ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Asuhan Keperawatan
Leukemia
A. Konsep Medis
1. Definisi
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di
sumsum tulang yang menyebabkan poliferasi salah satu jenis sel darah
putih dengan menyingkirkan jenis sel lain.
Leukemia tampak merupakan penyakit klonal, yang berarti satu sel kanker
abnormal berpoliferasi tanpa terkendali, menghasilkan sekelompok sel
anak yang abnormal. Sel-sel ini menghambat semua sel darah lain di
sumsum tulang untuk berkembang secara normal, sehingga mereka
tertimbun di sumsum tulang. Karena faktor-faktor ini, leukemia disebut
gangguan akumulasi sekaligus gangguan klonal. Pada akhirnya, sel-sel
leukemik mengambil alih sumsum tulang. Sehingga menurunkan kadar
sel-sel nonleukemik didalam darah yang merupakan penyebab berbagai
gejala umum leukemia.
Leukemia digambarkan sebagai akut dan kronis, bergantung pada
cepat tidaknya kemunculan dan bagaimana diferensiasi sel-sel kanker yang
bersangkutan. Sel-sel leukemia akut berdiferensiasi dengan buruk,
sedangkan sel-sel leukemia kronis biasanya berdiferensiasi dengan baik.
Leukemia juga digambarkan berdasarkan jenis sel yang berpoliferasi.
Sebagai contoh, leukemia limfoblastik akut, merupakan leukemia yang
paling sering dujumpai pada anak, menggambarkan kanker dari turunan
sel limfosit primitif. Leukemia granulositik adalah leukemia eosinofil,
neutrofil, atau basofil. Leukemia pada orang dewasa biasanya limfositik
kronis atau mieloblastik akut. Angka kelamgsumgam hidup jangka
panjang untuk leukemia bergantung pada jenis sel yang terlibat, tetapi
berkisar sampai lebih dari 75% untuk leukemia limfositik akut pada masa
kanak-kanak, merupakan angka statistic yang luar biasa karena penyakit
ini hampir bersifat fatal.
(Corwin, Elizabeth J dalam buku Buku Saku Patofisiologis, 2016)
Leukemia terbagi berdasarkan sel yang terlibat, yaitu myelogenous
atau lymphocytic, dan berdasarkan durasi, yaitu akut (acute myelogenous
leukemia [AML] dan acute lymphocytic leukemia [ALL]) atau Kronik
(chronic myelogenous leukkemia [CML] dan chronic lymphocyti leukemia
[CLL].
(Dosen keperawatan MBI dalam buku rencana asuhan keperawatan
Medikal-Bedah, 2017)
2. Etiologi
Etiologi LLA sampai saat ini belum jelas, diduga kemungkinan besar
disebabkan oleh virus (Virus Onkogenik). Namun faktor lain yang turut
berperan adalah :
a. Faktor Eksogen :
 Efek dari penyinaran seperti : sinar X, sinar radioaktif
 Hormon, bahan kimia (benzol, arsen, preparat sulfat)
 Infeksi (virus dan bakteri)
b. Faktor Endogen
 Faktor Ras (orang Yahudi mudah menderita LLK)
 Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom (Aberasi
kromosom) pada sindrom Down.
 Herediter : kasus leukemia pada kakak beradik/kembar satu
telur, angka kejadian pada anak lebih tinggi sesuai dengan
usia maternal.
 Genetik : virus tertentu mygx perubahan struktur gen (T. cell
leukemia-lymphoma virus/HTLV)
(Wijaya, Andra Saferi dan Yessie Mariza Putri dalam buku KMB2,2013)
3. Patofisiologi
Manifestasi umum leukemia adalah proliferasi yang tidak teratur
atau akumulasi sel darah putih (WBC) disumsum tulang. Selain itu,
dijumpai pula proliferasi dihati dan limpa serta invasi keorgan lain, seperti
meninges, nodus limfe, gusi dan kulit. Biasanya leukemia diklasifikasikan
sesuai dengan jalur sel induk yang terganggu baik limfoid maupun
meiloid. Leukemia juga diklasifikasikan sebagai leukemia akut (awitan
mendadak) atau leukemia kronis (terjadi dalam waktu beberapa bulan
sampai beberapa tahun). Penyebabnya tidak diketahui. Namun sejumlah
bukti menunjukkan adanya keterlibatan pengaruh genetic dan pathogenesis
virus. Kerusakan sumsum tulang akibat pajanan radiasi atau zat kimia
seperti benzene dan agens pengalkil dapat juga menyebabkan leukemia.
