際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ELEKTRONIKA
INDUSTRI
Prof. Dr. Nasruddin Noer, M.Eng.Sc
D3 Fisika Metrologi & Instrumentasi
FMIPA USU
nasnoer@yahoo.com
nasnoer1955@gmail.com
semgenap&@gmail.com
085276657566
1. Konfigurasi Dasar Swicth
2. RELAY
3. Sistem Proteksi Jaringan Distribusi
4. Kontak-Kontak Mekanik
1. Konfigurasi Dasar Swicth
2. RELAY
3. Sistem Proteksi Jaringan Distribu
4. Kontak-Kontak Mekanik
Pendahuluan
 Cara melakukan konfigurasi (manajemen switch)
 Management console, SNMP dan Commmand-line interface
(CLI)
 Konfigurasi basic dan advanced
 Catalyst swicth manager dengan user interface berbasis web
 Konfigurasi dasar dan monitor aktifitas swicth
 Para produsen terkemuka peralatan network
komputer, banyak yang sudah mengeluarkan switch
yang manageable seperti D-Link, Cisco, 3Com,
Compex dan lain-lain.
 Namun yang memiliki sertifikasi untuk peralatannya
dan menjadi standar dunia, adalah produk Cisco.
Cisco Certified Network Profesional (CCNP), Cisco
Certified Network Administrator (CCNA) dan lain-lain.
1. Cisco Switch
Front side
Front Detail
Back
Side
Amati dengan seksama gambar di atas ;
a. Disini kita menggunakan Cisco Switch 3500XL Series
b. RJ-45 Console Port akan menjadi bagian penting dari proses
konfigurasi
switch.
c. Port LED akan berubah dari warna orange ke warna hijau muda
apabila
koneksi berjalan baik,sebaliknya akan berwarna oranye terus bila ada
masalah
d. Masukkan Kabel dengan konektor RJ-45 pada posisi yang benar sesuai
gambar.
2. Koneksi Cisco Switch
 Agar dapat mengkonfigurasikan switch, terlebih
dahulu kita harus menghubungkannya dengan PC
atau LapTop sebagai terminal konfigurasi. Untuk
itu kita membutuhkan kabel penghubung dengan
jenis Rollover dan adapter RJ-45 to DB-9.
Kabel Rollover
Adapter RJ-45 to DB-9 (DB-9 = COM 9 Pin)
Perhatikan gambar di bawah ini ;
Koneksi antara Cisco Switch
dengan PC/LapTop
3. Hyper Terminal
 Setelah semua terkoneksi dengan benar, nyalakan
komputer.
 Jalankan program Hyper Terminal pada windows.
Langkah selanjutnya adalah membuat New
Connection. Tentukan nama dan Icon yang akan kita
gunakan.
Tentukan Port yang di gunakan sebagai inter
koneksi dari Switch Cisco Catalyst ke PC kita
Misalnya mengunakan Com1.
Tentukan setting Port dari Com1 tersebut,
seperti gambar di bawah ini.
Selanjutnya setelah PC kita konek ke Switch Cisco
Catalyst, maka selanjutnya akan muncul tampilan
seperti dibawah ini.
Saat pertama kali Switch Cisco Catalyst kita
konfigurasi, masih belum ada password, maka kita
akan di minta untuk memberikan Password pada
Cisco kita.
Kita juga dapat melakukan konfigurasi Security
untuk Switch Cisco Catalyst lebih lanjut, seperti
gambar dibawah ini
Selanjutnya Switch Cisco Catalyst kita akan
melakuka Refresh dan kita mengulang Login dari
awal. Pilih M / Menu.
Setelah Login kita sukses, selanjutnya akan
tampil menu utama seperti dibawah ini.
Menu Console Setting untuk melakukan
konfigurasi Username dan Password Switch Cisco
Catalyst kita.
Menu berikutnya adalah Menu System.
Menu System Configuration, untuk mengatur System
dari Device Switch Cisco Catalyst kita, termasuk
konfigurasi nama Switch, Kontak Name, Lokasi, dll.
Selanjutnya menu Network Configuration.
Di menu Network Configuration ini di antaranya
kita melakukan pengaturan IP Address untuk
Remote Access Switch Cisco Catalyst kita.
Masukkan IP Address, IP Gateway, Subnet Mask,
IP DNS, Domain Name, Management VLAN, dll.
Setelah kita berikan IP Address, maka selanjutnya kita
dapat melakukan akses melalu Telnet, WebBrowser, Cisco
Network Assistant, dll.
Berikut ini adalah tampilan akses ke Switch
Cisco Catalyst via Telnet.
Berikut adalah tampilan akses ke Switch
Cisco Catalyst via Web Browser.
Berikut ini adalah konfigurasi lebih lanjut
pada menu Port Configuration.
Diantaranya pengaturan Port aktif atau tidak,
pengaturan Full Duplex atau tidak, dll
Full Duplex Configuration.
 Kerjakan Konfigurasi dasar untuk masing-masing switch dengan:
 - banner 'admin access only'
 - hostname teknik0, dan teknik1, berturut turut untuk switch0 dan switch1.
 - password secret untuk enable ccna3
 - password console cisco
 - password telnet cisco
 - ip address untuk: - Default gateway: 192.168.1.1
 - switch teknik0 vlan 1: 192.168.1.11/24
 - switch teknik1 vlan 1: 192.168.1.12/24
 - server : 192.168.1.2/24
 - masing-masing PC: gunakan DHCP: 192.168.1.20 - 192.168.1.62,
192.168.1.20 - 192.168.1.62
 - konfigurasi pada server: DNS server 192.168.1.2
 ip ums.ac.id: 192.168.1.2
 - Uji koneksi menggunaka ping dari masing-masing device selamat
mengerjakan
 Ahmad_chamsudin@ums.ac.id
 Paling lambat tgl 13 mei pukul
24.00
 Subjec : tugasRS_NIM
RELAY
Prof. Dr. Nasruddin Noer, M. Eng. Sc
TOPIK
 Pengertian
 Bagian Utama
 Prinsip Kerja
 Jenis Relay
TOPIK
 Pengertian
 Bagian Utama
 Prinsip Kerja
 Jenis Relay
Pengertian
 Relay adalah sebuah saklar elektronis yang dapat
dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya.
Simbol beberapa jenis relay
Bentuk fisik beberapa jenis relay
TOPIK
 Pengertian
 Bagian Utama
 Prinsip Kerja
 Jenis Relay
Bagian Utama Relay
 Relay terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:
1. Koil : lilitan dari relay
2. Common : bagian yang tersambung dengan
NC (dalam keadaan normal)
3. Kontak : terdiri dari NC dan NO
Bagian Utama Relay
 Membedakan NC dengan NO
 NC (Normally Closed) : saklar dari relay yang
dalam keadaan normal (relay tidak diberi
tegangan) terhubung dengan common.
 NO (Normally Open) : saklar dari relay yang
dalam keadaan normal(relay tidak diberi
tegangan) tidak terhubung dengan common.
TOPIK
 Pengertian
 Bagian Utama
 Prinsip Kerja
 Jenis Relay
Prinsip Kerja
 Relay dapat bekerja karena adanya medan magnet
yang digunakan untuk menggerakkan saklar.
 Saat kumparan diberikan tegangan sebesar
tegangan kerja relay maka akan timbul medan
magnet pada kumparan karena adanya arus yang
mengalir pada lilitan kawat.
 Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini
kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke
kontak NO.
 Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka
medan magnet pada kumparan akan hilang
sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
TOPIK
 Pengertian
 Bagian Utama
 Prinsip Kerja
 Jenis Relay
Jenis Relay
1. SPST : Single Pole Single Throw.
2. SPDT : Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5
buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
3. DPST : Double Pole Single Throw. Setara dengan
2 buah saklar atau relay SPST.
Jenis Relay
4. DPDT : Double Pole Double Throw. Setara dengan
2 buah saklar atau relay SPDT.
5. QPDT : Quadruple Pole Double Throw. Sering
disebut sebagai Quad Pole Double Throw, atau
4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay
SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14
pin(termasuk 2 buah untuk koil).
Tugas
 Carilah aplikasi elektronika yang menggunakan relay
(di bidang elektronika dan atau di bidang otomotif)
 Buat laporan mengenai aplikasi relay tersebut yang
memuat
 Uraian singkat
 Cara kerja aplikasi
 Rangkaian
 Relay adalah komponen elektronika berupa
saklar elektronik yang digerakkan oleh arus
listrik.
 Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar
dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya.
 Suatu peranti yang menggunakan
elektromagnet untuk mengoperasikan
seperangkat kontak sakelar.
PENGERTIAN RELAY
PRINSIP KERJA RELAY
PRINSIP KERJA RELAY
JENIS-JENIS RELAY
1. SPST - Single Pole Single Throw.
2. SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah
pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
RELAY SPDT
3. DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2
buah saklar atau relay SPST.
RELAY DPST
4. DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2
buah saklar atau relay SPDT.
RELAY DPDT
SYARAT-SYARAT RELAY
a. Cepat bereaksi
Relay harus cepat bereaksi / bekerja bila sistem mengalami
gangguan atau kerja abnormal,
top = total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan
hubungan
tp = waktu bereaksinya rele
tcb = waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB
Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik
b. Selektif
Yang dimaksud selektif adalah kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan, dalam hal ini menyangkut
kordinasi pengamanan dari sistem keseluruhan.
cb
p
op t
t
t
SYARAT-SYARAT RELAY
c. Peka /Sensitif
Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang
tinggi, artinya harus cukup sensiitif terhadap gangguan
didaerahnya meskipun gangguan tersebut minimum.
d. Andal / Reliability
Keandalan relay dikatakan cukup baik bila mempunyai
harga : 90 s/d 99 %. Misalnya dalam satu tahun terjadi
gangguan sebanyak 25x dan relay dapat bekerja
dengan semporna sebanyak 23x, maka :
Keandalan relay =
%
92
25
23
KLASIFIKASI RELAY
a. Berdasarkan prinsip kerjanya :
- relay elektro-magnetis
- relay termis
- relay elektronis
b. Berdasarkan kontruksinya :
- tipe angker tarikan
- tipe batang seimbang
- tipe cakram induksi
- tipe kumparan bergerak
c. Berdasarkan besaran yang diukur :
- relay tegangan
- relay arus
- relay impedans
- relay frekuensi
KLASIFIKASI RELAY
d. Berdasarkan cara kerja kontrol elemen :
- direct acting; kontrol elemen bekerja langsung
memutuskan aliran
- indirect acting; kontrol elemen hanya digunakan
untuk menutup kontak suatu peralatan lain
digunakan memutus rangkaian / aliran
e. Berdasarkan karakteristiknya :
- Instantaneous
- Definitte time delay, yaitu relay yang bekerjanya
dengan kelambatan waktu
- inverse
Latihan
1. Jelaskan fungsi relay ?
2. Gambarkan suatu rangkaian sederhana
yang fungsi on/off nya menggunakan
relay?.
Sistem Proteksi
Jaringan
Distribusi
Beberapa komponen sistem proteksi
 Circuit Breaker (PM)
 Relay
 Trafo arus (CT)
 Trafo tegangan (PT)
 Kabel kontrol
 Supplay (batere)
Proteksi dan automatic tripping Circuit Breaker (CB)
dibutuhkan untuk:
 Mengisolir peralatan yang terganggu agar
bagian-bagian yang lainnya tetap beroperasi
seperti biasa.
 Membatasi kerusakan peralatan akibat panas
lebih (overheating),
Proteksi Beban lebih (overload)
Arus Batas (Current Rating) dari elemen
sekering dan circuit breaker tidak akan melampui
kapasitas arus yang mengalir pada konduktor/
komponen listrik yang diproteksi. Arus batas dari
alat proteksi adalah suatu harga arus yang
sanggup secara terus menerus mengalirkan arus
tanpa kerusakan, jika terjadi beban lebih , arus
yang tinggi dari batas normal akan
membangkitkan panas pada konduktor yang
sebanding dengan kwadrat arus dan waktu (H =
I2t)
Proteksi Hubung Singkat
Proteksi untuk arus hubung singkat biasanya
ditentukan oleh impedansi dari rangkaian yang
terganggu. Besarnya impedansi dari rangakian
biasanya dinyatakan dalam satuan per unit (p.u)
atau presentase (%).
Arus hubung singkat adalah merupakan arus
hubung singkat 3 phasa yang simetris. Besarnya
arus gangguan hubung singkat antar dua phasa
sama dengan 87% kali besarnya arus hubung
singkat 3 phasa. Sedangkan untuk gangguan dua
phasa dengan netral tidak lebih dari 50% kali
besarnya arus gangguan tiga phasa.
Circuit Breaker
Circuit breaker seperti halnya sekering
adalah merupakan alat proteksi,walaupun circuit
breaker dilengkapi dengan fasilitas untuk
switching.
Dibandingkan dengan sekering, pemakaian
circuit breaker lebih bervariasi. Range circuit
breaker dapat dikenal mulai dari type miniature
circuit breaker (MCB) yang banyak digunakan
untuk rangkaian penerangan sampai dengan
yang kapasitasnya mega volt ampere pada
power house.
Untuk keperluan proteksi komersial dan
industri lebih banyak digunakan type
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB).
Untuk pemakaian proteksi sistem 3 phasa
lebih baik menggunakan circuit brreaker 3
phasa daripada menggunakan sekering,
karena circuit breaker akan memberikan
pemutusan secara simultan untuk 3 phasa
dibandingkan dengan sekering.
Klasifikasi Circuit Breaker
 Thermal
 Magnetic
 Thermal  magentic
 Solid state atau electronic
Thermal
Untuk keperluan tripping type ini
menggunakan bimetal yang dipanasi melalui
arus beban lebih karena bimetal mengambil
waktu untuk menaikkan panas, maka type
circuit breaker ini mempunyai karakteristik
inverse time limit untuk proteksi Waktu untuk
trip tergantung pada kondisi temperatur ruang
jadi sangat cocok untuk proteksi kabel atau
proteksi yang memerlukan kelambatan waktu
pemutusannya.
Magnetic
Type ini arus beban yang lewat melalui
kumparan elektro magnetik akan menarik inti jangkar
dan secara mekanik akan melepaskan pegangan
circuit breaker dalam posisi ON (terjadi proses
tripping).
Magnetic circuit breaker akan melengkapi trip
yang segera (instanteneous) terutama pada
overload yang cukup berat (biaanya 10 kali arus
beban penuh) atau pada keadaan hubung singkat.
Karena medan magnet cukup kuat untuk menarik
jangkar. Karena magnetic circuit breaker type ini
operasionalnya bebas dari pengaruh suhu ruang,
maka proteksi ini lebih cenderung untuk proteksi
hubung singkat.
