KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docwirasmini
油
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan program kesehatan jiwa di Puskesmas Pal Lima tahun 2023. Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat melalui deteksi dini gangguan jiwa dan edukasi kesehatan jiwa kepada pasien dan keluarga. Strategi yang digunakan adalah kunjungan rumah untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien gangguan jiwa dan skrining masalah kese
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan jiwa dan pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia, termasuk definisi kesehatan jiwa menurut WHO, masalah dan gangguan kesehatan jiwa pada berbagai kelompok umur, serta sistem pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia.
2. Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa prevalensi gangguan jiwa di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan global, namun sumber daya untuk pel
[Ringkasan]
1. Dokumen membahas tentang Posyandu Remaja sebagai upaya pelayanan kesehatan remaja di masyarakat yang dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat dan berbagai pihak terkait.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kapasitas kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dalam hal Program Indonesia Sehat di Keluarga (PISPK). Dokumen ini menjelaskan visi dan misi pemerintah terkait kesehatan, roadmap penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pendekatan keluarga dalam PISPK, dampak PISPK terhadap kesehatan masyarakat, serta hubungan antara Indeks Kesehatan Keluarga
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Tujuannya mendukung pencapaian tujuan kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat. Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan wajib seperti promosi kesehatan, lingkungan, ibu dan anak, gizi
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di rumah tangga. PHBS merupakan kumpulan perilaku yang diterapkan berdasarkan kesadaran untuk meningkatkan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek PHBS di rumah tangga seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan hidup bersih dan sehat, serta peran kader dalam
[Ringkasan]
1. Dokumen membahas tentang Posyandu Remaja sebagai upaya pelayanan kesehatan remaja di masyarakat yang dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat dan berbagai pihak terkait.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kapasitas kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dalam hal Program Indonesia Sehat di Keluarga (PISPK). Dokumen ini menjelaskan visi dan misi pemerintah terkait kesehatan, roadmap penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pendekatan keluarga dalam PISPK, dampak PISPK terhadap kesehatan masyarakat, serta hubungan antara Indeks Kesehatan Keluarga
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Tujuannya mendukung pencapaian tujuan kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat. Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan wajib seperti promosi kesehatan, lingkungan, ibu dan anak, gizi
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di rumah tangga. PHBS merupakan kumpulan perilaku yang diterapkan berdasarkan kesadaran untuk meningkatkan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek PHBS di rumah tangga seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan hidup bersih dan sehat, serta peran kader dalam
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
2.
Undang-Undang No.18/2014 tentang Kesehatan Jiwa
Renstra Kemenkes 2015-2019
Permenkes No.75/2014 tentang Puskesmas
promosi keswa termasuk dalam promosi kesehatan
yang wajib dilaksanakan
Permenkes No.5/2015 tentang Panduan Praktik Klinis di
layanan primer
Kepmenkes No.137/2016 tentang Perubahan Formularium
Nasional
PERKEMBANGAN REGULASI &
KEBIJAKAN TERKAIT KESEHATAN JIWA
3.
1. Data Nasional:
Gangguan mental emosional (gejala depresi dan
anxietas) 15 thn sebesar 6%; Gangguan jiwa berat
(psikosis) sebesar 1.7/1000 (Riskesdas, 2013)
Pengguna napza dalam 1 tahun terakhir 2.2% (3.8 juta),
1.8 juta merupakan pengguna reguler (BNN, 2011)
Bunuh diri: +0.5/100.000 populasi (Mabes POLRI, 2012)
(+ 1170 kasus bunuh diri per tahun) estimasi WHO 1.6
1.8/100.000 populasi (3500 4000 kasus/tahun).
