Pendidikan holistik merupakan pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi
siswa secara harmonis, meliputi potensi intelektual, emosional, phisik, sosial, estetika, dan
spiritual. Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ada tidaknya muatan
pendidikan holistik dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Selain itu juga memberikan
gambaran tentang implementasi pendidikan holistik dalam pembelajaran di pendidikan dasar
dan menengah. Permasalahan dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah kurikulum pendidikan
dasar dan menengah sudah memuat pendidikan holistik? 2) Bila sudah, bagaimana implementasi pendidikan holistik dalam pembelajaran? Kajian menyimpulkan bahwa: 1) Dokumen
kurikulum pendidikan dasar dan menengah pada hakikatnya sudah memuat pendidikan holistik,
karena prinsip, acuan, dan prosedur pengembangan kurikulum sejalan dengan pengertian,
tujuan, dan prinsip pendidikan holistik; 2) Pendidikan holistik belum diimplementasikan secara
komprehensif dalam pembelajaran. Dalam rangka mengimplementasikan pendidikan holistik
dalam pembelajaran, direkomendasikan agar guru dalam melaksanakan pembelajaran tidak
hanya mengembangkan ranah pengetahuan, melainkan juga ranah keterampilan dan sikap,
melalui pendekatan belajar siswa aktif
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbingsrilinda_w
油
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa SMP melalui pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing dibandingkan pendekatan konvensional. Hasilnya menunjukkan siswa yang diajar dengan pendekatan inkuiri terbimbing memiliki kemampuan pemahaman dan komunikasi yang lebih baik.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...NERRU
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran model Learning Cycle 5E lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design di mana kelas VII.2 dijadikan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...NERRU
油
Mathematical communication ability is a important ability to have students. This is because by having these abilities, students are able to communicate ideas or mathematical ideas both orally and in writing. However, based on preliminary studies in the form of mathematical communication and class observation tests conducted by researchers in one class at SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan showed that students' mathematical communication ability is still low. The efforts that can be done is to apply a model of learning that can train and cultivate students' mathematical communication ability by applying the learning cycle 5e model. The purpose of this study is to determine the whether average of improvement mathematical communication skills of students who get learning model learning cycle 5e higher than students who obtain conventional learning. This type of research is quasi experiment. The research design used is nonequivalent control group design. The population in this research are the students of class VII.1, VII.2, and VII.3 SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan and the sample is the students of class VII.2 as the experimental class and class VII.3 as the control class.
The sampling technique used cluster random sampling. Hypothesis testing of research done by parametric test (t test). In this research, it can be concluded that the average of improvement mathematical communication ability of students who get learning cycle 5e model is higher than students who get conventional learning.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa SMA dengan pendekatan kontekstual. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMA Swasta Al-Azhar Medan yang terdiri dari 6 kelas. Sampel terdiri atas 2 kelas yang dipilih secara random. Hasilnya menunjukkan siswa yang diberi pembelajaran kontekstual memiliki peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi
Artikel ini menguji perbedaan kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri terbimbing dibandingkan pembelajaran konvensional. Hasilnya menunjukkan siswa yang mendapat pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dari siswa dengan pembelajaran konvensional. Namun tidak ada perbedaan disposisi matematis berdasarkan tingkat kemampuan
Dokumen tersebut membahas tentang kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Indralaya dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS konten data dan peluang. Penelitian ini menggunakan tes soal-soal TIMSS dan wawancara untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa dalam menganalisis, mengeneralisasi, mengintegrasi, memberi alasan, dan menyelesaikan masalah non-rutin
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa SD melalui pembelajaran berbasis masalah dibandingkan pembelajaran konvensional.
2. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis yang lebih besar diband
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan metode Socrates dengan pendekatan kontekstual. Hasilnya menunjukkan proses pembelajaran aktif dan rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa 66,28 yang dikategorikan cukup. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tersebut berjalan cukup baik dilihat dari proses dan kemampuan
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Cha Aisyah
油
Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi relasi menunjukkan adanya berbagai kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan oleh ketidakpahaman siswa terhadap konsep relasi serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan siswa dan penyebabnya guna meningkatkan pem
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut merupakan skripsi yang membahas kemampuan penalaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Palembang pada pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Think Pair Share. Penelitian ini menemukan bahwa kemampuan penalaran matematika siswa setelah diberlakukannya model TPS tersebut termasuk kategori baik dengan nilai rata-rata 77,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis kesalahan siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 2 Tanjungpinang dalam menyelesaikan soal-soal peluang berdasarkan kategori kesalahan menurut Watson.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan data tidak tepat menempati persentase tertinggi yaitu sebesar 36,324%, diikuti kesalahan data hilang sebesar 23,388%.
E-modul fisika interaktif berbasis masalah (Probinphys) dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran blended-PBL. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan e-modul Probinphys secara efisien meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, dengan peningkatan rata-rata N-gain 0,5 untuk ketiga kelompok dalam kategori tinggi. Respon siswa terhadap e-mod
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ruang dimensi tiga dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis dan metode ekspositori.
2. Hasil belajar siswa meningkat dari 67,5% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Sec
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Artikel ini menguji perbedaan kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri terbimbing dibandingkan pembelajaran konvensional. Hasilnya menunjukkan siswa yang mendapat pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dari siswa dengan pembelajaran konvensional. Namun tidak ada perbedaan disposisi matematis berdasarkan tingkat kemampuan
Dokumen tersebut membahas tentang kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Indralaya dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS konten data dan peluang. Penelitian ini menggunakan tes soal-soal TIMSS dan wawancara untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa dalam menganalisis, mengeneralisasi, mengintegrasi, memberi alasan, dan menyelesaikan masalah non-rutin
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa SD melalui pembelajaran berbasis masalah dibandingkan pembelajaran konvensional.
2. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis yang lebih besar diband
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan metode Socrates dengan pendekatan kontekstual. Hasilnya menunjukkan proses pembelajaran aktif dan rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa 66,28 yang dikategorikan cukup. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tersebut berjalan cukup baik dilihat dari proses dan kemampuan
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Cha Aisyah
油
Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi relasi menunjukkan adanya berbagai kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan oleh ketidakpahaman siswa terhadap konsep relasi serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan siswa dan penyebabnya guna meningkatkan pem
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut merupakan skripsi yang membahas kemampuan penalaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Palembang pada pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Think Pair Share. Penelitian ini menemukan bahwa kemampuan penalaran matematika siswa setelah diberlakukannya model TPS tersebut termasuk kategori baik dengan nilai rata-rata 77,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis kesalahan siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 2 Tanjungpinang dalam menyelesaikan soal-soal peluang berdasarkan kategori kesalahan menurut Watson.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan data tidak tepat menempati persentase tertinggi yaitu sebesar 36,324%, diikuti kesalahan data hilang sebesar 23,388%.
E-modul fisika interaktif berbasis masalah (Probinphys) dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran blended-PBL. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan e-modul Probinphys secara efisien meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, dengan peningkatan rata-rata N-gain 0,5 untuk ketiga kelompok dalam kategori tinggi. Respon siswa terhadap e-mod
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ruang dimensi tiga dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis dan metode ekspositori.
