Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis nematoda usus, yaitu:
1. Trichinella spiralis atau cacing gelang, yang menyebabkan trikinosis.
2. Enterobius vermicularis atau cacing pin, yang menyebabkan enterobiasis.
3. Strongyloides stercoralis atau cacing benang, yang menyebabkan strongyloidiasis.
4. Larva migrans kulit, yang disebabkan oleh invasi larva cacing tambang ke kulit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Monkeypox (MPX) adalah penyakit virus yang langka yang menyerupai cacar. MPX berasal dari Afrika dan menginfeksi manusia melalui kontak dengan hewan liar seperti monyet dan tikus. Gejalanya meliputi demam, ruam di wajah dan tangan, dan limfadenopati. Diagnosis membutuhkan tes laboratorium. Pencegahannya meliputi menghindari kontak dengan hewan liar dan isolasi pasien.
1. Dokumen tersebut membahas tentang filariasis yang disebabkan oleh parasit Wuchereria bancrofti yang menginfeksi manusia. Parasit ini ditularkan melalui vektor nyamuk seperti Culex quinquefasciatus.
2. Gejala klinis dari filariasis bancrofti antara lain bengkak pada tungkai dan kaki serta demam yang naik turun. Pemeriksaan fisik pasien menunjukkan edema pada tungkai kiri.
3. Ber
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis dengan gejala klasik berupa demam yang datang bergilir setiap hari. Pencegahan dan pengobatan malaria dapat dilakukan secara komunitas maupun individu dengan menghindari kontak nyamuk, menggunakan kelambu yang diobati insektisida, s
Dokumen tersebut membahas tentang limfadenitis tuberkulosis, yang merupakan salah satu manifestasi ekstraparu dari tuberculosis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis pada kelenjar getah bening dan gejalanya berupa pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri."
Penyakit kaki gajah (filariasis) disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga pembesaran anggota gerak seperti kaki, lengan, dan alat kelamin. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan mikrofilaria di darah dan pengobatan bertujuan membasmi parasit dengan obat antihelmintik.
Dokumen tersebut membahas tentang entomologi, ilmu yang mempelajari vektor, penyakit, dan siklus hidup serangga. Ia menjelaskan peran serangga sebagai vektor penularan penyakit protozoa, cacing, virus, bakteri, serta parasit dan toksin yang disebabkannya. Juga dibahas tentang morfologi nyamuk vektor malaria dan filariasis serta epidemiologi dan pengendalian penyakit-penyakit tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Monkeypox (MPX) adalah penyakit virus yang langka yang menyerupai cacar. MPX berasal dari Afrika dan menginfeksi manusia melalui kontak dengan hewan liar seperti monyet dan tikus. Gejalanya meliputi demam, ruam di wajah dan tangan, dan limfadenopati. Diagnosis membutuhkan tes laboratorium. Pencegahannya meliputi menghindari kontak dengan hewan liar dan isolasi pasien.
1. Dokumen tersebut membahas tentang filariasis yang disebabkan oleh parasit Wuchereria bancrofti yang menginfeksi manusia. Parasit ini ditularkan melalui vektor nyamuk seperti Culex quinquefasciatus.
2. Gejala klinis dari filariasis bancrofti antara lain bengkak pada tungkai dan kaki serta demam yang naik turun. Pemeriksaan fisik pasien menunjukkan edema pada tungkai kiri.
3. Ber
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis dengan gejala klasik berupa demam yang datang bergilir setiap hari. Pencegahan dan pengobatan malaria dapat dilakukan secara komunitas maupun individu dengan menghindari kontak nyamuk, menggunakan kelambu yang diobati insektisida, s
Dokumen tersebut membahas tentang limfadenitis tuberkulosis, yang merupakan salah satu manifestasi ekstraparu dari tuberculosis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis pada kelenjar getah bening dan gejalanya berupa pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri."