Thermal  Magnetic
Circuit breaker type ini d ilengkapi dengan
thermal element untuk mendapatkan karakteristik
dengan kelembaban waktu pemutusan (time delay
characteristic) dari fasiltias pengaruh temperatur
ruang. Sedangkan action magentik diperlukan untuk
pemutusan segera. Bila terjadi beban lebih, maka
diperlukan waktu untuk memanasi elemen bimetal
(time delay)
Dengan beban lebih yang sangat besar atau
hubung singkat, maka elemen magnetik yang akan
mempengaruhi waktu tripping dan diatur 10 kali arus
nominal untuk melengkapi secara lengkap
pemutusan instanteneuous dengan interruping time
0,01.
Sakering (Fuse)
Sakering adalah suatu peralatan proteksi yang
umum digunakan. Sekering adalah suatu peralatan
proteksi kerusakan yang disebabkan oleh arus
berlebihan yang mengalir dan memutuskan
rangkaian dengan meleburannya elemen sekering.
Ada dua type dasar sekering :
1. Semi enclosed type adalah type untuk arus dengan
rating yang rendah dan category of duty yang rendah
2. Cartridge type adalah merupakan type yang
mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi (High-
ruptring capacity) yang lebih dikenal dengan istilah
HRC fuse.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
sekering :
 Arus nominal sekering (current rating) adalah arus
yang mengalir secara terus menerus tanpa terjadi
panas yang berlebihan dan kerusakan
 Tegangan nominal (voltage rating) yaitu tegangan
kerja antar konduktor yang diproteksi atau peralatan
 Time current protection yaitu suatu lengkung
karakteristik untuk menentukan waktu pemutusan
 Pre arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh
arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen
sekering
 Arcing time adalah waktu elemen sekering melebur
dan memutuskan rangkaian sehingga arus jatuh
menjadi nol
 Minimum fusing current adalah suatu harga minimun
dari arus yang akan menyebabkan elemen sekering
beroperasi (melebur)
 Fusing factor adalah suatu perbandingan antara
minimum fusing current dengan curret rating dari
sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada
semi enclosed mempunyai faktor 2 dan untuk type
HRC mempunyai faktor serendah mungkin 1,2
 Total operating time adalah waktu total yang diambil
oleh sekering secara lengkap dapat mengisolasi
dengan gangguan.
 Cut off ini adalah satuan fungsi yang
penting sekering HRC. Jika elemen
sekering melebur dan membatasi harga
arus yang dicapai ini kita kenal dengan
sebutan arus cut off
 Categori of duty. Sekering
diklasifikasikan pada kategori
kesanggupan dalam menangani
gangguan sesuai dengan harga arus
prospective pada rangkaian. Katagori A1
dan A2 untuk arus propectif. 1.O.kA dan
4.0 kA. Sedangkan untuk kategori AC3,
AC4 dan AC5 untuk arus 16,5 kA, 33 kA
rangkuman
 Proteksi beban lebih ditujukan untuk memberikan
perlindungan pada sistem atau peralatan
terhadap pemanasan yang berlebihan akibat arus
beban yang melebihi nominal.
 Proteksi beban lebih harus sensitive temperature.
 Waktu pemutusan menjadi berkurang pada
temperature ruang yang tinggi daripada
temperature yang rendah
 Proteksi hubung singkat di dasarkan pada
besarnya arus hubung singkat tiga fase simetris
yang dikenal dengan sebutan Prospective fault
current atau Breaking Current
Besarnya arus hubung singkat ditentukan
oleh impedansi rangkaian yang terganggu
dan dinyatakan dalam satuan per unit (p.u)
atau presentase (5).
Sumber arus hubung singkat:
1. Generator
2. Motor sinkron atau condenser sinkron
3. Motor induksi.
 Sekering dan circuit breaker adalah peralatan
proteksi untuk beban lebih dan hubung
singkat.
 Berdasarkan sistem pemutusan circuit
breaker mempunyai beberapa tipe yaitu:
1. Tipe pemotosan thermal
2. Tipe pemutusan magnetic
3. Tipe pemutusan thermal-magnetik
4. tipe pemutusan solid state atau elektronik.
 Sekering adalah suatu peralatan
proteksi yang umum digunakan yang
memproteksi sistem atau komponen
terhadap kerusakkan yang disebabkan
oleh arus berlebihan.
 Berdasarkan pemutusan sekering ada
duatipe sekering yaitu:
1. Semi enclosed type
2. Cartridge type
Dalam pemilihan seksering harus
diperhatikan criteria sebagai berikut:
1. Arus nominal sekering (current ratting).
2. Tegangan nominal (voltage ratting).
3. Karakteristik pemutusan sekering (time
currentcharacteristics protection).
4. Pre arcing time
5. Arcing time
6. Minimum fussing current
7. Fusing factor
8. Total operatiung time
9. cut off
10. Category of duty
Kontak-Kontak Mekanik
JENIS-JENIS TITIK KONTAK
1. Titik Kontak Jenis a
(Normally Open/NO)
Titik kontak ini sebelum
bekerja dalam keadaan
terbuka dan bila bekerja
maka titik kontak akan
menutup sehingga
mengalirkan arus listrik. Titik
kontak semacam ini banyak
dipakai pada Push Botton
untuk tombol start karena
hanya akan
menghubungkan kontak
selama tombol ditekan.
Kontak Belum
Bekerja (terbuka)
Kontak Bekerja
setelah ditekan
(tertutup)
2. Titik Kontak Jenis b
(Normally Close/NC)
Kontak ini dalam keadaan
tertutup atau terhubung
sehingga mengalirkan arus
listrik. Apabila kontak ini
ditekan atau bekerja, maka
titik kontak akan terbuka
sehingga arus akan
terputus/terhenti. Titik kontak
ini banyak dipakai dalam
Push Botton untuk tombol
stop karena kontaknya akan
membuka, jika tombol
ditekan
Kontak Belum
Bekerja (tertutup)
Kontak Bekerja
setelah ditekan
(terbuka)
3. Titik Kontak Jenis c
(NO dan NC)
Titik kontak ini bekerja
dengan prinsip kedua
kontak diatas. Kontak
ini memiliki tiga buah
titik kontak. Apabila
kontak belum bekerja
maka salah satu
kontak akan
terhubung dengan
kontak lain (NC)
sedangkan kontak
yang lain akan terbuka
(NO). Setelah bekerja
terjadi sebaliknya.
Kontak Belum
Bekerja Kontak Bekerja
setelah ditekan
Kontak NC
Kontak NO
Kontak NC
Kontak NO
Jenis-Jenis Saklar Manual
 Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan
memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang
yang mengoperasikannya.Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga
dapat juga disebut saklar mekanis.
 Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar
akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar
dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan
menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga
percikan bunga api yang terjadi kecil.
 Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan langsung dengan
jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan sebagai
starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.
SPST
1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw
Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari
satu kutub dengan satu arah.
Fungsinya untuk memutus dan menghubung
saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan
pada motor listrik dengan daya kurang dari 1
PK.
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw
Switch)
Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari
satu kutub dengan dua arah hubungan.
Saklar ini dapat bekerja sebagai penukar.
Pemutusan dan penghubungan hanya
bagian kutub positif atau fasanya saja
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw
Switch)
Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari
dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja.