2. Hasil belajar siswa meningkat dari 67,5% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Sec
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptxFajar Baskoro
油
64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf
1. Griya Journal of Mathematics Education and Application
Volume 1 Nomor 3, September 2021
e-ISSN 2776-124X||p-ISSN 2776-1258
https://mathjournal.unram.ac.id/index.php/Griya/index
Griya Journal of Mathematics Education and Application Volume 1 Nomor 3, September 2021 |448
Pengaruh kemampuan penalaran dan representasi
matematis terhadap hasil belajar matematika kelas
VIII di SMP
Afriliani Rismayanti1*, Sudi Prayitno2, Muhammad Turmuzi2,
Hapipi2
1 Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Mataram, Mataram
2 Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Mataram, Mataram
Afrilianirismayanti@gmail.com
Diterima: 13-09-2021; Direvisi: 26-09-2021; Dipublikasi: 30-09-2021
Abstract
This Research aims to know about the reasoning ability and mathematic representation ability to the results
of mathematic lesson in students grade VIII SMP Negeri 1 Batulayar year academic 2019/2020. This research
used quantitative approach with ex post facto research type. The population of this research is the eighth
grade students of SMP Negeri 1 Batulayar. In determining the sample, probability sampling technique with
the type of cluster sampling was used. The sample in this research is the students of class VIII B SMP Negeri
1 Batulayar amounted to 22 students. Data analysis used was multiple linear regression analysis. From the
result of the data analysis we found the significant influence between reasoning ability and representative
mathematics ability to the mathematics learning result of mathematic lesson in students grade viii smp
negeri 1 batulayar year academic 2019/2020 with Fcount = 78,812 > F(2,19) = 3,52. The data we wroute as the
same regration that 填 = 2,452 + 0,466X1 + 0,575X2. The equation show us that reasoning ability and the
representative mathematics ability increase 1 unit and the learning result will increase to 0,466 from
reasoning mathematics ability plus 0,575 representative mathematics ability.
Keywords: Mathematical reasoning ability; mathematical representation ability; mathematics learning
outcomes.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan penalaran dan representasi matematis
terhadap hasil belajar matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Batulayar. Penelitian ini menggunaan
pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian ex post facto. Populasi dari penelitian ini adalah kelas VIII
SMP Negeri 1 Batulayar. Dalam menentukan sampel digunakan teknik probability sampling dengan jenis
cluster sampling. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Batulayar berjumlah
22 siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier ganda. Dari hasil analisis data yang
diperoleh, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan penalaran dan kemampuan representasi
matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batulayar Tahun Ajaran
2019/2020 dengan nilai Fhitung = 78,812 > F(2,19)= 3,52. Adanya pengaruh dituliskan dalam bentuk persamaan
regresi, yaitu 填 = 2,452 + 0,466X1 + 0,575X2. Persamaan regresi ini menunjukkan apabila kemampuan
penalaran dan representasi matematis bertambah 1 satuan maka nilai hasil belajar akan bertambah 0,466
dari kemampuan penalaran matematis ditambah dengan 0,575 dari kemampuan representasi matematis.
Kata Kunci: Kemampuan penalaran matematis; kemampuan representasi matematis; hasil belajar
matematika.
2. Rismayanti, dkk Pengaruh kemampuan penalaran dan
Griya Journal of Mathematics Education and Application Volume 1 Nomor 3, September 2021 |449
1. PENDAHULUAN
Pendidikan memberikan siswa untuk memperoleh kesempatan, harapan dan
pengetahuan agar dapat hidup secara lebih baik. Besarnya harapan sangat bergantung
pada kualitas pendidikan yang ditempuh. Oleh karena itu pemerintah telah menerapkan
kurikulum 2013 yang dikembangkan dengan tujuan dimana siswa dilatih untuk belajar
mengobservasi, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis
(mengasosiasikan) dan mengkomunikasikan hasil belajar (Sani, 2017).
Pembelajaran matematika juga sangat penting diberikan kepada siswa mulai dari sejak
dini agar siswa tersebut memiliki kemampuan dasar matematika. National Council of
Teachers of Mathematics / NCTM mengemukakan bahwa terdapat lima kemampuan
dasar yang dijadikan standar dalam proses pembelajaran matematika, yaitu pemecahan
masalah (problem solving), penalaran dan pembuktian (reasoning dan proof), komunikasi
(communication), koneksi (connection), dan representasi (representation) (NCTM, 2000).
