際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Backward
Chaining
Sistem Berbasis Pengetahuan diturunkan dari
istilah knowledge based expert system. Sistem ini
merupakan sistem yang menggunakan
pengetahuan manusia yang telah disimpan dalam
komputer untuk menyelesaikan permasalahan
yang memerlukan kepakaran seorang ahli (Buliali,
dkk., 2007)
Sistem Berbasis Pengetahuan
Mesin inferensi merupakan bagian yang
mengandung mekanisme fungsi berpikir dan
penalaransistem yang digunakan oleh seorang
pakar, secara dedukatif mesin inferensi memiliki
pengetahuan yangrelevan dalam rangka mencapai
kesimpulan.
Ada 2 Teknik yang menjadi dasar untuk
pembentukan mesin inferensi :
 Forward Chaining
 Backward Chaining
Mesin Inferensi (Interfence Engine)
Backward Chaining
Metode backward chaining adalah pelacakan
kebelakang yang memulai penalarannya dari kesimpulan
(goal), dengan mencari sekumpulan hipotesis-hipotesis
menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan
hipotesis-hipotesis tersebut.
Metode backward Chaining merupakan kebalikan dari
forward chaining dimana dimulai dengan sebuah
hipotesis (sebuah objek) dan meminta informasi untuk
meyakinkan atau mengabaikan. Backward chaining
inference engine sering disebut: Object-Driven/Goal-
Driven.
Langkah Penerapan Metode Backward
Chaining Pada Sistem Pakar
1. Knowledge Base (basis pengetahuan). Jadi kita harus
memiliki basis pengetahuan dari pengetahuan
seseorang, misal dokter kita membutuhkan data
penyakit paru dan gejala-gejala nya.
2. Menentukan Rule(aturan) atau inference Engine untuk
memulai penalaran mendapatkan kesimpulan(goals)
dari hipotesa(objek) untuk mendapatkan fakta. misalnya
penyakit DBD sebagai kesimpulan dan demam sebagai
gejala nya.
3. Membuat Output(hasil) dalam bentuk solusi dari hasil
penalaran. Misalkan penyakit yg di derita migran, maka
solusi penanganan nya adalah minum obat ini atau itu.
 Program dimulai dengan tujuan (goal) yang diverifikasi apakah bernilai
TRUE atau FALSE
 Kemudian melihat rule yang mempunyai GOAL tersebut pada bagian
konklusinya.
 Mengecek pada premis dari rule tersebut untuk menguji apakah rule
tersebut terpenuhi (bernilai TRUE)
 Pertama dicek apakah ada assertion-nya  Jika pencarian disitu gagal,
maka ES akan mencari rule lain yang memiliki konklusi yang sama
dengan rule pertama tadi  Tujuannya adalah membuat rule kedua
terpenuhi (satisfy)
 Proses tersebut berlajut sampai semua kemungkinan yang ada telah
diperiksa atau sampai rule inisial yang diperiksa (dg GOAL) telah
terpenuhi
 Jika GOAL terbukti FALSE, maka GOAL berikut yang dicoba.
