Dokumen tersebut membahas tentang bakteri penyebab penyakit pada tanaman seperti penyakit layu pada tanaman nilam, penyakit hawar daun padi, dan penyakit layu pada kacang tanah beserta gejala dan cara pengendaliannya.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanHario Sadewo
Ìý
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gejala serangan hama pada tanaman, perilaku pemakanan berbagai jenis serangga hama, dan metode untuk mengestimasi kerugian hasil akibat serangan hama.
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
Ìý
Laporan praktikum pengelolaan tanaman industri mengenai pengelolaan tanaman singkong. Laporan ini menjelaskan hama, penyakit dan gulma yang menyerang tanaman singkong beserta gejalanya. Laporan juga menjelaskan upaya pengendalian yang dilakukan seperti penyemprotan insektisida, fungisida, dan herbisida. Rekomendasi pengendalian hama, penyakit dan gulma meliputi penanaman varietas tahan, menjaga kebersihan lahan
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi hama dengan tanaman. Terdapat beberapa teori seleksi inang tanaman oleh hama seperti Teori Diskriminasi Ganda, Teori Ketidakseimbangan Nutrisi, dan Teori Seleksi Inang dari pengaruh dasar kandungan bahan kimia. Dokumen ini juga menyebutkan berbagai kasus ledakan populasi hama di Indonesia serta metode pengendalian hama secara kimiawi, hayati, dan kultur teknis.
Studi ini mengkaji keragaman semut predator arboreal di perkebunan kelapa sawit sebelum dan selama masa panen. Penelitian dilakukan di Desa Sembawa dan menemukan 427 individu semut dari 8 spesies yang terbagi ke dalam 3 subfamili. Subfamili Ponerinae memiliki keanekaragaman spesies tertinggi. Proses panen mempengaruhi keragaman semut arboreal di perkebunan kelapa sawit.
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis hama tanaman. Langkah-langkah diagnosis hama tanaman meliputi melihat gejala di lapangan, mencatat informasi, mengumpulkan tanaman dan hama, serta mengidentifikasi hama berdasarkan morfologi, biologi, dan molekuler. Teknik identifikasi serangga didasarkan pada struktur tubuh seperti alat mulut, sayap, dan antena. Jenis alat mulut serangga meliputi mandibulata dan haustelata.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit utama pada beberapa tanaman perkebunan seperti kakao, kopi, teh, dan lada beserta penjelasan mengenai klasifikasi, morfologi, siklus hidup, gejala, dan cara pengendaliannya.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Dokumen tersebut membahas patogenisitas Phytophthora sp. pada beberapa genotipe kacang hijau dan prospek pengendaliannya menggunakan Trichoderma spp. Delapan genotipe kacang hijau diuji terhadap Phytophthora sp., dimana MLG-716 dan Lokal Wongsorejo paling rentan. Isolat Trichoderma L-4 dari Lampung menunjukkan daya hambat tertinggi terhadap Phytophthora sp. hingga 56%.
Laporan praktikum ini membahas tentang praktikum pengelolaan hama dan penyakit terpadu yang dilakukan oleh Alfian Nopara Saifudin pada berbagai tanaman seperti cabai, kakao, dan rambutan. Laporan ini berisi pengenalan agroekosistem, pengamatan serangan hama dan penyakit, serta penerapan pengendalian hama terpadu pada berbagai tanaman.
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
Ìý
Laporan praktikum pengelolaan tanaman industri mengenai pengelolaan tanaman singkong. Laporan ini menjelaskan hama, penyakit dan gulma yang menyerang tanaman singkong beserta gejalanya. Laporan juga menjelaskan upaya pengendalian yang dilakukan seperti penyemprotan insektisida, fungisida, dan herbisida. Rekomendasi pengendalian hama, penyakit dan gulma meliputi penanaman varietas tahan, menjaga kebersihan lahan
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi hama dengan tanaman. Terdapat beberapa teori seleksi inang tanaman oleh hama seperti Teori Diskriminasi Ganda, Teori Ketidakseimbangan Nutrisi, dan Teori Seleksi Inang dari pengaruh dasar kandungan bahan kimia. Dokumen ini juga menyebutkan berbagai kasus ledakan populasi hama di Indonesia serta metode pengendalian hama secara kimiawi, hayati, dan kultur teknis.
