際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Disampaikan oleh
Sudirman Musry
November 19, 2024 dirman musry 1
PENGAWASAN NORMA K3
PENGAWASAN NORMA K3
PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
KEBAKARAN
Pendahuluan
Pendahuluan
Hampir setiap hari media masa memuat berita kejadian
kebakaran dan dalam setiap kasus selalu diikuti
kerugian harta benda dan penderitaan, ini menunjukkan
bahwa di setiap tempat terdapat potensi sumber bahaya
kebakaran yg selalu mengintai kapan peluang itu ada.
Sehubungan dgn perkembangan disektor industry yg
semakin kompleks dimana terdapat banyak sumber
potensi yg dapat memicu terjadinya kebakaran.
Dan apabila terjadi kebakaran akan banyak pihak yg
akan merasakan kerugiannya antara lain pihak
PENGUSAHA, TENAGA KERJA, PEMERINTAH DAN
MASYRATAKAT LUAS.
Akibat yg ditimbulkan dari peristiwa kebakaran di
tempat kerja dpt mengakibatkan korban jiwa, kerugian
material, hilangnya lapangan kerja dll.
November 19, 2024 dirman musry 2
November 19, 2024 dirman musry 3
Ahli K3 Umum
Ahli K3 Umum
November 19, 2024 dirman musry 4
Dasar Hukum
November 19, 2024 dirman musry 5
UUD 1945
UUD 1945
Psl 27 (2)
Psl 27 (2)
Setiap warga negara berhak
Setiap warga negara berhak
mendapat penghidumpan yang
mendapat penghidumpan yang
layak sesuai harkat dan martabat
layak sesuai harkat dan martabat
manusia
manusia
November 19, 2024 dirman musry 6
Undang-Undang No.13 Tahun 2003
tentang
KETENAGAKERJAAN
Pasal 86
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan
kesusilaan, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manuasia serta nilai-nilai agama guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal
Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan.
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
d. Memberikan kesempatan jalan untuk
menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
g. Mengendalikan penyebaran panas, asap dan gas
Pasal 9 ayat (3), Kewajiban Pengurus
menyelenggarakan latihan penanggulangan
kebakaran di tempat kerja (Perusahaan)
November 19, 2024 dirman musry 7
STRATREGI
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
UNDANG
UNDANG
NO
1
TH
1970
Pasal 3 ayat (1) syarat-syarat keselamatan kerja
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PENGENDALIAN
ENERGI
PERMENAKER 12/2015 K3 LISTRIK
PERMENAKER 02/89 INST.PENYALUR PETIR
PER. KHUSUS EE (BH. MUDAH TERBAKAR)
PER. KHUSUS K (BH. MUDAH MELEDAK)
SARANA
PROTEKSI
KEBAKARAN
PERMENAKER 04/80 APAR
PERMENAKER 02/83 ALARM
INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997
Pedoman Fire Rating
Pedoman Springkler
Standar Bangunan Indonesia
MANAJEMEN K3
 PERMENAKER 04/87 P2K3
 PP No. 50 Tahun 2012
 KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999
UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA
November 19, 2024 dirman musry 8
November 19, 2024 dirman musry 9
Tujuan K3 adalah
untuk melindungi semua orang yang berada
didalam perusahaan maupun yang ada di luar
perusahaan.
Oleh karena pada umumnya tujuan utama K3
adalah melindungi seluruh tenaga kerja dan
orang lain, serta asset dan lingkungan
masarakat dalam masalah penanggulang an
kebakaran (Fire Safety Objective)
Api adalah proses oksidasi tanpa
bantuan (self-sustaining) yang cepat
disertai dengan evolusi panas dan cahaya
dalam bermacam-macam intensitasnya
ATAU
ATAU
Api adalah hasil percampuran secara kimia
dari panas, bahan bakar dan oksigen dalam
proporsi yang tepat
November 19, 2024 dirman musry 10
PROSES TERJADI API
KEBAKARAN TERJADI KARENA
ADANYA 3 (TIGA) UNSUR YAITU :
 ADANYA BAHAN
 ADANYA PANAS
 ADANYA UDARA
(OKSIGEN) YANG
CUKUP
BAHAN
P
A
N
A
S
U
D
A
R
A
November 19, 2024 dirman musry 11
November 19, 2024 dirman musry 12
Reaksi ketiga unsur tersebut hanya
akan menghasilkan nyala api bila
berlangsung dengan cepat dan
seimbang
Bila salah satu unsur ditiadakan atau
kadarnya dikurangi, maka dengan
sendirinya nyala api akan padam
November 19, 2024 dirman musry 13
Pendekatan Penerapan K3 Peng.
Kebakaran meliputi :
a.Teknik dan strategi pengendalian
sumber energi
b.Teknik dan strategi pemadaman
c.Serta konsep manajemen
penanggulangan kebakaran
November 19, 2024 dirman musry 14
KEBAKARAN,
KEBAKARAN,
adalah suatu nyala api yang datangnya tidak disangka-
sangka dan tdk diduga, bilamana tdk dpt kita
kehendalikan maka menjadi besar (kebakaran)
sehingga dapat menghanguskan seluruh tempat kerja
bahkan dapat mengakibat korban jiwa baik tenaga
kerja maupun masyarakat sekitarnya
PENCEGAHAN,
PENCEGAHAN,
adalah segala upaya yang
menghindarkan terjadinya nyala api
atau kebakaran
November 19, 2024 dirman musry 15
1. Tingkat kemudahan terbakarnya
(flammabletity) dari bahan yg diolah
atau disimpan
2. Jumlah dan kondisi penyimpanan bahan
tersebut, sehingga dpt dikira-kirakan
kecepatan laju pertumbuhan atau
menjalarnya api tersebut
3. Berapa nilai material yg terancam atau
berapa org yg terancam
Ada 3 faktor yg mempengaruhi
tingkat resiko kebakaran
Phenomena kebakaran
1. SOURCE
ENERGY
TIME
4. Flashover
3 - 10 menit
5. Stedy fully
Development fires
(600-1000 o
c)
FIRE STAGE
2. INITIATION
November 19, 2024 dirman musry 16
Penjelasan :
November 19, 2024 dirman musry 17
November 19, 2024 dirman musry 18
PERPINDAHAN PANAS
Konduksi (Hantaran) adalah Panas berpindah dengan cara
menjalar melalui benda logam kesemua arah, Perpindahan
kalor pada suatu zat tsb tdk disertai dgn perpindahan partikel
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yg zat
perantaranya ikut berpindah, jika partikel perpindah dan
mengakibatkan kalor merambat. Konveksi terjadi pd zat cair
dan gas (udara/angin)
November 19, 2024 dirman musry 20
Radiasi adalah Panas berpindah dengan cara memancar
melalui udara keseluruh arah, perpindahan kalor tanpa zat
perantara, biasanya disertai cahaya
TEORI API
November 19, 2024 dirman musry 22
November 19, 2024 dirman musry 23
Proses pembakaran sendiri terdiri 2 cara :
1.Dengan penyalaan (termasuk peledakan)
2.Permukaan membara yg menimbulkan bara
(tidak menyala), seperti rokok, arang dll.
Dalam kebakaran biasa kita kenal ada
beberapa istilah antara lain :
November 19, 2024 dirman musry 24
1. Titik Nyala (flash point)
dari suatu cairan adalah
temperatur terendah dari cairan
dimana dapat memberikan uap yg
cukup dan bercampur dgn udara
dan membentuk campuran yg dpt
terbakar dekat permukaan cairan
dan akan menyala sekejap bila
diberi sumber penyalaan (panas)
karena cukup banyak uap yg
dihasilkan.
November 19, 2024 dirman musry 25
2. Titik Bakar (fire point) adalah temperatur terendah
dari suatu zat dimana akan terus terbentuk uap
sehingga terjadinya pembakaran berlangsung secara
terus menerus, titik bakar biasanya beberapa derajat
diatas titik nyala.
