際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Rani Tiara Desty, S.K.M., M.Kes
Pengantar Epidemiologi
BAHAN KAJIAN
1  Konsep dasar epidemiologi dan manfaat epidemiologi
2  Konsep dasar penyakit dan proses terjadinya penyakit
3  Ukuran epidemiologi
4  Riwayat alamiah penyakit dan tahap pencegahan
5  Desain studi epidemiologi
6  Penyakit menular dan penyakit tidak menular
7  Surveilans Epidemiologi
8  Kejadian Luar Biasa
EPIDEMIOLOGI
DARI BAHASA YUNANI:
Pada atau tentang
Epi :
Penduduk
Demos:
 ilmu
Logos :
Ilmu yang mempelajari tentang penduduk
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Secara etimologis epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang
berhubungan dengan peristiwa yang banyak terjadi pada rakyat, yakni penyakit
dan kematian yang diakibatkannya yang disebut epidemi.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan-
determinan yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian pada
populasi tertentu dan menerapkan studi untuk mengendalikan masalah-
masalah kesehatan.
Epidemiologi lebih berorientasi pada populasi yang meliputi proses penelitian,
pencegahan, evaluasi dan perencanaan.
DEFINISI MENURUT PARA AHLI
Hirsch (1883)
 Epid adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada
manusia pada saat tertentu diberbagai tempat dibumi dan mengkaitkan dengan
kondisi eksternal dipengaruhi Hipocratic theory & miasmatic
Greenwood (1934)
 Epid adalah suatu ilmu tentang penyakit dan segala macam kejadian.
W. Hamton Frost (1972)
 Epid adalah pengetahuan tentang berbagai fenomena (mass phenomena) penyakit
infeksi / sebagai riwayat alamiah (natural history) penakit menular
Mac Mahon (1970)
 Epid adalah studi tentang penyebaran penyakit dan penyebabnya pada manusia
dan mengapa terjadi penyebaran semacam itu.
Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kesehatan masyarakat bertujuan melindungi, memelihara, memulihkan, dan meningkatkan
kesehatan populasi.
Sedang epidemiologi memberikan kontribusinya dengan mendeskripsikan distribusi penyakit
pada populasi, meneliti paparan faktor-faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan
terjadinya perbedaan distribusi penyakit tersebut.
Pengetahuan tentang penyebab perbedaan distribusi penyakit selanjutnya digunakan untuk
memilih strategi intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada
populasi, dengan cara mengeliminasi, menghindari, atau mengubah faktor penyebab tersebut.
Frekuensi
Distribusi
Determinan
Berdasarkan
definisi-
definisi
tersebut di
atas,
terkandung
tiga komponen
penting dalam
epidemiologi,
yaitu :
FREKUENSI
Menujunkan besarnya masalah kesehatan
Kegiatan yang dilakukan:
 Menemukan masalah
 Melakukan pengukuran
DISTRIBUSI
Menunjukan
pengelompokan masalah
kesehatan menurut suatu
keadaan tertentu meliputi:
 orang (person)
 Tempat (place)
 waktu (time).
Artinya, epidemiologi mendeskripsikan
penyebaran penyakit pada populasi
menurut faktor sosio-ekonomi-demografi-
geografi, seperti umur, jenis kelamin,
pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan,
ras, keyakinan agama, pola makan,
kebiasaan, gaya hidup, tempat tinggal,
tempat bekerja, tempat sekolah, dan
waktu terjadinya penyakit.
DETERMINAN
Adalah faktor yang mempengaruhi, berhubungan atau
memberi risiko terhadap terjadinya penyakit/ masalah
kesehatan.
Merupakan kelanjutan dua komponen terdahulu,
karena pengetahuan tentang frekuensi dan distribusi
penyakit diperlukan untuk menguji hipotesis
epidemiologi:
jadi menunjukkan faktor penyebab dari suatu
masalah kesehatan, baik yang menerangkan
frekuensi, penyebaran dan penyebab munculnya
masalah kesehatan.
