433494047-KD-3-1-Menerapkan-K3LH-Disesuaikan-Dengan-Lingkungan-Kerja.pptx
- 1. KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR Kelas X TKJ SMK N 1 Pusomaen
- 2. KOMPETENSI DASAR 3.1 Menerapkan K3LH Disesuaikan dengan Lingkungan Kerja. 4.1 Melaksanakan K3LH di lingkungan kerja.
- 3. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menyebutkan apa saja K3LH yang sesuai dengan lingkungan kerja di bidang komputer dengan benar. 2. Siswa mampu melaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja sehari-hari dengan baik.
- 4. Setiap pekerjaan yang dilakukan tentunya memiliki sasaran kerja, jadwal pengerjaan, standar operasional, dan resiko akibat pekerjaan tersebut. Contoh: - Proyek pembangunan rumah oleh kontraktor memiliki sasaran utama membangun rumah dua lantai dengan jadwal pengerjaan Juli Agustus 2019 - Pekerjaan rumah tersebut memiliki standard operasional. (Wajib menggunakan helm setiap pekerja, sepatu boots) karena memiliki resiko yang cukup tinggi, seperti terjatuh dari tangga, tertimpa material, tersengat listrik hingga terpeleset. A. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- 5. Keselamatan dari setiap pekerja harus diperhatikan sesuai dengan aturan. Keselamatan memiliki kata dasar SELAMAT , yang artinya mencakup kondisi seseorang terhindar dari bahaya dengan tujuan meminimalkan terjadinya kecelakaan yang menyebabkan sakit, cacat atau kematian. Kesehatan Kerja mencakup kondisi fisik (jasmani), psikologis (mental/rohani), serta hubungan sosial para pekerja yang dinyatakan dalam taraf normal dan baik. Tujuan utama dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah menciptakan kondisi kerja yang dapat menjamin tenaga kerja dapat bekerja dalam lingkungan yagn aman dan sehat.
- 6. Pengaturan tentang kesehatan telah ditetapkan dan dijelaskan dalam UU No. 23 Tahun 1992 bahwa kesehatan seseorang meliputi beberapa aspek sebagai berikut: 1. Kesehatan Secara Jasmani a. Tidak sedang dalam kondisi sakit atau memiliki riwayat penyakit yang dapat menghalangi aktivitasnya dalam pekerjaan rutin. b. Mampu beraktivitas dengan baik seperti makan, minum, berjalan berbicara, berpikir, memahami aturan yang ada pada SOP, dan bekerja ketika dalam area kerja. c. Mampu memahami dan dapat menggunakan pakaian kerja dan alat keselamatan kerja sesuai SOP.
- 7. 2. Kesehatan Secara Rohani a. Tidak lupa ingatan (gila) b. Memiliki tanggung jawab dan kesadaran utuh tentang diri pribadi dan lingkungan masyarakatnya. c. Dapat berpikir dengan baik ketika mengerjakan sesuatu pekerjaan. d. Mampu mengatu tingkat emosi dalam pergaulan dengan sesame. e. Memiliki kepercayaan serta melakukan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinannya.
- 8. 3. Kesehatan dalam aspek ekonomi dapat dilihat jika seseorang memiliki pekerjaan produktif yang dapat menghasilkan nafkah untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya. 4. Kesehatan dalam hubungan social a. Tidak berkata-kata kasar yang dapat menimbulkan pertengkaran dan perselisihan antar tenaga kerja. b. Dapat bergaul dan bersosialisasi dalam hubungan kemasyarakatan.
- 9. Menurut UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 2 Ayat 1, memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut: 1. Melindungi tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat kesalahan sikap kerja maupun lingkungan kerjanya. 2. Memperhatikan dan menjamin kondisi kesehatan tenaga kerja dalam proses pekerjaannya untuk memperoleh hasil yang baik. 3. Menghindari dan menurunkan tingkat probabilitas presentase kecelakaan dan kematian di area kerja. 4. Melindungi pekerja dari penyakit yang ditimbulkan akibat kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat maupun tertularnya penyakit dari tenaga kerja lainnya. 5. Memberikan pengarahan, pembinaan dalam rangka meningkatkan kesehatan fisik maupun mental para pekerja. 6. Terjagannya setiap aset perusahaan dari kecelakan dan kelalaian yang menyebabkan kerugian. 7. Ikut berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.
- 10. Kecelakaan kerja akibat kelalaian pekerja atau dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak nyaman dan aman. Hal-hal yang ditimbulkan berupa tenaga kerja sakit dan menimbulkan kerugian. Kerugian dapat dibedakan menjadi dua jenis: 1. Kerugian di sektor ekonomi. a. Alat, bahan, mesin, ruangan yang menjadi rusak atau tidak berfungsi sebagai mana mestinya. b. Pengusaha atau pekerja harus mengeluarkan biaya untuk pengobatan dan perawatan. c. Menurunnya tingkat kualitas dan jumlah hasil produksi. d. Berkurangnya tenaga kerja akibat kecelakaan. 2. Kerugian di bidang nonekonomi a. Kerugian waktu bagi korban yang diharuskan istirahat di rumah, yaitu tidak dapat bekerja. b. Kerugian tidak dapat beraktivitas seperti hari-hari biasa.
