ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
TUGAS MAKALAH <br />PERENCANAAN PEMBELAJARAN<br />1771650247650<br />      Metode Pembelajaran Berbasis<br />ANDI IRAWAN S  ( 5235109034 )<br />                  Dosen Pengajar :  Bpk. Bambang Dharmaputra<br />PENDIDIKAN TEKNIK   INFORMATIKA   DAN    KOMPUTER<br />ALIH PROGRAM<br />UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA-TEKNIK ELEKTRO <br />JAKARTA<br />2011<br /> <br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br />Latar Belakang<br />Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.<br />Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar Merujuk pemikiran Joyce, fungsi model adalah ¡°each model guides us as we design instruction to help students achieve various objectives¡±. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengeskpresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.<br />Model Pembelajaran Langsung<br />Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan sebutan active teaching. Pembelajaran langsung juga dinamakan whole-class teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar di mana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Teori pendukung pembelajaran langsung adalah teori behaviorisme dan teori belajar sosial. Berdasarkan kedua teori tersebut, pembelajaran langsung menekankan belajar sebagai perubahan perilaku. Jika behaviorisme menekankan belajar sebagai proses stimulus-respon bersifat mekanis, maka teori belajar sosial beraksentuasi pada perubahan perilaku bersifat organis melalui peniruan. Modelling adalah pendekatan utama dalam pembelajaran langsung. Modelling berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada peserta didik. Modelling mengikuti urut-urutan berikut:<br />1. Guru mendemonstrasikan perilaku yang hendak dicapai sebagai hasil belajar,<br />2. Perilaku itu dikaitkan dengan perilaku-perilaku lain yang sudah dimiliki<br />    peserta didik<br />3. Guru mendemonstrasikan berbagai bagian perilaku tersebut dengan cara yang jelas,    terstruktur, dan berurutan disertai penjelasan mengenai apa yang dikerjakannya setelah setiap langkah selesai dikerjakan<br />4. Peserta didik perlu mengingat langkah-langkah yang dilihatnya dan<br />kemudian menirukannya.<br />Model-model yang ada di lingkungan senantiasa memberikan rangsangan kepada peserta didik yang membuat peserta didik memberikan tindak balas jika rangsangan tersebut terkait dengan keadaan peserta didik. Ada tiga macam model, yaitu<br />1. Live mode<br />2. Symbolic model<br />3. Verbal description model.<br />Live model adalah model yang berasal dari kehidupan nyata. Symbolic model adalah model yang berasal dari perumpamaan. Verbal description model adalah model yang dinyatakan dalam suatu uraian verbal. Model-model itu mencakup behavioral model dan cognitive model. <br />Behavioral model untuk performa yang kasat mata dan cognitive model untuk proses kognitif yang tidak kasat mata. Pembelajaran langsung dengan pendekatan modelling membutuhkan penguasaan sepenuhnya terhadap apa yang dibelajarkan (dimodelkan) dan memerlukan latihan sebelum menyampaikannya di kelas. Guru harus kompeten terhadap perilaku yang hendak dimodelkan dalam pembelajaran. Tanpa kompetensi itu modelling tidak akan efektif. Modelling efektif juga menuntut peserta didik mempunyai atensi dan motivasi terhadap perilaku yang dimodelkan. Tanpa hal tersebut proses observational lainnya yang dibutuhkan dalam pembelajaran langsung dengan modelling tidak akan berjalan optimal. Proses yang dimaksud adalah retensi dan reproduksi.<br />Atensi adalah peserta didik memperhatikan aspek-aspek kritis dari apa yang akan dipelajari. Atensi adalah mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental. Salah satu keahlian penting dalam memperhatikan adalah seleksi. Atensi bersifat seleksi karena sumber daya otak terbatas. Pada umumnya peserta didik memusatkan perhatian pada obyek materi atau perilaku model yang lebih menarik. Untuk menarik perhatian peserta didik, guru dapat mengekspresikan suara dengan intonasi khas ketika menyajikan pokok materi atau bergaya dengan gesture tersendiri ketika memberikan contoh perilaku tertentu.<br />Retensi adalah peserta didik menyimpan atau mengingat perilaku yang dimodelkan. Retensi adalah mempertahankan atau menyimpan informasi terkait dengan kerangka waktu Peserta didik lazimnya akan lebih baik dalam menyimpan segala informasi yang disampaikan atau perilaku yang dicontohkan apabila disertai penyebutan atau penulisan nama, istilah, dan label yang jelas serta contoh perbuatan yang akurat.<br />Reproduksi merupakan upaya merekonstruksi citra mental dari informasi. Pengkonstruksian ini terjadi pada elaborasi informasi. Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan informasi dalam penyandian. Reproduksi merupakan upaya peserta didik mereproduksi atau melakukan seperti yang dimodelkan. Pada tahap ini segala bayangan atau citra mental maupun kodekode simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah tersimpan dalam memori peserta didik itu diproduksi kembali. Untuk mengidentifikasi tingkat penguasaan para peserta didik, guru dapat menyuruh peserta didik membuat atau melakukan kembali hal-hal yang telah mereka serap.<br />Motivasi yaitu dorongan yang berfungsi sebagai penguatan bersemayamnya segala informasi dalam memori peserta didik. Guru dianjurkan memberi reward berupa pujian, hadiah, atau nilai tertentu kepada peserta didik yang menunjukkan kinerja memuaskan. Peserta didik yang belum menunjukkan kinerja yang memuaskan perlu diyakinkan akan arti penting penguasaan materi atau perilaku yang disajikan bagi kehidupan mereka. Seiring dengan upaya tersebut ada baiknya ditunjukkan pula bukti-bukti kerugian orang yang tidak menguasai materi atau perilaku yang telah dimodelkan. Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan faktual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan.<br />Sintak model pembelajaran langsung sebagai berikut<br />FASE ¨C FASE PERILAKU GURU<br />Fase 1 : Establishing Set<br />Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan<br />peserta didik<br />Menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar<br />belakang pelajaran, mempersiapkan peserta didik<br />untuk belajar<br />Fase 2 : Demonstrating<br />Mendemonstrasikan pengetahuan atau<br />keterampilan<br />Mendemonstrasikan keterampilan yang benar,<br />menyajikan informasi tahap demi tahap<br />Fase 3 : Guided Practice<br />Membimbing pelatihan<br />Merencanakan dan memberi pelatihan awal<br />Fase 4 : Feed back<br />Mengecek pemahaman dan memberikan umpan<br />balik<br />Mengecek apakah peserta didik telah berhasil<br />melakukan tugas dengan baik, memberi umpan<br />balik<br />Fase 5 : Extended Practice<br />Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan<br />dan penerapan<br />Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan<br />lanjutan, dengan perhatian khusus pada<br />penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam<br />kehidupan sehari-hari.<br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br />METODE PEMBELAJARAN PAIKEM<br />Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif EfektifMenyenangkan<br />Dunia pendidikan kita ditandai oleh disparitas antara pencapaian academic standard dan performance standard. Faktanya, banyak peserta didik mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, namun pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian besar dari peserta didik tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan. Peserta didik memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Padahal mereka sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat kerja dan masyarakat pada umumnya di mana mereka akan hidup dan bekerja.<br />Disparitas terjadi karena pembelajaran selama ini hanyalah suatu proses pengkondisian-pengkondisian yang tidak menyentuh realitas alami.<br />Pembelajaran berlatar realitas artifisial. Aktivitas kegiatan belajar mengajar selama ini merupakan pseudo pembelajaran. Terdapat jarak cukup jauh antara materi yang dipelajari dengan peserta didik sebagai insan yang mempelajarinya. Materi yang dipelajari terpisah dari peserta didik yang mempelajarinya.<br />Sebagai medium pendekat antara materi dan peserta didik pada pembelajaran artifisial adalah aktivitas mental berupa hafalan. Pembelajaran lebih menekankan memorisasi terhadap materi yang dipelajari daripada struktur yang terdapat di dalam materi itu. Pembelajaran seperti ini melelahkan dan membosankan. Belajar bukan manifestasi kesadaran dan partisipasi, melainkan keterpaksaan dan mobilisasi. Dampak psikis ini tentu kontraproduktif dengan hakikat pendidikan itu sendiri yaitu memanusiakan manusia atas seluruh potensi kemanusiaan yang dimiliki secara kodrati.<br />Pembelajaran seharusnya menjadi aktivitas bermakna yakni pembebasan untuk mengaktualisasi seluruh potensi kemanusiaan, bukan sebaliknya. Pertanyaannya, bagaimana menemukan cara terbaik menciptakan pembelajaran bermakna ?<br />Seiring dengan pengembangan filsafat konstruktivisme dalam pendidikan selama dekade ini, muncul pemikiran kritis merenovasi pembelajaran bagi anak bangsa negeri ini menuju pembelajaran yang berkualitas, humanis, organis, dinamis, dan konstruktif. Salah satu pemikiran kritis itu adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau PAIKEM.