Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahVina Widya Putri
油
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum biokimia darah dan pemeriksaan kandungan senyawa dalam darah. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang fungsi darah, susunan darah yang terdiri atas sel-sel darah dan plasma darah, serta beberapa tujuan dan manfaat dari praktikum tersebut seperti mengetahui kandungan albumin dan senyawa bukan protein dalam darah.
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
油
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai darah dan komponennya seperti sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan jenis-jenis sel darah. Darah berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang produk metabolisme. Komponen utama darah adalah plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hemoglobin berperan mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Ada beberapa jenis sel dar
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan untuk menghitung jumlah sel leukosit pada darah mencit. Terdapat penjelasan singkat tentang jenis-jenis sel darah dan fungsi leukosit beserta gambaran mikroskopiknya. Prosedur percobaan meliputi persiapan sampel darah mencit dan pewarnaan menggunakan pewarna Giemsa untuk dihitung jumlah sel leukositnya di bawah mikroskop.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anemia. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi anemia sebagai kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah yang berlebihan atau produksi sel darah merah yang lambat. Juga dibahas mengenai anatomi dan fisiologi darah serta komponennya seperti sel darah merah, putih, dan trombosit beserta fungsinya. Etiologi
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian darah dan bagiannya. Darah dijelaskan sebagai jaringan cair yang beredar dalam pembuluh darah dan memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat dan pembakaran serta pertahanan tubuh. Darah terdiri atas sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit serta plasma darah yang mengangkut zat organik dan anorganik.
Teks tersebut membahas tentang sel darah merah (eritrosit) yang merupakan komponen utama darah. Eritrosit berbentuk bundar tipis tanpa inti, mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen, dan berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Eritrosit diproduksi di sumsum tulang dan berumur sekitar 120 hari sebelum rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia gravidarum yang merupakan kondisi penurunan hemoglobin pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan oksigenasi janin. Anemia ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B12, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi, patofisiologi, dan jenis-jenis anemia yang dapat terj
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiMaulana Sakti
油
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi kelainan darah dan gangguan akomodasi. Pertama, dijelaskan bahwa darah berperan penting dalam transportasi zat dan homeostatis tubuh. Kemudian dibahas mengenai penyakit-penyakit yang mempengaruhi komponen darah seperti sel darah merah, putih, dan keping darah. Selanjutnya diuraikan gangguan akomodasi mata seperti hiperopia dan miopia beserta penyebabnya
Anemia merupakan kondisi medis yang umum dengan berbagai penyebab. Dokumen ini membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, klasifikasi, dan pengobatan anemia. Beberapa penyebab utama anemia adalah defisiensi zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan kronis, dan penyakit inflamasi kronis. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah lengkap dan indeks eritrosit, sementara pen
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan untuk menghitung jumlah sel leukosit pada darah mencit. Terdapat penjelasan singkat tentang jenis-jenis sel darah dan fungsi leukosit beserta gambaran mikroskopiknya. Prosedur percobaan meliputi persiapan sampel darah mencit dan pewarnaan menggunakan pewarna Giemsa untuk dihitung jumlah sel leukositnya di bawah mikroskop.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anemia. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi anemia sebagai kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah yang berlebihan atau produksi sel darah merah yang lambat. Juga dibahas mengenai anatomi dan fisiologi darah serta komponennya seperti sel darah merah, putih, dan trombosit beserta fungsinya. Etiologi
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian darah dan bagiannya. Darah dijelaskan sebagai jaringan cair yang beredar dalam pembuluh darah dan memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat dan pembakaran serta pertahanan tubuh. Darah terdiri atas sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit serta plasma darah yang mengangkut zat organik dan anorganik.
