Kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita. Kanker payudara dapat menyebar ke organ lain seperti paru-paru dan menyebabkan efusi pleura. Pasien dalam kasus ini mengalami sesak napas akibat efusi pleura yang disebabkan oleh metastasis kanker payudara ke paru-paru. Tatalaksana yang diberikan adalah tapping pleura dan kemoterapi.
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kankerpjj_kemenkes
油
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem pernafasan akibat kanker laring, faring, dan paru. Materi yang dibahas meliputi pengertian, patofisiologi, gejala klinis, diagnosa, dan pengobatan medis serta keperawatan untuk ketiga jenis kanker tersebut dengan fokus pada kanker laring.
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kankerpjj_kemenkes
油
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem pernafasan akibat kanker laring, faring, dan paru. Materi yang dibahas meliputi pengertian, patofisiologi, gejala klinis, diagnosa, dan pengobatan medis serta keperawatan untuk ketiga jenis kanker tersebut dengan fokus pada kanker laring.
1) Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, paparan asap rokok pasif, radon gas, dan kecenderungan genetik.
Terdapat hubungan antara kadar serum pleiotrophin dengan grading histopatologi dan kejadian metastasis pada kanker payudara berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis hubungan kadar pleiotrophin serum dengan grading histopatologi serta kejadian metastasis pada 64 pasien kanker payudara.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker pjj_kemenkes
油
1) Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, paparan asap rokok pasif, radon gas, dan kecenderungan genetik.
Terapi Kanker Indonesia merupakan sebuah Informasi Pengobatan Penyakit Kanker Tanpa Operasi dengan Obat Herbal Tahitian Noni Juice untuk Penyakit kanker Darah, Kanker Payudara, Kanker Hati, Kanker Prostat, Kanker Otak dll, informasi lebih lanjut, hubungi Konsultan Kesehatan Kanker Indonesia Ph/Wa 0821 300 80001 http://www.terapikankerindonesia.com
perbedaan ekspresi PDL1 pada biopsi transbonkialonem4
油
menjelaskan tentang perlunya TBLB manuver forsep dan cryo dalam mendiagnosis kanker paru.
kanker paru merupakan penyumbang kematian utama di indonesia.
terapi pada stadium lanjut sangat terbatas jadi , penegakkan diagnosis harus cepat dan tepat.
salah satu teknik pengambilan sampel adalah bronkoskopi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kanker paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang disebabkan oleh faktor risiko seperti merokok dan polusi udara, dengan gejala utama seperti sesak napas dan batuk berdarah. Pencegahan melalui pengurangan merokok dan deteksi dini serta pengobatan seperti bedah dan kemoterapi dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker paru.
BAB 1 memberikan pengertian tentang cystoma ovari secara umum, klasifikasi cystoma ovari berdasarkan sifatnya apakah bening atau ganas, etiologi, gejala, patofisiologi, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik cystoma ovari. BAB 2 membahas aspek keperawatan seperti ketakutan, kurang pengetahuan, risiko gangguan gizi, dan kecemasan yang mungkin dialami pasien cystoma ovari. BAB 3 memaparkan biodata pas
Kasus pasien wanita berusia 47 tahun dengan diagnosa kanker rektum stadium awal yang saat ini menjalani kemoterapi rutin. Pasien mengeluh mual dan memiliki riwayat operasi pembuatan stoma. Kondisi fisik dan labornya stabil meski nafsu makan berkurang. Dukungan psikososial dan spiritual diperlukan selama perawatan.
Kasus ini membahas seorang perempuan usia 34 tahun dengan keluhan buang air besar berdarah dan nyeri perut. Pemeriksaan kolonoskopi menemukan kolitis kronis dan tumor kolon yang didiagnosis sebagai adenokarsinoma. Pasien kemudian menjalani operasi reseksi tumor dan direncanakan kemoterapi lanjutan.
Dokumen ini membahas diagnosis kanker paru, meliputi gejala klinis, pemeriksaan fisik, tes radiologi seperti rontgen dada dan CT scan, serta pemeriksaan spesifik seperti bronkoskopi dan biopsi untuk menentukan jenis histologi tumor, tingkat penyebaran (staging), dan kondisi pasien (performance status) guna menentukan pengobatan yang tepat seperti bedah, radioterapi, atau kemoterapi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan kanker tiroid. Kanker tiroid dapat berupa papiler, folikuler, anaplastik atau meduler. Faktor risikonya antara lain radiasi dan goiter endemis. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah laboratorium, radiologi, dan biopsi aspirasi. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis, dan pen
Dokumen tersebut merangkum tentang kanker tiroid, meliputi definisi kanker tiroid dan anatomi kelenjar tiroid, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, tahapan, dan penatalaksanaan kanker tiroid.
