ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
GEMELI
( KEHAMILAN GANDA )
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Kehamilan dengan 2 janin atau lebih (Mochtar, 1998, Hal 259).
B. ETIOLOGI
- Bangsa, umur, paritas sering mempengaruhi kehamilan 2 telur.
- Faktor obat – obat induksi ovulasi : profertil, klomid dan hormon
gonado tropin dapat menyebabkan kehamilan di zigotik dan kembar lebih
dari dua.
- Faktor keturunan.
- Faktor lain belum diketahui. (Mochtar,1998)
C. PATOFISIOLOGI
Bukti - bukti yang ada sekarang mengisyaratkan bahwa pembelahan ovum
yang telah dibuahi dapat terjadi akibat tertundanya proses - proses
perkembangan normal. Karena obat progestogen dan kontrasepsi kombinasi
mengurangi motilitas tuba, diperkirakan bahwa tertundanya transportasi tuba
dan implantasi meningkatkan resiko terjadinya kembar pada kehamilan yang
pembuahannya terjadi dengan pemakaian kontrasepsi (Bresser dkk, 1987).
1
Trauma minor pada blastokista sewaktu tindakan reproduksi dengan bantuan
juga mungkin berperan meningkatkan insiden kembar monozigotik yang
dijumpai pada kehamilan dengan cara ini (Wenstrom dkk, 1993)
Hasil akhir proses pembentukan kembar bergantung pada kapan pembelahan
terjadi :
1) Apabila pembelahan terjadi sebelum massa sel dalam (morula) terbentuk
dan lapisan luar blastokista belum pasti menjadi korion, yaitu dalam 72
jam pertama setelah pembuahan, maka akan terbentuk 2 mudigah, 2
amnion dan 2 korion akan terjadi kembar monozigot, diamniotik dan
dikorionik. Jumlah plasenta mungkin 2 terpisah atau satu berfusi.
2) Apabila pembelahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan, setelah
massa sel dalam terbentuk dan sel-sel yang ditakdirkan menjadi korion
sudah mulai berdiferensiasi tetapi sel-sel amnion belum, akan terbentuk 2
mudigah, masing-masing dengan kantung amnion terpisah. Dua kantong
amnion akhirnya akan ditutupi oleh sebuah korion bersama sehingga
dihasilkan kembar monozigot, diamniotik dan monokorionik.
3) Namun, apabila amnion sudah terbentuk yang terjadi sekitar 8 hari setelah
pembuahan, pembelahan akan menghasilkan 2 mudigah didalam 1 kantung
amnion bersama atau kembar monozigot, monoamnionik dan
monokorionik.
2
4) Apabila pembuahan dimulai lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng
embrionik terbentuk maka pemisahan tidak lengkap dan terbentuk kembar
siam. (Cuningham, Obstetri William,2006: hal 853-855)
D. TANDA DAN GEJALA
1. Uterus lebih besar melebihi amenore.
2. Uterus cepat membesar pada pemeriksaan ulang.
3. Teraba balotemen 2 atau lebih.
4. Terdengar 2 denyut jantung janin dengan perbedaan 10 atau lebih.
(Mochtar,1998)
E. PROGNOSIS
- Untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan pada kehamilan tunggal
karena seringnya terjadi toksemia gravidarum, hidramnion, anemia,
pertolongan obstetri operatif dan perdarahan post partum.
- Angka kematian perinatal tinggi terutama karena prematur, prolaps
tali pusat, solusio plasenta dan tindakan obstetri karena kelainan letak
janin. (Mochtar,1998)
II. PENGKAJIAN
a. Data Subyektif
- Gerakan janin lebih banyak.
- Ibu merasakan sesak jika bernafas.
3
- Perut lebih cepat membesar.
- Ibu mengatakan ada keturunan kembar.