(Susan C. Smeltzer, dalam buku Keperawatan Medikal-Bedah, 2011)
Adanya proliferasi sel kanker sehingga sel kanker bersaing dengan sel
normal untuk mendapatkan nutrisi dengan cara infiltrasi sel normal
digantikan dengan sel kanker. Dengan adanya sel kanker akan terjadi
depresi sumsum tulang yang akan mempengaruhi eritrosit, leukosit, faktor
pembekuan dan jaringan meningkat karena adanya depresi dari sumsum
tulang maka produksi eritrosit menurun dan terjadi anemia, produksi
leukosit juga menurun sehingga sistem retikoloendotelial akan terpengaruh
dan menyebabkan ganggguan sistem pertahanan tubuh dan mudah
mengalami infeksi yang manifestasinya berupa demam. Faktor pembekuan
juga mengalami penurunan sehingga terjadi perdarahan yang akan
menimbulkan trombositopenia. Dengan adanya pergantian sel normal oleh
sel kanker terjadi infiltrasi ekstra medular sehingga terjadi pembesaran
limpa, liver, nodus ilimfe dan tulang sehingga bisa menimbulkan nyeri
tulang dan persendian. Hal tersebut juga akan mempengaruhi
metabolisme sehingga sel akan kekurangan makanan.
(Taqiyyah Bararah & Mohammad Jauhar Dalam buku Asuhan
Keperawatan Jilid 2, 2013).
Sel Leukemia menghasilkan imatur atau abnormal dalam jumlah
berlebihan dan menyusup kedalam berbagai organ tubuh. Sel-sel leukemia
menyusup kedalam sumsum tulang, mengganti unsur-unsur sel yang
normal. Akibatnya timbul anemia dan dihasilkan eritrosit dalam jumlah
yang tidak mencukupi. Timbul perdarahan akibat menurunnya jumlah
trombosit yang bersirkulasi. Inflasi juga terjadi lebih sering karena
berkurangnya jumlah leukosit. Penyusupan sel-sel leukemia kedalam
semua organ-organ vital yang menimbulkan hepatomegalii, splenomegali
dan limfadenopati.
Timbulnya disfungsi sumsum tulang menyebabkan turunnya jumlah
eritrosit, neutrofil dan trombosit. Sel-sel leukemia menyusupi lemfonodus,
limfa, hati, tulang dan SPP.
Disemua tipe leukemia, sel yang berproliferasi dapat menekan produksi
dan elemen didarah yang menyusup sumsum tulang dengan berlomba-
lomba untuk menghilangkan sel normal yang berfungsi sebagai nutrisi
untuk metabolisme. Tanda dan gejala dari leukemia merupakan hasil dari
infiltrasi sumsum tulang, dengan 3 manifestasi yaitu anemia dan
penurunan RBCs, infeksi dari neutropenia, dan pendarahan karena
produksi platelet yang menurun. Invasi sel leukemia yang berangsur-
angsur pada sumsum menimbulkan kelelahan pada tulang dan cenderung
terjadi fraktur, sehingga menimbulkan nyeri.
Ginjal, hati dan kelenjar limfe mengalami pembesaran dan akhirnya
fibrosis, leukemia juga berpengaruh pada SSP dimana terjadi peningkatan
tekanan intra cranial sehingga menyebabkan nyeri pada kepala, letargi,
papil edema, penurunan kesadaran dan kaku duduk. (http://jtptunimus-
gdl-novianariz-5138-2-bab2.pdf).
4. Manifestasi Klinik
Leukemia akut memperlihatkan gejala klinis yang mencolok. Leukemia
kronis berkembang secara lanbat dan mungkin hanaya memperlihatkan
sedikit gejala sampai stadium lanjut.
ï‚· Kepucatan dan rasa lelah akibat anemia
ï‚· Infeksi berulang akibat penurunan sel darah putih
ï‚· Pendarahan dan memar akibat trombositopenia dan gangguan
koagulasi
ï‚· Nyeri tulang akibat penumpukan sel di sumsum tulang, yang
menyebabkan peningkatan tekanan dan kematian sel. Tidak seperti
nyeri semakin meningkat, neri tulang berhubungan dengan leukemia
bersifat progresif
ï‚· Penurunan berat karena berkurangnya nafsu makan dan peningkatan
konsumsi kalori oleh sel-sel neoplastik
ï‚· Limfadenopati,splenomegali, dan hepatomegali akibat infiltrasi sel
leukemik ke organ-organ limfoid dapat terjadi
ï‚· Gejala sistem syaraf pusat dapat terjadi.
