Sistem pakar menggunakan penalaran maju untuk mengambil kesimpulan berdasarkan aturan dan fakta awal. Fakta awal A dan E digunakan untuk menyimpulkan F dan G secara berurutan, namun hipotesis K belum terbukti.
Teknik inferensi digunakan sistem pakar untuk menghasilkan informasi baru dari informasi yang diketahui. Proses inferensi dilakukan oleh mesin inferensi yang mengendalikan proses penalaran dengan aturan-aturan. Ada berbagai metode penalaran seperti deduktif, induktif, abduktif yang digunakan untuk mengambil kesimpulan.
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada AyamAndy Saputra
油
Sistem ini menggunakan metode case based reasoning untuk mendiagnosa penyakit pada ayam berdasarkan kasus-kasus sebelumnya. Metode ini diharapkan dapat membantu masyarakat melakukan diagnosa awal penyakit ayam dan memberikan saran pengobatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pakar dan pendukung keputusan (decision support system/DSS). Sistem pakar adalah sistem informasi yang mengandung pengetahuan dari pakar untuk digunakan dalam konsultasi, sedangkan DSS dibuat untuk membantu pengambilan keputusan manajer. Dokumen ini juga menjelaskan komponen utama sistem pakar dan DSS serta teknik representasi pengetahuan dan inferensi pada sistem pakar.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem berbasis pengetahuan (sistem pakar) dengan menjelaskan pengertian artificial intelligence, cabang-cabang artificial intelligence seperti logical AI, search, representation, pattern recognition, inference, learning from experience, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang pengertian sistem pakar, keuntungan sistem pakar, konsep umum sistem pakar, perkembangan sistem pakar, dan beberapa contoh sistem pakar yang terkenal."
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Sistem operasi dapat mengalami keadaan terkunci (deadlock) jika empat kondisi terpenuhi secara bersamaan: eksklusivitas bersama, genggam dan tunggu, non-preempsi, dan menunggu secara sirkuler. Untuk mencegah terjadinya deadlock, sistem dapat menerapkan protokol, mengizinkan terjadinya deadlock lalu memperbaikinya, atau mengabaikannya. Metode pencegahan meliputi mencegah salah
Sistem pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan yang dirancang untuk memberikan saran pemecahan masalah dengan dilengkapi penjelasan. Sistem pakar terdiri atas basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna untuk berinteraksi. Basis pengetahuan berisi aturan-aturan logis sedangkan mesin inferensi melakukan penalaran atas basis pengetahuan tersebut.
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kepala berbasis web dengan metode forward chaining dibuat untuk memudahkan masyarakat mendiagnosa penyakit kepala. Sistem ini mengajukan pertanyaan berdasarkan gejala dan memberikan diagnosa penyakit kepala. Implementasi sistem pakar ini mudah diakses melalui web dan mampu mendiagnosa beberapa jenis penyakit kepala.
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1Aburame-Deo Gr
油
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babiAburame-Deo Gr
油
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babiAburame-Deo Gr
油
Bab pendahuluan membahas latar belakang permasalahan diagnosa penyakit pada babi di Rumah Sakit Hewan Kota Kupang yang memiliki tenaga medis terbatas. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem diagnosa penyakit pada babi berbasis penalaran kasus dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor.
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis KasusAburame-Deo Gr
油
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul "Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus"
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1Aburame-Deo Gr
油
Bab pendahuluan membahas latar belakang permasalahan diagnosa penyakit pada babi di Rumah Sakit Hewan Kota Kupang yang memiliki keterbatasan tenaga medis sehingga dibutuhkan sistem pendukung. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem aplikasi penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosa penyakit pada babi berdasarkan gejala-gejala. Sistem akan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor untuk mencocokan gej
Teknik inferensi digunakan sistem pakar untuk menghasilkan informasi baru dari informasi yang diketahui. Proses inferensi dilakukan oleh mesin inferensi yang mengendalikan proses penalaran dengan aturan-aturan. Ada berbagai metode penalaran seperti deduktif, induktif, abduktif yang digunakan untuk mengambil kesimpulan.