Studi ini mengkaji keragaman semut predator arboreal di perkebunan kelapa sawit sebelum dan selama masa panen. Penelitian dilakukan di Desa Sembawa dan menemukan 427 individu semut dari 8 spesies yang terbagi ke dalam 3 subfamili. Subfamili Ponerinae memiliki keanekaragaman spesies tertinggi. Proses panen mempengaruhi keragaman semut arboreal di perkebunan kelapa sawit.
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis hama tanaman. Langkah-langkah diagnosis hama tanaman meliputi melihat gejala di lapangan, mencatat informasi, mengumpulkan tanaman dan hama, serta mengidentifikasi hama berdasarkan morfologi, biologi, dan molekuler. Teknik identifikasi serangga didasarkan pada struktur tubuh seperti alat mulut, sayap, dan antena. Jenis alat mulut serangga meliputi mandibulata dan haustelata.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit utama pada beberapa tanaman perkebunan seperti kakao, kopi, teh, dan lada beserta penjelasan mengenai klasifikasi, morfologi, siklus hidup, gejala, dan cara pengendaliannya.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Dokumen tersebut membahas patogenisitas Phytophthora sp. pada beberapa genotipe kacang hijau dan prospek pengendaliannya menggunakan Trichoderma spp. Delapan genotipe kacang hijau diuji terhadap Phytophthora sp., dimana MLG-716 dan Lokal Wongsorejo paling rentan. Isolat Trichoderma L-4 dari Lampung menunjukkan daya hambat tertinggi terhadap Phytophthora sp. hingga 56%.
Laporan praktikum ini membahas tentang praktikum pengelolaan hama dan penyakit terpadu yang dilakukan oleh Alfian Nopara Saifudin pada berbagai tanaman seperti cabai, kakao, dan rambutan. Laporan ini berisi pengenalan agroekosistem, pengamatan serangan hama dan penyakit, serta penerapan pengendalian hama terpadu pada berbagai tanaman.
Ringkasan dokumen:
Jurnal ini membahas pengenalan dua jenis serangga dari ordo Hemiptera yaitu Leptocorixa acuta (walang sangit) dan Nezara viridula (kepik hijau). Dibahas morfologi, siklus hidup, gejala serangan, dan pengendaliannya terhadap tanaman padi dan kedelai. Praktikum dilaksanakan di laboratorium dengan mengamati morfologi masing-masing serangga.
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAJosua Sitorus
Ìý
Workshop dan seminar Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung membahas identifikasi dan pengendalian lalat buah, termasuk teknik-teknik seperti sanitasi, karantina, pengasapan, dan perangkap lem. Diskusi juga menyentuh implikasi perdagangan internasional terhadap persyaratan kesehatan tanaman seperti yang diatur dalam SPS-WTO serta upaya memenuhi standar tersebut agar akses pasar produk hortikultura dapat terbuka."
