Dokumen tersebut membahas tentang sistem indeks rekam medis, termasuk jenis-jenis indeks yang digunakan seperti indeks pasien, diagnosis, operasi, dokter, dan kematian. Indeks digunakan untuk memudahkan pencarian informasi identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis serta mengelola data pasien dan rumah sakit.
Dokumen ini menjelaskan tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia, termasuk jenis-jenis formulir pelaporan data rumah sakit, periode pelaporan, dan skema sistem pelaporannya. SIRS saat ini dilakukan secara online melalui situs web khusus untuk memudahkan pelaporan dan pendataan rumah sakit di seluruh Indonesia.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
(4) lead term & tata cara koding icd 10Imelda Wijaya
油
Koding ICD-10 melibatkan proses translasi diagnosis, prosedur, dan pelayanan ke dalam kode numerik dan alfanumerik untuk pelaporan statistik dan pembayaran klaim asuransi. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang terminologi medis dan bahasa Inggris yang memadai. Proses koding melibatkan analisis dokumen medis, mengidentifikasi diagnosis utama, dan menggunakan Volume 1 dan 3 ICD-10 untuk menentukan kode yang tepat. Pedoman koding m
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
油
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
Kode INA-CBGS digunakan dalam sistem pembayaran klaim BPJS rumah sakit. Terdiri dari 1.079 kelompok tarif rawat inap dan rawat jalan menggunakan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk prosedur. Struktur kode terdiri atas kode CMG (case main groups), kode kelompok kasus, kode tipe kasus, dan tingkat keparahan. Terdapat 29 CMG penyakit dan 6 CMG khusus.
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
This document contains a list of medical diagnoses and procedures in Indonesian. It includes conditions affecting the heart, skin, nerves, teeth, eyes, ears/nose/throat, lungs, gastrointestinal system, kidneys, liver, hematologic system, endocrine system, musculoskeletal system, and gynecologic system. Surgical procedures, laboratory tests, imaging studies, and various treatments are also mentioned. The document appears to be a comprehensive medical history or listing of common diagnoses for a patient or group of patients.
Analisis rekam medis dan manajemen isi rekam medis membahas tiga jenis analisis rekam medis yaitu kuantitatif, kualitatif, dan statistik guna memastikan kelengkapan dan keakuratan isi rekam medis sesuai peraturan yang berlaku. Analisis rutin perlu dilakukan untuk menjamin kualitas informasi kesehatan dan mendukung penelitian serta pencegahan.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
(4) lead term & tata cara koding icd 10Imelda Wijaya
油
Koding ICD-10 melibatkan proses translasi diagnosis, prosedur, dan pelayanan ke dalam kode numerik dan alfanumerik untuk pelaporan statistik dan pembayaran klaim asuransi. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang terminologi medis dan bahasa Inggris yang memadai. Proses koding melibatkan analisis dokumen medis, mengidentifikasi diagnosis utama, dan menggunakan Volume 1 dan 3 ICD-10 untuk menentukan kode yang tepat. Pedoman koding m
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
油
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
Kode INA-CBGS digunakan dalam sistem pembayaran klaim BPJS rumah sakit. Terdiri dari 1.079 kelompok tarif rawat inap dan rawat jalan menggunakan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk prosedur. Struktur kode terdiri atas kode CMG (case main groups), kode kelompok kasus, kode tipe kasus, dan tingkat keparahan. Terdapat 29 CMG penyakit dan 6 CMG khusus.
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
This document contains a list of medical diagnoses and procedures in Indonesian. It includes conditions affecting the heart, skin, nerves, teeth, eyes, ears/nose/throat, lungs, gastrointestinal system, kidneys, liver, hematologic system, endocrine system, musculoskeletal system, and gynecologic system. Surgical procedures, laboratory tests, imaging studies, and various treatments are also mentioned. The document appears to be a comprehensive medical history or listing of common diagnoses for a patient or group of patients.
