Laporan praktikum ini membahas tentang rangkaian alat ukur cahaya secara analog menggunakan sensor cahaya LDR, jembatan Wheatstone, dan penguat diferensial. Praktikum ini bertujuan untuk mengukur tegangan input dan output pada lima kondisi intensitas cahaya yang berbeda serta membandingkan hasil pengukuran dengan nilai teori."
Laporan praktikum ini membahas pengukuran suhu secara digital menggunakan sensor LM335. Praktikum dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi dan Kontrol Biosistem. Hasil pengukuran menunjukkan hubungan yang linier antara suhu dengan tegangan output sensor. Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi juga dijelaskan."
[1] Laporan praktikum ini membahas pengukuran tegangan pada beberapa konfigurasi penguat operasional dengan menggunakan operasional amplifier. [2] Konfigurasi penguat yang diukur meliputi penguat inverting, non-inverting, differential, dan summing amplifier. [3] Hasil pengukuran tegangan keluaran secara umum sesuai dengan perhitungan teoritis.
Laporan praktikum energi dan elektrifikasi pertanian ini membahas tentang pengukuran intensitas radiasi sinar matahari, pengukuran tegangan dan arus listrik pada lampu 12 volt dan 24 volt, serta pengukuran luas daun menggunakan metode transect. Mahasiswa melakukan praktikum untuk memahami cara mengukur dan menghitung nilai sinar matahari, serta mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi radiasi matahari yang diter
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Laporan praktikum transformator memberikan informasi tentang tujuan percobaan transformator untuk mempelajari asas kerja dan menentukan efisiensi transformator. Percobaan dilakukan untuk transformator step down dan step up dengan mengukur tegangan dan arus primer dan sekunder serta menganalisis data untuk menghitung efisiensi transformator.
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen untuk mengukur hambatan dalam amperemeter dan voltmeter. Mahasiswa mengukur hambatan dengan dua cara, yakni secara langsung dan menggunakan hambatan tetap, lalu membandingkan hasilnya untuk mendapatkan nilai hambatan. Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari cara pengukuran hambatan dalam alat ukur arus dan tegangan listrik.
Dokumen tersebut merangkum tentang semikonduktor, mulai dari pengertian semikonduktor, pita energi semikonduktor, jenis semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, serta pemanfaatan semikonduktor pada komponen elektronik seperti dioda dan transistor.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dan kesalahan dalam pengukuran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa tujuan pengukuran adalah menentukan nilai suatu besaran listrik, hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan karena hanya merupakan taksiran, dan terdapat beberapa istilah penting dalam pengukuran seperti ketelitian, ketepatan, sensitivitas, dan resolusi. Dokumen tersebut jug
1. Praktikum ini melibatkan penggunaan flip-flop R-S, D, dan J-K untuk mempelajari operasinya. Komponen yang digunakan antara lain IC TTL 7473, 7474, modul clock, preset-clear, dan debouncing switch. 2. Hasilnya menunjukkan prinsip kerja masing-masing flip-flop dan tabel kebenarannya. Flip-flop D bekerja dengan menunda data masukan hingga clock, sedangkan JK bisa mengganti output. 3. Modul clock men
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar dengan variasi isi ruang di antara pelat dan menentukan permitivitas relatif bahan dielektrik. Kapasitansi diukur dengan menggunakan capacity meter untuk berbagai luas pelat dan jarak pelat serta bahan pengisi. Hasilnya digunakan untuk menghitung permitivitas relatif udara, kaca, dan vinyl klorida.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
Rangkian penguat emitor ditangkap (common emitor) menggunakan transistor dianalisis untuk menentukan titik kerja, penguatan tegangan pada berbagai frekuensi, dan hubungan antara frekuensi dan penguatan. Hasilnya menunjukkan titik kerja sedikit bergeser dari teori, penguatan tegangan meningkat dengan frekuensi, dan grafik hubungan frekuensi-penguatan bersifat sebanding.