(Corwin, Elizabeth J dalam buku Buku Saku Patofisiologis, 2016)
Manifestasi klinik yang sering di jumpai pada berbagai penyakit
leukemia adalah sebagai berikut:
1. Leukemia Limfositik Akut
Gejala klinis LLA bervariasi. Umumnya menggambarkan kegagalan
sumsum tulang. Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah
lelah,letargi,pusing,sesak,nyeri dada), infeksi dan pendarahan. Selain
itu juga ditemukan anoreksi,nyeri tulang dan
sendi,hypermetabolisme. Nyeri tulang bisa dijumpai terutama pada
sternum, tibia dan femur.
2. Leukemia Mielositik Akut
Gejala umum LMA adalah rasa lelah, pendarahan infeksi disebabkan
oleh sindrom kegagalan sumsum tulang belakang. Pendarahan
biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau petekia. Penderita LMA
dengan leukosit yang sangat tinggi(lebih dari 100ribu/mm3) biasanya
mengalami gangguan kesadaran,sesak nafas,nyeri dada dan
priapismus. Selain itu juga menimbulakan gangguan metabolisme
yaitu hiperurisemia dan hipoglikemia.
3. Leukemia Limfositik Kronik
Sekitar 25% penderita LLK tidak menimbulkan gejala. Penderita
LLK yang mengalami gejala biasanya ditemukan limfadenopati
generalisata,penurunan berat badan dan kelelahan. Gejala yang lain
yaitu hilangnya nafsu makan dan penurunan kemampuan latih dan
olahraga. Demam keringat malam dan infeksi semakin parah sejalan
dengan perjalanan penyakitnya.
4. Leukemia Granulositik / Meilositik Kronik
LGK memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi dan fase
krisis blas. Pada fase kronik ditemukan hypermetabolisme, merasa
cepat kenyang akibat desakan limpa dan lambung. Pada fase
akselerasi di temukan keluhan anemia yang bertambah
berat,petekie,ekimosis,dan demam yang disertai infeksi.
(Nurarif, Amin Huda dan Hardi Kusuma dalam buku Nanda Nic-
Noc jilid 2,2015)
5. Penatapelaksanaan
Farmakologi
ï‚· Terapi anti mikroba IV: klindamisin(cleocin) adalah obat pilihan
dosis besar per IV diperlukan karena anti biotik harus memasuki
jaringan nekrosis dan cairan akses
ï‚· Anti biotic diberikan per oral dan bukan per intravena setelah dapat
tanda-tanda dan perbaikan (suhu tubuh normal,jumlah WBC
turun,dan hasil foto ronsen dada lebih baik (ukuran rongga
berkurang).terapi anti biotic dapat berlangsung selam 4 sampai 8
minggu.
(referensi: smeltzer susan c dalam buku KEPERAWATAN
MEDIKAL-BEDAH tahun 2011)
Farmakologi
a. Transfusi darah :
Biasanya di berikan jika kadar hb < 6 gr pada trombositopenia yang
berat dan perdarahan masif, dapat di berikan transfuse trombosit,
jika ada tanda DIC dapat dibrxheparin
b. Kortikosteroid
(prednison, kortison) deksametason dan sebagainya. Setelah di
capai remisi dons di kiurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya
dihentikan.
c. Sitostatika
Umumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi bersama sama
dengan prednison.
Efek: alopesia, stomatitis, lucopenia, infeksi sekunder (kandidiasit)
Jika kadar leukosit <2000 per meter pangkat 3 pemberian harus
hati hati
d. Imunoterapi
Merupakan cara pengobatan yang baru, imunoterapi di berikan jika
telah tercapai remisi dan jumlah sel leukemia cukup rendah 10-10
Non farmako
Penatalaksanaan kemoterapi
a. Fase induksi
Di mulai 4-6 mg setelah dx ditegakan. Pada fase ini di berikan thy
:kortikosteroid (prednison), vincristin, dan L-asparaginase.
Fase ini dinyatakan berhasil jika tanda tanda penyakit berkurang
atau tidak ditemukan jumlah sel mudah kurang dari 5% dalam
sumsum tulang.
b. Fase profilaksis system saraf pusat
Pada fase ini diberikan therapy methotrexate, cytrabine dan
hydrocortison melalu intratekal untuk mencegah infasi sel leukemia
ke otak.
