1. Switch adalah peralatan jaringan yang berada pada lapisan 2 yang menghubungkan berbagai perangkat jaringan seperti workstation, server, router, dan lainnya.
2. Switch dapat dikonfigurasi melalui antarmuka baris perintah (CLI) dan merupakan peralatan jaringan modern dibandingkan hub.
3. Switch memiliki port untuk menghubungkan perangkat jaringan dan port khusus untuk pengaturan serta dapat dikonfigurasi melalui
Dokumen ini membahas instalasi dan konfigurasi VTP menggunakan Packet Tracer untuk membuat VLAN pada tiga switch yang terhubung. Langkah-langkahnya meliputi pengaturan mode trunk pada port tertentu switch, pengaturan nama domain yang sama pada semua switch, pembuatan VLAN di switch utama sehingga switch lain ikut memilikinya, dan pengaturan alamat IP serta port untuk masing-masing VLAN untuk menguji koneksi antar-PC.
Ladder Diagram is language to program PLC that standardized through IEC 61131-3. Prior to Learning LD, you need to understand hardware very well. Enjoy.
Dokumen ini membahas konfigurasi VTP menggunakan Packet Tracer untuk membuat VLAN pada tiga switch yang terhubung. Langkah-langkahnya meliputi membuat topologi jaringan dengan tiga switch, mengatur mode trunk pada port tertentu, mengatur nama domain yang sama untuk memungkinkan VTP bekerja, membuat VLAN di switch utama sehingga VLAN itu terbentuk pada switch klien, mengatur IP dan port untuk masing-masing VLAN, lalu menguji
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Dokumen tersebut membahas tentang Integrated Circuit (IC) yang merupakan elemen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan jutaan komponen seperti resistor, transistor, diode, dan kapasitor yang digabungkan menjadi rangkaian elektronika kemasan kecil. Dokumen tersebut menjelaskan sejarah, jenis, dan contoh IC digital dan analog beserta fungsinya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis rangkaian logika digital, teknologi IC yang digunakan, dan karakteristik masing-masing jenis rangkaian logika. Jenis rangkaian logika yang dijelaskan meliputi CMOS, bipolar, BiCMOS, dan GaAs beserta kelebihan dan kekurangannya. Dokumen juga menjelaskan analisis perancangan dan kinerja inverter CMOS.
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Afif Nuur Hidayat
油
Dokumen tersebut merangkum proyek rancang bangun putar balik DC mini conveyor menggunakan mikrokontroler Atemega 16. Proyek ini bertujuan untuk mempelajari proses pemrograman mikrokontroler untuk menggerakkan motor DC dan input/output dengan menggunakan Bascom AVR. Proyek ini menggunakan mikrokontroler Atemega 16, relay, transistor, dan motor DC untuk menggerakkan conveyor secara maju mundur sesuai dur
Open Loop Analog Control System - Motor DCLusiana Diyan
油
Dokumen ini membahas desain sistem kontrol kecepatan motor DC menggunakan teknik pulse width modulation (PWM) dengan rangkaian elektronik seperti IC 555, LM324, dan L298N. Secara garis besar dibahas tentang pembuatan rangkaian pembangkit sinyal PWM, pengkondisian sinyal, konversi sinyal ke PWM, dan kontrol motor DC menggunakan voltage controlled PWM generator.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen elektronika analog dan digital serta istilah-istilah yang terkait dengan pengukuran dalam elektronika digital. Terdapat penjelasan mengenai komponen seperti resistor, kapasitor, kumparan, transformator, integrated circuit, serta istilah seperti bit, byte, megahertz yang digunakan dalam pengukuran sistem komputer.
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16Mochammadfinandika
油
Dokumen ini membahas rancang bangun putar balik motor DC mini conveyor menggunakan mikrokontroler AT Mega 16. Terdiri dari tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, dasar teori, flowchart, program, dan kesimpulan. Proyek ini bertujuan menggerakkan motor DC sesuai program pada software Bascom AVR.
Modul ini membahas tentang elektronika analog dan digital serta matematika digital. Terdapat penjelasan mengenai komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, kumparan, dan transformator beserta cara menghitung nilai komponen berdasarkan kode warna. Modul ini juga menjelaskan istilah-istilah digital seperti bit, byte, dan satuan-satuan pengukuran data seperti kilobyte, megabyte, dan lainnya.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal teori kejuruan untuk ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 untuk kompetensi keahlian Teknik Elektronika Industri. Terdapat 40 standar kompetensi lulusan yang akan diuji meliputi materi dasar-dasar kelistrikan, elektronika, digital, sistem pengendali, dan pemeliharaan peralatan elektronika. Soal-soal akan berupa menghitung, menganalisis, mengidentifikasi, dan
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal teori kejuruan untuk ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 untuk kompetensi keahlian Teknik Elektronika Industri. Terdapat 40 standar kompetensi lulusan yang akan diuji meliputi materi dasar-dasar kelistrikan, elektronika, digital, mikroprosesor, sistem pengendali, dan pemeliharaan peralatan elektronika. Soal-soal akan menguji kemampuan siswa dalam
Ladder Diagram is language to program PLC that standardized through IEC 61131-3. Prior to Learning LD, you need to understand hardware very well. Enjoy.