Analisis rekam medis dan manajemen isi rekam medis membahas tiga jenis analisis rekam medis yaitu kuantitatif, kualitatif, dan statistik guna memastikan kelengkapan dan keakuratan isi rekam medis sesuai peraturan yang berlaku. Analisis rutin perlu dilakukan untuk menjamin kualitas informasi kesehatan dan mendukung penelitian serta pencegahan.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dalam dokumentasi keperawatan. Terdapat 3 poin penting yaitu: (1) Dokumentasi keperawatan perlu memenuhi standar hukum agar dapat digunakan sebagai bukti hukum, (2) Perlu memperhatikan privasi pasien dan perizinan, (3) Manajemen risiko perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan dokumentasi keperawatan di Indonesia, mencakup tiga komponen utama yaitu komunikasi, proses keperawatan, dan standar keperawatan. Tujuan utama dari dokumentasi keperawatan adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan pasien dan sebagai pertanggungjawaban hukum dan etika."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi keperawatan yang mencakup (1) komunikasi, (2) dokumentasi proses keperawatan, dan (3) standar dokumentasi. Dokumentasi keperawatan berguna untuk komunikasi, jaminan mutu, hukum, pendidikan, penelitian, dan akreditasi. Metode dokumentasi mencakup pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan intervensi/tindakan keperawatan
E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"Fahmi Hakam
油
E-learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan teknologi internet atau jaringan komputer untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. E-learning memiliki karakteristik seperti mahasiswa dapat belajar secara mandiri kapan saja dan di mana saja, serta sumber ilmu pengetahuan dapat diakses dengan mudah melalui internet. Kelebihan e-learning antara lain adalah interaktif, mandiri, dan dapat menambah pen
Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi KesehatanFahmi Hakam
油
Buku ini berusaha menjelaskan konsep dan cara menganalisis, merancang, mengembangkan, serta mengevaluasi sistem informasi secara terstruktur, rinci dan sederhana. Pembahasan dalam buku ini, memadukan konsep Teknologi, Sistem Informasi dan Manajemen Kesehatan, serta berorientasi pada organisasi atau institusi pelayanan kesehatan. Sehingga nantinya pembaca akan sangat mudah belajar dan memahami konsep-konsep sistem informasi manajemen, IT di bidang kesehatan dan medis
Pengenalan dan Pengantar ICD International Classification of DiseasesFahmi Hakam
油
Dokumen tersebut membahas tentang International Classification of Diseases (ICD) sebagai sistem klasifikasi penyakit internasional yang digunakan oleh WHO. ICD merupakan sistem pengelompokan diagnosis penyakit yang digunakan untuk pengkodean diagnosis secara uniform agar dapat digunakan untuk penelitian dan manajemen kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah perkembangan ICD dari revisi ke revisi oleh WHO.
Organisasi merupakan kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Terdapat empat unsur utama organisasi yaitu orang, kerjasama, tujuan, dan kepemimpinan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian tugas, hierarki kewenangan, dan hubungan antar bagian untuk mencapai tujuan organisasi. Teori klasik organisasi meliputi teori biro
Aplikasi penyimpanan online memungkinkan pengguna menyimpan dan berbagi berkas secara online. Dokumen ini menjelaskan dua pilihan aplikasi penyimpanan online yaitu pCloud dan Dropbox beserta cara daftar akun dan tampilannya. Pengguna dapat mencoba fitur penyimpanan online untuk mengelola berkas secara daring.
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis sistem informasi, pengembangan sistem informasi, dan evaluasi sistem informasi. Beberapa metode yang dijelaskan adalah sistem development life cycle, prototyping, dan joint application development."
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan sistem informasi menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Diagram Konteks. DFD dan Diagram Konteks digunakan untuk memodelkan proses, aliran data, entitas, dan simpanan data dalam sistem informasi."
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Fahmi Hakam
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen, meliputi definisi, komponen, tujuan, dan pengaruhnya dalam organisasi. Sistem informasi manajemen adalah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi kepada pengguna untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem ini mengolah data menjadi informasi berkualitas melalui database dan perangkat lunak untuk menghasilkan laporan yang berguna bagi manajemen di berbagai tingkatan.
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan kebangsaan Indonesia dalam kerangka NKRI. Terdapat penjelasan mengenai pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Juga dijelaskan pengertian bangsa dan negara serta bentuk-bentuk negara. Dokumen ini juga membahas tentang hakikat ketahanan nasional, nasionalisme, identitas nasional, dan tantangan yang dihadapi
2. ANALISIS KUANTITATIF:
Telaah bagian-bagian tertentu dari isian
dokumen RM dengan maksud menemukan
kekurangan- kekurangan, khusus yang
berkaitan dgn kelengkapan pendokumentasian
RM
3. KOMPONEN ANALISIS KUANTITATIF
1. Identifikasi pasien yang benar pada
setiap lembaran rekam medis
2. Laporan yang penting
3. Autentikasi
4. Pendokumentasian
yang baik dan benar
4. 1. Telaah Identifikasi
Dilaksanakan pada saat pasien dirawat
atau Setalah pasien pulang (retrospektif)
Cara: mengecek halaman per halaman
apakah kolom yg disediakan untuk
penulisan nama dan nomor RM sudah
diisi dengan benar.