Penyakit kaki gajah (filariasis) disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga pembesaran anggota gerak seperti kaki, lengan, dan alat kelamin. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan mikrofilaria di darah dan pengobatan bertujuan membasmi parasit dengan obat antihelmintik.
Dokumen tersebut membahas tentang entomologi, ilmu yang mempelajari vektor, penyakit, dan siklus hidup serangga. Ia menjelaskan peran serangga sebagai vektor penularan penyakit protozoa, cacing, virus, bakteri, serta parasit dan toksin yang disebabkannya. Juga dibahas tentang morfologi nyamuk vektor malaria dan filariasis serta epidemiologi dan pengendalian penyakit-penyakit tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
6. Soil Transmitted Helminth
A.lumbricoides T.trichiura Cacing
tambang
S.stercoralis
Hospes: Manusia
Penyakit : askariasis
Hospes : Manusia
Penyakit : trikuriasis
Hospes : Manusia
Penyakit :
nekatoriasis dan
ankilostomiasis
Hospes :Manusia
Hospes reservoir :
anjing dan primata.
Distribusi geografis :
Kosmopolit
Di Indonesia
prevalensinya
60 90 %
Distribusi Geografis:
kosmopolit
Distribusi Geografis:
Daerah katulistiwa,
pertambangan dan
perkebunan.
Prevalensi di
Indonesia sekitar
40%
8. Patologi dan gejala klinis
A.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis
Larva pd paru-paru
sindroma Loeffler.
Cacing dewasa:
Gangguan usus ringan
Infeksi berat : malabsorbsi
yang memperberat
malnutrisi
Ileus
Infeksi ektopik ke empedu,
appendix atau bronkus.
Infeksi ringan : tanpa
gejala
Infeksi berat :
Ditemukan cacing di
seluruh colon dan rektum
Prolapsus rekti
Sindroma disentri anemia.
Stadium larva : Pada kulit
ground itch
Pada paru pneumonitis
ringan
Stadium dewasa:
Tergantung:
a) spesies dan jumlah
cacing
b) keadaan gizi (Fe dan
protein.
Anemia hipokrom
mikrositer
N. americanus 0,005
0,1 cc / hari
A. duodenale 0,08
0,34 cc/hari
Larva menembus kulit
creeping urticarial eruption,
serpiginous yang disebut
larva currens
Cacing dewasa Ringan
tanpa gejala
Sedang gejala
gastrointestinal.
Pada hyperinfeksi cacing
dewasa dapat ditemukan di
seluruh traktus digestivus dan
larvanya dapat ditemukan di
berbagai alat dalam (paru,
hati, ktg. empedu)---
disseminata
(imunocompromise)
Pada pemeriksaan darah
eosinofilia/ hipereosinofilia.
Infeksi berat Kematian
9. Diagnosis
A.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis
Menemukan telur
dalam tinja
Pada
pemeriksaan
langsung
Pada
pemeriksaan
konsentrasi
Menemukan telur
dalam tinja
Menemukan telur
dalam tinja segar
Diagnosa spesies
biakan tinja
Harada Mori
Menemukan larva
rhabditiform dalam
tinja segar, teknik
sedimentasi atau
dalam biakan atau
dalam aspirasi
duodenum.
Biakan tinja selama
sekurang-
kurangnya 2x24
jam menghasilkan
larva filariform dan
cacing dewasa
hidup bebas.
11. Epidemiologi Soil Transmitted Helminths
Pola penyebaran hampir sama
antara :
A. lumbricoides dan T. trichiura
Cacing tambang dan S. stercoralis
Prevalensi :
A. lumbricoides : 70-90%
T. trichiura : 83 91%
C. tambang : 30 50%
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya
prevalensi :
Usia :
Golongan rawan : anak balita
Termuda :
Infeksi Ascaris : 16 minggu
Infeksi Trichuris : 41 minggu
Lingkungan :
A. lumbricoides dan Trichuris tanah liat
C. tambang dan S.stercoralis tanah gembur
berpasir.
