ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami
orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation) serta
pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan,
seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti
penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Sektor pertanian merupakan sektor yang
mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian
nasional.(Wikipedia, 2010).
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti Negara yang
mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun
sebagai penopang pembangunan.Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman
bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor
peternakan, dan subsektor kehutanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang
sangat dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas
penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Namun produktivitas pertanian masih
jauh dari harapan.Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian
2
adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian
dan hasilnya. Mayoritas petani di Indonesia masih menggunakan sistem manual
dalam pengolahan lahan pertanian. Pembangunan ekonomi adalah salah satu tolak
ukur untuk menunjukkan adanya pembangunan ekonomi suatu daerah, dengan
kata lain pertumbuhan ekonomi dapat memperlihatkan adanya pembangunan
ekonomi (Sukirno, Sadono; 2007). Namun, pembangunan tidak sekedar
ditunjukkan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara,
akan tetapi lebih dari itu pembangunan mempunyai perspektif yang lebih luas.
Dimensi sosial yang sering diabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi
justru mendapat tempat yang strategis dalam pembangunan.
Perjalanan pembangunan dalam sektor pertanian Indonesia hingga saat
ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat
kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Hal itu
dikarenakan sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara
serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit
hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini.
Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan
semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran.Meski demikian sektor ini
merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan
sebagian besar penduduk kita tergantung padanya.
Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan
pembangunan nasional. Beberapa hal yang mendasari pembangunan pertanian di
Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain; potensi sumber daya alam
3
yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar,
besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang
menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan
masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian
Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar
dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin.Hal ini
mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang
memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan.
Secara tradisional, peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi
hanya dipandang pasif dan sebagai unsur penunjang semata (Todaro dan Smith,
2006). Padahal proses pembangunan ekonomi merupakan salah satu redefenisi
terus menerus atas peran-peran sektor pertanian, manufaktur, dan jasa (World
Bank 2008). Jika suatu wilayah menghendaki pembangunan yang lancar dan
berkesinambungan, maka wilayah harus memulainya dari pedesaan pada
umumnya, dan sektor pertanian pada khususnya (Todaro dan Smith 2006).
Ahluwalia dalam Tambunan (2010) kondisi ekonomi dengan sektor pertanian
yang cukup besar, maka strategi pembangunan ekonomi yang tepat yaitu dengan
mendahulukan sektor pertanian.
Peran pertanian menurut World Bank (2008) berkontribusi pada
pembangunan sebagai sebuah aktivitas ekonomi, mata pencaharian dan sebagai
cara untuk melestarikan lingkungan, sehingga sektor ini sebuah intrumen yang
unik bagi pembangunan. Sebagai aktivitas ekonomi, pertanian dapat sebagai
sumber pertumbuhan bagi perekonomian wilayah, penyedia investasi bagi sektor
4
swasta dan sebagai penggerak utama industri-industri yang terkait bidang
pertanian. Terkait dengan pertumbuhan wilayah, (Sukirno 2006) menyatakan
masalah pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga aspek, yaitu ; masalah
pertumbuhan yang bersumber pada perbedaan antara pertumbuhan potensial yang
dapat dicapai dan tingkat pertumbuhan yang sebenarnya tercapai, masalah
pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan meningkatkan potensi pertumbuhan itu
sendiri,masalah pertumbuhan berkaitan dengan keteguhan atau stabilitas
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Kontribusi pertanian dalam pembangunan ekomomi (Todaro,2011) yaitu;
pertanian sebagai penyerap tenaga kerja, kontribusi terhadap pendapatan,
kontribusi dalam penyediaan pangan,pertanian sebagai penyedia bahan baku,
kontribusi dalam bentuk kapital.
Melalui konsepsi tersebut maka diharapkan mampu menumbuhkan sektor
pertanian, sehingga pada gilirannya mampu menjadi sumber pertumbuhan baru
bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal pencapaian sasaran
mensejahterakan petani, menyediakan lapangan pekerjaan, Sebagai wahana
pemerataan pembangunan antar wilayah, Merupakan pasar input bagi
agroindustri, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan nasional,
mempertahankan kelestarian sumber daya.
