Materi kuliah kimdas tentang stoikiometri. Cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar kimia seperti massa atom, jumlah partikel, dan konsep mol. Ia menjelaskan definisi atom sebagai partikel terkecil yang membentuk unsur, serta cara menghitung massa atom dan jumlah partikel menggunakan konsep mol dan hukum Avogadro.
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industrimokhalfanz
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar kimia seperti massa atom, jumlah partikel, dan konsep mol. Ia menjelaskan definisi atom, massa atom relatif, massa molekul relatif, hukum Avogadro, dan hubungan antara jumlah mol dengan jumlah partikel menggunakan bilangan Avogadro. Dokumen tersebut juga berisi contoh perhitungan soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas pada keadaan standar, dan hubungan antara jumlah mol dengan koefisien reaksi kimia."
Materi pokok bahasan meliputi konsep mol, penentuan rumus kimia, dan hukum-hukum gas. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, dan volume gas dalam reaksi kimia. Rumus kimia ditentukan berdasarkan perbandingan mol unsur yang terkandung. Hukum-hukum gas menerangkan sifat-sifat volume dan tekanan gas dalam berbagai kondisi.
Dokumen ini membahas konsep mol sebagai satuan untuk mengukur jumlah partikel dalam suatu zat. Mol didefinisikan sebagai jumlah partikel yang sama dengan jumlah atom dalam 12 gram karbon-12. Tetapan Avogadro menyatakan bahwa dalam mol terdapat 6,02x1023 partikel. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume gas pada kondisi standar tekanan dan suhu. Diak
Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Rumus kimia suatu senyawa menunjukkan jumlah atom yang menyusun senyawa tersebut secara tetap. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel yang besar dalam analisis kimia. Hubungan antara mol, jumlah partikel, dan volume gas digunakan dalam perhitungan stoikiometri.
Dokumen tersebut membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas pada keadaan standar, dan hubungan antara jumlah mol dengan koefisien reaksi kimia."
Materi pokok bahasan meliputi konsep mol, penentuan rumus kimia, dan hukum-hukum gas. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, dan volume gas dalam reaksi kimia. Rumus kimia ditentukan berdasarkan perbandingan mol unsur yang terkandung. Hukum-hukum gas menerangkan sifat-sifat volume dan tekanan gas dalam berbagai kondisi.
Dokumen ini membahas konsep mol sebagai satuan untuk mengukur jumlah partikel dalam suatu zat. Mol didefinisikan sebagai jumlah partikel yang sama dengan jumlah atom dalam 12 gram karbon-12. Tetapan Avogadro menyatakan bahwa dalam mol terdapat 6,02x1023 partikel. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume gas pada kondisi standar tekanan dan suhu. Diak
Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Rumus kimia suatu senyawa menunjukkan jumlah atom yang menyusun senyawa tersebut secara tetap. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel yang besar dalam analisis kimia. Hubungan antara mol, jumlah partikel, dan volume gas digunakan dalam perhitungan stoikiometri.
2. Bagaimana cara menghitung jumlah
abu yang dihasilkan dari pembakaran
tersebut?
Perhatikan gambar berikut.
3. Mol menyatakan satuan jumlah zat
Jumlah mol X (n) =
Jumlah partikel X
L
Bilangan Avogadro = 6,02 × 1023
partikel/mol
A. Konsep Mol
4. Massa satu mol zat disebut massa molar (Mm )
dengan satuan g.mol–1
.
Massa
Molar
Massa Atom
Relatif (Ar)
Massa Molekul
Relatif (Mr)
Atom/unsur
Senyawa
1. Massa Molar
5. Untuk menghitung jumlah mol zat yang
diketahui jumlah massanya, dapat
menggunakan rumusan berikut.
n =
massa
Ar atau Mr
6. Tentukan jumlah mol 20 gram senyawa CaCO3. (Ar C= 12,
O = 16, Ca = 40)
Penyelesaian:
Mr CaCO3 = {(Ar Ca × 1) + (Ar C × 1) + (Ar O × 3)}
= {(40× 1) + (12 × 1) + (16 × 3)}
= (40 + 12 + 48)
= 100
Contoh Soal
n =
massa
Ar atau Mr
=
20 gram
100 gram.mol –1
= 0,2 mol
7. Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
n = jumlah mol gas (mol)
T = suhu (Kelvin)
R = tetapan gas = 0,082 L atm mol–1
K–1
P V = n R T
Persamaan gas ideal,
2. Volume Molar Gas pada Keadaan
Standar (STP)
8. • Volume molar didefinisikan sebagai volume satu
mol zat dalam wujud gas. Adapun keadaan
standar didefinisikan sebagai tekanan 1 atm (76
cmHg) dan suhu 0°C (273 K).