b. Data Obyektif
- Palpasi TFU lebih besar daripada umumnya.
- Bagian – bagian kecil teraba lebih banyak.
- Djj ada 2 tempat dengan perbedaan 10 denyut/menit.
III. PENATALAKSANAAN MEDIK
Prinsip – prinsip penanganan sebaiknya ditangani oleh penolong persalinan yang
terampil, agar mampu mengenali tanda – tanda komplikasi.
a) Persalinan Preterem.
b) Disfungsi uterus.
c) Presentasi abnormal
d) Prolaps tali pusat.
e) Solusio plasenta.
f) Perdarahan post partum.
Ibu harus didampingi atau diobservasi oleh nakes atau bidan. Siapkan instrumen
dan bahan untuk kondisi gawat darurat, pasang infus profilaksis.
Bayi I :
- Cek presentasi
1. Bila verteks lakukan pertolongan sama dengan persalinan normal
dan lakukan monitoring dengan partograf.
4
2. Bila presentasi bokong lakukan pertolongan sama dengan bayi
tunggal presentasi bokong.
3. Bila lintang lakukan SC
- Monitor DJJ
- Pada kala 2 beri oksitosin 2,5 IU dalam 500ml RL atau D5% 10 tpm.
Bayi II :
a) Segera setelah kelahiran bayi ke satu
b) Lakukan vt untuk mengetahui ada tidaknya prolaps fenikulli, ketuban
pecah atau intak, presentasi bayi.
c) Bila presentasi verteks :
(1) Bila kepala belum masuk, masukan pada PAP secara manual.
(2) Ketuban dipecahkan.
(3) Observasi djj.
(4) Bila tidak timbul kontraksi dalam 10 menit, oksitosin
dipercepat sampai his adekuat.
(5) Bila 30 menit bayi belum lahir lakukan tindakan menurut
persyaratan yang ada ( VE, Forsep, SC ). ( Sinopsis Obstetri jilid 1).
Kala III :
- Segera setelah anak ke dua lahir, berikan oksitosin 10 unit drip dan lakukan
pengosongan kandung kemih.
- Upayakan agar uterus berkontraksi.
5
- Lahirkan plasenta dengan traksi terkontrol pada tali pusat bila belum berhasil,
ditunggu hingga tampak tanda – tanda pelepasan plasenta.
- Setelah plasenta lahir periksa kelengkapannya, perhatikan kontraksi uterus dan
bila diperlukan beri uterotonika.
- Perhatikan perdarahan yang terjadi dan eksplorasi kemungkinan laserasi jalan
lahir.
- Lakukan penjahitan episiotomi, nilai kontraksi uterus.
- Rapihkan instrumen dalam rendaman klorin, mencuci tangan dengan sabun
dan air.
- Periksa dan catat tanda vital ibu kemudian cantumkan dalam status.
Kala IV :
1. Pantau kontraksi uterus dan jumlah perdarahan selama 2 jam post
partum.
2. Jika tanda vital dan hasil pemantauan menunjukkan nilai normal
kenakan pembalut dan pakaian kemudian bawa ibu ke rawat gabung
(Mochtar,1998)
6
- Lahirkan plasenta dengan traksi terkontrol pada tali pusat bila belum berhasil,
ditunggu hingga tampak tanda – tanda pelepasan plasenta.
- Setelah plasenta lahir periksa kelengkapannya, perhatikan kontraksi uterus dan
bila diperlukan beri uterotonika.
- Perhatikan perdarahan yang terjadi dan eksplorasi kemungkinan laserasi jalan
lahir.
- Lakukan penjahitan episiotomi, nilai kontraksi uterus.
- Rapihkan instrumen dalam rendaman klorin, mencuci tangan dengan sabun
dan air.
- Periksa dan catat tanda vital ibu kemudian cantumkan dalam status.
Kala IV :
1. Pantau kontraksi uterus dan jumlah perdarahan selama 2 jam post
partum.
2. Jika tanda vital dan hasil pemantauan menunjukkan nilai normal
kenakan pembalut dan pakaian kemudian bawa ibu ke rawat gabung
(Mochtar,1998)
6

