Materi kuliah ini membahas tentang fungsi sosialisasi keluarga dan norma-norma sosial terkait status keabsahan hubungan dan kelahiran anak. Keluarga berperan penting dalam mengasuh dan mendidik anak, sehingga status keabsahan keluarga mempengaruhi proses sosialisasi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis ketidakabsahan hubungan dan upaya masyarakat dalam mengontrol perilaku yang dianggap menyimpang melalui
Keluarga merupakan ikatan biologis sekaligus ikatan sosial-budaya dimana kebutuhan biologis manusia seperti seksualitas, naluri berpasangan dan pemenuhan hasrat tunduk pada norma dan nilai budaya tertentu yang membedakannya dari hewan.
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannyaBaihakiPLS
油
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk definisi, jenis, faktor penyebab, dan upaya penanggulangannya. Kenakalan remaja didefinisikan sebagai perbuatan yang melanggar hukum, moral, dan sosial yang dilakukan remaja. Faktor penyebabnya dibagi menjadi internal dan eksternal, sedangkan penanggulangannya meliputi preventif, represif, dan kuratif.
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)wulandari1996
油
Dokumen tersebut membahas tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) termasuk definisi, faktor penyebab, modus operandi, dan penanganannya. KDRT didefinisikan sebagai perbuatan yang menimbulkan penderitaan fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran terhadap seseorang khususnya perempuan di dalam lingkup rumah tangga. Faktor penyebabnya antara lain ketidaksetaraan gender dan pemahaman keliru
Psikologi kepribadian membahas tentang berbagai definisi dan teori kepribadian. Kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan serta berkembang sejak dini. Ada berbagai pendekatan dalam memahami kepribadian seseorang seperti berdasarkan konstitusi tubuh, temperamen, dan teori-teori psikologis.
1) Kenakalan remaja meliputi perilaku yang melanggar norma hukum yang dilakukan remaja dan merugikan dirinya dan orang lain.
2) Kenakalan remaja disebabkan oleh faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti keluarga, teman, dan lingkungan yang kurang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang batas usia remaja menurut beberapa ahli. Umumnya remaja didefinisikan berusia antara 12-21 tahun, meliputi masa pubertas dan pra-pubertas. Dokumen ini juga membahas ciri-ciri remaja, tugas perkembangannya, teori-teori perkembangan remaja, serta pandangan tentang kontinuitas dan diskontinuitas perkembangan pada masa remaja.
Dokumen tersebut membahas dampak psikologis kekerasan dan penyimpangan seksual. Kekerasan seksual umumnya terjadi di lingkungan pribadi oleh anggota keluarga dan menyebabkan berbagai trauma seperti gangguan stres pasca trauma, perasaan tidak berdaya, dan stigmatisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis penyimpangan seksual dan upaya pencegahan serta penanganannya.
Psikologi sosial - interpersonal attractionBagus Aji
油
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik antarpersonal antara individu. Beberapa faktor yang disebutkan adalah karakteristik individu seperti self-esteem dan kebutuhan sosial, karakteristik lawan jenis seperti daya tarik fisik, kecocokan antara individu dan lawan jenis, serta pengaruh situasi seperti kedekatan dan keterbiasaan."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, jenis, dan penyebabnya. Remaja sedang mencari identitas diri sehingga rawan melakukan kesalahan yang dapat menimbulkan kenakalan. Faktor internal dan eksternal seperti keluarga dan lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya kenakalan pada remaja.
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)wulandari1996
油
Dokumen tersebut membahas tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) termasuk definisi, faktor penyebab, modus operandi, dan penanganannya. KDRT didefinisikan sebagai perbuatan yang menimbulkan penderitaan fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran terhadap seseorang khususnya perempuan di dalam lingkup rumah tangga. Faktor penyebabnya antara lain ketidaksetaraan gender dan pemahaman keliru
Psikologi kepribadian membahas tentang berbagai definisi dan teori kepribadian. Kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan serta berkembang sejak dini. Ada berbagai pendekatan dalam memahami kepribadian seseorang seperti berdasarkan konstitusi tubuh, temperamen, dan teori-teori psikologis.
