Laporan praktikum energi dan elektrifikasi pertanian ini membahas tentang pengukuran intensitas radiasi sinar matahari, pengukuran tegangan dan arus listrik pada lampu 12 volt dan 24 volt, serta pengukuran luas daun menggunakan metode transect. Mahasiswa melakukan praktikum untuk memahami cara mengukur dan menghitung nilai sinar matahari, serta mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi radiasi matahari yang diter
Laporan praktikum ini membahas tentang rangkaian alat ukur cahaya secara analog menggunakan sensor cahaya LDR, jembatan Wheatstone, dan penguat diferensial. Praktikum ini bertujuan untuk mengukur tegangan input dan output pada lima kondisi intensitas cahaya yang berbeda serta membandingkan hasil pengukuran dengan nilai teori."
Laporan praktikum ini membahas pengukuran suhu secara digital menggunakan sensor LM335. Praktikum dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi dan Kontrol Biosistem. Hasil pengukuran menunjukkan hubungan yang linier antara suhu dengan tegangan output sensor. Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi juga dijelaskan."
Laporan praktikum transformator memberikan informasi tentang tujuan percobaan transformator untuk mempelajari asas kerja dan menentukan efisiensi transformator. Percobaan dilakukan untuk transformator step down dan step up dengan mengukur tegangan dan arus primer dan sekunder serta menganalisis data untuk menghitung efisiensi transformator.
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen untuk mengukur hambatan dalam amperemeter dan voltmeter. Mahasiswa mengukur hambatan dengan dua cara, yakni secara langsung dan menggunakan hambatan tetap, lalu membandingkan hasilnya untuk mendapatkan nilai hambatan. Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari cara pengukuran hambatan dalam alat ukur arus dan tegangan listrik.
1. Mekanika fluida membahas sifat dan hukum fluida (cairan dan gas), termasuk hidrostatika dan hidrodinamika.
2. Hidrostatika mempelajari gaya yang bekerja pada cairan dalam keadaan diam, sedangkan hidrodinamika pada cairan yang mengalir.
3. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar mekanika fluida seperti definisi fluida, sifat gas dan cairan, satuan yang digunakan, serta jenis-jen
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Laporan praktikum fisika dasar tentang rangkaian resistor dan kapasitor. Tujuan praktikum adalah mempelajari karakteristik kapasitor dan menentukan konstanta waktu serta kapasitasnya. Dilakukan percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor, diukur tegangan dan arusnya. Data diolah untuk menentukan konstanta waktu dan grafik yang dihasilkan menunjukkan hubungan eksponensial antara tegangan dan wak
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
油
Laporan ini membahas percobaan induksi elektromagnetik dan gaya Lorentz. Percobaan induksi elektromagnetik melibatkan pengaruh perubahan medan magnet terhadap arus listrik yang dihasilkan pada kumparan, sedangkan percobaan gaya Lorentz melibatkan pengaruh medan magnet terhadap penghantar yang dialiri arus."
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis kubus alumunium dan kuningan dengan mengukur perubahan suhu air dalam kalorimeter. Hasilnya didapatkan kalor jenis alumunium sebesar 895,1 J/kg属C dan kalor jenis kuningan sebesar 361,3 J/kg属C. Prinsip kerja lemari es didasarkan pada sifat kalor dimana
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis kaca dan konstanta Joule kalorimeter. Dari percobaan didapatkan kalor jenis kaca sebesar 0,228 g/cal dan konstanta Joule sebesar 5168 joule/kalor dengan waktu pemanasan 10 menit.
Laporan ini membahas percobaan mengenai heat exchanger pipa ganda untuk menghitung koefisien perpindahan panas, faktor kekotoran, efektivitas, dan perbandingan untuk aliran searah dan berlawanan arah."
