-ciri perkembangan.
3. Pengetahuan mengenai teori-teori perkembangan kanak-kanak memberi manfaat kepada guru
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori-teori perkembangan kanak-kanak menurut beberapa ahli psikologi seperti Gesell, Haringshurst, Piaget, Freud, dan Erikson.
2. Ia juga membandingkan perbezaan antara pertumbuhan dan perkembangan serta ciri-ciri perkembangan.
3. Pengetahuan mengenai teori-teori perkembangan kanak-kanak memberi manfaat kepada guru
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakSantiKartini
油
Landasan pendidikan merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi kepada mahasiswa FKIP, terdapat banyak materi yang berguna untuk bekal menjadi seorang guru dalam pelajaran ini, salah satunya mengetahui tentang materi Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak, yang di dalamnya membehas tentang psikologi dan perkembangan anak atau peserta didik. Semoga materi ini bisa menambah wawasan kalian semua :). Sekian dan terimakasih:).
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi perkembangan anak, dimulai dari pengertian psikologi perkembangan, minat awal mempelajari perkembangan anak, fase-fase perkembangan anak mulai dari bayi hingga kanak-kanak awal, serta perkembangan fisik, kognitif, dan sosial emosional pada masing-masing fase tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Perkembangan Peserta Didik (2 SKS) yang mencakup tujuan dan materi perkuliahan. Tujuan mata kuliah ini adalah membahas konsep perkembangan, perspektif psikologi dalam memahami perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, dan karakteristik perkembangan psiko-fisik organisme dan implikasinya dalam pembelajaran. Materi perkuliahan
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu)PuputPamela
油
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu meliputi faktor herediter (keturunan), lingkungan (terutama lingkungan keluarga), dan kematangan. Ketiga faktor ini berinteraksi secara dinamis sepanjang siklus kehidupan.
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu)PuputPamela
油
Bab 1 psikobang
1. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini.
Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting
bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak
perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. Kehidupan seseorang ada 2 proses
yang beroperasi secara kontinue yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini
berlangsung secara interdependensi atau saling bergantung satu sama lain. Pertumbuhan
digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis,
sedangkan perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek
psikis / rohani dan aspek sosial (Prof. Dr. H. Sukarto, 1995: 35). Oleh karena itu, manusia
dipandang sebagai satu kebulatan yang berkembang dan tumbuh secara integralistik serentak
dalam fungsi rohaniah dan jasmaniah.
Perkembangan dalam diri indiidu memiliki berbagai macam faktor yang dapat
mendukung dan dapat menghambat sehingga diperlukan adanya bantuan yng dapat
memperlancar perubahan pada perkembangan diri individu. Selain itu pertumbuhan juga
memerlukan berbagai faktor dimana faktor yang dapat membentuk mempercepat pertumbuhan
pada diri individu. Pertumbuhan dan perkembangan sangat berperan penting dan berpengaruh
terhadap diri individu tersebut.Pertumbuhan dan perkembangan dalam anak meliputi sejak ia
lahir, tahun pertama, kedua dan seterusnya yang mana dalam usia tersebut terjadi pertumbuhan
maupun perkembangan. Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan pada usia sekolah yaitu
masa kanak-kanak yang terjadi lebih banyak mempengaruhi pada perubahan psikis karena pada
fase tersebut anak lebih sensitif dalam hal apapun.
2. 1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya :
1) Bagaimana psikologi perkembangan peserta didik khususnya pada usia anak tingkat sekolah
dasar ?
2) Tujuan psikologi perkembangan peserta didik ?
3) Manfaat psikologi perkembangan peserta didik ?
4) Fase fase perkembangan dan faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui perkembangan perkembangan khususnya pada usia anak tingkat sekolah
dasar
2. Memahami karakteristik pada usia anak tingkat sekolah dasar
3. BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Teori teori Psikologi Perkembangan
Beberapa pengertian psikologi perkembangan menurut para ahli :
1. Linda L Daidoff (1991), Psikologi Perkembangan adalah cabang psikologi yang
mempelajari perubahan dan perkembangan stuktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental
manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga
menjelang mati.
2. M Lenner (1976), Psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari
persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari
bagaimana proses berpikir pada anak-anak, memiliki persamaan dan perbedaan, dan
bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangn dari anak-anak, remaja,
sampai dewasa.
Adapun tokoh tokoh yang berperan atau tokoh tokoh perintis psikologi perkembangan
diantaranya yaitu :
JOHAN AMOS COMENIUS (1592-1671), Comenius seorang ahli pendidikan dari Ceko
menyatakan bahwa anak bukan miniatur orang dewasa. Dalam bukunya yang berjudul
Didactica Magna, dia mengajurkan agar pembelajaran dapat menarik perhatian anak oleh
karena itu pembelajaran harus diperagakan agar anak-anak dapat mengamati,
menyelidiki, dan mengalaminya sendiri.
JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1671), Rousseau seorang pemikir dari Perancis,
dalam bukunya Emile Ou leducation, dia menyatakan bahwa segala-galanya baik ketika
datang dari tangan Sang Pencipta, dan segala - galanya memburuk dalam tangan manusia.
Bahwa pada dasarnya kodrat anak baik, namun apa yang baik tersebut dapat menjadi
buruk karena kesalahan manusia. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk dalam
mendidik anak, maka pendidik hendaknya membekali diri dengan pengetahuan tentang
segi kejiwaan anak.
4. J.P. PESTALOZZI (1746-1827), Pestalozzi seorang pendidik dari Swiss yang sangat
memperhatikan kehidupan anak-anak. Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak
disesuaikan dengan perkembangan jiwa anak. Proses pembelajaran untuk anak, menurut
dia, hendaknya didasarkan pada pengalaman, dimulai dari tingkat paling mudah menuju
pada tingkat yang lebih sulit.
FRIDRICH FROBEL (1782-18520, Frobel seorang pendidik dari Jerman. Ia tokoh yang
mendirikan Kinder Garten (taman kanak-kanak) yang pertama di dunia. Menurut Frobel,
Kinder Garten merupakan lingkungan bagi anak-anak untuk bermain, bernyanyi, dan
mengerjakan tugas-tugas secara bersama.
DIETRICH TIEDEMAN, Ia seorang ahli dari Jerman, memperjuangkan agar psikologi
anak diakui keberadaannya sebagaimana ilmu-ilmu lain yang telah diakui. Tahun 1987 ia
mempublikasikan hasil penelitian tentang perkembangan anaknya
WILHELM PREYER, Preyer seorang ahli dari Jerman yg juga melakukan penelitian
seperti apa yang dilakukan Preyer. Selama 3 tahun ia mempelajari perkembangan
motorik, bahasa, ingatan, dan kemauan anaknya dgn observasi dan eksperimen. Buku
yang ia tulis DIE SEELE DES KINDES (1882) menjadi bahan yang berharga bagi
perkembangan psikologi anak, sehingga pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20
psikologi anak berkembang dengan pesat. Berkas jasanya, masyarakat ilmuwan
menyatakan bahwa Preyer merupakan Bapak Psikologi Anak.
Jadi, dapat disimpulkan dari semua pernyataan di atas Psikologi Perkembangan adalah
cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara
ontogenik, yaitu mempelajari struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental manusia
sepanjang rentang hidupnya (life span) dari masa konsepsi hingga menjelang mati.
Objek psikologi perkembangan dapat dibagi menjadi dua yaitu objek material dan objek
formal. Objek material dalam psikologi perkembangan adalah perilaku dan proses-proses mental
manusia, dalam objek ini lebih cenderung kepada manusia atau individunya. Sedangkan objek
formal dalam psikologi perkembangan yaitu perilaku dan proses-proses mental manusia ditinjau
berdasarkan fase-fase perkembangannya, dalam objek formal ini lebih kepada bagaimana
perkembangan tingkah laku seseorang dilihat dari fase fase perkembangannya.
5. 2.2 Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan Fisik Peserta didik
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati (The progressive and
continous change in organism from birth to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah
perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya
atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sitematis, progresif, dan
berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosial
psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat lebih luas dan
kompleks. Menurut Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus
dipelajari, dijalani dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan
perkataan lain perjalanan manusia ditandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus
ditempuh. Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havingurst dikaitkan dengan fungsi belajar,
karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya
mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar ia (mereka mampu) melakukan
penyesuaian diri dengan baik di dalam kehidupan nyata.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fugsi fisik yang berlangsung sera normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu
tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan
tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif badan anak, seperti
panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang
makin sempuna tentang sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya.
Dengan demikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses
pematangan fisik.
6. 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa hereditas tertentu. Ini berarti
bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tuanya. Karakteristik
tersebut menyangkut fisik (seperti struktur tubuh, warna kulit dan bentuk rambut) dan psikis atau
sifat-sifat mental (seperti emosi, kecerdasan dan bakat)
Hereditas atau keturunan merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki
potensi untuk berkembang. Seberapa jauh perkembangan individu itu terjadi dan bagaimana
kualitas perkembangannya, bergantung pada kualitas hereditas dan lingkungan yang
mempengaruhinya. Lingkungan merupakan faktor penting disamping hereditas yang menentukan
perkembangan individu. Lingkungan itu meliputi fisik, psikis, sosial dan religius.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
A. Hereditas (Keturunan / Pembawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam
hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua
kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi (pembuahan oval oleh sperma) sebagai pewaris dari pihak orang tua melalui gen-gen.