3. Suhu Penyalaan Sendiri (auto ignition temperatur)
adalah suatu zat dimana dapat menyala dengan
sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar
KLASIFIKASI KEBAKARAN
NFPA (National Fire Protection Association)
JEPANG DAN INDONESIA
 Kebakaran klas A
Terjadi pada bahan bakar padat (kecuali logam) atau bahan
bakar yang bila terbakar meninggalkan residu (abu atau
arang) seperti kayu, kertas, karet, plastik, kain dan lain-lain
 Kebakaran klas B
Kebakaran klas B mencakup kebakaran bahan bakar cair,
grease dan gas, Sebagai contoh adalah gasoline, solar,
kerosen, methan dan lain-lain
KLASIFIKASI KEBAKARAN
NFPA (National Fire Protection Association)
JEPANG DAN INDONESIA
 Kebakaran klas C
Klas kebakaran ini mencakup peralatan listrik atau yang dialiri
listrik. Bilamana aliran listrik telah dimatikan, bahan yang
terbakar dapat diklasifikasikan klas A, B atau D
 Kebakaran klas D
Klas kebakaran ini mencakup kebakaran logam; seperti
magnesium, titanium, zirconium, sodium dan potasium
KLASIFIKASI KEBAKARAN
KONVENSI LONDON BULAN JUNI 1970, DAN NEGARA - NEGARA DI EROPA
 Kebakaran klas A
Kebakaran ini mencakup benda-benda pada umumnya
bersifat organik dimana pembakaran umumnya terjadi
dengan formasi bara api yang menyala-nyala. Kebakaran ini
meliputi kayu, kertas, kain, karet dan lain-lain
 Kebakaran klas B
Kebakaran ini mencakup cairan, cairan yang mudah
terbakar dibagi dua kelompok : cairan yang larut dalam air
dan cairan yang tidak larut dalam air
 Kebakaran klas C
Kebakaran ini mencakup kebakaran gas atau gas yang
dicairkan dan meliputi methane, propane, butane dan lain-lain
 Kebakaran klas D
Kebakaran ini mencakup metal, seperti magnesium,
titanium, zirconium, sodium dan potasium
 Kebakaran klas Listrik
Klasifikasi kebakaran ini sebenarnya tidak ada, tetapi
menurut pertimbangan para ahli harus dimasukkan,
meskipun pada kenyataannya adalah Klas A, B atau D
KLASIFIKASI KEBAKARAN
KONVENSI LONDON BULAN JUNI 1970, DAN NEGARA - NEGARA DI EROPA
Standar Amerika Standar Inggris
Klas Jenis Kebakaran Klas Jenis Kebakaran
A
Bahan padat kecuali logam,
seperti kayu, arang, kertas, tekstil,
plastik dan sejenisnya
A
Bahan padat kecuali logam,
seperti kayu, arang, kertas,
tekstil, plastik dan sejenisnya
B
Bahan cair dan gas, seperti
bensin, solar, minyak tanah,
aspal, gemuk alkohol gas alam,
gas LPG dan sejenisnya
B
Bahan cair, seperti bensin, solar,
minyak tanah dan sejenisnya
C Peralatan listrik yang bertegangan C
Bahan gas, seperti gas alam, gas
LPG
D
Bahan logam, seperti Magnesium,
aluminium, kalium, dll
D
Bahan logam, seperti Magnesium,
aluminium, kalium, dll
E E
Peralatan listrik yang
berttegangan
Tabel
Klasifikasi Kebakaran
November 19, 2024 dirman musry 30
November 19, 2024 dirman musry 31
Teknik untuk memadamkan api
dapat dilakukan dengan cara yaitu :
1. Mendinginkan (cooling), dgn menyemprotkan air
2. Menutup bahan yg terbakar (starvation), dgn
menutup busa
3. Mengurangi oksigen, menyemprotkan gas CO
4. Memutuskan rantai reaksi api, dgn media kimia
Secara didinginkan
Adalah pemadaman api dengan menurunkan
panas, sehingga temperatur bahan yang terbakar
turun sampai di bawah titik nyala
November 19, 2024 dirman musry 32
RANTAI
REAKSI
KIMIA
OKSIGEN
BAHAN BAKAR
COOLING/PENDINGINAN
Memadamkan api dengan air
November 19, 2024 dirman musry 33
Secara diisolasi
Adalah pemadaman api dengan jalan
menurunkan kadar oksigen sampai di bawah 12 %,
cara ini disebut juga lokalisasi yaitu memisahkan
unsur oksigen
November 19, 2024 dirman musry 34
RANTAI
REAKSI
KIMIA
OKSIGEN
BAHAN BAKAR
SMOTHERING/ MENGISOLASI OKSIGEN
Menutup drum yang terbakar
November 19, 2024 dirman musry 35
Secara diuraikan
Adalah pemadaman api dengan jalan
memisahkan atau menyingkirkan bahan yang
mudah terbakar
November 19, 2024 dirman musry 36
BAHAN BAKAR
RANTAI
REAKSI
KIMIA
OKSIGEN
STARVATION/
MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR
Menutup kerangan pada
tangki yang terbakar
November 19, 2024 dirman musry 37
Memisakhan rantai reaksi kimia
Adalah pemadaman api dengan jalan
memisahkan rantai reaksi kimianya dengan
jalan menyemprotkan APAR pada bahan yang
seeang terbakar
November 19, 2024 dirman musry 38
RANTAI
REAKSI
KIMIA
OKSIGEN
BAHAN BAKAR
BREAKING CHAIN REACTION
MEMECAHKAN RANTAI REAKSI KIMIA
Memadamkan API dengan APAR type Clean Agent
November 19, 2024 dirman musry 39
Mengambil bahan bakar (Starvation)
 Efektif, praktis dan berhasil
 Metode mengambil bahan bakar meliputi;
 menutup krangan supply minyak,
 memompa keluar minyak yang terbakar dalam
suatu tanki,
 atau memindahkan benda yang belum terbakar
 Dapat juga diselesaikan dengan pengenceran bahan
cair, seperti ethyl alkohol yang larut dalam air.
November 19, 2024 dirman musry 40
Memisahkan oksigen
(Smothering)
 Smothering memadamkan kebakaran dengan pemisahan
oksigen dari unsur lain yang menyebabkan kebakaran atau
menurunkan oksigen dibawah 12 %.
 Contoh umum adalah pemadaman kebakaran kompor
dengan menutupkan karung goni yang dibasahi,
 Beberapa jenis kebakaran tak dapat dengan mudah
dipadamkan dengan smothering,
Contohnya;
beberapa kebakaran plastik (cellulose nitrate), logam
(titanium) dan bahan bakar tertentu yang terbakarnya tidak
tergantung pada adanya oksigen dari luar
November 19, 2024 dirman musry 41
Pengurangan panas
(Cooling)
 Pengendalian suhu kebakaran dengan maksud agar
bahan bakar tidak cukup panas untuk mengeluarkan
gas/uap yang diperlukan dalam pembakaran
 Pendinginan merupakan bentuk nyata perpindahan
panas, panas diserap oleh sarana pendingin (biasanya
air)
 Dari semua media pemadam, air menyerap panas per
volumenya lebih banyak dari media pemadam lainnya
 Banyak tersedia dan mudah didapat
November 19, 2024 dirman musry 42
Menghentikan rantai reaksi
 Dimana molekul yang telah dipanaskan sebelumnya
dikeluarkan dari kobaran api
 Ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa formasi dan
pemakaian atom tertentu secara serentak merupakan
kunci rantai reaksi yang menghasilkan nyala sendiri
 Bahan kimia tertentu dapat memutuskan rantai ini
 Bilamana diberikan kedalam kobaran api dalam jumlah
tertentu, benda ini menghalangi atom dan melindungi
dari kebakaran
November 19, 2024 dirman musry 43
November 19, 2024 dirman musry 44
Perinsip Dasar Teori
Segitiga
Api/Tetrahedron
 Pengendalian
Bahan bakar
 Pengendalian
Sumber Energi
 Mencegah
Penyalaan
 Mendeteksi &
Pemadaman dini
 Membatasi
Penjalaran
 Mempermudah
Penyelamatan
 Meminimalisasi
Kerusakan
Pencegahan
Kebakaran
Pengendalian Api
Kebakaran
Tujuan Pengaman Kebakaran :
a.Keselamatan Manusia
b.Keselamatan Aset
c.Keselamatan Proses Produksi
d.Keselamatan Lingkungan
e.Mempertahankan Kreabilitas/
Citra Perusahaan
KONSEP AMAN KEBAKARAN
Sumber-Sumber Penyebab
Terjadinya Kebakaran :
November 19, 2024 dirman musry 45
1. Listrik
a. Tidak berfungsinya pengamanan
b. Kegagalan isolasi
c. Sambungan tidak sempurna
d. Penggunaan peralatan tidak sesuai
standar.
November 19, 2024 dirman musry 46
11/19/24 47
Contoh
PEMASANGAN PERLENGKAPAN LISTRIK
M
1. PEMUTUS OTOMATIK
2. GROUNDING
3. SEKERING
4. KOTAK KONTAK
5. TUSUK KONTAK
6. POLARITAS
PENGAMAN
1
2
3
4
5
6
2. Rokok
 Merokok di tempat yang terlarang
 Membuang puntung rokok
sembarangan
November 19, 2024 dirman musry 48
November 19, 2024 dirman musry 49
3. Gesekan Mekanik :
 Timbulnya panas karena kurang
pelumasan pada bagian peralatan /
mesin yang berputar.
November 19, 2024 dirman musry 50
4. Pemanasan Lebih
Pesawat pengering tidak terkontrol
November 19, 2024 dirman musry 51
5. Sambaran Petir
Obyek-obyek yang tidak dilindungi
penyalur petir atau instalasi penyalur petir
yang tidak memenuhi syarat.
November 19, 2024 dirman musry 52
11/19/24 53
PERMENAKER
PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR
PENERIMA
(AIR TERMINAL)
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)



 MIN 2 TITIK GROUNDING
11/19/24 54
PERMENAKER
PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR
PEMBUMIAN TIDAK SEMPURNA
BAHAYA
STEP VOLTAGE
NILAI RESISTANS SEBARAN
ELEKTRODA PEMBUMIAN
MAK. 5 Ohm
6. Reaksi Kimia.
Reaksi dari unsur kimia.
November 19, 2024 dirman musry 55
7. Penangasan
Proses pemanasan tanpa oksigen yang berjalan
lambat dan terus menerus sehingga terbentuk
gas methan yang panas dan akan menyala
sendiri apabila ada oksigen.
Contoh : Tumpukan sampah, gudang kurang
ventilasi.
November 19, 2024 dirman musry 56
Penanggulangan Kebakaran
Segala upaya untuk mencegah timbulnya
kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian
setiap wujud dan energi, pengadaan sarana
proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan
serta pembentukan organisasi tanggap darurat
untuk memberantas kebakaran.
November 19, 2024 dirman musry 57
MAKSUD DAN TUJUAN
 Adalah untuk memudahkan bagi semua pihak yang
berhubungan dengan penanganan masalah K3 pada
kegiatan sehingga dapat tercapai keselamatan
manusia dan keamanan benda dari kerusakan.
 Memberikan perlindungan dan rasa aman bagi
pekerja di dalam melakukan pekerjaannya sehingga
tercapai tingkat produktivitas yang tinggi.
November 19, 2024 dirman musry 58
November 19, 2024 dirman musry 59
SISTEM PROTEKSI
KEBAKARAN
Sistem proteksi kebakaran ada 3 sistem
strategi yaitu :
November 19, 2024 dirman musry 60
Tindakan dalam keadaan Emergency Kebakaran
harus sudah berhasil diatasi
sebelum 10 menit sejak penyalaan

TUJUAN
PEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN
OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK MENDETEKSI
KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN
PENGAMANAN YANG DIPERLUKAN DAPAT SEGERA
DILAKUKAN.
adalah sistem atau rangkaian dalam kebakaran
yang menggunakan detektor panas, detektor
asap, detektor nyala api dan titik panggil secara
manual serta perlengkapan lainnya.
Jenis-jenis detektor yaitu :
November 19, 2024 dirman musry 62
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
Panas
Asap
Nyala
ULTRA VIOLET
INFRA RED
FIXED TEMPERATURE
RATE OF RISE
IONIZATION
OPTIC
Push bottom
Full down
break glass
Manual
Detektor
Panel Indikator
FIRE FOULT
NORMAL

Detektor
Panel Indikator
Signal
alarm
FIRE FAULT
NORMAL
AUDIBLE ALARM
MCFA
VISIBLE ALARM
DETEKTOR
ANN
INPUT
OUTPUT
Panas
Asap
Nyala
HYDRANT
ZONA DETECTION
Panas 40 titik
Asap 20 titik
Nyala 20 titik
ZONE 1
ZONE 2
ZONE 3
EOL
EOL
EOL
Luas tiap zone deteksi
- ruang tanpa sekat mak. 2000 m2
- terdapat sekat mak. 1000 m2
INTERCONECTION
FIRE ALARM SYSTEM
FIRE ALARM SYSTEM
MCFA
DETEKTOR
KEBAKARAN
LIFT
Off
POMPA
HYDRANT
supply daya
AC
Off
PRESS FAN
On
SPRINKLER
(FS)
CONTROL FIRE
INDIKATOR
DISCHART
CONTROL
PANEL
BUZER
ALARM
HEAT
SMOKE
VALVE
INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
AUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM
Media pemadam Halon
(F, Cl, Br)
!!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
keracunan
HARUS MEMILIKI IJIN K3
SISTEM PENDETEKSIAN
SISTEM PENDETEKSIAN
1 2
1
1
2
2
ZONE 1
ZONE 2
November 19, 2024 dirman musry 70
November 19, 2024 dirman musry 71
ALAT PEMADAM API RINGAN
( APAR )
November 19, 2024 dirman musry 72
ALAT PEMADAM API RINGAN
 DAPAT DIOPERASIKAN SATU
ORANG
 UNTUK PEMADAMAN MULA
KEBAKARAN
 SEBATAS VOLUME API KECIL
Efektif
Aman
Tidak Merusak
Petugas
kompeten
Jenis dan
ukuran
tepat
Penempatan
tepat
Pemeliharaan
teratur
Perencanaan
Pengadaa
n Sertifika
t
Fire risk
Assessmen
t
Kebijakan
ALAT PEMADAM API RINGAN
 APAR biasanya berbentuk tabung pemadam
api yang berukuran tidak lebih dari 9 kg.
