Dokumen ini membahas teknik pengolahan hasil evaluasi yang meliputi skor total, konversi skor, cara memberi skor untuk skala sikap dan domain psikomotor, serta pengolahan data hasil tes menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN).
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data markah bahasa Inggeris pelajar Tahun 3 Hijau menggunakan histogram dan stem-and-leaf plot. Analisis mendedahkan 14 pelajar mendapat markah rendah, dengan faktor seperti kurang minat dan keluarga. Langkah perlu diambil untuk meningkatkan prestasi pelajar seperti memberi perhatian khusus dan program mentor.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Statistika terdiri dari statistika deskriptif yang memberikan informasi tentang data dan statistika inferensial yang menarik kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel. Statistika diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu dan kehidupan sehari-hari.
Statistika melibatkan pengumpulan, penyajian, dan analisis data dengan metode tertentu untuk mengambil kesimpulan. Terdiri atas statistika deskriptif yang hanya menyajikan data tanpa kesimpulan, dan statistika inferensi yang menganalisis data untuk mengambil kesimpulan umum. Statistika berperan dalam metode ilmiah dengan menyediakan instrumen, sampel, dan analisis data.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa ukuran tendensi sentral pada statistika, yaitu rata-rata, median, dan modus. Rata-rata adalah jumlah seluruh nilai data dibagi jumlah sampel. Median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan. Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung ketiga ukuran tendensi sentral tersebut baik pada data tunggal ma
Dokumen tersebut membahas tentang statistika dan penyajian data, termasuk definisi statistika, jenis-jenis statistika, data dan datum, sampel dan populasi, serta berbagai diagram dan pola penyajian data seperti diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, histogram, dan poligon frekuensi.
Subunit 1 membahas tentang arah dan angka korelasi antara dua variabel. Korelasi dapat berupa positif, jika kedua variabel bergerak searah, atau negatif, jika berlawanan arah. Arah korelasi dapat dilihat dari tanda di depan angka indeks korelasi. Angka indeks korelasi menunjukkan seberapa kuat hubungan antar variabel, berkisar antara -1 hingga 1.
1. Dokumen ini membahas pelatihan instruktur/pengembang statistika di SMU.
2. Materi pelatihan meliputi pengertian statistika, pengumpulan data, pembulatan data, dan analisis data meliputi perhitungan rata-rata, median, modus, dan penggambaran grafik.
3. Dokumen ini juga membahas teknik mengelompokkan data kedalam interval-interval kelas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai statistika dan distribusi frekuensi. Secara singkat, statistika digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dengan merangkumnya ke dalam tabel atau grafik, sedangkan distribusi frekuensi merupakan salah satu cara penyajian data statistik dengan memasukkan data ke dalam kelas-kelas tertentu beserta frekuensinya.
Dokumen tersebut menjelaskan cara menemukan rumus luas berbagai bangun datar seperti persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang dengan menggunakan prinsip dasar luas persegi panjang. Langkah-langkahnya meliputi menggambar bangun datar, memotongnya menjadi bagian-bagian yang dapat dibentuk menjadi persegi panjang, lalu menggunakan rumus lu
The document discusses how technology can enhance learning in the classroom in several ways: by addressing the needs of struggling students, increasing motivation, improving communication of goals, facilitating higher-order thinking, and building valuable workplace skills. It also outlines the National Education Technology Standards, which include creativity, communication, research skills, critical thinking, digital citizenship, and technology operations. The document notes that assistive technology can help learning disabled students with listening, math, organization, reading, and writing. It provides examples of how technology benefits visually impaired students and how teachers can incorporate technology through blogs, videos, and classroom websites to communicate and enhance lessons.
Martin Luther King Jr. was a Baptist minister and leader of the American civil rights movement in the 1950s and 1960s. He led the 1955 Montgomery Bus Boycott and helped found the Southern Christian Leadership Conference. King advocated for civil and economic rights through nonviolent civil disobedience. His most famous speech was the 1963 "I Have a Dream" speech. King's legacy includes his contributions to dismantling racial segregation and advancing equal rights through peaceful protest, as well as his national holiday in his honor.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas 5 SD dengan menggunakan alat bantu batang bilangan.
2. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi dan ketuntasan belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan alat bantu tersebut.
3. Penelitian ini menyarankan penggunaan alat bantu batang bil
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurEdi B Mulyana
油
Sebuah penemuan baru, pembelajaran bilangan bulat menggunakan alat peraga Balok Garis Bilangan dengan menggunakan metode maju mundur. Semoga bermanfaat.
Statistika melibatkan pengumpulan, penyajian, dan analisis data dengan metode tertentu untuk mengambil kesimpulan. Terdiri atas statistika deskriptif yang hanya menyajikan data tanpa kesimpulan, dan statistika inferensi yang menganalisis data untuk mengambil kesimpulan umum. Statistika berperan dalam metode ilmiah dengan menyediakan instrumen, sampel, dan analisis data.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa ukuran tendensi sentral pada statistika, yaitu rata-rata, median, dan modus. Rata-rata adalah jumlah seluruh nilai data dibagi jumlah sampel. Median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan. Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung ketiga ukuran tendensi sentral tersebut baik pada data tunggal ma
Dokumen tersebut membahas tentang statistika dan penyajian data, termasuk definisi statistika, jenis-jenis statistika, data dan datum, sampel dan populasi, serta berbagai diagram dan pola penyajian data seperti diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, histogram, dan poligon frekuensi.
Subunit 1 membahas tentang arah dan angka korelasi antara dua variabel. Korelasi dapat berupa positif, jika kedua variabel bergerak searah, atau negatif, jika berlawanan arah. Arah korelasi dapat dilihat dari tanda di depan angka indeks korelasi. Angka indeks korelasi menunjukkan seberapa kuat hubungan antar variabel, berkisar antara -1 hingga 1.
1. Dokumen ini membahas pelatihan instruktur/pengembang statistika di SMU.
2. Materi pelatihan meliputi pengertian statistika, pengumpulan data, pembulatan data, dan analisis data meliputi perhitungan rata-rata, median, modus, dan penggambaran grafik.
3. Dokumen ini juga membahas teknik mengelompokkan data kedalam interval-interval kelas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai statistika dan distribusi frekuensi. Secara singkat, statistika digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dengan merangkumnya ke dalam tabel atau grafik, sedangkan distribusi frekuensi merupakan salah satu cara penyajian data statistik dengan memasukkan data ke dalam kelas-kelas tertentu beserta frekuensinya.
Dokumen tersebut menjelaskan cara menemukan rumus luas berbagai bangun datar seperti persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang dengan menggunakan prinsip dasar luas persegi panjang. Langkah-langkahnya meliputi menggambar bangun datar, memotongnya menjadi bagian-bagian yang dapat dibentuk menjadi persegi panjang, lalu menggunakan rumus lu
The document discusses how technology can enhance learning in the classroom in several ways: by addressing the needs of struggling students, increasing motivation, improving communication of goals, facilitating higher-order thinking, and building valuable workplace skills. It also outlines the National Education Technology Standards, which include creativity, communication, research skills, critical thinking, digital citizenship, and technology operations. The document notes that assistive technology can help learning disabled students with listening, math, organization, reading, and writing. It provides examples of how technology benefits visually impaired students and how teachers can incorporate technology through blogs, videos, and classroom websites to communicate and enhance lessons.
Martin Luther King Jr. was a Baptist minister and leader of the American civil rights movement in the 1950s and 1960s. He led the 1955 Montgomery Bus Boycott and helped found the Southern Christian Leadership Conference. King advocated for civil and economic rights through nonviolent civil disobedience. His most famous speech was the 1963 "I Have a Dream" speech. King's legacy includes his contributions to dismantling racial segregation and advancing equal rights through peaceful protest, as well as his national holiday in his honor.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas 5 SD dengan menggunakan alat bantu batang bilangan.
2. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi dan ketuntasan belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan alat bantu tersebut.
