setiap buah memiliki manfaat yang berbeda - beda salah satunya adalah Buah strawberry. Lewat PPT aku pengin share ilmu or all about Strawberry :D enjoy
Seni wayang telah ada sejak zaman Kerajaan Kahuripan pada abad ke-10 Masehi. Meskipun ada pendapat bahwa wayang berasal dari India, namun ada bukti bahwa wayang telah berkembang menjadi kesenian khas Indonesia. Jenis wayang kulit purwa yang menampilkan kisah Mahabharata dan Ramayana telah menjadi yang paling populer. Meski demikian, saat ini kesenian wayang harus bersaing dengan hiburan modern.
Dokumen tersebut membahas tentang makna dan peranan teater dalam konteks kehidupan budaya masyarakat. Terdapat penjelasan mengenai definisi teater dan drama, bentuk-bentuk teater tradisional dan modern yang berkembang di masyarakat, serta jenis-jenis teater yang ada."
Dokumen menjelaskan berbagai contoh keanekaragaman genetik pada tingkat spesies yang terlihat dari perbedaan warna, bentuk, dan ciri fisik, seperti variasi warna dan jenis bulu pada hewan ternak dan peliharaan, serta warna dan bentuk bunga dan buah pada tanaman.
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi ikanWiwinUMRAH
油
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol hormon reproduksi ikan meliputi proses gametogenesis, jenis perkembangan oosit, organisasi ovarium, oogenesis, vitellogenesis, ovulasi, spawning, saluran urogenital ikan betina, testis, spermatogenesis, hipothalamus-pituitary-gonadal axis, dan kontrol hormon reproduksi ikan betina dan jantan.
Powerpoint ini berisi tentang sistem pencernaan manusia. Mulai dari struktur, fungsi, anatomi, fisiologi, serta kelainan pada sistem pencernaan. Dilengkapi dengan gambar organ-organ 3d sehingga memudahkan untuk belajar.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai seni tari, mulai dari pengertian tari, unsur dasar tari yang terdiri dari gerak, ruang, waktu dan tenaga, jenis-jenis tari yang dibedakan menurut koreografi, fungsi, dan tema/isi seperti tari rakyat, klasik, kreasi baru, modern, hiburan, upacara, pertunjukan, pantomim, erotik dan kepahlawanan.
Lomba anak Islam diadakan oleh Panitia Kegiatan Bulan Ramadhan di Masjid Safinatunnajah. Terdapat berbagai cabang lomba seperti mewarnai, peragaan busana, menggambar, hafalan Al-Quran, adzan-iqomah, dan puisi Islami untuk anak TK hingga SD. Lomba ini bertujuan untuk mendekatkan anak-anak pada kegiatan bermakna selama bulan suci Ramadhan.
Dokumen ini membahas empat unsur tari yaitu wiraga (gerak tubuh), wirama (irama), wirasa (ekspresi), dan wirupa (penampilan). Juga menjelaskan jenis-jenis tari nusantara seperti upacara, adat, dan hiburan serta ciri dan tokoh-tokohnya.
Dokumen ini membahas tentang konsep dan sejarah komik, unsur-unsur komik, jenis-jenis komik, dan langkah-langkah menggambar komik. Komik merupakan media yang menggabungkan tulisan dan gambar untuk menyampaikan pesan secara maksimal. Sejarah komik di Indonesia dipengaruhi oleh wayang beber dan relief Candi Borobudur. Unsur-unsur komik meliputi panel, sudut pandang, balon kata, dan ilustrasi. Jenis komik diantar
Contoh KTI untuk Persyaratan Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Purbalingga, Program Studi IPS..
Judul : "Pengaruh Wahana Rafting di Owabong Terhadap Kemajuan Owabong"
Dokumen tersebut membahas tentang seni tari di Indonesia, mulai dari definisi tari menurut para ahli, sejarah perkembangan tari di Indonesia dari zaman prasejarah hingga masa kini, jenis-jenis tari tradisional dan modern, unsur-unsur penting dalam tari seperti gerakan, musik, kostum, serta fungsi dan peranan tari dalam upacara adat dan agama maupun sebagai hiburan.
Dokumen tersebut menjelaskan metode Hanifida untuk menghafal Asmaul Husna beserta artinya dengan gerakan tertentu untuk mempercepat proses hafalan. Metode ini terbukti efektif untuk anak-anak karena mudah diingat dan daya ingat meningkat. Nama Hanifida berasal dari nama pencipta metode ini, yaitu Hanifudin Mahadun dan istrinya Khoirotul Idawati Mahmud.
Dokumen ini membahas tokoh-tokoh perempuan penting dalam sejarah Indonesia dari masa klasik hingga kontemporer dalam bidang pendidikan, kemerdekaan, sastra, politik, dan aktivisme. Beberapa tokoh yang disebutkan antara lain Raden Ajeng Kartini sebagai pelopor emanisipasi perempuan, Supeni sebagai politikus wanita pertama, dan Aleta Baun sebagai aktivis lingkungan yang memenangkan penghargaan internasional.