7. B. Lingkungan Perkembangan
Lingkungan perkembangan merupakan berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar
organisme yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu.
Lingkungan ini terdiri atas:
a. Fisik yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir
sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah.
b. Sosial yaitu meliputi seluruh manusia secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh perkembangan individu.
Sekarang dipahami bahwa manusia disamping dipengaruhi, juga mempengaruhi
lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara
manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi. Lingkungan merupakan sumber
seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya. Lingkungan juga menyangkut
pada lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya (peer group), dan masyarakat.
8. BAB III
HASIL KAJIAN
3.1 Data Umum
Identitas Diri
Nama : Sherli Aurelia
TTL : Cimahi, 28 Oktober 1997
Alamat : Jl. Baros Pasar no. 18 Cimahi
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi badan : 142 cm
Berat badan : 32 kg
Hobby : Bermain, dan Menyanyi
Cita-cita :
Alamat sekolah :
Kelas : III
Prestasi :
Identitas Orang tua
Nama Ayah : Enceng Kodir
Pekerjaan :
Alamat :
9. Nama Ibu : Noer Andy Wulansari
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :
Kesehatan
Berkacamata : ya tidak
Penykit yang pernah diderita : types + demam berdarah
Pernah masuk RS : ya tidak
Data Khusus
Aspek Umum Fakta pada Objek Hasil
Fisik Usia SD yaitu dimana anak
mengalami pertumbuhan
dan perkembangan baik
fisik atau hal lainnya dalam
hal fisik biasanya anak
cenderung mengalami
peningkatan dalam tinggi
badan ataupun hal lainnya
berkembang dengan normal
Ia tumbuh dan
berkembang secara
normal karena gizi
yang diberikan
seimbang, mengalami
pertumbuhan dalam hal
tinggi badan dan berat
badannya pun
seimbang
Positif karena
dengan itu
meningkatkan
mutu dan kualitas
generasi muda
Intelektual Usia SD sudah siap
menerima pelajaran dan
dapat mengalami
perkembangan dalam
pemikiran.
Dengan mempunyai
kemampuan berfikirnya
dan cepat tanggap dia
suka mengajak teman
temanya untuk belajar
belajaran, disini dia
seolah olah menjadi
guru dan teman-
temanya menjadi murid
Positif dengan
kemampuan lebih
yang dimilikinya
ia bisa mengajak
teman-temanya
yg malas untuk
belajar bareng
10. Aspek Umum Fakta pada Objek Hasil
Emosi Pada usia memasuki dunia
sekolah, emosi yang ada
pada diri anak cenderung
masih labil, bahkan
cenderung lebih agresif
atau pun sebaliknya
Dia orang yang baik,
penurut, manja tetapi
contohnya ketika
disuruh atau pun ketika
dia bermain bersama
teman-temanya dia
tidak bisa mengontrol
emosinya, ketika ad yg
bertanya suka dijawab
dengan nada tinggi
Positif ketika
emosi dia kearah
yang baik
contohnya
bersaing dalam
belajar atau
negatif ketika dia
emosi dalam
bermain bisa
membuat salah
satu temannya
menangis
Sosial Perkembangan sosial pada
anak SD ditandai dengan
perluasan hubungan
disamping dengan
hubungan keluarga, dia
juga membentuk iklan baru
dengan teman sebaya
Sosial cukup baik,
selain berhubungan
dengan keluarga dia
mampu bersosialisasi
dengan teman sebaya
melalui proses yang
ada contohnya belajar-
belajaran dengan
teman-temanya
Positif
Bahasa Usia SD merupakan masa
berkembang pesatnya
kemampuan
perbendaharaan kata
Mampu berbahasa
dengan baik dan benar
baik lisan maupun
tulisan. Perkembangan
bahasa anak ini normal
bisa dilihat dari
kemampuannya dalam
berbahasa baik dalam
lingkungan keluarga
dan masyarakat.
Positif
Bakat
khusus
Setiap individu memiliki
bakat atau kemampuan
khusus sejak ia lahir,
tinggal bagaimana
pengasahan yang dilakukan
oleh lingkungan atau dari
individu sendiri. Usia SD
cenderung lebih pada
lingkungan disekitar yang
mampu merangsang anak
tersebut sehingga mampu
mengetahui dan dapat
mengembangkan bakatnya
Ia memiliki bakat
khusus seperti
menyanyi, menari,
karena setiap bermain
bersama teman-
temanya dia suka
bernyanyi bersama.