Makalah ini membahas tentang desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat pembelajaran praktik fisika yang membutuhkan peralatan khusus. Perlengkapan laboratorium fisika mencakup perabot, alat peraga, perkakas, dan koleksi buku. Ada dua jenis desain laboratorium fisika, yaitu tipe klasikal dan tipe kelompok. Laboratorium harus memenuhi standar ruang dan memiliki inst
Laporan praktikum ini membahas pengukuran arus listrik menggunakan galvanometer. Terdapat empat rangkaian yang diuji untuk mengukur arus listrik dalam orde mikroampere dan menentukan hambatan galvanometer. Hasilnya dicatat dan dibandingkan dengan perhitungan teori.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan biaya penggunaan listrik, meliputi latar belakang pentingnya listrik dalam kehidupan modern, tujuan menghitung konsumsi dan biaya listrik, serta tinjauan pustaka mengenai konsep-konsep dasar listrik seperti daya, energi, dan satuan-satuannya.
1. Mekanika fluida membahas sifat dan hukum fluida (cairan dan gas), termasuk hidrostatika dan hidrodinamika.
2. Hidrostatika mempelajari gaya yang bekerja pada cairan dalam keadaan diam, sedangkan hidrodinamika pada cairan yang mengalir.
3. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar mekanika fluida seperti definisi fluida, sifat gas dan cairan, satuan yang digunakan, serta jenis-jen
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Laporan praktikum fisika dasar tentang rangkaian resistor dan kapasitor. Tujuan praktikum adalah mempelajari karakteristik kapasitor dan menentukan konstanta waktu serta kapasitasnya. Dilakukan percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor, diukur tegangan dan arusnya. Data diolah untuk menentukan konstanta waktu dan grafik yang dihasilkan menunjukkan hubungan eksponensial antara tegangan dan wak
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
油
Laporan ini membahas percobaan induksi elektromagnetik dan gaya Lorentz. Percobaan induksi elektromagnetik melibatkan pengaruh perubahan medan magnet terhadap arus listrik yang dihasilkan pada kumparan, sedangkan percobaan gaya Lorentz melibatkan pengaruh medan magnet terhadap penghantar yang dialiri arus."
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis kubus alumunium dan kuningan dengan mengukur perubahan suhu air dalam kalorimeter. Hasilnya didapatkan kalor jenis alumunium sebesar 895,1 J/kg属C dan kalor jenis kuningan sebesar 361,3 J/kg属C. Prinsip kerja lemari es didasarkan pada sifat kalor dimana
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis kaca dan konstanta Joule kalorimeter. Dari percobaan didapatkan kalor jenis kaca sebesar 0,228 g/cal dan konstanta Joule sebesar 5168 joule/kalor dengan waktu pemanasan 10 menit.
Laporan ini membahas percobaan mengenai heat exchanger pipa ganda untuk menghitung koefisien perpindahan panas, faktor kekotoran, efektivitas, dan perbandingan untuk aliran searah dan berlawanan arah."
Makalah ini membahas tentang desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat pembelajaran praktik fisika yang membutuhkan peralatan khusus. Perlengkapan laboratorium fisika mencakup perabot, alat peraga, perkakas, dan koleksi buku. Ada dua jenis desain laboratorium fisika, yaitu tipe klasikal dan tipe kelompok. Laboratorium harus memenuhi standar ruang dan memiliki inst
Laporan praktikum ini membahas pengukuran arus listrik menggunakan galvanometer. Terdapat empat rangkaian yang diuji untuk mengukur arus listrik dalam orde mikroampere dan menentukan hambatan galvanometer. Hasilnya dicatat dan dibandingkan dengan perhitungan teori.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan biaya penggunaan listrik, meliputi latar belakang pentingnya listrik dalam kehidupan modern, tujuan menghitung konsumsi dan biaya listrik, serta tinjauan pustaka mengenai konsep-konsep dasar listrik seperti daya, energi, dan satuan-satuannya.
Dokumen tersebut merangkum tentang teknik tenaga listrik, termasuk jenis-jenis pembangkit listrik seperti tenaga air, angin, uap dan nuklir. Juga dijelaskan tentang sumber tegangan listrik, arus listrik, dan komponen dasar seperti voltmeter, resistor, dan jembatan Wheatstone.