2. Sebesar 14,3% kasus gangguan jiwa berat pernah
dipasung (Riskesdas 2013)
Data Epidemiologi Kesehatan Jiwa
Bada Pusat Statistik:: proyeksi penduduk tahun 2015 賊250 juta jiwa
4. Beban Global Penyakit
1990
Infeksi pernafasan bawah
1
Penyakit diare 2
Keadaan yang timbul pada
periode perinatal 3
Depresi mayor unipolar
4
Penyakit jantung iskemik
5
Penyakit serebrovaskular
6
2020
1 Penyakit jantung
iskemik
2 Depresi mayor
unipolar
3 Kecelakaan lalu
lintas
4 Penyakit
serebrovaskular
5 Penyakit paru
obstruktif kronik
6 Infeksi pernafasan
bawah
PENYEBAB UTAMA BEBAN PENYAKIT
BERDASARKAN DALYs
(Global Burden of Disease WHO)
Estimasi WHO: tahun 2030 depresi menjadi penyebab utama
beban penyakit no.1
5.
Gangguan jiwa no.2
terbesar penyebab beban
akibat penyakit,
berdasarkan Tahun
Hidup dengan Disabilitas
Usia terbanyak: usia
produktif (15 45 tahun)
Berdasarkan DALYs: saat
ini gangguan depresi no.8
penyebab beban dari
seluruh penyakit di
Indonesia
Years Lived with Disability
(Tahun Hidup dengan Disabilitas) di Indonesia
The Global Burden of Disease Study 2010
6.
- Pengetahuan masyarakat masih kurang
- Gaduh gelisah, cemas dan depresi
dianggap sebagai kerasukan atau
penyakit biasa (malas)
- Terlantar Ggn Jiwa Berat Disabilitas
- Stigma/ diskriminasi:
- Gangguan sering ditutupi keluarga
- Terlambat ditangani Disabilitas
Pasung / Menggelandang
LATAR BELAKANG MASALAH
7.
- Gangguan jiwa kronis:
- angka kekambuhan tinggi
- tidak langsung menyebabkan kematian
- Beban Keluarga, Masyarakat dan Negara tidak sedikit
- Jumlah tenaga non kesehatan di masyarakat (kader terlatih
keswa) sekitar 7000 kader
- kurang aktif
- deteksi dini masalah keswa belum optimal
- masalah keswa tidak terdeteksi
- Nakes di Puskesmas belum semua terlatih keswa dan
Puskesmas belum memberikan layanan jiwa deteksi dini
<<
Tenaga kesehatan jiwa profesional: 1.07 per 100,000 populasi.
LATAR BELAKANG MASALAH
8.
Pemeriksaan
Kehamilan
Persalinan,
nifas &
neonatal
Pelayanan
bagi bayi
Pelayanan
bagi balita
Pelayanan
bagi anak
SD
Pelayanan bagi
anak SMP/A &
remaja
Deteksi Dini
Keswa Ibu Hamil
Stimulasi Janin
dalam
Kandungan
Deteksi dini
Keswa Bulin,
Bufas dan Buteki
Pola asuh dan
tumbuh
kembang anak
Deteksi dini pd
gangguan
perkembangan
anak
Pemantauan
perkembanga
n
Deteksi Dini
Keswa Anak
Deteksi Dini
keswa anak
usia sekolah
Keswa Renaja
Konseling:
Adiksi HV/AIDS
Life skill remaja
Mindfulness
1000 hari pertama
kehidupan
Konseling
Pranikah
Pelayanan
PUS & WUS
Lansia
Deteksi
Dini Keswa
Lansia
(Demensia/
Depresi Dll)
Upaya Promotif - Preventif Keswa
Pendekatan Siklus Kehidupan (continuum of
care) dan Kelompok Risiko (Population at Risk)
Terintegrasi pada semua tingkat layanan
kesehatan dan kegiatan LP/LS
9. 9
POPULASI DAN KOMPOSISI PENDUDUK 2010
REMAJA
BALITA &
ANAK
9
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, presentase populasi anak dan remaja
adalah sebanyak 37,65 % (89.483.997 juta jiwa) dari total populasi. Hal ini
menunjukkan bahwa anak dan remaja menempati porsi yang cukup besar dari
keseluruhan penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 237.641.326.
