際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PRESENTASI APLIKASI FISIKIA 
PESAWAT TERBANG 
Pembimbing : Arif Munarto, S.Pd M.M 
DISUSUN OLEH : 
Komarudin M Zaelani Miranda Priyani 
Zhara Yugnie C Wibie Rivaldi Ramadhan 
Sophia Etika Indah Pratiwi 
Kelas XI IPA 2 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
Jalan Sukasirna Nomor. 36 Jonggol-Bogor (16830)
LATAR BELAKANG 
Ilmu Fisika dan terapannya sangat membantu 
kegiatan keseharian manusia mulai dari memasak 
hingga alat transportasi seperti pesawat terbang 
yang sangat membantu efisiensi waktu dalam 
rutinitas, dalam kasus ini Hukum Bernouli yang 
menjelaskan konsep sayap pesawat terbang 
(mampu terbang di angkasa) selain itu ada 
beberapa gagasan lain mengenai pesawat terbang 
dalam konsep Fisika.
RUMUSAN MASALAH 
Mengapa Pesawat Terbang bisa terbang di angkasa? 
Teori apa yang melandasi pesawat terbang? 
Bagaimana Pesawat terbang, terbang? 
Siapakah penemu pesawat terbang? 
Bagaimana Fisika Menjelaskan Pesawat Terbang? 
Gaya apa saja pada pesawat terbang?
TUJUAN 
Meningkatkan daya kreativitas dan inovasi 
peserta didik melalui pendekatan saintifik. 
Mampu merefleksikan prinsip atau hukum dasar 
Fisika dalam kehidupan sehari-hari. 
Mengetahui Hukum dasar Fisika dalam Pesawat 
Terbang 
Mengetahui penerapan hukum dasar fisika 
dalam pesawat terbang.
MANFAAT 
Mengetahui konsep Fisika dan aplikasinya. 
Meningkatkan motivasi untuk berinovasi. 
Mengenal konsep Fisika dalam Keseharian 
Merefleksikan Fisika dalam kehidupan sehari-hari
PENEMU PESAWAT TERBANG 
Dua BersaudaraWilbur Wright dan Oliver Wright penemu pesawat terbang
Mengapa Pesawat Bisa Terbang?
Mengapa Pesawat Bisa Terbang? 
 Pesawat terbang dapat terangkat ke atas, karena kelajuan udara yang 
melalui sayap pesawat bagian sisi atas lebih besar daripada bagian sisi 
bawah. Karena pada penampang sayap pesawat terbang, bagian 
belakang lebih datar dan sisi bagian atas lebih melengkung 
daripada bagian bawahnya, maka aliran udara bagian atas akan lebih 
rapat jika dibanding bagian bawahnya. Artinya, kecepatan aliran udara 
pada bagian sisi atas lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap. 
sehingga tekanan bagian atas lebih kecil daripada tekanan bagian 
bawah. Perbedaan tekanan inilah yang yang menentukan gaya angkat 
pesawat.
 Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat 
lebih besar daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat 
terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan 
pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan 
pesawat, makin besar kecepatan udara, sehingga gaya 
angkat sayap pesawat makin besar. Supaya pesawat dapat 
terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat 
pesawat: 
(F1F2) > m g 
 Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot 
ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), 
maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa 
sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat: 
(F1F2) = m g
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan 
udara yang melalui sayap pesawat tersebut. Penampang 
sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang 
lebih tajam dari pada bagian depan, dan sisi bagian atas 
yang lebih melengkung dari pada sisi bagian bawahnya. 
Gambar di bawah adalah bentuk penampang sayap yang 
disebut dengan aerofoil. 
