Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya budaya positif di sekolah, termasuk konsep disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal. Dokumen juga membahas perbedaan antara hukuman dan konsekuensi serta proses restitusi untuk memperbaiki kesalahan siswa."
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp c
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdfBrainyChen1
油
Modul ini membahas tentang budaya positif di sekolah. Terdapat beberapa konsep kunci yang dibahas seperti perubahan paradigma belajar, disiplin positif, nilai-nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, serta restitusi. Modul ini juga menjelaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang positif, aman, dan nyaman agar siswa dapat berpikir dan bertindak secara mandiri dan bertanggung jawab
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
More Related Content
Similar to aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD (20)
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp c
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdfBrainyChen1
油
Modul ini membahas tentang budaya positif di sekolah. Terdapat beberapa konsep kunci yang dibahas seperti perubahan paradigma belajar, disiplin positif, nilai-nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, serta restitusi. Modul ini juga menjelaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang positif, aman, dan nyaman agar siswa dapat berpikir dan bertindak secara mandiri dan bertanggung jawab
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxhendipurnama1
油
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
1. SALAM & BAHAGIA
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh, Shalom, Damai Sejahtera, Om
Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu
untuk kita semua di ruang tatap muka ini"
3. Halo!
saya Rendy Reza Abitama
Teman belajar Anda
Calon Guru Penggerak Anggkatan X
Guru SD Bright School sebagai wali kelas VI
Mengawali karier sebagai pendidik di tahun 2014
dan terus belajar menjadi pendidik yang
menumbuhkembangkan kompetensi murid.
5. Kesepakatan kelas
1. Mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai tuntas.
2. Jika ada yang sedang berbicara yang lain diam dan
menyimak
3. Jika ingin ke toilet dipersilakan meminta izin atau
mengangkat tangan
4. Hadir bersama-sama seutuhnya
5. Jika ingin bertanya mengangkat tangan terlebih dahulu
6. Mendengarkan pada saat penjelasan dan mendengarkan
teman lain yang sedang menyampaikan pendapat
6. Tenangkan
hati dan pikiran
berdamai sejenak semua
situasi dalam diri untuk
hadir seutuhnya di ruang
belajar tatap muka
Hadir Seutuhnya (Presence Mindfulness)
7. Kompetensi Lulusan
Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan guru
sebagai berikut:
Guru memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan
yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan
kompetensinya secara aman dan nyaman.
Guru mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama
mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid
dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.
8. Capaian Umum
Memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan
dengan konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak
pada murid.
Melakukan evaluasi dan refleksi tentang praktik disiplin dalam pendidikan
Indonesia secara umum untuk mendapatkan pemahaman baru mengenai
konsep disiplin positif untuk menciptakan murid dengan profil pelajar
Pancasila.
Memahami peran sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan
menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid.
9. Capaian Khusus Modul
Mendemonstrasikan pemahaman guru mengenai konsep Budaya Positif yang di dalamnya
terdapat konsep perubahan paradigma stimulus respons dan teori kontrol, 3 teori motivasi
perilaku manusia, motivasi internal dan eksternal, keyakinan kelas, hukuman dan
penghargaan, 5 kebutuhan dasar Manusia, 5 posisi kontrol guru dan segitiga restitusi.
Menerapkan strategi disiplin positif yang memerdekaan murid untuk menciptakan ekosistem
sekolah aman dan berpihak pada anak.
Menyusun langkah-langkah dan strategi aksi nyata yang efektif dalam mewujudkan
kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah agar tercipta budaya positif yang
dapat mengembangkan karakter murid.
Bersikap reflektif dan kritis terhadap budaya di sekolah dan senantiasa mengembangkannya
sesuai kebutuhan sosial dan emosional murid.
10. Pertanyaan Pemantik
1. Hukuman dapat mendisiplinkan anak.
2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau
membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak.
3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar anak.
Setuju/Tidak Setuju?
11. 2.1 Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
2.2 Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
2.3 Keyakinan Kelas
2.4 Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
2.5 Restitusi: 5 Posisi Kontrol
2.6 Restitusi: Segitiga Restitusi
Topik dalam Eksplorasi Konsep
13. Perubahan Paradigma
Kegiatan Kepalan Tangan
Ada A dan B (Anda dan teman Anda).
Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat
berharga untuk Anda. Letakkan di salah satu tangan Anda dan
genggam benda/sesuatu tersebut dengan segala daya. Buatlah sebuah
kepalan.
Teman Anda (B) akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan
berbagai cara untuk meminta Anda memberikan benda tersebut. B bisa
membujuk, mengancam, menghardik, merayu, menyuap, apa saja agar
dapat membuka kepalan tangan Anda.
Apa yang terjadi?
14. Perubahan Paradigma Teori Kontrol/Teori Pilihan
(Ilusi Kontrol)
Ilusi guru mengontrol murid.
Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa
bersalah dapat menguatkan karakter.
Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan
bermanfaat
Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk
memaksa.
15. Perubahan Paradigma Stimulus Respon-Teori Kontrol/Teori Pilihan
Siapa sesungguhnya yang memiliki kontrol?
Stimulus Respon Teori Kontrol/Pilihan
Kita mencoba mengubah orang agar
berpandangan sama dengan kita.
Kita berusaha memahami pandangan orang
lain tentang dunia.
Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan.
Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-
pilihan baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
16. Berasal dari bahasa Latin, disciplina, yang artinya belajar.
Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari
murid-murid Socrates dan Plato.
Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju
sebuah tujuan, apa yang dia hargai.
Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah
menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain
untuk mendapatkan kepatuhan. Kecenderungan umum
adalah menghubungkan kata disiplin dengan
ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau
pencapaian suatu tujuan mulia.
Apakah makna Disiplin?
Hak Cipta @ 2005 Yayasan Pendidikan Luhur
DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
17. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap
individu. Nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang.
Setiap perilaku/perbuatan memiliki suatu tujuan. (Dr. William Glasser pada Teori Kontrol, 1984)
Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun,
sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan. (Diane
Gossen, 1998)
Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila.
- Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
- Mandiri
- Bernalar Kritis
- Berkebinekaan Global
- Bergotong royong
- Kreatif
Nilai-Nilai Kebajikan Universal
19. Motivasi Internal
(Tujuan Disiplin Positif)
3. Untuk menghargai diri sendiri
Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila saya
melakukannya?
Teori Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi Eksternal
2. Untuk mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi
Apa yang akan saya dapatkan apabila saya
melakukannya?
Motivasi Eksternal
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman
Apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya?
20. Merdeka
menurut Ki Hajar Dewantara
...merdeka itu artinya; tidak
hanya terlepas dari perintah;
akan tetapi juga cakap
buat memerintah diri sendiri
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi,
Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima,
2013, Halaman 469)
21. Dihukum oleh Penghargaan
Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
Penghargaan menghukum
Penghargaan mengurangi ketepatan
Penghargaan tidak efektif
Penghargaan merusak hubungan
Bahwa penghargaan berlaku sama dengan hukuman, dalam arti meminta atau membujuk seseorang melakukan
sesuatu untuk memenuhi suatu tujuan tertentu dari orang yang meminta/membujuk. Dorongannya eksternal dan akan
ada faktor ketergantungan. Beberapa dampak dari pemberian penghargaan (Alfie Kohn, 1993).
23. Bentuk Program Kebajikan (Apresiasi)
Dalam memberikan apresiasi (pengakuan) perlu diingat
beberapa hal:
Beri pengakuan secara khusus.
Beri pengakuan secara pribadi.
Beri pengakuan kepada semua murid (bergantian).
Beri pengakuan secara konsisten.
Fokus pada proses.
24. Contoh Pengakuan/Apresiasi Kebajikan
Pembuka Nilai Kebajikan Situasi
Kemarin saya perhatikan rasa empatimu besar sekali pada saat menolong murid baru di
kelas kita.
Saya menghargai kepedulianmu pada saat kamu membantu teman-
temanmu di tugas kelompok.
Terima kasih untuk rasa tanggung jawabmu pada saat kamu memungut kertas-
kertas yang berserakan di lantai.
25. TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, Saya tidak akan terlambat lagi,
karena terlambat ke sekolah.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah.
Murid diminta untuk push up 15 kali karena tidak menggunakan masker ke
sekolah.
Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena tidak
mengenakan sepatu hitam.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk
pelajaran PJOK.
Tugas Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
26. TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, Saya tidak akan terlambat
lagi, karena terlambat ke sekolah.
Hukuman
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di
sekolah. Hukuman
Murid diminta untuk push up 15 kali karena tidak menggunakan
masker ke sekolah. Hukuman
Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Konsekuensi
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat
belajar. Konsekuensi
Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah,
karena tidak mengenakan sepatu hitam. Hukuman
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit
untuk pelajaran PJOK. Konsekuensi
27. Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Hukuman Konsekuensi
Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka
waktu lama
Membuat anak merasa tidak nyaman dalam
jangka waktu pendek
Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin
Paksaan Stimulus-tanggapan
Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri
Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik
Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan Anak belajar untuk mematuhi peraturan
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak
dihargai
Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan
untuk sementara (time out)
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
28. Apa itu Restitusi?
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk
memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali
pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat.
Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan
murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan
membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang
mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka
harus memperlakukan orang lain (Gossen; 2004)
30. 9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari
kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan.
8. Restitusi fokus pada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya.
32. Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan
Kelas?
Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila
mengendarai kendaraan roda dua?
Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak 1.5 meter?
Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat
mengikuti pelatihan?
Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan
lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian
peraturan-peraturan.
35. Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk menghormati semua orang dan
barang milik orang lain
BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk mengerjakan segala pekerjaan
atau mengikuti kegiatan yang telah
ditugaskan.
DITERIMA DAN DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk merasa diterima pada suatu
kelompok dan saling peduli satu
dengan yang lain.
Hormat
Bekerja
Diterima dan dimiliki
Terdengar
Terlihat Berperilaku
Terdengar
Terlihat
Berperilaku
HORMAT
BEKERJA
Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
37. Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Dilarang Mengganggu Orang Lain
Hadir di sekolah 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai
Dilarang Melakukan Kekerasan
Dilarang Menggunakan Narkoba
Bergantian atau menunggu giliran
Gunakan masker
Jangan berlari di kelas atau koridor
38. Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Tanggung jawab
Dilarang Mengganggu Orang Lain
Menghormati Orang Lain
Hadir di sekolah 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai Menghormati Orang Lain, Berkomitmen
Dilarang Melakukan Kekerasan
Keselamatan, Menghormati Orang Lain.
Dilarang Menggunakan Narkoba
Kesehatan
Bergantian atau menunggu giliran
Menghormati orang lain, Bersabar
Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan
Jangan berlari di kelas atau koridor
Keselamatan, Keamanan
42. 5 POSISI KONTROL
MOTIVASI:
IDENTITAS GAGAL
(Kontrol dari Luar)
IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
(Kontrol dari Luar)
IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
(Kontrol Diri)
Menghindari Hukuman Mengharapkan Imbalan atau
Ketergantungan pada Orang Lain
Menghargai Diri Sendiri
PENGHUKUM PEMBUAT RASA
BERSALAH
TEMAN PEMANTAU MANAJER
Guru Berbuat: Menghardik
Menunjuk-nunjuk
Menyakiti
Menyindir
Berceramah dan
mengatakan,
Seharusnya
Ibu kecewa
Membuatkan alasan-alasan
untuk muridnya.
Menghitung dan mengukur Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Guru Berkata: Kalau kamu tidak
melakukannya, awas ya!
Rasakan!
Kamu seharusnya
kamu sudah tahu. Ibu
lelah sekali
mengatakannya. Ibu
stress
Ayolah, lakukan demi
Ibu
Masa kamu tidak mau,
ingat tidak Ibu pernah
bantu
Apa peraturannya? Apa yang kita yakini?
Apa yang bisa kau kerjakan untuk
memperbaiki masalah ini?
Hasil: Memberontak
Menyalahkan orang lain
Berbohong
Menyembunyikan
Menyangkal
Berbohong
Ketergantungan Menyesuaikan diri, bila
diawasi
Menguatkan pribadi
Kaitan dengan
Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan guru
di luar Dunia Berkualitas
Murid meletakkan
guru di dalam Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan guru di
sebagai orang yang
sangat penting di Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan guru
peraturan dan hukum di
dunia Berkualitas
Murid meletakkan dirinya sebagai
individu yang positif dalam Dunia
Berkualitas
Murid Berkata: Ah, biarkan saja. Nanti
juga marah-marah lagi.
Maafkan saya. Saya pikir Bapak/Ibu teman
saya. Ternyata begitu.
Berapa banyak bintang
yang saya harus peroleh?
Berapa halaman yang
harus saya tulis?
Bagaimana caranya saya bisa
memperbaiki keadaan?
Dampak pada
Murid:
Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri,
tergantung
Menitikberatkan pada
sanksi atau hadiah untuk
dirinya.
Mengevaluasi diri, bagaimana cara
memperbaiki diri?
43. Tugas
Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan?
Saya kecewa sekali dengan kamu Pembuat orang merasa bersalah
Kamu tidak pernah benar
melakukannya.
Penghukum
Ayolah, lakukan demi Ibu/Bapak Teman
Apakah kamu mau mendapatkan stiker
bintang hari ini?
Pemantau
Bagaimana kamu bisa menyelesaikan
masalah ini?
Manajer
Kamu selalu yang paling terakhir Penghukum
47. Menstabilkan Identitas
Guru Berkata:
Berbuat salah itu hal yang manusiawi
Tidak ada manusia yang sempurna
Bapak/Ibu juga buat salah
Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini
Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar,
siapa yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk
menyelesaikan masalah.
Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus,
apakah kamu bersikap baik pada dirimu sendiri?
Untuk membuat anak yang merasa
gagal karena berbuat salah menjadi
positif terhadap dirinya
48. Validasi Kebutuhan
Guru Berkata:
Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak melakukannya kan?
Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya.
Apa yang penting bagi kamu?
Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi tambahkan sikap yang lain, yang
baru.
Maukah kamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus
memukul?
Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok lagi?
Membantu murid mengenali basic
need/kebutuhan dasar yang ingin dipenuhinya
ketika melakukan kesalahan itu.