3. Penelitian ini menyarankan penggunaan alat bantu batang bil
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurEdi B Mulyana
油
Sebuah penemuan baru, pembelajaran bilangan bulat menggunakan alat peraga Balok Garis Bilangan dengan menggunakan metode maju mundur. Semoga bermanfaat.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas operasi hitung bilangan bulat dan pecahan untuk siswa kelas VII semester 1. Materi pelajaran mencakup penjelasan dan contoh soal untuk operasi hitung empat mendasar, kuadrat, akar kuadrat, dan pangkat tiga pada bilangan bulat, serta operasi hitung dan pengubahan bentuk pecahan. Metode pembelajarannya meliputi diskusi, demonstrasi, dan penugasan latihan soal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut merupakan skripsi yang membahas kemampuan penalaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Palembang pada pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Think Pair Share. Penelitian ini menemukan bahwa kemampuan penalaran matematika siswa setelah diberlakukannya model TPS tersebut termasuk kategori baik dengan nilai rata-rata 77,
Mengomunikasikan Penilaian Kepada SiswaAgung Anggoro
油
Agung Anggoro, dkk. (2018).
Berdasarkan sumber dari NCTM, memberikan umpan balik tertulis pada pekerjaan siswa
berkaitan dengan tiga standar penilaian, yaitu standar keterbukaan, standar belajar, dan standar keputusan.
Kajian ini bertujuan meningkatkan penguasaan operasi darab nombor tiga digit dan dua digit menggunakan Kaedah Suria. Hasilnya menunjukkan peningkatan pencapaian ujian selepas intervensi dari 10% hingga 100%. Walaupun hanya separuh murid berminat terhadap matematik, semua bersetuju rasa seronok apabila menjawab soalan dengan betul.
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Raha pada bulan Mei-Juni 2013. Variabel penelitian terdiri dari motivasi belajar dan lingkungan belajar sebagai variabel bebas, serta hasil belajar sebagai variabel terikat. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Raha sebanyak 103 orang. Sampel penelitian sebanyak
Modul ini membahas bilangan bulat dan operasi-operasinya seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Bilangan bulat terdiri dari bilangan positif, negatif dan nol. Penjumlahan dan perkalian bilangan bulat bersifat tertutup.
modul merupakan salahsatu bentuk bahan ajar yang di kemas secara utuh dan sistematis. apabila ada kesalahan dalam pembuatan modul saya minta maaf, modul ini di buat untuk memenuhi matakuliah media pembelajaran.
Kajian tindakan ini bertujuan meningkatkan penguasaan kemahiran menjawab soalan tolak dengan mengumpul dari ratus ke puluh dan puluh ke sa di kalangan murid tahun 3. Murid menghadapi kesukaran memahami konsep pinjam sebelah dan nilai yang dipinjam. Kajian meliputi tinjauan masalah, pemerhatian, ujian pra dan pasca, serta aktiviti suluh dan litar menggunakan pembilang EQ. Hasilnya menunjukkan p
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ruang dimensi tiga dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis dan metode ekspositori.