<br />Pembelajaran, menunjuk pada proses belajar yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya.<br />Aktif, pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Pembelajaran aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika untuk mengartikulasikan dunia idenya dan mengkonfrontir ide itu dengan dunia realitas yang dihadapinya.<br />Inovatif, pembelajaran merupakan proses pemaknaan atas realitas kehidupan yang dipelajari. Makna itu hanya bisa dicapai jika pembelajaran dapat memfasilitasi kegiatan belajar yang member kesempatan kepada peserta didik menemukan sesuatu melalui aktivitas belajar yang dilakoninya.<br />Kreatif, pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan pemikiran seperti itulah kreativitas bisa dikembangkan. Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif yang melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem.<br />Efektif, pembelajaran efektif adalah jantungnya sekolah efektif.<br />Efektivitas pembelajaran merujuk pada berdaya dan berhasil guna seluruh komponen pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Pembelajaran efektif ¡°memudahkah ¡° peserta didik belajar sesuatu yang ¡°bermanfaat¡±.<br />Menyenangkan, pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran dengan suasana socio emotional climate positif. Peserta didik merasakan bahwa proses belajar yang dialaminya bukan sebuah derita yang mendera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan jiwa pada dirinya namun merupakan panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Pembelajaran menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya.<br />Pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik.<br />Peserta didik dibelajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Peserta didik diperkenankan bekerja secara kooperatif.<br />Praktik PAIKEM membutuhkan kemampuan teoritik dan praktik. Kemampuan teoritik meliputi arti belajar, dukungan teoritis, model pembelajararn, dan pembelajaran kontekstual. Kemampuan praktik adalah mempraktikkan metode-metode PAIKEM.<br />Metode-Metode Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw) <br />Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dsb. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbangsaran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.<br />Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Misal, topik yang disajikan adalah metode penelitian sejarah, karena topik ini terdiri dari konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi maka kelompok terbagi menjadi 4. Jika dalam satu kelas ada 40 orang maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang. Keempat kelompok itu adalah kelompok heuristik, kelompok kritik, kelompok interpretasi, dan kelompok historiografi. Kelompok-kelompok ini disebut home teams (kelompok asal).<br />Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya dari guru. Kelompok heuristik akan menerima materi tekstual dari guru tentang heuristik. Tiap orang dalam kelompok heuristik memiliki tanggung jawab mengkaji secara mendalam konsep tersebut. Demikian pula kelompok kritik, tiap-tiap orang dalam kelompok ini mendalami konsep kritik, demikian seterusnya.<br />Sesi berikutnya, membentuk expert teams (kelompok ahli). Jumlah kelompok ahli tetap 4. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing-masing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah 10 orang maka aturlah sedemikian rupa terpenting adalah di setiap kelompok ahli ada anggota dari kelompok asal yang berbeda-beda tersebut. Dalam satu kelompok ahli ada anggota dari kelompok heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Melalui diskusi di kelompok ahli diharapkan mereka memahami topik metode penelitian sejarah sebagai pengetahuan yang utuh yaitu merupakan pengetahuan struktur yang mengintegrasikan hubungan antar konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Setelah diskusi di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal. Artinya, anggota-anggota yang berasal dari kelompok heuristik berkumpul kembali ke kelompoknya yaitu kelompok heuristik, dst. Setelah mereka kembali ke kelompok asal berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Kegiatan ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari hasil berdiskusi di kelompok ahli. Sebelum pembelajaran diakhiri, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap topik yang telah dipelajari.<br />DAFTAR PUSTAKA<br />Sumber: http://history22education.wordpress.com ¨C Blog History Education<br />
Tugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
Tugas makalah Andi

More Related Content

What's hot (20)

makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
?
