Dokumen tersebut membahas tentang proses segmentasi pada zigot, mulai dari pengertian segmentasi, ciri-cirinya, bidang segmentasi, sifat-sifatnya, macam-macam segmentasi, dan pola-pola segmentasi. Proses segmentasi merupakan pembelahan zigot berulang-ulang menjadi sel-sel kecil yang disebut blastomere hingga terbentuk blastula.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Gastrulasi adalah proses transformasi blastula menjadi gastrula dengan tiga lapisan sel (ektoderm, mesoderm, endoderm). Proses ini melibatkan invaginasi dan migrasi sel dari permukaan ke dalam untuk membentuk lapisan baru. Hasil akhir gastrulasi adalah embrio dengan tiga lapisan sel yang akan berkembang menjadi jaringan dan organ.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Berdasarkan hasil praktikum tentang keanekaragaman pada hewan dan tumbuhan, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis keanekaragaman yaitu gen dan spesies. Keanekaragaman gen mempengaruhi struktur morfologi sedangkan keanekaragaman jenis tidak mempengaruhi struktur. Hewan yang diamati umumnya masuk kategori jenis sedangkan tumbuhan masuk kategori gen kecuali padi.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Dokumen tersebut membahas tentang regenerasi organ pada kecebong dan cicak setelah mendapat perlakuan berbeda seperti pemotongan ekor secara tegak lurus dan miring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui percepatan regenerasi organ antara kecebong dan cicak serta pengaruh dari berbagai perlakuan terhadap proses regenerasi tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Reproduksi pada hewan dilakukan secara aseksual atau seksual. Reproduksi seksual melibatkan gamet jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan baru, sedangkan aseksual tidak melibatkan gamet. Kebanyakan vertebrata hanya bereproduksi secara seksual melalui pembuahan gamet di dalam atau luar tubuh.
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang bersifat diouse, dengan organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Terdapat strobilus jantan berbentuk kerucut dan strobilus betina tidak berbentuk kerucut. Strobilus mengandung mikrospora dan makrospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Proses pembuahan melibatkan pergerakan serbuk sari dan sperma menuju ov
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
油
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)dewisetiyana52
油
1. Preparat whole mount protozoa bertujuan untuk melihat struktur sel protozoa secara utuh tanpa pengirisan, dengan mewarnai inti sel dan sitoplasma menggunakan hematoksilin dan eosin.
2. Jenis protozoa yang teramati adalah Paramecium sp., tetapi struktur selnya sulit dilihat karena pewarnaan kurang sempurna.
3. Beberapa kesalahan dalam pembuatan preparat seperti pengolesan perekat dan pencucian men
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis pada angiospermae meliputi proses pembentukan dan pemasakan mikrospora di dalam antera hingga terbentuknya sperma. Sel induk mikrospora mengalami meiosis menghasilkan 4 mikrospora haploid yang membentuk tetrad. Setiap mikrospora tumbuh menjadi polen yang berisi inti vegetatif dan generatif. Inti generatif membelah membentuk 2 inti sperma.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Dokumen tersebut membahas tentang regenerasi organ pada kecebong dan cicak setelah mendapat perlakuan berbeda seperti pemotongan ekor secara tegak lurus dan miring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui percepatan regenerasi organ antara kecebong dan cicak serta pengaruh dari berbagai perlakuan terhadap proses regenerasi tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Reproduksi pada hewan dilakukan secara aseksual atau seksual. Reproduksi seksual melibatkan gamet jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan baru, sedangkan aseksual tidak melibatkan gamet. Kebanyakan vertebrata hanya bereproduksi secara seksual melalui pembuahan gamet di dalam atau luar tubuh.
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang bersifat diouse, dengan organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Terdapat strobilus jantan berbentuk kerucut dan strobilus betina tidak berbentuk kerucut. Strobilus mengandung mikrospora dan makrospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Proses pembuahan melibatkan pergerakan serbuk sari dan sperma menuju ov
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
油
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)dewisetiyana52
油
1. Preparat whole mount protozoa bertujuan untuk melihat struktur sel protozoa secara utuh tanpa pengirisan, dengan mewarnai inti sel dan sitoplasma menggunakan hematoksilin dan eosin.
2. Jenis protozoa yang teramati adalah Paramecium sp., tetapi struktur selnya sulit dilihat karena pewarnaan kurang sempurna.
3. Beberapa kesalahan dalam pembuatan preparat seperti pengolesan perekat dan pencucian men
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis pada angiospermae meliputi proses pembentukan dan pemasakan mikrospora di dalam antera hingga terbentuknya sperma. Sel induk mikrospora mengalami meiosis menghasilkan 4 mikrospora haploid yang membentuk tetrad. Setiap mikrospora tumbuh menjadi polen yang berisi inti vegetatif dan generatif. Inti generatif membelah membentuk 2 inti sperma.
