Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi umum dan lingkungan. Secara umum membahas prinsip toksikologi, pengertian dan konsep dasar toksikologi lingkungan, sejarah perkembangan toksikologi dan hubungannya dengan ilmu lain, serta aspek umum toksikologi dalam pendekatan dampak polutan terhadap sistem hidup.
Dokumen tersebut merupakan format inspeksi lingkungan untuk beberapa sarana air minum yang mencakup data umum lokasi sarana, parameter kualitas fisik air, indikator penilaian risiko kontaminasi, serta rekomendasi.
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptxFerry Faisal
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan profil risiko rumah sakit sesuai standar akreditasi rumah sakit Kementerian Kesehatan tahun 2022. Proses penyusunan profil risiko meliputi identifikasi risiko berdasarkan kategori, analisis risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko, dan pemantauan risiko. Profil risiko digunakan sebagai bahan dalam penyusunan program manajemen risiko rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu komunikasi dan beberapa konsep dasar dalam komunikasi kesehatan masyarakat seperti advokasi, kemitraan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, promosi kesehatan, dan komunikasi terapeutik.
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahmreyrasa
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah. Sumber dana kesehatan berasal dari APBN, APBD, dan sumber swasta. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014 menjadi momentum reformasi sistem pembiayaan kesehatan. Perencanaan dan penganggaran bidang kesehatan di daerah harus mengikuti peraturan dan siklus yang telah ditetapkan.
Dokumen ini membahas tentang insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Terdapat empat tingkatan insiden yaitu kondisi potensial cedera, kejadian nyaris cedera, kejadian tidak cedera, dan kejadian tidak diharapkan beserta contohnya. Juga dijelaskan alur pelaporan insiden keselamatan pasien mulai dari pelaporan internal, verifikasi, investigasi, penetapan derajat insiden, analisis akar masalah, hingga rekomendasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS) yang mencakup dasar hukum, latar belakang, pengertian, manfaat, jenis pelayanan, indikator, dan peranan Dinas Kesehatan dalam penyusunan dan pencapaian SPM RS.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit. Konsep sehat mencakup keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan memungkinkan seseorang hidup produktif, sedangkan konsep sakit adalah gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menghalangi aktivitas sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai definisi sehat dan sakit menurut beberapa sumber.
EWSS dapat membantu mendeteksi penurunan kondisi pasien dengan mengukur parameter fisiologis standar. Sistem ini telah dimodifikasi untuk pandemi COVID-19 dengan menambahkan usia sebagai faktor risiko dan membagi pasien ke dalam kategori risiko berdasarkan skor. Contoh kasus menunjukkan pentingnya penilaian tanda vital rutin dalam mengenali kegawatan pasien.
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan lingkungan, yang didefinisikan sebagai upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan untuk mencapai keseimbangan ekologi guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Lingkungan dijelaskan sebagai segala sesuatu di sekitar manusia, termasuk unsur fisik, biotik, dan sosial. Tujuan kesehatan lingkungan adalah mencegah penyakit dan meningkatkan ke
Dokumen ini menjelaskan standar prosedur operasional penggunaan alat pelindung diri (APD) di RS X. Dokumen ini mendefinisikan APD, tujuan penggunaannya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pasien dari transmisi infeksi, serta kebijakan wajib menggunakan APD secara benar. Diberikan pula prosedur penggunaan berbagai APD seperti masker, kacamata, gaun, sarung tangan, penutup kepal
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai satuan berat dan volume yang digunakan dalam dosis obat, perhitungan persentase konsentrasi obat, dan cara menghitung jumlah dosis tablet, larutan, atau suntikan yang dibutuhkan berdasarkan dosis yang diinstruksikan. Termasuk di dalamnya adalah rumus-rumus untuk menghitung dosis obat untuk anak-anak.
Ada 4 jenis penyuntikan obat, yaitu intramuskular, intravena, subkutan, dan intrakutan. Masing-masing jenis memiliki lokasi dan sudut penyuntikan yang berbeda-beda, sesuai dengan jaringan sasaran. Spuit dan ukuran jarum juga bervariasi tergantung jenis penyuntikan.
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu komunikasi dan beberapa konsep dasar dalam komunikasi kesehatan masyarakat seperti advokasi, kemitraan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, promosi kesehatan, dan komunikasi terapeutik.
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahmreyrasa
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah. Sumber dana kesehatan berasal dari APBN, APBD, dan sumber swasta. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014 menjadi momentum reformasi sistem pembiayaan kesehatan. Perencanaan dan penganggaran bidang kesehatan di daerah harus mengikuti peraturan dan siklus yang telah ditetapkan.