 Ada alasan mengapa APAR dibuat dengan
ukuran demikian, yakni agar memudahkan
orang melakukan aksi tanggap darurat
dengan cepat dan mudah saat terjadi
kebakaran.
 Alat pemadam api ringan sangat sesuai untuk
dimiliki oleh setiap rumah demi
meminimalisasi risiko saat terjadi kebakaran.
November 19, 2024 dirman musry 75
Jenis Pemadam Api Ringan :
a. Jenis Cairan ( air )
b. Jenis busa
c. Jenis tepung kering
d. Jenis Gas ( hydrocarbon berhalogen )
November 19, 2024 dirman musry 76
JENIS MEDIA PEMADAM
JENIS BASAH
- AIR
- BUSA
JENIS KERING
- DRY POWDER
- CO2
- CLEANT AGENT
WATER
HALON
POWDER
FOAM
STORED
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE
CO
2
Tipe konstruksi
APAR
APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Pengandung Potensi Bahaya
STANDAR APAR
STANDAR APAR
APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 o
C)
- Test pressure 1,5 x WP(65 o
C)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
Klasifi
kasi
Jenis Bahan
Jenis media pemadam kebakaran
Tipe Basah Tipe Kering
Air Busa Powder Gas CO2
Clean
Agent
Klas A
Bahan padat seperti kayu VVV V VV V VVV*)
Bahan berharga penting XX XX VV**) VV VVV
Klas B
Bahan Cair XXX VVV VV V VVV
Bahan Gas X X VV V VVV
Klas C Panel Listrik XXX XXX VV VV VVV
Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX khusus X XXX
Keterangan : VVV : sangat efektif
VV : dapat digunakan
V : kurang tepat / tidak dianjurkan
X : tidak tepat
XX : merusak
XXX : berbahaya
*) : tidak efisien
**) : kotor /korosif
November 19, 2024 dirman musry 80
Tabel Penempatan APAR
Tabel Penempatan APAR
JENIS BANGUNAN
JENIS BANGUNAN BERAT MINIMUM
BERAT MINIMUM LUAS JANGKAUAN
LUAS JANGKAUAN JARAK MAKSIMUM
JARAK MAKSIMUM
Industri
Industri
Umum
Umum
Perumahan
Perumahan
Campuran
Campuran
Parkir
Parkir
Bangunan tinggi lebih
Bangunan tinggi lebih
dari 14 meter
dari 14 meter
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
2 kg
150 m
150 m2
2
100 m
100 m2
2
250 m
250 m2
2
100 m
100 m2
2
135 m
135 m2
2
100 m
100 m2
2
15 m
15 m
20 m
20 m
25 m
25 m
20 m
20 m
25 m
25 m
20 m
20 m
(Sumber ; Kep. Men. PU. No. 02/KPTS/85)
B C
A
D
Combustible
Material
Flammable
Liquid/gas
Electrical
Equipment
Metals
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80
B C
A
Multi Purpose
ABC
PEMILIHAN MENURUT BAHAYANYA
 APAR untuk perlindungan bahaya klas A harus dipilih dari
salah satu diantara : jenis air, busa dan tepung kering
multipurpose
 APAR untuk perlindungan bahaya klas B harus dipilih dari
salah satu diantara : Carbon Dioxide (CO2), busa dan
tepung kering
 APAR untuk perlindungan bahaya klas C harus dipilih dari
salah satu diantara : Carbon Dioxide (CO2) dan tepung
kering
 APAR untuk perlindungan bahaya klas D harus dari jenis
yang telah disetujui untuk digunakan pada bahaya metal
khusus yang dapat terbakar
November 19, 2024 dirman musry 83
PENEMPATAN APAR
 Mudah dilihat
 Mudah dicapai
 Bebas dari halangan karena penumpukan
barang
 Dekat dengan jalan orang
 Dekat pintu keluar masuk
 Memberikan distribusi yang merata
 Bebas dari potensi kerusakan fisik
 Dipasang dengan ketinggian + 1 meter dari
lantai (sesuai Permenaker 04/1980
November 19, 2024 dirman musry 84
KRITERIA PEMILIHAN APAR
 Sifat barang yang terbakar
 Potensi keparahan (ukuran, intensitas dan kecepatan
menyebarnya) dari akibat kebakaran
 Keefektifan alat pemadam pada bahaya tersebut
 Kemudahan penggunaan alat pemadam
 Adanya orang untuk menggunakannya dan kemampuan
fisik dan reaksinya
 Kondisi suhu dan kondisi lingkungan
 Antisipasi terhadap reaksi kimia antara bahan yang
terbakar dan media pemadam
 Kesehatan dan keselamatan operasional yang terkait
 Pemeliharaan alat pemadam
November 19, 2024 dirman musry 85
ALAT PEMADAM API
35
cm
3 cm
7,5
cm
125 cm
Tanda untuk menyatakan Alat
Pemadam Api Ringan
November 19, 2024 dirman musry 86
TANDA PEMASANGAN
Jenis media tidak sesuai
Klasifikasi api/kebakaran
KEGAGALAN APAR
WATER
HALON
POWDER
FOAM
Setiap jenis media pemadam masing-
masing memiliki keunggulan dan
kekurangan, bahkan dapat membahayakan
bagi petugas atau justru memperbesar api
KEGAGALAN APAR
Jenis tidak sesuai
Ukuran tidak sesuai
Macet/tidak berfungsi
Petugas
Salah penempatan
2
Tidak bertekanan
- bocor
Menggumpal
- tunda refill
WATER
HALON
POWDER
FOAM
November 19, 2024 dirman musry 89
Langkah pengujian hydrostatik
Sediakan hand press pump
Siapkan gelas ukur
Coba kapasitas pompa 10 x ukur dengan gelas ukur
Tabung diisi air penuh
Pindahkan ke tempat lain
Diisi air lagi penuh
Pasang slang
Pompa perlahan dan dihitung
Amati pedoman tekanan
Stop pada tekanan uji
 Catat jumlah air yang masuk
 Lepas slang air dibuang
 Masukan kembali air awal
 Bila tabung tidak kembali penuh
artinya ada pengembangan menetap
 Hitung berapa persen
pengembangan yang terjadi
November 19, 2024 dirman musry 91
Langka-langka penggunaan APAR
yang benar
November 19, 2024 dirman musry 92
Jenis alat pemadam api
ringan
Pemeriksaan
Jarak waktu
pengisian
kembali (tahun
Jarak waktu
percobaan tekan
(tahun)
Air
Asam Soda
Tabung Gas
Gas yang dipadatkan
A
A dan B
A
1*)
5
5
5
5
5
Busa
Kimia
Tabung Gas
Cairan busa yang di
campur terlebih dahulu
Tabung cairan busa yang
Dilak
A
A dan B
A dan B
1
5
5
5
5
5
Tepung kering /Dry
Chemical
Tabung Gas
Gas yang dipadatkan
A dan B
A
2
5
5
5
Carbon Dioksida CO2 A Lihat Pasal 15 Ayat
(4)
Halogenated
hydrokarbon
Tabung gas
Gas yang dipadatkan
A dan B
A
3
5
5
5
November 19, 2024 dirman musry 93
November 19, 2024 dirman musry 94
November 19, 2024 dirman musry 95
HYDRANT
November 19, 2024 dirman musry 96
Hydrant, adalah instalasi pemadam kebakaran yg
dipasang permanen berupa jaringan perpipaan berisi air
bertekanan terus menerus yang siap untuk memadamkan
kebakaran
November 19, 2024 dirman musry 97
November 19, 2024 dirman musry 98
November 19, 2024 dirman musry 99
November 19, 2024 dirman musry 100
SPRINGKLER
November 19, 2024 dirman musry 101
Springkler, adalah instalasi pemadam
kebakaran yang dipasang secara
permanen utk melindungi bangunan dari
bahaya kebakaran yg akan bekerja
secara otomatik memancarkan air,
apabila kepala springkler terkena panas
pada temperatur tertentu
November 19, 2024 dirman musry 102
Komponen utama terdiri :
November 19, 2024 dirman musry 103
November 19, 2024 dirman musry 104
Standar ukuran kepala springkler sesuai
klasifikasi hunian
Ringan : 10 mm - 3/8 in
Sedang : 15 mm  遜 in
Berat : 20 mm  17/32 in
November 19, 2024 dirman musry 105
November 19, 2024 dirman musry 106
November 19, 2024 dirman musry 107
November 19, 2024 dirman musry 108
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA
REPUBLIK INDONESIA
No. : KEP. 186/MEN/1999
Unit Penanggulangan kebakaran
ialah unit kerja yang dibentuk dan ditugasi
untuk menangani masalah penanggulangan
kebakaran di tempat kerja yang meliputi
kegiatan administrasi identifikasi sumber-sumber
bahaya, pemeriksaan, pemeliharaan dan
perbaikan sistem proteksi kebakaran
Kewajiban Pengusaha atau Pengurus
Mencegah, megurangi dan memadamkan kebakaran di
tempat kerja meliputi:
a.Pengendalian setiap bentuk energi;
b.Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuasi;
c.Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
d.Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat
kerja;
e.Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan
kebakaran secara berkala;
f.Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat
kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih
dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
Pengendalian setiap bentuk energi, penyediaan sarana deteksi,
alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi serta
pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
Buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran,
memuat antara lain:
a. Informasi tentang sumber potensi bahaya kebakaran dan
cara pencegahannya;
b. Jenis, cara pemeliharaan dan penggunaan sarana
proteksi kebakaran di tempat kerja;
c. Prosedur pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan
pencegahan bahaya kebakaran;
d. Prosedur dalam menghadapi keadaan darurat bahaya
kebakaran.