SPDT
DPST
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua
kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat
bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor
listrik dapat digunakan sebagai pembalik putaran
motor listrik arus searah dan motor listrik satu
fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan
dua sumber tegangan pada satu motor listrik.
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)
Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah
pelayanan. Digunakan untuk melayani motor
listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch).
Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub
yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini
digunakan pada instalasi motor listrik 3 fasa atau
sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan
sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa,
layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan
juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat
sederhana
DPDT
TPST
TPDT
7. Drum Switch
Saklar Drum Switch adalah saklar
yang mempunyai bentuk seperti
drum dengan posisi handle
(tangkai) penggerak memutus
dan menghubung berada di
ujungnya. Drum switch digunakan
pada motor-motor listrik kecil
sebagai penghubung motor listrik
dengan jala-jala (sumber
tegangan). Jenis saklar ini banyak
dipakai pada industri dan
perbengkelan. Drum switch
biasanya dipasang pada dinding
mesinnya. Pada bagian bawah
sakelar terdapat lubang untuk
pemasangan pipa.
A
B
C
D
E
8. Cam switch (saklar putar cam)
Saklar ini adalah salah satu jenis
dari sakelar manual. Cam switch
banyak digunakan dalam
rangkaian utama pada rangkaian
kontrol. Misalnya untuk hubungan
bintang segitiga, membalik
putaran motor listrik 1 fasa atau
motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa
kontak, arah pemutaran dan
sakelar akan mengubah kontak-
kontak menutup atau membuka
dan beroperasi dalam satu
putaran.
9. Push Button
Push Button merupakan suatu
jenis saklar yang banyak
dipergunakan dalam rangkaian
pengendali dan pengaturan.
Saklar ini bekerja dengan prinsip
titik kontak NC atau NO saja,
kontak ini memiliki 2 buah
terminal baut sebagai kontak
sambungan. Sedangkan yang
memiliki kontak NC dan NO
kontaknya memiliki 4 buah
terminal baut. Push button akan
bekerja bila ada tekanan pada
tombol dan saklar ini akan
memutus atau menghubung
sesuai dengan jenisnya. Bila
tekanan dilepas maka kontak
akan kembali ke posisi semula
Dari konstruksinya, maka
push button dibedakan
menjadi beberapa tipe yaitu:
a. Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga
dengan tombol start karena
kontak akan menutup bila
ditekan dan kembali terbuka
bila dilepaskan. Bila tombol
ditekan maka kontak
bergerak akan menyentuh
kontak tetap sehingga arus
listrik akan mengalir
b. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga
dengan tombol stop karena
kontak akan membuka bila
ditekan dan kembali tertutup
bila dilepaskan. Kontak
bergerak akan lepas dari
kontak tetap sehingga arus
listrik akan terputus
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4
buah terminal baut, sehingga
bila tombol tidak ditekan
maka sepasang kontak akan
NC dan kontak lain akan NO,
bila tombol ditekan maka
kontak tertutup akan
membuka dan kontak yang
membuka akan tertutup
On
Off
AC
Off
On
AC
 Pada gambar
disamping, posisi push
button pada kondisi
normal (belum ditekan)
maka lampu 1 (hijau)
yang akan hidup (on)
dan lampu 2 (merah)
akan mati (off)
 Setelah ditekan, posisi
push button akan
berubah, sehingga
lampu 1 (hijau) akan
mati (off) sedangkan
lampu 2 (merah) akan
hidup (on) lihat gambar
disamping.
SAKLAR ELEKTROMEKANIK
(KONTAKTOR MAGNET)
 Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus
dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar
tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat
penghubungnya.
 Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi
dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang
paling mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet
yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet.
 Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang
bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan
antara sumber arus dengan muatan.
 Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan
menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya
menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik.
 Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja
berdasarkan prinsip kemagnetan.
 Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik
kontaknya.Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas
kontak-kontaknya dengan bantuan pegas pendorong.
 Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus
dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang
mengalir selama pemutusan tidak terjadi.
 Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tegangan DC
atau AC. Pada tegangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan
kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.
 Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.
Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal
membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally
Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja
kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu
menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor
belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor
bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC
berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat
sebelum kontak NO menutup.
 Pada gambar
disamping kontak
3 dan 4 adalah NC
sedangkan kontak
1 dan 2 adalah
NO.
 Apabila tidak ada
arus maka kontak
akan tetap diam.
Tetapi apabila
arus dialirkan
dengan menutup
switch maka
kontak 3 dan 4
akan menjai NO
sedangkan kontak
1 dan 2 menjadi
NC.
Contoh kontaktor
 Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk
kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama tendiri dari kontak NO dan kontak
bantu terdiri dan kontak NO dan NC.
Konstruksi dari kontak utama berbeda
dengan kontak bantu, yang kontak utamanya
mempunyai luas permukaan yang luas dan
tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil
dan tipis.
 Kotaktor pada umumnya memiliki kontak
utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki
beberapa kontak bantu untuk berbagai
keperluan. Kontak utama digunakan untuk
mengalirkan arus utama, yaitu arus yang
diperlukan untuk beban, misalnya motor
listrik, pesawat pemanas dan sebagainya.
Sedangkan kontak bantu digunakan untuk
mengalirkan arus bantu yaitu arus yang
diperlukan untuk kumparan magnet, alat
bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan
lain-lain.
konstruksi umum sebuah kontaktor
Notasi dan penomoran kontak-kontak
kontaktor
Kontak
Notasi Jenis
Kontak Penggunaan
Huruf Angka
Utama
L1 L2 L3
R S T
U V W
1 3 5
2 4 6
NO
NO
Ke Jala-jala
Ke Motor
Bantu
-
-
13 14 NO Pengunci
19 20
31 32
NO Fungsi Lain
Dsb
21 22
41 42
dsb
NC
Pengaman dan
Fungsi lain
Kumparan Magnet
(COIL)
Notasi Huruf
a - b
A1 - A2
Keuntungan dan kerugian kontaktor
1. Keuntungan:
 Pelayanannya mudah
 Momen kontak cepat
2. Kerugian:
 Mahal harganya,
 Perawatannya cukup sukar,
 Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam
keadaan bekerja, maka kontaktor akan lepas
dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja
lagi walaupun sakelar induk telah disambung
kembali sebelum tombol start ditekan lagi.
Pemakaian Kontaktor
 Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di
bidang industri dan laboratonium. Hal ini karena
kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu,
dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan
rangkaian listrik.
 Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan
menggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian
pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian
pengendali ialah rangkaian yang hanya menggambarkan
bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantunya.
Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian yang
khusus memberikan hubungan beban dengan sumber
tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua
rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian
pengawatan (circuit diagram).
THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)
 Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap
beban lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi
motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban
lebih.
 Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman
motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang
melewati motor listrik terlalu besar maka akan merusak
beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian
apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban.
 Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama
(biasanya nomer 2,4,6) sebelum ke beban (motor listrik).
Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi
perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban
lebih.
 Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:
 Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik
 Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti
secara mendadak
 Terjadinya hubung singkat
 Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.
 Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik
akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat
menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik.
 Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada
alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan
panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir
melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya
pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal
akan menggerakkan kontak-kontak mekanis pemutus
rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka) :
Prinsip Kerja TOR
 TOR bekerja
berdasarkan prinsip
pemuaian dan bimetal.
Apabila bimetal
terkena arus yang
tinggi, akan timbul
panas sehingga
bimetal akan memuai
dan melengkung.