Therapy irradiasi cranial dilakukan hanya pada pasien leukemia
yang mengalami gangguan system saraf pusat.
c. Konsolidasi
Pada fase ini kombinasi pengobatan di lakukan untuk
mempertahankan remisi dan mengurangi jumlah sel sel leukemia
yang beredar dalam tubuh.
Secara berkala dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai
respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi
sumsum tulang, maka pengobatan di hentikan untuk sementara atau
posisi obat di kurangi. (suparman 2005)
(Referensi: Ns.andra saferi wijaya,s.kep & Ns.yessie mariza
putrid,s.kep dalam buku KMB2 tahun 2013)

More Related Content

What's hot (20)

Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgAsuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
rena rasyidah
Ìý
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
Eddi Ross
Ìý
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
adithpwg
Ìý
Askep anak anemia
Askep anak anemiaAskep anak anemia
Askep anak anemia
dejavu_21
Ìý
Leaflet Leukimia
Leaflet LeukimiaLeaflet Leukimia
Leaflet Leukimia
athox zoemanta
Ìý
Makalah anemia
Makalah anemia Makalah anemia
Makalah anemia
MJM Networks
Ìý
Askep leukemia
Askep leukemiaAskep leukemia
Askep leukemia
Yudi Sutriadi
Ìý
Leukemia
LeukemiaLeukemia
Leukemia
tamutowolom
Ìý
Sickle Cell
Sickle Cell Sickle Cell
Sickle Cell
Lili R
Ìý
Tugas biology kelompok 5
Tugas biology kelompok 5Tugas biology kelompok 5
Tugas biology kelompok 5
Elza Anisa Suwandi
Ìý
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
Arya Ningrat
Ìý
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
Shofi Udin
Ìý
Askep thalasemia 1 AKPER PEMDA MUN
Askep thalasemia 1 AKPER PEMDA MUNAskep thalasemia 1 AKPER PEMDA MUN
Askep thalasemia 1 AKPER PEMDA MUN
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Prodalima Sinulingga, M.Kep
Ìý
Askep anemia
Askep anemia Askep anemia
Askep anemia
materi-x2
Ìý
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
pjj_kemenkes
Ìý
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgAsuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
rena rasyidah
Ìý
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
Eddi Ross
Ìý
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
adithpwg
Ìý
Askep anak anemia
Askep anak anemiaAskep anak anemia
Askep anak anemia
dejavu_21
Ìý
Leaflet Leukimia
Leaflet LeukimiaLeaflet Leukimia
Leaflet Leukimia
athox zoemanta
Ìý
Makalah anemia
Makalah anemia Makalah anemia
Makalah anemia
MJM Networks
Ìý
Askep leukemia
Askep leukemiaAskep leukemia
Askep leukemia
Yudi Sutriadi
Ìý
Sickle Cell
Sickle Cell Sickle Cell
Sickle Cell
Lili R
Ìý
Tugas biology kelompok 5
Tugas biology kelompok 5Tugas biology kelompok 5
Tugas biology kelompok 5
Elza Anisa Suwandi
Ìý
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
Arya Ningrat
Ìý
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
Shofi Udin
Ìý
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Prodalima Sinulingga, M.Kep
Ìý
Askep anemia
Askep anemia Askep anemia
Askep anemia
materi-x2
Ìý
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
pjj_kemenkes
Ìý

Similar to Askep leukemia (konsep medic) (20)

materi power point asuhan keperawatan teoritis pada pasien leukimia.pptx
materi power point asuhan keperawatan teoritis pada pasien leukimia.pptxmateri power point asuhan keperawatan teoritis pada pasien leukimia.pptx
materi power point asuhan keperawatan teoritis pada pasien leukimia.pptx
EchaIrzaSahrira
Ìý
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
RanaBilalLiaqat
Ìý
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimia
andalizah
Ìý
Asuhan Keperawatan pada anak dengan leukimia
Asuhan Keperawatan pada anak dengan leukimiaAsuhan Keperawatan pada anak dengan leukimia
Asuhan Keperawatan pada anak dengan leukimia
MeryKana1
Ìý
PENYAKIT LEUKIMIA DI INDONESIA DAN DIDUNIA
PENYAKIT LEUKIMIA DI INDONESIA DAN DIDUNIAPENYAKIT LEUKIMIA DI INDONESIA DAN DIDUNIA
PENYAKIT LEUKIMIA DI INDONESIA DAN DIDUNIA