Puisi Bali Anyar adalah puisi dalam bahasa Bali yang mengikuti gaya puisi Melayu dan Indonesia dengan menggunakan bait tetapi tetap mempertahankan unsur tembang khas Bali. Puisi ini merupakan karya sastra Bali pertama yang dipublikasikan pada majalah tahun 1950an dan berperan dalam perkembangan sastra Bali khususnya puisi.
Dokumen tersebut membahas pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap pembentukan karakter siswa. Pendidikan kepramukaan mencakup 10 dasa dharma pramuka dan berbagai kegiatan seperti outbond, perkemahan, dan kegiatan sosial yang bertujuan membentuk karakter siswa menjadi taqwa, cinta alam, patriotik, disiplin, dan bertanggung jawab.
Tari serimpi dan sajojo merupakan tarian tradisional Jawa dan Papua. Tari serimpi berasal dari istilah bermimpi dan menggambarkan empat unsur alam, sementara sajojo menggambarkan semangat gotong royong masyarakat Papua. Kedua tarian ini memiliki gerakan khas yang diiringi musik tradisional dan busana adat.
Tari Saman merupakan tarian tradisional dari Aceh yang diciptakan pada abad ke-14 oleh Syekh Saman sebagai media dakwah. Awalnya hanya permainan rakyat, kini menjadi tarian yang menampilkan gerakan serentak dan diiringi syair-syair berisi petuah agama."
Powerpoint ini berisi tentang sistem pencernaan manusia. Mulai dari struktur, fungsi, anatomi, fisiologi, serta kelainan pada sistem pencernaan. Dilengkapi dengan gambar organ-organ 3d sehingga memudahkan untuk belajar.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai seni tari, mulai dari pengertian tari, unsur dasar tari yang terdiri dari gerak, ruang, waktu dan tenaga, jenis-jenis tari yang dibedakan menurut koreografi, fungsi, dan tema/isi seperti tari rakyat, klasik, kreasi baru, modern, hiburan, upacara, pertunjukan, pantomim, erotik dan kepahlawanan.
Lomba anak Islam diadakan oleh Panitia Kegiatan Bulan Ramadhan di Masjid Safinatunnajah. Terdapat berbagai cabang lomba seperti mewarnai, peragaan busana, menggambar, hafalan Al-Quran, adzan-iqomah, dan puisi Islami untuk anak TK hingga SD. Lomba ini bertujuan untuk mendekatkan anak-anak pada kegiatan bermakna selama bulan suci Ramadhan.
Dokumen ini membahas empat unsur tari yaitu wiraga (gerak tubuh), wirama (irama), wirasa (ekspresi), dan wirupa (penampilan). Juga menjelaskan jenis-jenis tari nusantara seperti upacara, adat, dan hiburan serta ciri dan tokoh-tokohnya.
Dokumen ini membahas tentang konsep dan sejarah komik, unsur-unsur komik, jenis-jenis komik, dan langkah-langkah menggambar komik. Komik merupakan media yang menggabungkan tulisan dan gambar untuk menyampaikan pesan secara maksimal. Sejarah komik di Indonesia dipengaruhi oleh wayang beber dan relief Candi Borobudur. Unsur-unsur komik meliputi panel, sudut pandang, balon kata, dan ilustrasi. Jenis komik diantar
Contoh KTI untuk Persyaratan Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Purbalingga, Program Studi IPS..
Judul : "Pengaruh Wahana Rafting di Owabong Terhadap Kemajuan Owabong"
Dokumen tersebut membahas tentang seni tari di Indonesia, mulai dari definisi tari menurut para ahli, sejarah perkembangan tari di Indonesia dari zaman prasejarah hingga masa kini, jenis-jenis tari tradisional dan modern, unsur-unsur penting dalam tari seperti gerakan, musik, kostum, serta fungsi dan peranan tari dalam upacara adat dan agama maupun sebagai hiburan.
Dokumen tersebut menjelaskan metode Hanifida untuk menghafal Asmaul Husna beserta artinya dengan gerakan tertentu untuk mempercepat proses hafalan. Metode ini terbukti efektif untuk anak-anak karena mudah diingat dan daya ingat meningkat. Nama Hanifida berasal dari nama pencipta metode ini, yaitu Hanifudin Mahadun dan istrinya Khoirotul Idawati Mahmud.
Dokumen ini membahas tokoh-tokoh perempuan penting dalam sejarah Indonesia dari masa klasik hingga kontemporer dalam bidang pendidikan, kemerdekaan, sastra, politik, dan aktivisme. Beberapa tokoh yang disebutkan antara lain Raden Ajeng Kartini sebagai pelopor emanisipasi perempuan, Supeni sebagai politikus wanita pertama, dan Aleta Baun sebagai aktivis lingkungan yang memenangkan penghargaan internasional.