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
1. Memutuskan rantai daur hidup dengan cara: ( Berdefekasi di kakus, Menjaga
kebersihan , Pengobatan masal )
2. Penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan.
12. Non soil transmitted helminth
Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)
o Hospes : Manusia
o Penyakit : Enterobiasis
o Penyebaran Geografik :
Kosmopolit
daerah dingin > daerah panas
Ditunjang oleh hubungan erat antar
manusia satu dengan yang lain
Morfologi dan Daur Hidup
Cacing dewasa:
Pada ujung anterior ada cephalic alae
Cacing betina : 8-13 mm x 0,4 mm
o Ekor panjang dan runcing
o Uterus penuh dengan telur
o yg gravid mengandung 11.000-15.000 telur
o Migrasi ke daerah perianal untuk bertelur, lalu
mati.
Cacing jantan : 2-5 mm
o Ekor melingkar
o Mati setelah kopulasi
Cara infeksi :
o tertelan telur matang
o retroinfeksi
o utoinfeksi
Waktu untuk daur
hidup kira-kira 2
minggu sampai 2 bulan
13. Daur hidup E. vermicularis
Gejala klinis utama :
o pruritus ani/vagina
Diagnosis
o Menemukan telur dengan anal swab
o Menemukan cacing dewasa yang keluar
anus.
Patologi dan gejala klin
Epidemiologi
Penyebaran lebih luas daripada cacing lain
Penularan terjadi antar keluarga dan
kelompok dalam satu lingkungan yang sama
Penularan dipengaruhi oleh :
Penularan dari tangan ke mulut
Debu
Retrofeksi melalui anus
14. Trichinella spiralis
Hospes : Manusia, binatang. (babi,
tikus, beruang, kucing, anjing, babi
hutan)
Penyakit : trikinosis=
trikinelosis=trikiniasis
Penyebaran : kosmopolit, jarang di
negeri mayoritas muslim.
Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa halus seperti rambut
Hidup dalam mukosa usus halus
Cacing betina panjang 3-4 mm,
o Vivipar
o Menghasilkan 1500 ekor larva.
cacing jantan 1,5 mm.
Cara infeksi : makan daging babi mentah/kurang matang yang
mengandung kista berisi larva
Patologi dan gejala klinis
Tergantung beratnya infeksi oleh stadium dewasa dan stadium larva.
Cacing dewasa gejala usus 1-2 hari sesudah infeksi
Larva di otot 7-28 hari sesudah infeksi membentuk nurse cell -larva complex nyeri otot(myalgia) dan
radang otot(myositis) disertai eosinofilia, demam dan hipereosinofilia.
Gejala oleh larva tergantung alat tubuh yang dihinggapi.
Infeksi berat (賊 5.000 larva/kg bb) dapat menimbulkan kemati- an dalam waktu 2-3 minggu.
15. Diagnosis
Diagnosis klinis
Diagnosis laboratorium
Menemukan nurse cell-larva
complex dalam biopsi otot
Tes kulit dgn antigen larva
Trichinella (+) pada minggu ke
3 atau ke 4.
Deteksi DNA spesifik
Trichinella dgn PCR.
Tes serologi lain.
Pengobatan
Simtomatis
Spesifik tiabendazol 25
mg/kg bb 2 x sehari selama
5-7 hari.
Epidemiologi
Babi dan tikus memelihara infeksi
di alam
Home made sausage
babi tikus
garbage
manusia
17. 1.Wuchereria bancrofti
Hospes : Manusia
Penyakit : wukereriasis = filariasis bankrofti
Penyebaran Geografik:
Daerah iklim tropis seluruh dunia
Habitat dalam saluran dan kelenjar limfe Bentuk halus
seperti benang putih susu Cacing betina vivipar
mikrofilaria
Mikrofilaria hidup dalam darah.