Urutan Langkah
Untuk mengetahui apakah
suatu fakta yang dialami
oleh pengguna itu termasuk
konklusi 1, konklusi 2,
konklusi 3, atau konklusi 4
atau bahkan bukan salah
satu dari konklusi tersebut
Sistem akan mengambil
hipotesis bahwa konklusinya
adalah dari konklusi 1 s/d
konklusi 4
Untuk membuktikan hipotesisnya sistem akan mencari premis-premis aturan yang
mengandung konklusi yang diduga.
Setelah itu sistem akan meminta feedback kepada user mengenai premis-premis
yang ditemukan tersebut.
Hipotesis
Konklusi:
Konklusi 1
Jika ketiga premis dialami user,
maka konklusi 1 terbukti, jika tidak
pindah ke konklusi 2
Premis yang sesuai:
Premis 1
Premis 2
Premis 3
Contoh Kasus Backward Chaining
Misalkan diketahui sistem pakar menggunakan 5 buah
rule sebagai berikut :
R1 : If (Y and D) THEN Z
R2 : If (X and B and E) then Y
R3 : if A then X
R4 : if C then L
R5 : if (L and M) then N
fakta-fakta : A, B,C,D dan E bernilai benar
Goal : menentukan apakah Z bernilai benar
Iterasi ke-1
Iterasi ke-2
Iterasi ke-3
Iterasi ke-4
Iterasi ke-5
Iterasi ke-6
Karena Goal Z
ditemukan di
database, maka
proses pencarian
dihentikan. Disini
terbukti bahwa Z
bernilai benar
Teknik Tree
Diagnosa Penyakit Pada Manusia
Fakta :
 Nafas Pendek
 Berkeringat
 Kehilangan nafsu makan
 Sulit Berbicara
Goal : Tuberkolosis
Kode pada semua basis pengetahuan
gejala dan penyakit, yaitu:
Batuk A1 Tuberkolosis P1
Nafas pendek A2 Asma P2
Kelelahan A3
Berkeringat A4
Kehilangan nafsu makan A5
Sesak nafas A6
Nafas berbunyi A7
Sulit bicara A8
Wajah pucatA9
Demam A10
Kode untuk Rules :
R1 = IF A1 OR A2 THEN A3
R2 = IF A3 AND A4 THEN A9
R3 = IF A5 AND A9 THEN A10
R4 = IF A10 AND A8 THEN P1
R5 = IF A6 AND A7 AND A8 THEN P2
P1
A10 A8
P2
A7
A6
Tahapan Pertama
menggambar tree
dimulai dari GOAL yang
diuji yaitu
TUBERKOLOSIS atau
yang disingkat P1. P1
dapat kita temui pada
Rule R4 dimana terdapat
premis A10 dan A8
P1
A10 A8
P2
A7
A6
A5 A9
Selanjutnya cari
Rule yang Subgoal
nya A10 dapat
ditemukan pada
Rule R3 memiliki
premis A5 dan A9
P1
A10 A8
P2
A7
A6
A5 A9
A3 A4
Subgoal A9
terdapat pada
Rule R2 dan
memiliki premis
A3 dan A4
P1
A10 A8
P2
A7
A6
A5 A9
A3 A4
A1 A2
Subgoal A3
terdapat pada
Rule R1 dan
memiliki premis
A1 dan A2.
Dari tree yang terbentuk ditemukan
ada keempat fakta didalamnya yaitu:
Nafas Pendek A2
Berkeringat A4
Kehilangan nafsu makan A5
Sulit Berbicara A8
Maka P1 sebagai GOAL teruji
kebenarannya
Thank you
College was easy. It was riding
a bike. Except the bike was on
fire & the ground was on fire &
everything was on fire because
it was Hell