Kanker paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus. Faktor risikonya antara lain merokok dan paparan karsinogen. Pengobatannya meliputi bedah, radiasi, dan kemoterapi untuk mengobati, mencegah metastasis, atau memperpanjang harapan hidup. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, sitologi, dan endoskopi.
Terapi Kanker Indonesia merupakan sebuah Informasi Pengobatan Penyakit Kanker Tanpa Operasi dengan Obat Herbal Tahitian Noni Juice untuk Penyakit kanker Darah, Kanker Payudara, Kanker Hati, Kanker Prostat, Kanker Otak dll, informasi lebih lanjut, hubungi Konsultan Kesehatan Kanker Indonesia Ph/Wa 0821 300 80001 http://www.terapikankerindonesia.com
perbedaan ekspresi PDL1 pada biopsi transbonkialonem4
油
menjelaskan tentang perlunya TBLB manuver forsep dan cryo dalam mendiagnosis kanker paru.
kanker paru merupakan penyumbang kematian utama di indonesia.
terapi pada stadium lanjut sangat terbatas jadi , penegakkan diagnosis harus cepat dan tepat.
salah satu teknik pengambilan sampel adalah bronkoskopi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kanker paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang disebabkan oleh faktor risiko seperti merokok dan polusi udara, dengan gejala utama seperti sesak napas dan batuk berdarah. Pencegahan melalui pengurangan merokok dan deteksi dini serta pengobatan seperti bedah dan kemoterapi dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker paru.
BAB 1 memberikan pengertian tentang cystoma ovari secara umum, klasifikasi cystoma ovari berdasarkan sifatnya apakah bening atau ganas, etiologi, gejala, patofisiologi, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik cystoma ovari. BAB 2 membahas aspek keperawatan seperti ketakutan, kurang pengetahuan, risiko gangguan gizi, dan kecemasan yang mungkin dialami pasien cystoma ovari. BAB 3 memaparkan biodata pas
Kasus pasien wanita berusia 47 tahun dengan diagnosa kanker rektum stadium awal yang saat ini menjalani kemoterapi rutin. Pasien mengeluh mual dan memiliki riwayat operasi pembuatan stoma. Kondisi fisik dan labornya stabil meski nafsu makan berkurang. Dukungan psikososial dan spiritual diperlukan selama perawatan.
Kasus ini membahas seorang perempuan usia 34 tahun dengan keluhan buang air besar berdarah dan nyeri perut. Pemeriksaan kolonoskopi menemukan kolitis kronis dan tumor kolon yang didiagnosis sebagai adenokarsinoma. Pasien kemudian menjalani operasi reseksi tumor dan direncanakan kemoterapi lanjutan.
Dokumen ini membahas diagnosis kanker paru, meliputi gejala klinis, pemeriksaan fisik, tes radiologi seperti rontgen dada dan CT scan, serta pemeriksaan spesifik seperti bronkoskopi dan biopsi untuk menentukan jenis histologi tumor, tingkat penyebaran (staging), dan kondisi pasien (performance status) guna menentukan pengobatan yang tepat seperti bedah, radioterapi, atau kemoterapi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan kanker tiroid. Kanker tiroid dapat berupa papiler, folikuler, anaplastik atau meduler. Faktor risikonya antara lain radiasi dan goiter endemis. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah laboratorium, radiologi, dan biopsi aspirasi. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis, dan pen
Dokumen tersebut merangkum tentang kanker tiroid, meliputi definisi kanker tiroid dan anatomi kelenjar tiroid, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, tahapan, dan penatalaksanaan kanker tiroid.
Kanker paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus. Faktor risikonya antara lain merokok dan paparan karsinogen. Pengobatannya meliputi bedah, radiasi, dan kemoterapi untuk mengobati, mencegah metastasis, atau memperpanjang harapan hidup. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, sitologi, dan endoskopi.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
2. TUJUAN
02
03
Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan asuhan keperawatan pasien
Kanker Paru
Tujuan Khusus
Peserta mampu :
e. Melakukan evaluasi pada pasien dengan kemoterapi
d. Melakukan tindakan keperawatan
c. Melakukan perencanaan keperawatan
b. Melakukan pengkajian pada pasien dng kanker paru
a. Menjelaskan Peran perawat onkologi
3. PENDAHULUAN
WHO Tahun 2010, jumlah kematian akibat
kanker 7.9 juta.