Dokumen tersebut membahas hasil audit energi listrik yang dilakukan pada Gedung J16 Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan perhitungan intensitas konsumsi energi listrik, ruangan non-AC memiliki intensitas 1,77 kWh/m2/bulan yang termasuk kategori cenderung tidak efisien, sedangkan ruangan dengan AC memiliki intensitas 8,84 kWh/m2/bulan yang termasuk kategori efisien. Pengukuran juga menunjuk
Pada percobaan ini dilakukan 3 kali uji coba untuk menentukan angka kesetaraan kalor listrik dengan mengubah massa air. Hasilnya adalah (5,95賊0,06)x103 joule/kalori, (4,801 賊 0,034)x103 joule/kalori, dan (5,493賊0,028)x103 joule/kalori.
Energi Listrik Magnet Zamzam Fatma AmbarsariIPA 2014
油
Dokumen tersebut merangkum tentang energi listrik dan magnet. Pertama, dijelaskan bahwa energi listrik berasal dari berbagai sumber seperti air, angin, dan nuklir, serta dapat berubah menjadi energi lain seperti panas, gerak, cahaya, dan bunyi. Kedua, dijelaskan bahwa energi magnet berasal dari magnet permanen dan dapat digunakan pada peralatan listrik seperti bel, telepon, dan motor. Ketiga,
Sistem elektronika daya mengkonversi energi listrik dari satu bentuk ke bentuk lainnya dengan konverter seperti penyearah, inverter, chopper, dan cycloconverter untuk meningkatkan efisiensi, ketersediaan daya, dan kehandalan serta mengurangi biaya, ukuran, dan berat sistem. Konverter-konverter tersebut digunakan pada berbagai aplikasi seperti kontrol pemanas, UPS, motor listrik, kendaraan listrik, dan pembangkit energi terbaruk
RPP ini membahas tentang materi energi listrik dan daya listrik yang mencakup rumus-rumus perhitungan, contoh soal latihan, dan alat-alat listrik yang dapat mengubah energi listrik menjadi bentuk energi lain. RPP ini dirancang untuk 5 pertemuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan langsung serta metode diskusi kelompok, eksperimen, dan penugasan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar energi listrik, termasuk definisi energi listrik, rumus-rumus dasarnya, satuan-satuannya, hukum kekekalan energi, serta sumber-sumber energi alternatif seperti air, matahari, angin, biogas, dan biomassa.
2. Dibahas pula jenis-jenis daya listrik seperti daya semu, aktif, dan reaktif serta hubungannya, beserta cara menghitung kebutuhan day
Dokumen tersebut merangkum rancang bangun prototipe pembangkit listrik portable tenaga surya dan tenaga mikrohidro dengan sistem hibrida untuk menyalakan lampu dan pengisian baterai. Sistem ini dirancang menggunakan perangkat lunak Blender dan diimplementasikan untuk menguji kinerjanya di sungai Purwakarta. Hasil pengujian menunjukkan sistem hibrida mampu menyalakan lampu 10W dan mengisi baterai 3Ah dengan efisiensi di atas
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan photovoltaic menggunakan dua buah solar cell berukuran berbeda untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya, lebar solar cell, dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar intensitas cahaya dan lebar solar cell, daya output akan semakin besar, sedangkan semakin panjang gelombang cahaya, daya output akan semakin kecil.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
laporan energi listrik
1. LAPORAN PRAKTIKUM
ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi Dan Elektrifikasi Pertanian
Oleh
Nama : Achmad Hafirudin Ahsan
NIM : 191710201094
Kelas : TEP A
Acara : IV (Energi Listrik)
Asisten : Muhammad Firmansyahroni
LABORATORIUM ENOTIN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
2. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat
penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari.
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat. Seriring
meningkatnya pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat membuat
kebutuhan energi listrikjuga meningkat (Suwito, 2012). Kekurangan energi
listrik dapat menganggu aktivitas manusia. Oleh karena itu, kesetimbangan
energi listrik harus di setimbangkan.