Pembelajaran Dasar Elektronika mengenai komponen pasif elektronika yaitu Resistor. Dalam materi ini dijelaskan tentang pengertian, fungsi, jenis, cara membaca resistor dan rangkaian resistor.
1. Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik pada konduktor dengan menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik.
2. Ohm-meter bekerja dengan menyediakan baterai untuk menahan arus listrik dan mengukur voltase melalui hambatan, dimana nilai hambatan ditentukan oleh persamaan hukum Ohm.
3. Terdapat dua jenis ohm-meter, analog dan digital, dimana digital lebih akur
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
Transistor merupakan komponen aktif semikonduktor yang bekerja dengan mengolah aliran elektron. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus maupun tegangan. Laporan ini menjelaskan hasil percobaan transistor yang menunjukkan hubungan antara arus basis dan arus kolektor yang berbanding lurus.
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...PT PLN (Persero)
Ìý
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang perancangan dan implementasi kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) untuk mengatur kecepatan motor induksi tiga fasa dengan variasi beban. Kontroler LQR dirancang untuk menjaga kecepatan motor tetap konstan meski terjadi perubahan beban. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kontroler LQR mampu mempertahankan kecepatan motor mendekati nilai set point dengan error kurang dari 1%.
Laporan praktikum transformator memberikan informasi tentang tujuan percobaan transformator untuk mempelajari asas kerja dan menentukan efisiensi transformator. Percobaan dilakukan untuk transformator step down dan step up dengan mengukur tegangan dan arus primer dan sekunder serta menganalisis data untuk menghitung efisiensi transformator.
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen untuk mengukur hambatan dalam amperemeter dan voltmeter. Mahasiswa mengukur hambatan dengan dua cara, yakni secara langsung dan menggunakan hambatan tetap, lalu membandingkan hasilnya untuk mendapatkan nilai hambatan. Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari cara pengukuran hambatan dalam alat ukur arus dan tegangan listrik.
Dokumen tersebut merangkum tentang semikonduktor, mulai dari pengertian semikonduktor, pita energi semikonduktor, jenis semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, serta pemanfaatan semikonduktor pada komponen elektronik seperti dioda dan transistor.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dan kesalahan dalam pengukuran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa tujuan pengukuran adalah menentukan nilai suatu besaran listrik, hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan karena hanya merupakan taksiran, dan terdapat beberapa istilah penting dalam pengukuran seperti ketelitian, ketepatan, sensitivitas, dan resolusi. Dokumen tersebut jug
1. Praktikum ini melibatkan penggunaan flip-flop R-S, D, dan J-K untuk mempelajari operasinya. Komponen yang digunakan antara lain IC TTL 7473, 7474, modul clock, preset-clear, dan debouncing switch. 2. Hasilnya menunjukkan prinsip kerja masing-masing flip-flop dan tabel kebenarannya. Flip-flop D bekerja dengan menunda data masukan hingga clock, sedangkan JK bisa mengganti output. 3. Modul clock men
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar dengan variasi isi ruang di antara pelat dan menentukan permitivitas relatif bahan dielektrik. Kapasitansi diukur dengan menggunakan capacity meter untuk berbagai luas pelat dan jarak pelat serta bahan pengisi. Hasilnya digunakan untuk menghitung permitivitas relatif udara, kaca, dan vinyl klorida.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
Rangkian penguat emitor ditangkap (common emitor) menggunakan transistor dianalisis untuk menentukan titik kerja, penguatan tegangan pada berbagai frekuensi, dan hubungan antara frekuensi dan penguatan. Hasilnya menunjukkan titik kerja sedikit bergeser dari teori, penguatan tegangan meningkat dengan frekuensi, dan grafik hubungan frekuensi-penguatan bersifat sebanding.
Pembelajaran Dasar Elektronika mengenai komponen pasif elektronika yaitu Resistor. Dalam materi ini dijelaskan tentang pengertian, fungsi, jenis, cara membaca resistor dan rangkaian resistor.
1. Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik pada konduktor dengan menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik.