Dokumen ini membahas konfigurasi VTP menggunakan Packet Tracer untuk membuat VLAN pada tiga switch yang terhubung. Langkah-langkahnya meliputi membuat topologi jaringan dengan tiga switch, mengatur mode trunk pada port tertentu, mengatur nama domain yang sama untuk memungkinkan VTP bekerja, membuat VLAN di switch utama sehingga VLAN itu terbentuk pada switch klien, mengatur IP dan port untuk masing-masing VLAN, lalu menguji
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Dokumen tersebut membahas tentang Integrated Circuit (IC) yang merupakan elemen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan jutaan komponen seperti resistor, transistor, diode, dan kapasitor yang digabungkan menjadi rangkaian elektronika kemasan kecil. Dokumen tersebut menjelaskan sejarah, jenis, dan contoh IC digital dan analog beserta fungsinya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis rangkaian logika digital, teknologi IC yang digunakan, dan karakteristik masing-masing jenis rangkaian logika. Jenis rangkaian logika yang dijelaskan meliputi CMOS, bipolar, BiCMOS, dan GaAs beserta kelebihan dan kekurangannya. Dokumen juga menjelaskan analisis perancangan dan kinerja inverter CMOS.
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Afif Nuur Hidayat
油
Dokumen tersebut merangkum proyek rancang bangun putar balik DC mini conveyor menggunakan mikrokontroler Atemega 16. Proyek ini bertujuan untuk mempelajari proses pemrograman mikrokontroler untuk menggerakkan motor DC dan input/output dengan menggunakan Bascom AVR. Proyek ini menggunakan mikrokontroler Atemega 16, relay, transistor, dan motor DC untuk menggerakkan conveyor secara maju mundur sesuai dur
Open Loop Analog Control System - Motor DCLusiana Diyan
油
Dokumen ini membahas desain sistem kontrol kecepatan motor DC menggunakan teknik pulse width modulation (PWM) dengan rangkaian elektronik seperti IC 555, LM324, dan L298N. Secara garis besar dibahas tentang pembuatan rangkaian pembangkit sinyal PWM, pengkondisian sinyal, konversi sinyal ke PWM, dan kontrol motor DC menggunakan voltage controlled PWM generator.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen elektronika analog dan digital serta istilah-istilah yang terkait dengan pengukuran dalam elektronika digital. Terdapat penjelasan mengenai komponen seperti resistor, kapasitor, kumparan, transformator, integrated circuit, serta istilah seperti bit, byte, megahertz yang digunakan dalam pengukuran sistem komputer.
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16Mochammadfinandika
油
Dokumen ini membahas rancang bangun putar balik motor DC mini conveyor menggunakan mikrokontroler AT Mega 16. Terdiri dari tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, dasar teori, flowchart, program, dan kesimpulan. Proyek ini bertujuan menggerakkan motor DC sesuai program pada software Bascom AVR.
Modul ini membahas tentang elektronika analog dan digital serta matematika digital. Terdapat penjelasan mengenai komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, kumparan, dan transformator beserta cara menghitung nilai komponen berdasarkan kode warna. Modul ini juga menjelaskan istilah-istilah digital seperti bit, byte, dan satuan-satuan pengukuran data seperti kilobyte, megabyte, dan lainnya.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal teori kejuruan untuk ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 untuk kompetensi keahlian Teknik Elektronika Industri. Terdapat 40 standar kompetensi lulusan yang akan diuji meliputi materi dasar-dasar kelistrikan, elektronika, digital, sistem pengendali, dan pemeliharaan peralatan elektronika. Soal-soal akan berupa menghitung, menganalisis, mengidentifikasi, dan
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal teori kejuruan untuk ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 untuk kompetensi keahlian Teknik Elektronika Industri. Terdapat 40 standar kompetensi lulusan yang akan diuji meliputi materi dasar-dasar kelistrikan, elektronika, digital, mikroprosesor, sistem pengendali, dan pemeliharaan peralatan elektronika. Soal-soal akan menguji kemampuan siswa dalam
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxDZAKY60
油
P7. konfigurasi dasar swicth
1. ELEKTRONIKA
INDUSTRI
Prof. Dr. Nasruddin Noer, M.Eng.Sc
D3 Fisika Metrologi & Instrumentasi
FMIPA USU
nasnoer@yahoo.com
nasnoer1955@gmail.com
semgenap&@gmail.com
085276657566
1. Konfigurasi Dasar Swicth
2. RELAY
3. Sistem Proteksi Jaringan Distribusi
4. Kontak-Kontak Mekanik
2. 1. Konfigurasi Dasar Swicth
2. RELAY
3. Sistem Proteksi Jaringan Distribu
4. Kontak-Kontak Mekanik
3. Pendahuluan
Cara melakukan konfigurasi (manajemen switch)
Management console, SNMP dan Commmand-line interface
(CLI)
Konfigurasi basic dan advanced
Catalyst swicth manager dengan user interface berbasis web
Konfigurasi dasar dan monitor aktifitas swicth
Para produsen terkemuka peralatan network
komputer, banyak yang sudah mengeluarkan switch
yang manageable seperti D-Link, Cisco, 3Com,
Compex dan lain-lain.