Kemampuan penalaran dan kemampuan representasi matematis merupakan aspek
penting dan esensial. Menurut (Turmudi, 2008) aspek penalaran hendaknya menjadi
aspek penting dalam pembelajaran matematika dan jika dikembangkan dengan baik dan
konsisten akan memudahkan dalam mengkomunikasikan matematika secara tertulis
maupun lisan. Matematika menggunakan penalaran deduktif, proses kreatif juga sering
terjadi yang kadang-kadang menggunakan penalaran induktif, intuisi bahkan dengan
coba-coba (Turmuzi, 2012). Penalaran merupakan tahapan berpikir matematika tingkat
tinggi mencakup kapasitas untuk berpikir secara logis dan sistematis (Fadillah, 2016).
Begitu juga dengan representasi, (Cahdriyana, 2014) mengungkapkan kemampuan
representasi matematis merupakan salah satu konsep psikologi yang digunakan dalam
pendidikan matematika untuk menjelaskan beberapa fenomena penting tentang cara
berpikir siswa. Kemampuan ini merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki
siswa dalam mempelajari matematika agar mampu menyampaikan ide-ide matematis
dan mampu menyelesaikan permasalahan matematika seperti symbol, model
matematika, gambar maupun bahasa dalam kata-kata sendiri (Hanifah, 2018). Hal
serupa diungkapkan (Mustangin, 2015) yang menyatakan bahwa ragam representasi
yang sering digunakan dalam mengkomunikasikan matematika antara lain berupa: (1)
sajian visual seperti tabel, gambar, grafik; (2) pernyataan matematika atau notasi
matematika; (3) teks tertulis yang ditulis dengan bahasa sendiri baik formal maupun
informal, ataupun kombinasi semuanya.
Berdasarkan hasil observasi di SMPN 1 Batulayar bahwa kemampuan penalaran dan
representasi siswa masih sangat rendah, sebagian besar siswa mengalami kesulitan
dalam hal menalar dan merepresentasikan ide mereka dalam menulis jawaban secara
sistematis. Banyak siswa yang langsung menulis jawabannya tanpa menuliskan apa
yang diketahui, dan ditanyakan dalam soal. Kemudian siswa juga mengalami kesulitan
dalam menggambarkan kembali atau membuat simbol, model matematika dan kata-kata
untuk menentukan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal matematika.
3. Rismayanti, dkk Pengaruh kemampuan penalaran dan
Griya Journal of Mathematics Education and Application Volume 1 Nomor 3, September 2021 |450
Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kemampuan siswa untuk menalar
permasalahan logis masih rendah, kemampuan siswa untuk merepresentasikan apa
yang diketahui dalam soal juga rendah dan bisa juga dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan kedua kemampuan matematis, yakni kemampuan penalaran dan
representasi matematis merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam
pembelajaran matematika disekolah, dimana kedua kemampuan tersebut saling terikat
satu sama lain dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana pengaruh
kemampuan penalaran dan representasi matematis terhadap hasil belajar di SMP Negeri
1 Batulayar kelas VIII.
2. METODE PELAKSANAAN
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto. Penellitian ini dilakukan di SMPN 1 batulayar
Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Batulayar tahun pelajaran
2019/2020. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah probability
sampling. Penentuan sampel dilakukan dengan cara diundi terlebih dahulu diantara 3
kelas yakni kelas VIII A, B, dan C. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah kelas
VIII-B. Kemudian guru memberikan persetujuan dan pendapat kelas tersebut yang
dianggap paling cocok untuk dijadikan sampel dalam penelitian dengan jumlah siswa
yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu adalah tes. Adapun teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial dengan uji hipotesis
menggunakan regresi linier berganda dan regresi linier sederhana.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 22
orang siswa diperoleh deskripsi secara umum sebagai berikut.