2. Ohm-meter bekerja dengan menyediakan baterai untuk menahan arus listrik dan mengukur voltase melalui hambatan, dimana nilai hambatan ditentukan oleh persamaan hukum Ohm.
3. Terdapat dua jenis ohm-meter, analog dan digital, dimana digital lebih akur
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
Transistor merupakan komponen aktif semikonduktor yang bekerja dengan mengolah aliran elektron. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus maupun tegangan. Laporan ini menjelaskan hasil percobaan transistor yang menunjukkan hubungan antara arus basis dan arus kolektor yang berbanding lurus.
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...PT PLN (Persero)
Ìý
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang perancangan dan implementasi kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) untuk mengatur kecepatan motor induksi tiga fasa dengan variasi beban. Kontroler LQR dirancang untuk menjaga kecepatan motor tetap konstan meski terjadi perubahan beban. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kontroler LQR mampu mempertahankan kecepatan motor mendekati nilai set point dengan error kurang dari 1%.
Makalah ini membahas cara pembuatan jarak pada peta menggunakan MapInfo Professional 11.0 dan prinsip pengukuran ketinggian dengan water pass. Langkah-langkah pembuatan jarak pada peta dijelaskan secara detail mulai dari persiapan data peta, pembuatan layer, penambahan titik koordinat dan garis jarak. Prinsip kerja water pass mencakup persiapan peralatan, pengaturan gelembung air, dan pembacaan nilai ketinggian. Kesalahan
Dokumen tersebut menjelaskan prinsip kerja beberapa jenis mesin, yaitu:
1) Mesin 2 tak bekerja dengan mengisap campuran bahan bakar dan udara ketika piston naik, kemudian mengkompres dan membakarnya ketika piston turun
2) Mesin 4 tak bekerja dengan mengisap campuran bahan bakar dan udara, mengkompres, membakar, lalu buang sisa hasil pembakaran secara terpisah
3) Mesin uap kereta api bekerja
Laporan praktikum ini membahas percobaan mengenai gerbang logika menggunakan IC TTL dan CMOS. Percobaan meliputi gerbang NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR menggunakan modul debouncing switch, IC 7400, dan catu daya 5V. Laporan ini juga membandingkan perbedaan operasi penjumlahan antara gerbang logika OR dan penjumlahan biasa serta karakteristik IC TTL dan CMOS."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian jin, syaitan, dan iblis secara bahasa dan istilah berdasarkan Islam. Jin didefinisikan sebagai makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari api yang sangat panas, sedangkan syaitan merujuk pada sifat membangkang dan menyesatkan baik pada jin atau manusia. Tidak ada gambaran pasti tentang rupa jin, dan yang penting adalah beriman kepada eksistensi makhluk-
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. Terdapat informasi mengenai profil tanah, tekstur tanah, klasifikasi tanah pertanian, teknik budidaya tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura meliputi pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.
Modul ini membahas penggunaan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian listrik searah. Amperemeter harus dipasang secara seri untuk mengukur arus, sedangkan voltmeter dipasang secara paralel untuk mengukur tegangan. Rangkaian dapat disusun secara seri, paralel, atau kombinasi dari keduanya. Praktikum dirancang untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai konfigurasi rangka
Eksperimen ini terdiri dari tiga bagian yang bertujuan untuk: (1) mempelajari hukum Ohm dan menentukan hambatan Rx, (2) mengkaji karakteristik dioda dan LED berbagai warna, (3) mengukur karakteristik LDR. Eksperimen dilakukan dengan merangkai berbagai komponen seperti hambatan, dioda, dan LED secara seri sambil mengukur tegangan dan arusnya dengan voltmeter dan persamaan
1) Dokumen ini membahas tentang percobaan untuk mengukur kuat arus, beda tegangan, dan tahanan dalam voltmeter dan amperemeter menggunakan rangkaian listrik arus searah.
2) Dijelaskan alat-alat yang digunakan seperti voltmeter, amperemeter, hambatan box, dan sumber tegangan beserta fungsinya. Juga dibahas hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm, Kirchhoff I, dan Kirchhoff II.