Pada dasarnya setiap tindakan manusia
tujuannya adalah memenuhi kebutuhan dasar,
apakah itu penguasaan, kebebasan, kasih
sayang dan rasa diterima, kesenangan, atau
bertahan hidup.
49. Menanyakan Keyakinan
Guru Berkata:
Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita?
Nilai-nilai universal apa yang telah kita sepakati?
Kelas yang ideal itu seperti apa sih?
Kamu ingin jadi anak seperti apa?,..
Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan
itu, kamu menjadi orang yang seperti apa?
Anak melihat kesalahannya dihubungkan
dengan norma sosial dan nilai-nilai yang
mendasari manusia berinteraksi dengan
orang lain.
50. Intervensi 30 detik
Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-konfrontatif.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya dikemukakan oleh seorang Pemantau dan Manajer.
Apakah kamu ingin berbuat lebih baik?
Apakah saat ini kamu sedang menjadi orang yang sedang kamu inginkan?
Apakah kamu bisa mengubah kegiatan/perilaku kamu saat ini menjadi sikap yang lebih
membantu?
Apakah wajar membuat kesalahan? Bisakah kita memperbaikinya?
Apa yang kamu lakukan saat ini sesuai (ok)?
Kapan kamu siap untuk mulai?
Peraturannya apa?
Sepertinya kamu punya masalah, saya bisa bantu apa?
Saat ini kamu seharusnya berbuat apa?
Apa yang bisa saya bantu agar kamu bisa melakukannya?
Apakah saya bisa bantu kamu agar dapat segera mulai?
Apakah tugas kamu saat ini?
Bagaimana kamu ingin diperlakukan pada kegiatan ini? Bisakah kamu melakukannya?
Apa yang kamu inginkan, peraturannya apa?
51. Makna Disiplin
Belajar kontrol diri
dengan menggali
potensi kita, agar
tercapai tujuan
mulia, yaitu
sesuatu menjadi
seseorang yang
kita inginkan
berdasarkan nilai-
nilai yang kita
hargai.
Nilai-Nilai
Kebajikan Universal
1. Untuk menghindari hukuman
Keyakinan Kelas
5 Kebutuhan Dasar Manusia
Bertahan Hidup
Penguasaan
Kasih sayang dan Rasa Diterima
Kesenangan
Kebebasan
5 Posisi Kontrol
1. Menstabilkan Identitas
Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William Glasser)
Realitas (kebutuhan) kita berbeda.
Kita berusaha memahami
pandangan orang lain tentang
dunia.
Setiap orang memiliki gambaran
berbeda.
Semua perilaku
memiliki tujuan.
Anda tidak bisa
mengontrol orang lain,
hanya Anda yang bisa
mengontrol diri Anda.
- Model Berpikir Menang-
menang,
- Kolaborasi dan
konsensus menciptakan
pilihan-pilihan baru.
2. Untuk mendapatkan imbalan
3. Untuk menghargai diri sendiri
Teori Motivasi
3. Teman
4. Pemantau
5. Manajer
1. Penghukum
2. Pembuat Rasa Bersalah
Disiplin Positif
Motivasi
Intrinsik
Motivasi
Ekstrinsik
2. Validasi Kebutuhan
3. Menanyakan Keyakinan
Segitiga Restitusi
52. Refleksi
1. Hal baru apa yg mengubah paradigma saya, yang saya
dapatkan?
2. Perasaan apa yang muncul selama mengikuti sesi
pengimbasan ini khususnya mengenai makna disiplin
dan motivasi intrinsik?
3. Peran guru seperti apakah yang saya telah lakukan
selama mengikuti pengimbasan ini?
4. Saya akan menjadi guru yang seperti apakah setelah
mengikuti pengimbasan ini?
53. Terima Kasih
TERGERAK, BERGERAK dan MENGGERAKKAN
Salam Perubahan
Rendy Reza Abitama
Calon Guru Penggerak Angkatan X
SD Bright School
Editor's Notes
#5: video ON microphone OFF gangguan teknis = hal biasa buat catatan/insight/ide/pertanyaan
gunakan raise hand optimalkan waktu pikiran + perasaan ON maksimalkan chatbox
#22: Dengan memnyepakati keyakinan-keyakinan bersama, murid diharapkan mewujudkan motivasi intrinsiknya. Tidak lagi motivasi eksternal seperti dengan pemberian penghargaan, Mengapa?
#34: Minta CGP menganalisa keyakinan kelas berdasarkan pemahaman mereka akan kesepakatan kelas. Perhatikan apakah nilai-nilai yang dibangun? Apakah menggunakan kalimat positif? Apakah mudah diingat?
#37: CGP diminta menjawab di chat dalam waktu bersamaan
#38: CGP diminta menjawab di chat dalam waktu bersamaan