Proposal Seminar TI-Case Based Reasoning Penyakit Pada AyamAndy Saputra
油
Sistem ini menggunakan metode case based reasoning untuk mendiagnosa penyakit pada ayam berdasarkan kasus-kasus sebelumnya. Metode ini diharapkan dapat membantu masyarakat melakukan diagnosa awal penyakit ayam dan memberikan saran pengobatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pakar dan pendukung keputusan (decision support system/DSS). Sistem pakar adalah sistem informasi yang mengandung pengetahuan dari pakar untuk digunakan dalam konsultasi, sedangkan DSS dibuat untuk membantu pengambilan keputusan manajer. Dokumen ini juga menjelaskan komponen utama sistem pakar dan DSS serta teknik representasi pengetahuan dan inferensi pada sistem pakar.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem berbasis pengetahuan (sistem pakar) dengan menjelaskan pengertian artificial intelligence, cabang-cabang artificial intelligence seperti logical AI, search, representation, pattern recognition, inference, learning from experience, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang pengertian sistem pakar, keuntungan sistem pakar, konsep umum sistem pakar, perkembangan sistem pakar, dan beberapa contoh sistem pakar yang terkenal."
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Komunikasi Digital dan Simulasi digital, Pelajaran tentang komunikasi yang diterapkan pada alat mesin digital , guna mencari kebenaran dalam berkomunikasi.
Sistem operasi dapat mengalami keadaan terkunci (deadlock) jika empat kondisi terpenuhi secara bersamaan: eksklusivitas bersama, genggam dan tunggu, non-preempsi, dan menunggu secara sirkuler. Untuk mencegah terjadinya deadlock, sistem dapat menerapkan protokol, mengizinkan terjadinya deadlock lalu memperbaikinya, atau mengabaikannya. Metode pencegahan meliputi mencegah salah
Sistem pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan yang dirancang untuk memberikan saran pemecahan masalah dengan dilengkapi penjelasan. Sistem pakar terdiri atas basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna untuk berinteraksi. Basis pengetahuan berisi aturan-aturan logis sedangkan mesin inferensi melakukan penalaran atas basis pengetahuan tersebut.
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kepala berbasis web dengan metode forward chaining dibuat untuk memudahkan masyarakat mendiagnosa penyakit kepala. Sistem ini mengajukan pertanyaan berdasarkan gejala dan memberikan diagnosa penyakit kepala. Implementasi sistem pakar ini mudah diakses melalui web dan mampu mendiagnosa beberapa jenis penyakit kepala.
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus Bab1Aburame-Deo Gr
油
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
Case-Based Reasoning dalam mendiagnosa penyakit babiAburame-Deo Gr
油
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus
penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosis penyakit babiAburame-Deo Gr
油
Bab pendahuluan membahas latar belakang permasalahan diagnosa penyakit pada babi di Rumah Sakit Hewan Kota Kupang yang memiliki tenaga medis terbatas. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem diagnosa penyakit pada babi berbasis penalaran kasus dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor.
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis KasusAburame-Deo Gr
油
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah sistem penalaran berbasis kasus yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang sama atau mirip dengan kasus baru. Implementasi sistem CBR dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, pemasaran dan lain-lain.
Implementasi CBR dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan hewan dimana sistem ini dibuat untuk mampu mendiagnosa penyakit pada hewan berdasarkan pada kasus-kasus yang mirip atau serupa yang telah disimpan di dalam database penyimpanan kasus sebelumnya dan menganjurkan solusi sesuai dengan kasus yang mirip. Penyakit pada hewan di Indonesia khusunya di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarnya lebih sering disebabkan oleh virus, jamur, infeksi, dan parasit. Disamping itu terdapat juga faktor-faktor lain seperti lingkugan hidup, iklim dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Hewan (RSH) UPT Veteriner Kota Kupang merupakan salah satu RSH yang mampu menangani kesehatan hewan. Rumah sakit ini menangani banyak pasien yang lebih cenderung pada anjing dan babi serta rata-rata menangani 25 pasien tiap harinya. RSH UPT Veteriner Kota Kupang hanya memiliki 8 tenaga medis yang terdiri dari 4 dokter dan 4 perawat (tenaga medis nondokter). Untuk menangani pasien, rumah sakit ini memiliki layanan 24 jam, dimana 2 dokter dan 2 perawat melayani pasien di luar rumah sakit (turun ke lapangan) disamping itu dokter dan perawat lainnya tetap berjaga dalam rumah sakit. Minimnya tenaga dokter cendrung menimbulkan permasalahan; yang pertama, ketika dokter yang melayani di dalam maupun yang di luar rumah sakit berhalangan untuk hadir sehingga yang melayani pasien saat itu adalah perawat. Yang kedua, jika banyak pasien yang berdatangan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk berkonsultasi. Disini, sistem CBR dapat digunakan untuk membantu para perawat dalam mendiagnosa penyakit hewan khususnya pada babi dan dapat mempercepat proses konsultasi terhadap pasien. Disamping itu, sistem juga dapat digunakan ketika di luar jam kerja, seperti halnya ketika perawat berada di rumah atau ketika hari libur. Dengan begitu, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan perawat tanpa bertemu dengan dokter.