• Perhitungan jumlah mol gas dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Mol gas =
Volume gas
V STP
22, 4 L
9. Jumlah mol =
Koefisien yang dicari
Koefisien yang diketahui
× Mol yang diketahui
3. Hubungan Jumlah Mol dan
Koefisien Reaksi
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan
volume gas-gas sesuai dengan perbandingan jumlah
molnya sehingga berlaku hubungan:
V1
V2
n1
n2
=
4. Hubungan Hukum Gay-Lussac
dan Jumlah Mol
11. Berapakah volume gas oksigen pada STP yang bereaksi
dengan 12,8 gram gas SO2 untuk membentuk gas SO3 (Mr
SO2 = 64)?
Penyelesaian
2SO2 + O2 ïƒ 2SO3
Contoh Soal
n SO2 =
massa
Ar atau Mr
=
12,8
64 gram.mol –1
= 0,2 mol
12. n O2 =
Koefisien O2
Koefisien SO2
× Mol SO2
=
1
2
× 0,2 mol
= 0,1 mol
V O2 = n O2 × 22,4 L
= 0,1 mol × 22,4 L
= 2,24 L
13. Massa unsur atau
persen unsur penyusun
senyawa.
Pembagian massa
atau persen unsur
dengan Ar masing-
masing
Perbandingan mol
terkecil
Rumus Empiris
B. Penentuan Rumus Empiris,
Rumus Molekul Senyawa Hidrat,
dan Kadar Zat dalam Senyawa
1. Penentuan Rumus Empiris
dan Rumus Molekul
15. Suatu senyawa hidrokarbon mengandung 85,7% massa
karbon dan sisanya massa hidrogen. Jika ditentukan
Ar : H = 1, C = 12, dan massa molekul relatif senyawa
hidrokarbon 56, tentukan rumus empiris dan rumus molekul
senyawa tersebut.
Contoh Soal
Perbandingan jumlah mol
Mol C : mol H =
%C
Ar C
%H
Ar H
:
= 1 : 2
= 85,7
12
14,3
1
:
Jadi, rumus empiris senyawa
tersebut = (CH2)n.
Penyelesaian:
• Rumus empiris
%H = 100% – %C
= 100% – 85,7%
= 14,3%
16. • Rumus molekul
Massa molekul relatif (CH2)n= 56
Ar C + (2 x Ar H)n = 56
12 + ( 2 x 1)n = 56
n = 4
Jadi, rumus molekulnya adalah (CH2)4 atau C4H8.
18. Pemanasan 31,2 g garam magnesium sulfat hidrat
menghasilkan 24 g magnesium anhidrat. Jika diketahui Mr
MgSO4 = 120 dan Mr H2O = 18, tentukan jumlah air kristal
yang terikat dan rumus senyawa terhidratnya.
Contoh Soal
Penyelesaian
MgSO4. xH2O ïƒ MgSO4 + x H2O
Massa H2O = massa MgSO4. xH2O – massa MgSO4
= 31,2 g – 24 g = 7,2 g
19. mol MgSO4 : mol H2O = koefisien MgSO4 : koefisien H2O
0,2 : 0,4 = 1 : x
0,2 x = 0,4
x = 2
Jumlah air kristal = 2
Jadi, rumus senyawa tersebut adalah MgSO4. 2H2O.
Jumlah mol MgSO4=
massa
Mr
24
120
= = 0,2
massa 7,2
Jumlah mol H2O =
Mr 18
= = 0,4
20. • Anda dapat menentukan perbandingan massa unsur
dalam suatu senyawa yang telah diketahui rumus
kimianya. Sebagai contoh, untuk senyawa XmYn berlaku
persamaan sebagai berikut.