Penulisan nama sesuai sistem penamaan
yg sdh dibakukan/ditentukan oleh
manajemen RS
5. 2. Telaah laporan penting/yang
diperlukan
Pengecekan meliputi :
Ada atau tidaknya laporan
Jadwal ketentuan adanya laporan
Situasi yg mengharuskan laporan yang
dimaksud ada.
Yang perlu diperhatikan :
apabila laporannya tidak ada karena tidak
dibuat, padahal laporan itu perlu ada, tidak
mungkin ditambahkan/disusulkan
Contoh : Progres note, yg harus dibuat pada
saat dokler memeriksa.
6. 3. Telaah autentikasi
Analisis kualitatif memastikasn
bahwa semua masukan adalah legal
(sah) yang ditandai dengan adanya
tandatangan yg berwenang
Nama disertai gelar keprofesiannya
Legalisasi tidak boleh diwakili,
kecuali keadaan mendesak.
7. 4. Telaah praktek/pelaksanaan
Pendokumentasian
Telaah dijalankan untuk memastikan :
pemasukan data harus sesuai dengan
aturan yg ditentukan
perbaikan adalah aspek penting
pada suatu praktek
pendokumentasian
Perbaikan, sesuai peraturan harus
disertai paraf dan penjelasan
terperinci
11. ANALISIS KUALITATIF
Bertujuan untuk menghasilkan DRM:
Lengkap , berdaya guna untuk :
- rujukan asuhan pasien
- perlindungan hukum
- memenuhi kebutuhan/mendukung kialitas informasi
Berfungsi sebagai dasar informasi untuk : quality assurance,
aktifitas risk management,
Menunjang penerapan kekhususan kode diagnosis/tindakan untuk
keperluan penelitian dan risk management.
NAMUN
tergantung pada laporan praktisi RM & Infokes dalam melakukan
evaluasi dalam kelompok review.
12. TUGAS ANALIS KUALITATIF :
Mengecek apakah :
a. Urutan penulisan sudah benar (Diagnosis):
- Principal Diagnosis
- Comorbiditas
- Commorbiditas yang mempengaruhi LOS. `
b. Sudah konsisten/atau belum
c. Sudah lengkap isi dan penulisannya (Berkaitan dg legalitas/
Hukum)
13. PRINCIPAL DIAGNOSIS (Diagnosis primer)
Keadaan yang setelah dikaji adalah menjadi penyebab
utama pasien dirawat
DIAGNOSIS SEKUNDER
Commorbiditas :
Keadaan yang ada pada saat pasien masuk rawat & berpotensial berpengaruh
kepada jalannya penyakit / tindakan medis yang diberikan. (Contoh IDDM,
Hypertensi, Pernah kanker, operasi jantung)
Komplikasi dan atau commorbiditas
Komplikasi :
Keadaan yang timbul pada saat masa perawatan yang memodifikasi jalannya
penyakit atau sakit serta prosedur/tindakan yang dijalankan .
Dapat memperpanjang Length of Stay.
8
a
14. .
DIAGNOSIS AKHIR :
Diagnosis yang ditetapkan pada saat pasien selesai rawat yang harus
ditulis pada :
- Lembaran Ringkasan Masuk & Keluar (RMK)
- Lembar Resume (Medical Discharged Summary)
15. Review for Entry Consistency
(Tinjauan Kekonsistensian Masukan dari segenap provider )
Konsistensi
- Kesesuaian/kecocokan antara isi masukan pada bagian yang satu dengan
bagian dan dengan seluruh bagian lainnya.
Kesesuaian isi rekam medis merupakan pencerminan adanya kesepakatan dan
keharmonisan unit satu dengan lainnya, antara tenaga kesehatan yang satu
dengan tenaga kesehatan lainnya.
CONTOH :
- Diagnosis : harus konsisten sejak dari admisi sampai pulang
- Pendokumentasian harus tegas menggambarkan/memberikan informasi
tentang alasan pasien dirawat
- Pada Pel. Rawat Jalan : Pernyataan diagnosis harus konsisten antara
berbagai kunjungan dengan masalah yang sama.