Ada beberapa faktor yang bisa diungkapkan bahwa sektor pertanian
menjadi penting dalam proses pembangunan, yaitu; sektor pertanian
menghasilkan produk yang diperlukan sebagai input sektor lain, terutama sektor
industri (Agroindustri), sebagai negara agraris populasi disektor pertanian
5
(pedesaan) membentuk proporsi yang sangat besar. Hal ini menjadi pasar yang
sangat besar bagi produk- produk dalam negeri terutama produk pangan. Sejalan
dengan itu ketahanan pangan yang terjamin merupakan prasyarat kestabilan sosial
dan politik, sektor pertanian merupakan sumber daya alam yang memiliki
keunggulan komparatif dibanding negara lain. Proses pembangunan yang ideal
mampu menghasilkan produk-produk pertanian yang memiliki keunggulan
komperatif baik untuk kepentingan ekspor maupun substitusi impor. (Tambunan,
2009).
Negara Indonesia merupakan negara yang sejak dahulu dikenal sebagai
negara agraris. Negara agraris meruapakan negara yang bertumpu pada sektor
pertanian. Hal itu dikarenakan, hasil pertanian dan perkebunan dikenal sangat
melimpah di negara ini hingga bisa diekspor ke beberapa negara.Sehingga hal itu
bisa meningkatkan ekspor dan pendapatan ekonomi negara Indoensia dan menjadi
penopang hidup masyarakat Indonesia khusunya para petani.Karena Indonesia
menjadi negara agraris dan unggul di sektor pertaniannya maka banyak daerah –
daerah di Indonesia sebagai lumbung padi dan berasnya bagi Indonesia.
Sektor pertanian yang merupakan sektor dominan memberi sumbangan
berarti bagi perekonomian Jawa Tengah sebesar 20,43% dengan pertumbuhan riil
sebesar 2,78%. Pada tahun 2007, provinsi ini mampu menghasilkan 8,44 juta ton
padi sawah pada saat terjadi peyusutan lahan sawah sebesar 0,16 % sedangkan
luas lahan bukan sawah mengalami peningkatan 0,07% (Anonim, 2008).Dalam
beberapa dekade ini, Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu penopang produksi
beras nasional, disamping Jawa Barat dan Jawa Timur.
6
Salah satu wilayah yang dikenal dengan lumbung berasnya adalah
Kabupaten Klaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Klaten sebagai salah
satu lumbung padi yang sangat terkenal di Indonesia. Tepatnya adalah wilayah di
Kecamatan Delanggu dengan produknya yang sangat istimewa di hati masyarakat
khususnya masyarakat Jawa Tengah yaitu berupa beras delanggu. Beras delanggu
merupakan beras yang sangat terkenal di Jawa Tengah sehingga masyarakat Jawa
Tengah banyak yang mengonsumsi beras delanggu berbagai jenis mulai dari C4,
membramo, menthik wangi, hingga rojolele. Para petani khususnya di Kecamatan
Delanggu pada waktu itu sangat makmur dan sejahtera karena hasil yang
berlimpah akibat dari panen padi dan penjualan beras delanggu. Harga padi waktu
pada waktu itu pun masih terbilang tinggi.
Sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah Kabupaten
Klaten bagian utara dan timur, Kota Delanggu mengalami perkembangan yang
relatif cepat bila dibandingkan dengan daerah-daerah di sekitarnya.Hal ini dapat
dilihat dari semakin berkurangnya lahan pertanian yang berubah menjadi lahan
terbangun, baik berfungsi sebagai permukiman maupun komersil yang disebabkan
oleh adanya pertambahan jumlah penduduk dengan segala aktivitasnya. Secara
umum penggunaan lahan di Kota Delanggu pada tahun 2009 didominasi oleh
lahan pertanian dengan persentase sekitar 53,40 %, sedangkan sisanya telah
berubah menjadi kawasan terbangun yaitu sebesar 46,60 % dari total luas
keseluruhan, dengan rincian luas penggunaan lahan untuk permukiman 29,86 %,
perdagangan dan jasa 5,40 %, fasilitas umum 2,47 % serta sisanya berupa
penggunaan untuk industri dan campuran (BPS Kabupaten Klaten,2009).
7
Serangan hama wereng pada tahun 2010 menyebabkan luas panen padi
sawah turun sebesar 11.29% bila dibandingkan terhadap tahun 2009 = 61,543 Ha.
