際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LEPRA
      Lepra adalah penyakit menular kronik yang
berkembang       lambat,    disebabkan     oleh
Mycobacterium leprae dan ditandai dengan
pembentukan        lesi  granulomatosa     atau
neurotropik pada kulit, selaput lendir, saraf,
tulang, dan organ-organ dalam.
Bentuk Lepra
 Bentuk Tuberkuloid (T) .
  Bentuk ini bersifat tidak menular dan agak mudah disembuhkan.
  Pasien tetap memiliki daya tangkis Imunologi. Lepra Tuberkuloid :
  dapson 100 mg 1x sehari, rifampisin 600 mg 1xsebulan selama 6
  bulan.
 Bentuk Lepromatosus (L).
  Bentuk ini bersifat sangat menular, sukar disembuhkan dan lama.
  Penularan bentuk Lopromatosus disebabkan kontak yang erat dan
  lama dan sistem tangkis dari pasien sudah tidak aktif lagi. Lepra
  Lepromatosus : dapson 100 mg 1xsehari, rifampisin 600 mg 1x
  sebulan dan klofazimin 50 mg 1x sehari + 300 mg 1x sebulan selama
  minimal 2 tahun dan maksimal 3 tahun.
 Bentuk T.L (Kombinasi bentuk tuberkuloid & Lepromatosus.
Tipe lepra
Ada dua tipe lepra yaitu :
 Tipe I (reaksi kebalikan = reversal)
  Menimbulkan exacerbasi mendadak dari luka-luka kulit dan syaraf
  yang meradang dan membengkak terutama terjadi pada bentuk
  border line dari LT dan LL. Penyebabnya adalah suatu reaksi imun
  seluler (oleh limfe-T) terhadap anti gen basil lepra.