SEJARAH EPIDEMIOLOGI
Hippocrates adalah seorang filsuf dan
dokter Yunani, yang dikenal sebagai
Bapak Kedokteran Modern.
Kontribusi terbesar dibidang epidemiologi
yg diberikan Hippocrates adalah
observasi epidemiologi.
Selain itu, Hippocrates jg membuat
beberapa observasi ttg perilaku manusia
dalam populasi.
Hippocrates berpendapat bahwa penyakit
terjadi krn interaksi antara = host-agent-
environment (penjamu-agen-lingkungan).
Hippocrates (460-377 SM)
Antonio Van Leeuwenhoek
(1632-1732)
Leeuwenhoek seorang
ilmuan yg menemukan
Mikroskop, penemu
bakteri dan parasit, penemu
spermatozoa.
Penemuan bakteri telah
membuka tabir suatu
penyakit yg berguna utk
analisis epidemiologi
selanjutnya.
Dr. Jenner melakukan penelitian pd laki-laki dan
gadis pemerah susu menderita cacar sapi dan
tdk terkena penyakit cacar.
Dr. Jenner membuat hubungan zoonotik dan
epidemiologis antara smallpox dan cowpox dan
ingin melazimkan penggunaan proses inokulasi.
Menurut pengamatan Jenner, jika seseorang
menderita cowpox, ia tidak akan terkena
smallpox bila terpajan.
Cowpox ternyata memberikan perlindungan
terhadap smallppox.
Dr. Jenner menemukan vaksinasi untuk smallpox
berdasarkan pengetahuan ini. Vaksin ini
digunakan untuk melindungi manusia terhadap
smallpox.
Dr. Edward Jenner (1749-1823)
Snow yg paling terkenal sbg pelopor dibidang
epidemiologi. Di bagian akhir karirnya, Snow
menyelenggarakan dua investigasi penting
tentang kolera. Bagian karir epidemiologi Snow
mempelajari perjangkitan kolera di SoHo district
London di Broad Street
Akhir karirnya pd epidemiologi, Snow
mempelajari epidemic, dimana dia
membandingkan angka rata-rata kematian dari
kolera dgn sumber air dari perusahaan air yg
berbeda di London yaitu Lambeth Water
Company dan the Southwark and Vauxhal Water
Company Area.
Snow menyadari bahwa faktor umum di antara
korban adalah penggunaan komunal tertentu
pompa air. Snow langsung menanganinya dan
akhirnya wabah kolera pun mereda.
John Snow (1813-1858)
ERA EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KRONIS
Pada pertengahan abad ke
20, morbiditas dan mortalitas
penyakit infeksi mengalami
penurunan signifikan di
negara-negara Barat
Tetapi masalah morbiditas
dan mortalitas beralih ke
penyakit kardiovaskuler.
Booming ekonomi telah mengubah
Amerika menjadi negara makmur,
dengan mobil, televisi, sigaret, daging
dan telur. Tetapi kemakmuran itu harus
dibayar dengan harga mahal. Makin
banyak orang meninggal karena
serangan jantung.
Implikasinya, epidemiologi penyakit
kronis merupakan bidang baru riset
pada pertengahan abad ke 20
EPIDEMIOLOGI SOSIAL
Emile Durkheim merampungkan studinya
yang menghubungkan bunuh diri dengan
aneka keadaan psikopatologis (misalnya,
kegilaan), ras, hereditas, iklim, musim,
perilaku imitatif, faktor-faktor egoistik
(misalnya, agama), altruisme (lebih
memprioritaskan kebutuhan dan perasaan
orang lain ketimbang dirinya sendiri),
anomie (instabilitas sosial), dan fenomena
sosial lainnya.
Merupakan contoh awal studi epidemiologi
sosial, meneliti pengaruh faktor psiko-sosial
terhadap kesehatan populasi
Tetapi nama "epidemiologi sosial" itu sendiri
baru diperkenalkan pertengahan abad ke-
20 oleh Alfred Yankauer
Hipotesis yang diuji, keterpisahan sosial
meningkatkan risiko kematian fetus dan bayi.