2. Hasil belajar siswa meningkat dari 67,5% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Sec
Kajian ini bertujuan meningkatkan penguasaan kemahiran menjawab soalan tolak murid tahun 3 dengan menggunakan aktiviti suluh dan litar pembilang mudah (EQ). Hasilnya, prestasi murid meningkat selepas rawatan klinikal dengan hanya dua orang murid yang masih lemah berbanding 36 orang sebelum rawatan. Model Kemmis dan McTaggert digunakan untuk proses kajian tindakan satu lingkaran.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxshofwanwinarlik
油
Presentasi batang bilangan
1. MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN
ALAT BANTU BATANG BILANGAN
SISWA KELAS V SEMESTER I
SDN 3 LINGSAR TAHUN 2008 / 2009
Model
Balok bersekala
Anak panah penunjuk
SADRI,S.Pd SDN 3 LINGSAR
LOMBOK BARAT
2. ABSTRAKSI
Salah satu permasalahan yang muncul dikelas V SDN 3 Lingsar adalah
rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika terutama
pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini
dapat diketahui dari hasil ulangan harian yang dicapai siswa masih sangat
rendah dengan nilai rata-rata 5,6. Maka peneliti mencoba menggunakan
Alat Bantu Batang Bilangan sebagai alat bantu pada proses pembelajaran
pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Adapun tujunan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan
menggunakan alat Bantu batang bilangan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa serta untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008-
2009 dengan jumlah siswa 23 orang. Pelakasanaan penilitian dilaksanakan
dalam per sub pokok bahasan, pada sub pokok bahasan penjumlahan
bilangan bulat dilakukan dalam dua siklus dan pada sub pokok bahasan
pengurangan bilangan bulat dilakakukan dalam satu siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Berdasarkan hasil peneilitian menunjukkan terjadinya peningkatan
prestasi belajar siswa, dimana nilai rata-rata siswa pada siklus I sub pokok
bahasan penjumlahan bilangan bulat sebesar 6,3 meningkat menjadi 8,3
pada tes akhir siklus II kemudian meningkat menjadi 8,4 pada siklus I sub
pokok bahasan pengurangan bilangan bulat, dan ketutuntasan belajar siswa
pada siklus I sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat sebesar
52,2% meningkat menjadi 87% pada akhir siklus II, kemudian meningkat
menjadi 91,3% pada siklus I sub pokok bahasan pengurangan bilangan
bulat. Demikian juga terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa dari 3,17
pada siklus I sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat menjadi 3,50
pada siklus II kemudian menjadi 3,53 pada siklus I sub pokok bahasan
pengurangan bilangan bulat.
3. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat penting dalam tujuan pendidikan. Matematika
merupakan dasar dari pengembangan ilmu ilmu lain,
seperti penemuan penemuan di bidang sains dan
teknologi. Menurut Bell dan Eric dalam Ruseffendi (1993)
menyatakan bahwa matematika sebagai bahasa, ratunya
ilmu dan sebagai alat serta pelayan ilmu. Matematika
besar manfaatnya bagi umat manusia, hal ini disebabkan
karena matematika merupakan alat berpikir yang logis ,
analisis dan sistimatis, sehingga ilmu pengetahuan
terbentuk atas landasan dan kerangka berpikir
matematika ( Hamsah, 2003 ) . Hal ini juga sejalan
dengan pendapat Djadir bahwa matematika merupakan
sarana berpikir ilmiah yang paling sistimatis dan
konsisten, sertamatematika dapat diterapkan seawal
mungkin kepada anak didik sebelum ia memasuki
bangku sekolah. Karena matematika merupakan aktivitas
daripada manusia. Pernyataan pernyataan ini pada
dasarnya merupakan alasan mengapa matematika
memegang peranan penting.
4. Rumusan Masalah
Bagaimana pembelajaran dengan alat
Bantu Batang Bilangan diterapkan
sebagai media pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan pemahaman dan
aktivitas belajar konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat pada siswa
kelas V semester I SDN 3 Lingsar
tahun pelajaran 2008 / 2009.
5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
TUJUAN :
1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman
konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dengan menggunakan Alat
Bantu Batang Bilangan pada siswa kelas V
semester I SDN 3 Lingsar tahun pelajaran
2008 / 2009.
2. Untuk mengetahui keaktipan siswa
dengan penerapan alat bantu batang
bilangan pada siswa kelas V semester I
SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008 /
2009
6. Manfaat
1. Membantu guru dalam mengkontruksikan model
pembelajaran.
2. Memberi wawasan baru bagi guru, bahwa dengan
penggunaan alat bantu batang bilangan dapat
diterapkan sebagai suatu alternatif untuk
meningkatkan potensi belajar siswa dalam
pembelajaran matematika khususnya pada pokok
bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
3. Untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan
prestasi belajar.
4. Apabila hasil penelitian ini dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa, maka penggunaan alat bantu
batang bilangan ini dapat dipertimbangkan untuk
diterapkan pada sekolah sekolah lain.