Teks tersebut membahas tentang sel darah merah (eritrosit) yang merupakan komponen utama darah. Eritrosit berbentuk bundar tipis tanpa inti, mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen, dan berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Eritrosit diproduksi di sumsum tulang dan berumur sekitar 120 hari sebelum rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia gravidarum yang merupakan kondisi penurunan hemoglobin pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan oksigenasi janin. Anemia ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B12, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi, patofisiologi, dan jenis-jenis anemia yang dapat terj
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiMaulana Sakti
油
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi kelainan darah dan gangguan akomodasi. Pertama, dijelaskan bahwa darah berperan penting dalam transportasi zat dan homeostatis tubuh. Kemudian dibahas mengenai penyakit-penyakit yang mempengaruhi komponen darah seperti sel darah merah, putih, dan keping darah. Selanjutnya diuraikan gangguan akomodasi mata seperti hiperopia dan miopia beserta penyebabnya
Anemia merupakan kondisi medis yang umum dengan berbagai penyebab. Dokumen ini membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, klasifikasi, dan pengobatan anemia. Beberapa penyebab utama anemia adalah defisiensi zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan kronis, dan penyakit inflamasi kronis. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah lengkap dan indeks eritrosit, sementara pen
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
3. Darah merupakan media transpor tubuh, volume
darah sekitar 7 - 10 % dari berat badan normal
dan berjumlah sekitar 5 liter.
Darah terdiri dari 2 komponen yaitu :
1. plasma darah
2. butir2 darah.
4. Plasma darah, bagian cair darah yg terdiri dari
air, elektrolit (mineral) dan protein darah.
Butir2 darah (blood corpuscles) t.d :
1.Eritrosit, sel darah merah, transpor O2 dan
CO2.
2. Leukosit, sel darah putih, mengatasi infeksi.
3. Trombosit, pecahan sel, utk pembekuan
darah.
sel ini hidup dalam beberapa hari, kemudian
dibentuk lagi sel yg baru/hematopoetis dalam
sumsum tulang.
5. Protein terdiri dari :
Albumin, 53 %, utk mempertahankan volume darah.
Globulin, 43 %, untuk pembentukan anti bodi.
Fibrinogen, 4 %, untuk pembekuan darah.
Unsur organik (mineral), Na, K, Ca, F, Fe, Iodium.
6. Unsur anorganik, Nitrogen non protein, asam urat,
Xantin, asam amino, lemak netral, fosfo lipid,
kholesterol dan glukosa.
Berbagai enzym, seperti amylase memecah amylum,
protease memecah protein, lipase memecah lipid.
Plasma juga berisi gas yaitu O2, CO2, hormon, enzym
dan antigen.
7. Sel darah merah (eritrosit) berupa cakram bikonkaf, cekung
pada kedua sisinya, berjumlah 4500 000 sampai 5500 000 per
milimeter kubik.
Memerlukan protein karena terbentuk dari asam amino.
Memerlukan zat besi, wanita memerlukan zat besi lebih
banyak, begitu juga waktu hamil.
Menurut data dari WHO, lebih dari 40% ibu hamil
mengalami kekurangan zat besi.
Kekurangan zat besi dapat menghambat proses
pertumbuhan janin dan berisiko terserang berbagai
macam penyakit.
Selain saat hamil, zat besi juga dibutuhkan hingga tiga
bulan pasca melahirkan atau saat menyusui.
8. Dibentuk dalam sumsum tulang, lama hidupnya kira2 115 hari,
kemudian mati dihancurkan dihati dan limfa.
Komponen utama sel darah merah adalah hemoglobin yaitu protein
yg kaya zat besi yg mempunyai daya gabung/afinitas terhadap
oksigen dan membawa oksigen dari paru2 ke jaringan. Normalnya 15
gr%.
9. Golongan darah : terdiri dari golongan AB, A, B, dan O.
Golongan AB dp memberi darah pada AB.
Golongan A dp memberi kepada A dan AB
Golongan B dp memberi kepada B dan AB
Golongan O dapat utk semua golongan. Sebaiknya
transfusi dilakukan dengan golongan yang sama.
10. Sel darah merah digambarkan dalam ukuran
dan jumlah hemoglobinnya.
Normositik, sel yg ukuran normal.
Normokhromik, sel dg jumlah Hb normal.
Mikrositik, sel dg ukuran terlalu kecil.
Makrositik, sel dg ukuran terlalu besar.
Hipokromik, sel dg jumlah Hb sedikit.
Hiperkromik, sel dg jumlah Hb terlalu
banyak.
11. Sel darah putih (leukosit), lebih besar dari eritrosit, tapi
jumlahnya lebih kecil yitu dalam setiap milimeter kubik
terdapat 6000 10 000 sel darah putih.