Puisi Bali Anyar adalah puisi dalam bahasa Bali yang mengikuti gaya puisi Melayu dan Indonesia dengan menggunakan bait tetapi tetap mempertahankan unsur tembang khas Bali. Puisi ini merupakan karya sastra Bali pertama yang dipublikasikan pada majalah tahun 1950an dan berperan dalam perkembangan sastra Bali khususnya puisi.
Dokumen tersebut membahas pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap pembentukan karakter siswa. Pendidikan kepramukaan mencakup 10 dasa dharma pramuka dan berbagai kegiatan seperti outbond, perkemahan, dan kegiatan sosial yang bertujuan membentuk karakter siswa menjadi taqwa, cinta alam, patriotik, disiplin, dan bertanggung jawab.
Tari serimpi dan sajojo merupakan tarian tradisional Jawa dan Papua. Tari serimpi berasal dari istilah bermimpi dan menggambarkan empat unsur alam, sementara sajojo menggambarkan semangat gotong royong masyarakat Papua. Kedua tarian ini memiliki gerakan khas yang diiringi musik tradisional dan busana adat.
Tari Saman merupakan tarian tradisional dari Aceh yang diciptakan pada abad ke-14 oleh Syekh Saman sebagai media dakwah. Awalnya hanya permainan rakyat, kini menjadi tarian yang menampilkan gerakan serentak dan diiringi syair-syair berisi petuah agama."
Tari kipas dan tari piring merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan dan Minangkabau. Tari kipas Pakarena berasal dari Gowa dan menggunakan kipas sebagai propertinya, sedangkan Tari Piring berasal dari Solok dan menggunakan piring sebagai propertinya. Kedua tarian ini memiliki gerakan dinamis dan diiringi alat musik tradisional.
Teks tersebut merangkum berbagai jenis tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari tarian primitif hingga tarian modern. Jenis tarian yang dijelaskan antara lain tari primitif, tari daerah Kutai Kalimantan, tarian Bali seperti legong dan kecak, serta tarian Jawa seperti gambyong.
Dokumen tersebut membahas tentang tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dengan menjelaskan ciri-ciri, contoh tari, ragam gerak, dan teknik gerak masing-masing daerah. Daerah yang dibahas antara lain Jawa Barat, Bali, Kalimantan, Aceh, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa tarian tradisional di beberapa provinsi di Indonesia, yaitu Kalimantan dan Maluku. Tarian-tarian tersebut masing-masing memiliki makna dan fungsi kultural serta ritual yang berbeda-beda sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis tari tradisional Indonesia beserta ciri khasnya. Terdapat tari tradisional klasik yang tumbuh di kalangan bangsawan istana dengan gerak yang baku, serta tari tradisional rakyat yang lebih sederhana dan spontan tumbuh di kalangan masyarakat. Dokumen ini juga membedakan tari kreasi dan kontemporer yang merupakan perpaduan unsur tradisional dengan gaya baru.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
1. MAKALAH SENI TARI
DESKRIPSI TARI KIPAS PAKARENA (SULAWESI SELATAN)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seni Tari
Dosen Pengampu :
Atip Nurharini, S.Pd., M.Pd.
Oleh :
Silva Mufti Adlia
1401418308/01
Rombel G
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-
Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang berjudul Deskripsi Tari Kipas Pakarena (Sulawesi Selatan) sebagai tugas mata
kuliah Seni Tari. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan tentang pengertian dari
Tari Kipas Pakarena, sejarah Tari Kipas Pakarena, makna Tari Kipas Pakarena, fungsi Tari Kipas
Pakarena, busana dan properti Tari Kipas Pakarena, pengiring Tari Kipas Pakarena, gerakan Tari
Kipas Pakarena, pola lantai Tari Kipas Pakarena, perkembangan Tari Kipas Pakarena, dan nilai
yang diajarkan Tari Kipas Pakarena.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat penulis butuhkan guna memperbaiki karya-karya di
waktu-waktu mendatang.
Semarang, 23 Maret 2020
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tari Kipas Pakarena............................................................................ 3
B. Sejarah Tari Kipas Pakarena................................................................................. 4
C. Makna Tari Kipas Pakarena.................................................................................. 4
D. Fungsi Tari Kipas Pakarena.................................................................................. 5
E. Busana dan Properti Tari Kipas Pakarena ............................................................ 6
F. Pengiring Tari Kipas Pakarena ............................................................................. 6
G. Gerakan Tari Kipas Pakarena ............................................................................... 7
H. Pola Lantai Tari Kipas Pakarena......................................................................... 10
I. Perkembangan Tari Kipas Pakarena ................................................................... 11
J. Nilai yang diajarkan pada Tari Kipas Pakarena.................................................. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 14
4. 1
A. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai bangsa yang multikultural, tentunya banyak sekali budaya-budaya unik yang
terdapat di Indonesia. Budaya tersebut terus diwariskan secara terun-temurun oleh nenek
moyang terhadap cucu dan cicit-cicitnya. Budaya yang diwariskan tidak hanya berupa cara
hidup, nilai-norma, dan gagasan dalam bentuk wujud ideal melainkan juga aktivitas berupa
tradisi dan seni-seni yang terdapat didalamnya. Seperti Seni Tari Kipas Pakarena.
