際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SALAM & BAHAGIA
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh, Shalom, Damai Sejahtera, Om
Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu
untuk kita semua di ruang tatap muka ini"
Budaya Positif untuk Ekosistem
SEKOLAH yang Lebih Baik
Halo!
saya Rendy Reza Abitama
Teman belajar Anda
Calon Guru Penggerak Anggkatan X
Guru SD Bright School sebagai wali kelas VI
Mengawali karier sebagai pendidik di tahun 2014
dan terus belajar menjadi pendidik yang
menumbuhkembangkan kompetensi murid.
Agenda:
 Pembukaan
 Kompetensi Lulusan, Capaian Umum, dan Capaian
Khusus
 Pemahaman Inti
 Eksplorasi Konsep
 Refleksi
Kesepakatan kelas
1. Mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai tuntas.
2. Jika ada yang sedang berbicara yang lain diam dan
menyimak
3. Jika ingin ke toilet dipersilakan meminta izin atau
mengangkat tangan
4. Hadir bersama-sama seutuhnya
5. Jika ingin bertanya mengangkat tangan terlebih dahulu
6. Mendengarkan pada saat penjelasan dan mendengarkan
teman lain yang sedang menyampaikan pendapat
Tenangkan
hati dan pikiran
berdamai sejenak semua
situasi dalam diri untuk
hadir seutuhnya di ruang
belajar tatap muka
Hadir Seutuhnya (Presence  Mindfulness)
Kompetensi Lulusan
Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan guru
sebagai berikut:
 Guru memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan
yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan
kompetensinya secara aman dan nyaman.
 Guru mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama
mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid
dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.
Capaian Umum
 Memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan
dengan konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak
pada murid.
 Melakukan evaluasi dan refleksi tentang praktik disiplin dalam pendidikan
Indonesia secara umum untuk mendapatkan pemahaman baru mengenai
konsep disiplin positif untuk menciptakan murid dengan profil pelajar
Pancasila.
 Memahami peran sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan
menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid.
Capaian Khusus Modul
 Mendemonstrasikan pemahaman guru mengenai konsep Budaya Positif yang di dalamnya
terdapat konsep perubahan paradigma stimulus respons dan teori kontrol, 3 teori motivasi
perilaku manusia, motivasi internal dan eksternal, keyakinan kelas, hukuman dan
penghargaan, 5 kebutuhan dasar Manusia, 5 posisi kontrol guru dan segitiga restitusi.
 Menerapkan strategi disiplin positif yang memerdekaan murid untuk menciptakan ekosistem
sekolah aman dan berpihak pada anak.
 Menyusun langkah-langkah dan strategi aksi nyata yang efektif dalam mewujudkan
kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah agar tercipta budaya positif yang
dapat mengembangkan karakter murid.
 Bersikap reflektif dan kritis terhadap budaya di sekolah dan senantiasa mengembangkannya
sesuai kebutuhan sosial dan emosional murid.
Pertanyaan Pemantik
1. Hukuman dapat mendisiplinkan anak.
2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau
membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak.
3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar anak.
Setuju/Tidak Setuju?
2.1 Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
2.2 Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
2.3 Keyakinan Kelas
2.4 Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
2.5 Restitusi: 5 Posisi Kontrol
2.6 Restitusi: Segitiga Restitusi
Topik dalam Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 2.1
Disiplin Positif dan
Nilai-nilai Kebajikan Universal
Eksplorasi Konsep
Perubahan Paradigma
Kegiatan Kepalan Tangan
Ada A dan B (Anda dan teman Anda).
Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat
berharga untuk Anda. Letakkan di salah satu tangan Anda dan
genggam benda/sesuatu tersebut dengan segala daya. Buatlah sebuah
kepalan.
Teman Anda (B) akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan
berbagai cara untuk meminta Anda memberikan benda tersebut. B bisa
membujuk, mengancam, menghardik, merayu, menyuap, apa saja agar
dapat membuka kepalan tangan Anda.
Apa yang terjadi?
Perubahan Paradigma Teori Kontrol/Teori Pilihan
(Ilusi Kontrol)
 Ilusi guru mengontrol murid.
 Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa
bersalah dapat menguatkan karakter.
 Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan
bermanfaat
 Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk
memaksa.
Perubahan Paradigma Stimulus Respon-Teori Kontrol/Teori Pilihan
Siapa sesungguhnya yang memiliki kontrol?
Stimulus Respon Teori Kontrol/Pilihan
Kita mencoba mengubah orang agar
berpandangan sama dengan kita.
Kita berusaha memahami pandangan orang
lain tentang dunia.
Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan.
Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-
pilihan baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
 Berasal dari bahasa Latin, disciplina, yang artinya belajar.
 Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari
murid-murid Socrates dan Plato.
 Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju
sebuah tujuan, apa yang dia hargai.
 Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah
menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain
untuk mendapatkan kepatuhan. Kecenderungan umum
adalah menghubungkan kata disiplin dengan
ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau
pencapaian suatu tujuan mulia.
Apakah makna Disiplin?
Hak Cipta @ 2005 Yayasan Pendidikan Luhur
DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap
individu. Nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang.
 Setiap perilaku/perbuatan memiliki suatu tujuan. (Dr. William Glasser pada Teori Kontrol, 1984)
 Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun,
sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan. (Diane
Gossen, 1998)
 Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila.
- Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
- Mandiri
- Bernalar Kritis
- Berkebinekaan Global
- Bergotong royong
- Kreatif
Nilai-Nilai Kebajikan Universal
Pembelajaran 2.2
Teori Motivasi, Hukuman dan
Penghargaan, Restitusi
Eksplorasi Konsep
Motivasi Internal
(Tujuan Disiplin Positif)
3. Untuk menghargai diri sendiri
Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila saya
melakukannya?
Teori Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi Eksternal
2. Untuk mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi
Apa yang akan saya dapatkan apabila saya
melakukannya?
Motivasi Eksternal
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman
Apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya?
Merdeka
menurut Ki Hajar Dewantara
...merdeka itu artinya; tidak
hanya terlepas dari perintah;
akan tetapi juga cakap
buat memerintah diri sendiri
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi,
Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima,
2013, Halaman 469)
Dihukum oleh Penghargaan
Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
Penghargaan menghukum
Penghargaan mengurangi ketepatan
Penghargaan tidak efektif
Penghargaan merusak hubungan
Bahwa penghargaan berlaku sama dengan hukuman, dalam arti meminta atau membujuk seseorang melakukan
sesuatu untuk memenuhi suatu tujuan tertentu dari orang yang meminta/membujuk. Dorongannya eksternal dan akan
ada faktor ketergantungan. Beberapa dampak dari pemberian penghargaan (Alfie Kohn, 1993).
DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN
Penghargaan menurunkan
kualitas
Penghargaan mematikan
kreatifitas
Penghargaan mengurangi
motivasi intrinsik
Bentuk Program Kebajikan (Apresiasi)
Dalam memberikan apresiasi (pengakuan) perlu diingat
beberapa hal:
 Beri pengakuan secara khusus.
 Beri pengakuan secara pribadi.
 Beri pengakuan kepada semua murid (bergantian).
 Beri pengakuan secara konsisten.
 Fokus pada proses.
Contoh Pengakuan/Apresiasi Kebajikan
Pembuka Nilai Kebajikan Situasi
Kemarin saya perhatikan rasa empatimu besar sekali pada saat menolong murid baru di
kelas kita.
Saya menghargai kepedulianmu pada saat kamu membantu teman-
temanmu di tugas kelompok.
Terima kasih untuk rasa tanggung jawabmu pada saat kamu memungut kertas-
kertas yang berserakan di lantai.
TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, Saya tidak akan terlambat lagi,
karena terlambat ke sekolah.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah.
Murid diminta untuk push up 15 kali karena tidak menggunakan masker ke
sekolah.
Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena tidak
mengenakan sepatu hitam.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk
pelajaran PJOK.
Tugas Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, Saya tidak akan terlambat
lagi, karena terlambat ke sekolah.
Hukuman
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di
sekolah. Hukuman
Murid diminta untuk push up 15 kali karena tidak menggunakan
masker ke sekolah. Hukuman
Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Konsekuensi
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat
belajar. Konsekuensi
Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah,
karena tidak mengenakan sepatu hitam. Hukuman
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit
untuk pelajaran PJOK. Konsekuensi
Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Hukuman Konsekuensi
Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka
waktu lama
Membuat anak merasa tidak nyaman dalam
jangka waktu pendek
Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin
Paksaan Stimulus-tanggapan
Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri
Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik
Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan Anak belajar untuk mematuhi peraturan
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak
dihargai
Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan
untuk sementara (time out)
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Apa itu Restitusi?
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk
memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali
pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat.
Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan
murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan
membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang
mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka
harus memperlakukan orang lain (Gossen; 2004)
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari
kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan.
8. Restitusi fokus pada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya.
Pembelajaran 3
Keyakinan Kelas
Eksplorasi Konsep
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan
Kelas?
 Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila
mengendarai kendaraan roda dua?
 Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak 1.5 meter?
 Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat
mengikuti pelatihan?
Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan
lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian
peraturan-peraturan.
Budaya Positif
Lingkungan Positif
Keyakinan Kelas
Peraturan Kelas
Yang mana yang merupakan keyakinan kelas, mengapa?
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk menghormati semua orang dan
barang milik orang lain
BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk mengerjakan segala pekerjaan
atau mengikuti kegiatan yang telah
ditugaskan.
DITERIMA DAN DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk merasa diterima pada suatu
kelompok dan saling peduli satu
dengan yang lain.
Hormat
Bekerja
Diterima dan dimiliki
Terdengar
Terlihat Berperilaku
Terdengar
Terlihat
Berperilaku
HORMAT
BEKERJA
Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
Hormat
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Dilarang Mengganggu Orang Lain
Hadir di sekolah 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai
Dilarang Melakukan Kekerasan
Dilarang Menggunakan Narkoba
Bergantian atau menunggu giliran
Gunakan masker
Jangan berlari di kelas atau koridor
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Tanggung jawab
Dilarang Mengganggu Orang Lain
Menghormati Orang Lain
Hadir di sekolah 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai Menghormati Orang Lain, Berkomitmen
Dilarang Melakukan Kekerasan
Keselamatan, Menghormati Orang Lain.