Kegagalan pada tanaman padi sawah, menyebabkan para petani beralih
ketanaman palawija. Keadaan ini mengakibatkan luas panen jagung naik sebesar
13.42%, kedele naik sebesar 7,91%, Ubi kayu naik sebesar 171,68% (BPS
Kabupaten Klaten,2009).
Padahal sektor pertanian yang oleh beberapa pihak luar (diantaranya
pihak Bank Indonesia Surakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa tengah) diakui
sebagai sektor unggulan di Kabupaten Klaten, memiliki nilai LQ pada tahun 2008
dan 2009 sebesar 1,08 dan 1,09, sehingga bisa disimpulkan bahwa sektor
pertanian di Kabupaten Klaten memiliki potensi yang cukup baik, dan sektor ini
menyumbang rata-rata sebesar 21% terhadap total PDRB Kabupaten Klaten.
Berdasarkan tata guna lahannya, 51,41% tanah di lingkungan Kabupaten Klaten
digunakan sebagai lahan persawahan dengan kondisi tanah yang cukup subur.
Selama bertahun-tahun. Kabupaten Klaten merupakan penyangga pangan di
lingkungan Provinsi Jawa Tengah dengan produk unggulannya berupa beras
Delanggu (www.jatengprov.go.id). Dua kondisi ini merupakan alasan mengapa
pihak Provinsi Jawa Tengah memprediksikan bahwa Kabupaten Klaten sangat
potensial untuk dijadikan kawasan agropolitan, yaitu kawasan yang berbasis
pertanian yang berkelanjutan sehinga sektor pertanian dapat terus dijadikan sektor
unggulan di Kabupaten Klaten.
Berrdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat dilihat bahwa
Kabupaten Klaten mempunyai struktur tanah yang sangat baik terutama disektor
8
pertanian. Namun pada kenyataannya sekarang pemerintah Kabupaten Klaten
masih kurang perhatian dalam mengelola sektor pertanian yang belum
dimanfaatkan secara maksimal. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti
sektor-sektor potensial apa saja yang ada di Kabupaten Klaten sehingga dapat
menjadi acuan bagi pemerintah Kabupaten Klaten untuk bisa menentukan
kebijakan ekonomi terhadap besarnya investasi pada sektor pertanian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
pertanyaan adalah:
1. Bagaimana efek alokasi yang terjadi pada sektor perekonomian di
Kabupaten Klaten?
2. Seberapa besar pengganda pendapatan sektor pertanian di Kabupaten
Klaten?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelititan ini adalah :
1. Mengetahui efek alokasi yang terjadi di sektor pertanian dan sektor non
pertanian di Kabupaten Klaten.
2. Mengetahui besarnya pengganda pendapatan sektor pertanian di Kabupaten
Klaten.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah :
9
1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan pelatihan intelektual (intellectual
exercise) yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta
meningkatkan kompetensi keilmuan dalam disiplin yang digeluti.
2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
penentuan kebijakan pembangunan ekonomi khususnya mengenai kaitan
faktor-faktor ekonomi makro terhadap besarnya investasi pada sektor
pertanian.
3. Mengetahui keterkaitan dan multiplier dari sektor pertanian dalam
perekonomian Kabupaten Klaten.
4. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi para pengambil keputusan dalam
perencanaan dan strategi yang tepat dalam rangka pembangunan sektor
pertanian.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang
tersusunsebagai berikut:
BAB I Merupakan pendahuluan yang di dalamnya berisi mengenai latar
belakang, rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian, tujuan dan kegunaan
penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB II Merupakan Telaah Pustaka yang berisi landasan teori yang
mencakup pengertian pertanian, teori produksi pertanian, pengertian pertumbuhan
ekonomi, teori tanah sebagai lahan pertanian, dan teori ekonomi pembangunan
daerah. Selain itu akan dijelaskan pula mengenai penelitian terdahulu, dan
hipotesis.
10
BAB III Memuat metode penelitian yang digunakan, yang terdiri dari
variabel penelitian dan devinisi operasional variabel, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data, dan metode analisis.
BAB IV Mengenai hasil dan analisis yang menjelakan mengenai
deskripsi obyek penelitian, analisis data, dan interpetasi hasil untuk menjawab
permasalahan penelitian yang diangkat berdasarkan hasil pengolahan data dan
landasan teori yang relevan.