Diproyeksikan akan meningkat 45 % dari
kondisi th 2007 yaitu menjadi 11.5 jt pd th 2030
Data Riskesdas Tahun 2013,
Kanker pada urutan ketiga terbanyak (1.4 ) diantara penyakit tdk menular
(Asma, PPOK, kanker)
Prevalensi kanker tertinggi: Yogyakarta (4,1 ), Jawa Tengah (2.1 )
Bali (2), Bengkulu (1,9 ) dan Jakarta (1,9 )
4. Carcinoma Paru = 1068
TB Paru = 744
02
03
04
DATA PASIEN KANKER DI RS PARU DR.H.ROTINSULU
01
Data 10 Besar Penyakit Rawat Inap Periode Bulan Januari s/d Agustus 2018
Pneumothorax = 34
Metastase Carcinoma Pleura = 64
Neoplasma Uncertain Lung = 612
Pleura Effusion = 260
COPD Acute = 237
PPOK dengan CAP = 168
Community Acqired Pneumonia = 105
Mature Cystic Teratoma Mediastinum
= 77
05
06
07
08
09
10
6. Kanker paru
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel
kanker yang tidak terkendali dalam jaringan
paru-paru dapat disebabkan oleh sejumlah
karsinogen, lingkungan, terutama asap rokok
( Suryo,2010).
Untuk menentukan jenis histologis, secara lebih rinci
dipakai klasifikasi histologis menurut WHO tahun 1999:
1. Jinak (benign)
2. Lesi sebelum infasiv (preinvasise lesion)
3. Ganas (malignant)
7. Jenis Karsinoma Paru
1. Karsinoma sel kecil /
oat cell (small cell ca)
Lokasi tumor di tengah
(80%), berkembang
cepat dan sering berbe
ntuk maligna. Banyak
bermetastasis melalui
limfe dan sistem sirkul
asi. Prognosis jelek,
dapat bertahan hidup
biasanya tidak lebih
dari 2 tahun.
2. Karsinoma skuamosa /
epidermoid
Berhubungan dgn rokok
. Berkembang lambat,
kurang invasif, metastasi
s. Terlokalisasi di tengah
atau cabang bronchusse
gmental, berhubungan
dengan obstruksi dan
pneumonia.
3. Adenokarsinoma (adeno
carcinoma)
Terletak di daerah perifer
, berkembang lambat dan
penyebarannya secara he
matogen. Frekuensi tinggi
metastasis ke otak, letak
lain termasuk adrenal,hati,
tulang, dan ginjal. Tipe pre
dominan pada yang bukan
perokok dan sering pada
wanita.
4. Karsinoma sel besar
(large cell carcinoma)
Sering kali berbentuk
tumor bermassa lebih
besar daripada adenok
arsinoma. Perkembang
annya pun juga lambat
. Perifer, lesi subpleura
dengan nekrotik.
Prognosis buruk.
(Irman Somantri,2008)
9. Manifestasi Klinis
1. Batuk
2. Darah dalam dahak atau haemoptisis
3. Bronchitis atau infeksi pernapasan berulang
4. Kehilangan BB yang tidak dapat dijelaskan dan/ kelelahan
5. Kesulitan benapas atau mengi (wheezing)
6. Demam yang berulang
7. Nyeri dada saat menarik nafas dalam-dalam, kekakuan, suara sesak, disfalgia,
edema pada leher dan kepala (Bengkak pada leher dan wajah), efusi pleural/
pericardial.
8. Tempat metastasis yang umum adalah nodus limfe, tulang, otak, paru kolateral,
kelenjar adrenalin.
9. Kelemahan, anoreksia, penurunan BB dan anemia terjadi pada tahap akhir.
10. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN FISIK
A. Foto Toraks
B. CT Scan Toraks
C. Pemeriksaan Radiologik Lain
Pemeriksaan Khusus
A. Bronkoskopi
B. Biopsi
C. Transbroncial Needle Aspiration ( TBNA )
D. Transbronchial Lung Biopsy ( TBLB )
E. Biopsi Transtorakal ( Transthoraxic Biopsy, TTB )
F. Biopsi Lain
G. Torakoskopi Medik
H. Sitologi Sputum
11. Pemeriksaan Invasif Lain
Tindakan invasif : Torakoskopi dan tindakan bedah mediastinoskopi, tora
koskopi, torakotomi eksplorasi dan biopsi paru terbuka.
Semua tindakan diagnosis kanker paru diarahkan agar dapat ditentukan:
Jenis histologis.
Derajat (staging).
Tampilan (tingkat tampil, "performance status").