7. GAMBAR ALAT BANTU BATANG BILANGAN
Balok bersekala Model
SADRI,S.Pd SDN 3 LINGSAR
LOMBOK penunjuk
Anak panah BARAT
8. Spesifikasi Alat Praga Batang Bilangan
Alat praga ini terdiri dari kayu yang
berbentuk balok bersekala dan model
pendekatannya berhubungan dengan
konsep kekekalan panjang. Model yang
digunakan dapat berupa anak
panah,wayang dan sebagainya,yang
terpenting mempunyai sisi muka dan
belakang.
9. Prinsip kerja atau aturan penggunaan alat
peraga Batang Bilangan dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
Mengajarkan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat degan
menggunakan alat peraga batang bilangan
yang pertama kali kita harus lakukan
adalah memperkenalkan bentuk alat bantu
Batang Bilangan dan selanjutnya
menyampaikan prinsip kerja atau aturan
penggunaannya agar langkah langkah
berikutnya konsisten .
10. Adapun perinsip kerja Alat Bantu Batang Bilangan
ini adalah sbb :
1.Posisi benda yang menjadi model harus berada pada skala 0.
2. Jika bilangan pertama bertanda positif maka bagian muka
model menghadap ke bilangan positif dan kemudian langkahkan
ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama.
3. Jika bilangan pertama bertanda negatif, maka bagian muka
model menhadap ke bilangan negatif dan kemudian langkahkan
ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama.
4. Jika model dilangkahkan maju, dalam perinsip operasi hitung,
istilah maju diartikan sebagai Tambah ( + )
5. Jika model dilangkahkan mundur , dalam prinsip operasi hitung,
istilah mundur diartikan sebagai Kurang ( - )
6. Gerakan maju dan mundurnya model tergantung dari bilangan
penambah dan pengurangnya.
11. Gerakan Maju :
Jika bilangan penambahnya merupakan bilangan
positip,maka model bergerak maju ke arah
bilangan positif, dan sebaliknya jika penambahnya
merupakan bilangan negatif, maka model bergerak
maju ke arah bilangan negatip.
Gerakan Mundur :
Jika bilangan pengurangnya merupakan bilangan
positif, maka model bergerak mundur dengan sisi
muka model menghadap bilangan positif, dan
sebaliknya jika pengurangnya merupakan bilangan
negatif,maka model bergerak mundur dengan sisi
muka menghadap bilangan negatif.
12. Contoh Operasi
Operasi Penjumlahan.
Contoh :
3 + 5 = n , n =...
Peragaannya sebagai berikut :
Tempatkan model pada sekala nol
dan menghadap ke bilangan positif.
13. Langkahkan model tersebut satu
langkah demi satu langkah maju dari
angka 0 sebanyak 3 skala. Hal ini
menunjukkan bilangan pertama dari
operasi tersebut, yaitu positif 3.
14. Karena operasi hitungnya berkenaan
dengan penjumlahan
( menambah ), maka model tersebut
harus dilangkahkan maju dari angka 3
satu langkah demi satu langkah
sebanyak 5 sekala dengan posisi
mukanya tetap menghadap ke bilangan
positif ( karena bilangan penjumlahnya
merupakan bilangan positif 5 ).
15. Posisi terahir dari model pada langkah
ke tiga di atas terletak pada sekala 8
dan ini menunjukkan hasil dari 3 + 5
= 8
( - 3 ) + ( - 5 ) = n, n = . .
Tempatkanlah model pada sekala 0
dan menghadap ke bilangan negatif.
16. Langkahkan model tersebut satu langkah
demi satu langkah maju dari angka nol
sebanyak 3 skala.Hal ini menunjukkan
bilangan pertama dari operasi tersebut, yaitu
negatif 3.
Karena operasi hitungnya berkenaan dengan
penjumlahan ( menambah ),
maka model tersebut harus dilangkahkan
maju dari angka - 3 satu langkah demi satu
langkah sebanyak 5 skala dengan posisi
mukanya tetap menghadap bilangan negatif (
karena bilangan penjumlahnya merupakan
bilangan negatif )
17. Posisi terahir dari model pada langkah
ketiga diatas terletak pada sekala - 8, dan
ini merupakan hasil dari ( -3 ) +( -5 )= - 8.