PEMBENTUKAN
UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran terdiri:
a.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan;
b.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan
sedang I;
c.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan sedang
II;
d.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan
sedang III dan;
e.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran berat.
Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari:
a. Petugas peran kebakaran;
b. Regu penanggulangan kebakaran;
c. Koordinator unit penanggulangan kabakaran;
d. Ahli K3 spesialis penaggulangan kebakaran
sebagai penaggungjawab teknis.
Petugas peran kebakaran, sekurang-kurangnya 2
(dua) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 25
(dua puluh lima) orang.
Regu penanggulangan kebakaran dan ahli K3
spesialis penanggulangan kebakaran, ditetapkan
untuk tempat kerja tingkat risiko bahaya
kebakaran ringan dan sedang I yang
mempekerjakan tenaga kerja 300 (tiga ratus)
orang, atau lebih, atau setiap tempat kerja
tingkat risiko bahaya kebakaran sedang II, sedang
III dan berat.
Koordinator unit penanggulangan kebakaran,
ditetapkan :
a.Untuk tempat kerja tingkat risiko bahaya
kebakaran ringan dan sedang I, sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap jumlah
tenaga kerja 100 (seratus) orang;
b.Untuk tempat kerja tingkat risiko bahaya
kebakaran sedang II dan sedang III dan berat,
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap
unit kerja.
Tugas Petugas peran kebakaran :
a.mengidentifikasi dan melaporkan tentang
adanya faktor yang dapat menimbulkan
bahaya kebakaran;
b.memadamkan kebakaran pada tahap awal;
c.mengarahkan evakuasi orang dan barang;
d.mengadakan koordinasi dengan instansi
terkait;
e.mengamankan lokasi kebakaran.
Tugas Regu penanggulangan kebakaran :
a.mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang
dapat menimbulkan bahaya kebakaran;
b.melakukan pemeliharaan sarana proteksi kebakaran;
c.memberikan penyuluhan tentang penanggulangan kebakaran
pada tahap awal;
d.membantu menyusun baku rencana tanggap darurat
penanggulangan kebakaran;
e.memadamkan kebakaran;
f.mengarahkan evakuasi orang dan barang;
g.mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
h.memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan;
i.mengamankan seluruh lokasi tempet kerja;
j.melakukan koordinasi seluruh petugas peran kebakaran.
Tugas Koordinator :
a.memimpin penanggulangan kebakaran sebelum
mendapat bantuan dari instansi yang berwenang;
b.menyusun program kerja dan kegiatan tentang
cara penanggulangan kebakaran;
c.mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas
penanggulangan kebakaran kepada pengurus.
Tugas Ahli K3:
a.membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-
undangan bidang penanggulangan kebakaran;
b.memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang
ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
c.merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan
atau instansi yang didapat berhubungan dengan jabatannya;
d.memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat
bantuan dari instansi yang berwenang;
e.menyusun program kerja atau kegiatan penanggulangan
kebakaran;
f.mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas penanggulangan
kebakaran kepada pengurus;
g.melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
Dalam melaksanakan tugasnya Ahli K3 spesialis
penanggulangan kebakaran mempunyai
wewenang:
a.memerintahkan, menghentikan dan menolak
pelaksanaan pekerjaan yang dapat menimbulkan
kebakaran dan peledakan;
b.meminta keterangan atau informasi mengenai
pelaksanaan syarat-syarat K3 di bidang
kebakaran di tempat kerja.
JENIS TEMPAT KERJA BERDASARKAN
KLASIFIKASI POTENSI BAHAYA KEBAKARAN
KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA
Bahaya Kebakaran Ringan
Tempat kerja yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar rendah, dan
apabila terjadi kebakaran melepaskan
panas rendah, sehingga menjalarnya
api
lambat.
 Tempat ibadah
 Gedung/ruang Perkantoran
 Gedung/ruang Pendidikan
 Gedung/ruang Perumahan
 Gedung/ruang Perawatan
 Gedung/ruang Restorant
 Gedung/ruang Perpustakaan
 Gedung/ruang Perhotelan
 Gedung/ruang Lembaga
 Gedung/ruang Rumah Sakit
 Gedung/ruang Museum
 Gedung/ruang Penjara
KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA
Bahaya Kebakaran Sedang 1
Tempat kerja yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sedang,
menimbun bahan dengan tinggi tidak
lebih dari 2,5 meter, dan apabila terjadi
kebakaran melepaskan panas sedang,
sehingga menjalarnya api sedang.
 Tempat Parkir
 Pabrik Elektronika
 Pabrik Roti
 Pabrik barang gelas
 Pabrik minuman
 Pabrik permata
 Pabrik pengalengan
 Binatu
 Pabrik susu
KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA
Bahaya Kebakaran Sedang 2
Tempat kerja yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sedang,
menimbun bahan dengan tinggi lebih dari
4 meter, dan apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas sedang, sehingga
menjalarnya api sedang.
 Penggilingan padi
 Pabrik bahan makanan
 Percetakan dan penerbitan
 Bengkel mesin
 Gudang pendinginan
 Perakitan kayu
 Gudang perpustakaan
 Pabrik bahan keramik
 Pabrik tembakau
 Pengolahan logam
 Penyulingan
 Pabrik barang kelontong
 Pabrik barang kulit
 Pabrik tekstil
 Perakitan kendaraan bermotor
 Pabrik kimia (bahan kimia dengan
kemudahan terbakar sedang)
 Pertokoan dengan pramuniaga
kurang dari 50 orang
KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA
Bahaya Kebakaran Sedang 3
Tempat kerja yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar tinggi, dan
apabila terjadi kebakaran melepaskan
panas tinggi, sehingga menjalarnya api
cepat.
 Ruang pameran
 Pabrik permadani
 Pabrik makanan
 Pabrik sikat
 Pabrik ban
 Pabrik karung
 Bengkel mobil
 Pabrik sabun
 Pabrik tembakau
 Pabrik lilin
 Studio dan pemancar
 Pabrik barang plastic
 Pergudangan
 Pabrik pesawat terbang
 Pertokoan dengan pramuniaga lebih dari
50 orang
 Penggergajian dan pengolahan kayu
 Pabrik makanan kering dari bahan tepung
 Pabrik minyak nabati
 Pabrik tepung terigu
 Pabrik pakaian
KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA
Bahaya Kebakaran Berat
Tempat kerja yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar tinggi,
menyimpan bahan cair, serat atau bahan
lainnya dan apabila terjadi kebakaran
apinya cepat membesar dengan
melepaskan panas tinggi, sehingga
menjalarnya api cepat.
 Pabrik kimia dengan kemudahan
terbakar tinggi
 Pabrik kembang api
 Pabrik korek api
 Pabrik cat
 Pabrik bahan peledak
 Pemintalan benang atau kain
 Penggergajian kayu dan
penyelasaiannya menggunakan bahan
mudah terbakar
 Studio film dan Televisi
 Pabrik karet buatan
 Hangar pesawat terbang
 Penyulingan minyak bumi
 Pabrik karet busa dan plastik busa
Tips
PROSEDUR PENANGANAN
KEBAKARAN DAN KEJADIAN
DARURAT
November 19, 2024 dirman musry 127
November 19, 2024 dirman musry 128
November 19, 2024 dirman musry 129
Terima Kasih
Terima Kasih
HP : 085 399 359 559
HP : 085 399 359 559
November 19, 2024 dirman musry 130

More Related Content

Similar to Pengawasan K3 Pen_Kebakaraaaaaaaaaan.ppt (20)

materi dasar damkar pada materi pemadam.pdf
materi dasar damkar pada materi pemadam.pdfmateri dasar damkar pada materi pemadam.pdf
materi dasar damkar pada materi pemadam.pdf
robbyridwannugraharr
PENANGGULAN KEBAKARAN DIRUMAH DAN DISEKITAR KITA.pptx
PENANGGULAN KEBAKARAN DIRUMAH DAN DISEKITAR KITA.pptxPENANGGULAN KEBAKARAN DIRUMAH DAN DISEKITAR KITA.pptx
PENANGGULAN KEBAKARAN DIRUMAH DAN DISEKITAR KITA.pptx
RohmanSyah9
teori api Penyuluhan Pemadaman Kebakaran
teori api Penyuluhan Pemadaman Kebakaranteori api Penyuluhan Pemadaman Kebakaran
teori api Penyuluhan Pemadaman Kebakaran
buayadaratganteng20
Basic Fire Fighting for engineer to understand
Basic Fire Fighting for engineer to understandBasic Fire Fighting for engineer to understand
Basic Fire Fighting for engineer to understand
ZainulArifin471898
Materi ajar AFF Materi 1 fire fighting .pptx
Materi ajar AFF Materi 1 fire fighting .pptxMateri ajar AFF Materi 1 fire fighting .pptx
Materi ajar AFF Materi 1 fire fighting .pptx
IskandarZulkarnain24647
TA Aplikasi Prodistik adhitya suryor_xiimia4 19-20
TA Aplikasi Prodistik adhitya suryor_xiimia4 19-20TA Aplikasi Prodistik adhitya suryor_xiimia4 19-20
TA Aplikasi Prodistik adhitya suryor_xiimia4 19-20
ProdistikSmapa
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaranPencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Mn Hidayat
Dasar dasar Teori Api dan Kebakaran dasar
Dasar dasar Teori Api dan Kebakaran dasarDasar dasar Teori Api dan Kebakaran dasar
Dasar dasar Teori Api dan Kebakaran dasar
Rudi Repelita
Tmateri pelatihan eori Api & Anatomi Kebakaran - 5.ppt
Tmateri pelatihan eori Api & Anatomi Kebakaran - 5.pptTmateri pelatihan eori Api & Anatomi Kebakaran - 5.ppt
Tmateri pelatihan eori Api & Anatomi Kebakaran - 5.ppt
rhamset
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.pptMATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
AGSI1
K3RS-RS. managemen keselamatan kerja pptx
K3RS-RS. managemen keselamatan kerja pptxK3RS-RS. managemen keselamatan kerja pptx
K3RS-RS. managemen keselamatan kerja pptx
femariski
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptxPelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
WindyHansen
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
YOHANIS SAHABAT
03 Penyebab dan Pencegahan kebakaran2.pdf
03 Penyebab dan Pencegahan kebakaran2.pdf03 Penyebab dan Pencegahan kebakaran2.pdf
03 Penyebab dan Pencegahan kebakaran2.pdf
rhamset
Dasar-dasar K3 Keselamatan Kerja di Indo
Dasar-dasar K3 Keselamatan Kerja di IndoDasar-dasar K3 Keselamatan Kerja di Indo
Dasar-dasar K3 Keselamatan Kerja di Indo
MuhRifkyApriyanto
alat pemadam api ringan (APAR) digunakan
alat pemadam api ringan (APAR) digunakanalat pemadam api ringan (APAR) digunakan
alat pemadam api ringan (APAR) digunakan
mariaulfa524821
Pengetahuan Tentang perilaku api dan karakterisiknya
