Dokumen tersebut membahas tentang definisi hygiene dan sanitasi. Hygiene adalah ilmu untuk menjaga kesehatan seseorang dan lingkungannya, sedangkan sanitasi berfokus pada upaya menjaga lingkungan agar sehat dan bebas dari pencemaran. Tujuan hygiene dan sanitasi adalah mencegah penyakit dengan mengelola faktor-faktor lingkungan seperti air bersih, pembuangan sampah, dan sanitasi tempat umum.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya higiene karyawan dalam industri pengolahan makanan untuk mencegah kontaminasi bahan pangan. Ia menjelaskan bahwa karyawan dapat mencemari pangan melalui penyakit, perhiasan, atau mikroba pada tubuh. Dokumen tersebut juga memberikan panduan tentang kebiasaan higienis karyawan seperti mencuci tangan, mengenakan pakaian kerja bersih, dan menjaga ling
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang pentingnya hygiene pribadi dan sanitasi bagi personil yang bekerja di pabrik makanan atau obat-obatan untuk mencegah kontaminasi produk. Personil harus selalu menjaga kebersihan diri dan area kerja, serta dilarang makan, minum, dan merokok di area produksi. Prosedur mencuci tangan secara benar juga dijelaskan untuk mencegah penyebaran bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan implementasi sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan standar ISO 22000:2018, meliputi penjelasan mengenai ISO 22000, persyaratan sistem manajemen keamanan pangan, tahapan implementasi, dan tips untuk implementasi yang berhasil.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya standar keamanan pangan, pengertian SNI dan manfaatnya bagi UMKM, serta persyaratan dasar untuk penerapan SNI produk pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas pangan yang meliputi pengertian, tujuan, dan cara penilaian kualitas makanan secara obyektif dan subyektif. Secara obyektif meliputi uji fisik, kimia, dan mikrobiologis menggunakan alat, sedangkan secara subyektif menggunakan uji organoleptik oleh panelis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan dari penyimpanan pangan, serta beberapa teknik penyimpanan pangan yang umum digunakan seperti penyimpanan suhu rendah, penyimpanan kedap udara, dan penyimpanan dengan manipulasi atmosfer untuk memperlambat proses kerusakan pangan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan pangan. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan yang
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
Hygiene Sanitasi Makanan, pentingnya HSM bagi industri makanan indonesia khususnya UKM. karena permasalah klasik UKM terkait hyigiene sanitasi makanan, sehingga susah bersaing dengan produk-produk pabrikan bermodal besar. dengan HSM diharapkan UKM dapat menjaga kualitas, sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan industri yg lebih besar.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur standar sanitasi yang mencakup seluruh area produksi makanan, mulai dari bahan baku, proses produksi, penanganan produk jadi, hingga pengelolaan limbah. Prosedur sanitasi meliputi kebersihan peralatan, mencegah kontaminasi silang, dan menjaga kesehatan pegawai untuk mencegah kontaminasi mikrobiologis. Tujuannya adalah menghilangkan kontaminasi dari makanan dan peralatan serta
Sanitasi makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan seseorang. Kebersihan makanan yang diproduksi oleh food handler perlu diperhatikan
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB/GMP), mulai dari tujuan dan peraturan yang mengatur GMP, konsep dasar mutu dan keamanan pangan, serta 18 aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan GMP di industri pengolahan pangan."
GMP (Good Manufacturing Practices) adalah pedoman bagi industri pangan tentang cara berproduksi yang baik mulai dari bahan baku sampai produk akhir untuk memproduksi dan menyediakan makanan yang aman dan layak bagi konsumen.
Standar ini menetabkan syarat mutu dan keamanan, serta penanganan dan pengolahan untuk ikan beku. Termasuk spesifikasi bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk memastikan mutu dan keamanan ikan beku.