Terdiri dari granulosit atau sel polimorfonuklear kira2 75
% t.d
1. eosinofil,
2. basofil
3. neutrofil,
4. sel yg tidak bergranula yaitu limfosit T dan B, monosit,
makrofrag.
12. Kekurangan granulosit disebut
granulositopenia, kalau tidak ada
granulosit disebut agranulositosis yg
dapat terjadi setelah makan obat
tertentu termasuk antibiotika.
Limfosit membentuk 25 % dari sel darah
putih, dibentuk dalam kelenjer limfe
dan sumsum tulang, sel ini non granuler.
Monosit adalah sel berukuran besar yg
bersifat fagosit (pemakan).
13. Fungsi sel darah putih :
Granulosit dan monosit mempunyai peran penting dalam
melindungi tubuh terhadap mikroorganisme, dengan
kemampuan sebagai fagosit (fago = saya makan).
Fungsi limfosit membentuk antibodi (badan penangkis)
yg penting untuk melindungi tubuh terhadap infeksi dan
kekebalan (imunitas).
14. Leukositosis adalah jumlah keseluruhan sel darah putih
lebih dari 10 000 per milimeter kubik.
Leukopenia adalah sel dara putih kurang dari 6000
permilimeter kubik.
Limfositosis adalah pertambahan jumlah limfosit yg
tinggi.
Agranulositosis adalah tidak adanya sel
polimorfonuklear atau granulosit.
15. Trombosit. Adalah pecahan sel atau keping darah yg
berperan untuk pembekuan atau penggumpalan darah,
dibentuk dalam sumsum tulang, berbentuk cakram
bulat, oval, bikonveks, tidak berinti dan hidup sekitar
10 hari. Jumlah normal 150 000 400 000/mililiter.
Berperan penting dalam pembekuan darah
17. Plasma darah, adalah bagian darah encer tanpa sel
darah yg terdiri dari 90 % air dan zat lain seperti :
Fibrinogen untuk pembekuan.
Protein darah (albumin, globulin) utk meningkatkan
viskositas (kekentalan) darah dan keseimbangan cairan
tubuh.
18. Zat makanan (asam amino, glukosa, lemak, mineral dan
vitamin).
Hormon yaitu zat yg dihasilkan oleh kelenjer endokrin
dalam tubuh.
Antibodi.
19. Fisiologi sistem hematologi :
Sebagai alat pengangkut O2, CO2, sari makanan, sisa
makanan, dan hasil metabolisme jaringan.
Mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Mengatur panas tubuh
Mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dan
mencegah perdarahan.
20. Gangguan sel darah merah :
Anemia adalah keadaan dimana eritrosit
dan masa hemoglobin tidak memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen
bagi tubuh. Atau secara umum
penurunan kadar hemoglobin serta
hitung eritrosit dan hematokrit dibawah
normal, seperti laki2 dewasa Hb < 13
gr/dl, perempuan dan anak2 <12gr/dl,
hematokrit < 30 %, eritrosit < 4 juta.
21. Timbulnya anemia karena kegagalan sumsum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan.
Kegagalan sumsum tulang terjadi karena kekurangan
nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau penyebab yg
tidak diketahui.
Gejala adalah anoksia(kehilangan O2) organ target dan
mekanisme kompensasi terhadap anemia.
22. Gejala umum, gangguan sistem kardio vaskuler seperti
lesu, lelah, palpitasi, takikardi, sesak nafas, angina dan
gagal jantung.
Ganguan sistem saraf, sakit kepala, pusing, telinga
mendenging, mata kunang2, kelemahan otot,
irritabilitas, lesu dan rasa dingin pada ekstremitas.
23. Gangguan sistem urogenital, gangguan haid dan libido
menurun.
Epitel, warna pucat pada kulit, mukosa, rambut tipis
dan halus, elastisitas kulit menurun.
24. Macam anemia :
Anemia aplastik, adalahanemia normositer normokrom
yg disebabkan oleh disfungsi sumsum tulang sehingga
seldarah yg mati tidak diganti, dengan tanda
pansitopenia.
Penyebab, bisa genetik, obat2an dan bahan kimia,
infeksi, radiasi, reaksi imunologis, leukemia dll.
25. Anemia defisiensi besi. Adalah anemia akibat kosongnya
cadangan besi tubuh sehingga pembentukan hemoglobin
berkurang.