Dokumen tersebut membahas tentang lipid. Lipid adalah biomolekul yang tidak larut dalam air dan dapat larut dalam pelarut organik nonpolar. Lipid memiliki berbagai fungsi seperti sebagai cadangan energi, komponen membran sel, dan pembawa vitamin. Lipid diklasifikasikan berdasarkan struktur kimianya seperti trigliserida, fosfolipida, dan kolesterol.
Embriogenesis adalah proses perkembangan zigot menjadi individu primitif melalui beberapa tahapan seperti cleavage, blastula, dan gastrula. Cleavage adalah pembelahan zigot menjadi sel-sel kecil. Blastula adalah bola sel yang membentuk rongga di dalamnya. Gastrula memiliki tiga lapisan sel yang membentuk embrio.
Tubuh platyhelminthes tersusun atas tiga lapisan dan bersimetri bilateral. Hewan ini memiliki sistem pencernaan, reproduksi, dan ekskresi yang sederhana. Contohnya adalah Planaria dan Fasciola hepatica yang memiliki siklus hidup kompleks melibatkan inang.
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranIndra Diputra
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pasar, pemasaran, dan manajemen pemasaran. Secara ringkas, pasar terdiri atas orang-orang dengan kebutuhan dan kemampuan belanja, pemasaran adalah proses pertukaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sedangkan manajemen pemasaran adalah proses mengelola program pemasaran untuk menciptakan nilai bagi konsumen dan perusahaan.
Telur burung memiliki tipe telur Megalesital dengan pembelahan meroblastik partial. Pembelahan awal membentuk morula, kemudian blastula berbentuk discoblastula dengan area opaca dan pelucida. Proses selanjutnya adalah gastrulasi yang membentuk ektoderm, endoderm, dan mesoderm melalui daerah unsur primitif dan nodus Hensen.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
3. x
SEGMENTASI BLASTULASIPENDAHULUAN
Pada bab terdahulu, Anda telah
mempelajari periode embryo pada tahap
fertilisasi.
Setelah tahap ini, maka selanjutnya zigot
akan mengalami periode pertumbuhan
awal.
Periode ini ada 4 tingkat yaitu:
1.Tingkat segmentasi
2.Tingkat blastula
3.Tingkat gastrula
4.Tingkat tubulasi
BLASTULASIAWAL BLASTULASI
MENGINGAT KEMBALI
SKEMA PERIODE AWAL
7. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Dalam Ilmu Embriologi,
Segmentasi atau Pembelahan
adalah suatu proses dimana
zigot membelah berulang kali
sampai terdiri dari berpuluh
sel kecil yang disebut
blastomere. Keadaan ini
berlangsung secara mitosis.
SEGMENTASI BLASTULASIBLASTULASIAWAL
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
BLASTULASIPENDAHULUAN
8. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIBLASTULASIAWAL
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
BLASTULASIPENDAHULUAN
9. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
Menurut Balinsky, ciri-ciri segmentasi, yaitu:
1. Adanya transformasi zigot.
2. Ukuran embrio tidak bertambah.
3. Bentuk umum embrio tidak berubah.
4. Adanya transformasi subtansi sitoplasma.
5. Bagian utama sitoplasma telur tetap sama seperti
awal pembelahan.
6. Rasio sitoplasma inti pada awal pembelahan sangat
rendah.
BLASTULASI
Fertilisasi dan Segmentasi
PENDAHULUAN
10. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASIAWAL BLASTULASI
4 Bidang
Segmentasi
klik untuk
tampilkan gambar
Meridian
Vertikal
Equatorial
Latitudinal
PENDAHULUAN
11. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASIAWAL BLASTULASI
Meridian
Keterangan:
KA= Kutub
Animal
KV= Kutub
Vegetal
PENDAHULUAN
15. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Sifat-Sifat Segmentasi
1. Segmentasi hanya berlangsung di daerah
germinal disc pada telur megalecithal.
2. Bidang equator serat gelendong tiap
segmentasi selalu terletak di medial.
3. Setelah segmentasi, kedua sel anak yang
terjadi sama besar.
BLASTULASI
Sel anak sama
besar
PENDAHULUAN
16. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
BLASTULASI
Macam-Macam
Segmentasi
klik untuk
tampilkan gambar
Holoblastik
Meroblastik
Perantara Holo
dan Meroblastik
PENDAHULUAN
17. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
BLASTULASI
HOLOBLASTIK
Segmentasi mengenai
seluruh daerah zigot.
Terdiri dari dua yaitu
Holoblastik Teratur dan
Holoblastik Tak Teratur.
PENDAHULUAN
18. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
BLASTULASI
MEROBLASTIK
Segmentasi hanya
pada sebagian zigot.
PENDAHULUAN
19. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
SEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
BLASTULASI
PERANTARA
HOLO DAN
MEROBLASTIK
Segmentasi yang tak
seluruhnya mencapai
ujung daerah kutub
vegetal.