BAB V Merupakan penutup yang mengemukakan kesimpulan penelitian
sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang diharapkan
berguna bagi pengusaha industri atau pihak-pihak terkait dan pembaca.

More Related Content

What's hot (20)

10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
bayuajinugraha21
Ìý
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
ifa_talita
Ìý
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian
Elisabeth Marina
Ìý
Eksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniEksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat ini
Warnet Raha
Ìý
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
firman sahari
Ìý
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanian
Joel mabes
Ìý
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
iswah yuni
Ìý
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Cut Endang Kurniasih
Ìý
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
Lutfiyah Siti
Ìý
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma Al-ma'arij
Ìý
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesia
IrmaSetia Gsb
Ìý
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptTugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
siti aisah
Ìý
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Wahyu Saputra
Ìý
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Joel mabes
Ìý
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
suhemah emah
Ìý
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
Joel mabes
Ìý
8. peranan sektor pertanian terhadap perekonomian indonesia
8. peranan sektor pertanian terhadap perekonomian indonesia8. peranan sektor pertanian terhadap perekonomian indonesia
8. peranan sektor pertanian terhadap perekonomian indonesia
Andi Sutandi
Ìý
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
mona munawaroh
Ìý
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
via ultuflia
Ìý
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
Inas Intishar
Ìý
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
bayuajinugraha21
Ìý
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
ifa_talita
Ìý
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian
Elisabeth Marina
Ìý
Eksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniEksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat ini
Warnet Raha
Ìý
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
firman sahari
Ìý
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanian
Joel mabes
Ìý
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
iswah yuni
Ìý
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Cut Endang Kurniasih
Ìý
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
Lutfiyah Siti
Ìý
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma Al-ma'arij
Ìý
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesia
IrmaSetia Gsb
Ìý
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptTugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
siti aisah
Ìý
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Wahyu Saputra
Ìý
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Joel mabes
Ìý
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
suhemah emah
Ìý
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
Joel mabes
Ìý
8. peranan sektor pertanian terhadap perekonomian indonesia
8. peranan sektor pertanian terhadap perekonomian indonesia8. peranan sektor pertanian terhadap perekonomian indonesia
8. peranan sektor pertanian terhadap perekonomian indonesia
Andi Sutandi
Ìý
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
mona munawaroh
Ìý
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
via ultuflia
Ìý
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
Inas Intishar
Ìý

Similar to BAB I.pdf (20)

8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 111410268 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
adhi nugraha
Ìý
Revisi draft 1
Revisi draft 1Revisi draft 1
Revisi draft 1
Rina Sekarrini
Ìý
Pengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industriPengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industri
SyntyaJr
Ìý
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
mohamad amsanudin
Ìý
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
Ìý
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
Ìý
8 peran dan sektor pertanian
8 peran dan sektor pertanian8 peran dan sektor pertanian
8 peran dan sektor pertanian
Dede Ridwan Nurul Falah
Ìý
Peranan pertanian
Peranan pertanianPeranan pertanian
Peranan pertanian
helenapakpahann
Ìý
Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)
Restu Antika
Ìý
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Warnet Raha
Ìý
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Warnet Raha
Ìý
1
11
1
D'maz Dimz Dimz
Ìý
peranan sektor pertanian
peranan sektor pertanianperanan sektor pertanian