Dilarang Menggunakan Narkoba
Kesehatan
Bergantian atau menunggu giliran
Menghormati orang lain, Bersabar
Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan
Jangan berlari di kelas atau koridor
Keselamatan, Keamanan
Pembelajaran 4
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas
Eksplorasi Konsep
Kebutuhan Dasar Manusia
Penguasaan
Kasih Sayang dan
Rasa Diterima
Kebebasan
Kesenangan
Bertahan
Hidup
Pembelajaran 5
5 Posisi Kontrol
Eksplorasi Konsep
5 POSISI KONTROL
MOTIVASI:
IDENTITAS GAGAL
(Kontrol dari Luar)
IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
(Kontrol dari Luar)
IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
(Kontrol Diri)
Menghindari Hukuman Mengharapkan Imbalan atau
Ketergantungan pada Orang Lain
Menghargai Diri Sendiri
PENGHUKUM PEMBUAT RASA
BERSALAH
TEMAN PEMANTAU MANAJER
Guru Berbuat: Menghardik
Menunjuk-nunjuk
Menyakiti
Menyindir
Berceramah dan
mengatakan,
Seharusnya
Ibu kecewa
Membuatkan alasan-alasan
untuk muridnya.
Menghitung dan mengukur Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Guru Berkata: Kalau kamu tidak
melakukannya, awas ya!
Rasakan!
Kamu seharusnya
kamu sudah tahu. Ibu
lelah sekali
mengatakannya. Ibu
stress
Ayolah, lakukan demi
Ibu
Masa kamu tidak mau,
ingat tidak Ibu pernah
bantu
Apa peraturannya? Apa yang kita yakini?
Apa yang bisa kau kerjakan untuk
memperbaiki masalah ini?
Hasil: Memberontak
Menyalahkan orang lain
Berbohong
Menyembunyikan
Menyangkal
Berbohong
Ketergantungan Menyesuaikan diri, bila
diawasi
Menguatkan pribadi
Kaitan dengan
Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan guru
di luar Dunia Berkualitas
Murid meletakkan
guru di dalam Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan guru di
sebagai orang yang
sangat penting di Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan guru
peraturan dan hukum di
dunia Berkualitas
Murid meletakkan dirinya sebagai
individu yang positif dalam Dunia
Berkualitas
Murid Berkata: Ah, biarkan saja. Nanti
juga marah-marah lagi.
Maafkan saya. Saya pikir Bapak/Ibu teman
saya. Ternyata begitu.
Berapa banyak bintang
yang saya harus peroleh?
Berapa halaman yang
harus saya tulis?
Bagaimana caranya saya bisa
memperbaiki keadaan?
Dampak pada
Murid:
Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri,
tergantung
Menitikberatkan pada
sanksi atau hadiah untuk
dirinya.
Mengevaluasi diri, bagaimana cara
memperbaiki diri?
Tugas
Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan?
Saya kecewa sekali dengan kamu Pembuat orang merasa bersalah
Kamu tidak pernah benar
melakukannya.
Penghukum
Ayolah, lakukan demi Ibu/Bapak Teman
Apakah kamu mau mendapatkan stiker
bintang hari ini?
Pemantau
Bagaimana kamu bisa menyelesaikan
masalah ini?
Manajer
Kamu selalu yang paling terakhir Penghukum
Bergerak antara
Peraturan
Pemantau
Konsekuensi/Hadiah
Nilai-nilai
Manajer
Memperbaikinya
Kalau kamu tidak
Saya akan _______________
(Diberi konsekuensi untuk membuat tidak nyaman)
Apa yang kamu yakini? Bagaimana memperbaiki masalah ini?
_______________
(Memperbaikinya. Kiat berdua mendapatkan apa yang kita
butuhkan )
Pembelajaran 6
Segitiga Restitusi
Eksplorasi Konsep
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
Menstabilkan Identitas
Guru Berkata:
Berbuat salah itu hal yang manusiawi
Tidak ada manusia yang sempurna
Bapak/Ibu juga buat salah
Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini
Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar,
siapa yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk
menyelesaikan masalah.
Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus,
apakah kamu bersikap baik pada dirimu sendiri?
Untuk membuat anak yang merasa
gagal karena berbuat salah menjadi
positif terhadap dirinya
Validasi Kebutuhan
Guru Berkata:
 Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak melakukannya kan?
 Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya.
 Apa yang penting bagi kamu?
 Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi tambahkan sikap yang lain, yang
baru.
 Maukah kamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus
memukul?
 Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok lagi?
Membantu murid mengenali basic
need/kebutuhan dasar yang ingin dipenuhinya
ketika melakukan kesalahan itu.
Pada dasarnya setiap tindakan manusia
tujuannya adalah memenuhi kebutuhan dasar,
apakah itu penguasaan, kebebasan, kasih
sayang dan rasa diterima, kesenangan, atau
bertahan hidup.
Menanyakan Keyakinan
Guru Berkata:
Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita?
Nilai-nilai universal apa yang telah kita sepakati?
Kelas yang ideal itu seperti apa sih?
Kamu ingin jadi anak seperti apa?,..
Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan
itu, kamu menjadi orang yang seperti apa?
Anak melihat kesalahannya dihubungkan
dengan norma sosial dan nilai-nilai yang
mendasari manusia berinteraksi dengan
orang lain.
Intervensi 30 detik
Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-konfrontatif.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya dikemukakan oleh seorang Pemantau dan Manajer.
 Apakah kamu ingin berbuat lebih baik?
 Apakah saat ini kamu sedang menjadi orang yang sedang kamu inginkan?