Garis arus pada sisi bagaian atas lebih rapat daripada sisi 
bagian bawahnya, yang berarti laju aliran udara pada sisi 
bagian atas pesawat (V2) lebih besar daripada sisi bagian 
bawah sayap (V1). Sesuai dengan asas Bernoulli 
Tekanan pada sisi bagian atas pesawat (P2) lebih kecil 
daripada sisi bagian bawah pesawat (P1) karena laju udara 
lebih besar. Beda tekanan P1  P2 
dengan A merupakan luas penampang total sayap jika 
nilai P1  P2 dari persamaan gaya angkat diperoleh dari 
dengan  adalah massa jenis udara. 
Karena h1 dapat dianggap sama dengan h2, 
didapatkan: 
Gaya Angkat Sebesar
GAYA PADA PESAWAT TERBANG 
 Gaya Berat (Weight) 
Gaya yang menarik pesawat ke bawah akibat pengaruh gravitasi Bumi 
yang sebanding dengan massa pesawat. 
F = mg 
 Gaya Dorong (Thrust Force) 
Gaya dorong ialah gaya ke depan (ke arah moncong) pesawat akibat 
dorongan mesin ke belakang, Gaya dorong jelaslah gaya yang diberikan 
oleh mesin ke belakang yang besarnya: 
Di mana Q ialah debit udara yang dihasilkan oleh pesawat (massa per satuan 
waktu) dan v ialah kecepatan udara yang dikeluarkan.
GAYA PADA PESAWAT TERBANG 
 Gaya Angkat (Lift Force) 
Gaya angkat ialah gaya ke atas akibat dorongan udara yang dibelokkan 
ke atas dan perbedaan tekanan udara pada bagian bawah dan atas sayap. 
Dengan persamaan: 
P1 = tekanan di bawah sayap 
P2 = tekanan di atas sayap 
v1 = kecepatan udara di bawah sayap 
v2 = kecepatan udara di bawah sayap 
痢 = massa jenis udara 
A = luas penampang sayap
GAYA PADA PESAWAT TERBANG 
 Gaya Gesek/Hambatan (Drag) 
Gaya gesek ialah gaya ke belakang yang ditimbulkan oleh pergesekan badan 
pesawat dengan udara yang dipengaruhi oleh bentuk dan luas permukaan pesawat, 
viskositas udara, dan kecepatan pesawat. 
fg = 亮. N 
o Koef. Gesekan Statis 
Koefisien gesekan statis digunakan jika benda dalam keadaan diam. Besarnya gaya 
gesekan statis dapat diketahui melalui persamaan sebagai berikut: 
fs = 亮s. N 
o Koef. Gesekan Kinetik 
Koefisien gesekan kinetis digunakan jika benda dalam keadaan bergerak. Besarnya gaya 
gesekan kinetis dapat diketahui melalui persamaan sebagai berkut: 
Fk = 亮k. N F - fg = m.a dengan fg = 亮.mg 
Fg = Gaya gesekan (Newton) 
亮 = Koefisien gesekan 
N = Gaya normal
HUKUM III NEWTON 
 Posisi sayap dipasang membentuk sudut 
tertentu dari sumbu lateral, yakni di 
bagian depan (dekat moncong pesawat) 
sedikit lebih naik (disebut angle of attack). 
Dengan demikian, jika peswat bergerak 
ke depan maka udara relatif bergerak 
menghantam sayap, sehingga sayap 
mendapat gaya angkat ke atas. Hal ini 
mudah dicoba di rumah dengan 
menggunakan kardus dan kipas angin. 
Letakkan kardus di depan kipas angin 
dengan bagian yang lebih dekat ke kipas 
angin lebih terangkat ke atas. Akibatnya, 
kardus akan mendapatkan gaya dorong 
tidak hanya ke belakang tetapi juga ke 
atas. Proses ini dijelaskan dengan hukum 
III Newton sebagai proses aksi-reaksi. 
Untuk lebih jelas, perhatikan gambar. 