Materi ini merupakan materi pengantar untuk mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan. Mata kuliah ini merupakan gabungan dari mata kuliah Mikrobiologi Pangan dan Pengawasan Mutu Makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada pengolahan sup terang bulan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Secara garis besar dibahas mengenai latar belakang masalah keamanan pangan, tujuan penelitian untuk menentukan titik pengendalian kritis dan batas kritis dalam penerapan HACCP, serta manfaat penelitian bagi instansi dan peneliti
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas pangan yang meliputi pengertian, tujuan, dan cara penilaian kualitas makanan secara obyektif dan subyektif. Secara obyektif meliputi uji fisik, kimia, dan mikrobiologis menggunakan alat, sedangkan secara subyektif menggunakan uji organoleptik oleh panelis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan dari penyimpanan pangan, serta beberapa teknik penyimpanan pangan yang umum digunakan seperti penyimpanan suhu rendah, penyimpanan kedap udara, dan penyimpanan dengan manipulasi atmosfer untuk memperlambat proses kerusakan pangan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan pangan. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan yang
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
Hygiene Sanitasi Makanan, pentingnya HSM bagi industri makanan indonesia khususnya UKM. karena permasalah klasik UKM terkait hyigiene sanitasi makanan, sehingga susah bersaing dengan produk-produk pabrikan bermodal besar. dengan HSM diharapkan UKM dapat menjaga kualitas, sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan industri yg lebih besar.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur standar sanitasi yang mencakup seluruh area produksi makanan, mulai dari bahan baku, proses produksi, penanganan produk jadi, hingga pengelolaan limbah. Prosedur sanitasi meliputi kebersihan peralatan, mencegah kontaminasi silang, dan menjaga kesehatan pegawai untuk mencegah kontaminasi mikrobiologis. Tujuannya adalah menghilangkan kontaminasi dari makanan dan peralatan serta
Sanitasi makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan seseorang. Kebersihan makanan yang diproduksi oleh food handler perlu diperhatikan
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB/GMP), mulai dari tujuan dan peraturan yang mengatur GMP, konsep dasar mutu dan keamanan pangan, serta 18 aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan GMP di industri pengolahan pangan."
GMP (Good Manufacturing Practices) adalah pedoman bagi industri pangan tentang cara berproduksi yang baik mulai dari bahan baku sampai produk akhir untuk memproduksi dan menyediakan makanan yang aman dan layak bagi konsumen.
Standar ini menetabkan syarat mutu dan keamanan, serta penanganan dan pengolahan untuk ikan beku. Termasuk spesifikasi bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk memastikan mutu dan keamanan ikan beku.
Materi ini merupakan materi pengantar untuk mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan. Mata kuliah ini merupakan gabungan dari mata kuliah Mikrobiologi Pangan dan Pengawasan Mutu Makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada pengolahan sup terang bulan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Secara garis besar dibahas mengenai latar belakang masalah keamanan pangan, tujuan penelitian untuk menentukan titik pengendalian kritis dan batas kritis dalam penerapan HACCP, serta manfaat penelitian bagi instansi dan peneliti
Persyaratan higiene sanitasi pangan di sekolah mencakup pengaturan kantin sekolah, pedagang makanan jajanan, dan sarana lainnya agar pangan yang tersedia di lingkungan sekolah aman untuk dikonsumsi siswa. Dinas kesehatan bertugas membina dan mengawasi pemenuhan standar kebersihan pangan melalui pendataan, penyuluhan, sertifikasi penjamah, dan pengawasan rutin.
SLIDE PERATURAN-PERATURAN KEBERSIHAN MAKANAN 2009.pptmohd856762
Ìý
Peraturan-Peraturan Kebersihan Makanan 2009 menetapkan keperluan berkaitan pendaftaran, pengurusan dan kebersihan premis makanan. Ia meliputi pendaftaran premis, tanggungjawab pemilik premis, keperluan bangunan dan peralatan, serta latihan dan kebersihan pengendali makanan. Dokumen ini menyediakan garis panduan komprehensif bagi memastikan keselamatan dan kualiti makanan di Malaysia.
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi yang merupakan fondasi keamanan pangan. Sanitasi melibatkan penerapan prinsip dan prosedur ilmiah untuk memastikan lingkungan dan permukaan bebas dari mikroorganisme berbahaya. Sanitasi penting untuk mengurangi risiko penyakit melalui makanan serta memastikan kualitas produk.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
CPMB atau Cara Produksi Pangan yang Baik merupakan pedoman untuk memproduksi makanan agar aman, bermutu, dan layak dikonsumsi dengan mengatur persyaratan minimum dan prosedur pengolahan di seluruh rantai pasok makanan. GMP mencakup 18 ruang lingkup seperti lokasi, bangunan, sanitasi, bahan, proses, karyawan, dokumentasi, dan pelatihan untuk menjamin keamanan pangan. P
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi industri, termasuk ruang lingkup sanitasi industri seperti lokasi dan lingkungan produksi, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, suplai air, fasilitas higiene dan sanitasi, ruang penyimpanan, cold storage, transportasi, dan persyaratan sanitasi terkait."
1. DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PELAKU USAHA
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
2019
2. Menetapkan Sanitation Standard Operating
Procedures (SSOP)
1. Mengidentifikasi 8 kunci pokok sanitasi.
2. Membuat Prosedur sanitasi masing-masing
8 kunci pokok sanitasi.
3. Mengidentifikasi prosedur sanitasi untuk
setiap kelompok kegiatan/ alat pada setiap
kunci pokok sanitasi.