Tabel 1. Deskripsi Umum Penelitian
Variabel Rata-rata Standar deviasi Kategori
Kemampuan Penalaran (1) 66,06 16,70 Baik
Kemampuan Representasi (2) 64,54 15,45 Baik
Hasil Belajar Matematika () 65,45 16,46 Baik
Hasil analisis regresi berganda dan regresi sederhana dengan uji t, uji F dan
persamaan regresi pengaruh kemampuan penalaran dan representasi matematis
terhadap hasil belajar matematika ditampilkan pada Tabel 2 sebagai berikut.
4. Rismayanti, dkk Pengaruh kemampuan penalaran dan
Griya Journal of Mathematics Education and Application Volume 1 Nomor 3, September 2021 |451
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda dan Regresi Sederhana
Variabel Persamaan regresi Hasil uji Kesimpulan
Kemampuan
Penalaran (1) dan
Kemampuan
Representasi (2)
Terhadap Hasil
Belajar Matematika
()
填
= 2,452 + 0,466X1
+ 0,575X2
Fhitung = 78,812 >
F(2,19) = 3,52
Ada Pengaruh
Kemampuan
Penalaran (1)
Terhadap Hasil
Belajar Matematika
()
填 = 8,634 + 0,8601
Fhitung = 63,699 > F(1,20)
= 4,35
Ada Pengaruh
Kemampuan
Representasi (2)
Terhadap Hasil
Belajar Matematika
()
填 = 4,228 + 0, 9492
Fhitung = 76,088 > F(1,20)
= 4,35
Ada Pengaruh
3.2 Sub-bagian Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran dan kemampuan
representasi matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Batulayar dengan responden 22 orang. Berdasarkan hasil dari analisis
deskriptif kemampuan penalaran siswa kelas VIII-B memiliki rata-rata untuk nilai
tes kemampuan penalaran matematis adalah 66,06 dan berdasarkan hasil
perhitungan rata-rata maka dapat disimpulkan kemampuan penalaran siswa kelas
VIII-B secara umum termasuk dalam kategori baik. Untuk kemampuan representasi
matematis siswa kelas VIII-B memiliki rata-rata untuk nilai tes kemampuan
representasi matematis adalah 64,54. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata maka
dapat disimpulkan kemampuan representasi siswa kelas VIII-B secara umum
termasuk dalam kategori baik. Sedangkan hasil belajar matematika dari analisis
deskriptif siswa kelas VIII-B memiliki rata-rata untuk nilai tes hasil belajar
matematika adalah 65,45 dan berdasarkan hasil perhitungan rata-rata maka dapat
disimpulkan hasil belajar maetmatika siswa kelas VIII-B secara umum termasuk
dalam kategori baik.
3.2.1 Pengaruh Antara Kemampuan Penalaran Matematis Terhadap Hasil
Belajar Matematika
Hasil pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh kemampuan penalaran
matematis terhadap hasil belajar matematika digunakan regresi linier sederhana
dengan uji F diperoleh Fhitung = 63,699 > F(1,20) = 4,35 sehingga H0 ditolak dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh antara kemampuan penalaran dan hasil belajar
matematika. Besar pengaruh ini dituliskan dalam bentuk persamaan regresi, yaitu
填 = 8,634 + 0,8601. Persamaan regresi ini menunjukan apabila nilai kemampuan
penalaran matematis bertambah 1 satuan maka nilai hasil be lajar matematika akan
bertambah 0,860 dan ditambah 8,634. Besar pengaruh kemampuan penalaran
matematis terhadap hasil belajar matematika dapat dilihat dengan cara melihat
2
= 0,872 = 87,2%. Maksud dari angka tersebut menyatakan bahwa pengaruh
5. Rismayanti, dkk Pengaruh kemampuan penalaran dan
Griya Journal of Mathematics Education and Application Volume 1 Nomor 3, September 2021 |452
kemampuan penalaran terhadap hasil belajar matematika adalah 87,2% dan sisanya
faktor lain yang mempengaruhi. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian (Riyanto,
2011) dimana hasil belajar siswa dengan kemampuan penalaran matematis tinggi
tidak sama dengan siswa yang mempunyai kemampuan penalaran matematis
sedang dan rendah. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian (Nawi, 2012) yang
menyimpulkan bahwa kemampuan penalaran formal berpengaruh terhadap hasil
belajar matematika. Dimana hasil belajar siswa dengan kemampuan penalaran
tinggi akan lebih baik dibanding hasil belajar siswa dengan kemampuan penalaran
matematis sedang maupun rendah.