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Dessy Maria
?
Kuis spte
Kuis spteKuis spte
Kuis spte
Ibrohim Ibrohim
?
64507213 spektrum-gaya-pengajaran-mosston
64507213 spektrum-gaya-pengajaran-mosston64507213 spektrum-gaya-pengajaran-mosston
64507213 spektrum-gaya-pengajaran-mosston
Najiha Bakar
?
KONSEP DAN MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
KONSEP DAN MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARANKONSEP DAN MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
KONSEP DAN MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
????????? ?????
?
Konsep pengayaan
Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Konsep pengayaan
sintaroyani
?
model-model pengajaran
model-model pengajaran model-model pengajaran
model-model pengajaran
Opie Mohamad
?
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpadu
Jagal Bilowo
?
MATERI 4 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Model Pembelajaran
MATERI 4 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Model PembelajaranMATERI 4 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Model Pembelajaran
MATERI 4 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Model Pembelajaran
STKIP Bina Bangsa Getsempena
?
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
?
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
Fafa Pie
?
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarModel pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Lilis Indayani
?
Model Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran TerpaduModel Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran Terpadu
ginagusrihandayani
?
asas pedagogi
asas pedagogiasas pedagogi
asas pedagogi
razihan
?
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
NURHAENI
?
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
CHIASHEAKKOONMoe
?
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
firo HAR
?
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
Dhiah Febri
?
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Dessy Maria
?
64507213 spektrum-gaya-pengajaran-mosston
64507213 spektrum-gaya-pengajaran-mosston64507213 spektrum-gaya-pengajaran-mosston
64507213 spektrum-gaya-pengajaran-mosston
Najiha Bakar
?
KONSEP DAN MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
KONSEP DAN MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARANKONSEP DAN MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
KONSEP DAN MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
????????? ?????
?
model-model pengajaran
model-model pengajaran model-model pengajaran
model-model pengajaran
Opie Mohamad
?
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpadu
Jagal Bilowo
?
MATERI 4 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Model Pembelajaran
MATERI 4 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Model PembelajaranMATERI 4 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Model Pembelajaran
MATERI 4 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Model Pembelajaran
STKIP Bina Bangsa Getsempena
?
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
Fafa Pie
?
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarModel pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Lilis Indayani
?
asas pedagogi
asas pedagogiasas pedagogi
asas pedagogi
razihan
?
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
NURHAENI
?
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
773 article text-1515-2-10-20121203 (1)
CHIASHEAKKOONMoe
?
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
firo HAR
?
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
Dhiah Febri
?

Viewers also liked (8)

Bahasa indo
Bahasa indoBahasa indo
Bahasa indo
anirsu
?
Yo and she_opportunity_powerpoint update
Yo and she_opportunity_powerpoint updateYo and she_opportunity_powerpoint update
Yo and she_opportunity_powerpoint update
Yolanda Alanis
?
Marissa
MarissaMarissa
Marissa
armieline
?
Tugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi UtamiTugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi Utami
anirsu
?
La primaveraLa primavera
La primavera
mellamosusana
?
Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia
anirsu
?
Silabus kelas xii
Silabus kelas xiiSilabus kelas xii
Silabus kelas xii
anirsu
?
Bahasa indo
Bahasa indoBahasa indo
Bahasa indo
anirsu
?
Yo and she_opportunity_powerpoint update
Yo and she_opportunity_powerpoint updateYo and she_opportunity_powerpoint update
Yo and she_opportunity_powerpoint update
Yolanda Alanis
?
Tugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi UtamiTugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi Utami
anirsu
?
La primaveraLa primavera
La primavera
mellamosusana
?
Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia
anirsu
?
Silabus kelas xii
Silabus kelas xiiSilabus kelas xii
Silabus kelas xii
anirsu
?

Similar to Tugas makalah Andi (20)

Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
?
Model pengajaran langsung
Model pengajaran langsungModel pengajaran langsung
Model pengajaran langsung
hari yanto
?
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
Universiti selangor
?
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
universitas negeri yogyakarta
?
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy Yudhistira
?
konsep dasar strategi belajar mengajar mahasiswa
konsep dasar strategi belajar mengajar mahasiswakonsep dasar strategi belajar mengajar mahasiswa
konsep dasar strategi belajar mengajar mahasiswa
akuntanstkippgri
?
Teori & model p&p (1)
Teori & model p&p (1)Teori & model p&p (1)
Teori & model p&p (1)
syahnorain
?
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
adminipda
?
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
syahnorain
?
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
Nor Afendi
?
membuat makalah dengan tujuan memprmasalahkan
membuat makalah dengan tujuan memprmasalahkanmembuat makalah dengan tujuan memprmasalahkan
membuat makalah dengan tujuan memprmasalahkan
DinaLathifah2
?
pengembangan model dan strategi pembelajaran.pptx
pengembangan model dan strategi pembelajaran.pptxpengembangan model dan strategi pembelajaran.pptx
pengembangan model dan strategi pembelajaran.pptx
EllyIrmawatispd
?
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
Hanie Mutzz
?
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
20080210955
?
Modul Bahan Belajar - Pedagogi - 2021 - P1.pdf
Modul Bahan Belajar - Pedagogi - 2021 - P1.pdfModul Bahan Belajar - Pedagogi - 2021 - P1.pdf
Modul Bahan Belajar - Pedagogi - 2021 - P1.pdf
dwinurdiyanti32
?
Model pengajaran langsung
Model pengajaran langsungModel pengajaran langsung
Model pengajaran langsung
hari yanto
?
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
Universiti selangor
?
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy Yudhistira
?
konsep dasar strategi belajar mengajar mahasiswa
konsep dasar strategi belajar mengajar mahasiswakonsep dasar strategi belajar mengajar mahasiswa
konsep dasar strategi belajar mengajar mahasiswa
akuntanstkippgri
?
Teori & model p&p (1)
Teori & model p&p (1)Teori & model p&p (1)
Teori & model p&p (1)
syahnorain
?
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
adminipda
?
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
syahnorain
?
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
Nor Afendi
?
membuat makalah dengan tujuan memprmasalahkan
membuat makalah dengan tujuan memprmasalahkanmembuat makalah dengan tujuan memprmasalahkan
membuat makalah dengan tujuan memprmasalahkan
DinaLathifah2
?
pengembangan model dan strategi pembelajaran.pptx
pengembangan model dan strategi pembelajaran.pptxpengembangan model dan strategi pembelajaran.pptx
pengembangan model dan strategi pembelajaran.pptx
EllyIrmawatispd
?
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
Hanie Mutzz
?
Modul Bahan Belajar - Pedagogi - 2021 - P1.pdf
Modul Bahan Belajar - Pedagogi - 2021 - P1.pdfModul Bahan Belajar - Pedagogi - 2021 - P1.pdf
Modul Bahan Belajar - Pedagogi - 2021 - P1.pdf
dwinurdiyanti32
?