3. 1. Mengidentifikasi 8 kunci pokok sanitasi.
1. Keamanan air;
2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak
dengan bahan pangan;
3. Pencegahan kontaminasi silang;
4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet;
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan;
6. Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan
toksin yang benar;
7. Pengawasan kondisi kesehatan personel;
8. Menghilangkan pest dari unit pengolahan.
4. 2. Membuat Prosedur sanitasi masing-masing 8
kunci pokok sanitasi.
No. 8 Kunci Pokok Sanitasi Prosedur
1 Keamanan air Menjaga keamanan air:
• Pastikan suplai air aman untuk digunakan.
• Lakukan perlindungan terhadap membaliknya air limbah, saluran
pemindah atau sumber kontaminasi.
• Pastikan suplai air panas sebaiknya mencukupi* (bila digunakan).
2 Kondisi dan
kebersihan
permukaan yang
kontak dengan
bahan pangan
Menjaga Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan
bahan pangan
• Lakukan pembersihan/suci hama thd peralatan yang kontak langsung
dengan produk sebelum digunakan.
• Lakukan juga pembersihan peralatan yang tidak kontak/kontak
langsung dengan produk sebelum dipergunakan.
• Jaga kebersihan lingkungan bangunan.
3 Pencegahan
kontaminasi silang
Mencegah kontaminasi silang
• Pastikan alur proses tidak bersilangan dalam unit pengolahan.
• Pastikan penggunaan alat tidak menyebakan kontaminasi silang.
• Pastikan pergerakan karyawan tidak menyebabkan kontaminasi
silang.
5. 2. Membuat Prosedur sanitasi masing-masing 8
kunci pokok sanitasi.
No. 8 Kunci Pokok
Sanitasi
Prosedur
4 Menjaga fasilitas
pencuci tangan,
sanitasi dan toilet
Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet:
• Bersihkan setiap 2 jam dan/atau setiap habis digunakan.
• Lakukan treatment sanitasi setiap 8 jam.
• Lengkapi bahan-bahan perlengkapan toilet
5 Proteksi dari
bahan-bahan
kontaminan
Melakukan Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
• Rawat atap, langit-langit, dinding, pintu atau penerangan
dalam kondisi, dan pastikan lampu-lampu berpelindung.
• Pastikan lampu cukup terang.
• Perbaiki/ pindahkan peralatan yang rusak.
• Jaga agar tidak ada kondensi.
• Jaga agar pertukaran udara memadai.
• Lakukan pembuangan limbah dengan benar.
6. 2. Membuat Prosedur sanitasi masing-masing 8 kunci
pokok sanitasi.
No. 8 Kunci Pokok Sanitasi Prosedur
6 Pelabelan,
penyimpanan, dan
penggunaan bahan
toksin yang benar
Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan toksin yang benar
• Gunakan/ tangani bahan-bahan kimia dengan cara yang benar
• Beri label thd bahan-bahan kimia dengan benar
• Simpan bahan bahan kimia di tempat yang benar
7 Pengawasan kondisi
kesehatan personel
Pengawasan kondisi kesehatan personel
• Jaga kebersihan personel yang menangani makanan dan prosessing.
• Pastikan personel yang menangani makanan dan prosessing melakukan tindakan
pengamanan untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada makanan.
• Lakukan kontrol dengan membuat peraturan yang berlaku untuk melarang orang yang
berpenyakit mengkontaminasi produk, dan memastikan selalu cuci tangan sebelum
menanganai makanan.
8 Menghilangkan pest
dari unit pengolahan
Menghilangkan pest dari unit pengolahan
• Pastikan tidak terdapat barang/benda/tempat yang menarik kehadiran hewan
pengerat/serangga.
• Pastikan upaya pengawasan binatang pengerat/serangga pencegahan maupun pembasmian
efektif .
7. 3. Menetapkan Prosedur Monitoring
1. Menetapkan apa yang dimonitor diidentifikasi
dalam masing-masing kunci pokok sanitasi
dan langkah prosedur operasi.
2. Menetapkan bagaimana memonitor kegiatan
dan hasil prosedur sanitasi.
3. Menetapkan dimana kegiatan monitoring.
4. Menetapkan frekuensi monitoring.
5. Menetapkan personel yang melakukan
monitoring.
8. Menetapkan prosedur monitoring
No. 8 Kunci Pokok
Sanitasi
Pros
edur
Monitoring (oleh QC)
1 Keamanan air Menjaga keamanan air:
• Cek mutu suplai air dgn uji lab setiap 6 bulan
• Memonitor mutu dan penanganan air dengan cara
organoleptik setiap sebelum memulai.