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, dalam mendiagnosa penyakit pada babi dibutuhkan data-data mengenai gejala-gejala sesuai dengan penyakitnya serta seorang pakar yaitu dokter yang dapat memberikan dosis obat sesuai dengan penyakit yang diderita. Untuk itu dibuatlah suatu sistem yang dapat menyimpan tentang gejala-gejala serta solusi yang dapat mendiagnosa penyakit pada babi tersebut. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul "Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis Kasus"
Mendiagnosa Penyakit Pada Babi Berdasarkan Penalaran Berbasis kasus_Bab1Aburame-Deo Gr
油
Bab pendahuluan membahas latar belakang permasalahan diagnosa penyakit pada babi di Rumah Sakit Hewan Kota Kupang yang memiliki keterbatasan tenaga medis sehingga dibutuhkan sistem pendukung. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem aplikasi penalaran berbasis kasus untuk mendiagnosa penyakit pada babi berdasarkan gejala-gejala. Sistem akan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor untuk mencocokan gej
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptxBernad Bear
油
Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024 Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024 Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024 Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024 Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024 Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.pptBernad Bear
油
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasarPERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar
Windows security is important to prevent issues like loss of productivity from spam, loss of data, identity theft, and credit card fraud. The document provides 6 steps to help prevent security issues: 1) Use an anti-virus tool to protect against viruses, 2) Guard against spyware using recommended tools, 3) Filter spam to manage email, 4) Beware of phishing attempts, 5) Apply security updates regularly, and 6) Browse securely by looking for https and using passwords safely. While Windows is vulnerable due to its popularity, following prevention steps can help avoid security problems.
Dokumen tersebut membahas tentang relasi dan fungsi matematika. Relasi adalah hubungan antara unsur-unsur dari dua himpunan, yang direpresentasikan sebagai himpunan pasangan terurut. Relasi dapat direpresentasikan menggunakan diagram panah, tabel, matriks, atau graf berarah. Relasi dapat bersifat refleksif, transitive, simetris, atau antisimetris berdasarkan sifat-sifat tertentu.
This document introduces computer engineering and discusses techniques for detecting drowsiness using biosignals. It defines computer engineering as studying computer fundamentals like hardware, software, architecture, networks, operating systems, and databases. It then explains that biosignals like electroencephalography (EEG), electrocardiography (ECG), and electrooculography (EOG) can be used to detect drowsiness by measuring changes in brain wave patterns, heart rate variability, and eye movement respectively. Specific detection methods for each biosignal are also outlined.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis sistem informasi dan karakteristik dasar sistem informasi secara umum, termasuk komponen, batasan, masukan, keluaran, dan proses sistem informasi.
Probabilitas dan teorema Bayes digunakan untuk menghitung kemungkinan terjadinya suatu peristiwa berdasarkan bukti yang ada. Teorema Bayes memperbarui perkiraan probabilitas hipotesis berdasarkan bukti baru dengan mempertimbangkan probabilitas awal dan probabilitas bukti baru jika hipotesis benar.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
2. Sistem Berbasis Pengetahuan diturunkan dari
istilah knowledge based expert system. Sistem ini
merupakan sistem yang menggunakan
pengetahuan manusia yang telah disimpan dalam
komputer untuk menyelesaikan permasalahan
yang memerlukan kepakaran seorang ahli (Buliali,
dkk., 2007)
Sistem Berbasis Pengetahuan
3. Mesin inferensi merupakan bagian yang
mengandung mekanisme fungsi berpikir dan
penalaransistem yang digunakan oleh seorang
pakar, secara dedukatif mesin inferensi memiliki
pengetahuan yangrelevan dalam rangka mencapai
kesimpulan.
Ada 2 Teknik yang menjadi dasar untuk
pembentukan mesin inferensi :
Forward Chaining
Backward Chaining
Mesin Inferensi (Interfence Engine)
4. Backward Chaining
Metode backward chaining adalah pelacakan
kebelakang yang memulai penalarannya dari kesimpulan
(goal), dengan mencari sekumpulan hipotesis-hipotesis
menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan
hipotesis-hipotesis tersebut.
Metode backward Chaining merupakan kebalikan dari
forward chaining dimana dimulai dengan sebuah
hipotesis (sebuah objek) dan meminta informasi untuk
meyakinkan atau mengabaikan. Backward chaining
inference engine sering disebut: Object-Driven/Goal-
Driven.