Setelah itu akan
menggerakkan
mekanisme penggerak
untuk memutuskan
arus.
Bimetal
Terkena Panas
Diagram Kontak TOR
Diagram Penyambungan TOR
pada Kontaktor magnet
Untuk mengatur besarnya arus maksimum
yang dapat melewati TOR, dapat diatur
dengan memutar penentu arus dengan
menggunakan obeng sampai didapat harga
yang diinginkan
TIME DELAY RELAY
 Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan
dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan
MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.
 Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
 Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi magnet dan menggunakan rangkaian
elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik
akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC sehingga
memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara
mekanis dalam jangka waktu tertentu.
 Sedangkan relay yang menggunakan
prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R
dan C yang dihubungkan seri atau
paralel. Bila tegangan sinyal telah
mengisi penuh kapasitor, maka relay
akan terhubung. Lamanya waktu tunda
diatur berdasarkan besarnya pengisian
kapasitor.
 Bagian input timer biasanya dinyatakan
sebagai kumparan dan bagian outputnya
sebagai kontak NO atau NC
 Kumparan pada timer akan bekerja
selama mendapat sumber arus. Apabila
telah mencapai batas waktu yang
diinginkan maka secara otomatis timer
akan mengunci dan membuat kontak NO
menjadi NC dan NC menjadi NO
T Kumparan
timer
Kontak langsung
Kontak
 Pada umumnya
timer memiliki 8
buah kaki yang 2
diantaranya
merupakan kaki koil
(sebagai contoh
pada gambar yaitu
kaki 2 dan 7),
sedangkan kaki
yang lain akan
berpasangan NO
dan NC, kaki 1
akan NC dengan
kaki 4 dan NO
dengan kaki 3.
Sedangkan kaki 8
akan NC dengan
kaki 5 dan NO
dengan kaki 6.
 Kaki kaki tersebut
akan berbeda
tergantung dari
jenis relay timernya
4
3
2
1 8
7
6
5
INPUT
1 2
3
4
5
6
7 8
1
2
3 4
5
6
7
8

More Related Content

Similar to P7. konfigurasi dasar swicth (20)

PRESENTASI Sistem kendali elektronika.pptx
PRESENTASI Sistem kendali elektronika.pptxPRESENTASI Sistem kendali elektronika.pptx
PRESENTASI Sistem kendali elektronika.pptx
NoviDwi35
Belajar bahasa ladder diagram plc
Belajar bahasa ladder diagram plcBelajar bahasa ladder diagram plc
Belajar bahasa ladder diagram plc
Arman Tan
Vtp(server master)
Vtp(server master)Vtp(server master)
Vtp(server master)
Fajar Rohmawan
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
Lusiana Diyan
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
Lusiana Diyan
Ic digital psd
Ic digital psdIc digital psd
Ic digital psd
FabioAnanda1
Rangkaian logika digital
Rangkaian logika digitalRangkaian logika digital
Rangkaian logika digital
Rez Inc
RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
RANCANG BANGUN  PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...RANCANG BANGUN  PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
RenataNoviene
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Afif Nuur Hidayat
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Lusiana Diyan
Vtp(server master transparent)
Vtp(server master transparent)Vtp(server master transparent)
Vtp(server master transparent)
Fajar Rohmawan
Buku INSTRUMENTASI & CONTROLL (2008).ppt
Buku INSTRUMENTASI & CONTROLL (2008).pptBuku INSTRUMENTASI & CONTROLL (2008).ppt
Buku INSTRUMENTASI & CONTROLL (2008).ppt
EgaGinanjar1
Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)
Danial Ahadian
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Mochammadfinandika
Elektronika Analog dan Digital
Elektronika Analog dan DigitalElektronika Analog dan Digital
Elektronika Analog dan Digital
Jesthine Nesshal
Elektronika analog dan digital
Elektronika analog dan digitalElektronika analog dan digital
Elektronika analog dan digital
Dwi Agus Hadi
1192 kst-teknik elektronika industri(1)
1192 kst-teknik elektronika  industri(1)1192 kst-teknik elektronika  industri(1)
1192 kst-teknik elektronika industri(1)
Nayantaka Husna Hartono
1192 kst-teknik elektronika industri
1192 kst-teknik elektronika  industri1192 kst-teknik elektronika  industri
1192 kst-teknik elektronika industri
Winarto Winartoap
1192 kst-teknik elektronika industri
1192 kst-teknik elektronika  industri1192 kst-teknik elektronika  industri
1192 kst-teknik elektronika industri
Nayantaka Husna Hartono
PRESENTASI Sistem kendali elektronika.pptx
PRESENTASI Sistem kendali elektronika.pptxPRESENTASI Sistem kendali elektronika.pptx
PRESENTASI Sistem kendali elektronika.pptx
NoviDwi35
Belajar bahasa ladder diagram plc
Belajar bahasa ladder diagram plcBelajar bahasa ladder diagram plc
Belajar bahasa ladder diagram plc
Arman Tan
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
Lusiana Diyan
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
Lusiana Diyan
Rangkaian logika digital
Rangkaian logika digitalRangkaian logika digital
Rangkaian logika digital
Rez Inc
RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
RANCANG BANGUN  PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...RANCANG BANGUN  PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
RenataNoviene
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Afif Nuur Hidayat
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Lusiana Diyan
Vtp(server master transparent)
Vtp(server master transparent)Vtp(server master transparent)
Vtp(server master transparent)
Fajar Rohmawan
Buku INSTRUMENTASI & CONTROLL (2008).ppt
Buku INSTRUMENTASI & CONTROLL (2008).pptBuku INSTRUMENTASI & CONTROLL (2008).ppt
Buku INSTRUMENTASI & CONTROLL (2008).ppt
EgaGinanjar1
Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)
Danial Ahadian
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Mochammadfinandika
Elektronika Analog dan Digital
Elektronika Analog dan DigitalElektronika Analog dan Digital
Elektronika Analog dan Digital
Jesthine Nesshal
Elektronika analog dan digital
Elektronika analog dan digitalElektronika analog dan digital
Elektronika analog dan digital
Dwi Agus Hadi
1192 kst-teknik elektronika industri(1)
1192 kst-teknik elektronika  industri(1)1192 kst-teknik elektronika  industri(1)
1192 kst-teknik elektronika industri(1)
Nayantaka Husna Hartono
1192 kst-teknik elektronika industri
1192 kst-teknik elektronika  industri1192 kst-teknik elektronika  industri
1192 kst-teknik elektronika industri
Winarto Winartoap

Recently uploaded (6)

HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60

P7. konfigurasi dasar swicth

  • 1. ELEKTRONIKA INDUSTRI Prof. Dr. Nasruddin Noer, M.Eng.Sc D3 Fisika Metrologi & Instrumentasi FMIPA USU nasnoer@yahoo.com nasnoer1955@gmail.com semgenap&@gmail.com 085276657566 1. Konfigurasi Dasar Swicth 2. RELAY 3. Sistem Proteksi Jaringan Distribusi 4. Kontak-Kontak Mekanik
  • 2. 1. Konfigurasi Dasar Swicth 2. RELAY 3. Sistem Proteksi Jaringan Distribu 4. Kontak-Kontak Mekanik
  • 3. Pendahuluan Cara melakukan konfigurasi (manajemen switch) Management console, SNMP dan Commmand-line interface (CLI) Konfigurasi basic dan advanced Catalyst swicth manager dengan user interface berbasis web Konfigurasi dasar dan monitor aktifitas swicth Para produsen terkemuka peralatan network komputer, banyak yang sudah mengeluarkan switch yang manageable seperti D-Link, Cisco, 3Com, Compex dan lain-lain. Namun yang memiliki sertifikasi untuk peralatannya dan menjadi standar dunia, adalah produk Cisco. Cisco Certified Network Profesional (CCNP), Cisco Certified Network Administrator (CCNA) dan lain-lain.