 Apakah kamu bisa mengubah kegiatan/perilaku kamu saat ini menjadi sikap yang lebih
membantu?
 Apakah wajar membuat kesalahan? Bisakah kita memperbaikinya?
 Apa yang kamu lakukan saat ini sesuai (ok)?
 Kapan kamu siap untuk mulai?
 Peraturannya apa?
 Sepertinya kamu punya masalah, saya bisa bantu apa?
 Saat ini kamu seharusnya berbuat apa?
 Apa yang bisa saya bantu agar kamu bisa melakukannya?
 Apakah saya bisa bantu kamu agar dapat segera mulai?
 Apakah tugas kamu saat ini?
 Bagaimana kamu ingin diperlakukan pada kegiatan ini? Bisakah kamu melakukannya?
 Apa yang kamu inginkan, peraturannya apa?
Makna Disiplin
Belajar kontrol diri
dengan menggali
potensi kita, agar
tercapai tujuan
mulia, yaitu
sesuatu menjadi
seseorang yang
kita inginkan
berdasarkan nilai-
nilai yang kita
hargai.
Nilai-Nilai
Kebajikan Universal
1. Untuk menghindari hukuman
Keyakinan Kelas
5 Kebutuhan Dasar Manusia
Bertahan Hidup
Penguasaan
Kasih sayang dan Rasa Diterima
Kesenangan
Kebebasan
5 Posisi Kontrol
1. Menstabilkan Identitas
Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William Glasser)
Realitas (kebutuhan) kita berbeda.
Kita berusaha memahami
pandangan orang lain tentang
dunia.
Setiap orang memiliki gambaran
berbeda.
Semua perilaku
memiliki tujuan.
Anda tidak bisa
mengontrol orang lain,
hanya Anda yang bisa
mengontrol diri Anda.
- Model Berpikir Menang-
menang,
- Kolaborasi dan
konsensus menciptakan
pilihan-pilihan baru.
2. Untuk mendapatkan imbalan
3. Untuk menghargai diri sendiri
Teori Motivasi
3. Teman
4. Pemantau
5. Manajer
1. Penghukum
2. Pembuat Rasa Bersalah
Disiplin Positif
Motivasi
Intrinsik
Motivasi
Ekstrinsik
2. Validasi Kebutuhan
3. Menanyakan Keyakinan
Segitiga Restitusi
Refleksi
1. Hal baru apa yg mengubah paradigma saya, yang saya
dapatkan?
2. Perasaan apa yang muncul selama mengikuti sesi
pengimbasan ini khususnya mengenai makna disiplin
dan motivasi intrinsik?
3. Peran guru seperti apakah yang saya telah lakukan
selama mengikuti pengimbasan ini?
4. Saya akan menjadi guru yang seperti apakah setelah
mengikuti pengimbasan ini?
Terima Kasih
TERGERAK, BERGERAK dan MENGGERAKKAN
Salam Perubahan
Rendy Reza Abitama
Calon Guru Penggerak Angkatan X
SD Bright School

More Related Content

Similar to aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD (20)

EP_Modul 1.4 CGP A10_NTB_11 Prakarsa perubahan
EP_Modul 1.4 CGP A10_NTB_11 Prakarsa perubahanEP_Modul 1.4 CGP A10_NTB_11 Prakarsa perubahan
EP_Modul 1.4 CGP A10_NTB_11 Prakarsa perubahan
Akhyar33
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
ArifMaulana467505
Presentasi Budaya Positif di sekolah.ppt
Presentasi Budaya Positif di sekolah.pptPresentasi Budaya Positif di sekolah.ppt
Presentasi Budaya Positif di sekolah.ppt
SMANTA
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdfModul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
JuandiAziWijaya1
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdfMateri EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
AndrianSaputra18
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdfMoh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
BrainyChen1
Sesi berbagi SY modul 1.4 guru penggerak.pptx
Sesi berbagi SY modul 1.4 guru penggerak.pptxSesi berbagi SY modul 1.4 guru penggerak.pptx
Sesi berbagi SY modul 1.4 guru penggerak.pptx
tamamas347
presentasi budaya positif guru penggerak.pptx
presentasi budaya positif guru penggerak.pptxpresentasi budaya positif guru penggerak.pptx
presentasi budaya positif guru penggerak.pptx
erviliawati22
BERBAGI MODUL 1.4.pptx
BERBAGI MODUL 1.4.pptxBERBAGI MODUL 1.4.pptx
BERBAGI MODUL 1.4.pptx
NastitisariDewi1
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasahPresentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
AhmadHarisAbdillah
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptxmodul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
DewiChairianti
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptxmodul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
DewiChairianti
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdfPPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
ssuserdab611
PPT EP modul 1.4 A10-Calon Guru Penggerak
PPT EP modul 1.4 A10-Calon Guru PenggerakPPT EP modul 1.4 A10-Calon Guru Penggerak
PPT EP modul 1.4 A10-Calon Guru Penggerak
AndanSusantoIcn
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptxBudaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Agus Cahyono
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptxELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
stefanussanju26
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptxAksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
SuhardiansyahJumSpd
berbagimodul1-230118002448-c4b82557.pptx
berbagimodul1-230118002448-c4b82557.pptxberbagimodul1-230118002448-c4b82557.pptx
berbagimodul1-230118002448-c4b82557.pptx
pahrullah55
Diseminasi Budaya Positif Bagi Guru Di Sekolah
Diseminasi Budaya Positif Bagi Guru Di SekolahDiseminasi Budaya Positif Bagi Guru Di Sekolah
Diseminasi Budaya Positif Bagi Guru Di Sekolah
iyastrawan81
EP_Modul 1.4 CGP A10_NTB_11 Prakarsa perubahan
EP_Modul 1.4 CGP A10_NTB_11 Prakarsa perubahanEP_Modul 1.4 CGP A10_NTB_11 Prakarsa perubahan
EP_Modul 1.4 CGP A10_NTB_11 Prakarsa perubahan
Akhyar33