1) Kenakalan remaja meliputi perilaku yang melanggar norma hukum yang dilakukan remaja dan merugikan dirinya dan orang lain.
2) Kenakalan remaja disebabkan oleh faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti keluarga, teman, dan lingkungan yang kurang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang batas usia remaja menurut beberapa ahli. Umumnya remaja didefinisikan berusia antara 12-21 tahun, meliputi masa pubertas dan pra-pubertas. Dokumen ini juga membahas ciri-ciri remaja, tugas perkembangannya, teori-teori perkembangan remaja, serta pandangan tentang kontinuitas dan diskontinuitas perkembangan pada masa remaja.
Dokumen tersebut membahas dampak psikologis kekerasan dan penyimpangan seksual. Kekerasan seksual umumnya terjadi di lingkungan pribadi oleh anggota keluarga dan menyebabkan berbagai trauma seperti gangguan stres pasca trauma, perasaan tidak berdaya, dan stigmatisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis penyimpangan seksual dan upaya pencegahan serta penanganannya.
Psikologi sosial - interpersonal attractionBagus Aji
油
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik antarpersonal antara individu. Beberapa faktor yang disebutkan adalah karakteristik individu seperti self-esteem dan kebutuhan sosial, karakteristik lawan jenis seperti daya tarik fisik, kecocokan antara individu dan lawan jenis, serta pengaruh situasi seperti kedekatan dan keterbiasaan."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, jenis, dan penyebabnya. Remaja sedang mencari identitas diri sehingga rawan melakukan kesalahan yang dapat menimbulkan kenakalan. Faktor internal dan eksternal seperti keluarga dan lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya kenakalan pada remaja.
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
油
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Mustofa Hidayat
油
Dokumen tersebut membahas tentang pacaran yang sehat dan tidak sehat pada remaja. Pacaran sehat ditandai dengan saling menghormati privasi, terbuka, dan mengendalikan emosi, serta tidak melanggar norma sosial. Sebaliknya, pacaran yang tidak sehat ditandai dengan posesif, intimidasi seksual, dan kekerasan fisik/verbal. Dokumen ini menyarankan remaja untuk mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat dan memperkenalkan pac
Dokumen tersebut membahas mengenai seks bebas dan dampaknya, termasuk penyebab dan pencegahannya. Seks bebas dapat berakibat buruk seperti kehamilan dan penyakit menular seksual pada remaja. Faktor penyebabnya antara lain pengaruh lingkungan, teman sebaya, dan ketidakhadiran orang tua. Pencegahannya meliputi penguatan iman agama, menjauhi pergaulan bebas, serta mengisi waktu
Makalah ini membahas seks bebas di kalangan remaja dan peranan guru BK dalam mencegahnya. Seks bebas di kalangan remaja semakin marak karena faktor peer pressure, kurangnya pendidikan seks, dan perhatian orang tua. Guru BK berperan penting dalam memberikan konseling dan pendidikan seks yang tepat guna mencegah dampak buruk seperti penyakit menular dan kehamilan di luar nikah.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap residivisme di kalangan pelaku juvana, termasuk faktor internal seperti lemahnya jati diri, faktor keluarga, dan faktor eksternal seperti tekanan dari teman sebaya, sosio-ekonomi, dan media. Dokumen tersebut juga membahas peranan penting keluarga dan masyarakat dalam mendidik dan mendukung remaja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Masalah pembuangan bayi di Malaysia semakin serius dengan kes-kes yang dilaporkan meningkat dari tahun ke tahun, terutamanya akibat hubungan seks bebas dan kehamilan di luar nikah antara remaja. Faktor-faktor seperti pengaruh rakan sebaya, media massa, dan keluarga yang kurang memberi perhatian turut menyumbang kepada masalah ini.