3)
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analogwahyuadnyana_dw
Ìý
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara hambatan dengan arus dan tegangan sesuai hukum Ohm. Praktikan mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan dengan menggunakan rangkaian pembagi arus dan tegangan. Data yang diukur kemudian dianalisis untuk membuktikan bahwa arus berbanding terbalik dan tegangan berbanding lurus dengan hambatan.
Rangkuman menjelaskan tentang arus searah (DC) yang hanya melibatkan arus dan tegangan searah yang tidak berubah terhadap waktu. Komponen pada rangkaian DC meliputi baterai, hambatan, dan kawat penghantar. Rangkaian seri dan paralel digunakan untuk menyederhanakan rangkaian yang kompleks."
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis bentuk grafik dan perbandingan tegangan output terhadap variasi frekuensi pada rangkaian RC integral dan diferensial. Percobaan dilakukan dengan manipulasi frekuensi 25 Hz, 50 Hz, dan 100 Hz pada kedua rangkaian. Hasilnya menunjukkan bahwa pada rangkaian integral, tegangan output berkurang seiring kenaikan frekuensi dan periode berkurang. Sedangkan pada rangkaian diferensial, tegangan output
Resistor dan capasitor adalah komponen elektronika penting yang berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan. Resistor menghambat arus sementara capasitor menyimpan daya sementara. Keduanya memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung ukuran dan warna cincin pada resistor atau angka pada capasitor.
Dokumen tersebut memberikan daftar nama dan merupakan bagian dari mata kuliah Fisika di salah satu perguruan tinggi. Tidak terdapat informasi lain yang relevan untuk diringkas.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis alat ukur listrik dan penggunaannya, termasuk cara kerja, prinsip dasar, dan aplikasinya dalam pengukuran berbagai besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, dan lainnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang teknik dasar kelistrikan, mulai dari pengaman tegangan sentuh, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, macam-macam besaran listrik, arus searah, rangkaian listrik seri dan paralel, daya dan energi listrik, serta pengertian transformator.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL
BIOSISTEM
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Instrumentasi dan Kontrol
Biosistem Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Jember
Oleh:
Nama : M. Yuwan Kilmi
NIM : 131710201007
Kelas : TEP – A
Acara : II (Pengukuran Tahanan Dalam Ampere Meter
Dan Jembatan Wheatsone)
Asisten : Ana Kanzul Fikri
2. LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI, dan INSTRUMENTASI
PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1. METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Hari : Sabtu
Tanggal : 31 Mei 2014
Pukul : 08.30 WIB – selesai
Tempat : Laboratorium Instrumentasi Teknik Pertanian FTP Unej
1.2 Alat dan Komponen yang Digunakan
Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut.
1.2.1 Alat
1) Power supply DC
2) AVO meter digital
3) Project board
4) Tang potong
1.2.2 Komponen
1) Resistor fixed (22 KΩ; 2K2 Ω)
2) Potensio (B10 KΩ dan B500 KΩ)
3) Jepit buaya, jumper
3. 1.3 Prosedur Kerja
Percobaan 1
P1 R1
A
P2
S1
S2
Mulai
Membuat rangkaian seperti pada gambar diatas dengan menggunakan project board,
mengamati rangkaian tersebut
Pada keadaan S1 dan S2 terbuka, P1 diputar hingga mencapai nilai tahanan maksimum,
dan P2 diatur hingga mencapai tahanan minimum
Pada keadaan S1 tertutup dan S2 terbuka P1 diputar pada arah tahanan minimum sampai
jarum penunjuk ampere mencapai nilai arus listrik maksimum tertentu yang masuk
dalam rangkaian
Pada keadaan S1 dan S2 tertutup arus listrik selalu mencari lokasi yang bebas hambatan,
yaitu melewati cabang rangkaian P2, kemudian P2 diputar kearah nilai tahanan
maksimum sampai jarum penunjuk kuat arus mencapai setengah skala maksimum.