Pengetahuan Tentang perilaku api dan karakterisiknyaPengetahuan Tentang perilaku api dan karakterisiknya
Pengetahuan Tentang perilaku api dan karakterisiknya
dhomassagastya
Ancaman bencana kebakaran
Ancaman bencana kebakaranAncaman bencana kebakaran
Ancaman bencana kebakaran
Wulan Darmawan
M2 k3 pemadam api
M2 k3 pemadam apiM2 k3 pemadam api
M2 k3 pemadam api
Abang Ensem
Tugas besar kimia dasar 1 (peledakan)
Tugas besar kimia dasar 1 (peledakan)Tugas besar kimia dasar 1 (peledakan)
Tugas besar kimia dasar 1 (peledakan)
Fahmi Yahya
materi dasar damkar pada materi pemadam.pdf
materi dasar damkar pada materi pemadam.pdfmateri dasar damkar pada materi pemadam.pdf
materi dasar damkar pada materi pemadam.pdf
robbyridwannugraharr
PENANGGULAN KEBAKARAN DIRUMAH DAN DISEKITAR KITA.pptx
PENANGGULAN KEBAKARAN DIRUMAH DAN DISEKITAR KITA.pptxPENANGGULAN KEBAKARAN DIRUMAH DAN DISEKITAR KITA.pptx
PENANGGULAN KEBAKARAN DIRUMAH DAN DISEKITAR KITA.pptx
RohmanSyah9
teori api Penyuluhan Pemadaman Kebakaran
teori api Penyuluhan Pemadaman Kebakaranteori api Penyuluhan Pemadaman Kebakaran
teori api Penyuluhan Pemadaman Kebakaran
buayadaratganteng20
Basic Fire Fighting for engineer to understand
Basic Fire Fighting for engineer to understandBasic Fire Fighting for engineer to understand
Basic Fire Fighting for engineer to understand
ZainulArifin471898
Materi ajar AFF Materi 1 fire fighting .pptx
Materi ajar AFF Materi 1 fire fighting .pptxMateri ajar AFF Materi 1 fire fighting .pptx
Materi ajar AFF Materi 1 fire fighting .pptx
IskandarZulkarnain24647
TA Aplikasi Prodistik adhitya suryor_xiimia4 19-20
TA Aplikasi Prodistik adhitya suryor_xiimia4 19-20TA Aplikasi Prodistik adhitya suryor_xiimia4 19-20
TA Aplikasi Prodistik adhitya suryor_xiimia4 19-20
ProdistikSmapa
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaranPencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Mn Hidayat
Dasar dasar Teori Api dan Kebakaran dasar
Dasar dasar Teori Api dan Kebakaran dasarDasar dasar Teori Api dan Kebakaran dasar
Dasar dasar Teori Api dan Kebakaran dasar
Rudi Repelita
Tmateri pelatihan eori Api & Anatomi Kebakaran - 5.ppt
Tmateri pelatihan eori Api & Anatomi Kebakaran - 5.pptTmateri pelatihan eori Api & Anatomi Kebakaran - 5.ppt
Tmateri pelatihan eori Api & Anatomi Kebakaran - 5.ppt
rhamset
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.pptMATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
AGSI1
K3RS-RS. managemen keselamatan kerja pptx
K3RS-RS. managemen keselamatan kerja pptxK3RS-RS. managemen keselamatan kerja pptx
K3RS-RS. managemen keselamatan kerja pptx
femariski
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptxPelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
WindyHansen
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
YOHANIS SAHABAT
03 Penyebab dan Pencegahan kebakaran2.pdf
03 Penyebab dan Pencegahan kebakaran2.pdf03 Penyebab dan Pencegahan kebakaran2.pdf
03 Penyebab dan Pencegahan kebakaran2.pdf
rhamset
Dasar-dasar K3 Keselamatan Kerja di Indo
Dasar-dasar K3 Keselamatan Kerja di IndoDasar-dasar K3 Keselamatan Kerja di Indo
Dasar-dasar K3 Keselamatan Kerja di Indo
MuhRifkyApriyanto
alat pemadam api ringan (APAR) digunakan
alat pemadam api ringan (APAR) digunakanalat pemadam api ringan (APAR) digunakan
alat pemadam api ringan (APAR) digunakan
mariaulfa524821
Pengetahuan Tentang perilaku api dan karakterisiknya
Pengetahuan Tentang perilaku api dan karakterisiknyaPengetahuan Tentang perilaku api dan karakterisiknya
Pengetahuan Tentang perilaku api dan karakterisiknya
dhomassagastya
Ancaman bencana kebakaran
Ancaman bencana kebakaranAncaman bencana kebakaran
Ancaman bencana kebakaran
Wulan Darmawan
M2 k3 pemadam api
M2 k3 pemadam apiM2 k3 pemadam api
M2 k3 pemadam api
Abang Ensem
Tugas besar kimia dasar 1 (peledakan)
Tugas besar kimia dasar 1 (peledakan)Tugas besar kimia dasar 1 (peledakan)
Tugas besar kimia dasar 1 (peledakan)
Fahmi Yahya

Recently uploaded (20)

PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4

Pengawasan K3 Pen_Kebakaraaaaaaaaaan.ppt

  • 1. Disampaikan oleh Sudirman Musry November 19, 2024 dirman musry 1 PENGAWASAN NORMA K3 PENGAWASAN NORMA K3 PENANGGULANGAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KEBAKARAN
  • 2. Pendahuluan Pendahuluan Hampir setiap hari media masa memuat berita kejadian kebakaran dan dalam setiap kasus selalu diikuti kerugian harta benda dan penderitaan, ini menunjukkan bahwa di setiap tempat terdapat potensi sumber bahaya kebakaran yg selalu mengintai kapan peluang itu ada. Sehubungan dgn perkembangan disektor industry yg semakin kompleks dimana terdapat banyak sumber potensi yg dapat memicu terjadinya kebakaran. Dan apabila terjadi kebakaran akan banyak pihak yg akan merasakan kerugiannya antara lain pihak PENGUSAHA, TENAGA KERJA, PEMERINTAH DAN MASYRATAKAT LUAS. Akibat yg ditimbulkan dari peristiwa kebakaran di tempat kerja dpt mengakibatkan korban jiwa, kerugian material, hilangnya lapangan kerja dll. November 19, 2024 dirman musry 2
  • 3. November 19, 2024 dirman musry 3
  • 4. Ahli K3 Umum Ahli K3 Umum November 19, 2024 dirman musry 4
  • 5. Dasar Hukum November 19, 2024 dirman musry 5 UUD 1945 UUD 1945 Psl 27 (2) Psl 27 (2) Setiap warga negara berhak Setiap warga negara berhak mendapat penghidumpan yang mendapat penghidumpan yang layak sesuai harkat dan martabat layak sesuai harkat dan martabat manusia manusia
  • 6. November 19, 2024 dirman musry 6 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang KETENAGAKERJAAN Pasal 86 Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manuasia serta nilai-nilai agama guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal Pasal 87 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
  • 7. b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran d. Memberikan kesempatan jalan untuk menyelamatkan diri pada waktu kebakaran g. Mengendalikan penyebaran panas, asap dan gas Pasal 9 ayat (3), Kewajiban Pengurus menyelenggarakan latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja (Perusahaan) November 19, 2024 dirman musry 7 STRATREGI PENANGGULANGAN KEBAKARAN UNDANG UNDANG NO 1 TH 1970 Pasal 3 ayat (1) syarat-syarat keselamatan kerja
  • 8. PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN PENGENDALIAN ENERGI PERMENAKER 12/2015 K3 LISTRIK PERMENAKER 02/89 INST.PENYALUR PETIR PER. KHUSUS EE (BH. MUDAH TERBAKAR) PER. KHUSUS K (BH. MUDAH MELEDAK) SARANA PROTEKSI KEBAKARAN PERMENAKER 04/80 APAR PERMENAKER 02/83 ALARM INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997 Pedoman Fire Rating Pedoman Springkler Standar Bangunan Indonesia MANAJEMEN K3 PERMENAKER 04/87 P2K3 PP No. 50 Tahun 2012 KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999 UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA November 19, 2024 dirman musry 8
  • 9. November 19, 2024 dirman musry 9 Tujuan K3 adalah untuk melindungi semua orang yang berada didalam perusahaan maupun yang ada di luar perusahaan. Oleh karena pada umumnya tujuan utama K3 adalah melindungi seluruh tenaga kerja dan orang lain, serta asset dan lingkungan masarakat dalam masalah penanggulang an kebakaran (Fire Safety Objective)
  • 10. Api adalah proses oksidasi tanpa bantuan (self-sustaining) yang cepat disertai dengan evolusi panas dan cahaya dalam bermacam-macam intensitasnya ATAU ATAU Api adalah hasil percampuran secara kimia dari panas, bahan bakar dan oksigen dalam proporsi yang tepat November 19, 2024 dirman musry 10 PROSES TERJADI API
  • 11. KEBAKARAN TERJADI KARENA ADANYA 3 (TIGA) UNSUR YAITU : ADANYA BAHAN ADANYA PANAS ADANYA UDARA (OKSIGEN) YANG CUKUP BAHAN P A N A S U D A R A November 19, 2024 dirman musry 11
  • 12. November 19, 2024 dirman musry 12 Reaksi ketiga unsur tersebut hanya akan menghasilkan nyala api bila berlangsung dengan cepat dan seimbang Bila salah satu unsur ditiadakan atau kadarnya dikurangi, maka dengan sendirinya nyala api akan padam
  • 13. November 19, 2024 dirman musry 13 Pendekatan Penerapan K3 Peng. Kebakaran meliputi : a.Teknik dan strategi pengendalian sumber energi b.Teknik dan strategi pemadaman c.Serta konsep manajemen penanggulangan kebakaran
  • 14. November 19, 2024 dirman musry 14 KEBAKARAN, KEBAKARAN, adalah suatu nyala api yang datangnya tidak disangka- sangka dan tdk diduga, bilamana tdk dpt kita kehendalikan maka menjadi besar (kebakaran) sehingga dapat menghanguskan seluruh tempat kerja bahkan dapat mengakibat korban jiwa baik tenaga kerja maupun masyarakat sekitarnya PENCEGAHAN, PENCEGAHAN, adalah segala upaya yang menghindarkan terjadinya nyala api atau kebakaran
  • 15. November 19, 2024 dirman musry 15 1. Tingkat kemudahan terbakarnya (flammabletity) dari bahan yg diolah atau disimpan 2. Jumlah dan kondisi penyimpanan bahan tersebut, sehingga dpt dikira-kirakan kecepatan laju pertumbuhan atau menjalarnya api tersebut 3. Berapa nilai material yg terancam atau berapa org yg terancam Ada 3 faktor yg mempengaruhi tingkat resiko kebakaran
  • 16. Phenomena kebakaran 1. SOURCE ENERGY TIME 4. Flashover 3 - 10 menit 5. Stedy fully Development fires (600-1000 o c) FIRE STAGE 2. INITIATION November 19, 2024 dirman musry 16
  • 17. Penjelasan : November 19, 2024 dirman musry 17
  • 18. November 19, 2024 dirman musry 18
  • 19. PERPINDAHAN PANAS Konduksi (Hantaran) adalah Panas berpindah dengan cara menjalar melalui benda logam kesemua arah, Perpindahan kalor pada suatu zat tsb tdk disertai dgn perpindahan partikel
  • 20. Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yg zat perantaranya ikut berpindah, jika partikel perpindah dan mengakibatkan kalor merambat. Konveksi terjadi pd zat cair dan gas (udara/angin) November 19, 2024 dirman musry 20
  • 21. Radiasi adalah Panas berpindah dengan cara memancar melalui udara keseluruh arah, perpindahan kalor tanpa zat perantara, biasanya disertai cahaya
  • 22. TEORI API November 19, 2024 dirman musry 22
  • 23. November 19, 2024 dirman musry 23 Proses pembakaran sendiri terdiri 2 cara : 1.Dengan penyalaan (termasuk peledakan) 2.Permukaan membara yg menimbulkan bara (tidak menyala), seperti rokok, arang dll.