isrofahunikal1
Ìý
PPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptxPPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptx
TaufikKaharu1
Ìý
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
Siti Jazirotul Jannah
Ìý
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
JoniSiahaan
Ìý
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
Selly LiLy
Ìý
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
ssuseraaec01
Ìý
Mutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimiaMutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimia
Windi Apsari
Ìý
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
KaryoIIKNU
Ìý
ASKEP_LEUKEMIA_.ppt pada anak dengan kanker
ASKEP_LEUKEMIA_.ppt pada anak dengan kankerASKEP_LEUKEMIA_.ppt pada anak dengan kanker
ASKEP_LEUKEMIA_.ppt pada anak dengan kanker
esaamaladinasaputra
Ìý
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Sonia Octalia
Ìý
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdfKELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
MochamadAriefFahriza
Ìý
14
1414
14
dianisalegina
Ìý
PPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptxPPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptx
AnandashaflyRahman
Ìý
PPT PROSES DEGENERATIF POLTEKKESSSS.pptx
PPT PROSES DEGENERATIF POLTEKKESSSS.pptxPPT PROSES DEGENERATIF POLTEKKESSSS.pptx
PPT PROSES DEGENERATIF POLTEKKESSSS.pptx
Ndarrr
Ìý
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptxCANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
karaokekincai
Ìý
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiPatofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Maulana Sakti
Ìý
materi power point asuhan keperawatan teoritis pada pasien leukimia.pptx
materi power point asuhan keperawatan teoritis pada pasien leukimia.pptxmateri power point asuhan keperawatan teoritis pada pasien leukimia.pptx
materi power point asuhan keperawatan teoritis pada pasien leukimia.pptx
EchaIrzaSahrira
Ìý
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
RanaBilalLiaqat
Ìý
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimia
andalizah
Ìý
Asuhan Keperawatan pada anak dengan leukimia
Asuhan Keperawatan pada anak dengan leukimiaAsuhan Keperawatan pada anak dengan leukimia
Asuhan Keperawatan pada anak dengan leukimia
MeryKana1
Ìý
PENYAKIT LEUKIMIA DI INDONESIA DAN DIDUNIA
PENYAKIT LEUKIMIA DI INDONESIA DAN DIDUNIAPENYAKIT LEUKIMIA DI INDONESIA DAN DIDUNIA
PENYAKIT LEUKIMIA DI INDONESIA DAN DIDUNIA
isrofahunikal1
Ìý
PPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptxPPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptx
TaufikKaharu1
Ìý
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
Siti Jazirotul Jannah
Ìý
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
JoniSiahaan
Ìý
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
Selly LiLy
Ìý
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
ssuseraaec01
Ìý
Mutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimiaMutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimia
Windi Apsari
Ìý
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
KaryoIIKNU
Ìý
ASKEP_LEUKEMIA_.ppt pada anak dengan kanker
ASKEP_LEUKEMIA_.ppt pada anak dengan kankerASKEP_LEUKEMIA_.ppt pada anak dengan kanker
ASKEP_LEUKEMIA_.ppt pada anak dengan kanker
esaamaladinasaputra
Ìý
PPT PROSES DEGENERATIF POLTEKKESSSS.pptx
PPT PROSES DEGENERATIF POLTEKKESSSS.pptxPPT PROSES DEGENERATIF POLTEKKESSSS.pptx
PPT PROSES DEGENERATIF POLTEKKESSSS.pptx
Ndarrr
Ìý
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptxCANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
CANSER ACUTE LEUKEMIAS_ppt_patofisiologi 2.pptx
karaokekincai
Ìý
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiPatofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Maulana Sakti
Ìý

More from frangky hilala (6)

Askep pneumonia
Askep pneumoniaAskep pneumonia
Askep pneumonia
frangky hilala
Ìý