Tari Kipas Pakarena adalah ekspresi kesenian masyarakat kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan, dengan kipas sebagai atribut utamanya. Tari ini kerap dipertontonkan untuk
mempromosikan pariwisata khas Sulawesi Selatan. Tari ini juga sering di tarikan keluarga
kerabat Kerajaan Gowa sebagai wujud kecintaan Sultan Hasanuddin sebagai Raja Gowa
yang Ke XVI pada tarian ini. Tarian ini telah menjadi kebiasaan di kalangan penduduk
Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa. Awalnya tari ini merupakan Tari Klasik
karena tari ini merupakan simbol pemujaan dimana keyakinan manusia pada masa lampau
bergantung kepada alam gaib. Kemudian setelah masuknya agama Islam di daerah Gowa,
tari ini menjadi Tari Adat dimana tari ini hidup dan berkembang dalam lingkungan istana
yang ditampilkan dalam upacara-upacara adat.
Ekspresi kelembutan akan banyak tampak dalam gerakan Tari Kipas Pakarena, hal
ini mencerminkan sifat atau karakteristik perempuan Gowa yang memiliki sikap sopan
santun, setia, patuh serta hormat pada laki laki pada umumnya, terutama pada suami. Pada
dasarnya Tari Kipas Pakarena sesungguhnya terdiri dari dua belas bagian, walau begitu sulit
untuk di bedakan bagi orang awam lantaran pola gerakan pada satu bagian cenderung mirip
dengan bagian yang lain. Namun tiap-tiap pola memiliki makna tersendiri. Seperti gerakan
duduk sebagai isyarat awal serta akhir pementasan tarian ini. Sedangkan pada gerakan
berputar yang searah jarum jam melambangkan siklus hidup manusia. Sementara gerakan
naik turun mencerminkan perjalanan kehidupan yang terkadang berada dibawah dan
terkadang diatas.
Tarian Kipas Pakarena mempunyai ketentuan yang begitu unik, dimana penarinya
tidak diperbolehkan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kaki penari tidak
bisa di angkat terlalu tinggi. Karena banyaknya ketentuan yang harus dilakukan dalam
5. 2
menarikan tarian ini, maka orang yang menarikan tarian ini dituntut untuk memiliki kondisi
fisik yang prima.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tari Kipas Pakarena?
2. Bagaimana sejarah Tari Kipas Pakarena?
3. Apa makna Tari Kipas Pakarena?
4. Apa saja fungsi Tari Kipas Pakarena?
5. Bagaimana busana dan properti Tari Kipas Pakarena?
6. Apa pengiring Tari Kipas Pakarena?
7. Bagaimana gerakan Tari Kipas Pakarena?
8. Bagaimana pola lantai Tari Kipas Pakarena?
9. Bagaimana perkembangan Tari Kipas Pakarena?
10. Apa saja nilai yang diajarkan pada Tari Kipas Pakarena?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Tari Kipas Pakarena
2. Mengetahui sejarah Tari Kipas Pakarena
3. Mengetahui makna Tari Kipas Pakarena
4. Mengetahui fungsi Tari Kipas Pakarena
5. Mengetahui busana dan properti Tari Kipas Pakarena
6. Mengetahui pengiring Tari Kipas Pakarena
7. Mengetahui gerakan Tari Kipas Pakarena
8. Mengetahui pola lantai Tari Kipas Pakarena
9. Mengetahui perkembangan Tari Kipas Pakarena
10. Mengetahui nilai yang diajarkan Tari Kipas Pakarena
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah
Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana
adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut
menarinya. Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal
di Sulawesi Selatan, terutama di daerah Gowa. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai
acara yang bersifat adat maupun hiburan, bahkan Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah
satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa.
Tari Kipas Pakarena adalah ekspresi kesenian suku makassar yang telah mentradisi di
kalangan masyarakat Gowa yang merupakan wilayah bekas kerajaan Gowa. Dalam
perkembangannya, tarian ini selalu dikaitkan dengan perilaku perempuan Makassar yang
banyak dijumpai di Kabupaten Gowa, Takalar, Bataeng, dan kepulauan Selayar, Sulawesi
Selatan.
Tarian ini dimainkan oleh kurang lebih 4 penari perempuan dengan gerakan yang
lembut dan halus. Sebenarnya, tarian ini terdiri dari 12 babak, namun oleh karena kehalusan
gerakan, sehingga sulit membedakan pembabakan itu. Hanya gerakan posisi duduk yang
menandakan awal dan akhr tarian.
Gerakan ditampilkan dengan sangat artistik dan bermakna. Ada gerakan berputar
mengikuti arah jarum jam menggambarkan siklus kehidupan manusia, ada juga gerakan naik
turun mencerminkan irama kehidupan.