Namun yang memiliki sertifikasi untuk peralatannya
dan menjadi standar dunia, adalah produk Cisco.
Cisco Certified Network Profesional (CCNP), Cisco
Certified Network Administrator (CCNA) dan lain-lain.
6. Back
Side
Amati dengan seksama gambar di atas ;
a. Disini kita menggunakan Cisco Switch 3500XL Series
b. RJ-45 Console Port akan menjadi bagian penting dari proses
konfigurasi
switch.
c. Port LED akan berubah dari warna orange ke warna hijau muda
apabila
koneksi berjalan baik,sebaliknya akan berwarna oranye terus bila ada
masalah
d. Masukkan Kabel dengan konektor RJ-45 pada posisi yang benar sesuai
gambar.
7. 2. Koneksi Cisco Switch
Agar dapat mengkonfigurasikan switch, terlebih
dahulu kita harus menghubungkannya dengan PC
atau LapTop sebagai terminal konfigurasi. Untuk
itu kita membutuhkan kabel penghubung dengan
jenis Rollover dan adapter RJ-45 to DB-9.
14. Selanjutnya setelah PC kita konek ke Switch Cisco
Catalyst, maka selanjutnya akan muncul tampilan
seperti dibawah ini.
15. Saat pertama kali Switch Cisco Catalyst kita
konfigurasi, masih belum ada password, maka kita
akan di minta untuk memberikan Password pada
Cisco kita.
16. Kita juga dapat melakukan konfigurasi Security
untuk Switch Cisco Catalyst lebih lanjut, seperti
gambar dibawah ini
17. Selanjutnya Switch Cisco Catalyst kita akan
melakuka Refresh dan kita mengulang Login dari
awal. Pilih M / Menu.
18. Setelah Login kita sukses, selanjutnya akan
tampil menu utama seperti dibawah ini.
19. Menu Console Setting untuk melakukan
konfigurasi Username dan Password Switch Cisco
Catalyst kita.
21. Menu System Configuration, untuk mengatur System
dari Device Switch Cisco Catalyst kita, termasuk
konfigurasi nama Switch, Kontak Name, Lokasi, dll.
36. Pengertian
Relay adalah sebuah saklar elektronis yang dapat
dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya.
Simbol beberapa jenis relay
Bentuk fisik beberapa jenis relay
38. Bagian Utama Relay
Relay terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:
1. Koil : lilitan dari relay
2. Common : bagian yang tersambung dengan
NC (dalam keadaan normal)
3. Kontak : terdiri dari NC dan NO
39. Bagian Utama Relay
Membedakan NC dengan NO
NC (Normally Closed) : saklar dari relay yang
dalam keadaan normal (relay tidak diberi
tegangan) terhubung dengan common.
NO (Normally Open) : saklar dari relay yang
dalam keadaan normal(relay tidak diberi
tegangan) tidak terhubung dengan common.
41. Prinsip Kerja
Relay dapat bekerja karena adanya medan magnet
yang digunakan untuk menggerakkan saklar.
Saat kumparan diberikan tegangan sebesar
tegangan kerja relay maka akan timbul medan
magnet pada kumparan karena adanya arus yang
mengalir pada lilitan kawat.
Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini
kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke
kontak NO.
Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka
medan magnet pada kumparan akan hilang
sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
43. Jenis Relay
1. SPST : Single Pole Single Throw.
2. SPDT : Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5
buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
3. DPST : Double Pole Single Throw. Setara dengan
2 buah saklar atau relay SPST.
44. Jenis Relay
4. DPDT : Double Pole Double Throw. Setara dengan
2 buah saklar atau relay SPDT.