2 Kondisi dan
kebersihan
permukaan
yang kontak
dengan bahan
pangan
Menjaga Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak
dengan bahan pangan
• Lakukan monitoring kebersihan peralatan yang kontak
langsung dengan produk sebelum digunakan dengan
organoleptik.
• Lakukan monitoring kebersihan peralatan yang tidak
kontak/kontak langsung dengan produk sebelum
dipergunakan dgn cara organoleptik.
• Monitor kebersihan lingkungan bangunan gunakan check
list setiap 4 jam.
9. Menetapkan prosedur monitoring
No. 8 Kunci Pokok
Sanitasi
Pros
edur
Monitoring (oleh QC)
Gunakan Checklist Monitoring harian
3 Pencegahan
kontaminasi
silang
Mencegah kontaminasi silang
• Monitor alur proses tidak bersilangan dalam unit pengolahan
setiap sebelum dimulai pengolahan.
• Monitor penggunaan alat tidak menyebakan kontaminasi silang
sebelum dimulai pekerjaan
• monitor pergerakan karyawan tidak menyebabkan kontaminasi
silang setiap 2 jam.
4 Menjaga
fasilitas
pencuci
tangan,
sanitasi dan
toilet
Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet:
• Monitor dengan cheklist monitoring kebersihan setiap 2 jam
dan/atau setiap habis digunakan.
• Monitor dgn cheklist treatment sanitasi setiap sebelum dan
sesudah proses pengolahan.
• Monitor dengan cheklist bahan-bahan perlengkapan toilet
setiap 2 jam
10. Menetapkan prosedur monitoring
No. 8 Kunci Pokok
Sanitasi
Pros
edur
Monitoring (oleh QC)
5 Proteksi dari
bahan-bahan
kontaminan
Melakukan Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
• Monitor dgn checklist atap, langit-langit, dinding, pintu atau
penerangan dalam kondisi, dan pelindung lampu-lampu, setiap
sebelum pengolahan dimulai.
• Monitor dgn checklist kondensi, setiap 4 jam.
• Monitor deng cheklist kondisi pembuangan limbah dengan
benar, setiap 2 jam
6 Pelabelan,
penyimpana
n, dan
penggunaan
bahan toksin
yang benar
Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan toksin yang
benar
• Monitor dengan checklist penggunaan/penanganan bahan-
bahan kimia setiap 4 jam.
• Monitor dengan checklist label bahan-bahan kimia, sebelum
dimulainya produksi.
• Monitor penyimpanan bahan-bahan kimia, sebelum dimulainya
produksi.
11. Menetapkan prosedur monitoring
No. 8 Kunci Pokok
Sanitasi
Prosedur Monitoring (oleh QC)
7 Pengawasan
kondisi
kesehatan
personel
Pengawasan kondisi kesehatan personel
• Jaga kebersihan personel yang menangani makanan dan
prosessing sebelum memulai pekerjaan dan setiap 4 jam.
• Pastikan personel yang menangani makanan dan prosessing
melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi pada makanan.
• Lakukan kontrol dengan membuat peraturan yang berlaku
untuk melarang orang yang berpenyakit mengkontaminasi
produk, dan memastikan selalu cuci tangan sebelum
menangani makanan.
8 Menghilangkan
pest dari unit
pengolahan
Menghilangkan pest dari unit pengolahan
• Pastikan tidak terdapat barang/benda/tempat yang menarik
kehadiran hewan pengerat/serangga sebelum dimulai
pekerjaan
• Pastikan upaya pengawasan binatang pengerat/serangga
pencegahan maupun pembasmian efektif sebelum memulai.
12. Menetapkan tindakan koreksi
1. Menetapkan Rencana tindakan koreksi sesuai
penyebab ketidaksesuaian:
• Tahan produk, check apakah produk terpengaruh,
rekomendasi tindak lanjut: diteruskan proses
selanjutnya, reject, reproses, atau redisposisi menjadi
produk lain.
• Identifikasi penyebab dan tentukan tindakan koreksi:
– Penyebab alat: reset/repair ïƒ kalibrasi.
– Penyebab sistem: modifikasi ïƒ revalidasi.
– Penyebab personel: re-training ïƒ reases
2. Menetapkan Personel yang melakukan tindakan
koreksi ïƒ sesuai personel pada tugasnya.
15. Membuat REKAMAN MONITORING HARIAN
Area Sanitasi dan Tujuan Pre-Op
Time
Start
Time:
4 Hour
Time
8 hour
Time
Post-Op
Time
Keterangan
dan Koreksi
16. Terima kasih
Silahkan hubungi kami di:
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan-Badan POM RI
Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat
Telp. 021-42878701 / 42875738; Fax. 021-42878701
e-mail: topsurveilanpangan@yahoo.com
AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA