Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2. Alkuna dapat mengalami reaksi adisi, polimerisasi, substitusi, dan pembakaran. Tata nama alkuna didasarkan pada nomor atom karbon pada rantai utama dan cabang.
Dokumen tersebut membahas tentang penamaan senyawa alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan struktur dan jumlah atom karbonnya serta penggunaan molymood untuk mewakili bentuk molekul senyawa organik."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pembagian senyawa hidrokarbon khususnya alkana. Terdapat definisi rumus umum, tata nama IUPAC, dan contoh-contoh penamaan alkana berdasarkan prioritas dan posisi cabangnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang alkana, termasuk struktur, rumus umum, deret homolog, tata nama, isomer, sifat, dan kegunaan alkana.
2. Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh dengan rumus umum CnH2n+2. Alkana memiliki sifat kimia yang mirip antar suku-sukunya.
3. Terdapat beberapa isomer alkana yang disebabkan oleh perbedaan posisi cabang pada rantai karbon
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai:
1. Daftar nama kelompok mahasiswa beserta jumlahnya yang terdiri atas 13 orang
2. Penjelasan singkat mengenai senyawa alkena seperti struktur, sifat fisika, sifat kimia, dan contoh penggunaannya
3. Aturan penamaan dan jenis-jenis isomer yang dimiliki oleh senyawa alkena
Benzena dan senyawa aromatik lainnya memiliki sifat kimia khas akibat delokalisasi elektron pada cincinnya. Benzena pertama kali diisolasi dari minyak bumi dan sekarang banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Senyawa aromatik dapat mengalami substitusi melalui reaksi elektrofilik di mana gugus pengganti dapat memengaruhi arah substitusi berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Dokumen tersebut membahas tentang alkena, yaitu senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap antar karbon. Alkena bersifat reaktif karena keberadaan ikatan rangkapnya, dan dapat mengalami reaksi adisi dan substitusi. Struktur alkena ditentukan oleh rumus CnH2n dengan satu ikatan rangkap.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan sikloalkana. Menguraikan struktur, penamaan, sifat fisika, dan reaksi kimia dari senyawa-senyawa tersebut. Termasuk penjelasan mengenai isomer, konformasi pada alkana dan sikloalkana, serta reaksi halogenasi dan pembakaran alkana.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anggota kelompok, sifat-sifat alkena, penamaan dan penomoran alkena, isomer alkena, serta reaksi khas alkena seperti pembakaran dan reaksi adisi.
Ibu lupa membalik ikan yang sedang dibakar, sehingga bagian ikan menjadi gosong dan berwarna hitam. Warna hitam tersebut disebabkan oleh senyawa karbon yang terurai akibat pemanasan.
Penggolongan hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yaitu jenuh dan tak jenuh. Hidrokarbon tak jenus dengan ikatan rantai rangkap disebut dengan Alkena sedangkan hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rantai rangkap tiga disebut dengan Alkuna. Berikut disajikan Tatanama, deret homolog dan kegunaannya
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai:
1. Daftar nama kelompok mahasiswa beserta jumlahnya yang terdiri atas 13 orang
2. Penjelasan singkat mengenai senyawa alkena seperti struktur, sifat fisika, sifat kimia, dan contoh penggunaannya
3. Aturan penamaan dan jenis-jenis isomer yang dimiliki oleh senyawa alkena
Benzena dan senyawa aromatik lainnya memiliki sifat kimia khas akibat delokalisasi elektron pada cincinnya. Benzena pertama kali diisolasi dari minyak bumi dan sekarang banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Senyawa aromatik dapat mengalami substitusi melalui reaksi elektrofilik di mana gugus pengganti dapat memengaruhi arah substitusi berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Dokumen tersebut membahas tentang alkena, yaitu senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap antar karbon. Alkena bersifat reaktif karena keberadaan ikatan rangkapnya, dan dapat mengalami reaksi adisi dan substitusi. Struktur alkena ditentukan oleh rumus CnH2n dengan satu ikatan rangkap.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan sikloalkana. Menguraikan struktur, penamaan, sifat fisika, dan reaksi kimia dari senyawa-senyawa tersebut. Termasuk penjelasan mengenai isomer, konformasi pada alkana dan sikloalkana, serta reaksi halogenasi dan pembakaran alkana.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anggota kelompok, sifat-sifat alkena, penamaan dan penomoran alkena, isomer alkena, serta reaksi khas alkena seperti pembakaran dan reaksi adisi.