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptxModul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
Modul 1.4 untuk cgp calon guru penggerak.pptx
ArifMaulana467505
Presentasi Budaya Positif di sekolah.ppt
Presentasi Budaya Positif di sekolah.pptPresentasi Budaya Positif di sekolah.ppt
Presentasi Budaya Positif di sekolah.ppt
SMANTA
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdfModul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
JuandiAziWijaya1
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdfMateri EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
AndrianSaputra18
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdfMoh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
BrainyChen1
Sesi berbagi SY modul 1.4 guru penggerak.pptx
Sesi berbagi SY modul 1.4 guru penggerak.pptxSesi berbagi SY modul 1.4 guru penggerak.pptx
Sesi berbagi SY modul 1.4 guru penggerak.pptx
tamamas347
presentasi budaya positif guru penggerak.pptx
presentasi budaya positif guru penggerak.pptxpresentasi budaya positif guru penggerak.pptx
presentasi budaya positif guru penggerak.pptx
erviliawati22
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasahPresentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
AhmadHarisAbdillah
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptxmodul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
DewiChairianti
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptxmodul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
modul1-231025101116-37669daebudayapositif.pptx
DewiChairianti
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdfPPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
ssuserdab611
PPT EP modul 1.4 A10-Calon Guru Penggerak
PPT EP modul 1.4 A10-Calon Guru PenggerakPPT EP modul 1.4 A10-Calon Guru Penggerak
PPT EP modul 1.4 A10-Calon Guru Penggerak
AndanSusantoIcn
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptxBudaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Agus Cahyono
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptxELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
stefanussanju26
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptxAksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
SuhardiansyahJumSpd
berbagimodul1-230118002448-c4b82557.pptx
berbagimodul1-230118002448-c4b82557.pptxberbagimodul1-230118002448-c4b82557.pptx
berbagimodul1-230118002448-c4b82557.pptx
pahrullah55
Diseminasi Budaya Positif Bagi Guru Di Sekolah
Diseminasi Budaya Positif Bagi Guru Di SekolahDiseminasi Budaya Positif Bagi Guru Di Sekolah
Diseminasi Budaya Positif Bagi Guru Di Sekolah
iyastrawan81

Recently uploaded (20)

Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1

aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD

  • 1. SALAM & BAHAGIA Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu untuk kita semua di ruang tatap muka ini"
  • 2. Budaya Positif untuk Ekosistem SEKOLAH yang Lebih Baik
  • 3. Halo! saya Rendy Reza Abitama Teman belajar Anda Calon Guru Penggerak Anggkatan X Guru SD Bright School sebagai wali kelas VI Mengawali karier sebagai pendidik di tahun 2014 dan terus belajar menjadi pendidik yang menumbuhkembangkan kompetensi murid.
  • 4. Agenda: Pembukaan Kompetensi Lulusan, Capaian Umum, dan Capaian Khusus Pemahaman Inti Eksplorasi Konsep Refleksi
  • 5. Kesepakatan kelas 1. Mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai tuntas. 2. Jika ada yang sedang berbicara yang lain diam dan menyimak 3. Jika ingin ke toilet dipersilakan meminta izin atau mengangkat tangan 4. Hadir bersama-sama seutuhnya 5. Jika ingin bertanya mengangkat tangan terlebih dahulu 6. Mendengarkan pada saat penjelasan dan mendengarkan teman lain yang sedang menyampaikan pendapat
  • 6. Tenangkan hati dan pikiran berdamai sejenak semua situasi dalam diri untuk hadir seutuhnya di ruang belajar tatap muka Hadir Seutuhnya (Presence Mindfulness)
  • 7. Kompetensi Lulusan Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan guru sebagai berikut: Guru memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman. Guru mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.
  • 8. Capaian Umum Memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak pada murid. Melakukan evaluasi dan refleksi tentang praktik disiplin dalam pendidikan Indonesia secara umum untuk mendapatkan pemahaman baru mengenai konsep disiplin positif untuk menciptakan murid dengan profil pelajar Pancasila. Memahami peran sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid.
  • 9. Capaian Khusus Modul Mendemonstrasikan pemahaman guru mengenai konsep Budaya Positif yang di dalamnya terdapat konsep perubahan paradigma stimulus respons dan teori kontrol, 3 teori motivasi perilaku manusia, motivasi internal dan eksternal, keyakinan kelas, hukuman dan penghargaan, 5 kebutuhan dasar Manusia, 5 posisi kontrol guru dan segitiga restitusi. Menerapkan strategi disiplin positif yang memerdekaan murid untuk menciptakan ekosistem sekolah aman dan berpihak pada anak. Menyusun langkah-langkah dan strategi aksi nyata yang efektif dalam mewujudkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah agar tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid. Bersikap reflektif dan kritis terhadap budaya di sekolah dan senantiasa mengembangkannya sesuai kebutuhan sosial dan emosional murid.