Dokumen ini membahas tentang insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Terdapat empat tingkatan insiden yaitu kondisi potensial cedera, kejadian nyaris cedera, kejadian tidak cedera, dan kejadian tidak diharapkan beserta contohnya. Juga dijelaskan alur pelaporan insiden keselamatan pasien mulai dari pelaporan internal, verifikasi, investigasi, penetapan derajat insiden, analisis akar masalah, hingga rekomendasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS) yang mencakup dasar hukum, latar belakang, pengertian, manfaat, jenis pelayanan, indikator, dan peranan Dinas Kesehatan dalam penyusunan dan pencapaian SPM RS.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit. Konsep sehat mencakup keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan memungkinkan seseorang hidup produktif, sedangkan konsep sakit adalah gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menghalangi aktivitas sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai definisi sehat dan sakit menurut beberapa sumber.
EWSS dapat membantu mendeteksi penurunan kondisi pasien dengan mengukur parameter fisiologis standar. Sistem ini telah dimodifikasi untuk pandemi COVID-19 dengan menambahkan usia sebagai faktor risiko dan membagi pasien ke dalam kategori risiko berdasarkan skor. Contoh kasus menunjukkan pentingnya penilaian tanda vital rutin dalam mengenali kegawatan pasien.
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan lingkungan, yang didefinisikan sebagai upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan untuk mencapai keseimbangan ekologi guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Lingkungan dijelaskan sebagai segala sesuatu di sekitar manusia, termasuk unsur fisik, biotik, dan sosial. Tujuan kesehatan lingkungan adalah mencegah penyakit dan meningkatkan ke
Dokumen ini menjelaskan standar prosedur operasional penggunaan alat pelindung diri (APD) di RS X. Dokumen ini mendefinisikan APD, tujuan penggunaannya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pasien dari transmisi infeksi, serta kebijakan wajib menggunakan APD secara benar. Diberikan pula prosedur penggunaan berbagai APD seperti masker, kacamata, gaun, sarung tangan, penutup kepal
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai satuan berat dan volume yang digunakan dalam dosis obat, perhitungan persentase konsentrasi obat, dan cara menghitung jumlah dosis tablet, larutan, atau suntikan yang dibutuhkan berdasarkan dosis yang diinstruksikan. Termasuk di dalamnya adalah rumus-rumus untuk menghitung dosis obat untuk anak-anak.
Ada 4 jenis penyuntikan obat, yaitu intramuskular, intravena, subkutan, dan intrakutan. Masing-masing jenis memiliki lokasi dan sudut penyuntikan yang berbeda-beda, sesuai dengan jaringan sasaran. Spuit dan ukuran jarum juga bervariasi tergantung jenis penyuntikan.
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
Ìý
Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 46 Tahun 2016 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi
17 Ways to Design a Presentation People Want to ViewJim MacLeod
Ìý
Tired of boring PowerPoint presentations? Me too. Here are 17 tips to help you create a presentation that not only engages the audience, but forces them to remember what you want them to remember.
Dokumen tersebut membahas sistem penjaminan mutu pelatihan aparatur sipil negara (ASN) yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan pemerintah. Sistem ini mencakup penjaminan mutu internal di lembaga pelatihan, penjaminan mutu eksternal oleh instansi pembina, serta akreditasi program pelatihan untuk memastikan kualitas pelatihan sesuai standar.
4. penguatan konsep spmi final 2019 bimtek fasda spmi maret 2019Nurul Huda
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan konsep Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal (SPMI) melalui kegiatan pelatihan. Dokumen menjelaskan tujuan, materi, dan konsep dasar SPMI serta tahapan siklus pelaksanaannya yang terdiri atas pemetaan mutu, penyusunan rencana, pelaksanaan rencana, monitoring dan evaluasi, hingga penyusunan strategi peningkatan mutu. Dokumen ini memberikan gambaran singkat tentang pelaksanaan
Dokumen tersebut membahas mengenai instrumen akreditasi madrasah yang mencakup modul administrasi akreditasi, kegiatan identifikasi bentuk dokumen pada instrumen akreditasi, dan pentingnya administrasi madrasah. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai contoh bentuk kegiatan dan dokumen yang dibutuhkan pada masing-masing aspek administrasi madrasah."
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian hasil belajar peserta didik dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Secara garis besar, dokumen menjelaskan hakikat dan prinsip penilaian, teknik penilaian yang dapat digunakan seperti tes, observasi, penugasan, serta perlunya memenuhi asas-asas penilaian seperti sahih, objektif, dan adil.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Ìý
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas konsep penjaminan mutu pendidikan tinggi dan standar operasi prosedur pelayanan perguruan tinggi. Terdapat penjelasan mengenai kebijakan mutu, prosedur kerja, instruksi kerja, dan standar mutu sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan tinggi. Dokumen ini juga membahas landasan hukum dan tiga kegiatan penjaminan mutu pendidikan tinggi.