5. QPDT : Quadruple Pole Double Throw. Sering
disebut sebagai Quad Pole Double Throw, atau
4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay
SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14
pin(termasuk 2 buah untuk koil).
45. Tugas
Carilah aplikasi elektronika yang menggunakan relay
(di bidang elektronika dan atau di bidang otomotif)
Buat laporan mengenai aplikasi relay tersebut yang
memuat
Uraian singkat
Cara kerja aplikasi
Rangkaian
46. Relay adalah komponen elektronika berupa
saklar elektronik yang digerakkan oleh arus
listrik.
Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar
dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya.
Suatu peranti yang menggunakan
elektromagnet untuk mengoperasikan
seperangkat kontak sakelar.
PENGERTIAN RELAY
50. 2. SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah
pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
RELAY SPDT
51. 3. DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2
buah saklar atau relay SPST.
RELAY DPST
52. 4. DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2
buah saklar atau relay SPDT.
RELAY DPDT
53. SYARAT-SYARAT RELAY
a. Cepat bereaksi
Relay harus cepat bereaksi / bekerja bila sistem mengalami
gangguan atau kerja abnormal,
top = total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan
hubungan
tp = waktu bereaksinya rele
tcb = waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB
Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik
b. Selektif
Yang dimaksud selektif adalah kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan, dalam hal ini menyangkut
kordinasi pengamanan dari sistem keseluruhan.
cb
p
op t
t
t
54. SYARAT-SYARAT RELAY
c. Peka /Sensitif
Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang
tinggi, artinya harus cukup sensiitif terhadap gangguan
didaerahnya meskipun gangguan tersebut minimum.
d. Andal / Reliability
Keandalan relay dikatakan cukup baik bila mempunyai
harga : 90 s/d 99 %. Misalnya dalam satu tahun terjadi
gangguan sebanyak 25x dan relay dapat bekerja
dengan semporna sebanyak 23x, maka :
Keandalan relay =
%
92
25
23
55. KLASIFIKASI RELAY
a. Berdasarkan prinsip kerjanya :
- relay elektro-magnetis
- relay termis
- relay elektronis
b. Berdasarkan kontruksinya :
- tipe angker tarikan
- tipe batang seimbang
- tipe cakram induksi
- tipe kumparan bergerak
c. Berdasarkan besaran yang diukur :
- relay tegangan
- relay arus
- relay impedans
- relay frekuensi
56. KLASIFIKASI RELAY
d. Berdasarkan cara kerja kontrol elemen :
- direct acting; kontrol elemen bekerja langsung
memutuskan aliran
- indirect acting; kontrol elemen hanya digunakan
untuk menutup kontak suatu peralatan lain
digunakan memutus rangkaian / aliran
e. Berdasarkan karakteristiknya :
- Instantaneous
- Definitte time delay, yaitu relay yang bekerjanya
dengan kelambatan waktu
- inverse
57. Latihan
1. Jelaskan fungsi relay ?
2. Gambarkan suatu rangkaian sederhana
yang fungsi on/off nya menggunakan
relay?.
59. Beberapa komponen sistem proteksi
Circuit Breaker (PM)
Relay
Trafo arus (CT)
Trafo tegangan (PT)
Kabel kontrol
Supplay (batere)
60. Proteksi dan automatic tripping Circuit Breaker (CB)
dibutuhkan untuk:
Mengisolir peralatan yang terganggu agar
bagian-bagian yang lainnya tetap beroperasi
seperti biasa.
Membatasi kerusakan peralatan akibat panas
lebih (overheating),
61. Proteksi Beban lebih (overload)
Arus Batas (Current Rating) dari elemen
sekering dan circuit breaker tidak akan melampui
kapasitas arus yang mengalir pada konduktor/
komponen listrik yang diproteksi. Arus batas dari
alat proteksi adalah suatu harga arus yang
sanggup secara terus menerus mengalirkan arus
tanpa kerusakan, jika terjadi beban lebih , arus
yang tinggi dari batas normal akan
membangkitkan panas pada konduktor yang
sebanding dengan kwadrat arus dan waktu (H =
I2t)
62. Proteksi Hubung Singkat
Proteksi untuk arus hubung singkat biasanya
ditentukan oleh impedansi dari rangkaian yang
terganggu. Besarnya impedansi dari rangakian
biasanya dinyatakan dalam satuan per unit (p.u)
atau presentase (%).
Arus hubung singkat adalah merupakan arus
hubung singkat 3 phasa yang simetris. Besarnya
arus gangguan hubung singkat antar dua phasa
sama dengan 87% kali besarnya arus hubung
singkat 3 phasa. Sedangkan untuk gangguan dua
phasa dengan netral tidak lebih dari 50% kali
besarnya arus gangguan tiga phasa.