 Tipe II (Erythema nodosum leprosum, ENL)
  Terjadi hanya pada LL sebagai reaksi imun humoral (dari antibody)
  terhadap anti gen basil lepra. Kompleks imun diendapkan pada
  endotel pembuluh dan syaraf kulit yang berakibat bertambahnya
  permeabilitas dindind pembuluh dan berkurangnya oksigen di
  jaringan. Gejalanya berupa demam tinggi, nodule dengan ruam
  merah dan radang syaraf.
Produksi Leprae
Mycobacterium leprae berproduksi di daerah-daerah yang
lebih dingin. Sebenarnya M.Leprae mempunyai
Patogenetas dan daya Invasif yang rendah, sebab
penderita yang mengandung kuman jauh lebih banyak
belum tentu memberikan gejala yang lebih berat,bahkan
dapat sebaliknya, ketidakseimbangan antara derajat infeksi
dan derajat penyakit, tidak lain disebabkan oleh sistem
imun yang berbeda yang mencegah timbulnya reaksi
Granuloma setempat dan menyeluruh yang dapat sembuh
sendiri /Progresif. Oleh karena itu penyakit kusta dapat
disebut penyakit Imunologik. Gejala-gejala klinisnya lebih
sebanding dengan tingkat reaksi selularnya daripada
intensitas infeksinya.
Gejala Klinis
Diagnosis penyakit kusta didasarkan pada gambaran
klinis, Bakterioskopis, Hispatologis, diantara ketiganya,
diagnosis secara klinislah yang terpenting yang paling
sederhana, hasil bakterioskopis memerlukan waktu
paling sedikit 15-30 menit, sedang Hispatologis
memerlukan 3-7 hari. Kalau masih memungkinkan,
baiknya juga dilakukan tes Lepromim (mitsuda) untuk
membantu penentuan tipe, yang hasilnya baru
diketahui setelah 3-4 minggu tidak cukup hanya sampai
diagnosis kusta saja, tetapi perlu ditentukan tipenya,
sebab penting untuk terapinya.
Penyakit Kusta pada Kulit
Penyakit kusta terutama bagi kelainan kulit yang masih
berupa                     Makula                     yang
Hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dan Eritematosa.
Kelainan kulit yang tanpa komplikasi pada penyakit
kusta dapat hanya berbentuk Makula saja, Infiltrat
saja, atau keduanya. Sebab penyakit kusta ini
mendapat julukan The Greatest Immitator pada ilmu
penyakit kulit. Penyakit kulit lain yang harus
diperhatikan sebagai diagnosis banding antara lain
adalah                                                     :
Dermatofitosis, Tinea, versikolor, Pitiriasisrosea, Pitirias
isalba,     dermatitis       seboroika,        Granuloma
Anulare, Xantomatosis, Skleroderma, Leukomia
Kutis, Tuberkolosis Kutis Verukosa, dan BirthMark.
Jenis dan Manifestasi Klinis
  Manifestasi klinis dari kusta sangat
  beragam, namun terutama mengenai
  kulit, saraf, dan membran mukosa penyakit ini
  dapat dikelompokkan lagi menjadi :
 kusta tuberkuloid (Inggris: paucibacillary),
 kusta lepromatosa (penyakit Hansen
  multibasiler), atau
 kusta multibasiler (borderline leprosy).
Penyebab
Mycobacterium leprae adalah penyebab dari
kusta. (Sebuah bakteri yang tahan asam) M.
leprae juga merupakan bakteri aerobik, gram
positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh
membran sel lilin yang merupakan ciri dari
spesies Mycobacterium. M. leprae belum
dapat dikultur pada laboratorium.
Patofisiologi
Mekanisme penularan yang tepat belum diketahui.
Beberapa hipotesis telah dikemukakan seperti adanya
kontak dekat dan penularan dari udara.Selain manusia,
hewan yang dapat tekena kusta adalah armadilo, simpanse,
dan monyet pemakan kepiting. Faktor ketidakcukupan gizi
juga diduga merupakan faktor penyebab Dua pintu keluar
dari M. leprae dari tubuh manusia diperkirakan adalah kulit
dan mukosa hidung. Telah dibuktikan bahwa kasus
lepromatosa menunjukkan adnaya sejumlah organisme di
dermis kulit. Bagaimanapun masih belum dapat dibuktikan
bahwa organisme tersebut dapat berpindah ke permukaan
kulit
Pintu masuk dari M. leprae ke tubuh manusia
masih menjadi tanda tanya. Saat ini
diperkirakan bahwa kulit dan saluran
pernapasan atas menjadi gerbang dari
masuknya bakteri saluran pernapasan adalah
rute yang paling dimungkinkan menjadi
gerbang masuknya bakteri, walaupun
demikian pendapat mengenai kulit belum
dapat disingkirkan
Pengobatan
 DOS (Diamino Difenil Sulfom )
  resistensi DOS ada dua,primer dan sekunder
 Protionamid etionamid
  Dosisnya 5-10 mg/kg berat badan setiap hari
 Dapson : diaminodifenilsulfon, DDS, suatu
  inhibitor folat sintetase.
 Klofazimin : lampren
 Rifampisin : Rifampin,Rifadin,Rimactane.
 Talidomida : softenon,synovir
Kelompok Berisiko
Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta
adalah yang tinggal di daerah endemik dengan
kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang
tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan
gizi yang buruk, dan adanya penyertaan
penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan
sistem imun. Pria memiliki tingkat terkena
kusta dua kali lebih tinggi dari wanita.
Lepra
MAKALAH
               FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI
                  PATOGENESIS LEPRA

                       Kelompok I

Vini Desista Sani   (066108002)   Pratiwi        (0661080 )
Lia Raini           (066108011)   Maria Ulfah (0661080 )
Mega Maulida        (066108016)   Septian Wisnu (0661080 )
Rani Novia J        (066108027)   Indra R        (066108059)
Eti Susanti         (066108028)   Elpriadi Laoli (0661080 )
Fauzia Rahmah       (066108029)   Ramiana S      (0661080 )
Ardiansyah          (066107051)   Dedi.D         (0661080 )
Arpiansyah          (066107066)   Kiki Astrianti (0661080 )
Heri Hermawan       (0661070 )    Anita Pramita (066108013)

More Related Content

What's hot (19)

Lepra osce
Lepra osceLepra osce
Lepra osce
Nova Sari
Mh atau kusta
Mh atau kustaMh atau kusta
Mh atau kusta
BastianDjiwenk
Makalah kusta
Makalah kustaMakalah kusta
Makalah kusta
nliyanaramli
Ayo cegah kusta
Ayo cegah kustaAyo cegah kusta
Ayo cegah kusta
ari panggulu
Presentasi SINOVIK
Presentasi SINOVIKPresentasi SINOVIK
Presentasi SINOVIK
rumah sakit kusta sumberglagah
LEPROSY
LEPROSYLEPROSY
LEPROSY
Muhammad Nasrullah
Kmb ( pakudin )
Kmb ( pakudin )Kmb ( pakudin )
Kmb ( pakudin )
Andi Anna Octaviana
kusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluargakusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluarga
nliyanaramli
Makalah Penyakit Menular Morbus Hansen
Makalah Penyakit Menular Morbus HansenMakalah Penyakit Menular Morbus Hansen
Makalah Penyakit Menular Morbus Hansen
Noveldy Pitna
Informasi tentang penyakit kusta
Informasi tentang penyakit kustaInformasi tentang penyakit kusta
Informasi tentang penyakit kusta
fawimuhammad
86646107 case-control
86646107 case-control86646107 case-control
86646107 case-control
homeworkping3
Micobacterium leprosy
Micobacterium leprosyMicobacterium leprosy
Micobacterium leprosy
Awe Wardani
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Askep dengan kasus Herpes zoster
Askep dengan kasus Herpes zosterAskep dengan kasus Herpes zoster
Askep dengan kasus Herpes zoster
ervinpramita
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
Septian Muna Barakati
Makalah Rabies
Makalah RabiesMakalah Rabies
Makalah Rabies
Noveldy Pitna

Similar to Lepra (20)

PENYULUHAN PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS GRESIK.pptx
PENYULUHAN PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS GRESIK.pptxPENYULUHAN PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS GRESIK.pptx
PENYULUHAN PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS GRESIK.pptx
Fani520886
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Ayyin Laste
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
Warnet Raha
POWERPOINT MATERI MATERI KUSTA (LEPRA).ppt
POWERPOINT MATERI MATERI KUSTA  (LEPRA).pptPOWERPOINT MATERI MATERI KUSTA  (LEPRA).ppt
POWERPOINT MATERI MATERI KUSTA (LEPRA).ppt
melia68
Lp eritroderma
Lp eritrodermaLp eritroderma
Lp eritroderma
Taranajmia Luthfitasari
Asuhan keperawatan pada pasien ekzema
Asuhan keperawatan pada pasien ekzemaAsuhan keperawatan pada pasien ekzema
Asuhan keperawatan pada pasien ekzema
Yie Sufyan
Ada kusta diantara kita 2
Ada kusta diantara kita 2Ada kusta diantara kita 2
Ada kusta diantara kita 2
Operator Warnet Vast Raha
LEPRA.pptx
LEPRA.pptxLEPRA.pptx
LEPRA.pptx
bila900349
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
Rachel Chiciod Chiciod
Refreshing
RefreshingRefreshing
Refreshing
fannydestiara
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
ar bi
Askep eritroderma
Askep eritrodermaAskep eritroderma
Askep eritroderma
Stiawan Akbar
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
Fransiska Oktafiani
penyakit pada kulit
penyakit pada kulitpenyakit pada kulit
penyakit pada kulit
Maranata Gultom
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kustaasuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
KEPKNHM
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataTugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Maranata Gultom
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
Septian Muna Barakati
79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak
William Tasidjawa
PENYULUHAN PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS GRESIK.pptx
PENYULUHAN PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS GRESIK.pptxPENYULUHAN PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS GRESIK.pptx
PENYULUHAN PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS GRESIK.pptx
Fani520886
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Ayyin Laste
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
Warnet Raha
POWERPOINT MATERI MATERI KUSTA (LEPRA).ppt
POWERPOINT MATERI MATERI KUSTA  (LEPRA).pptPOWERPOINT MATERI MATERI KUSTA  (LEPRA).ppt
POWERPOINT MATERI MATERI KUSTA (LEPRA).ppt
melia68
Asuhan keperawatan pada pasien ekzema
Asuhan keperawatan pada pasien ekzemaAsuhan keperawatan pada pasien ekzema
Asuhan keperawatan pada pasien ekzema
Yie Sufyan
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
ar bi
Askep eritroderma
Askep eritrodermaAskep eritroderma
Askep eritroderma
Stiawan Akbar
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kustaasuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
KEPKNHM
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataTugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Maranata Gultom
79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak
William Tasidjawa

Lepra

  • 1. LEPRA Lepra adalah penyakit menular kronik yang berkembang lambat, disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan ditandai dengan pembentukan lesi granulomatosa atau neurotropik pada kulit, selaput lendir, saraf, tulang, dan organ-organ dalam.
  • 2. Bentuk Lepra Bentuk Tuberkuloid (T) . Bentuk ini bersifat tidak menular dan agak mudah disembuhkan. Pasien tetap memiliki daya tangkis Imunologi. Lepra Tuberkuloid : dapson 100 mg 1x sehari, rifampisin 600 mg 1xsebulan selama 6 bulan. Bentuk Lepromatosus (L). Bentuk ini bersifat sangat menular, sukar disembuhkan dan lama. Penularan bentuk Lopromatosus disebabkan kontak yang erat dan lama dan sistem tangkis dari pasien sudah tidak aktif lagi. Lepra Lepromatosus : dapson 100 mg 1xsehari, rifampisin 600 mg 1x sebulan dan klofazimin 50 mg 1x sehari + 300 mg 1x sebulan selama minimal 2 tahun dan maksimal 3 tahun. Bentuk T.L (Kombinasi bentuk tuberkuloid & Lepromatosus.
  • 3. Tipe lepra Ada dua tipe lepra yaitu : Tipe I (reaksi kebalikan = reversal) Menimbulkan exacerbasi mendadak dari luka-luka kulit dan syaraf yang meradang dan membengkak terutama terjadi pada bentuk border line dari LT dan LL. Penyebabnya adalah suatu reaksi imun seluler (oleh limfe-T) terhadap anti gen basil lepra. Tipe II (Erythema nodosum leprosum, ENL) Terjadi hanya pada LL sebagai reaksi imun humoral (dari antibody) terhadap anti gen basil lepra. Kompleks imun diendapkan pada endotel pembuluh dan syaraf kulit yang berakibat bertambahnya permeabilitas dindind pembuluh dan berkurangnya oksigen di jaringan. Gejalanya berupa demam tinggi, nodule dengan ruam merah dan radang syaraf.
  • 4. Produksi Leprae Mycobacterium leprae berproduksi di daerah-daerah yang lebih dingin. Sebenarnya M.Leprae mempunyai Patogenetas dan daya Invasif yang rendah, sebab penderita yang mengandung kuman jauh lebih banyak belum tentu memberikan gejala yang lebih berat,bahkan dapat sebaliknya, ketidakseimbangan antara derajat infeksi dan derajat penyakit, tidak lain disebabkan oleh sistem imun yang berbeda yang mencegah timbulnya reaksi Granuloma setempat dan menyeluruh yang dapat sembuh sendiri /Progresif. Oleh karena itu penyakit kusta dapat disebut penyakit Imunologik. Gejala-gejala klinisnya lebih sebanding dengan tingkat reaksi selularnya daripada intensitas infeksinya.
  • 5. Gejala Klinis Diagnosis penyakit kusta didasarkan pada gambaran klinis, Bakterioskopis, Hispatologis, diantara ketiganya, diagnosis secara klinislah yang terpenting yang paling sederhana, hasil bakterioskopis memerlukan waktu paling sedikit 15-30 menit, sedang Hispatologis memerlukan 3-7 hari. Kalau masih memungkinkan, baiknya juga dilakukan tes Lepromim (mitsuda) untuk membantu penentuan tipe, yang hasilnya baru diketahui setelah 3-4 minggu tidak cukup hanya sampai diagnosis kusta saja, tetapi perlu ditentukan tipenya, sebab penting untuk terapinya.