- 11. SMK sebagai sebuah sekolah kejuruan yang cenderung melakukan praktik dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajarannya WAJIB menerapkan K3LH pada kegiatan belajar mengajar. Ada 3 aspek yang harus diperhatikan: 1. Aspek Pekerjaan atau Praktikum Faktor utama yang harus diperhatikan adalah jenis dan karakteristik pekerjaan yang dijalankan oleh siswa dan guru ketika melakukan praktik. Contoh, Memasang dan pointing antena wireless, harus dibuat aturan baku yang dapat di jadikan SOP sebagai acuan dalam melakukan pekerjaan. Tujuannya menghindari terjadi kecelakaan, menjaga kualitas hasil pekerjaan dan meningkatkan produktivitas hasil pekerjaan. B. K3LH Di Lingkungan Sekolah
- 12. 2. Aspek Siswa dan Guru Kesehatan menjadi nilai penting yang harus diperhatikan sebelum memulai sebuah aktivitas. Jika kesehatan siswa atau guru tidak dalam kondisi baik kecelakaan menjadi rentan. Siswa dan guru mempunyai perang dan tanggung jawab: a. Memahami dan melaksanakan secara sungguh-sungguh setiap aturan dan isntruksi tentang keselamatan kerja. b. Menerapkan peralatan dan pakaian kerja sesuai SOP untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja. c. Memastikan kesehatan dan konsentrasi, serta konsistensi dalam melakukan pekerjaan atau praktik di lapangan untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
- 13. 3. Aspek Lingkungan Kerja Lingkungan tempat praktik sangat mempengaruhi kenyamanan, kesehatan, keamana dan keselamatan serta kesenangan siswa belajar. Harus diperhatikan, intensitaqs cahaya, suhu ruangan, tekanan udara dan sumber tegangan. SMK Kejuruan harus dilengkapi Fasilitas K3LH sebagai berikut: 1. Pedoman, petunjuk standar dalam melakukan praktik. 2. Kotak P3K (Pertolongan pertama pada kecelakaan) 3. Pakaian kerja mendukung keselamatan dan keamanan 4. Alat-alat keselamatan kerja (masker, sarung tangan, dll) 5. Tempat sampah 6. Alat pemadam kebakaran 7. Alat kebersihan (sapu, kain pel, dll)
- 14. Dalam Program Keahlian TKJ, laboratorium merupakan sarana penting bagi siswa dan guru untuk melakukan praktik. Fungsi Laboratorium Komputer: 1. Tempat untuk melakukan penelitian dan mengimplementasikan tentang teori sebuah ilmu ke dalam kegiatan praktik 2. Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan meningkatkan pola piker siswa untuk memecahkan masalah 3. Meningkatkan pengetahuan dan tingkat keterampilan siswa dan guru ketika mengoperasikan peralatan dalam laboratorium C. Menerapkan Prosedur K3LH di Laboratorium Komputer
- 15. Tahapan penting dalam menerapkan prosedur K3LH, sebagai berikut: 1. Penataan Ruang Kerja a. Sirkulasi udara luar dengan ruangan terjadi dengan baik b. Luas dan tinggi ruangan memenuhi standar operasional c. Penempatan peralatan dan bahan praktik terletak dalam ruangan yang terpisah, untuk menghindari kecelakaan d. Pemasangan alat pemadam kebakaran e. Tersedia ember atau bak tempat sampah f. Pemasangan instalasi listrik sebaiknya diletakkan dalam sebuah box sakelar yang posisinnya jauh dari meja kerja.
- 16. 2. Peralatan Keselamatan Kerja Laboratorium harus menyediakan peralatan yang memenuhi standar kelayakan pakai (obeng tidak aus dan karatan, gelang antistatik yang masi berfungsi, kacamata, sarung tangan). Sesuai Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang fungsi laboratorium komputer, persyaratan sebagai berikut: 1. Mempunyai Rasio Luas 2 m2 untuk setiap peserta. Lebih besar lebih baik. 2. Lebar ruang minimal 5 meter, semakin besar lebih baik. 3. Lokasi penyimpanan peralatan praktik (obeng, tang crimping, kabel tester, prosesor, memori, kabel) diletakan dalam ruang tersendiri. 4. Peralatan network (switch, server, router, UPS, dll) ditata dan diletakan dalam ruang khusus dan memiliki mesin pendingin. 5. Jika menggunakan AC, pembuangan air freezer diletakan di luar, dipastikan tidak ada air menetes dalam ruangan. 6. Instalasi kabel listrik sebaiknya menggunakan MCB (Mini Circuit Breaker) dengan kabel 3 fase untuk mengurangi terjadinya korsleting.
- 17. Simbol dan tanda bahaya dapat memberikan petunjuk arah, imbauan atau larangan tertentu. Beberapa symbol dan tanda bahaya: 1. Dilarang Masuk 2. Bahan Mudah terbakar 3. Area wajib pakai safety boots 4. Dilarang mengoperasikan ponsel genggam (Diruang server, ruang telekomunikasi) 5. Peralatan keselamatan climbing (Memasang antenna Wireless) D. Simbol dan Tanda Bahaya
- 18. Mekanisme Pembuatan Tanda Instruksi dan cara Penempatannya: 1. Tanda atau simboldi buat denga ngambar ilustrasi yang memudahkan untuk dilhat, dibaca, dan dipahami. 2. Menambahkan beberapa kalimat imbauan, larangan atau peringatan dalam ukuran yang besar , singkat, jelas dan mudah diingat. 3. Pemasangan symbol atau tanda peringatan di letakkan di tembap terbuka, di depan pintu masuk, area tanggga, terowongan, lantai atau jalan berlubang, dan area yang pekerjaan yang sedang aktif. 4. Jika terdapat ruangan khusus yang menyimpan bahan kimia berbahaya, mudah terbakar, dll. Simbol ditaruh di depan area tersebut. 5. Penggunaan kombinasi warna, merah digunakan sebagai larangan atau peringatan keras, biru/putih yang berupa imbauan.