Para pemusik bermain dengan sangat kencang. Terlebih pada pemain gendang yang
memainkan alat musik membranofon dengan sangat enerjik. Pemain gendang adalah
7. 4
pemimpin yang menetukan irama serta tempo. Selain itu ada juga alat musik lain seperti
gong, katto-katto, dan puik-puik.
B. Sejarah Tari Kipas Pakarena
Menurut sejarahnya, Tari Kipas Pakarena ini merupakan salah satu tarian peninggalan
Kerajaan Gowa di daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa ini dulunya pernah
berjaya di sulawesi bagian selatan sampai berabad-abad. Sehingga kebudayaan yang ada
pada saat itu sangat mempengaruhi corak budaya masyarakat Gowa saat ini, salah satunya
adalah Tari Kipas Pakarena. Nama Tari Kipas Pakarena ini dambil dari kata karena yang
berarti main. Sehingga tarian ini juga dapat diartikan sebagi tarian yang memainkan kipas.
Tarian ini kemudian diwariska turun temurun hingga menjadi suatu tradisi yang masih
dipertahankan hingga sekarang.
Asal usul dari Tari Kipas Pakarena ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun
menurut mitos masyarakat disana, tarian ini bermula dari kisah tentang perpisahan penghuni
boting langi (negeri kahyangan) dengan penghuni lino (bumi) zaman dulu. Sebelum
berpisah, boting langi mengajarkan lino mengenai tata cara hidup, beroccok tanam, beternak
hingga cara berburu melalui gerakan-gerakan tangan, badan, dan kaki. Gerakan tersebut
kemudian dijadikan tari ritual oleh penduduk lino untuk menyampaikan rasa syukur kepada
boting langi.
Selain cerita tersebut, ada juga yang menghubungkan Tarian ini dengan legenda
Tumanurung ri Tamalate yang merupakan somba (raja) pertama kerajaan Gowa. Untuk
pertama kalinya, Pakarena muncul bersamaan dengan putri tumanurung ri Tamalate.
Katanya, Pakarena adalah tarian pengiring dan pelengkap kebesaran Tumanurung ri
Tamalate.
C. Makna Tari Kipas Pakarena
Secara umum, makna dari Tari Kipas ini adalah menggambarkan karakter dan juga
watak dari wanita Gowa. Gerakan yang gemulai menggambarkan wanita Gowa yang
lembut. Namun tambahan properti tari menggambarkan kalau wanita Makassar itu kuat dan
tegas.
8. 5
Untuk makna yang lainnya bisa dilihat dari setiap gerakan Tari Kipas ini.
Penggambarkan akan kehidupan yang harus dijalani dengan sabar, menjadi kunci utamanya.
Ditambah dengan adanya bau mistik yang kental terkait dari fungsi ritual Tari Kipas ini juga
menyiratkan makna yang sampai menembus batin.
Makna dari Tari Kipas ini pun juga bisa dilihat dari para gender penari Tari Kipas
yang kebanyakan adalah perempuan. Di mana mereka adalah cermin dari perwakilan para
wanita Gowa pada umumnya. Wanita Makassar itu sopan, lembut, ramah, setia, patuh,
namun juga tegas. Ketegasan tersebut bisa dilihat dari gerakan tempo cepat seperti
menggambarkan ketangkasan laki-laki. Dan wanita Gowa pun bisa.
D. Fungsi Tari Kipas Pakarena
Sama seperti tarian daerah lainnya yang memang dipentaskan dengan maksud tertentu.
Tari Kipas ini pun juga memiliki maksud dalam pementasannya. Maksud atau fungsi yang
dimaksud adalah :
1. Tarian ritual
Terkait dengan sejarah Tari Kipas yakni tentang bumi dan langit atau dunia
kahyangan, di mana tari Pakarena ini memang dimainkan untuk memberikan ucapan
terima kasih bumi terhadap langit. Pada beberapa upacara adat di Gowa selalu tidak
pernah ketinggalan menampilkan pertunjukkan Tari Kipas.
2. Pengiring raja
Kaitannya juga dengan munculnya Tari Kipas di masa kerajaan Gowa. Sampai
sekarang pun tarian ini selalu menjadi tarian favorit raja di beberapa kesultanan Sulawesi.
3. Sarana dakwah
Mengingatkan akan serba-serbi kehidupan lewat gerakan-gerakan yang ada di
dalam Tari Kipas ini. Sebuah penggambaran kalau hidup itu susah, harus dibawah sabar
dan usaha, jangan sampai putus asa.
4. Wujud syukur
Dulu, masyarakat di Kerajaan Gowa selalu meyelenggaranan Tari Kipas ini sebagai
ungkapan syukur karena kegiatan bertani mereka sukses dengan bisa memperoleh oanen
yang melimpah
5. Sarana hiburan
9. 6
Menjadi salah satu saraba hibuan bagi masyarakat Sulawesi sehingga para generasi
muda bisa mengenal lebih dekat dengan Tari Kipas ini. Selain itu, juga sebagai sarana
hiburan bagi para wisatawan yang sedang berwisata di Gowa dan sekitarnya.