  • 6. Back Side Amati dengan seksama gambar di atas ; a. Disini kita menggunakan Cisco Switch 3500XL Series b. RJ-45 Console Port akan menjadi bagian penting dari proses konfigurasi switch. c. Port LED akan berubah dari warna orange ke warna hijau muda apabila koneksi berjalan baik,sebaliknya akan berwarna oranye terus bila ada masalah d. Masukkan Kabel dengan konektor RJ-45 pada posisi yang benar sesuai gambar.
  • 7. 2. Koneksi Cisco Switch Agar dapat mengkonfigurasikan switch, terlebih dahulu kita harus menghubungkannya dengan PC atau LapTop sebagai terminal konfigurasi. Untuk itu kita membutuhkan kabel penghubung dengan jenis Rollover dan adapter RJ-45 to DB-9.
  • 9. Adapter RJ-45 to DB-9 (DB-9 = COM 9 Pin) Perhatikan gambar di bawah ini ; Koneksi antara Cisco Switch dengan PC/LapTop
  • 10. 3. Hyper Terminal Setelah semua terkoneksi dengan benar, nyalakan komputer. Jalankan program Hyper Terminal pada windows.
  • 11. Langkah selanjutnya adalah membuat New Connection. Tentukan nama dan Icon yang akan kita gunakan.
  • 12. Tentukan Port yang di gunakan sebagai inter koneksi dari Switch Cisco Catalyst ke PC kita Misalnya mengunakan Com1.
  • 13. Tentukan setting Port dari Com1 tersebut, seperti gambar di bawah ini.
  • 14. Selanjutnya setelah PC kita konek ke Switch Cisco Catalyst, maka selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
  • 15. Saat pertama kali Switch Cisco Catalyst kita konfigurasi, masih belum ada password, maka kita akan di minta untuk memberikan Password pada Cisco kita.
  • 16. Kita juga dapat melakukan konfigurasi Security untuk Switch Cisco Catalyst lebih lanjut, seperti gambar dibawah ini
  • 17. Selanjutnya Switch Cisco Catalyst kita akan melakuka Refresh dan kita mengulang Login dari awal. Pilih M / Menu.
  • 18. Setelah Login kita sukses, selanjutnya akan tampil menu utama seperti dibawah ini.
  • 19. Menu Console Setting untuk melakukan konfigurasi Username dan Password Switch Cisco Catalyst kita.
  • 20. Menu berikutnya adalah Menu System.
  • 21. Menu System Configuration, untuk mengatur System dari Device Switch Cisco Catalyst kita, termasuk konfigurasi nama Switch, Kontak Name, Lokasi, dll.
  • 22. Selanjutnya menu Network Configuration.
  • 23. Di menu Network Configuration ini di antaranya kita melakukan pengaturan IP Address untuk Remote Access Switch Cisco Catalyst kita.
  • 24. Masukkan IP Address, IP Gateway, Subnet Mask, IP DNS, Domain Name, Management VLAN, dll.
  • 25. Setelah kita berikan IP Address, maka selanjutnya kita dapat melakukan akses melalu Telnet, WebBrowser, Cisco Network Assistant, dll.
  • 26. Berikut ini adalah tampilan akses ke Switch Cisco Catalyst via Telnet.
  • 27. Berikut adalah tampilan akses ke Switch Cisco Catalyst via Web Browser.
  • 28. Berikut ini adalah konfigurasi lebih lanjut pada menu Port Configuration.
  • 29. Diantaranya pengaturan Port aktif atau tidak, pengaturan Full Duplex atau tidak, dll
  • 31. Kerjakan Konfigurasi dasar untuk masing-masing switch dengan: - banner 'admin access only' - hostname teknik0, dan teknik1, berturut turut untuk switch0 dan switch1. - password secret untuk enable ccna3 - password console cisco - password telnet cisco - ip address untuk: - Default gateway: 192.168.1.1 - switch teknik0 vlan 1: 192.168.1.11/24 - switch teknik1 vlan 1: 192.168.1.12/24 - server : 192.168.1.2/24 - masing-masing PC: gunakan DHCP: 192.168.1.20 - 192.168.1.62, 192.168.1.20 - 192.168.1.62 - konfigurasi pada server: DNS server 192.168.1.2 ip ums.ac.id: 192.168.1.2 - Uji koneksi menggunaka ping dari masing-masing device selamat mengerjakan
  • 32. Ahmad_chamsudin@ums.ac.id Paling lambat tgl 13 mei pukul 24.00 Subjec : tugasRS_NIM
  • 33. RELAY Prof. Dr. Nasruddin Noer, M. Eng. Sc
  • 34. TOPIK Pengertian Bagian Utama Prinsip Kerja Jenis Relay
  • 35. TOPIK Pengertian Bagian Utama Prinsip Kerja Jenis Relay
  • 36. Pengertian Relay adalah sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. Simbol beberapa jenis relay Bentuk fisik beberapa jenis relay
  • 37. TOPIK Pengertian Bagian Utama Prinsip Kerja Jenis Relay
  • 38. Bagian Utama Relay Relay terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: 1. Koil : lilitan dari relay 2. Common : bagian yang tersambung dengan NC (dalam keadaan normal) 3. Kontak : terdiri dari NC dan NO
  • 39. Bagian Utama Relay Membedakan NC dengan NO NC (Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common. NO (Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common.
  • 40. TOPIK Pengertian Bagian Utama Prinsip Kerja Jenis Relay
  • 41. Prinsip Kerja Relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
  • 42. TOPIK Pengertian Bagian Utama Prinsip Kerja Jenis Relay
  • 43. Jenis Relay 1. SPST : Single Pole Single Throw. 2. SPDT : Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO. 3. DPST : Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST.
  • 44. Jenis Relay 4. DPDT : Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT. 5. QPDT : Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad Pole Double Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14 pin(termasuk 2 buah untuk koil).
  • 45. Tugas Carilah aplikasi elektronika yang menggunakan relay (di bidang elektronika dan atau di bidang otomotif) Buat laporan mengenai aplikasi relay tersebut yang memuat Uraian singkat Cara kerja aplikasi Rangkaian
  • 46. Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. PENGERTIAN RELAY
  • 49. JENIS-JENIS RELAY 1. SPST - Single Pole Single Throw.