Ibu lupa membalik ikan yang sedang dibakar, sehingga bagian ikan menjadi gosong dan berwarna hitam. Warna hitam tersebut disebabkan oleh senyawa karbon yang terurai akibat pemanasan.
Penggolongan hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yaitu jenuh dan tak jenuh. Hidrokarbon tak jenus dengan ikatan rantai rangkap disebut dengan Alkena sedangkan hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rantai rangkap tiga disebut dengan Alkuna. Berikut disajikan Tatanama, deret homolog dan kegunaannya
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2. Alkuna dapat mengalami reaksi adisi, polimerisasi, substitusi, dan pembakaran. Tata nama alkuna didasarkan pada nomor atom karbon pada rantai utama dan cabang.
BAB 7 membahas tentang hidrokarbon dan minyak bumi. Termasuk karakteristik atom karbon, jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan reaksinya. Juga dibahas tentang proses pembentukan minyak bumi, pengeborannya, dan fraksi hasil penyulingan. Diakhiri dengan penggunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dan masalah polusi udara akibat pembakaran b
BAB 7 membahas tentang hidrokarbon dan minyak bumi. Termasuk karakteristik atom karbon, jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan reaksinya. Juga dibahas tentang proses pembentukan minyak bumi, pengeborannya, dan fraksi hasil penyulingan. Diakhiri dengan penggunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dan masalah polusi udara akibat pembakaran b
BAB 7 membahas tentang hidrokarbon dan minyak bumi. Termasuk karakteristik atom karbon, jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan reaksinya. Juga dibahas tentang proses pembentukan minyak bumi, pengeborannya, dan fraksi hasil penyulingan. Diakhiri dengan penggunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dan masalah polusi udara akibat pembakaran b
Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang tersusun atas karbon dan hidrogen. Terbagi menjadi alifatik, siklik, dan aromatik. Alifatik terbagi lagi menjadi jenuh (alkana) dan tak jenuh (alkena, alkuna). Alkana memiliki ikatan tunggal, alkena ikatan rangkap dua, alkuna ikatan rangkap tiga. Hidrokarbon digunakan sebagai bahan bakar, pelarut, dan bahan baku senyawa organik l
Dokumen tersebut membahas tentang hidrokarbon dan minyak bumi. Ia menjelaskan tentang senyawa karbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat-sifatnya. Dokumen juga membahas tentang pembentukan, komposisi, dan pengolahan minyak bumi serta gas alam. Hidrokarbon memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan baku berbagai produk seperti plastik, bahan bakar
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan suatu sistem, berbeda dengan energi. Entropi dapat dihitung menggunakan persamaan seperti S = k log W, ΔS = ΔQT, dan ΔS = Cln t2t1. Satuan entropi internasional adalah Joule per Kelvin. Tabel berisi data entropi standar berbagai senyawa dalam keadaan padat, cair, dan gas.
Entalpi adalah jumlah kalor yang dimiliki suatu zat. Secara matematis, entalpi suatu sistem ditentukan oleh energi dalam, tekanan, dan volume sistem. Perubahan entalpi sering sama dengan energi yang diserap atau dilepaskan selama reaksi. Entalpi dapat bernilai positif atau negatif tergantung pada sifat reaksi tersebut.
Entalpi pembentukan standar (ΔHf°) adalah perubahan entalpi yang terjadi saat satu mol senyawa dibentuk dari unsur-unsurnya pada kondisi standar. Nilai ΔHf° diukur pada temperatur 298 K dan tekanan 100 kPa meskipun reaksi tidak benar-benar terjadi pada kondisi ini. Hukum Kirchhoff menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi sama dengan perbedaan kapasitas kalor dan perubahan
Unsur-unsur dapat diklasifikasikan berdasarkan wujud fisiknya pada suhu dan tekanan standar, yaitu gas, cair, dan padat. Klasifikasi lainnya membedakan unsur menjadi logam dan nonlogam, meskipun kriteria ini kurang tepat karena beberapa unsur semilogam memiliki sifat campuran. Para ahli kimia lebih menekankan pada sifat kimiawi seperti kecenderungan pembentukan ikatan. Uns
Alkuna adalah golongan hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda tiga antar atom karbon. Wujudnya bervariasi dari gas hingga padatan tergantung panjang rantai karbonnya. Alkuna tidak larut dalam air namun larut dalam pelarut organik. Ikatannya yang tidak jenuh membuat alkuna bereaksi dengan berbagai pereaksi. Alkuna digunakan sebagai bahan bakar las dan bahan awal senyawa organik lain.