Distribusi listrik sudah memasuki bidang pertanian di era modernisasi
saat ini terutama dalam kegiatan pasca panen. Dimana peralatan pengolahan
hasil pertanian menggunakan sumber energi listrik sudah banyak dan
banyak alat-alat yang digunakan sebagai kebutuhan penunjang kebutuhan
pertanian dengan energi listrik. Seperti alat pengupasan, pencacahan,
penyotiran, pencucian hingga penggilingan hampir semua menggunakan
energi listrik yang telah dikonversimenjadi nergi gerak oleh motor listrik.
Kualitas daya listrik memiliki tiga parameter penting yaitu tegangan,
arus, dan frekuensi listrik. Segala penyimpangan nilai tegangan, arus, dan
frekuensi listrik dapat memperburuk kualitas daya listrik yang dihantarkan.
Buruknya kualitas daya listrik dapat menyebabkan kegagalan atau salah
operasi beban listrik pada konsumen. PLN sebagai penyedia jasa listrik
selalu berusaha menjaga kualitas daya listrik yang dihantarkan dari mulai
proses transmisi sampai distribusi ke konsumen. Akan tetapi, terkadang
masalah kualitas daya listrik berasal dari beban listrik konsumen itu
sendiri. Hal inilah yang menyebabkan PLN sulit untuk menjaga kualitas
daya listriknya.
3. 1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengamati hasil pengamatan energi listrik yang dibutuhkan dengan
bebanmenggunakan lampu dan pemanas
2. Mengamati hasil pengamatan energi listrik yang dibutuhkan mesin
gerindaketika tanpa beban
3. Mengamati hasil perbandingan antara energi listrik yang dibutuhkan
mesingerinda ketika dengan beban
4. Mengamati hasil perbandingan antara energi listrik yang dibutuhkan
mesingerinda tanpa beban dan dengan menggunakan beban
5. Menganalisis perbandingan antara daya listrik yang digunakan
mesingerinda
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui energi listrik yang dibutuhkan dengan beban
menggunkanlampu dan pemanas
2. Mengetahui dan memahami besar energi listrik yang dibutuhkan
mesingerinda ketika tanpa beban
3. Mengetahui dan memahami besar energi listrik yang dibutuhkan
mesingerinda ketika dengan beban
4. Mengetahui perbandingan antara energi listrik yang dibutuhkan
mesingerinda tanpa beban dan dengan menggunakan beban
5. Mengetahui perbandingan antara daya listrik yang digunakan
mesingerinda
4. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tegangan
Tegangan adalah hasil perkalian antara arus dengan hambatan
listrik. Tegangan listrik terbentuk adanya aliran-aliran arus listrik dengan
hambatan listrik. Tegangan listrik terbagi menjadi 2 bagian : tegangan listrik
searah (Direct Voltage) dan tegangan listrik bolak-balik (Alternathing
Voltage). Satuan daritegangan adalah Voltage. Tegangan adalah perkalian
antara arus listrik dengan hambatan listrik, dapat dirumuskan sebagai
berikut (Hatulang and Panjaitan, 2018).
V = I x R
Keterangan:
V = Tegangan (Volt), I = Arus ( Ampere), R = Hambatan (Ohm)
2.2 Kuat Arus
Arus listrik adalah muatan positif yang mengalir dalam konduktor
dari kutub positif baterai menuju kutub negatif baterai (Kaniawati, 2015).
Arus Listrik adalah perbandingan antara tegangan masukan dengan
hambatan rangkaianlistrik. Arus listrik tebentuk adanya aliran-aliran muatan
listrik yang mengalir pada medium tertentu, pembagian arus litrik dibagi
menjadi 2 bagian : arus listrik searah (Direct Curent) dan arus listrik bolak-
balik (Alternathing Current). Satuan dari arus listrik adalah Amper
(Hatulang and Panjaitan, 2018).