Terdapat perbedaan peran gender dalam pengelolaan sumber daya alam karet antara perempuan dan laki-laki di Desa Hanua dan Desa Ramang akibat stereotip budaya. Perempuan lebih banyak dianggap membantu meningkatkan penghasilan keluarga, sementara tugas utama adalah mengurus rumah tangga. Sedangkan bagi laki-laki dianggap sebagai pekerjaan utama. Akses perempuan terhadap pengambilan keputusan dan pengelolaan
Lampiran dokumen ini berisi tentang tim peneliti dan jadwal pelaksanaan penelitian tentang peran gender petani penyadap karet. Terdapat informasi mengenai ketua peneliti, anggota peneliti, dan tenaga laboran beserta identitas dan tanggung jawab masing-masing. Jadwal pelaksanaan penelitian meliputi persiapan, pemilihan informan, wawancara, tabulasi data, hingga publikasi hasil penelitian. Lampiran juga berisi daftar pertanyaan k
Laporan penelitian ini menganalisis peran petani penyadap karet perempuan dan laki-laki dalam pengelolaan sumber daya alam di dua desa di Kalimantan Tengah dengan menggunakan pendekatan gender. Penelitian ini dilakukan oleh tiga dosen Universitas Palangka Raya dan didanai oleh universitas tersebut.
Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan untuk mengumpulkan informasi mengenai peran gender petani penyadap karet di Kalimantan. Terdapat pertanyaan mengenai data pribadi, profil aktivitas, akses dan kontrol sumber daya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. Informasi ini akan digunakan untuk melakukan analisis SWOT dan siklus program guna mengidentifikasi upaya perbaikan yang dibutuh
Paragraf pertama menjelaskan tentang peran gender dalam masyarakat dan bagaimana peran tersebut dibentuk oleh norma sosial dan budaya. Paragraf berikutnya menjelaskan tentang pembedaan peran gender dalam aktivitas domestik dan publik serta bagaimana hal itu memicu ketidakadilan gender terhadap perempuan. Paragraf terakhir menyimpulkan bahwa meskipun peran gender dapat berubah, perubahan tersebut sulit dilakukan karena diang
Lampiran dokumen ini berisi tentang tim peneliti dan jadwal pelaksanaan penelitian tentang peran gender petani penyadap karet. Terdapat informasi mengenai nama, jenis kelamin, pendidikan, dan tanggung jawab masing-masing anggota tim serta jadwal lima tahapan penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2012.
Terdapat perbedaan peran gender dalam pengelolaan sumber daya alam karet antara laki-laki dan perempuan di Desa Hanua dan Desa Ramang. Perempuan lebih banyak dianggap membantu meningkatkan penghasilan keluarga, sementara tugas utama adalah mengurus rumah tangga. Sedangkan bagi laki-laki dianggap sebagai pekerjaan utama. Akses perempuan terhadap pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan keluarga memil
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi sebagai proses belajar sepanjang hidup melalui berbagai agen sosialisasi. Sosialisasi membentuk kepribadian seseorang melalui tahapan-tahapan perkembangan menurut teori-teori seperti Erikson dan Henslin. Proses sosialisasi terjadi secara terencana maupun tidak terencana oleh berbagai lembaga seperti keluarga, sekolah, lingkungan, dan media untuk memb
2. FUNGSI UTAMA SOSIALISASI
Anak manusia baru bisa bertahan hidup jika ia
dipelihara dalam sebuah keluarga dan disosialisasi
dengan cukup mengenai cara bertahan hidup dan
meningkatkan kualitasnya.
Seorang anak yang lahir sekedar karena dorongan
seksual semata, tanpa adanya ikatan sosial akan
menyebabkan status anak tanpa keluarga.
Persoalan status perkawinan juga menyebabkan
pola atau pengaturan terhadap pengabsahan siapa
berhak menikah dengan siapa?
3. KEABSAHAN DAN KEWAJIBAN
PERAN
Penempatan sosial seorang anak menentukan
kewajiban peran orang dewasa, karena anak
adalah simbol berbagai macam hubungan peran
penting orang tua, misalnya kemesraan orang tua.
Jika anak tidak memiliki ayah atau ibu yang sah,
maka akan menimbulkan kekacauan peran dan
kewajiban tersebut. Karena berkaitan dengan
ikatan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
orang tua atas anaknya.
4. Itu sebabnya senggama sebelum pernikahan itu
dianggap jelek, karena akan berdampak pada
status perkawinan dan juga status anak nantinya.
Meskipun adan budaya yang memperbolehkan
hubungan seks sebelum pernikahan, tapi mereka
juga tidak setuju ada anak yang dilahirkan di luar
ikatan pernikahan.