Secara sederhana, besarnya gaya dorong 
udara yang diterima sayap yang dikonversi 
menjadi gaya angkat ialah:
SISTEM KEMUDI PESAWAT TERBANG 
Nama Gerak Letak Fungsi 
Elevator 
pitch (pada sumbu 
lateral) 
horizontal tail/tailplane 
(sepasang) 
Untuk memanuver 
Pesawat, menaikan 
pesawat ke udara Standing) 
dan menurunkan pesawat 
dari udara (landing) 
Rudder 
yaw (pada sumbu 
vertikal ) 
vertical tail/fin 
Aileron 
roll (pada sumbu 
longitudinal) 
wing (sepasang)

More Related Content

Aplikasi Hukum Bernouli

  • 1. PRESENTASI APLIKASI FISIKIA PESAWAT TERBANG Pembimbing : Arif Munarto, S.Pd M.M DISUSUN OLEH : Komarudin M Zaelani Miranda Priyani Zhara Yugnie C Wibie Rivaldi Ramadhan Sophia Etika Indah Pratiwi Kelas XI IPA 2 SMA NEGERI 1 JONGGOL Jalan Sukasirna Nomor. 36 Jonggol-Bogor (16830)
  • 2. LATAR BELAKANG Ilmu Fisika dan terapannya sangat membantu kegiatan keseharian manusia mulai dari memasak hingga alat transportasi seperti pesawat terbang yang sangat membantu efisiensi waktu dalam rutinitas, dalam kasus ini Hukum Bernouli yang menjelaskan konsep sayap pesawat terbang (mampu terbang di angkasa) selain itu ada beberapa gagasan lain mengenai pesawat terbang dalam konsep Fisika.
  • 3. RUMUSAN MASALAH Mengapa Pesawat Terbang bisa terbang di angkasa? Teori apa yang melandasi pesawat terbang? Bagaimana Pesawat terbang, terbang? Siapakah penemu pesawat terbang? Bagaimana Fisika Menjelaskan Pesawat Terbang? Gaya apa saja pada pesawat terbang?
  • 4. TUJUAN Meningkatkan daya kreativitas dan inovasi peserta didik melalui pendekatan saintifik. Mampu merefleksikan prinsip atau hukum dasar Fisika dalam kehidupan sehari-hari. Mengetahui Hukum dasar Fisika dalam Pesawat Terbang Mengetahui penerapan hukum dasar fisika dalam pesawat terbang.
  • 5. MANFAAT Mengetahui konsep Fisika dan aplikasinya. Meningkatkan motivasi untuk berinovasi. Mengenal konsep Fisika dalam Keseharian Merefleksikan Fisika dalam kehidupan sehari-hari
  • 6. PENEMU PESAWAT TERBANG Dua BersaudaraWilbur Wright dan Oliver Wright penemu pesawat terbang
  • 8. Mengapa Pesawat Bisa Terbang? Pesawat terbang dapat terangkat ke atas, karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat bagian sisi atas lebih besar daripada bagian sisi bawah. Karena pada penampang sayap pesawat terbang, bagian belakang lebih datar dan sisi bagian atas lebih melengkung daripada bagian bawahnya, maka aliran udara bagian atas akan lebih rapat jika dibanding bagian bawahnya. Artinya, kecepatan aliran udara pada bagian sisi atas lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap. sehingga tekanan bagian atas lebih kecil daripada tekanan bagian bawah. Perbedaan tekanan inilah yang yang menentukan gaya angkat pesawat.