Operasi Pengurangan
Contoh :
3 - ( - 5 ) = n, n = . . .
Peragaannya sebagai berikut :
Tempatkan model pada skala nol dan
menghadap bilangan positif.
18. Langkahkan model tersebut satu
langkah demi satu langkah maju dari
angka 0 sebanyak 3 sekala. Hal ini
untuk menunjukkan bilangan pertama
dari operasi tersebut ,yaitu positif 3.
Karena operasi hitungnya berkenaan
dengan dengan pengurangan, yaitu
oleh bilangan - 5 ( negatif 5 ), berarti
langkahkan model tersebut mundur
satu langkah demi satu langkah
sebanyak 5 kali.
19. Kedudukan terakhir dari model pada
langkah keempat di atas terletak
Pada sekala 8, dan ini merupakann
hasil dari 3 - ( - 5 ) = 8.
(-3) - (-5) =n,n =..
Tempatkanlah model pada skala nol
dan menghadap bilangan negatif.
20. Pembahasan
Hasil penelitian yang didapat pada proses
pembelajaran dengan menggunakan media Alat
Bantu Batang Bilangan , baik dari peroses
observasi kegiatan guru, kegiatan siswa
maupun nilai siswa,menunjukkan adanya
peningkatan motivasi belajar dan daya serap
siswa terhadap materi pelajaran penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dari tiap-tiap
siklus. Semangat belajar yang semula kurang
menarik perhatian siswa dapat berubah menjadi
lebih bersemangat.
21. Pada setiap siklus terlihat jelas adanya
peningkatan prosentase ketuntasan belajar
siswa yang signifikan yaitu : ketuntasan belajar
pada siklus ke I sub pokok bahasan
penjumlahan bilangan bulat 52,2%, siklus ke II
87%, dan siklus ke I sub pokok bahasan
pengurangan bilangan bulat 91,3% .Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa konsep
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dapat dikatakan meningkat pada pemahaman
konsep bagi siswa dengan menggunakan Alat
Bantu Batang Bilangan sehingga akan
berimplikasi pada peningkatan prestasi belajar
siswa.
22. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan Alat Bantu Batang Bilangan dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok
bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
yakni pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat yang berimplikasi pada peningkatan
prestasi belajar siswa kelas V
semester I SDN 3 Lingsar Tahun Pelajaran 2008/2009.
2. Penggunaan alat bantu batang bilangan secara optimal
oleh guru akan meningkatkan aktivitas belajar siswa
sehingga menghasilkan kwalitas hasil belajar siswa yang
makin baik pula.
23. Saran
1. Penggunaan Alat Bantu Batang Bilangan dalam
pembelajaran matematika dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif pengembangan kualitas
pendidikan ditingkat sekolah dasar khususnya di SDN
3 Lingsar
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya
peningkatan pelayanan guru kepada siswa perlu
didukung penuh dan ditumbuhkembangkan, agar
jalinan kemitraan kegiatan serupa dapat
berkesinambungan seperti Alat Bantu Batang Bilangan
yang sudah diuji cobakan pada sekolah, terbukti dapat
meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar
konsep siswa terhadap operasi dan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas V
semester 1 SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008/
2009.
24. 3. Agar siswa lebih cepat memahami
konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan ,sebaiknya siswa diberi tugas
menjawab soal latihan yang lebih banyak
dengan menggunakan peragaan Alat
Bantu Batang Bilangan.
4. Guru matematika hendaknya senantiasa
menggunakan alat peraga dalam proses
pembelajaran agar pemahaman siswa
terhadap materi lebih mudah
dicapai,seperti salah satu contohnya
dengan penerapan Alat Bantu Batang
Bilangan.
25. Demikian yang dapat kami paparkan
Semoga dapat bermanfaat
Terima kasih
Wassalamualaikum wr.wbr