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
frangky hilala
Ìý
Kasus 1 bengkak
Kasus 1 bengkakKasus 1 bengkak
Kasus 1 bengkak
frangky hilala
Ìý
Presentation gagal ginjal kronik
Presentation gagal ginjal kronikPresentation gagal ginjal kronik
Presentation gagal ginjal kronik
frangky hilala
Ìý
Presentation isolasi sosial
Presentation isolasi sosialPresentation isolasi sosial
Presentation isolasi sosial
frangky hilala
Ìý
Presentation hiv aids
Presentation hiv aidsPresentation hiv aids
Presentation hiv aids
frangky hilala
Ìý
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
frangky hilala
Ìý
Presentation gagal ginjal kronik
Presentation gagal ginjal kronikPresentation gagal ginjal kronik
Presentation gagal ginjal kronik
frangky hilala
Ìý
Presentation isolasi sosial
Presentation isolasi sosialPresentation isolasi sosial
Presentation isolasi sosial
frangky hilala
Ìý
Presentation hiv aids
Presentation hiv aidsPresentation hiv aids
Presentation hiv aids
frangky hilala
Ìý

Recently uploaded (20)

Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý

Askep leukemia (konsep medic)

  • 1. Asuhan Keperawatan Leukemia A. Konsep Medis 1. Definisi Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di sumsum tulang yang menyebabkan poliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan menyingkirkan jenis sel lain. Leukemia tampak merupakan penyakit klonal, yang berarti satu sel kanker abnormal berpoliferasi tanpa terkendali, menghasilkan sekelompok sel anak yang abnormal. Sel-sel ini menghambat semua sel darah lain di sumsum tulang untuk berkembang secara normal, sehingga mereka tertimbun di sumsum tulang. Karena faktor-faktor ini, leukemia disebut gangguan akumulasi sekaligus gangguan klonal. Pada akhirnya, sel-sel leukemik mengambil alih sumsum tulang. Sehingga menurunkan kadar sel-sel nonleukemik didalam darah yang merupakan penyebab berbagai gejala umum leukemia. Leukemia digambarkan sebagai akut dan kronis, bergantung pada cepat tidaknya kemunculan dan bagaimana diferensiasi sel-sel kanker yang bersangkutan. Sel-sel leukemia akut berdiferensiasi dengan buruk, sedangkan sel-sel leukemia kronis biasanya berdiferensiasi dengan baik. Leukemia juga digambarkan berdasarkan jenis sel yang berpoliferasi. Sebagai contoh, leukemia limfoblastik akut, merupakan leukemia yang paling sering dujumpai pada anak, menggambarkan kanker dari turunan sel limfosit primitif. Leukemia granulositik adalah leukemia eosinofil, neutrofil, atau basofil. Leukemia pada orang dewasa biasanya limfositik kronis atau mieloblastik akut. Angka kelamgsumgam hidup jangka panjang untuk leukemia bergantung pada jenis sel yang terlibat, tetapi berkisar sampai lebih dari 75% untuk leukemia limfositik akut pada masa
  • 2. kanak-kanak, merupakan angka statistic yang luar biasa karena penyakit ini hampir bersifat fatal. (Corwin, Elizabeth J dalam buku Buku Saku Patofisiologis, 2016) Leukemia terbagi berdasarkan sel yang terlibat, yaitu myelogenous atau lymphocytic, dan berdasarkan durasi, yaitu akut (acute myelogenous leukemia [AML] dan acute lymphocytic leukemia [ALL]) atau Kronik (chronic myelogenous leukkemia [CML] dan chronic lymphocyti leukemia [CLL]. (Dosen keperawatan MBI dalam buku rencana asuhan keperawatan Medikal-Bedah, 2017) 2. Etiologi Etiologi LLA sampai saat ini belum jelas, diduga kemungkinan besar disebabkan oleh virus (Virus Onkogenik). Namun faktor lain yang turut berperan adalah : a. Faktor Eksogen :  Efek dari penyinaran seperti : sinar X, sinar radioaktif  Hormon, bahan kimia (benzol, arsen, preparat sulfat)  Infeksi (virus dan bakteri) b. Faktor Endogen  Faktor Ras (orang Yahudi mudah menderita LLK)  Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom (Aberasi kromosom) pada sindrom Down.  Herediter : kasus leukemia pada kakak beradik/kembar satu telur, angka kejadian pada anak lebih tinggi sesuai dengan usia maternal.  Genetik : virus tertentu mygx perubahan struktur gen (T. cell leukemia-lymphoma virus/HTLV) (Wijaya, Andra Saferi dan Yessie Mariza Putri dalam buku KMB2,2013)