E. Busana dan Properti Tari Kipas Pakarena
Para penari menggunakan pakaian tradisional masyarakat Bugis Makassar yaitu Baju
Bodo. Baju ini terbuat dari kain kasa transparan berlengan pendek dan dijahit bersambung
dengan bagian lengan bagian dalam. Ukuran baju ini biasanya mencapai lutut manusia dan
berbentuk persegi empat. Dulu, Baju Bodo memiliki warna-warna tertentu sebagai penanda
stratifikasi sosial masyarakat. Namun sekarang sudah bersifat umum dan memadukan
beragam warna, selain itu bahan kain juga ada yang dibuat dari kain sutra.
Para penari juga mengenakan sarung (top). Mulanya, sarung yang digunakan polos
tidak bercorak. Namun sekarang, sudah digunakan sarung yang bermotif. Properti lainnya
adalah selendang yang di selempang di pundak kiri yang warnanya bisa disesuaikan dengan
warna baju bodo. Pada bagian kepala, rambut penari biasanya dikonde dan dihiasi dengan
tusuk berwarna emas serta bunga-bunga. Penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris
seperti gelang, kalung dan anting yang khas. Selain itu tidak lupa penari juga membawa
kipas lipat yang digunakan untuk menari.
F. Pengiring Tari Kipas Pakarena
Dalam pertunjukan Tari Kipas Pakarena biasanya diiringi oleh alat musik tradisional
yang sering disebut dengan gondrong rinci. Gondrong rinci ini merupakan musik tradisional
yang terdiri dari gendrang dan seruling. Musik pengiring ini biasanya dimaikan oleh 4-7
orang pemain musik. Salah satu pemusik biasanya memainkan seruling dan yang lainnya
memainkan gendrang dengan cara yang berbeda-beda sehingga menghasilkan suara yang
10. 7
padu. Dalam tarian ini walaupun penari menari dengan gerakan yang lemah lembut, namun
irama yang dimainkan musik pengiring bertempo cepat. Hal inilah yang menjadi salah satu
keunikan dari Tari Kipas Pakarena.
Iringan tetabuhan yang disebut Gandrang Pakarena merupakan gambaran karakter
keras kaum pria makassar. Ada juga pendamping gendang, yaitu seruling, para pasrak, atau
bambu belah dan gong. Komposisi ini dikenal sebagai Gondrong Rinci. Dalam hal ini,
pemain Gandrang sangat berperan besar dimana irama musik yang dimainkan selalu
bergantung pada pukulan Gandrang.
Hal inilah yang menuntut pemain gandrang harus menyadari kepemimpinananya dan
harus paham jenis gerakan dari Tari Pakarena. Ada dua jenis pukulan dalam Gandrang.
Pertama pukulan menggunakan stik yang terbuat dari tanduk kerbau, kedua pukulan tambu
yang dipukul hanya menggunakan tangan.
Selain musik, ada juga iringan berupa syair atau lagu yang penyajiannya disesuaikan
dengan acara yang diadakan. Misalnya, jika dipentaskan pada acara penyambutan pahlawan-
pahlawan perang atau pada pesta bulan purnama. Salah satu lagu tarian ini adalah Dongang-
dongang.
G. Gerakan Tari Kipas Pakarena
Tarian ini melibatkan sekitar 3,4,6 atau lebih penari perempuan. Para penari
membawakan tari dengan lebih banyak menampilkan gerakan tangan terayun ke kanan dan
ke kiri, serta ke depan secara beraturan dalam tempo yang lamban. Gerakan tangan mereka
terangkat paling tinggi hanya sebatas bahu dan tidak pernah terangkat hingga setinggi kepala
dengan tangan kanan yang dilengkapi dengan kipas.
11. 8
Pandangan para penari selalu tertuju ke lantai paling jajuh dua hingga tiga meter dari
ujung kaki mereka. Adapun gerakan kaki hanya bergeser (ke kanan, kiri, depan, dan
belakang) namun tidak terangkat dari permukaan lantai.
Untuk mengetahui lebih detail, ada beberapa nama gerakan yang menjadi bagian dari
Tari kipas ini. Diantaranya adalah :
1. Jangan leak-leak
Gerakan ini adalah gerakan ayam berkokok yang selalu ada di dalam pertunjukkan
Tari Kipas. Maknanya yaitu tentang pertunjukkan Tari Kipas yang semalam suntuk dan
berakhir di waktu subuh, sekitar jam 4 pagi. Di jam 4 pagi itulah biasanya ayam jago
berkokok, yang menandakan sebentar lagi pagi. Untuk makna mendalamnya adalah
bahwa gerakan Jangan Leak-leak ini mengingatkan para manusia untuk kembali ke jalan
yang benar.