  • 24. Dalam kebakaran biasa kita kenal ada beberapa istilah antara lain : November 19, 2024 dirman musry 24 1. Titik Nyala (flash point) dari suatu cairan adalah temperatur terendah dari cairan dimana dapat memberikan uap yg cukup dan bercampur dgn udara dan membentuk campuran yg dpt terbakar dekat permukaan cairan dan akan menyala sekejap bila diberi sumber penyalaan (panas) karena cukup banyak uap yg dihasilkan.
  • 25. November 19, 2024 dirman musry 25 2. Titik Bakar (fire point) adalah temperatur terendah dari suatu zat dimana akan terus terbentuk uap sehingga terjadinya pembakaran berlangsung secara terus menerus, titik bakar biasanya beberapa derajat diatas titik nyala. 3. Suhu Penyalaan Sendiri (auto ignition temperatur) adalah suatu zat dimana dapat menyala dengan sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar
  • 26. KLASIFIKASI KEBAKARAN NFPA (National Fire Protection Association) JEPANG DAN INDONESIA Kebakaran klas A Terjadi pada bahan bakar padat (kecuali logam) atau bahan bakar yang bila terbakar meninggalkan residu (abu atau arang) seperti kayu, kertas, karet, plastik, kain dan lain-lain Kebakaran klas B Kebakaran klas B mencakup kebakaran bahan bakar cair, grease dan gas, Sebagai contoh adalah gasoline, solar, kerosen, methan dan lain-lain
  • 27. KLASIFIKASI KEBAKARAN NFPA (National Fire Protection Association) JEPANG DAN INDONESIA Kebakaran klas C Klas kebakaran ini mencakup peralatan listrik atau yang dialiri listrik. Bilamana aliran listrik telah dimatikan, bahan yang terbakar dapat diklasifikasikan klas A, B atau D Kebakaran klas D Klas kebakaran ini mencakup kebakaran logam; seperti magnesium, titanium, zirconium, sodium dan potasium
  • 28. KLASIFIKASI KEBAKARAN KONVENSI LONDON BULAN JUNI 1970, DAN NEGARA - NEGARA DI EROPA Kebakaran klas A Kebakaran ini mencakup benda-benda pada umumnya bersifat organik dimana pembakaran umumnya terjadi dengan formasi bara api yang menyala-nyala. Kebakaran ini meliputi kayu, kertas, kain, karet dan lain-lain Kebakaran klas B Kebakaran ini mencakup cairan, cairan yang mudah terbakar dibagi dua kelompok : cairan yang larut dalam air dan cairan yang tidak larut dalam air
  • 29. Kebakaran klas C Kebakaran ini mencakup kebakaran gas atau gas yang dicairkan dan meliputi methane, propane, butane dan lain-lain Kebakaran klas D Kebakaran ini mencakup metal, seperti magnesium, titanium, zirconium, sodium dan potasium Kebakaran klas Listrik Klasifikasi kebakaran ini sebenarnya tidak ada, tetapi menurut pertimbangan para ahli harus dimasukkan, meskipun pada kenyataannya adalah Klas A, B atau D KLASIFIKASI KEBAKARAN KONVENSI LONDON BULAN JUNI 1970, DAN NEGARA - NEGARA DI EROPA
  • 30. Standar Amerika Standar Inggris Klas Jenis Kebakaran Klas Jenis Kebakaran A Bahan padat kecuali logam, seperti kayu, arang, kertas, tekstil, plastik dan sejenisnya A Bahan padat kecuali logam, seperti kayu, arang, kertas, tekstil, plastik dan sejenisnya B Bahan cair dan gas, seperti bensin, solar, minyak tanah, aspal, gemuk alkohol gas alam, gas LPG dan sejenisnya B Bahan cair, seperti bensin, solar, minyak tanah dan sejenisnya C Peralatan listrik yang bertegangan C Bahan gas, seperti gas alam, gas LPG D Bahan logam, seperti Magnesium, aluminium, kalium, dll D Bahan logam, seperti Magnesium, aluminium, kalium, dll E E Peralatan listrik yang berttegangan Tabel Klasifikasi Kebakaran November 19, 2024 dirman musry 30
  • 31. November 19, 2024 dirman musry 31 Teknik untuk memadamkan api dapat dilakukan dengan cara yaitu : 1. Mendinginkan (cooling), dgn menyemprotkan air 2. Menutup bahan yg terbakar (starvation), dgn menutup busa 3. Mengurangi oksigen, menyemprotkan gas CO 4. Memutuskan rantai reaksi api, dgn media kimia
  • 32. Secara didinginkan Adalah pemadaman api dengan menurunkan panas, sehingga temperatur bahan yang terbakar turun sampai di bawah titik nyala November 19, 2024 dirman musry 32
  • 34. Secara diisolasi Adalah pemadaman api dengan jalan menurunkan kadar oksigen sampai di bawah 12 %, cara ini disebut juga lokalisasi yaitu memisahkan unsur oksigen November 19, 2024 dirman musry 34
  • 35. RANTAI REAKSI KIMIA OKSIGEN BAHAN BAKAR SMOTHERING/ MENGISOLASI OKSIGEN Menutup drum yang terbakar November 19, 2024 dirman musry 35
  • 36. Secara diuraikan Adalah pemadaman api dengan jalan memisahkan atau menyingkirkan bahan yang mudah terbakar November 19, 2024 dirman musry 36
  • 37. BAHAN BAKAR RANTAI REAKSI KIMIA OKSIGEN STARVATION/ MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR Menutup kerangan pada tangki yang terbakar November 19, 2024 dirman musry 37
  • 38. Memisakhan rantai reaksi kimia Adalah pemadaman api dengan jalan memisahkan rantai reaksi kimianya dengan jalan menyemprotkan APAR pada bahan yang seeang terbakar November 19, 2024 dirman musry 38
  • 39. RANTAI REAKSI KIMIA OKSIGEN BAHAN BAKAR BREAKING CHAIN REACTION MEMECAHKAN RANTAI REAKSI KIMIA Memadamkan API dengan APAR type Clean Agent November 19, 2024 dirman musry 39
  • 40. Mengambil bahan bakar (Starvation) Efektif, praktis dan berhasil Metode mengambil bahan bakar meliputi; menutup krangan supply minyak, memompa keluar minyak yang terbakar dalam suatu tanki, atau memindahkan benda yang belum terbakar Dapat juga diselesaikan dengan pengenceran bahan cair, seperti ethyl alkohol yang larut dalam air. November 19, 2024 dirman musry 40
  • 41. Memisahkan oksigen (Smothering) Smothering memadamkan kebakaran dengan pemisahan oksigen dari unsur lain yang menyebabkan kebakaran atau menurunkan oksigen dibawah 12 %. Contoh umum adalah pemadaman kebakaran kompor dengan menutupkan karung goni yang dibasahi, Beberapa jenis kebakaran tak dapat dengan mudah dipadamkan dengan smothering, Contohnya; beberapa kebakaran plastik (cellulose nitrate), logam (titanium) dan bahan bakar tertentu yang terbakarnya tidak tergantung pada adanya oksigen dari luar November 19, 2024 dirman musry 41
  • 42. Pengurangan panas (Cooling) Pengendalian suhu kebakaran dengan maksud agar bahan bakar tidak cukup panas untuk mengeluarkan gas/uap yang diperlukan dalam pembakaran Pendinginan merupakan bentuk nyata perpindahan panas, panas diserap oleh sarana pendingin (biasanya air) Dari semua media pemadam, air menyerap panas per volumenya lebih banyak dari media pemadam lainnya Banyak tersedia dan mudah didapat November 19, 2024 dirman musry 42
  • 43. Menghentikan rantai reaksi Dimana molekul yang telah dipanaskan sebelumnya dikeluarkan dari kobaran api Ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa formasi dan pemakaian atom tertentu secara serentak merupakan kunci rantai reaksi yang menghasilkan nyala sendiri Bahan kimia tertentu dapat memutuskan rantai ini Bilamana diberikan kedalam kobaran api dalam jumlah tertentu, benda ini menghalangi atom dan melindungi dari kebakaran November 19, 2024 dirman musry 43
  • 44. November 19, 2024 dirman musry 44 Perinsip Dasar Teori Segitiga Api/Tetrahedron Pengendalian Bahan bakar Pengendalian Sumber Energi Mencegah Penyalaan Mendeteksi & Pemadaman dini Membatasi Penjalaran Mempermudah Penyelamatan Meminimalisasi Kerusakan Pencegahan Kebakaran Pengendalian Api Kebakaran Tujuan Pengaman Kebakaran : a.Keselamatan Manusia b.Keselamatan Aset c.Keselamatan Proses Produksi d.Keselamatan Lingkungan e.Mempertahankan Kreabilitas/ Citra Perusahaan KONSEP AMAN KEBAKARAN
  • 45. Sumber-Sumber Penyebab Terjadinya Kebakaran : November 19, 2024 dirman musry 45
  • 46. 1. Listrik a. Tidak berfungsinya pengamanan b. Kegagalan isolasi c. Sambungan tidak sempurna d. Penggunaan peralatan tidak sesuai standar. November 19, 2024 dirman musry 46
  • 47. 11/19/24 47 Contoh PEMASANGAN PERLENGKAPAN LISTRIK M 1. PEMUTUS OTOMATIK 2. GROUNDING 3. SEKERING 4. KOTAK KONTAK 5. TUSUK KONTAK 6. POLARITAS PENGAMAN 1 2 3 4 5 6
  • 48. 2. Rokok Merokok di tempat yang terlarang Membuang puntung rokok sembarangan November 19, 2024 dirman musry 48
  • 49. November 19, 2024 dirman musry 49
  • 50. 3. Gesekan Mekanik : Timbulnya panas karena kurang pelumasan pada bagian peralatan / mesin yang berputar. November 19, 2024 dirman musry 50
  • 51. 4. Pemanasan Lebih Pesawat pengering tidak terkontrol November 19, 2024 dirman musry 51
  • 52. 5. Sambaran Petir Obyek-obyek yang tidak dilindungi penyalur petir atau instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat. November 19, 2024 dirman musry 52
  • 53. 11/19/24 53 PERMENAKER PER-02 MEN/1989 INSTALASI PENYALUR PETIR PENERIMA (AIR TERMINAL) HANTARAN PENURUNAN (DOWN CONDUCTOR) HANTARAN PEMBUMIAN (GROUNDING) MIN 2 TITIK GROUNDING
  • 54. 11/19/24 54 PERMENAKER PER-02 MEN/1989 INSTALASI PENYALUR PETIR PEMBUMIAN TIDAK SEMPURNA BAHAYA STEP VOLTAGE NILAI RESISTANS SEBARAN ELEKTRODA PEMBUMIAN MAK. 5 Ohm
  • 55. 6. Reaksi Kimia. Reaksi dari unsur kimia. November 19, 2024 dirman musry 55