2.3 Daya
Daya merupakan syarat utama untuk melakukan pekerjaan atau
kegiatan meliputi listrik, energi mekanik, energi elektromagnetik, energi
kimia, energinuklir dan panas (Hasan, 2012). Menurut Melipurbowo (2016)
5. menyatakan bahwa, daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi
listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang
menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu
(joule/detik). Satuan daya sama dengan 1
joule/sekon sering disebut sebagai watt dan satuan energy dinyatakan
dalam watt,yaitu watt-jam atau Wh.
1 Wh = 1 J/s x 3600 s = 3600 J , 1 KWh = 1000 Wh = 3600 kJ.
2.4 Energi Listrik
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat.
Seriring meningkatnya pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat
membuat kebutuhan energi listrik juga meningkat (Suwito, 2012).
Pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau
menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk
memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain), dilambangkan
dengan W. Energi Listrik yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan
ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk
menghasilkan bentuk energy yang lain (Melipurbowo, 2016).
2.5 Kwh Meter Digital dan Analog
Menurut Cahyani (2014) menyatakan bahwa, kWh meter digital
merupakan suatu alat pengukuran yang memiliki fungsi utama sama seperti
kWh meter analog, yakni mengukur jumlah pemakaian energi atau jumlah
pemakaian daya dalam satuan waktu. Jika pada kWh meter analog bekerja
berdasarkan induksi, kWh meter digital bekerja berdasarkan program yang
dirancang pada mikroprosesor yang terdapat di dalam piranti kWh meter
digital tersebut. Pada prinsipnya, sebuah kWh meter digital akan
6. mengkonversi sinyal analog tegangan dan arus yang terukur menjadi sinyal
digital atau diskrit dengan mengambil nilai- nilai sampel (menyampling)
dari sinyal analog tegangan dan arus secara periodik setiap periode
sampling Ts.
v(t)= vm sin (t) dan i(t)= im sin (t + )v(k)=v (k x Ts) dan i(k)= I (k x
Ts) dimana :
k = 0,1,2, (bilangan bulat) danTs = periode sampling
7. BAB 3. METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilakasanakan pada hari Jumat 19 Maret 2021 di
Laboratorium Energi, Otomatisasi dan Instrumentasi Pertanian Jurusan
Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.
3.2 Alat dan Bahan
Pada praktikum yang dilakukan membutuhkan alat dan bahan
sebagaiberikut:
1. Papan praktikum
2. Digital Voltmeter 2 buah
3. Amperemeter 1 buah
4. KWH meter
5. Elemen pemanas 1 buah
6. Lampu-lampu
7. 1 buah Gerinda
8. 1 batang besi
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Diagram Alir Lampu dan Pemanas
Prosedur pengambilan data menggunakan lampu dan pemanas
dilakukan dengan prosedur seperti pada diagram alir berikut.
8. Mulai
Memasang pemanas
dan 1 buah lampu
pada papan praktikum
Mengamati kWh
meter selang 30
detik
Memasukkan jaringan PLN
Menyiapkan
alat dan bahan
Selesai
Mencatat data
pengamatan
3.1 Diagram alir pengamatan dengan beban lampu pemanas
3.3.2 Diagram Alir Gerinda tanpa Beban
Prosedur pengambilan data menggunakan gerinda tanpa beban
dilakukan dengan prosedur seperti pada diagram alir berikut.
Mulai
Mematikan saklar
utama
Hidupkan sistem
jaringan
Memasang gerinda
Menyiapkan
alat dan bahan
Selesai
Mencatat data
pengamatan
Melakukan pengamatan pada
putaran ke 0, 2, 4, 5, 7
Menghidupkan gerinda
Gambar 3.2 Prosedur praktikum dengan gerinda tanpa beban
9. 3.3.3 Pengamatan Pengguaan Bor Listrik Dengan Beban
Prosedur pengambilan data menggunakan gerinda dengan beban
dilakukan dengan prosedur seperti pada diagram alir berikut
Mulai
Mematikan saklar
utama
Hidupkan sistem
jaringan
Memasang gerinda
Menyiapkan
alat dan bahan
Selesai
Mencatat data
pengamatan
Melakukan pengamatan pada
putaran ke 0, 2, 4, 5, 7
Menghidupkan gerinda
Menempelkan gerinda
pada beban
Gambar 3.3 Diagram alir pengamatan penggunaan gerinda tanpa beban
10. BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan Beban Menggunakan Lampu
dan Pemanas
Berikut ini merupakan data pengamatan pada praktikum.