  • 50. 2. SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO. RELAY SPDT
  • 51. 3. DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST. RELAY DPST
  • 52. 4. DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT. RELAY DPDT
  • 53. SYARAT-SYARAT RELAY a. Cepat bereaksi Relay harus cepat bereaksi / bekerja bila sistem mengalami gangguan atau kerja abnormal, top = total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan hubungan tp = waktu bereaksinya rele tcb = waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik b. Selektif Yang dimaksud selektif adalah kecermatan pemilihan dalam mengadakan pengamanan, dalam hal ini menyangkut kordinasi pengamanan dari sistem keseluruhan. cb p op t t t
  • 54. SYARAT-SYARAT RELAY c. Peka /Sensitif Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi, artinya harus cukup sensiitif terhadap gangguan didaerahnya meskipun gangguan tersebut minimum. d. Andal / Reliability Keandalan relay dikatakan cukup baik bila mempunyai harga : 90 s/d 99 %. Misalnya dalam satu tahun terjadi gangguan sebanyak 25x dan relay dapat bekerja dengan semporna sebanyak 23x, maka : Keandalan relay = % 92 25 23
  • 55. KLASIFIKASI RELAY a. Berdasarkan prinsip kerjanya : - relay elektro-magnetis - relay termis - relay elektronis b. Berdasarkan kontruksinya : - tipe angker tarikan - tipe batang seimbang - tipe cakram induksi - tipe kumparan bergerak c. Berdasarkan besaran yang diukur : - relay tegangan - relay arus - relay impedans - relay frekuensi
  • 56. KLASIFIKASI RELAY d. Berdasarkan cara kerja kontrol elemen : - direct acting; kontrol elemen bekerja langsung memutuskan aliran - indirect acting; kontrol elemen hanya digunakan untuk menutup kontak suatu peralatan lain digunakan memutus rangkaian / aliran e. Berdasarkan karakteristiknya : - Instantaneous - Definitte time delay, yaitu relay yang bekerjanya dengan kelambatan waktu - inverse
  • 57. Latihan 1. Jelaskan fungsi relay ? 2. Gambarkan suatu rangkaian sederhana yang fungsi on/off nya menggunakan relay?.
  • 59. Beberapa komponen sistem proteksi Circuit Breaker (PM) Relay Trafo arus (CT) Trafo tegangan (PT) Kabel kontrol Supplay (batere)
  • 60. Proteksi dan automatic tripping Circuit Breaker (CB) dibutuhkan untuk: Mengisolir peralatan yang terganggu agar bagian-bagian yang lainnya tetap beroperasi seperti biasa. Membatasi kerusakan peralatan akibat panas lebih (overheating),
  • 61. Proteksi Beban lebih (overload) Arus Batas (Current Rating) dari elemen sekering dan circuit breaker tidak akan melampui kapasitas arus yang mengalir pada konduktor/ komponen listrik yang diproteksi. Arus batas dari alat proteksi adalah suatu harga arus yang sanggup secara terus menerus mengalirkan arus tanpa kerusakan, jika terjadi beban lebih , arus yang tinggi dari batas normal akan membangkitkan panas pada konduktor yang sebanding dengan kwadrat arus dan waktu (H = I2t)
  • 62. Proteksi Hubung Singkat Proteksi untuk arus hubung singkat biasanya ditentukan oleh impedansi dari rangkaian yang terganggu. Besarnya impedansi dari rangakian biasanya dinyatakan dalam satuan per unit (p.u) atau presentase (%). Arus hubung singkat adalah merupakan arus hubung singkat 3 phasa yang simetris. Besarnya arus gangguan hubung singkat antar dua phasa sama dengan 87% kali besarnya arus hubung singkat 3 phasa. Sedangkan untuk gangguan dua phasa dengan netral tidak lebih dari 50% kali besarnya arus gangguan tiga phasa.
  • 63. Circuit Breaker Circuit breaker seperti halnya sekering adalah merupakan alat proteksi,walaupun circuit breaker dilengkapi dengan fasilitas untuk switching. Dibandingkan dengan sekering, pemakaian circuit breaker lebih bervariasi. Range circuit breaker dapat dikenal mulai dari type miniature circuit breaker (MCB) yang banyak digunakan untuk rangkaian penerangan sampai dengan yang kapasitasnya mega volt ampere pada power house.
  • 64. Untuk keperluan proteksi komersial dan industri lebih banyak digunakan type Moulded Case Circuit Breaker (MCCB). Untuk pemakaian proteksi sistem 3 phasa lebih baik menggunakan circuit brreaker 3 phasa daripada menggunakan sekering, karena circuit breaker akan memberikan pemutusan secara simultan untuk 3 phasa dibandingkan dengan sekering.
  • 65. Klasifikasi Circuit Breaker Thermal Magnetic Thermal magentic Solid state atau electronic
  • 66. Thermal Untuk keperluan tripping type ini menggunakan bimetal yang dipanasi melalui arus beban lebih karena bimetal mengambil waktu untuk menaikkan panas, maka type circuit breaker ini mempunyai karakteristik inverse time limit untuk proteksi Waktu untuk trip tergantung pada kondisi temperatur ruang jadi sangat cocok untuk proteksi kabel atau proteksi yang memerlukan kelambatan waktu pemutusannya.
  • 67. Magnetic Type ini arus beban yang lewat melalui kumparan elektro magnetik akan menarik inti jangkar dan secara mekanik akan melepaskan pegangan circuit breaker dalam posisi ON (terjadi proses tripping). Magnetic circuit breaker akan melengkapi trip yang segera (instanteneous) terutama pada overload yang cukup berat (biaanya 10 kali arus beban penuh) atau pada keadaan hubung singkat. Karena medan magnet cukup kuat untuk menarik jangkar. Karena magnetic circuit breaker type ini operasionalnya bebas dari pengaruh suhu ruang, maka proteksi ini lebih cenderung untuk proteksi hubung singkat.
  • 68. Thermal Magnetic Circuit breaker type ini d ilengkapi dengan thermal element untuk mendapatkan karakteristik dengan kelembaban waktu pemutusan (time delay characteristic) dari fasiltias pengaruh temperatur ruang. Sedangkan action magentik diperlukan untuk pemutusan segera. Bila terjadi beban lebih, maka diperlukan waktu untuk memanasi elemen bimetal (time delay) Dengan beban lebih yang sangat besar atau hubung singkat, maka elemen magnetik yang akan mempengaruhi waktu tripping dan diatur 10 kali arus nominal untuk melengkapi secara lengkap pemutusan instanteneuous dengan interruping time 0,01.
  • 69. Sakering (Fuse) Sakering adalah suatu peralatan proteksi yang umum digunakan. Sekering adalah suatu peralatan proteksi kerusakan yang disebabkan oleh arus berlebihan yang mengalir dan memutuskan rangkaian dengan meleburannya elemen sekering. Ada dua type dasar sekering : 1. Semi enclosed type adalah type untuk arus dengan rating yang rendah dan category of duty yang rendah 2. Cartridge type adalah merupakan type yang mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi (High- ruptring capacity) yang lebih dikenal dengan istilah HRC fuse.
  • 70. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sekering : Arus nominal sekering (current rating) adalah arus yang mengalir secara terus menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan dan kerusakan Tegangan nominal (voltage rating) yaitu tegangan kerja antar konduktor yang diproteksi atau peralatan Time current protection yaitu suatu lengkung karakteristik untuk menentukan waktu pemutusan Pre arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen sekering
  • 71. Arcing time adalah waktu elemen sekering melebur dan memutuskan rangkaian sehingga arus jatuh menjadi nol Minimum fusing current adalah suatu harga minimun dari arus yang akan menyebabkan elemen sekering beroperasi (melebur) Fusing factor adalah suatu perbandingan antara minimum fusing current dengan curret rating dari sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada semi enclosed mempunyai faktor 2 dan untuk type HRC mempunyai faktor serendah mungkin 1,2 Total operating time adalah waktu total yang diambil oleh sekering secara lengkap dapat mengisolasi dengan gangguan.