More Related Content

Similar to 586000765-Backward-Chaining-PPT-FIX.pptx (20)

Teknik inferensi
Teknik inferensiTeknik inferensi
Teknik inferensi
Yohannez Probo
Klpk 4
Klpk 4Klpk 4
Klpk 4
Ardy Tkj
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatan
Dian Sari
Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
olbers letfaar
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
Abrianto Nugraha
Office ppt-template-003
Office ppt-template-003Office ppt-template-003
Office ppt-template-003
hafid053
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada Ayam
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada AyamProposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada Ayam
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada Ayam
Andy Saputra
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
peri subagja
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2
mantap bana yaung
Simulasi Digital.pptx
Simulasi Digital.pptxSimulasi Digital.pptx
Simulasi Digital.pptx
MuhammadHamdaniHamid
Deadlock kelompok 3
Deadlock   kelompok 3Deadlock   kelompok 3
Deadlock kelompok 3
afifahzahra10
Materi8 sistem pakar_ai
Materi8 sistem pakar_aiMateri8 sistem pakar_ai
Materi8 sistem pakar_ai
Eddy Tungadi
Bab13 sis pakar
Bab13 sis pakarBab13 sis pakar
Bab13 sis pakar
Mila Masduki Masduki
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
Yohanes Sibarani
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
crts
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1
Aburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babi
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babiCase-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babi
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babi
Aburame-Deo Gr
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babi
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babipenalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babi
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babi
Aburame-Deo Gr
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis KasusMendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
Aburame-Deo Gr
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1
Aburame-Deo Gr
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatan
Dian Sari
Office ppt-template-003
Office ppt-template-003Office ppt-template-003
Office ppt-template-003
hafid053
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada Ayam
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada AyamProposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada Ayam
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada Ayam
Andy Saputra
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
peri subagja
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2
mantap bana yaung
Deadlock kelompok 3
Deadlock   kelompok 3Deadlock   kelompok 3
Deadlock kelompok 3
afifahzahra10
Materi8 sistem pakar_ai
Materi8 sistem pakar_aiMateri8 sistem pakar_ai
Materi8 sistem pakar_ai
Eddy Tungadi
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
Yohanes Sibarani
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
crts
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1
Aburame-Deo Gr
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babi
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babiCase-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babi
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babi
Aburame-Deo Gr
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babi
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babipenalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babi
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babi
Aburame-Deo Gr
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis KasusMendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
Aburame-Deo Gr
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1
Aburame-Deo Gr

More from Bernad Bear (20)

197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt
197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt
197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt
Bernad Bear
272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt
272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt
272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt
Bernad Bear
際際滷-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-際際滷-01.pptx
際際滷-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-際際滷-01.pptx際際滷-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-際際滷-01.pptx
際際滷-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-際際滷-01.pptx
Bernad Bear
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx
Bernad Bear
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
Bernad Bear
si-3-komponen-sistem-informasikomponen.ppt
si-3-komponen-sistem-informasikomponen.pptsi-3-komponen-sistem-informasikomponen.ppt
si-3-komponen-sistem-informasikomponen.ppt
Bernad Bear
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.ppt
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.pptPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.ppt
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.ppt
Bernad Bear
nitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdf
nitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdfnitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdf
nitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdf
Bernad Bear
kecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdf
kecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdfkecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdf
kecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdf
Bernad Bear
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
pengantar logika fuzzy dan contohnya.pptpengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
Bernad Bear
Materi Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptx
Materi Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptxMateri Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptx
Materi Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptx
Bernad Bear
Lesson 13 - Visualisasi dan Informasi.ppt
Lesson 13 - Visualisasi dan Informasi.pptLesson 13 - Visualisasi dan Informasi.ppt
Lesson 13 - Visualisasi dan Informasi.ppt
Bernad Bear
Pertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.ppt
Pertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.pptPertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.ppt
Pertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.ppt
Bernad Bear
security.ppt
security.pptsecurity.ppt
security.ppt
Bernad Bear
Relasi.ppt
Relasi.pptRelasi.ppt
Relasi.ppt
Bernad Bear
Pengenalan Teknik Komputer.pptx
Pengenalan Teknik Komputer.pptxPengenalan Teknik Komputer.pptx
Pengenalan Teknik Komputer.pptx
Bernad Bear
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
Bernad Bear
Persentasi SMU9.pptx
Persentasi SMU9.pptxPersentasi SMU9.pptx
Persentasi SMU9.pptx
Bernad Bear
_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt
_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt
_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt
Bernad Bear
12017098.ppt
12017098.ppt12017098.ppt
12017098.ppt
Bernad Bear
197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt
197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt
197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt
Bernad Bear
272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt
272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt
272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt
Bernad Bear
際際滷-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-際際滷-01.pptx
際際滷-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-際際滷-01.pptx際際滷-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-際際滷-01.pptx
際際滷-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-際際滷-01.pptx
Bernad Bear
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx
Bernad Bear
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
Bernad Bear
si-3-komponen-sistem-informasikomponen.ppt
si-3-komponen-sistem-informasikomponen.pptsi-3-komponen-sistem-informasikomponen.ppt
si-3-komponen-sistem-informasikomponen.ppt
Bernad Bear
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.ppt
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.pptPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.ppt
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.ppt
Bernad Bear
nitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdf
nitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdfnitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdf
nitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdf
Bernad Bear
kecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdf
kecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdfkecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdf
kecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdf
Bernad Bear
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
pengantar logika fuzzy dan contohnya.pptpengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
Bernad Bear
Materi Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptx
Materi Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptxMateri Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptx
Materi Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptx
Bernad Bear
Lesson 13 - Visualisasi dan Informasi.ppt
Lesson 13 - Visualisasi dan Informasi.pptLesson 13 - Visualisasi dan Informasi.ppt
Lesson 13 - Visualisasi dan Informasi.ppt
Bernad Bear
Pertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.ppt
Pertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.pptPertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.ppt
Pertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.ppt
Bernad Bear
Pengenalan Teknik Komputer.pptx
Pengenalan Teknik Komputer.pptxPengenalan Teknik Komputer.pptx
Pengenalan Teknik Komputer.pptx
Bernad Bear
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
Bernad Bear
Persentasi SMU9.pptx
Persentasi SMU9.pptxPersentasi SMU9.pptx
Persentasi SMU9.pptx
Bernad Bear
_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt
_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt
_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt
Bernad Bear