63. Circuit Breaker
Circuit breaker seperti halnya sekering
adalah merupakan alat proteksi,walaupun circuit
breaker dilengkapi dengan fasilitas untuk
switching.
Dibandingkan dengan sekering, pemakaian
circuit breaker lebih bervariasi. Range circuit
breaker dapat dikenal mulai dari type miniature
circuit breaker (MCB) yang banyak digunakan
untuk rangkaian penerangan sampai dengan
yang kapasitasnya mega volt ampere pada
power house.
64. Untuk keperluan proteksi komersial dan
industri lebih banyak digunakan type
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB).
Untuk pemakaian proteksi sistem 3 phasa
lebih baik menggunakan circuit brreaker 3
phasa daripada menggunakan sekering,
karena circuit breaker akan memberikan
pemutusan secara simultan untuk 3 phasa
dibandingkan dengan sekering.
66. Thermal
Untuk keperluan tripping type ini
menggunakan bimetal yang dipanasi melalui
arus beban lebih karena bimetal mengambil
waktu untuk menaikkan panas, maka type
circuit breaker ini mempunyai karakteristik
inverse time limit untuk proteksi Waktu untuk
trip tergantung pada kondisi temperatur ruang
jadi sangat cocok untuk proteksi kabel atau
proteksi yang memerlukan kelambatan waktu
pemutusannya.
67. Magnetic
Type ini arus beban yang lewat melalui
kumparan elektro magnetik akan menarik inti jangkar
dan secara mekanik akan melepaskan pegangan
circuit breaker dalam posisi ON (terjadi proses
tripping).
Magnetic circuit breaker akan melengkapi trip
yang segera (instanteneous) terutama pada
overload yang cukup berat (biaanya 10 kali arus
beban penuh) atau pada keadaan hubung singkat.
Karena medan magnet cukup kuat untuk menarik
jangkar. Karena magnetic circuit breaker type ini
operasionalnya bebas dari pengaruh suhu ruang,
maka proteksi ini lebih cenderung untuk proteksi
hubung singkat.
68. Thermal Magnetic
Circuit breaker type ini d ilengkapi dengan
thermal element untuk mendapatkan karakteristik
dengan kelembaban waktu pemutusan (time delay
characteristic) dari fasiltias pengaruh temperatur
ruang. Sedangkan action magentik diperlukan untuk
pemutusan segera. Bila terjadi beban lebih, maka
diperlukan waktu untuk memanasi elemen bimetal
(time delay)
Dengan beban lebih yang sangat besar atau
hubung singkat, maka elemen magnetik yang akan
mempengaruhi waktu tripping dan diatur 10 kali arus
nominal untuk melengkapi secara lengkap
pemutusan instanteneuous dengan interruping time
0,01.
69. Sakering (Fuse)
Sakering adalah suatu peralatan proteksi yang
umum digunakan. Sekering adalah suatu peralatan
proteksi kerusakan yang disebabkan oleh arus
berlebihan yang mengalir dan memutuskan
rangkaian dengan meleburannya elemen sekering.
Ada dua type dasar sekering :
1. Semi enclosed type adalah type untuk arus dengan
rating yang rendah dan category of duty yang rendah
2. Cartridge type adalah merupakan type yang
mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi (High-
ruptring capacity) yang lebih dikenal dengan istilah
HRC fuse.
70. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
sekering :
Arus nominal sekering (current rating) adalah arus
yang mengalir secara terus menerus tanpa terjadi
panas yang berlebihan dan kerusakan
Tegangan nominal (voltage rating) yaitu tegangan
kerja antar konduktor yang diproteksi atau peralatan
Time current protection yaitu suatu lengkung
karakteristik untuk menentukan waktu pemutusan
Pre arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh
arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen
sekering
71. Arcing time adalah waktu elemen sekering melebur
dan memutuskan rangkaian sehingga arus jatuh
menjadi nol
Minimum fusing current adalah suatu harga minimun
dari arus yang akan menyebabkan elemen sekering
beroperasi (melebur)
Fusing factor adalah suatu perbandingan antara
minimum fusing current dengan curret rating dari
sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada
semi enclosed mempunyai faktor 2 dan untuk type
HRC mempunyai faktor serendah mungkin 1,2
Total operating time adalah waktu total yang diambil
oleh sekering secara lengkap dapat mengisolasi
dengan gangguan.