Tabel 4.1 Data energi listrik dengan menggunakan lampu dan pemanas
Waktu
(detik
ke-)
Tegangan
(volt)
Arus
Listrik
(Ampre)
Perubahan
KwH meter
(putaran)
Energi
(Joule/putaran)
Energi
(Joule)
Daya
(watt)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I.t) (V.I)
0 226 1,73 0 0 0 390,98
30 225 1,73 3 3892,50 11677,5 389,25
60 228 1,73 6 3944,40 23666,4 394,44
90 226 1,73 9 3909,80 35188,2 390,98
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa parameter yang
digunakan untuk praktikum energi listrik adalah waktu, tegangan, arus
listrik perubahan KWH meter, dan energi. Interval waktu yang digunakan
adalah 0, 30, 60, 90 detik,nilai tegangan mengalami Penurunan di detik ke
30 namun di detik berikutnya yaitu saat detik 60 menglami Kenaikan.
Arus listrik terus mengalami kenaikan nilai di setiap interval waktu.
Perubahan KWH meter juga terus mengalami kenaikan di setiap interval
waktu. Energi yang dibutuhkan mengalami kenaikan di setiap interval
waktu. Energi yang dihasilkan dari hasil perkalian antar arus dengan
waktu yang terus mengalami kenaikan. Sehingga, dapat disimpulkan
bahwa energi yang dikeluarkan berbanding lurus dengan waktu yang
bertambah. Menurut Cahyani (2014), konsumsi energi listrik dapat
diketahui dari perhitungan proses perkalian arus dan tegangan setiap
selang sampling time tertentu.Berikut adalah grafik hubungan energi
dengan waktu :
11. Gambar 4.1 Hubungan waktu dan energi
Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hubungan antara
energidengan waktu berbanding lurus. Dapat dilihat semakin besar waktu
yang digunakan maka energi yang dikeluarkan akan semakin besar. Pada
lampu interval waktu 30 detik membutuhkan energi sebesar 11677.5 joule,
pada interval waktu 60 detik membutuhkan energi sebesar 23666.4 joule,
dan pada interval waktu 90 detik membutuhkan energi sebesar 35188.2
joule. Hal ini membuktikan bahwa hubungan waktu dengan energi adalah
berbanding lurus.
4.2 Hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan Gerinda
Tanpa Beban
Tabel 4.2 Data energi listrik dengan menggunakan gerinda tanpa beban
Banyaknya
putaran
Tegangan
(volt)
Arus
Listrik
(Ampre)
Waktu
(detik)
Energi
(Joule/putaran)
Energi
(Joule)
Daya
(watt)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I.t) (V.I)
0 213 1,4 0 0 0 298,2
2 216 1,43 13 2007,72 4015,44 308,88
4 217 1,43 49 3801,30 15205,19 310,31
5 213 1,39 64 3789,70 18948,48 296,07
7 211 1,43 91 3922,49 27457,43 301,73
0
11677.5
23666.4
35188.2
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
0 20 40 60 80 100
Energi
Waktu
Lampu
dan
pemanas
12. Berdasarkan data Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengamatan dan
perhitungan listrik dengan mesin gerinda tanpa beban terhadap daya yang
dihasilkan. Pada putaran ke 0 daya sebesar 298,2 watt; putaran 2 daya
sebesar 308,88 watt; putaran ke 4 dihasilkan daya sebesar 310,31 watt;
putaran ke 5 daya sebesar 296,07 watt; putaran ke 7 daya sebesar 301,73
watt. Dapat disimpulkan penggunaan mesin gerinda tanpa beban pada
jumlah putaran tertentu menghasilkan daya yang besarnya berbeda. Daya
yang dihasilkan merupakan perkalian dari tegangan dengan arus, sehingga
dua factor tersebut yangmemepengaruhi besarnya daya yang dikeluarkan.