Pemeriksaan lain
Petanda Tumor
Petanda tumor seperti CEA, Cyrfra21-1, NSE
Pemeriksaan biologi molekuler
Pemeriksaan biologi molekuler telah semakin berkembang, cara yang paling
sederhana dapat menilai ekspresi beberapa gen atau produk gen yang terkait
dengan kanker p[aru, seperti protein p53, bcl2. Manfaat5 utama dari pemeriksa
an biologi molekuler adalah menentukan prognosis penyakit.
13. KOMPLIKASI
1. Efusi pleura.
2. Sindrom Vena kava superior (SVCS)
3. Obstruksi bronkus.
4. Invasi Dinding Toraks
5. Batuk darah (Hemoptisis)
6. Kompresi penekanan Esofogus
7. Kompresi sumsum tulang. Biasanya terjadi karena
efek samping obat maupun radiasi. Gejala yang paling
sering muncul adalah leucopenia dan trombositopenia
8. Metastasis sel kanker ke bagian tubah yang lain.
(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003:17 )
14. PROGNOSIS
Secara umum penderita kanker
paru menunjukkan prognosis
buruk dengan angka harapan
hidup 1 tahun adalah 41.08%
dan harapan hidup 5 tahun
sekitar 12%. Hal ini disebabkan
pasien cenderung mendapat
pananganan saat telah stadium
lanjut.
Prognosis bisa lebih baik dengan
deteksi dini dan penanganan
tepat saat stadium awal kanker
(jusuf, 2007:1)
16. Patofisiologi
Faktor Resiko :
Karsinogen
Rokok
Radon
Gas
Genetic
Polusi udara
Polusi industry
Min Vit A& C
Menyerang percabangan
segmen / sub bronkus
Silia hilang + Dekuamasi
Metaplasia, dysplasia,
hyperplasia
Pengendapan
karsinogen
Sel-sel abnormal
Kanker paru-paru
17. Mutasi gen dan sel epitel paru
tumbuh tak terkendali (tumor)
Tekanan tumor pada jaringan
penunjang
Kemoterapi dan
Radioterapi
Obtruksi bronkus
Resiko infeksi
Nyeri (dada, tulang,
abdomen)
MK : Koping
individu tidak
RR , Mengi,
dipsneu, stridor
Iritasi massa tumor
Batuk Demam
Kelemahan Kerontokan rambut,
perubahan warna
kulit
Penurunan
transport Oksigen
Peningkatan produksi
sekresi trakheobronkhial
(secret )
anoreksia Antibiotik & Kompres
MK: Intoleransi
aktivitas MK: Gangguan
Pertukaran Gas
Ronchi + Intake Kurang Alergi Analgesic, ubah posisi
oksigenasi,
pertahankan
kepatenan jalan
napas, ubah posisi
MK:
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas
MK: Ggn pemenuhan
nutrisi
Fisioterapi napas, nebulizer, suction
Pembedahan Tidak Steril Bakteri Masuk Infeksi
Alergi
18. Rencana asuhan keperawatan dikembangkan
untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan
spesifik diidentifikasi: pemahaman pasien
tujuan terapi, jadwal pengobatan, dan kemun
gkinan efek samping dari terapi
Persiapan fisik dan psikologis untuk terapi
Kenyamanan fisik dan psikologis, kepatuhan
Patient Assessment
19. Patient Education
Perawat memiliki kesempatan yang banyak bertemu dg pasien/keluarga untuk upaya-upaya
penkes
Pendidikan pasien/keluarga dimulai sebelum, selama dan setelah terapi.
Dukungan terus menerus untuk memastikan keberhasilan pengobatan: alat bantu pengajaran
visual, rujukan kepada profesional lain atau program masyarakat, seperti kelompok kanker
dukungan
Pasien atau keluarga harus mampu menggambarkan status penyakit dan terapi sesuai
pendidikan pasien dan emosional,
Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan mengenai rencana perawatan dan
kehidupan,
Mengidentifikasi sumber daya masyarakat yang sesuai dg menyediakan informasi
Menjelaskan langkah yang tepat dalam keadaan darurat oncologic dan efek samping
Menjelaskan jadwal ketika perawatan sedang direncanakan.
20. Coordination of Care
Mengkoordinasikan beberapa, teknologi yg digunakan dalam diagnosis kanker
dan pengobatan.
Koordinasi untuk pemberian perawatan pasien:
Dokumentasi dalam catatan medis
Partisipasi dalam terapi.