5. Langkah Penerapan Metode Backward
Chaining Pada Sistem Pakar
1. Knowledge Base (basis pengetahuan). Jadi kita harus
memiliki basis pengetahuan dari pengetahuan
seseorang, misal dokter kita membutuhkan data
penyakit paru dan gejala-gejala nya.
2. Menentukan Rule(aturan) atau inference Engine untuk
memulai penalaran mendapatkan kesimpulan(goals)
dari hipotesa(objek) untuk mendapatkan fakta. misalnya
penyakit DBD sebagai kesimpulan dan demam sebagai
gejala nya.
3. Membuat Output(hasil) dalam bentuk solusi dari hasil
penalaran. Misalkan penyakit yg di derita migran, maka
solusi penanganan nya adalah minum obat ini atau itu.
6. Program dimulai dengan tujuan (goal) yang diverifikasi apakah bernilai
TRUE atau FALSE
Kemudian melihat rule yang mempunyai GOAL tersebut pada bagian
konklusinya.
Mengecek pada premis dari rule tersebut untuk menguji apakah rule
tersebut terpenuhi (bernilai TRUE)
Pertama dicek apakah ada assertion-nya Jika pencarian disitu gagal,
maka ES akan mencari rule lain yang memiliki konklusi yang sama
dengan rule pertama tadi Tujuannya adalah membuat rule kedua
terpenuhi (satisfy)
Proses tersebut berlajut sampai semua kemungkinan yang ada telah
diperiksa atau sampai rule inisial yang diperiksa (dg GOAL) telah
terpenuhi
Jika GOAL terbukti FALSE, maka GOAL berikut yang dicoba.
Urutan Langkah
7. Untuk mengetahui apakah
suatu fakta yang dialami
oleh pengguna itu termasuk
konklusi 1, konklusi 2,
konklusi 3, atau konklusi 4
atau bahkan bukan salah
satu dari konklusi tersebut
Sistem akan mengambil
hipotesis bahwa konklusinya
adalah dari konklusi 1 s/d
konklusi 4
Untuk membuktikan hipotesisnya sistem akan mencari premis-premis aturan yang
mengandung konklusi yang diduga.
Setelah itu sistem akan meminta feedback kepada user mengenai premis-premis
yang ditemukan tersebut.
9. Contoh Kasus Backward Chaining
Misalkan diketahui sistem pakar menggunakan 5 buah
rule sebagai berikut :
R1 : If (Y and D) THEN Z
R2 : If (X and B and E) then Y
R3 : if A then X
R4 : if C then L
R5 : if (L and M) then N
fakta-fakta : A, B,C,D dan E bernilai benar
Goal : menentukan apakah Z bernilai benar
15. Iterasi ke-6
Karena Goal Z
ditemukan di
database, maka
proses pencarian
dihentikan. Disini
terbukti bahwa Z
bernilai benar
16. Teknik Tree
Diagnosa Penyakit Pada Manusia
Fakta :
Nafas Pendek
Berkeringat
Kehilangan nafsu makan
Sulit Berbicara
Goal : Tuberkolosis
17. Kode pada semua basis pengetahuan
gejala dan penyakit, yaitu:
Batuk A1 Tuberkolosis P1
Nafas pendek A2 Asma P2
Kelelahan A3
Berkeringat A4
Kehilangan nafsu makan A5
Sesak nafas A6
Nafas berbunyi A7
Sulit bicara A8
Wajah pucatA9
Demam A10
18. Kode untuk Rules :
R1 = IF A1 OR A2 THEN A3
R2 = IF A3 AND A4 THEN A9
R3 = IF A5 AND A9 THEN A10
R4 = IF A10 AND A8 THEN P1
R5 = IF A6 AND A7 AND A8 THEN P2
19. P1
A10 A8
P2
A7
A6
Tahapan Pertama
menggambar tree
dimulai dari GOAL yang
diuji yaitu
TUBERKOLOSIS atau
yang disingkat P1. P1
dapat kita temui pada
Rule R4 dimana terdapat
premis A10 dan A8
22. P1
A10 A8
P2
A7
A6
A5 A9
A3 A4
A1 A2
Subgoal A3
terdapat pada
Rule R1 dan
memiliki premis
A1 dan A2.
Dari tree yang terbentuk ditemukan
ada keempat fakta didalamnya yaitu:
Nafas Pendek A2
Berkeringat A4
Kehilangan nafsu makan A5
Sulit Berbicara A8
Maka P1 sebagai GOAL teruji
kebenarannya
23. Thank you
College was easy. It was riding
a bike. Except the bike was on
fire & the ground was on fire &
everything was on fire because
it was Hell