  • 10. Pertanyaan Pemantik 1. Hukuman dapat mendisiplinkan anak. 2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak. 3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Setuju/Tidak Setuju?
  • 11. 2.1 Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal 2.2 Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi 2.3 Keyakinan Kelas 2.4 Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas 2.5 Restitusi: 5 Posisi Kontrol 2.6 Restitusi: Segitiga Restitusi Topik dalam Eksplorasi Konsep
  • 12. Pembelajaran 2.1 Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal Eksplorasi Konsep
  • 13. Perubahan Paradigma Kegiatan Kepalan Tangan Ada A dan B (Anda dan teman Anda). Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat berharga untuk Anda. Letakkan di salah satu tangan Anda dan genggam benda/sesuatu tersebut dengan segala daya. Buatlah sebuah kepalan. Teman Anda (B) akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan berbagai cara untuk meminta Anda memberikan benda tersebut. B bisa membujuk, mengancam, menghardik, merayu, menyuap, apa saja agar dapat membuka kepalan tangan Anda. Apa yang terjadi?
  • 14. Perubahan Paradigma Teori Kontrol/Teori Pilihan (Ilusi Kontrol) Ilusi guru mengontrol murid. Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter. Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.
  • 15. Perubahan Paradigma Stimulus Respon-Teori Kontrol/Teori Pilihan Siapa sesungguhnya yang memiliki kontrol? Stimulus Respon Teori Kontrol/Pilihan Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan sama dengan kita. Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia. Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan. Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda. Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain. Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan- pilihan baru. Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
  • 16. Berasal dari bahasa Latin, disciplina, yang artinya belajar. Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari murid-murid Socrates dan Plato. Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju sebuah tujuan, apa yang dia hargai. Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin dengan ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau pencapaian suatu tujuan mulia. Apakah makna Disiplin? Hak Cipta @ 2005 Yayasan Pendidikan Luhur DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
  • 17. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang. Setiap perilaku/perbuatan memiliki suatu tujuan. (Dr. William Glasser pada Teori Kontrol, 1984) Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan. (Diane Gossen, 1998) Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila. - Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. - Mandiri - Bernalar Kritis - Berkebinekaan Global - Bergotong royong - Kreatif Nilai-Nilai Kebajikan Universal
  • 18. Pembelajaran 2.2 Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi Eksplorasi Konsep
  • 19. Motivasi Internal (Tujuan Disiplin Positif) 3. Untuk menghargai diri sendiri Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila saya melakukannya? Teori Motivasi Perilaku Manusia Motivasi Eksternal 2. Untuk mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi Apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Motivasi Eksternal 1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman Apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya?
  • 20. Merdeka menurut Ki Hajar Dewantara ...merdeka itu artinya; tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri (Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 469)
  • 21. Dihukum oleh Penghargaan Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang Penghargaan menghukum Penghargaan mengurangi ketepatan Penghargaan tidak efektif Penghargaan merusak hubungan Bahwa penghargaan berlaku sama dengan hukuman, dalam arti meminta atau membujuk seseorang melakukan sesuatu untuk memenuhi suatu tujuan tertentu dari orang yang meminta/membujuk. Dorongannya eksternal dan akan ada faktor ketergantungan. Beberapa dampak dari pemberian penghargaan (Alfie Kohn, 1993).
  • 22. DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN Penghargaan menurunkan kualitas Penghargaan mematikan kreatifitas Penghargaan mengurangi motivasi intrinsik
  • 23. Bentuk Program Kebajikan (Apresiasi) Dalam memberikan apresiasi (pengakuan) perlu diingat beberapa hal: Beri pengakuan secara khusus. Beri pengakuan secara pribadi. Beri pengakuan kepada semua murid (bergantian). Beri pengakuan secara konsisten. Fokus pada proses.
  • 24. Contoh Pengakuan/Apresiasi Kebajikan Pembuka Nilai Kebajikan Situasi Kemarin saya perhatikan rasa empatimu besar sekali pada saat menolong murid baru di kelas kita. Saya menghargai kepedulianmu pada saat kamu membantu teman- temanmu di tugas kelompok. Terima kasih untuk rasa tanggung jawabmu pada saat kamu memungut kertas- kertas yang berserakan di lantai.
  • 25. TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU KONSEKUENSI Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, Saya tidak akan terlambat lagi, karena terlambat ke sekolah. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah. Murid diminta untuk push up 15 kali karena tidak menggunakan masker ke sekolah. Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar. Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena tidak mengenakan sepatu hitam. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran PJOK. Tugas Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
  • 26. TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU KONSEKUENSI Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, Saya tidak akan terlambat lagi, karena terlambat ke sekolah. Hukuman Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah. Hukuman Murid diminta untuk push up 15 kali karena tidak menggunakan masker ke sekolah. Hukuman Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret. Konsekuensi Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar. Konsekuensi Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena tidak mengenakan sepatu hitam. Hukuman Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran PJOK. Konsekuensi
  • 27. Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi Hukuman Konsekuensi Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka waktu lama Membuat anak merasa tidak nyaman dalam jangka waktu pendek Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin Paksaan Stimulus-tanggapan Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan Anak belajar untuk mematuhi peraturan Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak dihargai Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan untuk sementara (time out) Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
  • 28. Apa itu Restitusi? Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Gossen; 2004)
  • 30. 9 Ciri-ciri Restitusi 1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan. 2. Memperbaiki hubungan. 3. Tawaran, bukan paksaan. 4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri. 5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan. 6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik. 7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan. 8. Restitusi fokus pada solusi. 9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya.