  • 72. Cut off ini adalah satuan fungsi yang penting sekering HRC. Jika elemen sekering melebur dan membatasi harga arus yang dicapai ini kita kenal dengan sebutan arus cut off Categori of duty. Sekering diklasifikasikan pada kategori kesanggupan dalam menangani gangguan sesuai dengan harga arus prospective pada rangkaian. Katagori A1 dan A2 untuk arus propectif. 1.O.kA dan 4.0 kA. Sedangkan untuk kategori AC3, AC4 dan AC5 untuk arus 16,5 kA, 33 kA
  • 73. rangkuman Proteksi beban lebih ditujukan untuk memberikan perlindungan pada sistem atau peralatan terhadap pemanasan yang berlebihan akibat arus beban yang melebihi nominal. Proteksi beban lebih harus sensitive temperature. Waktu pemutusan menjadi berkurang pada temperature ruang yang tinggi daripada temperature yang rendah Proteksi hubung singkat di dasarkan pada besarnya arus hubung singkat tiga fase simetris yang dikenal dengan sebutan Prospective fault current atau Breaking Current
  • 74. Besarnya arus hubung singkat ditentukan oleh impedansi rangkaian yang terganggu dan dinyatakan dalam satuan per unit (p.u) atau presentase (5). Sumber arus hubung singkat: 1. Generator 2. Motor sinkron atau condenser sinkron 3. Motor induksi.
  • 75. Sekering dan circuit breaker adalah peralatan proteksi untuk beban lebih dan hubung singkat. Berdasarkan sistem pemutusan circuit breaker mempunyai beberapa tipe yaitu: 1. Tipe pemotosan thermal 2. Tipe pemutusan magnetic 3. Tipe pemutusan thermal-magnetik 4. tipe pemutusan solid state atau elektronik.
  • 76. Sekering adalah suatu peralatan proteksi yang umum digunakan yang memproteksi sistem atau komponen terhadap kerusakkan yang disebabkan oleh arus berlebihan. Berdasarkan pemutusan sekering ada duatipe sekering yaitu: 1. Semi enclosed type 2. Cartridge type
  • 77. Dalam pemilihan seksering harus diperhatikan criteria sebagai berikut: 1. Arus nominal sekering (current ratting). 2. Tegangan nominal (voltage ratting). 3. Karakteristik pemutusan sekering (time currentcharacteristics protection). 4. Pre arcing time 5. Arcing time 6. Minimum fussing current 7. Fusing factor 8. Total operatiung time 9. cut off 10. Category of duty
  • 79. JENIS-JENIS TITIK KONTAK 1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO) Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan bila bekerja maka titik kontak akan menutup sehingga mengalirkan arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push Botton untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan kontak selama tombol ditekan. Kontak Belum Bekerja (terbuka) Kontak Bekerja setelah ditekan (tertutup)
  • 80. 2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC) Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga mengalirkan arus listrik. Apabila kontak ini ditekan atau bekerja, maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti. Titik kontak ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk tombol stop karena kontaknya akan membuka, jika tombol ditekan Kontak Belum Bekerja (tertutup) Kontak Bekerja setelah ditekan (terbuka)
  • 81. 3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC) Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas. Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak. Apabila kontak belum bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan kontak lain (NC) sedangkan kontak yang lain akan terbuka (NO). Setelah bekerja terjadi sebaliknya. Kontak Belum Bekerja Kontak Bekerja setelah ditekan Kontak NC Kontak NO Kontak NC Kontak NO
  • 82. Jenis-Jenis Saklar Manual Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya.Dengan kata lain pengoperasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.
  • 83. SPST 1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch) Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah. Fungsinya untuk memutus dan menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik dengan daya kurang dari 1 PK. 2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch) Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Saklar ini dapat bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub positif atau fasanya saja 3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch) Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat memutus dan menghubung saja. SPDT DPST
  • 84. 4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch) Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor listrik dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor listrik. 5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch) Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya 6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch). Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan pada instalasi motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana DPDT TPST TPDT
  • 85. 7. Drum Switch Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan posisi handle (tangkai) penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada motor-motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada dinding mesinnya. Pada bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk pemasangan pipa.
  • 86. A B C D E 8. Cam switch (saklar putar cam) Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Cam switch banyak digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa. Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak- kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.
  • 87. 9. Push Button Push Button merupakan suatu jenis saklar yang banyak dipergunakan dalam rangkaian pengendali dan pengaturan. Saklar ini bekerja dengan prinsip titik kontak NC atau NO saja, kontak ini memiliki 2 buah terminal baut sebagai kontak sambungan. Sedangkan yang memiliki kontak NC dan NO kontaknya memiliki 4 buah terminal baut. Push button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol dan saklar ini akan memutus atau menghubung sesuai dengan jenisnya. Bila tekanan dilepas maka kontak akan kembali ke posisi semula
  • 88. Dari konstruksinya, maka push button dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu: a. Tipe Normally Open (NO) Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir b. Tipe Normally Close (NC) Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus
  • 89. c. Tipe NC dan NO Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup
  • 90. On Off AC Off On AC Pada gambar disamping, posisi push button pada kondisi normal (belum ditekan) maka lampu 1 (hijau) yang akan hidup (on) dan lampu 2 (merah) akan mati (off) Setelah ditekan, posisi push button akan berubah, sehingga lampu 1 (hijau) akan mati (off) sedangkan lampu 2 (merah) akan hidup (on) lihat gambar disamping.
  • 91. SAKLAR ELEKTROMEKANIK (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik.
  • 92. Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya.Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak-kontaknya dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tegangan DC atau AC. Pada tegangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar. Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
  • 93. Pada gambar disamping kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO. Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.
  • 94. Contoh kontaktor Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis. Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain.
  • 96. Notasi dan penomoran kontak-kontak kontaktor Kontak Notasi Jenis Kontak Penggunaan Huruf Angka Utama L1 L2 L3 R S T U V W 1 3 5 2 4 6 NO NO Ke Jala-jala Ke Motor Bantu - - 13 14 NO Pengunci 19 20 31 32 NO Fungsi Lain Dsb 21 22 41 42 dsb NC Pengaman dan Fungsi lain Kumparan Magnet (COIL) Notasi Huruf a - b A1 - A2
  • 97. Keuntungan dan kerugian kontaktor 1. Keuntungan: Pelayanannya mudah Momen kontak cepat 2. Kerugian: Mahal harganya, Perawatannya cukup sukar, Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi.
  • 98. Pemakaian Kontaktor Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan laboratonium. Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik. Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian yang khusus memberikan hubungan beban dengan sumber tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
  • 99. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR) Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap beban lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban. Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama (biasanya nomer 2,4,6) sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih.
  • 100. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain: Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak Terjadinya hubung singkat Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa. Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka) :
  • 101. Prinsip Kerja TOR TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan bimetal. Apabila bimetal terkena arus yang tinggi, akan timbul panas sehingga bimetal akan memuai dan melengkung. Setelah itu akan menggerakkan mekanisme penggerak untuk memutuskan arus. Bimetal Terkena Panas
  • 102. Diagram Kontak TOR Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor magnet Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur dengan memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai didapat harga yang diinginkan
  • 103. TIME DELAY RELAY Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain. Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi magnet dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.
  • 104. Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisian kapasitor. Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO T Kumparan timer Kontak langsung Kontak
  • 105. Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki koil (sebagai contoh pada gambar yaitu kaki 2 dan 7), sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya 4 3 2 1 8 7 6 5 INPUT 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8