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment CenterYodhia Antariksa
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang Assessment Center sebagai metode penilaian kompetensi karyawan yang sistematis dan menggunakan berbagai instrumen. Assessment Center melibatkan lebih dari satu asesor yang mengamati perilaku kandidat untuk kemudian membuat laporan penilaian. Hasil Assessment Center memiliki validitas tinggi untuk memprediksi kinerja masa depan dan sering digunakan dalam seleksi posisi strategis dan proses promosi. Penilaian didasarkan pada profil k
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. A. LATAR BELAKANG
Pembangunan
Kesehatan aparatur
pelatihanPP 32 TH 1996 : NAKES
calon peserta
pelatih
kurikulum
sumber dana
sarana &
prasarana
KEPMENKES 725/TH 2003
AKREDITASI PELATIHAN
BAB I PENDAHULUAN
3. PENGERTIAN :
PENGAKUAN YANG DIBERIKAN PEMERINTAH
ATAU BADAN AKREDITASI YANG BERWENANG
KEPADA SUATU PELATIHAN YANG TELAH
MEMENUHI STANDAR YANG TELAH
DITETAPKAN, BERDASARKAN HASIL
PENILAIAN TERHADAP KOMPONEN-
KOMPONEN YANG DI AKREDITASI.
AKREDITASI PELATIHAN
4. Tujuan Umum:
Mengendalikan dan meningkatkan
mutu pelatihan di bidang kesehatan.
Tujuan Khusus:
Mengendalikan dan meningkatkan
mutu kurikulum.
mutu peserta.
mutu pelatih.
mutu penyelenggara pelatihan.
mutu tempat penyelenggaraan
7. Pelatihan teknis dan fungsional
di lingkungan kesehatan
baik di tingkat pusat maupun daerah
Pelatihan teknis dan fungsional
dalam bidang kesehatan yang
diselenggarakan oleh institusi non
Kementerian Kesehatan atau masy.
PELATIHAN YANG DIAKREDITASI
9. Komponen akreditasi pelatihan
merupakan aspek yang dipersyaratkan
yang akan diperiksa, ditelaah dan dinilai.
Variabel merupakan aspek dari
komponen yang dipersyaratkan dan
memiliki ketentuan yang harus dipenuhi.
Parameter merupakan ukuran dari setiap
variabel yang menjadi indikator
penilaian.
10. RENTANG
NILAI :
1 - 5
SKALA
PENILAIAN
Nilai 1 = 0 – 20 %
Nilai 2 = 21 – 40 %
Nilai 3 = 41 – 60 %
Nilai 4 = 61 – 80 %
Nilai 5 = 81 – 100 %
SKALA
PENILAIAN:
Nilai 1 = tdk
memenuhi standar
Nilai 3 = memenuhi
sebagian standar
Nilai 5 = memenuhi
standar
STANDAR PENILAIAN
11. Terakreditasi:
apabila nilai tiap komponen  3, dan tidak ada
parameter yang mendapat nilai 1 untuk
komponen kurikulum.
Tidak terakreditasi:
apabila ada nilai komponen  3 atau nilai tiap
komponen  3, tetapi parameter yang mendapat
nilai 1 untuk komponen kurikulum.
KEPUTUSAN AKREDITASI
13. 13
MEKANISME PENGAJUAN, PENILAIAN AKREDITASI PELATIHAN
DAN SERTIFIKASI
Penyeleng
gara
pelatihan
Pengajuan
akreditasi pelt
dilengkapi dg
dokumen yg
dipersyaratkan
Penilaian
terhadap
dokumen
Lengkapi
Dokumen yg
dipersyaratk
an
Belum
sesuai
PENYELENGGARA TIM PENILAI
Feedback
/hasil
Penerbitan
surat keterangan
terakreditasi yg di tt
Ka Pusdiklat/ Ka.Dinkes
PENGELOLA SERTIFIKAT
Sesuai
Pengajuan
penerbitan sertifikat
dg melengkapi
dokumen yang
dipersyaratkan
Inventari-
sasi
dokumen
Penerbitan
blanko
sertifikat
Penandatangan
Sertifikat o/ Ka.
Pusdiklat/ Ka.Dinkes
Penerbitan
sertifikat
Pengelola
sertifikat
Sesuai
Belum
sesuai
Lengkapi
Dokumen yg
dipersyaratkan
1
2
Penomoran dan
Penulisan
sertifikat
Kurang 1 hr sebelum penutupan s/d 1 bln setelah pelatihan
Feedback 2 mgg
sbm pelt
Pengajuan 1 hari setelah
pembukaan
Melengkapi dokumen minimal 2 hari
sebelum penutupan
1 bln-2 mgg
sbm pelt