Manajemen gejala (symptom management)
Rujukan kepenyedia layanan kesehatan lainnya
Pendidikanpasien/ keluarga, bimbingan selama diagnosa, terapi dan follow
up
Perawat harus menjadi baris pertama berkomunikasi kpd pasien/keluarga
Symptom Management
Perawat Onkologi setiap hari bertemu pasien/keluarga mengenai berbagai keluhan
penyakitnya,akibat dari kanker atau pengobatannya.
21. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Riwayat pasien dan keluarga:
a. Pengetahuan tentang jenis kanker & stadium
b. Pengobatan kanker sebelumnya;
Perilaku pasien/ keluarga terhadap pengobatan
Pengalaman efek samping dan tingkat keparahannya
Cara untuk meminimalkan efek samping
Efektifitas untuk menurunkan insiden dan keparahan
efek samping
c. Diet ( Asupan nutrisi)
d. Pengobatan alternatif /komplementer
e. Pengetahuan tujuan dari pengobatan
23. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien kanker paru antara lain (PDPI,2003) :
1. Foto toraks
2. Bronkoskopi
3. CT-Scan toraks
4. Biopsi aspirasi jarum
5. Transbronchial Needle Aspiration (TBNA) didapat bahan untuk sitologi dan
informasi metastasis KGB subkarina atau paratrakeal.
6. Transbronchial Lung Biopsy (TBLB) mendeteksi lesi kecil yang lokasinya
agak diperifer.
7. Biopsi Transtorakal (Transthoraxic Biopsy, TTB)melihat lesi yang terletak di
perifer dan ukuran lebih dari 2cm.
8. Sitologi sputum pengambilan atau pengeluaran sputum
24. Respons pasien dan keluarga terkait
dengan pengetahuan tentang penyakit
& pengobatannya, misal pengalaman
kemoterapi
Support sistem dan orang-orang
terdekat
Pengkajian Psikososial
25. Diagnosa
keperawatan
1. Kerusakan pertukaran gas, yang berhubungan dengan penurunan
kapasitas paru sekunder terhadap destruksi jaringan
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif, yang berhubungan dengan
obstruksi tumor dan peningkatan sekresi trakeobronkial.
3. Nyeri, yang berhubungan dengan tekanan tumor pada jaringan
penunjang dan erosi jaringan.
Masalah yang mungkin muncul :
1. Muncul sputum pada jalan nafasnya yang mengganggu pernafasan.
2. Kekurangan nutrisi yang disebabkan batuk yang melelahkan.
3. Aktivitas juga menurun karena nyeri pada dadanya.
4. Koping pada individu tersebut menjadi tidak efektif
5. Pertukaran gas diparu-paru menjadi terganggu karena jalan nafasnya
terhambat.
26. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Ketakutan /Anxietsa
3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, tindakan, prognosis
4. Gangguan rasa nyaman , nyeri
5. Pola nafas tidak efektif b/d penurunan energi, fatigue, nyeri,
obstruksi trakeobronkial ansietas.
6. Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, dispneu, kelemahan umum, hilang berat
badan, depresi.
7. Keseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b/d
proses penyakit aktif (Hipermetabolisme), anoreksia, nausea
, vomiting.
8. Kelemahan b/d hipermetabolisme, kecenderungan emosi
tidak tertahan, tidak nyaman, perubahan kimia tubuh.
27. PENATALAKSANAAN
4. Terapi Radiasi
5. Torakosintesis dan Pleurodesi
s
2. Kemoterapi
3. Immunoterapi
1. Terapi oksigen
2. Terapi Obat
6. Pembedahan
Pembedahan dilakukan pada tumor stadium I,
stadium II jenis karsinoma, adenokarsinoma dan
karsinoma sel besar. Dilakukan pada stadium III
secara individual yang mencakup 3 kriteria :
Karakteristik biologis tumor
Letak tumor dan pembagian stadium
klinik
Keadaan fungsional penderita
28. EVALUASI
1. Kesiapan fisik dan mental pasien dalam
pengobatan.
2. Pentingnya peran keluarga dan orang-
orang terdekat pasien untuk pengertian/
dukungan moral dan dana dalam pengo
batan.
3. Perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pasien dengan kemoterapi
harus yang sudah terlatih/sertifikat dan
bekerja sesuai SPO Rumah sakit harus
menyediakan sarana dan fasilitas agar
penanganan kanker paru aman bagi
petugas dan lingkungan .
Respons pasien dan atau keluarga
a. Menjelaskan tentang pemaham
an kanker paru
b. Menjelaskan dan melakukan
secara mandiri untuk meminim
alkan komplikasi
c. Mengetahui dan bertidak bila
ada perubahan yang harus
dilaporkan atau ditangani
dengan segera