Positif
Sikap nilai Dalam masa anak Emosinya masih labil Bisa positif
11. dan moral memasuki dunia sekolah
yatu anak mulai dalam
tahap tumbuh dan
berkembangan fisik
maupun psikis, dan anak
mulai dikenal pada sikap,
nilai dan moral dan dalam
hal ini anak usia SD pada
umumnya masih ada
pelanggaran ataupun
tentangan atau bahkan
pemberantasan pada aturan
yang ada tetapi jika dari
lingkungan ada yang
mengharuskan dan benar-
benar kuat dalam
menegakkan maka hal itu
akan menipis dan akan
berubah ke arah positif
seiring waktu
sehingga kadang nilai
sikap dan moralnya
sedikit berkurang
nilainya karena pada
fakta dan hasil
observasi yang
dilakukan dan
ditanyakan pada orang
sekitar seperti ibu,
kakek dan nenek yang
mengasuhnya
terkadang ketika dia
susah diberi arahan
oleh ibunya buat
belajar dan
mengerjakan tugas
kerena masih ingin
bermain sehingga
memancing emosi dari
sang Ibu, akan tetapi
ketika diberi arahan
oleh kakeknya ia nurut
karena ia mempunyai
rasa takut terhadap
kakeknya (galak)
ataupun negatif
3.2 Analisa Ketujuh Aspek
1. Segi Fisik Anak
Kita semua tahu bahwa setiap diri individu itu mempunyai perbedaan masing-masing, terutama
dalam segi fisik ini. Jika kondisi fisiknya bagus, maka tingkat kematangan dan kesiapan anak
tersebut akan memungkinkan dia dapat dididik dengan baik dan dengan mudah dia akan lebih
siap dalam belajarnya.
Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang
memuaskan akan tercapainya proses pematangan dalam diri anak.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk menganalisa proses perkembangan fisik Sherli Aurelia
yang berumur 11 tahun, yang mempunyai berat badan 30 kg, dan tinggi badan 120 cm.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku
anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan
keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan
12. fungsi fisik akan mempengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana
ia memandang orang lain.
Menurut data-data di atas, anak ini sudah termasuk dalam tahapan remaja karena umumnya
sudah mencapai 11 tahun karena bila anak umur 8 12 tahun, merupakan tahapan kematangan
dalam kehidupan seksualnya. Dan bila sampai ia berumur 15 atau 16 tahun, pertumbuhan
fisiknya akan cepat kembali dan masa ini disebut ledakan pertumbuhan pubertas.
Dari data tersebut, penulis bisa menyimpulkan bahwa kesehatan fisiknya sudah berjalan dengan
normal dan seimbang, karena pola makan dan pemberian gizi setiap hari sudah tercukupi.
2. Intelektual
Pada dasarnya, tiap anak pastilah mempunyai kemampuan-kemampuan atau yang sering dissebut
dengan kemampuan intelektual. Yang mana secara psikologis berbeda dengan pengaturan
kegiatan yang kognitif. Dan prinsip mengendalikan kemampuan yaitu anak untuk
menggabungkan beberapa kaidah sehingga tercipta pemhaman yang lebih tinggi, yang
membantu memecahkan problem atau masalah.
Intelek atau daya pikir berembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak, karena pikiran pada
dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengn
istilah lain kemampuan berfikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik, Oki seorang individu juga akan mengalami perkembangan kemampuan
berpikirnya manakala pertumbuhan saraf pusat atau otaknya telah mencapai matang.
Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget (dalam Sarlito, 1991 : 81) mengikuti tahap-
tahap sebagai berikut :
1.Tahap Pertama : Masa sensori motor (0,0 2,5 tahun)
2.Tahap kedua : Masa pra operasional (2,0 7,0 tahun)
3.Tahap Ketiga : Masa konkreto prerasional (7,0 11,0 tahun)
Pada tahap ketiga ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkret. Anak
mulai mengembangkan tiga macam operasi berfikir yaitu :
a.Identifikasi : mengenali sesuatu
b.Negesi : mengingkari sesuatu dan
c.Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal
4.Tahap Keempat : Masa operasional
13. Penjelasan keempat tahap bisa dicari dalam (PPD oleh Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B.
Agung Hartono, 2002, Rineka Cipta)
3. Emosi
Menurut Sarlito (1982 : 59), menjelaskan bahwa perbuatan atau prilaku kita sehari-hari
pada umumnya disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan senang atau tidak
senang yang terlalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari disebut warna efektif. Warna
efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau kadang-kadang tidak jelas atau
samar-samar. Dalam hal warna efektif tersebut kuat, maka perasaan-perassan menjadi lebih
mendalam, lebih luas dm terarah dan perasaan-perasaan tersebut disebut emosi. Disamping
perassan senang atau tidak senang contoh lain dari macam-macam emosi adalah gembira, cinta,
marah, takut, cemas dan benci.