72. Cut off ini adalah satuan fungsi yang
penting sekering HRC. Jika elemen
sekering melebur dan membatasi harga
arus yang dicapai ini kita kenal dengan
sebutan arus cut off
Categori of duty. Sekering
diklasifikasikan pada kategori
kesanggupan dalam menangani
gangguan sesuai dengan harga arus
prospective pada rangkaian. Katagori A1
dan A2 untuk arus propectif. 1.O.kA dan
4.0 kA. Sedangkan untuk kategori AC3,
AC4 dan AC5 untuk arus 16,5 kA, 33 kA
73. rangkuman
Proteksi beban lebih ditujukan untuk memberikan
perlindungan pada sistem atau peralatan
terhadap pemanasan yang berlebihan akibat arus
beban yang melebihi nominal.
Proteksi beban lebih harus sensitive temperature.
Waktu pemutusan menjadi berkurang pada
temperature ruang yang tinggi daripada
temperature yang rendah
Proteksi hubung singkat di dasarkan pada
besarnya arus hubung singkat tiga fase simetris
yang dikenal dengan sebutan Prospective fault
current atau Breaking Current
74. Besarnya arus hubung singkat ditentukan
oleh impedansi rangkaian yang terganggu
dan dinyatakan dalam satuan per unit (p.u)
atau presentase (5).
Sumber arus hubung singkat:
1. Generator
2. Motor sinkron atau condenser sinkron
3. Motor induksi.
75. Sekering dan circuit breaker adalah peralatan
proteksi untuk beban lebih dan hubung
singkat.
Berdasarkan sistem pemutusan circuit
breaker mempunyai beberapa tipe yaitu:
1. Tipe pemotosan thermal
2. Tipe pemutusan magnetic
3. Tipe pemutusan thermal-magnetik
4. tipe pemutusan solid state atau elektronik.
76. Sekering adalah suatu peralatan
proteksi yang umum digunakan yang
memproteksi sistem atau komponen
terhadap kerusakkan yang disebabkan
oleh arus berlebihan.
Berdasarkan pemutusan sekering ada
duatipe sekering yaitu:
1. Semi enclosed type
2. Cartridge type
77. Dalam pemilihan seksering harus
diperhatikan criteria sebagai berikut:
1. Arus nominal sekering (current ratting).
2. Tegangan nominal (voltage ratting).
3. Karakteristik pemutusan sekering (time
currentcharacteristics protection).
4. Pre arcing time
5. Arcing time
6. Minimum fussing current
7. Fusing factor
8. Total operatiung time
9. cut off
10. Category of duty
79. JENIS-JENIS TITIK KONTAK
1. Titik Kontak Jenis a
(Normally Open/NO)
Titik kontak ini sebelum
bekerja dalam keadaan
terbuka dan bila bekerja
maka titik kontak akan
menutup sehingga
mengalirkan arus listrik. Titik
kontak semacam ini banyak
dipakai pada Push Botton
untuk tombol start karena
hanya akan
menghubungkan kontak
selama tombol ditekan.
Kontak Belum
Bekerja (terbuka)
Kontak Bekerja
setelah ditekan
(tertutup)
80. 2. Titik Kontak Jenis b
(Normally Close/NC)
Kontak ini dalam keadaan
tertutup atau terhubung
sehingga mengalirkan arus
listrik. Apabila kontak ini
ditekan atau bekerja, maka
titik kontak akan terbuka
sehingga arus akan
terputus/terhenti. Titik kontak
ini banyak dipakai dalam
Push Botton untuk tombol
stop karena kontaknya akan
membuka, jika tombol
ditekan
Kontak Belum
Bekerja (tertutup)
Kontak Bekerja
setelah ditekan
(terbuka)
81. 3. Titik Kontak Jenis c
(NO dan NC)
Titik kontak ini bekerja
dengan prinsip kedua
kontak diatas. Kontak
ini memiliki tiga buah
titik kontak. Apabila
kontak belum bekerja
maka salah satu
kontak akan
terhubung dengan
kontak lain (NC)
sedangkan kontak
yang lain akan terbuka
(NO). Setelah bekerja
terjadi sebaliknya.
Kontak Belum
Bekerja Kontak Bekerja
setelah ditekan
Kontak NC
Kontak NO
Kontak NC
Kontak NO
82. Jenis-Jenis Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan
memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang
yang mengoperasikannya.Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga
dapat juga disebut saklar mekanis.
Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar
akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar
dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan
menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga
percikan bunga api yang terjadi kecil.
Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan langsung dengan
jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan sebagai
starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.
83. SPST
1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw
Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari
satu kutub dengan satu arah.
Fungsinya untuk memutus dan menghubung
saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan
pada motor listrik dengan daya kurang dari 1
PK.
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw
Switch)
Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari
satu kutub dengan dua arah hubungan.
Saklar ini dapat bekerja sebagai penukar.
Pemutusan dan penghubungan hanya
bagian kutub positif atau fasanya saja
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw
Switch)
Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari
dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja.