Epidemiologi sosial berkembang seiring
dengan makin diterimanya pandangan
holistik tentang kesehatan dan
berkembangnya "kedokteran sosial" sejak
pertengahan Perang Dunia ke I dan II
EPIDEMIOLOGI NUTRISI
Epidemiologi nutrisi adalah studi yang
mempelajari faktor-faktor risiko
nutrisional yang mempengaruhi status
kesehatan dan penyakit pada populasi
manusia.
Epidemiologi nutrisi sudah dikenal sejak
tiga abad yang lalu ketika James Lind
(1716-1794) melakukan eksperimen
yang memeragakan bahwa scurvy yang
banyak dijumpai pada masyarakat di
Inggris dan Eropa waktu itu dapat
diobati dan dicegah dengan buah jeruk.
Zat aktif dari konsentrat jeruk itu sendiri,
yakni asam askorbat, baru ditemukan
175 tahun kemudian.
EPIDEMIOLOGI MOLEKULER
Epidemiologi molekuler sesungguhnya
telah digunakan untuk pertama kali
pada 1973 oleh Kilbourne dalam artikel
bertajuk The molecular epidemiology
of influenza". Tema itu kemudian
dipopulerkan oleh buku Molecular
Epidemiology: Principles and Practice"
yang ditulis Schulte and Perera
Epidemiologi molekuler merespons
kebutuhan itu dengan mengintegrasikan
teknik biologi molekuler ke dalam riset
epidemiologi klasik.
Epidemiologi molekuler merupakan
cabang epidemiologi yang mempelajari
efek interaksi gen-lingkungan terhadap
risiko terjadinya penyakit.
Epidemiologi molekuler berguna untuk
mempelajari dengan etiologi, distribusi,
dan pencegahan penyakit pada
keluarga dan lintas populasi.
EPIDEMIOLOGI KLINIK
Epidemiologi tidak hanya bermanfaat
untuk upaya peningkatan kesehatan
masyarakat tetapi juga berguna dalam
praktik individual kedokteran klinis.
Penerapan konsep dan metode-metode
yang logis dan kuantitatif dari
epidemiologi untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam
pelayanan klinis kepada pasien, baik
masalah diagnostik, prognostik,
terapetik, maupun preventif, disebut
epidemiologi klinik
TAHAPAN SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI
1. Tahap Pengamatan
Cara awal utk mengetahui frekuensi dan distribusi suatu masalah
kesehatan serta faktor-faktor yg mempengaruhinya, dilakukan dgn
pengamatan (observasi). Dari hasil pengamatan tsb Hippocrates berhasil
menyimpulkan adanya hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit
dgn lingkungan.
Sekalipun Hippocrates tidak berhasil membuktikan pendapatnya karena
pengetahuan utk itu belum berkembang, tetapi apa yg dikemukakan
Hippocrates dipandang sebagai landasan perkembangan selanjutnya dari
epidemiologi.
Tahap perkembangan awal epidemiologi yang seperti ini dikenal
dengan nama Tahap Penyakit dan Lingkungan.
2. Tahap Perhitungan
Pada tahap ini upaya utk mengukur frekuensi dan distribusi suatu masalah
kesehatan, dilakukan dengan bantuan ilmu hitung.
Ilmu hitung termasuk dalam epidemiologi berkat jasa John Graunt dlm melakukan
pencatatan dan perhitungan thd angka kematian yg terjadi di kota London.
John Graunt tidak melanjutkan penelitiannya dalam epidemiologi, tetapi beralih kpd
peristiwa-peristiwa kehidupan. John Graunt lebih dikenal dengan sebutan Bapak
Statistik Kehidupan.
Tahap kedua perkembangan epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama
Tahap Menghitung dan Mengukur.
3. Tahap Pengkajian
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh William Farr yg melakukan pengkajian
data. Dari pengkajian ini dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa
kehidupan dgn keadaan kesehatan masyarakat, seperti: adanya hubungan status
pendidikan dengan tingkat sosial ekonomi penduduk.