peranan sektor pertanian
Gilang Jupriono
Ìý
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesia
Febrilidia
Ìý
Peranan sektor pertanian erlina risnndari 11140131( 10 )
Peranan sektor pertanian erlina risnndari 11140131( 10 )Peranan sektor pertanian erlina risnndari 11140131( 10 )
Peranan sektor pertanian erlina risnndari 11140131( 10 )
erlina risnandari
Ìý
Peranan Sektor Pertanian
Peranan Sektor PertanianPeranan Sektor Pertanian
Peranan Sektor Pertanian
Rizqy Naharusshoimin
Ìý
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Opissen Yudisyus
Ìý
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 111410268 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
adhi nugraha
Ìý
Pengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industriPengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industri
SyntyaJr
Ìý
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
mohamad amsanudin
Ìý
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
Ìý
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
Ìý
Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)
Restu Antika
Ìý
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Warnet Raha
Ìý
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Warnet Raha
Ìý
peranan sektor pertanian
peranan sektor pertanianperanan sektor pertanian
peranan sektor pertanian
Gilang Jupriono
Ìý
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesia
Febrilidia
Ìý
Peranan sektor pertanian erlina risnndari 11140131( 10 )
Peranan sektor pertanian erlina risnndari 11140131( 10 )Peranan sektor pertanian erlina risnndari 11140131( 10 )
Peranan sektor pertanian erlina risnndari 11140131( 10 )
erlina risnandari
Ìý
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Opissen Yudisyus
Ìý

BAB I.pdf

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.(Wikipedia, 2010). Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti Negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan.Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, dan subsektor kehutanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Namun produktivitas pertanian masih jauh dari harapan.Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian
  • 2. 2 adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya. Mayoritas petani di Indonesia masih menggunakan sistem manual dalam pengolahan lahan pertanian. Pembangunan ekonomi adalah salah satu tolak ukur untuk menunjukkan adanya pembangunan ekonomi suatu daerah, dengan kata lain pertumbuhan ekonomi dapat memperlihatkan adanya pembangunan ekonomi (Sukirno, Sadono; 2007). Namun, pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, akan tetapi lebih dari itu pembangunan mempunyai perspektif yang lebih luas. Dimensi sosial yang sering diabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi justru mendapat tempat yang strategis dalam pembangunan. Perjalanan pembangunan dalam sektor pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Hal itu dikarenakan sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran.Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Beberapa hal yang mendasari pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain; potensi sumber daya alam
  • 3. 3 yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin.Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan. Secara tradisional, peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi hanya dipandang pasif dan sebagai unsur penunjang semata (Todaro dan Smith, 2006). Padahal proses pembangunan ekonomi merupakan salah satu redefenisi terus menerus atas peran-peran sektor pertanian, manufaktur, dan jasa (World Bank 2008). Jika suatu wilayah menghendaki pembangunan yang lancar dan berkesinambungan, maka wilayah harus memulainya dari pedesaan pada umumnya, dan sektor pertanian pada khususnya (Todaro dan Smith 2006). Ahluwalia dalam Tambunan (2010) kondisi ekonomi dengan sektor pertanian yang cukup besar, maka strategi pembangunan ekonomi yang tepat yaitu dengan mendahulukan sektor pertanian. Peran pertanian menurut World Bank (2008) berkontribusi pada pembangunan sebagai sebuah aktivitas ekonomi, mata pencaharian dan sebagai cara untuk melestarikan lingkungan, sehingga sektor ini sebuah intrumen yang unik bagi pembangunan. Sebagai aktivitas ekonomi, pertanian dapat sebagai sumber pertumbuhan bagi perekonomian wilayah, penyedia investasi bagi sektor