  • 6. Penyakit Kusta pada Kulit Penyakit kusta terutama bagi kelainan kulit yang masih berupa Makula yang Hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dan Eritematosa. Kelainan kulit yang tanpa komplikasi pada penyakit kusta dapat hanya berbentuk Makula saja, Infiltrat saja, atau keduanya. Sebab penyakit kusta ini mendapat julukan The Greatest Immitator pada ilmu penyakit kulit. Penyakit kulit lain yang harus diperhatikan sebagai diagnosis banding antara lain adalah : Dermatofitosis, Tinea, versikolor, Pitiriasisrosea, Pitirias isalba, dermatitis seboroika, Granuloma Anulare, Xantomatosis, Skleroderma, Leukomia Kutis, Tuberkolosis Kutis Verukosa, dan BirthMark.
  • 7. Jenis dan Manifestasi Klinis Manifestasi klinis dari kusta sangat beragam, namun terutama mengenai kulit, saraf, dan membran mukosa penyakit ini dapat dikelompokkan lagi menjadi : kusta tuberkuloid (Inggris: paucibacillary), kusta lepromatosa (penyakit Hansen multibasiler), atau kusta multibasiler (borderline leprosy).
  • 8. Penyebab Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta. (Sebuah bakteri yang tahan asam) M. leprae juga merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium. M. leprae belum dapat dikultur pada laboratorium.
  • 9. Patofisiologi Mekanisme penularan yang tepat belum diketahui. Beberapa hipotesis telah dikemukakan seperti adanya kontak dekat dan penularan dari udara.Selain manusia, hewan yang dapat tekena kusta adalah armadilo, simpanse, dan monyet pemakan kepiting. Faktor ketidakcukupan gizi juga diduga merupakan faktor penyebab Dua pintu keluar dari M. leprae dari tubuh manusia diperkirakan adalah kulit dan mukosa hidung. Telah dibuktikan bahwa kasus lepromatosa menunjukkan adnaya sejumlah organisme di dermis kulit. Bagaimanapun masih belum dapat dibuktikan bahwa organisme tersebut dapat berpindah ke permukaan kulit
  • 10. Pintu masuk dari M. leprae ke tubuh manusia masih menjadi tanda tanya. Saat ini diperkirakan bahwa kulit dan saluran pernapasan atas menjadi gerbang dari masuknya bakteri saluran pernapasan adalah rute yang paling dimungkinkan menjadi gerbang masuknya bakteri, walaupun demikian pendapat mengenai kulit belum dapat disingkirkan
  • 11. Pengobatan DOS (Diamino Difenil Sulfom ) resistensi DOS ada dua,primer dan sekunder Protionamid etionamid Dosisnya 5-10 mg/kg berat badan setiap hari Dapson : diaminodifenilsulfon, DDS, suatu inhibitor folat sintetase. Klofazimin : lampren Rifampisin : Rifampin,Rifadin,Rimactane. Talidomida : softenon,synovir
  • 12. Kelompok Berisiko Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk, dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan sistem imun. Pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari wanita.
  • 14. MAKALAH FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI PATOGENESIS LEPRA Kelompok I Vini Desista Sani (066108002) Pratiwi (0661080 ) Lia Raini (066108011) Maria Ulfah (0661080 ) Mega Maulida (066108016) Septian Wisnu (0661080 ) Rani Novia J (066108027) Indra R (066108059) Eti Susanti (066108028) Elpriadi Laoli (0661080 ) Fauzia Rahmah (066108029) Ramiana S (0661080 ) Ardiansyah (066107051) Dedi.D (0661080 ) Arpiansyah (066107066) Kiki Astrianti (0661080 ) Heri Hermawan (0661070 ) Anita Pramita (066108013)