Cara kerja yg sama juga dilakukan secara terpisah oleh John Snow yg menemukan
adanya hubungan antara timbulnya penyakit kolera dgn sumber air minum
penduduk. John Snow menganalisa pada dua perusahaan air minum di London yakni
Lambeth Company dan Southwark & Vauxhall Company.
Pekerjaan yg dilakukan oleh William Farr dan John Snow ini hanya melakukan
pengkajian data yg telah ada, dalam arti yg terjadi secara alamiah, bukan dari
data hasil percobaan. Karena pengkajian data alamiah inilah, maka tahap
perkembangan epidemiologi pada waktu itu dikenal dengan nama Tahap
Eksperimental Alamiah.
4. Tahap Uji Coba
Cara kerja uji coba tidak sekedar mengkaji data alamiah saja, tetapi mengkaji data yg
diperoleh dari suatu uji coba yg dengan sengaja dilakukan.
Uji coba ini telah lama dikenal dikalangan kedokteran, misalnya Lind yg melakukan
pengobatan kekurangan Vitamin C dgn pemberian jeruk.
Selain itu, Jenner jg melakukan uji coba vaksin cacar pd manusia. Penyakit itu disebabkan
oleh sesuatu yg infeksius maupun non infeksius.
Tahap perkembangan epidemiologi ini lebih dikenal dgn nama Tahap eksperimen atau
tahap studi intervensi.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Dasar epidemiologi (20)

Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
Nico Robin
01.pengantar-epidemiologi.pptx
01.pengantar-epidemiologi.pptx01.pengantar-epidemiologi.pptx
01.pengantar-epidemiologi.pptx
RoniIrawan15
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
RabiatulAdewia
Epidemiologi
Epidemiologi Epidemiologi
Epidemiologi
BobiHandoko2
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
Rai Syifa
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
Teuku Fadli Sani
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
fikri asyura
Ppt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatPpt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakat
lis yulitasari
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
Yusuf Budiman
Materi epidemiologi .
Materi epidemiologi .Materi epidemiologi .
Materi epidemiologi .
Azizah Azizah
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
Lilik Sholeha
Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1
Suchi Purwantydj Gogi
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
Nova Ci Necis
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
AuliaDwiJuanita
EPIDEMILOGI
EPIDEMILOGIEPIDEMILOGI
EPIDEMILOGI
EDIS BLOG
Ruang lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologiRuang lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologi
FahreKY
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
AsepSaefunnajat
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
AnnaMurniNasution
2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
rsd kol abundjani
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
Nico Robin
01.pengantar-epidemiologi.pptx
01.pengantar-epidemiologi.pptx01.pengantar-epidemiologi.pptx
01.pengantar-epidemiologi.pptx
RoniIrawan15
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
RabiatulAdewia
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
Rai Syifa
Ppt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatPpt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakat
lis yulitasari
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
Yusuf Budiman
Materi epidemiologi .
Materi epidemiologi .Materi epidemiologi .
Materi epidemiologi .
Azizah Azizah
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
Lilik Sholeha
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
Nova Ci Necis
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
AuliaDwiJuanita
EPIDEMILOGI
EPIDEMILOGIEPIDEMILOGI
EPIDEMILOGI
EDIS BLOG
Ruang lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologiRuang lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologi
FahreKY
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
AsepSaefunnajat

More from Rani267816 (9)

PROPOSAL_PENELITIAN dan sistematika penelitian.ppt
PROPOSAL_PENELITIAN dan sistematika penelitian.pptPROPOSAL_PENELITIAN dan sistematika penelitian.ppt
PROPOSAL_PENELITIAN dan sistematika penelitian.ppt
Rani267816
PENYAJIAN_DATA Penelitian dengan SPSS.pptx
PENYAJIAN_DATA Penelitian dengan SPSS.pptxPENYAJIAN_DATA Penelitian dengan SPSS.pptx
PENYAJIAN_DATA Penelitian dengan SPSS.pptx
Rani267816
Sikap dan Tingkah Laku pada Manusia-5.ppt
Sikap dan Tingkah Laku pada Manusia-5.pptSikap dan Tingkah Laku pada Manusia-5.ppt
Sikap dan Tingkah Laku pada Manusia-5.ppt
Rani267816
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
Rani267816
PPT-UEU-Pembiayaan-Penganggaran-Kesehatan-Pertemuan-11.pptx
PPT-UEU-Pembiayaan-Penganggaran-Kesehatan-Pertemuan-11.pptxPPT-UEU-Pembiayaan-Penganggaran-Kesehatan-Pertemuan-11.pptx
PPT-UEU-Pembiayaan-Penganggaran-Kesehatan-Pertemuan-11.pptx
Rani267816
14 KHASIAT OBAT.pptx
14 KHASIAT OBAT.pptx14 KHASIAT OBAT.pptx
14 KHASIAT OBAT.pptx
Rani267816
Ketenagakerjaan.pptx
Ketenagakerjaan.pptxKetenagakerjaan.pptx
Ketenagakerjaan.pptx
Rani267816
FERTILITAS.pptx
FERTILITAS.pptxFERTILITAS.pptx
FERTILITAS.pptx
Rani267816
PENGANTAR KEPENDUDUKAN.pptx
PENGANTAR KEPENDUDUKAN.pptxPENGANTAR KEPENDUDUKAN.pptx
PENGANTAR KEPENDUDUKAN.pptx
Rani267816
PROPOSAL_PENELITIAN dan sistematika penelitian.ppt
PROPOSAL_PENELITIAN dan sistematika penelitian.pptPROPOSAL_PENELITIAN dan sistematika penelitian.ppt
PROPOSAL_PENELITIAN dan sistematika penelitian.ppt
Rani267816
PENYAJIAN_DATA Penelitian dengan SPSS.pptx
PENYAJIAN_DATA Penelitian dengan SPSS.pptxPENYAJIAN_DATA Penelitian dengan SPSS.pptx
PENYAJIAN_DATA Penelitian dengan SPSS.pptx
Rani267816
Sikap dan Tingkah Laku pada Manusia-5.ppt
Sikap dan Tingkah Laku pada Manusia-5.pptSikap dan Tingkah Laku pada Manusia-5.ppt
Sikap dan Tingkah Laku pada Manusia-5.ppt
Rani267816
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
Rani267816
PPT-UEU-Pembiayaan-Penganggaran-Kesehatan-Pertemuan-11.pptx
PPT-UEU-Pembiayaan-Penganggaran-Kesehatan-Pertemuan-11.pptxPPT-UEU-Pembiayaan-Penganggaran-Kesehatan-Pertemuan-11.pptx
PPT-UEU-Pembiayaan-Penganggaran-Kesehatan-Pertemuan-11.pptx
Rani267816
14 KHASIAT OBAT.pptx
14 KHASIAT OBAT.pptx14 KHASIAT OBAT.pptx
14 KHASIAT OBAT.pptx
Rani267816
Ketenagakerjaan.pptx
Ketenagakerjaan.pptxKetenagakerjaan.pptx
Ketenagakerjaan.pptx
Rani267816
FERTILITAS.pptx
FERTILITAS.pptxFERTILITAS.pptx
FERTILITAS.pptx
Rani267816
PENGANTAR KEPENDUDUKAN.pptx
PENGANTAR KEPENDUDUKAN.pptxPENGANTAR KEPENDUDUKAN.pptx
PENGANTAR KEPENDUDUKAN.pptx
Rani267816

Recently uploaded (19)

Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453

Dasar epidemiologi

  • 1. Rani Tiara Desty, S.K.M., M.Kes Pengantar Epidemiologi
  • 2. BAHAN KAJIAN 1 Konsep dasar epidemiologi dan manfaat epidemiologi 2 Konsep dasar penyakit dan proses terjadinya penyakit 3 Ukuran epidemiologi 4 Riwayat alamiah penyakit dan tahap pencegahan 5 Desain studi epidemiologi 6 Penyakit menular dan penyakit tidak menular 7 Surveilans Epidemiologi 8 Kejadian Luar Biasa
  • 3. EPIDEMIOLOGI DARI BAHASA YUNANI: Pada atau tentang Epi : Penduduk Demos: ilmu Logos : Ilmu yang mempelajari tentang penduduk
  • 4. DEFINISI EPIDEMIOLOGI Secara etimologis epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan peristiwa yang banyak terjadi pada rakyat, yakni penyakit dan kematian yang diakibatkannya yang disebut epidemi. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan- determinan yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian pada populasi tertentu dan menerapkan studi untuk mengendalikan masalah- masalah kesehatan. Epidemiologi lebih berorientasi pada populasi yang meliputi proses penelitian, pencegahan, evaluasi dan perencanaan.
  • 5. DEFINISI MENURUT PARA AHLI Hirsch (1883) Epid adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu diberbagai tempat dibumi dan mengkaitkan dengan kondisi eksternal dipengaruhi Hipocratic theory & miasmatic Greenwood (1934) Epid adalah suatu ilmu tentang penyakit dan segala macam kejadian. W. Hamton Frost (1972) Epid adalah pengetahuan tentang berbagai fenomena (mass phenomena) penyakit infeksi / sebagai riwayat alamiah (natural history) penakit menular Mac Mahon (1970) Epid adalah studi tentang penyebaran penyakit dan penyebabnya pada manusia dan mengapa terjadi penyebaran semacam itu.
  • 6. Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesehatan masyarakat bertujuan melindungi, memelihara, memulihkan, dan meningkatkan kesehatan populasi. Sedang epidemiologi memberikan kontribusinya dengan mendeskripsikan distribusi penyakit pada populasi, meneliti paparan faktor-faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya perbedaan distribusi penyakit tersebut. Pengetahuan tentang penyebab perbedaan distribusi penyakit selanjutnya digunakan untuk memilih strategi intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada populasi, dengan cara mengeliminasi, menghindari, atau mengubah faktor penyebab tersebut.
  • 8. FREKUENSI Menujunkan besarnya masalah kesehatan Kegiatan yang dilakukan: Menemukan masalah Melakukan pengukuran
  • 9. DISTRIBUSI Menunjukan pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu meliputi: orang (person) Tempat (place) waktu (time). Artinya, epidemiologi mendeskripsikan penyebaran penyakit pada populasi menurut faktor sosio-ekonomi-demografi- geografi, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, ras, keyakinan agama, pola makan, kebiasaan, gaya hidup, tempat tinggal, tempat bekerja, tempat sekolah, dan waktu terjadinya penyakit.
  • 10. DETERMINAN Adalah faktor yang mempengaruhi, berhubungan atau memberi risiko terhadap terjadinya penyakit/ masalah kesehatan. Merupakan kelanjutan dua komponen terdahulu, karena pengetahuan tentang frekuensi dan distribusi penyakit diperlukan untuk menguji hipotesis epidemiologi: jadi menunjukkan faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebaran dan penyebab munculnya masalah kesehatan.
  • 11. SEJARAH EPIDEMIOLOGI Hippocrates adalah seorang filsuf dan dokter Yunani, yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern. Kontribusi terbesar dibidang epidemiologi yg diberikan Hippocrates adalah observasi epidemiologi. Selain itu, Hippocrates jg membuat beberapa observasi ttg perilaku manusia dalam populasi. Hippocrates berpendapat bahwa penyakit terjadi krn interaksi antara = host-agent- environment (penjamu-agen-lingkungan). Hippocrates (460-377 SM)
  • 12. Antonio Van Leeuwenhoek (1632-1732) Leeuwenhoek seorang ilmuan yg menemukan Mikroskop, penemu bakteri dan parasit, penemu spermatozoa. Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yg berguna utk analisis epidemiologi selanjutnya.
  • 13. Dr. Jenner melakukan penelitian pd laki-laki dan gadis pemerah susu menderita cacar sapi dan tdk terkena penyakit cacar. Dr. Jenner membuat hubungan zoonotik dan epidemiologis antara smallpox dan cowpox dan ingin melazimkan penggunaan proses inokulasi. Menurut pengamatan Jenner, jika seseorang menderita cowpox, ia tidak akan terkena smallpox bila terpajan. Cowpox ternyata memberikan perlindungan terhadap smallppox. Dr. Jenner menemukan vaksinasi untuk smallpox berdasarkan pengetahuan ini. Vaksin ini digunakan untuk melindungi manusia terhadap smallpox. Dr. Edward Jenner (1749-1823)
  • 14. Snow yg paling terkenal sbg pelopor dibidang epidemiologi. Di bagian akhir karirnya, Snow menyelenggarakan dua investigasi penting tentang kolera. Bagian karir epidemiologi Snow mempelajari perjangkitan kolera di SoHo district London di Broad Street Akhir karirnya pd epidemiologi, Snow mempelajari epidemic, dimana dia membandingkan angka rata-rata kematian dari kolera dgn sumber air dari perusahaan air yg berbeda di London yaitu Lambeth Water Company dan the Southwark and Vauxhal Water Company Area. Snow menyadari bahwa faktor umum di antara korban adalah penggunaan komunal tertentu pompa air. Snow langsung menanganinya dan akhirnya wabah kolera pun mereda. John Snow (1813-1858)
  • 15. ERA EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KRONIS Pada pertengahan abad ke 20, morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi mengalami penurunan signifikan di negara-negara Barat Tetapi masalah morbiditas dan mortalitas beralih ke penyakit kardiovaskuler. Booming ekonomi telah mengubah Amerika menjadi negara makmur, dengan mobil, televisi, sigaret, daging dan telur. Tetapi kemakmuran itu harus dibayar dengan harga mahal. Makin banyak orang meninggal karena serangan jantung. Implikasinya, epidemiologi penyakit kronis merupakan bidang baru riset pada pertengahan abad ke 20
  • 16. EPIDEMIOLOGI SOSIAL Emile Durkheim merampungkan studinya yang menghubungkan bunuh diri dengan aneka keadaan psikopatologis (misalnya, kegilaan), ras, hereditas, iklim, musim, perilaku imitatif, faktor-faktor egoistik (misalnya, agama), altruisme (lebih memprioritaskan kebutuhan dan perasaan orang lain ketimbang dirinya sendiri), anomie (instabilitas sosial), dan fenomena sosial lainnya. Merupakan contoh awal studi epidemiologi sosial, meneliti pengaruh faktor psiko-sosial terhadap kesehatan populasi Tetapi nama "epidemiologi sosial" itu sendiri baru diperkenalkan pertengahan abad ke- 20 oleh Alfred Yankauer Hipotesis yang diuji, keterpisahan sosial meningkatkan risiko kematian fetus dan bayi. Epidemiologi sosial berkembang seiring dengan makin diterimanya pandangan holistik tentang kesehatan dan berkembangnya "kedokteran sosial" sejak pertengahan Perang Dunia ke I dan II
  • 17. EPIDEMIOLOGI NUTRISI Epidemiologi nutrisi adalah studi yang mempelajari faktor-faktor risiko nutrisional yang mempengaruhi status kesehatan dan penyakit pada populasi manusia. Epidemiologi nutrisi sudah dikenal sejak tiga abad yang lalu ketika James Lind (1716-1794) melakukan eksperimen yang memeragakan bahwa scurvy yang banyak dijumpai pada masyarakat di Inggris dan Eropa waktu itu dapat diobati dan dicegah dengan buah jeruk. Zat aktif dari konsentrat jeruk itu sendiri, yakni asam askorbat, baru ditemukan 175 tahun kemudian.