Mempunyai periodisitas nokturna
Di Pasifik subperiodik diurna
Di Muang Thai subperiodik nokturna
Morfologi
19. Patologi dan gejala klinis
Cacing dewasa :
Stadium akut : limfadenitis dan
limfangitis retrograd, funikulitis,
epididimitis dan orkitis
Stadium kronis : hidrokel,
limfedema dan elefantiasis
seluruh tungkai, seluruh lengan,
dan alat kelamin, kadang-kadang
kiluria.
Diagnosis
Gejala klinis
Laboratorium :
Parasitologi :
Menemukan mikrofilaria dalam darah tepi , cairan hidrokel
aatau cairan kiluria
Diferensiasi spesies dan stadium filaria dgn pelacak DNA
Radiodiagnosis:
USG pada skrotum
Limfosintigrafi
Imunologi
ELISA
Immunochromatographic test (ICT)
Pengobatan
Dietil karbamazin (DEC) 6mg/kg
bb/hari selama 12 hari
Obat lain : ivermektin
Efek samping obat:
Farmakologis : tergantung dosis
Respons dari hospes : tergantung
jumlah parasit
Epidemiologi
Di Indonesia:
di daerah pedesaan > perkotaan
Kelompok usia produktif
Berpenghasilan rendah
20. 2.Brugia malayi dan Brugia timori
Hospes :
Brugia malayi :
Manusia
Binatang : kucing, kera,
Brugia timori : Manusia
Penyakit : filariasis malayi dan filariasis timori filariasis
brugia
Penyebaran geografis:
Brugia malayi : Asia
Brugia timori : Indonesia Timur( NTT,Timor
Lorosae)
B. malayi
B. timori
Vektor :
B. malayi periodik : An. barbirostris
B. malayi subperiodik : Mansonia spp.
B. timori : An. barbirostris
Cara infeksi : gigitan nyamuk vektor yang mengandung
larva filaria stadium III.
21. Morfologi dan Daur hidup
Habitat : saluran dan kelenjar limfe
Halus seperti benang putih susu
Cacing dewasa :
B. malayi : 55 mm x 0,16 mm
22-23 x 0,09 mm
B. timori : 21-39 mm x 0,1 mm
13-23 mm x 0,08
Mikrofilaria :
bersarung,
ukuran :
200-260 袖 x 8 袖(B. malayi) dan
280 - 310 袖 x 7 袖(B. timori)
Periodisitas :
B. malayi nokturna, subperiodik
nokturna atau non periodik
B. timori : periodik nokturna
Siklus hisup B.
malayi & B.timori
22. Patologi dan gejala klinis
filariasis malayi = filariasis timori
Stadium akut :
serangan demam dan radang saluran dan kel.
limfe hilang timbul beru-lang kali.
Limfadenitis kel. limfe inguinal unilateral
Limfangitis retrograd
Peradangan tampak sebagai garis merah yang
menjalar kebawah
Menahun : elefantiasis hanya mengenai tungkai
bawah bawah lutut atau lengan bawah bawah
siku.
Elephantiasis yang
disebabkan oleh B.malayi
23. Diagnosis
Gejala klinis
Diagnosis parasitologi = filariasis
bankrofti
Radiodiagnosis umumnya tidak
dilakukan
Diagnosis Imunologi belum dapat
dilakukan
DEC dgn dosis 5 mg /kg.bb selama 10 hari
Efek samping obat jauh lebih berat daripada filariasis bankrofti
Untuk pengobatan masal : dosis rendah jangka panjang(100 mg /minggu selama 40 minggu) atau
garam DEC 0,2-0,4% selama 9-12 bln.
Pengobatan
Epidemiologi
Hanya terdapat di daerah pedesaan
B. malayi yang hanya pada manusia
dan B. timori di daerah persawahan
B. malayi manusia dan binatang di
pinggir pantai atau aliran sungai,
rawa-rawa.
Peneyebaran bersifat fokal.