Recently uploaded (6)

1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.pptTraining Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
rhamset
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.pptTraining Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
rhamset
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset

586000765-Backward-Chaining-PPT-FIX.pptx

  • 2. Sistem Berbasis Pengetahuan diturunkan dari istilah knowledge based expert system. Sistem ini merupakan sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang telah disimpan dalam komputer untuk menyelesaikan permasalahan yang memerlukan kepakaran seorang ahli (Buliali, dkk., 2007) Sistem Berbasis Pengetahuan
  • 3. Mesin inferensi merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan penalaransistem yang digunakan oleh seorang pakar, secara dedukatif mesin inferensi memiliki pengetahuan yangrelevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Ada 2 Teknik yang menjadi dasar untuk pembentukan mesin inferensi : Forward Chaining Backward Chaining Mesin Inferensi (Interfence Engine)
  • 4. Backward Chaining Metode backward chaining adalah pelacakan kebelakang yang memulai penalarannya dari kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan hipotesis-hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesis-hipotesis tersebut. Metode backward Chaining merupakan kebalikan dari forward chaining dimana dimulai dengan sebuah hipotesis (sebuah objek) dan meminta informasi untuk meyakinkan atau mengabaikan. Backward chaining inference engine sering disebut: Object-Driven/Goal- Driven.
  • 5. Langkah Penerapan Metode Backward Chaining Pada Sistem Pakar 1. Knowledge Base (basis pengetahuan). Jadi kita harus memiliki basis pengetahuan dari pengetahuan seseorang, misal dokter kita membutuhkan data penyakit paru dan gejala-gejala nya. 2. Menentukan Rule(aturan) atau inference Engine untuk memulai penalaran mendapatkan kesimpulan(goals) dari hipotesa(objek) untuk mendapatkan fakta. misalnya penyakit DBD sebagai kesimpulan dan demam sebagai gejala nya. 3. Membuat Output(hasil) dalam bentuk solusi dari hasil penalaran. Misalkan penyakit yg di derita migran, maka solusi penanganan nya adalah minum obat ini atau itu.
  • 6. Program dimulai dengan tujuan (goal) yang diverifikasi apakah bernilai TRUE atau FALSE Kemudian melihat rule yang mempunyai GOAL tersebut pada bagian konklusinya. Mengecek pada premis dari rule tersebut untuk menguji apakah rule tersebut terpenuhi (bernilai TRUE) Pertama dicek apakah ada assertion-nya Jika pencarian disitu gagal, maka ES akan mencari rule lain yang memiliki konklusi yang sama dengan rule pertama tadi Tujuannya adalah membuat rule kedua terpenuhi (satisfy) Proses tersebut berlajut sampai semua kemungkinan yang ada telah diperiksa atau sampai rule inisial yang diperiksa (dg GOAL) telah terpenuhi Jika GOAL terbukti FALSE, maka GOAL berikut yang dicoba. Urutan Langkah