  • 32. Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan Kelas? Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila mengendarai kendaraan roda dua? Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak 1.5 meter? Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat mengikuti pelatihan? Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan-peraturan.
  • 34. Yang mana yang merupakan keyakinan kelas, mengapa?
  • 35. Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y HORMAT Kami meyakini bahwa sangat penting untuk menghormati semua orang dan barang milik orang lain BEKERJA Kami meyakini bahwa sangat penting untuk mengerjakan segala pekerjaan atau mengikuti kegiatan yang telah ditugaskan. DITERIMA DAN DIMILIKI Kami meyakini bahwa sangat penting untuk merasa diterima pada suatu kelompok dan saling peduli satu dengan yang lain. Hormat Bekerja Diterima dan dimiliki Terdengar Terlihat Berperilaku Terdengar Terlihat Berperilaku HORMAT BEKERJA Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
  • 36. Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y Hormat
  • 37. Peraturan Keyakinan kelas Selalu kembalikan buku ke tempatnya Dilarang Mengganggu Orang Lain Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai Dilarang Melakukan Kekerasan Dilarang Menggunakan Narkoba Bergantian atau menunggu giliran Gunakan masker Jangan berlari di kelas atau koridor
  • 38. Peraturan Keyakinan kelas Selalu kembalikan buku ke tempatnya Tanggung jawab Dilarang Mengganggu Orang Lain Menghormati Orang Lain Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai Menghormati Orang Lain, Berkomitmen Dilarang Melakukan Kekerasan Keselamatan, Menghormati Orang Lain. Dilarang Menggunakan Narkoba Kesehatan Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, Bersabar Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan Jangan berlari di kelas atau koridor Keselamatan, Keamanan
  • 39. Pembelajaran 4 Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas Eksplorasi Konsep
  • 40. Kebutuhan Dasar Manusia Penguasaan Kasih Sayang dan Rasa Diterima Kebebasan Kesenangan Bertahan Hidup
  • 41. Pembelajaran 5 5 Posisi Kontrol Eksplorasi Konsep
  • 42. 5 POSISI KONTROL MOTIVASI: IDENTITAS GAGAL (Kontrol dari Luar) IDENTITAS BERHASIL/SUKSES (Kontrol dari Luar) IDENTITAS BERHASIL/SUKSES (Kontrol Diri) Menghindari Hukuman Mengharapkan Imbalan atau Ketergantungan pada Orang Lain Menghargai Diri Sendiri PENGHUKUM PEMBUAT RASA BERSALAH TEMAN PEMANTAU MANAJER Guru Berbuat: Menghardik Menunjuk-nunjuk Menyakiti Menyindir Berceramah dan mengatakan, Seharusnya Ibu kecewa Membuatkan alasan-alasan untuk muridnya. Menghitung dan mengukur Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Guru Berkata: Kalau kamu tidak melakukannya, awas ya! Rasakan! Kamu seharusnya kamu sudah tahu. Ibu lelah sekali mengatakannya. Ibu stress Ayolah, lakukan demi Ibu Masa kamu tidak mau, ingat tidak Ibu pernah bantu Apa peraturannya? Apa yang kita yakini? Apa yang bisa kau kerjakan untuk memperbaiki masalah ini? Hasil: Memberontak Menyalahkan orang lain Berbohong Menyembunyikan Menyangkal Berbohong Ketergantungan Menyesuaikan diri, bila diawasi Menguatkan pribadi Kaitan dengan Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru di luar Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru di dalam Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru di sebagai orang yang sangat penting di Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru peraturan dan hukum di dunia Berkualitas Murid meletakkan dirinya sebagai individu yang positif dalam Dunia Berkualitas Murid Berkata: Ah, biarkan saja. Nanti juga marah-marah lagi. Maafkan saya. Saya pikir Bapak/Ibu teman saya. Ternyata begitu. Berapa banyak bintang yang saya harus peroleh? Berapa halaman yang harus saya tulis? Bagaimana caranya saya bisa memperbaiki keadaan? Dampak pada Murid: Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri, tergantung Menitikberatkan pada sanksi atau hadiah untuk dirinya. Mengevaluasi diri, bagaimana cara memperbaiki diri?