Dalam kondisi ini dapat dikatakan I1 = 0,5 X I dan P2 diukur dengan ohm meter
melakukan prosedur diatas, dengan melakukan sumber tegangan 5, 7, 12 Volt
4. Percobaan 2
VBD
Vs
A
D B
C
R1 R2
R4R3
Mulai
Membuat rangkaian jembatan wheatsone dengan menggunakan project board dengan
konfigurasi tahanan sesuai dengan tabel
Mengamati dan mencatat keluaran tegangan pada VBD, VB, dan VD hdengan
menggunakan AVO meter
Mengaplikasikan prosedur diatas dengan menggunakan tegangan 5, 7, 12, Volt pada
rangkaian tersebut
Melengkapi tabel yang telah disediakan
Selesai
5. BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hambatan Dalam
Alat ukur merupakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-
komponen elektronika. Karena itu alat ukur juga akan memiliki tahanan dalam
(hambatan dalam=Rd) yang terjadi karena rangkaian elektronika tersebut.
Tahanan dalam pada suatu alat ukur harus memiliki nilai yang sesuai hingga tidak
menimbulkan kesalahan pada proses pengukuran.
2.2 Jembatan Wheatsone
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak
diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian
6. jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan
aslinya potensiometer.
jembatan wheatsone adalah rangkaian empat buah resistor yang disusun
sedemikian rupa dengan salah satu resistornya dapat diatur sedemikian rupa
sehingga galvanometer menunjukkan angka nol. saat galvanometer menunjukkan
angka nol, maka tidak ada arus yang mengalir dengan kata lain besar beda
potensial antara titik B dengan titik D sama dengan nol.
Berikut beberapa pengertian tentang jembatan wheatsone menurut para ahli.
Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini dipergunakan
untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu
tahanan yang nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari
kabel tanah/ kartsluiting dan sebagainya. (Suryatmo, 1974).
Jembatan Wheatstone adalah alat yang paling umum digunakan untuk
pengukuran tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 Ω. Jembatan
Wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan
tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan dapat diatur. (Lister, 1993).
2.3 Tabel Hasil Praktikum
1. Pengukuran Tahanan Dalam OHM meter
P1 (KΩ) R1 (KΩ) Imax (mA) 0,5 Imax E (Volt) R2 = Rd (KΩ)
0 - 500 2,2 2,24 1,14 5 23,5
0 - 500 2,2 5,31 2,73 12 27,0
0 - 500 22 0,23 0,11 5 13,6
VBD
Vs
A
D B
C
R1 R2
R4R3
8. PROBLEMA 1
Persamaan matematis yang mendapatkan nilai Rd = P2 !
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Keadaan S1 tertutup dan S2 terbuka.
Arus I mengalir pada Potensio 1 (P1), Resistor (R1), dan Amperemeter
(I1).
2. Keadaan S1 dan S2 tertutup.
Arus I mengalir pada Potensio 1 (P1) dan Resistor (R1), kemudian masuk
percabangan menjadi i1 (mengalir pada Amperemeter) dan i2 (mengalir
pada P2). Berdasarkan HK. Khirchoff maka I = I1 + I2
P2 diset sedemikian rupa sehingga pada amperemeter arus i1 mengalir
sebesar 0,5 I.
Maka persamaan menjadi I = 0,5 I + I2, sehingga I2 = I – 0,5 I = 0,5 I.
Dengan demikian I1 = I2.
Berdasarkan V = I / R dan tegangan yang mengalir pada suatu cabang
rangkaian paralel sama dengan cabang yang lain V1 = V2 = VC, maka :
Pada amperemeter Rd = V /0,5 I
Pada P2(RP2)= V /0,5 I
Sehingga terbukti Rd = P2
PROBLEMA 2
P1 R1
A
P2S2
S1
I i1 = 0.5 I
i2 = 0.5 I
9. Jelaskan secara matematis Rd yang bagaimanakah yang diperlukan untuk
pengukuran kuat arus seperti pada gambar dibawah ini;
1. Gambar 1 menunjukkan arus I mengalir pada Resistor 1 (R1).
Besar I = E / R1
2. Gambar 2 menunjukkan arus I’ mengalir pada Resistor 1 (R1) dan
Amperemeter (Rd).