More Related Content

What's hot (20)

Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsiEvidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
FebriantySitompul
Ìý
KMS-Baru.ppt
KMS-Baru.pptKMS-Baru.ppt
KMS-Baru.ppt
eka tresna
Ìý
RAPAT GIKIA 2024.pptx
RAPAT GIKIA 2024.pptxRAPAT GIKIA 2024.pptx
RAPAT GIKIA 2024.pptx
mutiayudhaputrii
Ìý
POWERPOINT MASTITIS.pptx
POWERPOINT MASTITIS.pptxPOWERPOINT MASTITIS.pptx
POWERPOINT MASTITIS.pptx
BungDir
Ìý
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
PKMLEBAKBULUS
Ìý
Asuhan keperawatan pada bendungan asi
Asuhan keperawatan pada bendungan asiAsuhan keperawatan pada bendungan asi
Asuhan keperawatan pada bendungan asi
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Sadar Stunting
Sadar StuntingSadar Stunting
Sadar Stunting
MarchiliaWidistana
Ìý
Kuesioner anc 3
Kuesioner anc 3Kuesioner anc 3
Kuesioner anc 3
Feny Rafnasari
Ìý
Kak p4 k
Kak p4 kKak p4 k
Kak p4 k
AnipahMadrid
Ìý
Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarumHiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum
MHy KembaLi
Ìý
PEMERIKSAAN_SADARI.pptx
PEMERIKSAAN_SADARI.pptxPEMERIKSAAN_SADARI.pptx
PEMERIKSAAN_SADARI.pptx
Dedenakbarsyahwaludi
Ìý
Presentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansiaPresentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansia
MettaFerdy FerdianFamily
Ìý
distosia letak sungsang
distosia letak sungsangdistosia letak sungsang
distosia letak sungsang
sri wahyuni
Ìý
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
Agnescia Sera
Ìý
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptxPPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PekaNTB
Ìý
P4K .ppt
P4K .pptP4K .ppt
P4K .ppt
RullyFatrianiMKeb
Ìý
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
Dokter Tekno
Ìý
Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3
Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3
Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3
Manji Lala
Ìý
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
Dian Vivahana
Ìý
Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2
wiwik yuniarti
Ìý
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsiEvidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
FebriantySitompul
Ìý
KMS-Baru.ppt
KMS-Baru.pptKMS-Baru.ppt
KMS-Baru.ppt
eka tresna
Ìý
RAPAT GIKIA 2024.pptx
RAPAT GIKIA 2024.pptxRAPAT GIKIA 2024.pptx
RAPAT GIKIA 2024.pptx
mutiayudhaputrii
Ìý
POWERPOINT MASTITIS.pptx
POWERPOINT MASTITIS.pptxPOWERPOINT MASTITIS.pptx
POWERPOINT MASTITIS.pptx
BungDir
Ìý
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
PKMLEBAKBULUS
Ìý
Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarumHiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum
MHy KembaLi
Ìý
distosia letak sungsang
distosia letak sungsangdistosia letak sungsang
distosia letak sungsang
sri wahyuni
Ìý
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
Agnescia Sera
Ìý
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptxPPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PekaNTB
Ìý
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
Dokter Tekno
Ìý
Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3
Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3
Aplikasi teknologi tepat guna GMD, Pengantar Nutriclin Versi 3
Manji Lala
Ìý
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
Dian Vivahana
Ìý
Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2
wiwik yuniarti
Ìý

Viewers also liked (8)

Gestation
GestationGestation
Gestation
Soya Odut
Ìý
KEHAMILAN BERGANDA
KEHAMILAN BERGANDAKEHAMILAN BERGANDA
KEHAMILAN BERGANDA
Muhammad Nasrullah
Ìý
Referat gemelli
Referat gemelliReferat gemelli
Referat gemelli
subur_widiyanto
Ìý
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutikKehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
Umi Fitri Astutik
Ìý
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang
Aman Fx
Ìý
KEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBARKEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBAR
Leila Nisya Ayuanda
Ìý
Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)
cahyatoshi
Ìý
Gestation
GestationGestation
Gestation
Soya Odut
Ìý
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutikKehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
Umi Fitri Astutik
Ìý
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang
Aman Fx
Ìý
Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)
cahyatoshi
Ìý

Similar to Kehamilan ganda (20)

256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
Irmadani Irmadani
Ìý
Proses persalinan
Proses persalinanProses persalinan
Proses persalinan
Dani Virsal
Ìý
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Mala Hafidy
Ìý
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
Ellsha Ockthavianna
Ìý
4. ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA INTRAPARTUM TANPA KOMPLIKASI, LINGKUNGA...
4. ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA INTRAPARTUM TANPA KOMPLIKASI, LINGKUNGA...4. ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA INTRAPARTUM TANPA KOMPLIKASI, LINGKUNGA...
4. ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA INTRAPARTUM TANPA KOMPLIKASI, LINGKUNGA...
purwoketocilacap
Ìý
GMO - Bayi tabung
GMO - Bayi tabungGMO - Bayi tabung
GMO - Bayi tabung
T.Dian Adinda
Ìý
262711979 laporan-kasus-kehamilan-posterm
262711979 laporan-kasus-kehamilan-posterm262711979 laporan-kasus-kehamilan-posterm
262711979 laporan-kasus-kehamilan-posterm
MariaUlfaini
Ìý
Tinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori AsfiksiaTinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori Asfiksia
Midwife Wahyuni
Ìý
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerangBayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
ismi choirun annisa
Ìý
INTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptxINTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptx
devinurmalita
Ìý
PPT KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU pada Kesehatan
PPT KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU pada KesehatanPPT KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU pada Kesehatan
PPT KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU pada Kesehatan
KukuhIHT2020
Ìý
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
Risma77
Ìý
Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1
Noor Ismi
Ìý
Proses persalinan
Proses persalinanProses persalinan
Proses persalinan
Dani Virsal
Ìý
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
Ellsha Ockthavianna
Ìý
4. ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA INTRAPARTUM TANPA KOMPLIKASI, LINGKUNGA...
4. ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA INTRAPARTUM TANPA KOMPLIKASI, LINGKUNGA...4. ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA INTRAPARTUM TANPA KOMPLIKASI, LINGKUNGA...
4. ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA INTRAPARTUM TANPA KOMPLIKASI, LINGKUNGA...
purwoketocilacap
Ìý
GMO - Bayi tabung
GMO - Bayi tabungGMO - Bayi tabung
GMO - Bayi tabung
T.Dian Adinda
Ìý
262711979 laporan-kasus-kehamilan-posterm
262711979 laporan-kasus-kehamilan-posterm262711979 laporan-kasus-kehamilan-posterm
262711979 laporan-kasus-kehamilan-posterm
MariaUlfaini
Ìý
Tinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori AsfiksiaTinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori Asfiksia
Midwife Wahyuni
Ìý
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerangBayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
ismi choirun annisa
Ìý
INTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptxINTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptx
devinurmalita
Ìý
PPT KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU pada Kesehatan
PPT KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU pada KesehatanPPT KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU pada Kesehatan
PPT KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU pada Kesehatan
KukuhIHT2020
Ìý
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
Risma77
Ìý
Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1
Noor Ismi
Ìý