Selain itu juga penelitian (Nurlaili, 2017) mengemukakan bahwa terdapat pengaruh
kemampuan penalaran terhadap prestasi siswa, yaitu prestasi siswa yang
kemampuan penalarannya tinggi lebih baik daripada siswa yang penalarannya
rendah. Keadaan tersebut didukung dengan fakta di lapangan bahwa tingkat
kemampuan penalaran matematis antar siswa di kelas berbeda-beda. Siswa yang
memiliki kemampuan penalaran matematis tinggi terlihat lebih mudah dalam
memahami dan mengerjakan soal tes penalaran matematis dibanding siswa dengan
kemampuan penalaran matematis sedang dan rendah. Sehingga tingkat
kemampuan penalaran matematis siswa berpengaruh pada hasil belajar yang
diperolehnya.
3.2.2 Pengaruh Antara Kemampuan Representasi Matematis Terhadap
Hasil Belajar Matematika
Hasil pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh kemampuan representasi
matematis yang signifikan terhadap hasil belajar matematika digunakan analisis
regresi linier sederhana dengan uji F diperoleh Fhitung = 76,088 > F(1,20) = 4,35. Artinya
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara kemampuan representasi matematis dan hasil
belajar matematika. Besar pengaruh ini dituliskan dalam bentuk persamaan regresi,
yaitu 填 = 4,228 + 0, 9492. Persamaan regresi ini menunjukan apabila nilai
kemampuan representasi matematis bertambah 1 satuan maka nilai hasil belajar
matematika akan bertambah 0,949 dan ditambah 4,228. Besar pengaruh
kemampuan representasi matematis terhadap hasil belajar matematika dapat
dilihat dengan cara melihat 2
= 0,890 = 89%. Maksud dari angka tersebut
menyatakan bahwa pengaruh kemampuan representasi terhadap hasil belajar
matematika adalah 89% dan sisanya faktor lain yang mempengaruhi. Hasil ini
sesuai dengan hasil penelitian (Astuti, 2016) mengemukakan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara kemampuan representasi matematis terhadap hasil belajar
matematika siswa. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian (Laila et al., 2018)
disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa SMP dipengaruhi
positif oleh keaktifan belajar siswa.
6. Rismayanti, dkk Pengaruh kemampuan penalaran dan
Griya Journal of Mathematics Education and Application Volume 1 Nomor 3, September 2021 |453
3.2.3 Pengaruh Antara Kemampuan Penalaran Dan Representasi
Matematis Secara Bersama-Sama Terhadap Hasil Belajar
Matematika
Uji F dilakukan melihat pengaruh kemampuan penalaran dan representasi
matematis terhadap hasil belajar matematika. Hasil analisis uji F kemampuan
penalaran dan representasi matematis terhadap hasil belajar matematika, diperoleh
persamaan 填 = 2,452 + 0,466X1 + 0,575X2. Persamaan regresi ini menunjukkan
apabila kemampuan penalaran dan representasi matematis bertambah 1 satuan
maka nilai hasil belajar akan bertambah 0,466 dari kemampuan penalaran
matematis ditambah dengan 0,575 dari kemampuan representasi. Hasil analisis uji
F kemampuan penalaran dan representasi matematis terhadap hasil belajar
matematika diperoleh nilai Fhitung = 78,812 > F(2,19) = 3,52 diperoleh kesimpulan yang
sama pula, yaitu H1 diterima sehingga ada pengaruh kemampuan penalaran dan
representasi matematis terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 1
Batulayar. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian (Absorin, 2018) mengemukakan
hasil analisis rata-rata skor kemampuan penalaran dan representasi matematis
siswa yang berasal dari strata sekolah tinggi memiliki capaian rata-rata skor yang
lebih baik, jika dibandingkan strata sekolah sedang maupun rendah.
Hasil belajar matematika seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan
penalaran dan representasi matematis saja, namun juga ada faktor lain yang
mempengaruhi. (Slameto, 2013) mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal berasal dari luar individu siswa, antara lain kurikulum, strategi
belajar, sistem evaluasi, guru, pengelolaan motivasi belajar siswa dan lainnya yang
bersifat non edukatif. Sedangkan faktor internal yang berasal dari diri individu
seperti bakat, minat, intelegensi, dan kemampuan dasar.
4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis regresi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Terdapat pengaruh yang siginifikan antara kemampuan penalaran matematis
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP. Besarnya pengaruh yang
diberikan oleh kemampuan penalaran matematis terhadap hasil belajar siswa kelas
VIII SMP adalah 87,2%.
b) Terdapat pengaruh yang siginifikan antara kemampuan representasi matematis
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP. Besarnya pengaruh yang
diberikan oleh kemampuan representasi matematis terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII SMP adalah 89%
c) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan penalaran dan representasi
matematis terhadap hasi belajar matematika kelas VIII SMP Besarnya pengaruh
yang diberikan oleh kemampuan penalaran matematis secara bersama-sama
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP adalah 94,5%.
7. Rismayanti, dkk Pengaruh kemampuan penalaran dan
Griya Journal of Mathematics Education and Application Volume 1 Nomor 3, September 2021 |454
5. REFERENSI
Absorin, S. (2018). Eksplorasi Kemampuan Penalaran dan Representasi Matematis
Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(2), 189202.
Astuti, P. (2016). Pengaruh Kemampuan Koneksi dan Representasi Matematis
Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Program Linier Siswa kelas X SMK Negeri
Bandung Tulungagung Tahun ajaran 2015/2016. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4020
Cahdriyana, R. (2014). Representasi Matematis Siswa Kelas VII di SMP Negeri 9
Yogyakarta dalam Membangun Konsep SPLDV. Jurnal Elektronik Pembelajaran
Matematika.
Fadillah, A. (2016). Pembelajaran Matematika Dengan Model Core Melalui
Pendekatan Keterampilan Metakognitif Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
SMP. Jurnal Prima, 5(2), 1524.
Hanifah, N. (2018). Deskripsi Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP pada
Materi Bangun Datar Ditinjau dari Perbedaan Gender. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1),
133146.
Laila, N., Hidayat, W., & Hendriana, H. (2018). Kemampuan Representasi Matematis
Keaktifan Belajar Siswa SMP. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 1(3), 395400.
Mustangin. (2015). Representasi Konsep dan Perannya dalam Pembelajaran
Matematika di Sekolah. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 1521.
Nawi, M. (2012). Pengaruh Startegi Pembelajaran dan Kemampuan Penalaran Formal
Terhadap hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas. Urnal Tabularasa PPS
Unimed, 9(1), 8196.
NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. USA: The National
Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Nurlaili, M. (2017). Dampak Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Penalaran
Matematis Terhadap Hasil Belajar. http://eprints.ums.ac.id/49330/1/NASKAH
PUBLIKASI.pdf
Riyanto, B. (2011). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Prestasi Matematika
dengan Pendekatan Konstruktivisme pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal
Pendidikan Matematika, 5(2), 111128.
Sani, R. A. (2017). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Turmudi. (2008). Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika: Berparadigma
Eksploratif dan Investigatif). Jakarta: Leuser Cipta Pustaka.
Turmuzi, M. (2012). Strategi Pembelajaran Matematika. Mataram: PMIPA FKIP
Universitas Mataram.