2. Samboritta
Samboritta atau Paulu Jaga yang berarti gerakan berteman. Gerakan yang satu ini
selalu ditampilkan di awal pertunjukkan tari. Maknanya adalah semalam suntuk, sesuai
dengan durasi pertunjuukan Tari Kipas ini. Adapun makna lainnya adalah untuk
menyambut tamu, karena gerakannya yang ada di paling awal.
3. Mabiring Kassi
Ada beberapa babak dalam pertunjukkan Tari Kipas ini, sehingga ada gerakan
Mabiring Kassi yang dipertunjukkan di babak yang kedua. Makna literalnya adalah
mendarat, jadi akan digambarkan gerakan mendarat ke pantai. Para penari akan
berletidak-lenggok di dalam melaksanakan gerakan ini sebagai ucapan syukur karena
permohonan yang sudah terkabul.
4. Angingkamalino
Masih di babak kedua, selain gerakan Mabiring Kassi, ada juga gerakan
Angingkamalino. Gerakan ini bermakna gerakan angin yang berhembus. Penari akan
menunjukkan mimik wajah agak kecewa saat menarikan gerakan ini.
5. Bisei ri lau
Bermakna semangat hidup, menjadi latar belakang munculnya gerakan Bisei ri lau
pada Tari Kipas ini. Para penari akan memperagakan gerakan mendayung menuju kearah
12. 9
timur. Maknanya, karena semangat hidup diawali dengan terbitnya mataharai dari arah
timur.
6. Dale tabbua
Dan masih di babak kedua juga, gerakan ini dimainkan. Penggambaran yang ingin
disampaikan oleh penari Tari Kipas kepada penonton adalah tentang kesabaran hidup.
Sebuah makna filosofis yang sangat penting di dalam pertunjukkan Tari Kipas.
7. Anni-anni
Gerakan memintai benang untuk kemudian dibuat menjadi kain tenun, sebuah kain
khas Medan yang super mahal dan indah. Maknanya adalah dalam hidup harus telaten
dalam bekerja, sehingga nantinya hasil yang maksimal bisa didapatkan.
Untuk gerakan ini, tidak selalu ditampilkan di dalam pertunjukkan Tari Kipas
karena memang khusus banget maknanya. Di mana memintai benang adalah pekerjaan
para wanita. Maka para penari hanya akan menggunakan gerakan ini saat pentas di
hajatan pernikahan.
8. Sonayya
Bermimpi. Apakah penarinya akan menginterpretasikan gerakan ini dengan tidur?
Ya, bisa jadi, tapi tidak berbaring.
Makna dari gerakan Tari Kipas ini adalah bahwa semua yang kalian jalani dalam
hidup harus berawal dari mimpi yang kuat atau tekad yang kuat. Namun tidak boleh
terlalu banyak mimpinya, yang penting apa yang diidam-idamkan bisa terwujud.
9. Nigandang
Nigandang yang bermakna berulang-ulang. Sebuah makna yang tidak
memudahkan, karena kalian semua bisa melakukan sesuatu hal secara berulang untuk
kesempurnaan dari action yang sebelumnya. Para penari akan mengulangi gerakan ini
untuk menyebarkan kepada penonton kalau hidup itu dilarang menyerah. Putus asa itu
bukan solusi, tapi sebuah masalah.
10. Lambassari
Gerakan yang satu memiliki makna yang sama dengan gerakan angin berhembus
sebelumnya, yakni tentang rasa kecewa. Di mana untuk makna yang mendalam
disampaikan bahwa dalam hidup tidak menutup kemungkinan untuk merasakan kecewa.
11. Leko bodong
13. 10
Bulan purnama menjadi figure yang ditirukan oleh penari Tari Kipas yang
kemudian diwujudkan dalam gerakan tari yang bernama Leko bodong ini yang
memiliki makna bulat sempurna.
12. Iyolle
Gerakan Tari Kipas ini menggambarkan bagaimana cara mencari kebenaran.
Sepuah pengingat yang penting agar kejahatan tidak meraja lela. Sangat disayangkan juga
kalau kebenaran hanya akan menjadi sebuah pemanis kata saja nantinya untuk generasi
mendatang.
13. Sanro beja
Tari Kipas memang tarian yang eksis di tengah masyarakat Makassar karena
fleksibel gerakannya. Tarian ini bisa menyesuaikan gerakan dengan jenis acara yang
dihadiri. Seperti pada gerakan Sanro beja ini.
Makna gerakan yang melambangkan keadaan wanita setelah masa persalinan ini
hanya akan ditampilkan saat pentas di acara kelahiran. Di mana para wanita harus pintar
merawat diri walaupun sudah pernah melahirkan.
H. Pola Lantai Tari Kipas Pakarena
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seseorang penari dengan
perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari.
Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seseorang
penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam
sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan.