Hubungan antara banyaknya putaran dengan energi yang dibutuhkan
pada gerinda tanpa beban ditunjukkan oleh gambar grafik dibawah ini
Gambar 4.2 Hubungan banyak putaran dan energi pada gerinda tanpa beban
Pada grafik di atas ditunjukkan bahwa hubungan energi dan dan jumlah
putaran kWh meter adalah berbanding lurus. Semakin besar jumlah putaran kWh
meter maka akan semakin besar jumlah energi yang dibuthkan. Hal tersebut
berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk setiap putaran kWh meter.
Semakin banyak putaran kWh meter maka semkain banyak juga waktu yang
dibuthkan.
0
4015.44
15205.19
18948.48
27457.43
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
0 2 4 6 8
Energi
jumlah putaran
Gerinda
tanpa
beban
13. 4.3 Hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan pada Gerinda
dengan Beban
Berikut ini merupakan data hasil pengamatan pada praktikum.
Tabel 4.3 Data energi listrik menggunakan gerinda dengan beban
Banyaknya
putaran
Tegangan
(volt)
Arus
Listrik
(Ampre)
Waktu
(detik)
Energi
(Joule/putaran)
Energi
(Joule)
Daya
(watt)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I.t) (V.I)
0 213 1,43 0 0 0 304,59
2 220 1,37 14 2109,8 4219,6 301,4
4 214 1,42 49 3722,53 14890,12 303,88
5 215 1,38 59 3501,06 17505,3 296,7
7 217 1,4 90 3906 27342 303,8
Berdasarkan data Tabel 4.3 menunjukkan hasil pengamatan dan
perhitungan listrik dengan mesin gerinda dengan beban terhadap daya yang
dihasilkan. Pada putaran ke 0 daya sebesar 304,59 watt; putaran 2 daya
sebesar 301,4 watt; putaran ke 4 dihasilkan daya sebesar 303,88 watt;
putaran ke 5 daya sebesar 296,7 watt; putaran ke 7 daya sebesar 303,8 watt.
Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak putaran maka daya yang
dihasilkan semakin besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lama
waktu yang digunakan dan banyaknya putran mempengaruhi besarnya
energi listrik yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa daya berbanding
lurus dengan waktu.
Hubungan antara banyaknya putaran dengan energi yang dibutuhkan
pada gerinda dengan beban ditunjukkan oleh gambar grafik dibawah ini.
14. Gambar 4.3 Hubungan banyak putaran dan energi pada gerinda dengan beban
Pada grafik di atas ditunjukkan bahwa hubungan energi dan dan jumlah
putaran kWh meter adalah berbanding lurus. Semakin besar jumlah putaran kWh
meter maka akan semakin besar jumlah energi yang dibuthkan. Hal tersebut
berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk setiap putaran kWh meter.
Semakin banyak putaran kWh meter maka semkain banyak juga waktu yang
dibuthkan.
4.4 Analisis Perbandingan Energi Listrik Gerinda Tanpa Beban dan
Ditambahkan Beban
Berikut ini merupakan grafik yang menunjukkan perbandingan energi
antara gerinda tanpa beban dan gerinda dengan beban.
Gambar 4.4 Grafik perbandingan energi gerinda tanpa beban dan dengan beban
0
4219.6
14890.12
17505.3
27342
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
0 2 4 6 8
Energi
Jumlah putaran
Gerind
a
dengan
beban
0
10000
20000
30000
0 2 4 6 8
Energi
yang
dibutuhkan
Banyak putaran
Perbandingan Energi
GERINDA TANPA BEBAN GERINDA DENGAN BEBAN
15. Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa semakin banyak
putaran maka daya yang dibutuhkan semakin besar. Hal ini menunjukkan
bahawa hubungan berbanding lurus. Sehingga nlai tegangan dan arus naik
yang menyebabkan penggunaan energi listrik yang besar. Perbandingan
energi listrik mesin gerinda saat menggunkan beban lebih besar energi yang
dikeluarkan daripada saat tanpa beban. Hal ini dikarenakan mesin gerinda
dengan beban memilki tekanan pada saat pemotongan yang menyebabkan
energi yang dibutuhkan lebih besar.