SPDT
DPST
84. 4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua
kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat
bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor
listrik dapat digunakan sebagai pembalik putaran
motor listrik arus searah dan motor listrik satu
fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan
dua sumber tegangan pada satu motor listrik.
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)
Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah
pelayanan. Digunakan untuk melayani motor
listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch).
Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub
yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini
digunakan pada instalasi motor listrik 3 fasa atau
sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan
sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa,
layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan
juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat
sederhana
DPDT
TPST
TPDT
85. 7. Drum Switch
Saklar Drum Switch adalah saklar
yang mempunyai bentuk seperti
drum dengan posisi handle
(tangkai) penggerak memutus
dan menghubung berada di
ujungnya. Drum switch digunakan
pada motor-motor listrik kecil
sebagai penghubung motor listrik
dengan jala-jala (sumber
tegangan). Jenis saklar ini banyak
dipakai pada industri dan
perbengkelan. Drum switch
biasanya dipasang pada dinding
mesinnya. Pada bagian bawah
sakelar terdapat lubang untuk
pemasangan pipa.
86. A
B
C
D
E
8. Cam switch (saklar putar cam)
Saklar ini adalah salah satu jenis
dari sakelar manual. Cam switch
banyak digunakan dalam
rangkaian utama pada rangkaian
kontrol. Misalnya untuk hubungan
bintang segitiga, membalik
putaran motor listrik 1 fasa atau
motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa
kontak, arah pemutaran dan
sakelar akan mengubah kontak-
kontak menutup atau membuka
dan beroperasi dalam satu
putaran.
87. 9. Push Button
Push Button merupakan suatu
jenis saklar yang banyak
dipergunakan dalam rangkaian
pengendali dan pengaturan.
Saklar ini bekerja dengan prinsip
titik kontak NC atau NO saja,
kontak ini memiliki 2 buah
terminal baut sebagai kontak
sambungan. Sedangkan yang
memiliki kontak NC dan NO
kontaknya memiliki 4 buah
terminal baut. Push button akan
bekerja bila ada tekanan pada
tombol dan saklar ini akan
memutus atau menghubung
sesuai dengan jenisnya. Bila
tekanan dilepas maka kontak
akan kembali ke posisi semula
88. Dari konstruksinya, maka
push button dibedakan
menjadi beberapa tipe yaitu:
a. Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga
dengan tombol start karena
kontak akan menutup bila
ditekan dan kembali terbuka
bila dilepaskan. Bila tombol
ditekan maka kontak
bergerak akan menyentuh
kontak tetap sehingga arus
listrik akan mengalir
b. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga
dengan tombol stop karena
kontak akan membuka bila
ditekan dan kembali tertutup
bila dilepaskan. Kontak
bergerak akan lepas dari
kontak tetap sehingga arus
listrik akan terputus
89. c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4
buah terminal baut, sehingga
bila tombol tidak ditekan
maka sepasang kontak akan
NC dan kontak lain akan NO,
bila tombol ditekan maka
kontak tertutup akan
membuka dan kontak yang
membuka akan tertutup
90. On
Off
AC
Off
On
AC
Pada gambar
disamping, posisi push
button pada kondisi
normal (belum ditekan)
maka lampu 1 (hijau)
yang akan hidup (on)
dan lampu 2 (merah)
akan mati (off)
Setelah ditekan, posisi
push button akan
berubah, sehingga
lampu 1 (hijau) akan
mati (off) sedangkan
lampu 2 (merah) akan
hidup (on) lihat gambar
disamping.
91. SAKLAR ELEKTROMEKANIK
(KONTAKTOR MAGNET)
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus
dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar
tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat
penghubungnya.
Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi
dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang
paling mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet
yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet.
Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang
bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan
antara sumber arus dengan muatan.
Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan
menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya
menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik.
92. Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja
berdasarkan prinsip kemagnetan.
Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik
kontaknya.Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas
kontak-kontaknya dengan bantuan pegas pendorong.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus
dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang
mengalir selama pemutusan tidak terjadi.
Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tegangan DC
atau AC. Pada tegangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan
kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.
Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal
membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally
Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja
kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu
menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor
belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor
bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC
berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat
sebelum kontak NO menutup.
93. Pada gambar
disamping kontak
3 dan 4 adalah NC
sedangkan kontak
1 dan 2 adalah
NO.
Apabila tidak ada
arus maka kontak
akan tetap diam.
Tetapi apabila
arus dialirkan
dengan menutup
switch maka
kontak 3 dan 4
akan menjai NO
sedangkan kontak
1 dan 2 menjadi
NC.
94. Contoh kontaktor
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk
kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama tendiri dari kontak NO dan kontak
bantu terdiri dan kontak NO dan NC.