Emosi dan perasaan adalah 2 hal yang berbeda. Tetapi perbedaan diantara keduanya tidak
dapat dinyatakan dengan tegas. Emosi dan perasaan merupakan suatu gejala emosional yang
secara kualitatif berkelanjutan. Akan tetapi tidak jelas batasnya pada suatu saat uatu warna
afektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi. Contoh :
marah ditunjukkan dalam bentuk dim jadi sukar sekali kita mendefinisikan emosi.
Menurut Crow dan Crow 91959) pengertian emosi sebagai berikut :
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang
keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak
A. Karakteristik Perkembangan Emosi
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode Badai Tekanan dimana suatu
ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak, jenis emosi yang
secara normal dialami adalah cinta atau kasih sayang gembira, takut dan cemas.
a.Cinta atau Kasih Sayang
Faktor penting dalam kehidupan remaja adalah kapasitasnya untuk mencintai orang lain dan
kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kemampuan untuk menerima cinta sama
pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya.
b. Gembira
Pada umumnya individu dapat mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang
menyenangkan yang dialami, baik masa kanak-kanak ataupun sebelumnya dan karena adanya
14. kenangan ataupun pengalaman tersebut dapat dipastikan munculnya reaksi senang atau gembira
bahkan sebaliknya.
c. Kemarahan dan Permusuhan
Pada perkembangan atau pertumbuhan kanak-kanak, rasa marah telah dikaitkan dengan
usaha remaja untuk mencapai dan memiliki kebebasan sebagai seorang pribadi yang mandiri.
Rasa marah merupakan gejala yang penting diantara emosi-emosi yang memainkan peranan
yang menonjol dalam perkembangan kepribadian.
d. Ketakutan dan Kecemasan
Menjelang anak mencapai masa remaja, dia telah mengalami serangkaian perkembangan
panjang yang mempengaruhi pasang surut bersamaan dengan rasa ketakutannya.
Remaja seperti halnya anak-anak dan orang dewasa, seringkali berusaha untuk mengatasi
ketakutan-ketakutan yang timbul dan persoalan-persoalan kehidupan. Biehler (1972) membagi
ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12 1 5 tahun dan usia 15 18
tahun.
Karena dalam pembahasan ini mengedepankan anak usia sekolah dasar, maka ciri-ciri emosional
remaja berusia 12 15 thun, diantaranya :
1) Pada usia ini seorang anak cenderung murung dan tidak dapat diterka. Sebagian kemurungan
sebagai akibat dari perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan
seksual dan sebagian karena kebingungannya dalam menghadapi apakah ia masih sebagai anak-
anak orang dewasa.
2) Siswa mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.
3) Ledakan-ledakan kemarahan mungkin biasa terjadi, hal ini seringkali terjadi sebagai akibat
dikombinasi ketegangan psikologis. Ketidakstabilan biologis dan kelelahan karena bekerja
terlalu keras atu pola makanan yang tidak tepat atau tidur yang tidak cukup.
4) Seorang remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya
sendiri dan disebabkan kurangnya rasa percaya diri
Dalam perkembangan emosi menginjak usia sekolah, anak mulai menyadari bahwa
pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, dia mulai
belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi
diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan kemampuan
orangtua dalam mengendalikan emosinya sangatlah berpengaruh. Apabila anak dikembangkan
dalam lingkungan keluarga yang suasana emosionalnya stabil maka perkembangan emosi anak
15. cenderung stabil. Akan tetapi, apabila kebiasaan orang tua dalam mengekspresikan emosinya
kurang stabil dan kurang kontrol maka perkembangan anak pun kurang stabil.
4. Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kemtangan dalam hubungan sosial. Dapat
juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,
moral maupun tradisi (meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan
bekerjasama. Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Artinya dia belum memiliki kemampuan
untuk bergaul dengan orang lain. Untuk itu anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan
diri dengan orang lain. Dengan cara melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul
dengan orang-orang di lingkungannya, baik orang tua, saudara, teman sebaya atau orang dewasa
lainnya.
Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh proses bimbingan orang tua tentang berbagai
aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan
memberikan contoh penerapan norma-norma tersebut dalam sehari-hari. Proses ini disebut
dengan sosialisasi.