Dalam hal pola lantai, para penari harus saling bekerja sama untuk membagi
perpindahan posisi menari, sehingga akan terlihat indah. Ada 3 sampai 6 orang penari yang
akan masuk ke dalam posisi pola lantai pada Tari Pakarena ini.
Pola lantai beraturan, dengan maju mundur, ke kanan dan ke kiri akan lebih dominan
sehingga tidak ribet dalam pembuatannya. Pengaturan penari pun juga lebih mudah. Selain
itu, pada beberapa gerakan yang mencerminkan kehidupan manusia menuntut pola lantai
melingkar. Pola ini mewakili bentuk bumi yang bulat papat dan terus berputar.
Gerakan tari kipas diawali dengan gerakan duduk, lalu diikuti gerakan melingkar, dan
gerakan naik turun. Dalam gerakan tersebut dilakukan secara teratur dan indah. Kompak
14. 11
semua penari melakukan dengan penuh penghayatan. Untuk gerakan kaki yang dimainkan
tari kipas pakarena ini menggunakan empat pola motif gerakan lantai, yaitu pola lurus, pola
diagonal, pola lantai lengkung dan pola lantai tidak beraturan. Gerakan kaki yang sesuai
dengan suara musik,dipadukan dengan gerakan tangan yang cantik. Dan sesekali memainkan
selendang.
(b) Pola melingkar
(a) Pola lurus lorizontal
(c) Pola lantai lengkung (d) Pola lantai tidak beraturan
(e) Pola diagonal
I. Perkembangan Tari Kipas Pakarena
15. 12
Walaupun merupakan tarian yang sudah ada sejak lama, Tari Kipas Pakarena masih
terus dipertahankan dan dikembangkan hingga sekarang. Tarian ini masih sering
ditampilkan di berbagai acara baik acara adat maupun acara hiburan. Selain itu tarian ini
juga sering ditampilkan di acara budaya seperti pertunjukan tari, festival budaya dan
promosi wisata. Dalam perkembangannya, berbagai kreasi dan variasi juga sering
ditambahkan dalam pertunjukannya. Hal ini tentu dilakukan agar terlihat lebih menarik,
namun tidak meninggalkan ciri khas dan pakem yang ada didalamnya.
J. Nilai yang diajarkan pada Tari Kipas Pakarena
Tari kipas pakarena mengajarkan nilai saling menghormati dengan gerakan tari kipas
yang diawali dan diakhiri dengan gerakan duduk. Sikap ini adalah percontohan
mulia.walaupun tari kipas pakarena berasal dari Sulawesi Selatan, namun nilai ini sangat
baik untuk di contoh oleh seluruh masyarakat indonesia.
Dengan mencontoh nilai ini akan tercipta masyarakat dengan penghargaan sesama
yang tinggi. Terlebih kepada orang lain yang telah berjasa kepada kita mengajarkan ilmu
bermanfaat. Kemudian gerakan melingkar jarum jam syarat makna akan kehidupan yang
mempunyai roda berputar. Apa yang dibawah akan merasakan posisi diatas, dan yang diatas
suatu saat akan berada di bawah.
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak sombong. Menjadi orang sehebat apapun, atau
seberguna apapun karena suatu saat semua akan berotasi, keadaan bisa berbalik. Selain itu
gerakan naik turun mengajarkan bahwa kehidupan tidak hanya berada di satu posisi yang
tetap. Tetapi akan silih berganti. Suka diganti duka, kegagalan akan disusul dengan
keberhasilan.
Dengan ini maka sangat bijak untuk berlaku tidak putus asa dalam menghadapi
masalAh hidup yang diterima. Naik turun.hidup punya ritme nya sendiri. Gerakan yang
halus juga menggambarkan perwatakan warga Sulawesi Selatan yang lembut, penuh kasih
dan sopan santun. Tidak ada gerakan menghentak. Semua gerakan dilakukan dengan lemah
gemulai.
Tari kipas pakarena yang syarat akan makna ini adalah lambang kekayaan budaya
warga Sulawesi Selatan. Salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan dan dipahami
maknanya untuk pedoman kehidupan.
16. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari area Gowa,
Provinsi Sulawesi Selatan, tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat. Gowa
ialah mantan Kerajaan Gowa ceritanya diawali dari perpisahan antara penghuni Boting
Lang (negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi) pada zaman lampau.
Menurut ceritanya , sebelum berpisah, penghuni Boting Langi ini sempat
mengajarkan kepada penghun Lino cara melalui hidup, menyerupai bercocok tanam,
beternak, dan berburu kisah itu diawetkan dalam gerakan tarian, arti gerakan tari Kipas.
Pola Lanti Tari Pakarena yaitu gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan
siklus hidup manusia, gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang
berada di bawah dan kadang di atas, cara menari yang lembut mencerminkan abjad
wanita Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat, secara keseluruhan gerakan tari ini
mengungkapkan rasa syukur.
B. Saran
Dengan mengenal lebih banyak tarian adat di seluruh provinsi di Indonesia
mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni
tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di
Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.