  • 56. 7. Penangasan Proses pemanasan tanpa oksigen yang berjalan lambat dan terus menerus sehingga terbentuk gas methan yang panas dan akan menyala sendiri apabila ada oksigen. Contoh : Tumpukan sampah, gudang kurang ventilasi. November 19, 2024 dirman musry 56
  • 57. Penanggulangan Kebakaran Segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian setiap wujud dan energi, pengadaan sarana proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta pembentukan organisasi tanggap darurat untuk memberantas kebakaran. November 19, 2024 dirman musry 57
  • 58. MAKSUD DAN TUJUAN Adalah untuk memudahkan bagi semua pihak yang berhubungan dengan penanganan masalah K3 pada kegiatan sehingga dapat tercapai keselamatan manusia dan keamanan benda dari kerusakan. Memberikan perlindungan dan rasa aman bagi pekerja di dalam melakukan pekerjaannya sehingga tercapai tingkat produktivitas yang tinggi. November 19, 2024 dirman musry 58
  • 59. November 19, 2024 dirman musry 59 SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
  • 60. Sistem proteksi kebakaran ada 3 sistem strategi yaitu : November 19, 2024 dirman musry 60
  • 61. Tindakan dalam keadaan Emergency Kebakaran harus sudah berhasil diatasi sebelum 10 menit sejak penyalaan TUJUAN PEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK MENDETEKSI KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN PENGAMANAN YANG DIPERLUKAN DAPAT SEGERA DILAKUKAN. adalah sistem atau rangkaian dalam kebakaran yang menggunakan detektor panas, detektor asap, detektor nyala api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya.
  • 62. Jenis-jenis detektor yaitu : November 19, 2024 dirman musry 62
  • 63. JENIS DAN TIPE DETEKTOR Panas Asap Nyala ULTRA VIOLET INFRA RED FIXED TEMPERATURE RATE OF RISE IONIZATION OPTIC Push bottom Full down break glass Manual
  • 64. Detektor Panel Indikator FIRE FOULT NORMAL Detektor Panel Indikator Signal alarm FIRE FAULT NORMAL
  • 66. ZONA DETECTION Panas 40 titik Asap 20 titik Nyala 20 titik ZONE 1 ZONE 2 ZONE 3 EOL EOL EOL Luas tiap zone deteksi - ruang tanpa sekat mak. 2000 m2 - terdapat sekat mak. 1000 m2
  • 67. INTERCONECTION FIRE ALARM SYSTEM FIRE ALARM SYSTEM MCFA DETEKTOR KEBAKARAN LIFT Off POMPA HYDRANT supply daya AC Off PRESS FAN On SPRINKLER (FS)
  • 68. CONTROL FIRE INDIKATOR DISCHART CONTROL PANEL BUZER ALARM HEAT SMOKE VALVE INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN AUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM Media pemadam Halon (F, Cl, Br) !!!!!!!!!!!! Mengandung potensi bahaya keracunan HARUS MEMILIKI IJIN K3
  • 69. SISTEM PENDETEKSIAN SISTEM PENDETEKSIAN 1 2 1 1 2 2 ZONE 1 ZONE 2
  • 70. November 19, 2024 dirman musry 70
  • 71. November 19, 2024 dirman musry 71
  • 72. ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR ) November 19, 2024 dirman musry 72
  • 73. ALAT PEMADAM API RINGAN DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN SEBATAS VOLUME API KECIL
  • 75. ALAT PEMADAM API RINGAN APAR biasanya berbentuk tabung pemadam api yang berukuran tidak lebih dari 9 kg. Ada alasan mengapa APAR dibuat dengan ukuran demikian, yakni agar memudahkan orang melakukan aksi tanggap darurat dengan cepat dan mudah saat terjadi kebakaran. Alat pemadam api ringan sangat sesuai untuk dimiliki oleh setiap rumah demi meminimalisasi risiko saat terjadi kebakaran. November 19, 2024 dirman musry 75
  • 76. Jenis Pemadam Api Ringan : a. Jenis Cairan ( air ) b. Jenis busa c. Jenis tepung kering d. Jenis Gas ( hydrocarbon berhalogen ) November 19, 2024 dirman musry 76
  • 77. JENIS MEDIA PEMADAM JENIS BASAH - AIR - BUSA JENIS KERING - DRY POWDER - CO2 - CLEANT AGENT WATER HALON POWDER FOAM
  • 79. APAR APAR Sebagai sarana K3 (Safety Equipment) Sebagai sarana K3 (Safety Equipment) Pengandung Potensi Bahaya Pengandung Potensi Bahaya STANDAR APAR STANDAR APAR APAR Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2 dapat mendorong seluruh medianya (sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik Syarat : - Angka keamanan min 4,13 x WP (65 o C) - Test pressure 1,5 x WP(65 o C) - Pengujian ulang tiap 5 tahun
  • 80. Klasifi kasi Jenis Bahan Jenis media pemadam kebakaran Tipe Basah Tipe Kering Air Busa Powder Gas CO2 Clean Agent Klas A Bahan padat seperti kayu VVV V VV V VVV*) Bahan berharga penting XX XX VV**) VV VVV Klas B Bahan Cair XXX VVV VV V VVV Bahan Gas X X VV V VVV Klas C Panel Listrik XXX XXX VV VV VVV Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX khusus X XXX Keterangan : VVV : sangat efektif VV : dapat digunakan V : kurang tepat / tidak dianjurkan X : tidak tepat XX : merusak XXX : berbahaya *) : tidak efisien **) : kotor /korosif November 19, 2024 dirman musry 80
  • 81. Tabel Penempatan APAR Tabel Penempatan APAR JENIS BANGUNAN JENIS BANGUNAN BERAT MINIMUM BERAT MINIMUM LUAS JANGKAUAN LUAS JANGKAUAN JARAK MAKSIMUM JARAK MAKSIMUM Industri Industri Umum Umum Perumahan Perumahan Campuran Campuran Parkir Parkir Bangunan tinggi lebih Bangunan tinggi lebih dari 14 meter dari 14 meter 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 2 kg 150 m 150 m2 2 100 m 100 m2 2 250 m 250 m2 2 100 m 100 m2 2 135 m 135 m2 2 100 m 100 m2 2 15 m 15 m 20 m 20 m 25 m 25 m 20 m 20 m 25 m 25 m 20 m 20 m (Sumber ; Kep. Men. PU. No. 02/KPTS/85)
  • 83. PEMILIHAN MENURUT BAHAYANYA APAR untuk perlindungan bahaya klas A harus dipilih dari salah satu diantara : jenis air, busa dan tepung kering multipurpose APAR untuk perlindungan bahaya klas B harus dipilih dari salah satu diantara : Carbon Dioxide (CO2), busa dan tepung kering APAR untuk perlindungan bahaya klas C harus dipilih dari salah satu diantara : Carbon Dioxide (CO2) dan tepung kering APAR untuk perlindungan bahaya klas D harus dari jenis yang telah disetujui untuk digunakan pada bahaya metal khusus yang dapat terbakar November 19, 2024 dirman musry 83
  • 84. PENEMPATAN APAR Mudah dilihat Mudah dicapai Bebas dari halangan karena penumpukan barang Dekat dengan jalan orang Dekat pintu keluar masuk Memberikan distribusi yang merata Bebas dari potensi kerusakan fisik Dipasang dengan ketinggian + 1 meter dari lantai (sesuai Permenaker 04/1980 November 19, 2024 dirman musry 84
  • 85. KRITERIA PEMILIHAN APAR Sifat barang yang terbakar Potensi keparahan (ukuran, intensitas dan kecepatan menyebarnya) dari akibat kebakaran Keefektifan alat pemadam pada bahaya tersebut Kemudahan penggunaan alat pemadam Adanya orang untuk menggunakannya dan kemampuan fisik dan reaksinya Kondisi suhu dan kondisi lingkungan Antisipasi terhadap reaksi kimia antara bahan yang terbakar dan media pemadam Kesehatan dan keselamatan operasional yang terkait Pemeliharaan alat pemadam November 19, 2024 dirman musry 85
  • 86. ALAT PEMADAM API 35 cm 3 cm 7,5 cm 125 cm Tanda untuk menyatakan Alat Pemadam Api Ringan November 19, 2024 dirman musry 86
  • 88. Jenis media tidak sesuai Klasifikasi api/kebakaran KEGAGALAN APAR WATER HALON POWDER FOAM Setiap jenis media pemadam masing- masing memiliki keunggulan dan kekurangan, bahkan dapat membahayakan bagi petugas atau justru memperbesar api
  • 89. KEGAGALAN APAR Jenis tidak sesuai Ukuran tidak sesuai Macet/tidak berfungsi Petugas Salah penempatan 2 Tidak bertekanan - bocor Menggumpal - tunda refill WATER HALON POWDER FOAM November 19, 2024 dirman musry 89
  • 90. Langkah pengujian hydrostatik Sediakan hand press pump Siapkan gelas ukur Coba kapasitas pompa 10 x ukur dengan gelas ukur Tabung diisi air penuh Pindahkan ke tempat lain Diisi air lagi penuh Pasang slang Pompa perlahan dan dihitung Amati pedoman tekanan Stop pada tekanan uji Catat jumlah air yang masuk Lepas slang air dibuang Masukan kembali air awal Bila tabung tidak kembali penuh artinya ada pengembangan menetap Hitung berapa persen pengembangan yang terjadi
  • 91. November 19, 2024 dirman musry 91
  • 92. Langka-langka penggunaan APAR yang benar November 19, 2024 dirman musry 92
  • 93. Jenis alat pemadam api ringan Pemeriksaan Jarak waktu pengisian kembali (tahun Jarak waktu percobaan tekan (tahun) Air Asam Soda Tabung Gas Gas yang dipadatkan A A dan B A 1*) 5 5 5 5 5 Busa Kimia Tabung Gas Cairan busa yang di campur terlebih dahulu Tabung cairan busa yang Dilak A A dan B A dan B 1 5 5 5 5 5 Tepung kering /Dry Chemical Tabung Gas Gas yang dipadatkan A dan B A 2 5 5 5 Carbon Dioksida CO2 A Lihat Pasal 15 Ayat (4) Halogenated hydrokarbon Tabung gas Gas yang dipadatkan A dan B A 3 5 5 5 November 19, 2024 dirman musry 93
  • 94. November 19, 2024 dirman musry 94
  • 95. November 19, 2024 dirman musry 95
  • 96. HYDRANT November 19, 2024 dirman musry 96
  • 97. Hydrant, adalah instalasi pemadam kebakaran yg dipasang permanen berupa jaringan perpipaan berisi air bertekanan terus menerus yang siap untuk memadamkan kebakaran November 19, 2024 dirman musry 97
  • 98. November 19, 2024 dirman musry 98
  • 99. November 19, 2024 dirman musry 99
  • 100. November 19, 2024 dirman musry 100
  • 101. SPRINGKLER November 19, 2024 dirman musry 101