Sueann Robinson Ambron (1981) mengartikan sosialisasi itu sebagai proses belajar yang
membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota
masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif. Bentuk-bentuk tingkah laku pada usia anak :
a. pembangkangan (negativisme) / suka melawan. Terjadi karena reaksi terhadap penerapan
disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak
b. agresi (agression) maupun kata-kata (verbal). Tindakan ini merupakan salah satu bentuk reaksi
terhadap frustasi (rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan/keinginannya). Tindakan ini
berwujud seperti memukul, mencubit, menendang, menggigit, marah-marah dan mencaci maki.
c. Berselisih atau bertengkar (quarreling). Hal ini terjadi karena seorang anak merasa tersinggung
atau terganggu oleh sikap dan merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk
verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan)
d. Menggoda (teasing). Hal ini merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk
vrbal (kata-kata ejekan tau cemoohan)
e. Kerjasama (cooperation), yaitu sikap mau bekerja sama dengan kelompok
f. Tingkah laku berkuasa (accendant behavior), yaitu sejenis tingkah laku untuk menguasai
situasi sosial, bersikap bosiness. Wujud dari tingkah laku ini seperti meminta, menyuruh, dan
mengancam atau memaksa orang lain untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
16. g. Mementingkan diri sendiri (slefishness), yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau
keinginannya
h. Simpati (symphaty), yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian
terhadp orang lain, mau mendekati atau bekerjasama dengannya.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dan mengacu pada hasil observasi yang kami
lakukan pada seorang anak SD yang bernama Sherli Aurelia . Maka kami dapat menerangkan
bahwa :
1. Anak ini termasuk anak yang aktif baik di dalam keluarga maupun di luar rumah
2. Dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang disekitarnya, dia tidak canggung. Sehingga
mempunyai banyak teman.
3. Anak ini termasuk anak yang agresif. Dia mempunyai sifat pembalas dendam. (Jika temannya
pelit terhadap dia maka ia akan pelit juga terhadap temannya)
4. Mendapat banyak didikan dari keluarga, sehingga nilai moral, sikap bisa di jaga dalam
bermain bersama teman-temanya.
Jadi setelah analisis di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwa dalam kehidupan
sehari-hari anak mudah bersosilisasi dengan teman, tetangga di rumahnya ini disebabkan adanya
bimbingan dari orangtuanya serta saudara-saudaranya atau orang yang terdekat.
5. Kemampuan Bahasa
Aspek lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak adalah aspek
perkembangan bahasanya. Sesuai dengan fungsinya bahasa merupakan sarana atau alat
komunikasi dengan orang lain. Dalam hal ini mencakup semua cara untuk berkomunikasi, seperti
dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan mimik muka. Dengan bahasa
setiap orang dapat mengenal dirinya, orang lain, alam dan nilai-nilai serta norma yang berlaku.
Pada anak usia sekolah dasar (SD), merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan
mengenal dan menguasai perbendaharaan kata. Pada masa ini tingkat berpikir anak sudah lebih
maju. Dia banyak menanyakan soal waktu dan sebab akibat. Oleh sebab itu, kata tanya yang
dipergunakannya pun yang semula hanya apa, sekarang udah diikuti dengn pertanyaan seperti
mengapa, darimana, bagaimana.
Dalam berbahasa, pada dasarnya anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai 4 pokok hal
yang saling berkaitan. Atau yang bisa disebut tugas-tugas perkembangan bahasa, antara lain :
1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain.
17. 2. Pengembangan perbendaharaan kata, Perbendaharaan kata akan terus berkembang pada tiap
tahun perkembangannya pada usia sekolah perkembangan itu akan mengalami tempo yang
sangat cepat
3. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat
Kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat umumnya berkembang pada usia 2
tahun seiring dengan menngkatnya usia anak dan keleluasaan bergaulnya, tipe kalimat yang
diucapkan pun semakin kompleks.
4.Ucapan, kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar melalui peniruan
terhadap apa yang didengar dan dilihat. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yang satu,
maka berarti ia juga dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1.Faktor kesehatan
Kesehtan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Secara fisik
bila kondisi anak terganggu maka otomatis perkembangan anak pun terganggu / terhambat.
2.Intelegensi
Anak yang perkembangn bahasa cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi yang normal atau
diatas normal
3. Status sosial ekonomi
Menurut Hetzer dan Reindorf (dalam E. Hurlock, 1956), mengatakan bahwa anak yang
berasal dari keluarga miskin mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya
dibandingkan dari keluarga yang lebih baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan
kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang memperhatikan
perkembangan bahasa anak)
4. Jenis kelamin (sex)
Mulai usia dua tahun, anak wanita menunjukkan perkembangan yang lelah cepat dari anak pria
5. Hubungan keluarga
Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkelompok dengan
lingkungan keluarga, terutama dengan orang tua mengajar, melatih dan memberikan contoh
berbahasa kepada anak. Dalam bidang belajar mengajar guru juga dapat mengembangkan
kemampuan bahasa, yaitu dengan membiasakan anak untuk aktif berbicara atau dalam
18. mengutarakan pendapat. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dan mengacu pada hasil
observasi yang kami lakukan pada Sherli. Perkembangan bahasa anak ini bisa dikatakan
normal. Ini bisa dilihat dari kemampuan dia dalam berbahasa baru dalam lingkungan keluarga
dan masyarakat, sehingga ia mudah mempunyai banyak teman dengan memanfaatkan
kemampuan berbahasa yg dimilikinya dan di implementasikannya dengan kemampuan keaktifan
yang dimilikinya.