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi nematoda entomopatogen (NEP) dari Pulau Madura yang tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan, untuk mengendalikan hama tembakau Heliothis asulta dan Spodoptera litura. Metode yang digunakan meliputi isolasi NEP dari tanah, identifikasi NEP hasil isolasi, uji screening NEP terhadap hama, produksi massal NEP, dan pengujian efektivitas NEP di rumah kaca dan lapangan. Dihar
Studi ini menganalisis dimorfisme seksual, reproduksi, dan mangsa kadal ekor panjang Takydromus sexlineatus. Jantan lebih besar dari betina. Ada perbedaan ukuran kepala dan panjang ekor (ekor lebih panjang pada jantan) antara dewasa secara seksual, mungkin akibat seleksi seksual. Mangsa T. sexlineatus terdiri dari berbagai jenis serangga dan larvanya, laba-laba, kepiting, dan siput. Sebagian
Hama yang menyerang tanaman cabai di Desa Tambak Sogra adalah belalang dan kutu daun. Belalang menyebabkan bekas gigitan pada daun sedangkan kutu daun menyebabkan daun mengeriting dan mengundang semut.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) yang merupakan hama, patogen, dan gulma yang dapat merusak tanaman budidaya. OPT utama pada beberapa komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah antara lain penggerek batang, wereng, tikus, dan penyakit-penyakit tertentu. Dokumen juga menjelaskan beberapa teknik pengendalian OPT seperti tanam seremp
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
Ìý
Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dapat dimanfaatkan sebagai agen pengendali penyakit tanaman. Bakteri Bacillus thuringiensis umumnya digunakan karena toksinnya hanya berdampak pada serangga tertentu dan tidak berbahaya bagi spesies lain atau lingkungan. Penggunaan mikroorganisme alami sebagai pengendali hayati di masa depan diyakini memiliki prospek yang baik karena aman, ramah lingkungan, dan d
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas beberapa pestisida nabati berbasis atsiri dalam mengendalikan hama penggerek buah kakao (PBK) pada tanaman kakao di Sulawesi Selatan. Hasilnya menunjukkan bahwa formula nimba, CEES 50 EC, bio protector-2, bio protector-1 dan asimba 50 EC paling efektif menekan serangan PBK dengan konsentrasi optimal 5-10 ml/l. Pestisida-pestisida tersebut juga
1. Dokumen tersebut membahas identifikasi hama ulat pada tanaman kubis di Kabupaten Magetan sebagai sumber belajar biologi.
2. Beberapa jenis hama ulat yang menyerang tanaman kubis di antaranya adalah ulat tritip, ulat krop, ulat krop bergaris, dan ulat grayak.
3. Hasil identifikasi akan dijadikan poster sebagai sumber belajar tentang hama dan penyakit tumbuhan untuk siswa SMP.
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
Ìý
Prosiding ini membahas potensi minyak atsiri daun Cinnamomum multiflorum sebagai insektisida nabati terhadap hama ulat kubis Crocidolomia pavonana. Minyak atsiri daun C. multiflorum diperoleh dengan kadar rendemen 1,39% dan diuji aktivitasnya dengan metode celup daun. Hasil uji menunjukkan minyak atsiri C. multiflorum memiliki aktivitas insektisida tinggi terhadap C. pavonana den
Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...Naufalin Muhtadi
Ìý
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh spektrum warna terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Percobaan dilakukan selama lima bulan di greenhouse dengan empat kelompok yang menerima perlakuan cahaya merah selama periode berbeda diikuti perlakuan spektrum warna lainnya hingga panen.
Penelitian ini menguji efikasi cendawan Beauveria bassiana terhadap berbagai stadia kepik hijau Nezara viridula. Hasilnya menunjukkan bahwa B. bassiana mampu menginfeksi telur kepik hijau hingga 96% dan menyebabkan penundaan waktu menetas hingga 3 hari. Cendawan ini juga toksik terhadap nimfa instar I dan II dengan mortalitas 69-96%. Oleh karena itu, penggunaan B. bassiana direkomendasikan p
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagarxie_yeuw_jack
Ìý
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan aksesi jarak pagar yang tahan terhadap hama daun melalui persilangan 16 aksesi berproduksi tinggi dan kadar minyak tinggi. Hasilnya menunjukkan SP-65 x Jatim-45 cenderung tahan terhadap hama tungau, SP-65 x SP-67 cenderung tahan terhadap hama Thrips, dan IP-3A x Jatim 45 cenderung tahan terhadap kutu putih dengan persentase kerusakan masing-masing
Dokumen tersebut menjelaskan ketentuan bagi penulis yang ingin mengirimkan makalah ke jurnal tersebut. Beberapa poin pentingnya adalah makalah harus berisi hasil penelitian atau gagasan ilmiah baru, menggunakan format Microsoft Word dengan spasi 1,5, dan diilustrasikan dengan gambar hitam putih. Penulis juga harus memeriksa kembali naskah sebelum dikirim dan dikenakan biaya publikasi.