Kehamilan ganda

  • 1. GEMELI ( KEHAMILAN GANDA ) I. KONSEP DASAR A. DEFINISI Kehamilan dengan 2 janin atau lebih (Mochtar, 1998, Hal 259). B. ETIOLOGI - Bangsa, umur, paritas sering mempengaruhi kehamilan 2 telur. - Faktor obat – obat induksi ovulasi : profertil, klomid dan hormon gonado tropin dapat menyebabkan kehamilan di zigotik dan kembar lebih dari dua. - Faktor keturunan. - Faktor lain belum diketahui. (Mochtar,1998) C. PATOFISIOLOGI Bukti - bukti yang ada sekarang mengisyaratkan bahwa pembelahan ovum yang telah dibuahi dapat terjadi akibat tertundanya proses - proses perkembangan normal. Karena obat progestogen dan kontrasepsi kombinasi mengurangi motilitas tuba, diperkirakan bahwa tertundanya transportasi tuba dan implantasi meningkatkan resiko terjadinya kembar pada kehamilan yang pembuahannya terjadi dengan pemakaian kontrasepsi (Bresser dkk, 1987). 1
  • 2. Trauma minor pada blastokista sewaktu tindakan reproduksi dengan bantuan juga mungkin berperan meningkatkan insiden kembar monozigotik yang dijumpai pada kehamilan dengan cara ini (Wenstrom dkk, 1993) Hasil akhir proses pembentukan kembar bergantung pada kapan pembelahan terjadi : 1) Apabila pembelahan terjadi sebelum massa sel dalam (morula) terbentuk dan lapisan luar blastokista belum pasti menjadi korion, yaitu dalam 72 jam pertama setelah pembuahan, maka akan terbentuk 2 mudigah, 2 amnion dan 2 korion akan terjadi kembar monozigot, diamniotik dan dikorionik. Jumlah plasenta mungkin 2 terpisah atau satu berfusi. 2) Apabila pembelahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan, setelah massa sel dalam terbentuk dan sel-sel yang ditakdirkan menjadi korion sudah mulai berdiferensiasi tetapi sel-sel amnion belum, akan terbentuk 2 mudigah, masing-masing dengan kantung amnion terpisah. Dua kantong amnion akhirnya akan ditutupi oleh sebuah korion bersama sehingga dihasilkan kembar monozigot, diamniotik dan monokorionik. 3) Namun, apabila amnion sudah terbentuk yang terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan, pembelahan akan menghasilkan 2 mudigah didalam 1 kantung amnion bersama atau kembar monozigot, monoamnionik dan monokorionik. 2
  • 3. 4) Apabila pembuahan dimulai lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik terbentuk maka pemisahan tidak lengkap dan terbentuk kembar siam. (Cuningham, Obstetri William,2006: hal 853-855) D. TANDA DAN GEJALA 1. Uterus lebih besar melebihi amenore. 2. Uterus cepat membesar pada pemeriksaan ulang. 3. Teraba balotemen 2 atau lebih. 4. Terdengar 2 denyut jantung janin dengan perbedaan 10 atau lebih. (Mochtar,1998) E. PROGNOSIS - Untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan pada kehamilan tunggal karena seringnya terjadi toksemia gravidarum, hidramnion, anemia, pertolongan obstetri operatif dan perdarahan post partum. - Angka kematian perinatal tinggi terutama karena prematur, prolaps tali pusat, solusio plasenta dan tindakan obstetri karena kelainan letak janin. (Mochtar,1998) II. PENGKAJIAN a. Data Subyektif - Gerakan janin lebih banyak. - Ibu merasakan sesak jika bernafas. 3