11. Fakta Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
(Sumber :Kemendikbud)
84%
siswa mengaku
pernah mengalami
kekerasan di
sekolah
45%
siswa laki-laki
menyebutkan
bahwa guru atau
petugas sekolah
merupakan pelaku
kekerasan
40%
siswa usia 13-15 th
melaporkan pernah
mengalami
kekerasan fisik oleh
teman sebaya
75%
siswa mengakui
pernah melakukan
kekerasan di
sekolah
22%
siswa perempuan
menyebutkan
bahwa guru atau
petugas sekolah
merupakan pelaku
kekerasan
50%
anak melaporkan
mengalami
perundungan
(bullying) di
sekolah
ICRW, 2015
ICRW, 2015
ICRW, 2015
ICRW, 2015
UNICEF, 2014
UNICEF, 2015
13.
DATA PENDERITA
Selalu diperbaharui
setiap tahun
Koordinasi dengan
desa, petugas
kesehatan wilayah, data
petugas di Puskesmas
( rawat jalan,
kunjungan rumah)
Laki-laki : 50 orang
Perempuan: 55 orang
JUMLAH : 105 orang ( awal
thn. 2019 )
14.
DATA PENDERITA TIAP DESA
(awal 2019 )
KUNTILI : 17 Orang
Laki-laki : 6
Perempuan : 10
Karanggedang : 7 orang
Laki-laki : 5
Perempuan : 3
Pandak : 9 orang
Laki-laki : 4
Perempuan : 5
Ketanda : 12 orang
Laki-laki : 3
Perempuan : 9
lebeng : 21 orang
Laki-laki : 9
Perempuan : 12
Kemiri : 30 orang
Laki-laki : 17
Perempuan : 13
Kebokura : 9 orang
Laki-laki : 6
Perempuan : 3
15.
Capaian SPM 2018
72, 72 % (Kontak 88 penderita)
Muncul
PROGRAM INOVASI PUSKESMAS
SUMPIUH I
BERANGKAT HAJI
BERsama mAsyarakat
MeniNGKATkan KeseHAtan JIwa
16.
Wujud Kegiatan Inovasi Berangkat
Haji adalah :
Terbentuk
DSSJ
( Desa Siaga
Kesehatan
Jiwa )
Kegiatannya :
a. Pelatihan Kader kesehatan Jiwa untuk
melakukan Skrining/pemeriksaan awal
pada masyarakat
b. Penderita yang terdeteksi mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
sesuai standar
c. Melakukan advoksi,sosialisasi,
penyuluhan kesehatan pd. Keluarga
penderita, tokoh masyarakat , pemangku
kepentingan
d. Menyediakan wadah kegiatan yang
produktif bagi penderita yang sudah
terkontrol
17.
KESEHATAN JIWA
UU.KES. No 36 Tahun 2009
ADALAH KEADAAN SEHAT BAIK SECARA FISIK,
MENTAL, SPIRITUAL MAUPUN SOSIAL YANG
MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG UNTUK HIDUP
PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN EKONOMIS.
UU Keswa No.18 Tahun 2014
Adalah kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut:
menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan,
dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
19.
1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT
2. RISIKO JADI SEHAT JIWA
3. GANGGUAN JIWA JADI
MANDIRI DAN PRODUKTIF
Desa/Kelurahan Siaga Sehat Jiwa
TARGET PELAYANAN KESEHATAN JIWA
20.
Apa Yang Harus Dilakukan
Pada Warga yang Sudah Diperiksa (ODGJ) ???
Kepedulian Klg,
Kader & Masy
Pegobatan Teratur
Pemantauan /
Kunjungan Rmh
Pemanfaatan
fasilitas Yan
Kesehatan
Motivasi &
Kesempatan Hidup
Produktif & Mandiri
#8: Tercapainya Keluarga Sehat:
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistim rujukan dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum care dan intervensi berbasis risiko kesehatan
Pendekatan JKN dengan perluasan sasaran dan manfaat (benefit) serta kendali mutu dan biaya