Bila dilihat dari pelaksanaan tugas-tugas perkembangan bahasa, semuanya udah berjalan
dengan baik mulai dari pemahaman, pengembangan perbendaharaan kata, penyusunan kata
menjadi kalimat, sampai ucapan dan bila diteliti dari faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa adalah sebagai berikut :
1.Faktor kesehatan
Secara fisik Sherli tidak mempunyai gangguan kesehatan yang bisa menghambat perkembangan
bahasanya seperti gagap atau bibir sumbing.
2. Intelegensi
Dalam hal intelegensi, anak ini termasuk anak yang cukup pintar. Ini bisa dilihat dari nilai-nilai
pelajaran yang didapatnya. Nilai pelajaran bahasa yang sering didapat pun cukup bagus yaitu
antara 80 100. Dia juga termasuk anak aktif di dalam kelas. Dia sering bertnya bila ada yang
tidak dimengerti. Dia juga sering melakukan kerja kelompok.
3.Status sosial ekonomi
Ditinjau dari status sosial ekonominya, anak dimasukkan pada taraf ekonomi menengah ke
bawah. Meskipun begitu, pendidikan dalam mengembangkan kemampuan bahasapun selalu
diperhatikan. Dia tetap diajarkan tentang sopan santun dalam berperilaku.
4.Jenis kelamin
Sesuai dengan penjelasan di atas, bahwa perkembangan bahasa anak laki-laki lebih lambat dari
anak perempuan.
5.Hubungan keluarga
Hubungan keluarga anak ini sangat baik. Sherli merupakan anak yang bisa dibilang penurut. Dia
juga mendapatkan kasih sayang yang lebih, karena dia tinggal dengan kedua orang tuanya,kakek
neneknya, serta keluarga yang lainnya bisa dibilang keluarga besar. Dalam keluarga pun ada
sebuah aturan-aturan yang harus dipenuhi atau dipatuhi oleh anak ini. Seperti harus tidur siang,
harus berbicara yang sopan dengan orang, harus selalu mengucapkan terima kasih bila diberi
19. sesuatu oleh orang lain, dan belajar. Peran orang tua disini pun aktif member bimbingan kepada
anaknya.
6. Bakat Khusus
Bakat biasanya terjadi dari warisan atau keturunan yang lebih bersift kejiawaan yang
mempunyai kelebihan, kecakapan bawaan (aptitude). Kecakapan lebih ini (potensial) dalam
perkembangannya dapat menjadi kenyataan (actual ability). Potensi lebih ini sulit diamati sekilas
saja, harus mendapat perhatian serius, watak, perilaku yang tampil, baru dapat mengambil
kesimpulan. Jika ia memiliki prestasi lebih (actual ability) dibandingkan dengan yang lain
kondisi yang sama. Bakat (aptitude) atau kecakapan bawaan ini tidak semuanya berkembang
menunjukkan prestasinya (actualita), ada yang tetap terpendam. Bakat yang dapat berkembang
menjadi prestasi (actuality) jika mendapat dukungan dari luar (pendidikan dan latihan) dan faktor
dari dalam (kemauan dan organ tubuh yang normal dan sehat)
Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan bidang
pekerjaan/tugas kemudian dalam bidang pendidikan juga diperhatikan masalah bakat tersebut.
Mengingat fungsi pendidikan itu adalah untuk mempersiapkan peserta didik dalam memasuki
dunia kerja. Dalam proses pendidikan bakat merupakan faktor penting untuk mendapatkan
perhatian cara mendidik. Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh
seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik. (Sumardi Suryabrata) menyimpulkan bahwa pengertian tentang bakat
yang dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam. Diakui bahwa adanya perbedaan
dalam tiap-tiap definisi bersifat saling melengkapi. Diantara berbagai definisi tentang bakat.
Dari analisis data yang kita bahas mengenai bakat anak, bahwa anak tersebut yang bernama
Sherli Aurelia mempunyai bakat baik dibidang akademik maupun non akademik. Orang tua tahu
akan bakat yang dimiliki oleh anak tersebut, sehingga bakat anak tersebut dapat terealisasikan
dengan baik sehingga menghasilkan hasil yang baik juga.