  • 4. - Perut lebih cepat membesar. - Ibu mengatakan ada keturunan kembar. b. Data Obyektif - Palpasi TFU lebih besar daripada umumnya. - Bagian – bagian kecil teraba lebih banyak. - Djj ada 2 tempat dengan perbedaan 10 denyut/menit. III. PENATALAKSANAAN MEDIK Prinsip – prinsip penanganan sebaiknya ditangani oleh penolong persalinan yang terampil, agar mampu mengenali tanda – tanda komplikasi. a) Persalinan Preterem. b) Disfungsi uterus. c) Presentasi abnormal d) Prolaps tali pusat. e) Solusio plasenta. f) Perdarahan post partum. Ibu harus didampingi atau diobservasi oleh nakes atau bidan. Siapkan instrumen dan bahan untuk kondisi gawat darurat, pasang infus profilaksis. Bayi I : - Cek presentasi 1. Bila verteks lakukan pertolongan sama dengan persalinan normal dan lakukan monitoring dengan partograf. 4
  • 5. 2. Bila presentasi bokong lakukan pertolongan sama dengan bayi tunggal presentasi bokong. 3. Bila lintang lakukan SC - Monitor DJJ - Pada kala 2 beri oksitosin 2,5 IU dalam 500ml RL atau D5% 10 tpm. Bayi II : a) Segera setelah kelahiran bayi ke satu b) Lakukan vt untuk mengetahui ada tidaknya prolaps fenikulli, ketuban pecah atau intak, presentasi bayi. c) Bila presentasi verteks : (1) Bila kepala belum masuk, masukan pada PAP secara manual. (2) Ketuban dipecahkan. (3) Observasi djj. (4) Bila tidak timbul kontraksi dalam 10 menit, oksitosin dipercepat sampai his adekuat. (5) Bila 30 menit bayi belum lahir lakukan tindakan menurut persyaratan yang ada ( VE, Forsep, SC ). ( Sinopsis Obstetri jilid 1). Kala III : - Segera setelah anak ke dua lahir, berikan oksitosin 10 unit drip dan lakukan pengosongan kandung kemih. - Upayakan agar uterus berkontraksi. 5
  • 6. - Lahirkan plasenta dengan traksi terkontrol pada tali pusat bila belum berhasil, ditunggu hingga tampak tanda – tanda pelepasan plasenta. - Setelah plasenta lahir periksa kelengkapannya, perhatikan kontraksi uterus dan bila diperlukan beri uterotonika. - Perhatikan perdarahan yang terjadi dan eksplorasi kemungkinan laserasi jalan lahir. - Lakukan penjahitan episiotomi, nilai kontraksi uterus. - Rapihkan instrumen dalam rendaman klorin, mencuci tangan dengan sabun dan air. - Periksa dan catat tanda vital ibu kemudian cantumkan dalam status. Kala IV : 1. Pantau kontraksi uterus dan jumlah perdarahan selama 2 jam post partum. 2. Jika tanda vital dan hasil pemantauan menunjukkan nilai normal kenakan pembalut dan pakaian kemudian bawa ibu ke rawat gabung (Mochtar,1998) 6
  • 7. - Lahirkan plasenta dengan traksi terkontrol pada tali pusat bila belum berhasil, ditunggu hingga tampak tanda – tanda pelepasan plasenta. - Setelah plasenta lahir periksa kelengkapannya, perhatikan kontraksi uterus dan bila diperlukan beri uterotonika. - Perhatikan perdarahan yang terjadi dan eksplorasi kemungkinan laserasi jalan lahir. - Lakukan penjahitan episiotomi, nilai kontraksi uterus. - Rapihkan instrumen dalam rendaman klorin, mencuci tangan dengan sabun dan air. - Periksa dan catat tanda vital ibu kemudian cantumkan dalam status. Kala IV : 1. Pantau kontraksi uterus dan jumlah perdarahan selama 2 jam post partum. 2. Jika tanda vital dan hasil pemantauan menunjukkan nilai normal kenakan pembalut dan pakaian kemudian bawa ibu ke rawat gabung (Mochtar,1998) 6