  • 3. 3. Patofisiologi Manifestasi umum leukemia adalah proliferasi yang tidak teratur atau akumulasi sel darah putih (WBC) disumsum tulang. Selain itu, dijumpai pula proliferasi dihati dan limpa serta invasi keorgan lain, seperti meninges, nodus limfe, gusi dan kulit. Biasanya leukemia diklasifikasikan sesuai dengan jalur sel induk yang terganggu baik limfoid maupun meiloid. Leukemia juga diklasifikasikan sebagai leukemia akut (awitan mendadak) atau leukemia kronis (terjadi dalam waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun). Penyebabnya tidak diketahui. Namun sejumlah bukti menunjukkan adanya keterlibatan pengaruh genetic dan pathogenesis virus. Kerusakan sumsum tulang akibat pajanan radiasi atau zat kimia seperti benzene dan agens pengalkil dapat juga menyebabkan leukemia. (Susan C. Smeltzer, dalam buku Keperawatan Medikal-Bedah, 2011) Adanya proliferasi sel kanker sehingga sel kanker bersaing dengan sel normal untuk mendapatkan nutrisi dengan cara infiltrasi sel normal digantikan dengan sel kanker. Dengan adanya sel kanker akan terjadi depresi sumsum tulang yang akan mempengaruhi eritrosit, leukosit, faktor pembekuan dan jaringan meningkat karena adanya depresi dari sumsum tulang maka produksi eritrosit menurun dan terjadi anemia, produksi leukosit juga menurun sehingga sistem retikoloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan ganggguan sistem pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi yang manifestasinya berupa demam. Faktor pembekuan juga mengalami penurunan sehingga terjadi perdarahan yang akan menimbulkan trombositopenia. Dengan adanya pergantian sel normal oleh sel kanker terjadi infiltrasi ekstra medular sehingga terjadi pembesaran limpa, liver, nodus ilimfe dan tulang sehingga bisa menimbulkan nyeri tulang dan persendian. Hal tersebut juga akan mempengaruhi metabolisme sehingga sel akan kekurangan makanan. (Taqiyyah Bararah & Mohammad Jauhar Dalam buku Asuhan Keperawatan Jilid 2, 2013).
  • 4. Sel Leukemia menghasilkan imatur atau abnormal dalam jumlah berlebihan dan menyusup kedalam berbagai organ tubuh. Sel-sel leukemia menyusup kedalam sumsum tulang, mengganti unsur-unsur sel yang normal. Akibatnya timbul anemia dan dihasilkan eritrosit dalam jumlah yang tidak mencukupi. Timbul perdarahan akibat menurunnya jumlah trombosit yang bersirkulasi. Inflasi juga terjadi lebih sering karena berkurangnya jumlah leukosit. Penyusupan sel-sel leukemia kedalam semua organ-organ vital yang menimbulkan hepatomegalii, splenomegali dan limfadenopati. Timbulnya disfungsi sumsum tulang menyebabkan turunnya jumlah eritrosit, neutrofil dan trombosit. Sel-sel leukemia menyusupi lemfonodus, limfa, hati, tulang dan SPP. Disemua tipe leukemia, sel yang berproliferasi dapat menekan produksi dan elemen didarah yang menyusup sumsum tulang dengan berlomba- lomba untuk menghilangkan sel normal yang berfungsi sebagai nutrisi untuk metabolisme. Tanda dan gejala dari leukemia merupakan hasil dari infiltrasi sumsum tulang, dengan 3 manifestasi yaitu anemia dan penurunan RBCs, infeksi dari neutropenia, dan pendarahan karena produksi platelet yang menurun. Invasi sel leukemia yang berangsur- angsur pada sumsum menimbulkan kelelahan pada tulang dan cenderung terjadi fraktur, sehingga menimbulkan nyeri. Ginjal, hati dan kelenjar limfe mengalami pembesaran dan akhirnya fibrosis, leukemia juga berpengaruh pada SSP dimana terjadi peningkatan tekanan intra cranial sehingga menyebabkan nyeri pada kepala, letargi, papil edema, penurunan kesadaran dan kaku duduk. (http://jtptunimus- gdl-novianariz-5138-2-bab2.pdf). 4. Manifestasi Klinik Leukemia akut memperlihatkan gejala klinis yang mencolok. Leukemia kronis berkembang secara lanbat dan mungkin hanaya memperlihatkan sedikit gejala sampai stadium lanjut.