Tugas makalah Andi

  • 1. TUGAS MAKALAH <br />PERENCANAAN PEMBELAJARAN<br />1771650247650<br /> Metode Pembelajaran Berbasis<br />ANDI IRAWAN S ( 5235109034 )<br /> Dosen Pengajar : Bpk. Bambang Dharmaputra<br />PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER<br />ALIH PROGRAM<br />UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA-TEKNIK ELEKTRO <br />JAKARTA<br />2011<br /> <br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br />Latar Belakang<br />Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.<br />Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar Merujuk pemikiran Joyce, fungsi model adalah ¡°each model guides us as we design instruction to help students achieve various objectives¡±. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengeskpresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.<br />Model Pembelajaran Langsung<br />Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan sebutan active teaching. Pembelajaran langsung juga dinamakan whole-class teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar di mana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Teori pendukung pembelajaran langsung adalah teori behaviorisme dan teori belajar sosial. Berdasarkan kedua teori tersebut, pembelajaran langsung menekankan belajar sebagai perubahan perilaku. Jika behaviorisme menekankan belajar sebagai proses stimulus-respon bersifat mekanis, maka teori belajar sosial beraksentuasi pada perubahan perilaku bersifat organis melalui peniruan. Modelling adalah pendekatan utama dalam pembelajaran langsung. Modelling berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada peserta didik. Modelling mengikuti urut-urutan berikut:<br />1. Guru mendemonstrasikan perilaku yang hendak dicapai sebagai hasil belajar,<br />2. Perilaku itu dikaitkan dengan perilaku-perilaku lain yang sudah dimiliki<br /> peserta didik<br />3. Guru mendemonstrasikan berbagai bagian perilaku tersebut dengan cara yang jelas, terstruktur, dan berurutan disertai penjelasan mengenai apa yang dikerjakannya setelah setiap langkah selesai dikerjakan<br />4. Peserta didik perlu mengingat langkah-langkah yang dilihatnya dan<br />kemudian menirukannya.<br />Model-model yang ada di lingkungan senantiasa memberikan rangsangan kepada peserta didik yang membuat peserta didik memberikan tindak balas jika rangsangan tersebut terkait dengan keadaan peserta didik. Ada tiga macam model, yaitu<br />1. Live mode<br />2. Symbolic model<br />3. Verbal description model.<br />Live model adalah model yang berasal dari kehidupan nyata. Symbolic model adalah model yang berasal dari perumpamaan. Verbal description model adalah model yang dinyatakan dalam suatu uraian verbal. Model-model itu mencakup behavioral model dan cognitive model. <br />Behavioral model untuk performa yang kasat mata dan cognitive model untuk proses kognitif yang tidak kasat mata. Pembelajaran langsung dengan pendekatan modelling membutuhkan penguasaan sepenuhnya terhadap apa yang dibelajarkan (dimodelkan) dan memerlukan latihan sebelum menyampaikannya di kelas. Guru harus kompeten terhadap perilaku yang hendak dimodelkan dalam pembelajaran. Tanpa kompetensi itu modelling tidak akan efektif. Modelling efektif juga menuntut peserta didik mempunyai atensi dan motivasi terhadap perilaku yang dimodelkan. Tanpa hal tersebut proses observational lainnya yang dibutuhkan dalam pembelajaran langsung dengan modelling tidak akan berjalan optimal. Proses yang dimaksud adalah retensi dan reproduksi.<br />Atensi adalah peserta didik memperhatikan aspek-aspek kritis dari apa yang akan dipelajari. Atensi adalah mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental. Salah satu keahlian penting dalam memperhatikan adalah seleksi. Atensi bersifat seleksi karena sumber daya otak terbatas. Pada umumnya peserta didik memusatkan perhatian pada obyek materi atau perilaku model yang lebih menarik. Untuk menarik perhatian peserta didik, guru dapat mengekspresikan suara dengan intonasi khas ketika menyajikan pokok materi atau bergaya dengan gesture tersendiri ketika memberikan contoh perilaku tertentu.<br />Retensi adalah peserta didik menyimpan atau mengingat perilaku yang dimodelkan. Retensi adalah mempertahankan atau menyimpan informasi terkait dengan kerangka waktu Peserta didik lazimnya akan lebih baik dalam menyimpan segala informasi yang disampaikan atau perilaku yang dicontohkan apabila disertai penyebutan atau penulisan nama, istilah, dan label yang jelas serta contoh perbuatan yang akurat.<br />Reproduksi merupakan upaya merekonstruksi citra mental dari informasi. Pengkonstruksian ini terjadi pada elaborasi informasi. Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan informasi dalam penyandian. Reproduksi merupakan upaya peserta didik mereproduksi atau melakukan seperti yang dimodelkan. Pada tahap ini segala bayangan atau citra mental maupun kodekode simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah tersimpan dalam memori peserta didik itu diproduksi kembali. Untuk mengidentifikasi tingkat penguasaan para peserta didik, guru dapat menyuruh peserta didik membuat atau melakukan kembali hal-hal yang telah mereka serap.<br />Motivasi yaitu dorongan yang berfungsi sebagai penguatan bersemayamnya segala informasi dalam memori peserta didik. Guru dianjurkan memberi reward berupa pujian, hadiah, atau nilai tertentu kepada peserta didik yang menunjukkan kinerja memuaskan. Peserta didik yang belum menunjukkan kinerja yang memuaskan perlu diyakinkan akan arti penting penguasaan materi atau perilaku yang disajikan bagi kehidupan mereka. Seiring dengan upaya tersebut ada baiknya ditunjukkan pula bukti-bukti kerugian orang yang tidak menguasai materi atau perilaku yang telah dimodelkan. Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan faktual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan.<br />Sintak model pembelajaran langsung sebagai berikut<br />FASE ¨C FASE PERILAKU GURU<br />Fase 1 : Establishing Set<br />Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan<br />peserta didik<br />Menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar<br />belakang pelajaran, mempersiapkan peserta didik<br />untuk belajar<br />Fase 2 : Demonstrating<br />Mendemonstrasikan pengetahuan atau<br />keterampilan<br />Mendemonstrasikan keterampilan yang benar,<br />menyajikan informasi tahap demi tahap<br />Fase 3 : Guided Practice<br />Membimbing pelatihan<br />Merencanakan dan memberi pelatihan awal<br />Fase 4 : Feed back<br />Mengecek pemahaman dan memberikan umpan<br />balik<br />Mengecek apakah peserta didik telah berhasil<br />melakukan tugas dengan baik, memberi umpan<br />balik<br />Fase 5 : Extended Practice<br />Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan<br />dan penerapan<br />Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan<br />lanjutan, dengan perhatian khusus pada<br />penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam<br />kehidupan sehari-hari.<br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br />METODE PEMBELAJARAN PAIKEM<br />Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif EfektifMenyenangkan<br />Dunia pendidikan kita ditandai oleh disparitas antara pencapaian academic standard dan performance standard. Faktanya, banyak peserta didik mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, namun pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian besar dari peserta didik tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan. Peserta didik memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Padahal mereka sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat kerja dan masyarakat pada umumnya di mana mereka akan hidup dan bekerja.<br />Disparitas terjadi karena pembelajaran selama ini hanyalah suatu proses pengkondisian-pengkondisian yang tidak menyentuh realitas alami.<br />Pembelajaran berlatar realitas artifisial. Aktivitas kegiatan belajar mengajar selama ini merupakan pseudo pembelajaran. Terdapat jarak cukup jauh antara materi yang dipelajari dengan peserta didik sebagai insan yang mempelajarinya. Materi yang dipelajari terpisah dari peserta didik yang mempelajarinya.<br />Sebagai medium pendekat antara materi dan peserta didik pada pembelajaran artifisial adalah aktivitas mental berupa hafalan. Pembelajaran lebih menekankan memorisasi terhadap materi yang dipelajari daripada struktur yang terdapat di dalam materi itu. Pembelajaran seperti ini melelahkan dan membosankan. Belajar bukan manifestasi kesadaran dan partisipasi, melainkan keterpaksaan dan mobilisasi. Dampak psikis ini tentu kontraproduktif dengan hakikat pendidikan itu sendiri yaitu memanusiakan manusia atas seluruh potensi kemanusiaan yang dimiliki secara kodrati.<br />Pembelajaran seharusnya menjadi aktivitas bermakna yakni pembebasan untuk mengaktualisasi seluruh potensi kemanusiaan, bukan sebaliknya. Pertanyaannya, bagaimana menemukan cara terbaik menciptakan pembelajaran bermakna ?<br />Seiring dengan pengembangan filsafat konstruktivisme dalam pendidikan selama dekade ini, muncul pemikiran kritis merenovasi pembelajaran bagi anak bangsa negeri ini menuju pembelajaran yang berkualitas, humanis, organis, dinamis, dan konstruktif. Salah satu pemikiran kritis itu adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau PAIKEM.