Penelitian ini menguji pengendalian tungau puru pada tanaman ubi jalar secara kimiawi dan nabati. Hasilnya
menunjukkan bahwa stek ubi jalar yang mengandung puru berpeluang menyebarkan hama ke tanaman sekitarnya.
Stek bebas puru menghasilkan jumlah dan bobot umbi lebih tinggi dari stek berpuru. Kombinasi stek bebas puru dan
aplikasi insektisida kimiawi dikofol memberikan bob
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian mengkaji karakter fisiologi beberapa isolat cendawan Lecanicillium lecanii sebagai kandidat bioinsektisida untuk mengendalikan telur hama kepik coklat Riptortus linearis pada kedelai
2. Didapatkan empat isolat potensial yaitu Ll-JTM11, Ll-JTM12, Ll-JTM15, dan Ll-TB2 yang memiliki karakter tumbuh cepat dan spor
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian menguji efek konsentrasi HaNPV untuk menekan populasi hama pemakan polong kedelai Helicoverpa armigera.
2. Hasil menunjukkan konsentrasi 4 g/l dan 2 g/l HaNPV sangat efektif menurunkan populasi hama hingga 100%.
3. Konsentrasi rendah 1,5; 1; 0,5 g/l hanya efektif bila dikombinasi dengan insektisida.
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacanganxie_yeuw_jack
Ìý
Dokumen ini membahas hasil survei penyakit pada tanaman kacang-kacangan di lahan kering masam di Propinsi Lampung. Penyakit yang dominan pada kedelai adalah pustul bakteri, target spot, dan karat. Sedangkan pada kacang-kacangan lain seperti kacang tanah, hijau, panjang, dan buncis, penyakit dominannya adalah bercak daun yang disebabkan jamur Cercospora spp. Informasi rinci mengenai jenis dan intensitas
Dokumen ini membahas pengenalan penyakit karat daun pada tanaman kedelai yang disebabkan oleh jamur Phakopsora pachyrhizi, serta pengelolaannya. Penyakit ini merupakan salah satu hambatan utama dalam peningkatan produksi kedelai di Indonesia. Pengendalian yang dianjurkan adalah menanam varietas tahan serta menggunakan agens hayati dan bahan nabati."
1. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perlindungan Tanaman,
Vol.2.,No.2.,2012
Suara Perlindungan Tanaman
ISSN 2087-9148
DAFTAR ISI Halaman
1 Skrining Beberapa Aksesi Jarak Pagar Hibrida (Jatropha curcas L.)Terhadap Hama 1-5
Daun. Andi Muhammad Amir Dan Joko Hartono
2 Pengaruh Konsentrasi HaNPV Terhadap Penekanan Populasi Hama Pemakan 6 - 11
Polong Kedelai Helicoverpa armigera. Bedjo
3 Tungau Kuning Teh Polyphagotarsonemus latus (Banks) (Acari: Tarsonemidae): 12 - 17
Fluktuasi Populasi Dan Musuh Alaminya Pada Berbagai Pola Tanam Wijen. Andi
Muhammad Amir, R. D. Puspitarini, Ludji P. Astuti
4 Reaksi Bibit Pisang Barangan (Musa acuminata Colla) Terinduksi Filtrat Fusarium 18 - 23
oxysporum F.Sp Cubense Terhadap Penyakit Layu Fusarium. Nurasiah Djaenuddin,
Zaenab Masjkur, Untung Surapati
5 Kajian Pestisida Nabati yang Efektif terhadap Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) 24 - 34
pada Tanaman Kakao di Sulawesi Selatan. Muh. Asaad dan Mahrita Willis
6 Karakterisasi Fisiologi Beberapa Isolat Cendawan Entomopatogen Lecanicillium 35 - 47
lecanii Sebagai Calon Bioinsektisida Untuk Pengendalian Telur Hama Kepik Coklat
Riptortus Linearis Pada Kedelai. Yusmani Prayogo
7 Pengendalian Tungau Puru Secara Kimiawi Dan Nabati. S.W. Indiati 48 - 52
Diterbitkan Oleh :
Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI)
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI)
Komisariat Daerah Sulawesi Selatan