PENDAHULUAN
20. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Berdasarkan simetri dan tipe pembelahannya,
pembelahan pada zigot dapat dikelompokkan
menjadi (klik untuk memilih):
Pembelahan Radial Holoblastik
Pembelahan Spiral Holoblastik
Pembelahan Bilateral Holoblastik
Pembelahan Rotasional Holoblastik
Pembelahan Diskoidal Meroblastik
Pembelahan Superfisial Meroblastik
BLASTULASIPENDAHULUAN
21. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Pembelahan Radial Holoblastik
Pembelahan dimana blastomer-blastomer yang
terdapat pada bagian kutub anima telur terletak
tepat di atas blastomer yang ada pada bagian
vegetatif, sehingga pola blastomer adalah radial
simetris, misalnya pembelahan pada
echinodermata dan amphioxus.
BLASTULASIPENDAHULUAN
23. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Pembelahan Spiral Holoblastik
Pembelahan dimana orientasi spindel mitosis
bukan tegak lurus dengan sumbu anima-
vegetatif telur, tetapi orientasinya adalah miring
sehingga blastomer-blastomer yang dihasilkan
tidak terletak tepat di atas atau di bawah
blastomer-blastomer yang lain. Contoh pada
annelida, turbellaria, dan semua jenis molluska
kecuali cephalopoda.
BLASTULASIPENDAHULUAN
25. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Pola pembelahan spiral (a) sinistral, dan (b)
dekstral
BLASTULASIPENDAHULUAN
26. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Pembelahan Bilateral Holoblastik
Pembelahan dimana dua dari empat blastomer
yang dihasilkan dari dua kali pembelahan
berukuran lebih besar dari dua sel lainnya,
sehingga membentuk sebuah bidang bilateral
simetris. Dijumpai terutama pada ascidian
(tunicata) dan nematoda.
BLASTULASIPENDAHULUAN
28. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Pembelahan Rotasional Holoblastik
Pembelahan yang membentuk rotasi dengan ciri-
cirinya yaitu: waktu pembelahannya relatif
lambat, dan orientasi blastomer-blastomernya
sangat khas. Pembelahan rotasional holoblastik
dijumpai pada mamalia, misalnya mencit dan
manusia.
BLASTULASIPENDAHULUAN
30. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Pembelahan Diskoidal Meroblastik
Pembelahan yang hanya berlangsung pada
blastodisk yang terdapat pada kutub anima telur,
sedangkan yolk tidak turut membelah.
Pembelahan diskoidal meroblastik dapat
dijumpai pada ikan, reptil dan burung.
BLASTULASIPENDAHULUAN
32. x
SEGMENTASI BLASTULASI
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
SEGMENTASI BLASTULASIAWAL
PENGERTIAN SEGMENTASI
CIRI-CIRI SEGMENTASI
BIDANG SEGMENTASI
SIFAT-SIFAT SEGMENTASI
MACAM SEGMENTASI
POLA-POLA SEGMENTASI
Pembelahan Superfisial Meroblastik
Pembelahan dimana inti zigot pada bagian
tengah telur membelah secara mitosis beberapa
kali tanpa diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Pembelahan superficial meroblastik
dapat dijumpai pada serangga dan arthropoda
lainnya.
PENDAHULUAN
35. x
SEGMENTASI BLASTULASIBLASTULASISEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN BLASTULASI
BLASTULASI
MACAM BLASTULASI
Blastulasi atau pemblastulaan
adalah proses pembentukan
blastula. Blastula adalah
embrio yang memiliki rongga
yang terbentuk saat sel-sel
morula mengalami pembelahan
terus menerus, rongga ini
makin lama makin besar dan
berisi.
DAERAH BAKAL
PENDAHULUAN
38. x
SEGMENTASI BLASTULASIBLASTULASISEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN BLASTULASI
BLASTULASI
MACAM BLASTULASI Coeloblastula (Bentuk Bola)
Disebut juga blastula bundar. Berasal
dari telur homolecithal dan mediolecthial.
Yang homolecithal ialah yang mengalami
pembelahan secara holoblastik teratur.
Contohnya pada Amphioxus dan Katak.
DAERAH BAKAL
PENDAHULUAN
40. x
SEGMENTASI BLASTULASIBLASTULASISEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN BLASTULASI
BLASTULASI
MACAM BLASTULASI Discoblastula (Bentuk Cakram)
Disebut juga blastula gepeng. Berasal
dari telur homolecithal yang mengalami
pembelahan holoblastik tak teratur, dan
telur megalecthial yang membelah
secara meroblastik. Blastula berada
diatas yolk atau jaringan penyalur
makanan.
DAERAH BAKAL
PENDAHULUAN
41. x
SEGMENTASI BLASTULASIKOMPETENSI BAB BLASTULASIPENDAHULUAN SEGMENTASIAWAL
PENGERTIAN BLASTULASI
BLASTULASI
MACAM BLASTULASI
DAERAH BAKAL
Irisan Meridian Discoblastula