Massa X =
m × ArX
Mr XmYn
× Massa XmYn Atau
%X =
m × ArX
Mr XmYn
× % XmYn
3. Penentuan Kadar Unsur
dalam Senyawa
Jumlah atom
21. Berdasarkan hasil penelitian ternyata di dalam kopi terdapat
senyawa kafein. Hasil analisis menunjukkan bahwa kafein (Mr
= 194) mengandung 28,9% nitrogen. Berapakah jumlah atom
nitrogen yang ada dalam satu molekul kafein (Ar N = 14)?
Penyelesaian
Contoh Soal
%N =
m × ArN
Mr Kafein
× % Kafein
28,9% =
m × 14
194
× 100%
m = 4
Jadi jumlah atom N pada
kafein adalah 4
22. Etilena glikol dihasilkan dari reaksi etilen oksida
dan air dengan perbandingan 1 : 1
3 molekul
etilena oksida
5 molekul
air
3 molekul
etilen glikol
2 molekul
air
bersisa
Habis bereaksi atau
reaktan pembatas
C. Penentuan Reaksi Pembatas
23. Persamaan reaksi
Jumlah mol tiap pereaksi
Pembagian mol dengan koefisien
Hasil bagi yang lebih
kecil merupakan
reaktan pembatas
Hasil bagi yang lebih
besar merupakan
pereaksi yang bersisa
Mol reaksi pembatas digunakan
sebagai patokan
24. Sebanyak 28 g logam besi direaksikan dengan 48 g gas
oksigen menghasilkan Fe2O3 (Diketahui Ar Fe = 50 dan O =
16).
a. Tentukan massa Fe2O3.
b. Tentukan massa zat pereaksi yang tersisa
Penyelesaian
Contoh Soal
m
Mr
28 g
56 g mol-1
Jumlah mol Fe = = = 0,5 mol
m
Mr
48 g
32 g mol-1
Jumlah mol O2 = = = 1,5 mol
25. Persamaa Reaksi 4Fe + 3O2 ïƒ 2Fe2O3
Jumlah mol zat
Jumlah mol zat
Koefisien
0,5 mol 1,5 mol
0,5
4
= 0,125 mol
1,5
3
= 0,5 mol
Lebih kecil = reaksi pembatas
4Fe + 3O2 ïƒ 2Fe2O3
mol =
Koefisien yang dicari
Koefisien yang diketahui
× Mol reaktan pembatas
M :
B :
S :
0,5 1,5
0,5 3
4
× 0,5 = 0,375
2
4
× 0,5 = 0,25
1,125 0,25
26. a. Mr Fe2O3 = (2 × Ar Fe) + (3 × Ar O)
= (2 × 56) + (3 × 16)
= 112 + 48 = 160
Massa Fe2O3 = mol Fe2O3 × Mr Fe2O3
= 0,25 mol × 160 g mol–1
= 40 g
Jadi, massa Fe2O3 = 40 g
b. Massa O2 yang bereaksi= n O2 yang bereaksi × Mr O2
= 0,375 mol × 32 g mol–1
= 12 g
Massa O2 sisa = massa O2 awal – massa O2 reaksi
= 48 g – 12 g = 36 g.
Jadi, massa O2 sisa = 36 g
27. 1. Jika KClO3 dipanaskan akan terurai menjadi KCl
dan O2. Berapa gram gas oksigen yang
dihasilkan jika 245 gram KClO3 (Mr = 122,5)
dipanaskan?
2. Pada pemanasan HgO akan terurai menurut
reaksi: 2HgO ïƒ 2Hg + O2. pada pemanasan 108
gram HgO akan terbentuk 4,8 gram O2; maka
berapa persen HgO yang terurai?
3. Pada reaksi dehidrasi natrium sulfat terhidrasi
Na2SO4.xH2O ïƒ Na2SO4 + xH2O, bila 11,6 gram
Na2SO4.xH2O dipanaskan akan terbentuk
Na2SO4 anhidrat sebanyak 7,1 gram. Tentukan
jumlah x.
Kuis
28. 4. Serbuk besi sejumlah 28 gram (Ar Fe = 56)
direaksikan dengan 20 gram belerang (Ar S =
32) sesuai dengan persamaan:
Fe + S ïƒ FeS,
tentukan zat yang tersisa sesudah reaksi.