  • 9. Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara, sehingga gaya angkat sayap pesawat makin besar. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat pesawat: (F1F2) > m g Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat: (F1F2) = m g
  • 10. Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat tersebut. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dari pada bagian depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung dari pada sisi bagian bawahnya. Gambar di bawah adalah bentuk penampang sayap yang disebut dengan aerofoil. Garis arus pada sisi bagaian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya, yang berarti laju aliran udara pada sisi bagian atas pesawat (V2) lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap (V1). Sesuai dengan asas Bernoulli Tekanan pada sisi bagian atas pesawat (P2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah pesawat (P1) karena laju udara lebih besar. Beda tekanan P1 P2 dengan A merupakan luas penampang total sayap jika nilai P1 P2 dari persamaan gaya angkat diperoleh dari dengan adalah massa jenis udara. Karena h1 dapat dianggap sama dengan h2, didapatkan: Gaya Angkat Sebesar
  • 11. GAYA PADA PESAWAT TERBANG Gaya Berat (Weight) Gaya yang menarik pesawat ke bawah akibat pengaruh gravitasi Bumi yang sebanding dengan massa pesawat. F = mg Gaya Dorong (Thrust Force) Gaya dorong ialah gaya ke depan (ke arah moncong) pesawat akibat dorongan mesin ke belakang, Gaya dorong jelaslah gaya yang diberikan oleh mesin ke belakang yang besarnya: Di mana Q ialah debit udara yang dihasilkan oleh pesawat (massa per satuan waktu) dan v ialah kecepatan udara yang dikeluarkan.
  • 12. GAYA PADA PESAWAT TERBANG Gaya Angkat (Lift Force) Gaya angkat ialah gaya ke atas akibat dorongan udara yang dibelokkan ke atas dan perbedaan tekanan udara pada bagian bawah dan atas sayap. Dengan persamaan: P1 = tekanan di bawah sayap P2 = tekanan di atas sayap v1 = kecepatan udara di bawah sayap v2 = kecepatan udara di bawah sayap 痢 = massa jenis udara A = luas penampang sayap
  • 13. GAYA PADA PESAWAT TERBANG Gaya Gesek/Hambatan (Drag) Gaya gesek ialah gaya ke belakang yang ditimbulkan oleh pergesekan badan pesawat dengan udara yang dipengaruhi oleh bentuk dan luas permukaan pesawat, viskositas udara, dan kecepatan pesawat. fg = 亮. N o Koef. Gesekan Statis Koefisien gesekan statis digunakan jika benda dalam keadaan diam. Besarnya gaya gesekan statis dapat diketahui melalui persamaan sebagai berikut: fs = 亮s. N o Koef. Gesekan Kinetik Koefisien gesekan kinetis digunakan jika benda dalam keadaan bergerak. Besarnya gaya gesekan kinetis dapat diketahui melalui persamaan sebagai berkut: Fk = 亮k. N F - fg = m.a dengan fg = 亮.mg Fg = Gaya gesekan (Newton) 亮 = Koefisien gesekan N = Gaya normal
  • 14. HUKUM III NEWTON Posisi sayap dipasang membentuk sudut tertentu dari sumbu lateral, yakni di bagian depan (dekat moncong pesawat) sedikit lebih naik (disebut angle of attack). Dengan demikian, jika peswat bergerak ke depan maka udara relatif bergerak menghantam sayap, sehingga sayap mendapat gaya angkat ke atas. Hal ini mudah dicoba di rumah dengan menggunakan kardus dan kipas angin. Letakkan kardus di depan kipas angin dengan bagian yang lebih dekat ke kipas angin lebih terangkat ke atas. Akibatnya, kardus akan mendapatkan gaya dorong tidak hanya ke belakang tetapi juga ke atas. Proses ini dijelaskan dengan hukum III Newton sebagai proses aksi-reaksi. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar. Secara sederhana, besarnya gaya dorong udara yang diterima sayap yang dikonversi menjadi gaya angkat ialah:
  • 15. SISTEM KEMUDI PESAWAT TERBANG Nama Gerak Letak Fungsi Elevator pitch (pada sumbu lateral) horizontal tail/tailplane (sepasang) Untuk memanuver Pesawat, menaikan pesawat ke udara Standing) dan menurunkan pesawat dari udara (landing) Rudder yaw (pada sumbu vertikal ) vertical tail/fin Aileron roll (pada sumbu longitudinal) wing (sepasang)