  • 18. EPIDEMIOLOGI MOLEKULER Epidemiologi molekuler sesungguhnya telah digunakan untuk pertama kali pada 1973 oleh Kilbourne dalam artikel bertajuk The molecular epidemiology of influenza". Tema itu kemudian dipopulerkan oleh buku Molecular Epidemiology: Principles and Practice" yang ditulis Schulte and Perera Epidemiologi molekuler merespons kebutuhan itu dengan mengintegrasikan teknik biologi molekuler ke dalam riset epidemiologi klasik. Epidemiologi molekuler merupakan cabang epidemiologi yang mempelajari efek interaksi gen-lingkungan terhadap risiko terjadinya penyakit. Epidemiologi molekuler berguna untuk mempelajari dengan etiologi, distribusi, dan pencegahan penyakit pada keluarga dan lintas populasi.
  • 19. EPIDEMIOLOGI KLINIK Epidemiologi tidak hanya bermanfaat untuk upaya peningkatan kesehatan masyarakat tetapi juga berguna dalam praktik individual kedokteran klinis. Penerapan konsep dan metode-metode yang logis dan kuantitatif dari epidemiologi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelayanan klinis kepada pasien, baik masalah diagnostik, prognostik, terapetik, maupun preventif, disebut epidemiologi klinik
  • 20. TAHAPAN SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI 1. Tahap Pengamatan Cara awal utk mengetahui frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan serta faktor-faktor yg mempengaruhinya, dilakukan dgn pengamatan (observasi). Dari hasil pengamatan tsb Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dgn lingkungan. Sekalipun Hippocrates tidak berhasil membuktikan pendapatnya karena pengetahuan utk itu belum berkembang, tetapi apa yg dikemukakan Hippocrates dipandang sebagai landasan perkembangan selanjutnya dari epidemiologi. Tahap perkembangan awal epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama Tahap Penyakit dan Lingkungan.
  • 21. 2. Tahap Perhitungan Pada tahap ini upaya utk mengukur frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan, dilakukan dengan bantuan ilmu hitung. Ilmu hitung termasuk dalam epidemiologi berkat jasa John Graunt dlm melakukan pencatatan dan perhitungan thd angka kematian yg terjadi di kota London. John Graunt tidak melanjutkan penelitiannya dalam epidemiologi, tetapi beralih kpd peristiwa-peristiwa kehidupan. John Graunt lebih dikenal dengan sebutan Bapak Statistik Kehidupan. Tahap kedua perkembangan epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama Tahap Menghitung dan Mengukur.
  • 22. 3. Tahap Pengkajian Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh William Farr yg melakukan pengkajian data. Dari pengkajian ini dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dgn keadaan kesehatan masyarakat, seperti: adanya hubungan status pendidikan dengan tingkat sosial ekonomi penduduk. Cara kerja yg sama juga dilakukan secara terpisah oleh John Snow yg menemukan adanya hubungan antara timbulnya penyakit kolera dgn sumber air minum penduduk. John Snow menganalisa pada dua perusahaan air minum di London yakni Lambeth Company dan Southwark & Vauxhall Company. Pekerjaan yg dilakukan oleh William Farr dan John Snow ini hanya melakukan pengkajian data yg telah ada, dalam arti yg terjadi secara alamiah, bukan dari data hasil percobaan. Karena pengkajian data alamiah inilah, maka tahap perkembangan epidemiologi pada waktu itu dikenal dengan nama Tahap Eksperimental Alamiah.
  • 23. 4. Tahap Uji Coba Cara kerja uji coba tidak sekedar mengkaji data alamiah saja, tetapi mengkaji data yg diperoleh dari suatu uji coba yg dengan sengaja dilakukan. Uji coba ini telah lama dikenal dikalangan kedokteran, misalnya Lind yg melakukan pengobatan kekurangan Vitamin C dgn pemberian jeruk. Selain itu, Jenner jg melakukan uji coba vaksin cacar pd manusia. Penyakit itu disebabkan oleh sesuatu yg infeksius maupun non infeksius. Tahap perkembangan epidemiologi ini lebih dikenal dgn nama Tahap eksperimen atau tahap studi intervensi.