<br />Pembelajaran, menunjuk pada proses belajar yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya.<br />Aktif, pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Pembelajaran aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika untuk mengartikulasikan dunia idenya dan mengkonfrontir ide itu dengan dunia realitas yang dihadapinya.<br />Inovatif, pembelajaran merupakan proses pemaknaan atas realitas kehidupan yang dipelajari. Makna itu hanya bisa dicapai jika pembelajaran dapat memfasilitasi kegiatan belajar yang member kesempatan kepada peserta didik menemukan sesuatu melalui aktivitas belajar yang dilakoninya.<br />Kreatif, pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan pemikiran seperti itulah kreativitas bisa dikembangkan. Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif yang melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem.<br />Efektif, pembelajaran efektif adalah jantungnya sekolah efektif.<br />Efektivitas pembelajaran merujuk pada berdaya dan berhasil guna seluruh komponen pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Pembelajaran efektif ¡°memudahkah ¡° peserta didik belajar sesuatu yang ¡°bermanfaat¡±.<br />Menyenangkan, pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran dengan suasana socio emotional climate positif. Peserta didik merasakan bahwa proses belajar yang dialaminya bukan sebuah derita yang mendera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan jiwa pada dirinya namun merupakan panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Pembelajaran menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya.<br />Pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik.<br />Peserta didik dibelajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Peserta didik diperkenankan bekerja secara kooperatif.<br />Praktik PAIKEM membutuhkan kemampuan teoritik dan praktik. Kemampuan teoritik meliputi arti belajar, dukungan teoritis, model pembelajararn, dan pembelajaran kontekstual. Kemampuan praktik adalah mempraktikkan metode-metode PAIKEM.<br />Metode-Metode Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw) <br />Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dsb. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbangsaran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.<br />Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Misal, topik yang disajikan adalah metode penelitian sejarah, karena topik ini terdiri dari konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi maka kelompok terbagi menjadi 4. Jika dalam satu kelas ada 40 orang maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang. Keempat kelompok itu adalah kelompok heuristik, kelompok kritik, kelompok interpretasi, dan kelompok historiografi. Kelompok-kelompok ini disebut home teams (kelompok asal).<br />Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya dari guru. Kelompok heuristik akan menerima materi tekstual dari guru tentang heuristik. Tiap orang dalam kelompok heuristik memiliki tanggung jawab mengkaji secara mendalam konsep tersebut. Demikian pula kelompok kritik, tiap-tiap orang dalam kelompok ini mendalami konsep kritik, demikian seterusnya.<br />Sesi berikutnya, membentuk expert teams (kelompok ahli). Jumlah kelompok ahli tetap 4. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing-masing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah 10 orang maka aturlah sedemikian rupa terpenting adalah di setiap kelompok ahli ada anggota dari kelompok asal yang berbeda-beda tersebut. Dalam satu kelompok ahli ada anggota dari kelompok heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Melalui diskusi di kelompok ahli diharapkan mereka memahami topik metode penelitian sejarah sebagai pengetahuan yang utuh yaitu merupakan pengetahuan struktur yang mengintegrasikan hubungan antar konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Setelah diskusi di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal. Artinya, anggota-anggota yang berasal dari kelompok heuristik berkumpul kembali ke kelompoknya yaitu kelompok heuristik, dst. Setelah mereka kembali ke kelompok asal berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Kegiatan ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari hasil berdiskusi di kelompok ahli. Sebelum pembelajaran diakhiri, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap topik yang telah dipelajari.<br />DAFTAR PUSTAKA<br />Sumber: http://history22education.wordpress.com ¨C Blog History Education<br />