Penyebab. Kehilangan besi akibat perdarahan menahun,
faktor nutrisi, kebutuhan besi meningkat, gangguan
absorbsi besi.
26. Anemia megaloblastik, adanya sel megaloblas dalam
sumsum tulang, disebabkan oleh anemia pernisiosa
(belum pernah ada di indonesia).
Disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat.
Anemia hemolitik, disebabkan oleh karena proses
hemolisis yaitu pemecahan eritrosit
27. Merupakan anemia yg tidak sering dijumpai , seperti
anemia sel sabit, malaria, penyakit hemolitik pada bayi
dan reaksi transfusi.
Anemia sel sabit (cycle cell anemia) diwariskan dari
orang tua karena hemoglobinopati (Hb yang cacat
/HbS).
28. Polisitemia vera/polisitemia primer, suatu keganasan sel
induk hemapoitik sehingga jumlah eritrosit, leukosit dan
trombosit meningkat dan splenomegali. Lebih banyak
wanita dari pria, biasanya usia diatas 40 tahun. Etiologi
belum diketahui. Bisa juga pada volume darah yg
berkurang seperti dehidrasi /hemo konsentrasi.
29. Leukemia. Merupakan penyakit yg ditandai dengan
proliferasi dini yg berlebihan dari sel darah putih.
Disebut juga sebagai keganasan hematologis akibat
neoplastik yg disertai gangguan differensiasi pada
berbagai tingkat sel induk hemapoitik. (banyak sel muda
dalam sumsum tulang), laki lebih banyak dari wanita
(laki 2 kali lebih banyak dari wanita)
30. Etiologi belum dapat diidentifikasi, tapi ada beberapa
faktor penyebab yaitu : faktor genetik, sinar radio aktif
dan virus.
Pada anak2 penderita Down sindrom lebih banyak
menderita leukemia akut, juga pada kelainan kromosom
21 dapat terjadi leukemia akut.
31. Leukemia akut merupakan proliferasi sel
leukosit yg abnormal, ganas, jumlahnya
berlebihan, dapat terjadi anemia,
trombositopenia dan diakhiri dengan
kematian.
Gejala : rasa lelah, panas tanpa infeksi,
purpura, nyeri tulang dan sendi, penurunan
berat badan, sering ditemukan massa
abnormal, splenomegali, hepatomegali,
limfadenopati, ekimosis dan perdarahan
retina.
32. Laboratorium, ditemukan sel muda limfoblast,
leukositosis, kadang2, leukopenia (rendahnya sel darah
putih), Hb dan trombosit rendah, sumsum tulang banyak
sel muda yg banyak.
Terapi, Vincristine, prednison, asparaginase,
daunorubicin.
Prognosa, pada anak2 umumnya baik.
33. Leukemia kronik, merupakan leukemia mieloid atau
leukemia granulositik kronis. Ditandai dengan produksi
berlebihan sel granulosit muda, timbul perlahan2.
Gejala, hiperkatabolik, berat badan menurun, lemah,
anoreksia, keringat malam, splenomegali, hepatomegali
jarang terjadi, gejala Gout, gangguan penglihatan,
anemia.
34. Limfoma maligna : merupakanpenyakit keganasan
primer jaringan limfoid yg bersifat solid (padat)
dankadang2 dapat menyebar secara sistemik.
Terdiri dari penyakit Hodgkin (Hodgkin Desease) dan
limfoma non hodgkin.
Gejala utama pembesaran kelenjer pada leher dan
dapat menyerang sal cerna, sal nafas dan pembuluh
drh.
35. Hemofilia, adalah kelainan perdarahan herediter karena
defisiensi faktor pembekuan oleh karena mutasi kromosom
X, merupakan penyakit koagulasi herediter yg sering
dijumpai pada anak2 laki2 yg mewarisi gen detektif pada
kromosom X dari ibunya.
Gambaran klinis adanya perdarahan yg berlebihan secara
spontan setelah luka ringan, pembengkakan, nyeri dan
kelainan sendi dan perdarahan usus.
Terdapat beberapa penyakit keturunan
yang terpaut terhadap kromosom X, seperti buta
warna dan hemofilia.[1] Maka dari itu penyakit ini dapat
diturunkan pada pria maupun wanita karena setiap
manusia memiliki probabilitas memiliki kromosom X.