  • 43. Tugas Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan? Saya kecewa sekali dengan kamu Pembuat orang merasa bersalah Kamu tidak pernah benar melakukannya. Penghukum Ayolah, lakukan demi Ibu/Bapak Teman Apakah kamu mau mendapatkan stiker bintang hari ini? Pemantau Bagaimana kamu bisa menyelesaikan masalah ini? Manajer Kamu selalu yang paling terakhir Penghukum
  • 44. Bergerak antara Peraturan Pemantau Konsekuensi/Hadiah Nilai-nilai Manajer Memperbaikinya Kalau kamu tidak Saya akan _______________ (Diberi konsekuensi untuk membuat tidak nyaman) Apa yang kamu yakini? Bagaimana memperbaiki masalah ini? _______________ (Memperbaikinya. Kiat berdua mendapatkan apa yang kita butuhkan )
  • 47. Menstabilkan Identitas Guru Berkata: Berbuat salah itu hal yang manusiawi Tidak ada manusia yang sempurna Bapak/Ibu juga buat salah Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar, siapa yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah. Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus, apakah kamu bersikap baik pada dirimu sendiri? Untuk membuat anak yang merasa gagal karena berbuat salah menjadi positif terhadap dirinya
  • 48. Validasi Kebutuhan Guru Berkata: Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak melakukannya kan? Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya. Apa yang penting bagi kamu? Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi tambahkan sikap yang lain, yang baru. Maukah kamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus memukul? Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok lagi? Membantu murid mengenali basic need/kebutuhan dasar yang ingin dipenuhinya ketika melakukan kesalahan itu. Pada dasarnya setiap tindakan manusia tujuannya adalah memenuhi kebutuhan dasar, apakah itu penguasaan, kebebasan, kasih sayang dan rasa diterima, kesenangan, atau bertahan hidup.
  • 49. Menanyakan Keyakinan Guru Berkata: Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita? Nilai-nilai universal apa yang telah kita sepakati? Kelas yang ideal itu seperti apa sih? Kamu ingin jadi anak seperti apa?,.. Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan itu, kamu menjadi orang yang seperti apa? Anak melihat kesalahannya dihubungkan dengan norma sosial dan nilai-nilai yang mendasari manusia berinteraksi dengan orang lain.
  • 50. Intervensi 30 detik Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-konfrontatif. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya dikemukakan oleh seorang Pemantau dan Manajer. Apakah kamu ingin berbuat lebih baik? Apakah saat ini kamu sedang menjadi orang yang sedang kamu inginkan? Apakah kamu bisa mengubah kegiatan/perilaku kamu saat ini menjadi sikap yang lebih membantu? Apakah wajar membuat kesalahan? Bisakah kita memperbaikinya? Apa yang kamu lakukan saat ini sesuai (ok)? Kapan kamu siap untuk mulai? Peraturannya apa? Sepertinya kamu punya masalah, saya bisa bantu apa? Saat ini kamu seharusnya berbuat apa? Apa yang bisa saya bantu agar kamu bisa melakukannya? Apakah saya bisa bantu kamu agar dapat segera mulai? Apakah tugas kamu saat ini? Bagaimana kamu ingin diperlakukan pada kegiatan ini? Bisakah kamu melakukannya? Apa yang kamu inginkan, peraturannya apa?
  • 51. Makna Disiplin Belajar kontrol diri dengan menggali potensi kita, agar tercapai tujuan mulia, yaitu sesuatu menjadi seseorang yang kita inginkan berdasarkan nilai- nilai yang kita hargai. Nilai-Nilai Kebajikan Universal 1. Untuk menghindari hukuman Keyakinan Kelas 5 Kebutuhan Dasar Manusia Bertahan Hidup Penguasaan Kasih sayang dan Rasa Diterima Kesenangan Kebebasan 5 Posisi Kontrol 1. Menstabilkan Identitas Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William Glasser) Realitas (kebutuhan) kita berbeda. Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia. Setiap orang memiliki gambaran berbeda. Semua perilaku memiliki tujuan. Anda tidak bisa mengontrol orang lain, hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda. - Model Berpikir Menang- menang, - Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan baru. 2. Untuk mendapatkan imbalan 3. Untuk menghargai diri sendiri Teori Motivasi 3. Teman 4. Pemantau 5. Manajer 1. Penghukum 2. Pembuat Rasa Bersalah Disiplin Positif Motivasi Intrinsik Motivasi Ekstrinsik 2. Validasi Kebutuhan 3. Menanyakan Keyakinan Segitiga Restitusi
  • 52. Refleksi 1. Hal baru apa yg mengubah paradigma saya, yang saya dapatkan? 2. Perasaan apa yang muncul selama mengikuti sesi pengimbasan ini khususnya mengenai makna disiplin dan motivasi intrinsik? 3. Peran guru seperti apakah yang saya telah lakukan selama mengikuti pengimbasan ini? 4. Saya akan menjadi guru yang seperti apakah setelah mengikuti pengimbasan ini?
  • 53. Terima Kasih TERGERAK, BERGERAK dan MENGGERAKKAN Salam Perubahan Rendy Reza Abitama Calon Guru Penggerak Angkatan X SD Bright School

Editor's Notes

  • #5: video ON microphone OFF gangguan teknis = hal biasa buat catatan/insight/ide/pertanyaan gunakan raise hand optimalkan waktu pikiran + perasaan ON maksimalkan chatbox
  • #7: Andri
  • #22: Dengan memnyepakati keyakinan-keyakinan bersama, murid diharapkan mewujudkan motivasi intrinsiknya. Tidak lagi motivasi eksternal seperti dengan pemberian penghargaan, Mengapa?
  • #23: memberi pengakuan secara khusus
  • #34: Minta CGP menganalisa keyakinan kelas berdasarkan pemahaman mereka akan kesepakatan kelas. Perhatikan apakah nilai-nilai yang dibangun? Apakah menggunakan kalimat positif? Apakah mudah diingat?
  • #37: CGP diminta menjawab di chat dalam waktu bersamaan
  • #38: CGP diminta menjawab di chat dalam waktu bersamaan