20. 7. Sikap, nilai dan moral
Bloom ( Woolfolk dan Nicolich, 1984 : 390 ) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari
proses belajar di kelompokkan menjadi 3 sasaran, yaitu menguasai pengetahuan ( kognitif).
Penguasaan nilai dan sikap ( afektif) dan usaha psikomotorik. Masa bayi masih belum
mempermasalahkan masalah moral dan motorik. Masa bayi belum mempersoalkan masalah
moral, karena dalam kehidupan bayi belum dikenal hierarki nilai dan suara hati. Perilakunya
belum dibimbing oleh norma norma moral. pada masa kanak-kanak telah terjadi perkembangan
moral yang relatif rendah (terbatas). Anak belum menguasai nilai- nilai abstrak yang berkaitan
dengan yang benatr salah dan baik daan buruk. Hal ini dikenakan oleh pengaruh perkembangan
intelek yang masih terbatas. Anak belum mengetahui manfaat suatu ketentuan atau perraturan
dan belum memiliki dorongan untuk mengerti peraturan-peraturan dalam kehidupan.
semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap
nilai-nilai ditunjukkan yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilaakukan dan yang
dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu masih
bersifat paksaan dan anak belum mengetahui maknanya. Akan tetapi secara berangsur anak
akan mengikuti berbagai ketentuan yang ada dalam keluarga dan semakin lama semakin luas
dengan ketentuan yang berlaku dalam masyarakat maupun negara.
21. BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
Deskripsi Umum Perkembangan Fase SD
Di bawah ini beberapa kerakteristik perkembangan fase anak sekolah dasar (SD)
a) Aspek Fisik
1. Anak perempuan rata-rata lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan anak laki-laki.
2. Pertumbuhan fisik maju pesat
b) Aspek Psikis
1.Perkembangan intelektual
Anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar
menurut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitifnya.
2.Perkembangan Bahasa
Usia SD merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai
perbendaharaan kata (vocabulary).
3. Perkembangan Sosial
Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri (egosentris) kepada yang
kooperatif (bekerja sama) atau sosientris (mau memperhatikan kepentingan orang lain
sehingga diterima menjadi anggota kelompok).
4.Emosi
Anak mulai sadar bahwa pengungkapkan kata-kata kasar tidak diterima di masyarakat.
Jadi dia mulai belajar untuk mengontrol emosinya dalam bergaul.
5.Moral
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenaai benar dan salah atau baik buruk)
pertama kali dari dalam keluarga.
22. 6.Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Usia SD merupakan masa pembetukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan dari periode
sebelumnya. Kualitas keagamaan sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan atau
pendidikan yang diterimanya.
7.Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik anak SD sudah dapat terkoordinasi dengan baik. hal ini ditandai
dengan kelebihan gerak aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu usia ini merupakan
masa ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik. Contohnya :
menggambar, melukis, mengetik ( komputer ) dan lain-lain.
4.2 Analisis kasus
Sherli adalah anak yang sangat berkompeten untuk mengembangkan bakat yang
dimilikinya. Banyak mendapat dukungan dari keduaorang tuanya, orang orang yang ada
didekatnya seperti kakek dan neneknya, saudara, teman-temannya bahkan gurunya sangat
mendukung bakat anak tersebut. Sherli juga mendapat prestasi akademik disekolahnya dengan
mendapat rangking 3. Oleh karena itu, dukungan serta peran kedua orang tua itu sangat penting
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Dalam kasus ini, faktor lingkungan maupun heriditas saling mempengaruhi dan memiliki
peran yang positif sehingga hasilnya positif pula.
Dampak hasil perkembangan
Individu tersebut sudah dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan dengan baik. misalnya :
belajar dengan baik, sehingga ia mendapat prestasi dalam bidang akademik dengan mendapat
rangking 3.
4.3 Saran
1. Dukungan dan peran orang tua sangat penting pada masa usia anak tingkat SD, agar anak
tersebut bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
2. Selalu mengikuti berbagai lomba agar apa yang dimiliki (bakat) semakin berkembang dan
semakin terasah bakat yang dimilikinya.
3 .Selalu memberi motivasi supaya lebih bersemangat dalam segala hal yang tentunya positif.
23. DAFTAR PUSTAKA
- Sunarto, dkk (1995) Perkembangan Peserta Didik : Rineka Cipta
- Yusuf, H.Syamsu (2006) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja
Rosda Karya
- Saswono, Sarlifo Wirawan (2001) Teori- teori Psikologi Sosial. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
- Mussen, Paul Henry. Dkk (1994) Perkembangan Dan Kepribadian Anak. Jakarta : PT.
Arean
- Sunarto, Hartono Agung (2002) PPD : Rineka Cipta. Jakarta