Besar I’ = E / (R1 + Rd)
Pada Gambar 1 dan 2 jika pengukuran kuat arus benar-benar ingin didapatkan
nilai kuat arus yang sesungguhnya melewati R1 maka I’ harus sama dengan I,
sehingga untuk mendapatkan hal tersebut:
E / R1 = E / (R1+Rd)
karena nilai E sama, maka:
R1 = R1 + Rd
Jika Rd dibuat ï‚» 0
R1 = R1 + 0
Sehingga didapatkan nilai Rd ï‚» 0 atau diusahakan mendekati 0 (karena jika
Rd = 0 maka arus tidak mengalir).
Jadi pada pengukuran kuat arus diharapkan menggunakan amperemeter yang
mempunyai tahanan dalam yang seminimal mungkin.
I
E
R1
A
I’
E
R1
Rd
Gambar 2
Gambar 1
10. PROBLEMA 3
Jelaskan secara matematis Rd yang bagaimanakah yang diperlukan untuk
pengukuran tegangan seperti pada gambar dibawah ini;
1. Gambar 1 menunjukkan arus I mengalir pada R1 dan R2.
Besar I = E / (R1+R2)
sehingga besar tegangan;
E pada R1 = I * (R1+R2)dan;
E pada R2 = I *(R1+R2)
2. Gambar 2 menunjukkan arus I’ mengalir pada R1 dan Rd
Besar kuat arus rangkaian 2 (I’);
I’ = E / (R1 +RC) RC = Tahanan total percabangan
I’ = E / (R1+((R2*Rd)/(Rd+R2))
Pada percabangan ; I1 + I2 = I’
Pada Gambar 1 dan 2 jika pengukuran tegangan benar-benar ingin
didapatkan nilai tegangan yang sesungguhnya melewati R2 maka I harus
sama dengan I’, sehingga tegangan pada R2 (ER2) gambar 1 sama dengan
tegangan pada R2 (ER2) gambar 2 untuk mendapatkan hal tersebut:
1. I = E / (R1+R2)
2. I’ = E / (R1+((R2*Rd)/(Rd+R2))) Untuk mendapat I = I’ maka;
E / (R1+R2 )= E / (R1+((R2*Rd)/(Rd+R2))) Karena E dan R1 sama
maka;
Gambar 1 Gambar 2
E
R1
R2
V
I
V
I’
E
R1
R2
i1
i2
Rd
11. R2 = (R2*Rd)/(Rd+R2)
R2 = (R2*Rd)/(Rd+R2) Jika Rd ï‚» ~, maka;
R2 = (R2*~)/(~+R2)
R2 = ~/~
R2 = 1
Dengan demikian arus yang mengalir pada R2 Gambar 2 akan sama
dengan arus yang mengalir pada gambar 1, sehingga nilai tegangan pada
R2 Gambar 2 akan sama dengan E = I (R1(Rd+R2)+(R2*Rd)) / (R2+Rd)
Untuk itu diperlukan pengukur tegangan dengan tahanan dalam yang
besar.
Sehingga didapatkan nilai Rd ï‚» ~ atau diusahakan mendekati ~.
Jadi pada pengukuran tegangan diharapkan menggunakan Voltmeter yang
mempunyai tahanan dalam yang besar.