Bilangan oksidasi adalah bilangan positif atau negatif yang menunjukkan muatan suatu spesies ketika elektron-elektron didistribusikan ke atom-atom berdasarkan aturan tertentu. Bilangan oksidasi digunakan untuk mengetahui jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi redoks karena melibatkan transfer elektron dan perubahan tingkat oksidasi spesies. Ada 5 aturan untuk menentukan bilangan oksidasi berdasarkan elektronegativitas atom
Elektrolit lemah adalah senyawa yang hanya sebagian terionisasi dalam larutan, membentuk kesetimbangan antara ion dan molekul tak terionisasi. Konduktivitas elektrolit lemah bergantung pada jumlah ion dalam larutan dan derajat ionisasi, dengan konduktivitas meningkat pada konsentrasi rendah karena kesetimbangan bergeser ke arah ion.
Elektrolit kuat adalah senyawa yang terionisasi sempurna ketika larut, seperti garam, asam dan basa kuat. Ion-ion dari elektrolit kuat bergerak bebas dalam larutan dan konsentrasi ion sebanding dengan konsentrasi elektrolit. Contohnya termasuk NaCl, HCl, dan NaOH. Konduktivitas elektrolit kuat mentaati hukum Kohlrausch dan dapat dijelaskan oleh migrasi ion bebas.
Ikatan hidrogen adalah interaksi antara atom elektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat pada atom lain. Ikatan hidrogen melibatkan atom hidrogen dan berada di antara ikatan kovalen dan van der Waals dalam kekuatannya. Ikatan hidrogen penting dalam senyawa yang mengandung gugus -OH seperti air dan larutannya.
1. Alkuna
Sifat fisik dan kimia alkuna
Wujud Alkuna
Tiga alkuna dengan rantai anggota terpendek (etuna, propuna, dan butuna) merupakan gas tak
berwarna dan tak berbau. Adanya pengotor berupa gas fosgen (ClCOCl), etuna (asetilena) berbau seperti
bawang putih. Delapan anggota selanjutnya berwujud cair, dan jika rantai semakin panjang maka wujud
alkuna adalah padatan pada tekanan dan temperatur standar. Semua alkuna mempunyai massa jenis
lebih kecil daripada air.
Kelarutan Alkuna
Alkuna tidak larut dalam air, namun cukup larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, dan karbon
tetraklorida.
Titik Leleh dan Titik Didih Alkuna
Titik leleh dan titik didih alkuna semakin meningkat seiring dengan kenaikan massa molekul. Selain itu,
titik leleh dan titik didih alkuna dipengaruhi oleh percabangan, seperti halnya alkana dan alkena. Contoh
titik leleh alkuna adalah:
Senyawa Titik Leleh (ºC)
etuna -83
propuna -27
1-butuna 8
2-butuna 29
1-pentuna 48
2-pentuna 55
Golongan alkuna
2. Pengertian Alkuna
Alkuna adalah suatu golongan hidrokarbon alifatik yang mempunyai gugus fungsi berupa ikatan ganda
tiga karbon-karbon (-C≡C-). Seperti halnya ikatan rangkap dalam alkena, ikatan ganda tiga dalam alkuna
juga disebut ikatan tidak jenuh. Ketidakjenuhan ikatan ganda tiga karbon-karbon lebih besar daripada
ikatan rangkap. Oleh karena itu kemampuannya bereaksi dengan pereaksi -peraksi yang dapat bereaksi
dengan alkena juga lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan golongan alkuna memiliki peranan khusus
dalam sintesis senyawa organik.