Apabila ditemukan perbedaan yang mencolok pelaksanaan
pendokumentasian kurang memadai.
b
16. KETIDAK KONSISTENSIAN ,
yang dapat menyebabkan mis-komunikasi informasi asuhan
pasien , biasanya terjadi pada 3 bagian di bawah ini :
1. Catatan Perkembangan (Progress Note)
Catatan perkembangan yang ditulis oleh tenaga kesehatan yang berbeda.
2. Perintah Terapi/pemberian obat dan catatan perkembangan tidak sesuai
3. Informasi pada saat admisi dan pada saat pasien pulang yang ditulis oleh petugas
yang berbeda.
Misalnya :
. Catatan perkembangan oleh perawat dinyatakan bahwa pasien
DEMAM
Namun dokter menyatakan : pasien TIDAK DEMAM (??)
Dokter mengevaluasi atau tidak kondisi ini ? keputusan
tindakan?
10
17. Review for Description & Justification of couse of
treatment
(Tinjauan Penatapan Kepastian Alasan pasien dirawat & terapi )
Secara keseluruhan, RM harus menggambarkan kespesifikan &
proses berpikir/pemikiran
RM Menggambarkan kepastian urutan kepastian alasan pasien
dirawat pada suatu RS maupun pada sarana pelayanan kesehatan
lainnya Oleh karena itu RM harus merupakan rekaman dari hasil
studi diagnosis, terapi, penyuluhan & lokasi pasien
Proses pemikiran dapat tercermin adanya alasan-alasan yang
mengarah ke suatu keputusan baik untuk melakukan tindakan
maupun tidak melakukan tindakan..
Hal ini penting karena dapat menjelaskan keadaan apabila ada
perubahan terapi/tindakan lain yang dilakukan.
Apabila ditemukan perbedaan yang mencolok pelaksanaan
pendokumentasian kurang memadai.
c
18. Review for Recording Informed concent
(Tinjauan pendokumentasian yang berkaitan dengan informed
concent )
Dokter : menulis dengan jelas dan tepat penjelasan-penjelasan
yang diberikan kepada pasien.
Pasien : setuju atau menolak , semua didokumentasikan.
Kebijakan-kebijakan :
- wajib diketahui oleh tenaga perekam medis dan
menerapkannya pada saat analisis kualiltatif
- Dokter didorong untuk mematuhi kebijakan yang ada dan
harus jelas hati-hati mencatat semua hal yang berkaitan
dengan informed concent:
Misalnya : menguraikan semua yang dijelaskan kepada pasien
tentang keuntungan dan resiko dilakukannya atau tidak
dilakukannya suatu operasi.tertentu., menjelaskan efek samping
obat.
19. Review for Documentation Practices
(Tinjauan terhadap praktek
pendokumentasian /pencatatan )
Praktek pencatatan/pendokumentasian
harus memenuhi :
1. Ketepatan waktu , dan beraspek legal
2. Penggunaan singkatan-singkatan yang sah
3. Keterbacaan (Legibility)
4. Hindari pencatatan yang berlebihan
5. RM hendaknya tidak memiliki time gaps (jurang waktu) yang tidak bisa
dijelaskan : Ini penting khususnya untuk kasus-kasus emergency , karena
perlu tindakan cepat kadang-kadang pendokumentasian kurang
memperoleh waktu yang memadai.
6. RM mencerminkan pernyataan yang jujur & tulus iklas
7. RM tidak boleh mengandung kritikan dan hinaan
8. Pendokumentasian dengan komputer perlu diatur terlebih dulu tentang
prosedur legalisasi yang diperlukan bubuhan tanda tangan penulis.
20. Review for Potensially
Compensabel Events
(Tinjauan kejadian yang potensial terkena
tuntutan denda penggantian kerugian )
Beberapa pertanyaan yang perlu jawaban untuk mengurangi
hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari :
1. Apakah admisi yang dimaksud adalah kelanjutan dari komplikasi atau
perawatan sebelumnya? Layanan rawat yang kurang tuntas?
2. Apakah ada/tidak-ada penjelasan lain apabila pasien dipindahkan dari unit
pelayanan umum ke unit pelayanan khusus ?
3. Apakah pasien terkena infeksi nosokomial?
4. Apa ada gangguan sakit pada saat pasien sudah keluar ? Yang tidak ada
pada saat pasien keluar?
Semua hal tersebut di atas keadaan yang perlu jawaban tegas dan tepat karena
berpotensi terkena tuntutan ganti rugi di kemudian hari.