2. Pengukuran Tegangan Pada Jembatan Wheatsone
No Scen
E
(Volt)
Tahanan (KΩ) Pengukuran (Volt) Teoritis (Volt)
R1 R2 R3 R4 VBD VD VB VBD VD VB
1 R2 > R4
5
10 22 1 2,2 0,01 0,45 0,45 0,00 0,45 0,45
2 R1 < R3 1 2,2 10 22 0,01 0,44 4,50 0,00 4,54 4,54
3 R2 > R4
7
10 22 1 2,2 0,03 1,51 1,53 0,00 0,63 0,63
4 R1 < R3 1 2,2 10 22 0,03 15,03 15,16 0,00 6,36 6,36
5 R2 > R4
12
10 22 1 2,2 0,02 1,07 1,08 0,00 1,09 1,09
6 R1 < R3 1 2,2 10 22 0,02 10,69 10,69 0,00 10,90 10,90
Jika diperhatikan pada tabel terlihat bahwa hasil pengukuran tidak selalu
sama dengan teori, akan tetapi perbedaan yang ditunjukkan relatif kecil sehingga
tidak menimbulkan kesalahan yang besar. Kesalahan tersebut mungkin
disebabkan oleh kurangnya tingkat ketelitian praktikan, sehingga data yang
diperoleh relatif besar. Disamping itu juga, adanya pengaruh dari alat praktikum
seperti terlepasnya rangkaian, kurang tepatnya meletakkan kedua ujung kabel
multimeter terhadap resistor sehingga data yang terbaca oleh multimeter relatif
besar, dan lain sebagainya.
12. Berdasarkan hasil pengamatan Nilai VBD diperoleh dari VB – VD, artinya
VBD (Vout) merupakan beda potensial antara VB dengan VD. Berdasarkan
pengamatan pada skenario nomer 2, 6, 8, 12, 14, dan 18 didapatkan nilai VBD
sebesar 0 Volt (teori). Pada saat tersebut ternyata VB = 22 Volt Keadaan inilah
yang dikatakan sebagai keadaan setimbang.
Keadaan setimbang Jembatan Wheatstone dimana terjadi Vout (VBD) = 0
didapatkan pada saat konfigurasi tahanan pada rangkaian Jembatan menunjukkan
R1 * R4 = R2 * R3, yaitu pada scenario nomer 2, 6, 8, 12, 14, dan 18, secara
teoritis. Jika diberikan contoh pada scenario 1 ; R1=10; R2=22; R3=1; R4=2,2.
jika dimasukkan dalam persamaan 10 * 2,2 = 22 * 1, pada tegangan ukur tertulis =
0, sehingga sesuai dengan teori. Pada pengukuran, nilai tegangan VBD pada
keadaan setimbang tidak menunjukkan nilai 0 tapi mendekati nilai nol dengan
kesalahan terbesar 30 mV. Mengingat kondisi peralatan maka dapatlah dikatakan
bahwa hasil pengukuran cukup memadai dengan teori.
13. BAB 3. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan sebagai berikut ini:
1. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai tahanan dalam amperemeter
sangat kecil agar tidak mempengaruhi tegangan dan arus yang mengalir.
2. Untuk pengukuran kuat arus diperlukan alat ukur yang memiliki tahanan dalam
yang kecil atau mendekati 0.
3. Untuk pengukuran tegangan diperlukan alat ukur yang memiliki tahanan dalam
yang besar atau mendekati ~.
4. Tegangan Output pada Jembatan Wheatstone merupakan beda potensial antara
masing-masing pembagi tegangan
5. Pada Jembatan Wheatstone keadaan setimbang tercapai pada Vout sebesar 0
volt
6. Pada keadaan setimbang konfigurasi tahanan pada Jembatan Wheatstone
mengikuti persamaan R2*R3 = R1*R4.
14. DAFTAR PUSTAKA
Bolton, W. 1996. Mechatronics. London: Longman.
ITB. 2000. Modul Teori Dasar Jembatan Wheatsone.
http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_f/teori.html
. [2 Juni 2014].
Lister, E. C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Erlangga : Jakarta.
Suryatmo, F. 1986. Teknik Listrik Pengukuran. Bina aksara : Jakarta.
Universitas Gunadarma. Tanpa Tahun. Jembatan Wheatsone.
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-
information/computer -system-s1/listrik-magnet/jembatan-wheatstone.
[2 Juni 2014].
15. Woolard, B. 1999. Elektronika Praktis. Jakarta: PT Pradnya Paramitha.