  • 102. Springkler, adalah instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara permanen utk melindungi bangunan dari bahaya kebakaran yg akan bekerja secara otomatik memancarkan air, apabila kepala springkler terkena panas pada temperatur tertentu November 19, 2024 dirman musry 102
  • 103. Komponen utama terdiri : November 19, 2024 dirman musry 103
  • 104. November 19, 2024 dirman musry 104
  • 105. Standar ukuran kepala springkler sesuai klasifikasi hunian Ringan : 10 mm - 3/8 in Sedang : 15 mm 遜 in Berat : 20 mm 17/32 in November 19, 2024 dirman musry 105
  • 106. November 19, 2024 dirman musry 106
  • 107. November 19, 2024 dirman musry 107
  • 108. November 19, 2024 dirman musry 108
  • 109. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No. : KEP. 186/MEN/1999
  • 110. Unit Penanggulangan kebakaran ialah unit kerja yang dibentuk dan ditugasi untuk menangani masalah penanggulangan kebakaran di tempat kerja yang meliputi kegiatan administrasi identifikasi sumber-sumber bahaya, pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan sistem proteksi kebakaran
  • 111. Kewajiban Pengusaha atau Pengurus Mencegah, megurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja meliputi: a.Pengendalian setiap bentuk energi; b.Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi; c.Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas; d.Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja; e.Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala; f.Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
  • 112. Pengendalian setiap bentuk energi, penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi serta pengendalian penyebaran asap, panas dan gas Buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, memuat antara lain: a. Informasi tentang sumber potensi bahaya kebakaran dan cara pencegahannya; b. Jenis, cara pemeliharaan dan penggunaan sarana proteksi kebakaran di tempat kerja; c. Prosedur pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan pencegahan bahaya kebakaran; d. Prosedur dalam menghadapi keadaan darurat bahaya kebakaran.
  • 113. PEMBENTUKAN UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN Klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran terdiri: a.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan; b.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan sedang I; c.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan sedang II; d.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan sedang III dan; e.Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran berat.
  • 114. Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari: a. Petugas peran kebakaran; b. Regu penanggulangan kebakaran; c. Koordinator unit penanggulangan kabakaran; d. Ahli K3 spesialis penaggulangan kebakaran sebagai penaggungjawab teknis.
  • 115. Petugas peran kebakaran, sekurang-kurangnya 2 (dua) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 25 (dua puluh lima) orang. Regu penanggulangan kebakaran dan ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran, ditetapkan untuk tempat kerja tingkat risiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I yang mempekerjakan tenaga kerja 300 (tiga ratus) orang, atau lebih, atau setiap tempat kerja tingkat risiko bahaya kebakaran sedang II, sedang III dan berat.
  • 116. Koordinator unit penanggulangan kebakaran, ditetapkan : a.Untuk tempat kerja tingkat risiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I, sekurang- kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 100 (seratus) orang; b.Untuk tempat kerja tingkat risiko bahaya kebakaran sedang II dan sedang III dan berat, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap unit kerja.
  • 117. Tugas Petugas peran kebakaran : a.mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran; b.memadamkan kebakaran pada tahap awal; c.mengarahkan evakuasi orang dan barang; d.mengadakan koordinasi dengan instansi terkait; e.mengamankan lokasi kebakaran.
  • 118. Tugas Regu penanggulangan kebakaran : a.mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran; b.melakukan pemeliharaan sarana proteksi kebakaran; c.memberikan penyuluhan tentang penanggulangan kebakaran pada tahap awal; d.membantu menyusun baku rencana tanggap darurat penanggulangan kebakaran; e.memadamkan kebakaran; f.mengarahkan evakuasi orang dan barang; g.mengadakan koordinasi dengan instansi terkait; h.memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan; i.mengamankan seluruh lokasi tempet kerja; j.melakukan koordinasi seluruh petugas peran kebakaran.
  • 119. Tugas Koordinator : a.memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat bantuan dari instansi yang berwenang; b.menyusun program kerja dan kegiatan tentang cara penanggulangan kebakaran; c.mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas penanggulangan kebakaran kepada pengurus.
  • 120. Tugas Ahli K3: a.membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang- undangan bidang penanggulangan kebakaran; b.memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; c.merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan atau instansi yang didapat berhubungan dengan jabatannya; d.memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat bantuan dari instansi yang berwenang; e.menyusun program kerja atau kegiatan penanggulangan kebakaran; f.mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas penanggulangan kebakaran kepada pengurus; g.melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
  • 121. Dalam melaksanakan tugasnya Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran mempunyai wewenang: a.memerintahkan, menghentikan dan menolak pelaksanaan pekerjaan yang dapat menimbulkan kebakaran dan peledakan; b.meminta keterangan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di bidang kebakaran di tempat kerja.
  • 122. JENIS TEMPAT KERJA BERDASARKAN KLASIFIKASI POTENSI BAHAYA KEBAKARAN KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA Bahaya Kebakaran Ringan Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar rendah, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah, sehingga menjalarnya api lambat. Tempat ibadah Gedung/ruang Perkantoran Gedung/ruang Pendidikan Gedung/ruang Perumahan Gedung/ruang Perawatan Gedung/ruang Restorant Gedung/ruang Perpustakaan Gedung/ruang Perhotelan Gedung/ruang Lembaga Gedung/ruang Rumah Sakit Gedung/ruang Museum Gedung/ruang Penjara
  • 123. KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA Bahaya Kebakaran Sedang 1 Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 meter, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga menjalarnya api sedang. Tempat Parkir Pabrik Elektronika Pabrik Roti Pabrik barang gelas Pabrik minuman Pabrik permata Pabrik pengalengan Binatu Pabrik susu
  • 124. KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA Bahaya Kebakaran Sedang 2 Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan dengan tinggi lebih dari 4 meter, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga menjalarnya api sedang. Penggilingan padi Pabrik bahan makanan Percetakan dan penerbitan Bengkel mesin Gudang pendinginan Perakitan kayu Gudang perpustakaan Pabrik bahan keramik Pabrik tembakau Pengolahan logam Penyulingan Pabrik barang kelontong Pabrik barang kulit Pabrik tekstil Perakitan kendaraan bermotor Pabrik kimia (bahan kimia dengan kemudahan terbakar sedang) Pertokoan dengan pramuniaga kurang dari 50 orang
  • 125. KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA Bahaya Kebakaran Sedang 3 Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat. Ruang pameran Pabrik permadani Pabrik makanan Pabrik sikat Pabrik ban Pabrik karung Bengkel mobil Pabrik sabun Pabrik tembakau Pabrik lilin Studio dan pemancar Pabrik barang plastic Pergudangan Pabrik pesawat terbang Pertokoan dengan pramuniaga lebih dari 50 orang Penggergajian dan pengolahan kayu Pabrik makanan kering dari bahan tepung Pabrik minyak nabati Pabrik tepung terigu Pabrik pakaian
  • 126. KLASIFIKASI JENIS TEMPAT KERJA Bahaya Kebakaran Berat Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, menyimpan bahan cair, serat atau bahan lainnya dan apabila terjadi kebakaran apinya cepat membesar dengan melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat. Pabrik kimia dengan kemudahan terbakar tinggi Pabrik kembang api Pabrik korek api Pabrik cat Pabrik bahan peledak Pemintalan benang atau kain Penggergajian kayu dan penyelasaiannya menggunakan bahan mudah terbakar Studio film dan Televisi Pabrik karet buatan Hangar pesawat terbang Penyulingan minyak bumi Pabrik karet busa dan plastik busa
  • 127. Tips PROSEDUR PENANGANAN KEBAKARAN DAN KEJADIAN DARURAT November 19, 2024 dirman musry 127
  • 128. November 19, 2024 dirman musry 128
  • 129. November 19, 2024 dirman musry 129
  • 130. Terima Kasih Terima Kasih HP : 085 399 359 559 HP : 085 399 359 559 November 19, 2024 dirman musry 130