4.5 Analisis Perbandingan Daya Listrik Gerinda Tanpa Beban dan
Ditambahkan Beban
Berikut ini merupakan grafik yang menunjukkan perbandingan energi
antara gerinda tanpa beban dan gerinda dengan beban.
Gambar 4.5 Grafik perbandingan daya gerinda tanpa beban dan dengan beban
Berdasarkan Gambar 4.3 menunukkan bahwa nilai daya dikeluarkan
oleh mesin gerinda dengan beban lebih besar dibandingkan dengan tanpa
beban. Halini dikarenakan mesin gerinda dengan beban memiliki tekanan
pada saat pemotongan besi yang menyebabkan perlambatan putaran mesin
gerinda dan membuat mesin gerinda membutuhkan energi yang besar untuk
berputar.
295
300
305
310
315
0 2 4 6 8
Daya
Banyak putaran
Perbandingan Daya
GERINDA TANPA BEBAN GERINDA DENGAN BEBAN
16. BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Hubungan waktu dengan energi berbanding lurus, semakin lama
waktualat bekerja maka semakin besar energi yang dibutuhkan.
2. Penggunaan mesin gerinda tanpa beban pada jumlah putaran tertentu
menghasilkan daya yang besarnya berbeda. Daya yang dihasilkan
merupakan perkalian dari tegangan dengan arus.
3. Hubungan energi listrik yang dibutuhkan mesin gerinda dengan
bebanberbanding lurus denga waktu yang digunakan yaitu semakin
lama waktu yang digunakan dan banyaknya putran mempengaruhi
besarnya energilistrik yang digunakan.
4. Perbandingan energi listrik mesin gerinda saat menggunkan beban
lebih besar energi yang dikeluarkan daripada saat tanpa beban.
Hubungan antaraenergi listrik dengan banyaknya yang dikeluarkan
berbanding lurus.
5. Perbandingan daya listrik yang digunakan saat mesin gerinda tanpa
beban lebih sedikit daripada saat mesin gerinda menggunkan beban.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum dilaksanakan secara offline, tetapi karena
terhalang musibah pandemic COVID-19 maka sesuai instruksi rector
dilakukan secara online. Dalam pelaksanaan online ini kurang maksimal
karena terhambat pada saat praktikan tidak dapat melakukan praktikum
secara langsung.
17. DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, A. 2014. Studi Analisis Pengaruh Harmonisa Beban Nonlinier
Rumah Tangga Terhadap Hasil Penunjukan Kwh Meter Digital 1
Fasa. Skripsi. Malang: Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tenik
Universitas Brawijaya.
Hasan, H. 2012. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau
Saugi. Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK) Vol. 10, No. 2, Hal:
169-180.
Hutagalung S. N and M. Panjaitan. 2018. Pembelajaran Fisika Dasar
Elektronika Dasar (Arus, Hambatan, dan Tegangan Listrik)
Menggunakan Aplikasi Matlab Metode Simulink. Jurnal Ikatan
Alumni Fisika Universitas Negeri Medan Vol. 4, No. 2.
Ismail I. I., Achmad S., dan I. Kaniawati. 2015. Diagnostik Miskonsepsi
Melalui Listrik Dinamis Four Tier test. Prosiding Simposium
Nasional Inovasi dan pembeljaran sains. Bandung : Indonesia.
Melipurbowo, B.G. 2016. Pengukuran Daya Listrik Real Time dengan
Menggunakan Sensor Arus ACS.712. Jurnal Orbith Vol. 12, No. 1,
Hal: 17-23.
Mukhlas A, M. Rivai, dan Suwito. 2012. Sistem Monitoring Arus Listrik
Jala-Jala Menggunakan Power Line Carrier. Jurnal Teknik ITS Vol. 1,
No. 1, Hal: 150-153.