24. 3.Occult filariasis (tropical pulmonary
eosinophilia)
Occult filariasis ialah filariasis
limfatik yang disebabkan oleh penghancuran
mikrofilaria da-lam jumlah berlebihan oleh
sis-tem kekebalan penderita, akibat
hipersensitifitas terhadap anti-gen
mikrofilaria.
PENYEBARAN GEOGRAFIS
Indonesia, Singapura, Vietnam, Muangthai , Afrika
dan Curacao
Patologi dan gejala klinis
Gejala klinis:
Hipereosinofila
Peningkatan kadar Ig.E
Kelainan klinis menahun dgn
pembengkakan kel.limfe dan gejala
asma bronkial.
Patologi :
Benjolan-benjolan kecil warna kuning
kelabu berisi infiltrasi sel eosinofil
benda Meyers Kouwenaar.
Diagnosis
Gejala klinis
Hipereosinofilia
Peningkatan kadar Ig.E
Gambaran Rontgen paru
Menemukan benda Meyers Kouwenaar pada sediaan
biopsi
DEC 6 mg/kg bb/hari selama 2-3 minggu
Pengobatan
25. 4.Loa loa
o Hospes : Manusia
o Penyakit : loaiasis = Calabar swelling
(fugitive swelling)
o Penyebaran geografik : daerah katulistiwa
berhutan (rain forest) Afrika tropis bagian
Barat
Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa hidup dalam jaringan
subkutan
Mengeluarkan mikrofilaria yang beredar
dalam darah pada siang hari
Mikrofilaria bersarung, dapat ditemukan
dalam urin, sputum, kadang-kadang dalam
cairan sumsum tulang blakang
Vektor : lalat Chrysops
Patologi dan gejala klinik
Cacing dewasa dalam jaringan subkutan
dan mikrofilaria dalam darah tidak
menimbul-kan gejala
Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh
tubuh gangguan di konjungtiva mata
Kelainan khas calabar swelling atau
fugitive swelling
Bila masuk ke otak ensefalitis
Menemukan mikrofilaria dalam darah
yang diambil pada siang hari
Menemukan cacing dewasa dari
conjunctiva mata atau dalam jaringan
subkutan.
Diagnosis
26. DEC 2 mg/kg bb, 3 x sehari sesudah
makan selama 14 hari
Cacing dewasa pada mata dengan
operasi.
Daerah endemi adalah daerah lalat Chrysops
silacea dan C. dimidiata dgn tempat
perindukan di hutan berhujan dng kelembaban
tinggi
Epidemiologi
Pengobatan
27. 5.Onchocerca volvulus
Hospes : Manusia
Penyakit : onkosersiasis,river blindness,
blinding filariasis
Penyebaran : Afrika, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan
Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat
Bentuk seperti kawat putih, opalesen
dan transparan
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
dalam jar. subkutan migrasi ke kulit
Vektor : lalat Simulium
Patologi dan gejala klinik
Ada 2 tipe onkosersiasis
1. Tipe forest kelainan kulit lebih dominan
2. Tipe savanna kelainan mata yg dominan
Manifestasi utama berupa kelianan pada
kulit, sistem limfatik dan mata
Dua macam proses patologi:
Cacing dewasa dalam jaringan ikat
Mikrofilaria yg beredar menuju kulit
Kelainan oleh cacing dewasa disebut
onkoserkoma
Kelainan oleh mikrofilaria terutama menge-
nai mata gangguan serat-serat optik dan
retina
Bila menahun kebutaan
Kulit kehilangan elastisitas hanging groin
28. Diagnosis
Klinis
Parasitologik : menemukan
amikrofilaria atau cacing dewasa
dalam benjolan sub-kutan.
USG nodul
Pelacak DNA dgn teknik PCR dgn
pelacak ONCHO-150
Mazotti test
Ivermectin
Suramin
Pengobatan
Epidemiologi
Tempat perindukan vektor di
daerah pegunungan yang
mempunyai air sungai yang
deras
Kebutaan pada penduduk yang
berdekatan dgn aliran sungai
river blindness.