Konstruksi dari kontak utama berbeda
dengan kontak bantu, yang kontak utamanya
mempunyai luas permukaan yang luas dan
tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil
dan tipis.
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak
utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki
beberapa kontak bantu untuk berbagai
keperluan. Kontak utama digunakan untuk
mengalirkan arus utama, yaitu arus yang
diperlukan untuk beban, misalnya motor
listrik, pesawat pemanas dan sebagainya.
Sedangkan kontak bantu digunakan untuk
mengalirkan arus bantu yaitu arus yang
diperlukan untuk kumparan magnet, alat
bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan
lain-lain.
96. Notasi dan penomoran kontak-kontak
kontaktor
Kontak
Notasi Jenis
Kontak Penggunaan
Huruf Angka
Utama
L1 L2 L3
R S T
U V W
1 3 5
2 4 6
NO
NO
Ke Jala-jala
Ke Motor
Bantu
-
-
13 14 NO Pengunci
19 20
31 32
NO Fungsi Lain
Dsb
21 22
41 42
dsb
NC
Pengaman dan
Fungsi lain
Kumparan Magnet
(COIL)
Notasi Huruf
a - b
A1 - A2
97. Keuntungan dan kerugian kontaktor
1. Keuntungan:
Pelayanannya mudah
Momen kontak cepat
2. Kerugian:
Mahal harganya,
Perawatannya cukup sukar,
Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam
keadaan bekerja, maka kontaktor akan lepas
dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja
lagi walaupun sakelar induk telah disambung
kembali sebelum tombol start ditekan lagi.
98. Pemakaian Kontaktor
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di
bidang industri dan laboratonium. Hal ini karena
kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu,
dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan
rangkaian listrik.
Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan
menggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian
pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian
pengendali ialah rangkaian yang hanya menggambarkan
bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantunya.
Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian yang
khusus memberikan hubungan beban dengan sumber
tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua
rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian
pengawatan (circuit diagram).
99. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)
Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap
beban lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi
motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban
lebih.
Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman
motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang
melewati motor listrik terlalu besar maka akan merusak
beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian
apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama
(biasanya nomer 2,4,6) sebelum ke beban (motor listrik).
Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi
perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban
lebih.
100. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:
Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik
Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti
secara mendadak
Terjadinya hubung singkat
Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik
akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat
menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik.
Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada
alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan
panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir
melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya
pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal
akan menggerakkan kontak-kontak mekanis pemutus
rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka) :
101. Prinsip Kerja TOR
TOR bekerja
berdasarkan prinsip
pemuaian dan bimetal.
Apabila bimetal
terkena arus yang
tinggi, akan timbul
panas sehingga
bimetal akan memuai
dan melengkung.
Setelah itu akan
menggerakkan
mekanisme penggerak
untuk memutuskan
arus.
Bimetal
Terkena Panas
102. Diagram Kontak TOR
Diagram Penyambungan TOR
pada Kontaktor magnet
Untuk mengatur besarnya arus maksimum
yang dapat melewati TOR, dapat diatur
dengan memutar penentu arus dengan
menggunakan obeng sampai didapat harga
yang diinginkan
103. TIME DELAY RELAY
Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan
dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan
MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi magnet dan menggunakan rangkaian
elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik
akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC sehingga
memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara
mekanis dalam jangka waktu tertentu.
104. Sedangkan relay yang menggunakan
prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R
dan C yang dihubungkan seri atau
paralel. Bila tegangan sinyal telah
mengisi penuh kapasitor, maka relay
akan terhubung. Lamanya waktu tunda
diatur berdasarkan besarnya pengisian
kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan
sebagai kumparan dan bagian outputnya
sebagai kontak NO atau NC
Kumparan pada timer akan bekerja
selama mendapat sumber arus. Apabila
telah mencapai batas waktu yang
diinginkan maka secara otomatis timer
akan mengunci dan membuat kontak NO
menjadi NC dan NC menjadi NO
T Kumparan
timer
Kontak langsung
Kontak
105. Pada umumnya
timer memiliki 8
buah kaki yang 2
diantaranya
merupakan kaki koil
(sebagai contoh
pada gambar yaitu
kaki 2 dan 7),
sedangkan kaki
yang lain akan
berpasangan NO
dan NC, kaki 1
akan NC dengan
kaki 4 dan NO
dengan kaki 3.
Sedangkan kaki 8
akan NC dengan
kaki 5 dan NO
dengan kaki 6.
Kaki kaki tersebut
akan berbeda
tergantung dari
jenis relay timernya
4
3
2
1 8
7
6
5
INPUT
1 2
3
4
5
6
7 8
1
2
3 4
5
6
7
8