Struktur Alkuna
Alkuna merupakan golongan hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda tiga (istilah "ganda tiga" digunakan
untuk membedakan "rangkap dua" milik alkena). Dengan demikian alkuna juga termasuk hidrokarbon
tidak jenuh. Rumus umum untuk senyawa alkuna adalah CnH2n-2. Karena sebuah senyawa alkuna
memiliki minimal satu ikatan ganda tiga, maka senyawa alkuna yang paling kecil adalah etuna (C2H2)
dengan rumus struktur HC≡CH. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa bentuk tiga dimensi dari etuna
adalah linier, dengan sudut ikatan sebesar 180º dengan panjang ikatan sebesar 0,121 nm.
Tumpang Tindih Orbital Alkuna
Teori ikatan valensi (Valence Bond Theory) mengatakan bahwa ikatan ganda tiga merupakan hasil
bentukan dari tumpang tindih orbital hibridisasi sp dari atom-atom karbon yang bersebelahan. Dengan
demikian akan terbentuk ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π). Ikatan tersebut terbentuk dari tumpah tindih
dua buah orbital 2py yang bersifat paralel, dan sebuah ikatan pi (Ï€) kedua yang terbentuk dari tumpah
tindih orbital 2pz yang juga bersifat paralel.
Spektrum Alkuna
Spektrum IR Alkuna
Frekuensi uluran C≡C alkuna terjadi pada 2100-2250 cm-1 (4,4-4,8 μm). Absorpsi ini sangat lemah dan
mudah terbenam dalam bisingan (crowded) latar belakang spektrum. Namun tak ada gugus yang
menyerap di daerah ini kecuali C≡N (gugus nitril) dan Si -H. Frekuensi uluran ≡C-H dijumpai pada kira-kira
3300 cm-1 (3,0 μm)sebagai suatu peak yang tajam.
Spektrum NMR Alkuna
Suatu alkuna dengan tipe RC≡CR tak mempunyai proton yang bersifat asetilenik. Dengan demikian
alkuna yang bersubstitusi ganda tidak mempunyai absorpsi NMR yang khas (tetapi pada bagian lain dari
molekul dapat menimbilkan absorpsi). Suatu alkuna substitusi tunggal, RC≡CH menunjukkan absorpsi
untuk proton alkunil pada nilai δ sekitar 3 ppm. Absorpsi ini tidak sebawah medan seperti absorpsi
untuk proton vinil atau aril, karena proton alkuni l terperisai oleh medan imbasan ikatan ganda tiga.
Penggunaan Alkuna
3. Manfaat alkuna dalam kehidupan adalah:
1. Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las. Ketika asetilena dibakar dengan oksigen
maka dapat mencapai suhu 3000º C. Suhu tinggi tersebut mampu digunakan untuk melelehkan
logam dan menyatukan pecahan-pecahan logam.
2. Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga digunakan untuk bahan
awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan poliakrilonitril.
3. Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa digunakan untuk menyerang
senyawa karbonil dan alkil halida untuk melangsungkan reaksi adisi. Dengan demikian sangat
penting untuk menambah panjang rantai senyawa organik.
Pembuatan alkuna
Alkuna merupakan senyawa organik yang berguna. Alkuna dapat dijadikan sebagai starting
material untuk sintesis beberapa senyawa organik yang bermanfaat. Maka dari itu, usaha untuk
membuat alkuna dapat dipelajari sehingga alkuna dapat dibuat dengan skala besar. Inilah reaksi
pembuatan alkuna:
Dehidrohalogenasi Alkil Halida
Dehidrogenasi senyawa dihalida yang berstruktur visinal maupun geminal oleh pengaruh basa
kuat menghasilkan alkuna. Reaksi ini melalui pembentukan zat antara vinil halida.
Contoh:
CH3-CH2-CHBr-CHBr-CH3 + KOH → CH3-CH2-C≡C-CH3 + 2 KBr + 2 H2O
Pembuatan alkuna dengan cara ini biasanya menggunakan dihalida visinal, karena dihalida
visinal mudah dibuat dengan mereaksikan alkena dengan halogen.
Reaksi Asetilida Logam dengan Alkil Halida Primer
Alkuna terminal dapat bereaksi dengan natrium amida, NaNH2, menghasilkan natrium alkunida.
R-C≡C-H + NaNH2 → R-C≡C-Na+ + NH3
4. Jika natrium alkunida direaksikan dengan alkil halida primer menghasilkan asetilena
tersubstitusi.
R-C≡C-Na+ + R'-X → R-C≡C-R' + NaX