Selanjutnya, pengasuhan yang dilakukan oleh ibu
dianggap lebih pantas, karena ia yang
menggandung. Laki-laki terkesan aneh, jika
terlihat dalam pengasuhan (pandangan budaya)
5. Keabsahan dan ketidakabsahan status anak juga
berkaitan dengan garis keturunan, misalnya
pembawa nama marga dan hak waris.
Ketidakabsahan status anak, juga menyebabkan
anak tidak bersosialisasi secara normal dengan
lingkungannya bahkan akan mengalami
penderitaan psikologis yang berat, misalnya di
tuduh anak haram (celaan sosial)
6. Norma Sosial dan Jenis Ketidakabsahan
5 jenis ketidakabsahan kelahiran:
1. Anak baru dianggap sah jika ia dilahirkan setelah
pernikahan.
2. Melarang adanya hubungan perzinahan, bagi
mereka yang sudah memiliki pasangan resmi.
3. Hubungan incest merupakan hubungan yang
sangat di larang.
4. Larangan umum, hubungan pernikahan beda
kasta
5. Larangan pernikahan bagi mereka yang hidup
pertarak, seperti pastor.
7. Jenis ketidakabsahan/penyimpangan:
Hidup bersama atas dasar suka sama suka
Pergundikan dimana telah melembaga (geisha di
Jepang)
Melahirkan anak pada masa pacaran atau
pertunangan
Perselingkuhan
Incest
Kehidupan bersama dengan wanita dari kasta
lebih tinggi atau lebih tua.
8. Norma sosial lainnya yang agak berat adalah pada
perkawinan yang tidak memiliki anak, pada
kebudayaan tertentu dapat menyebabkan celaan
sosial.
Anak yang lahir dari orang tua yang berbeda strata
sosial juga akan menyebabkan masalah dalam
pemeliharaan, pengakuan dan hak ekonomi.
Dalam hubungan yang tidak disetujui akan terjadi
penelantaran, tetapi pada yang disetujui akan
mendapat keuntungan ekonomi tertentu.
9. Pengawasan terhadap ketidakabsahan
Setiap perilaku yang dianggap menyimpang, selalu
akan mengalami kontrol sosial dari masyarakat,
maka dalam hal ini diperlukan penguasaan diri
dari individu. Misalnya keluarga atau temantemannya mengingatkan individu untuk tidak
berbuat penyimpangan.
Dalam kebudayaan lama, kontrol terhadap
penyimpangan seksual ditandakan dengan
pembatasan ruang gerak para gadis dalam
perjumpaannya dengan lawan jenis (dipingit).
10. Dalam kebudayaan baru, maka kontrol terhadap
kebebasan menjadi agak longgar, seiring
ditemukannya alat kontrasepsi. Akibatnya banyak
dijumpai fakta pasangan tinggal serumah atas
dasar suka sama suka.
Perjodohan juga dianggap sebagai salah satu
bentuk pengawasan terhadap pernikahan. Supaya
pernikahan itu disetujui oleh keluarga besar.
Lembaga keagamaan merupakan alat kontrol juga
terhadap hubungan seksual dan perkawinan.
Walaupun ada banyak kasus, lembaga keagamaan
digunakan setelah kehamilan terjadi.
11. Konsep kesucian dianggap sebagai salah satu alat
kontrol dalam keabsahan perkawinan. Sayangnya
ini hanya berlaku pada perempuan saja dan tidak
pada laki-laki, karena berkaitan dengan fakta
biologis manusia. Walaupun sekarang sudah
mengalami banyak pergeseran dari fisik ke
psikologis.
Dalam kondisi masyarakat tertentu kadang
kontrol sosial tidak dapat dilakukan, sehingga
banyak hubungan seksual dan kelahiran dalam
ketidakabsahan. Misalnya daerah perang atau
eksploitasi asing atau kawin kontak.
12. PENUTUP
Masalah keabsahan dan ketidakabsahan
merupakan persoalan sosial dan budaya yang
berkaitan dengan hubungan pernikahan dan
status sosial anak.
Sedapat mungkin masyarakat menghidari
ketidakabsahan dengan melakukan kontrol atau
pengawasan terhadap perilaku individu atau
kelompok sosial tertentu.