  • 5. ï‚· Kepucatan dan rasa lelah akibat anemia ï‚· Infeksi berulang akibat penurunan sel darah putih ï‚· Pendarahan dan memar akibat trombositopenia dan gangguan koagulasi ï‚· Nyeri tulang akibat penumpukan sel di sumsum tulang, yang menyebabkan peningkatan tekanan dan kematian sel. Tidak seperti nyeri semakin meningkat, neri tulang berhubungan dengan leukemia bersifat progresif ï‚· Penurunan berat karena berkurangnya nafsu makan dan peningkatan konsumsi kalori oleh sel-sel neoplastik ï‚· Limfadenopati,splenomegali, dan hepatomegali akibat infiltrasi sel leukemik ke organ-organ limfoid dapat terjadi ï‚· Gejala sistem syaraf pusat dapat terjadi. (Corwin, Elizabeth J dalam buku Buku Saku Patofisiologis, 2016) Manifestasi klinik yang sering di jumpai pada berbagai penyakit leukemia adalah sebagai berikut: 1. Leukemia Limfositik Akut Gejala klinis LLA bervariasi. Umumnya menggambarkan kegagalan sumsum tulang. Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah lelah,letargi,pusing,sesak,nyeri dada), infeksi dan pendarahan. Selain itu juga ditemukan anoreksi,nyeri tulang dan sendi,hypermetabolisme. Nyeri tulang bisa dijumpai terutama pada sternum, tibia dan femur. 2. Leukemia Mielositik Akut Gejala umum LMA adalah rasa lelah, pendarahan infeksi disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum tulang belakang. Pendarahan biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau petekia. Penderita LMA dengan leukosit yang sangat tinggi(lebih dari 100ribu/mm3) biasanya mengalami gangguan kesadaran,sesak nafas,nyeri dada dan
  • 6. priapismus. Selain itu juga menimbulakan gangguan metabolisme yaitu hiperurisemia dan hipoglikemia. 3. Leukemia Limfositik Kronik Sekitar 25% penderita LLK tidak menimbulkan gejala. Penderita LLK yang mengalami gejala biasanya ditemukan limfadenopati generalisata,penurunan berat badan dan kelelahan. Gejala yang lain yaitu hilangnya nafsu makan dan penurunan kemampuan latih dan olahraga. Demam keringat malam dan infeksi semakin parah sejalan dengan perjalanan penyakitnya. 4. Leukemia Granulositik / Meilositik Kronik LGK memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi dan fase krisis blas. Pada fase kronik ditemukan hypermetabolisme, merasa cepat kenyang akibat desakan limpa dan lambung. Pada fase akselerasi di temukan keluhan anemia yang bertambah berat,petekie,ekimosis,dan demam yang disertai infeksi. (Nurarif, Amin Huda dan Hardi Kusuma dalam buku Nanda Nic- Noc jilid 2,2015) 5. Penatapelaksanaan Farmakologi ï‚· Terapi anti mikroba IV: klindamisin(cleocin) adalah obat pilihan dosis besar per IV diperlukan karena anti biotik harus memasuki jaringan nekrosis dan cairan akses ï‚· Anti biotic diberikan per oral dan bukan per intravena setelah dapat tanda-tanda dan perbaikan (suhu tubuh normal,jumlah WBC turun,dan hasil foto ronsen dada lebih baik (ukuran rongga berkurang).terapi anti biotic dapat berlangsung selam 4 sampai 8 minggu. (referensi: smeltzer susan c dalam buku KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH tahun 2011)
  • 7. Farmakologi a. Transfusi darah : Biasanya di berikan jika kadar hb < 6 gr pada trombositopenia yang berat dan perdarahan masif, dapat di berikan transfuse trombosit, jika ada tanda DIC dapat dibrxheparin b. Kortikosteroid (prednison, kortison) deksametason dan sebagainya. Setelah di capai remisi dons di kiurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan. c. Sitostatika Umumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi bersama sama dengan prednison. Efek: alopesia, stomatitis, lucopenia, infeksi sekunder (kandidiasit) Jika kadar leukosit <2000 per meter pangkat 3 pemberian harus hati hati d. Imunoterapi Merupakan cara pengobatan yang baru, imunoterapi di berikan jika telah tercapai remisi dan jumlah sel leukemia cukup rendah 10-10 Non farmako Penatalaksanaan kemoterapi a. Fase induksi Di mulai 4-6 mg setelah dx ditegakan. Pada fase ini di berikan thy :kortikosteroid (prednison), vincristin, dan L-asparaginase. Fase ini dinyatakan berhasil jika tanda tanda penyakit berkurang atau tidak ditemukan jumlah sel mudah kurang dari 5% dalam sumsum tulang.
  • 8. b. Fase profilaksis system saraf pusat Pada fase ini diberikan therapy methotrexate, cytrabine dan hydrocortison melalu intratekal untuk mencegah infasi sel leukemia ke otak. Therapy irradiasi cranial dilakukan hanya pada pasien leukemia yang mengalami gangguan system saraf pusat. c. Konsolidasi Pada fase ini kombinasi pengobatan di lakukan untuk mempertahankan remisi dan mengurangi jumlah sel sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan di hentikan untuk sementara atau posisi obat di kurangi. (suparman 2005) (Referensi: Ns.andra saferi wijaya,s.kep & Ns.yessie mariza putrid,s.kep dalam buku KMB2 tahun 2013)