  • 7. Untuk mengetahui apakah suatu fakta yang dialami oleh pengguna itu termasuk konklusi 1, konklusi 2, konklusi 3, atau konklusi 4 atau bahkan bukan salah satu dari konklusi tersebut Sistem akan mengambil hipotesis bahwa konklusinya adalah dari konklusi 1 s/d konklusi 4 Untuk membuktikan hipotesisnya sistem akan mencari premis-premis aturan yang mengandung konklusi yang diduga. Setelah itu sistem akan meminta feedback kepada user mengenai premis-premis yang ditemukan tersebut.
  • 8. Hipotesis Konklusi: Konklusi 1 Jika ketiga premis dialami user, maka konklusi 1 terbukti, jika tidak pindah ke konklusi 2 Premis yang sesuai: Premis 1 Premis 2 Premis 3
  • 9. Contoh Kasus Backward Chaining Misalkan diketahui sistem pakar menggunakan 5 buah rule sebagai berikut : R1 : If (Y and D) THEN Z R2 : If (X and B and E) then Y R3 : if A then X R4 : if C then L R5 : if (L and M) then N fakta-fakta : A, B,C,D dan E bernilai benar Goal : menentukan apakah Z bernilai benar
  • 15. Iterasi ke-6 Karena Goal Z ditemukan di database, maka proses pencarian dihentikan. Disini terbukti bahwa Z bernilai benar
  • 16. Teknik Tree Diagnosa Penyakit Pada Manusia Fakta : Nafas Pendek Berkeringat Kehilangan nafsu makan Sulit Berbicara Goal : Tuberkolosis
  • 17. Kode pada semua basis pengetahuan gejala dan penyakit, yaitu: Batuk A1 Tuberkolosis P1 Nafas pendek A2 Asma P2 Kelelahan A3 Berkeringat A4 Kehilangan nafsu makan A5 Sesak nafas A6 Nafas berbunyi A7 Sulit bicara A8 Wajah pucatA9 Demam A10
  • 18. Kode untuk Rules : R1 = IF A1 OR A2 THEN A3 R2 = IF A3 AND A4 THEN A9 R3 = IF A5 AND A9 THEN A10 R4 = IF A10 AND A8 THEN P1 R5 = IF A6 AND A7 AND A8 THEN P2
  • 19. P1 A10 A8 P2 A7 A6 Tahapan Pertama menggambar tree dimulai dari GOAL yang diuji yaitu TUBERKOLOSIS atau yang disingkat P1. P1 dapat kita temui pada Rule R4 dimana terdapat premis A10 dan A8
  • 20. P1 A10 A8 P2 A7 A6 A5 A9 Selanjutnya cari Rule yang Subgoal nya A10 dapat ditemukan pada Rule R3 memiliki premis A5 dan A9
  • 21. P1 A10 A8 P2 A7 A6 A5 A9 A3 A4 Subgoal A9 terdapat pada Rule R2 dan memiliki premis A3 dan A4
  • 22. P1 A10 A8 P2 A7 A6 A5 A9 A3 A4 A1 A2 Subgoal A3 terdapat pada Rule R1 dan memiliki premis A1 dan A2. Dari tree yang terbentuk ditemukan ada keempat fakta didalamnya yaitu: Nafas Pendek A2 Berkeringat A4 Kehilangan nafsu makan A5 Sulit Berbicara A8 Maka P1 sebagai GOAL teruji kebenarannya
  • 23. Thank you College was easy. It was riding a bike. Except the bike was on fire & the ground was on fire & everything was on fire because it was Hell