  • 4. 4 swasta dan sebagai penggerak utama industri-industri yang terkait bidang pertanian. Terkait dengan pertumbuhan wilayah, (Sukirno 2006) menyatakan masalah pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga aspek, yaitu ; masalah pertumbuhan yang bersumber pada perbedaan antara pertumbuhan potensial yang dapat dicapai dan tingkat pertumbuhan yang sebenarnya tercapai, masalah pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan meningkatkan potensi pertumbuhan itu sendiri,masalah pertumbuhan berkaitan dengan keteguhan atau stabilitas pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Kontribusi pertanian dalam pembangunan ekomomi (Todaro,2011) yaitu; pertanian sebagai penyerap tenaga kerja, kontribusi terhadap pendapatan, kontribusi dalam penyediaan pangan,pertanian sebagai penyedia bahan baku, kontribusi dalam bentuk kapital. Melalui konsepsi tersebut maka diharapkan mampu menumbuhkan sektor pertanian, sehingga pada gilirannya mampu menjadi sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal pencapaian sasaran mensejahterakan petani, menyediakan lapangan pekerjaan, Sebagai wahana pemerataan pembangunan antar wilayah, Merupakan pasar input bagi agroindustri, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan nasional, mempertahankan kelestarian sumber daya. Ada beberapa faktor yang bisa diungkapkan bahwa sektor pertanian menjadi penting dalam proses pembangunan, yaitu; sektor pertanian menghasilkan produk yang diperlukan sebagai input sektor lain, terutama sektor industri (Agroindustri), sebagai negara agraris populasi disektor pertanian
  • 5. 5 (pedesaan) membentuk proporsi yang sangat besar. Hal ini menjadi pasar yang sangat besar bagi produk- produk dalam negeri terutama produk pangan. Sejalan dengan itu ketahanan pangan yang terjamin merupakan prasyarat kestabilan sosial dan politik, sektor pertanian merupakan sumber daya alam yang memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain. Proses pembangunan yang ideal mampu menghasilkan produk-produk pertanian yang memiliki keunggulan komperatif baik untuk kepentingan ekspor maupun substitusi impor. (Tambunan, 2009). Negara Indonesia merupakan negara yang sejak dahulu dikenal sebagai negara agraris. Negara agraris meruapakan negara yang bertumpu pada sektor pertanian. Hal itu dikarenakan, hasil pertanian dan perkebunan dikenal sangat melimpah di negara ini hingga bisa diekspor ke beberapa negara.Sehingga hal itu bisa meningkatkan ekspor dan pendapatan ekonomi negara Indoensia dan menjadi penopang hidup masyarakat Indonesia khusunya para petani.Karena Indonesia menjadi negara agraris dan unggul di sektor pertaniannya maka banyak daerah – daerah di Indonesia sebagai lumbung padi dan berasnya bagi Indonesia. Sektor pertanian yang merupakan sektor dominan memberi sumbangan berarti bagi perekonomian Jawa Tengah sebesar 20,43% dengan pertumbuhan riil sebesar 2,78%. Pada tahun 2007, provinsi ini mampu menghasilkan 8,44 juta ton padi sawah pada saat terjadi peyusutan lahan sawah sebesar 0,16 % sedangkan luas lahan bukan sawah mengalami peningkatan 0,07% (Anonim, 2008).Dalam beberapa dekade ini, Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu penopang produksi beras nasional, disamping Jawa Barat dan Jawa Timur.
  • 6. 6 Salah satu wilayah yang dikenal dengan lumbung berasnya adalah Kabupaten Klaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Klaten sebagai salah satu lumbung padi yang sangat terkenal di Indonesia. Tepatnya adalah wilayah di Kecamatan Delanggu dengan produknya yang sangat istimewa di hati masyarakat khususnya masyarakat Jawa Tengah yaitu berupa beras delanggu. Beras delanggu merupakan beras yang sangat terkenal di Jawa Tengah sehingga masyarakat Jawa Tengah banyak yang mengonsumsi beras delanggu berbagai jenis mulai dari C4, membramo, menthik wangi, hingga rojolele. Para petani khususnya di Kecamatan Delanggu pada waktu itu sangat makmur dan sejahtera karena hasil yang berlimpah akibat dari panen padi dan penjualan beras delanggu. Harga padi waktu pada waktu itu pun masih terbilang tinggi. Sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah Kabupaten Klaten bagian utara dan timur, Kota Delanggu mengalami perkembangan yang relatif cepat bila dibandingkan dengan daerah-daerah di sekitarnya.Hal ini dapat dilihat dari semakin berkurangnya lahan pertanian yang berubah menjadi lahan terbangun, baik berfungsi sebagai permukiman maupun komersil yang disebabkan oleh adanya pertambahan jumlah penduduk dengan segala aktivitasnya. Secara umum penggunaan lahan di Kota Delanggu pada tahun 2009 didominasi oleh lahan pertanian dengan persentase sekitar 53,40 %, sedangkan sisanya telah berubah menjadi kawasan terbangun yaitu sebesar 46,60 % dari total luas keseluruhan, dengan rincian luas penggunaan lahan untuk permukiman 29,86 %, perdagangan dan jasa 5,40 %, fasilitas umum 2,47 % serta sisanya berupa penggunaan untuk industri dan campuran (BPS Kabupaten Klaten,2009).
  • 7. 7 Serangan hama wereng pada tahun 2010 menyebabkan luas panen padi sawah turun sebesar 11.29% bila dibandingkan terhadap tahun 2009 = 61,543 Ha. Kegagalan pada tanaman padi sawah, menyebabkan para petani beralih ketanaman palawija. Keadaan ini mengakibatkan luas panen jagung naik sebesar 13.42%, kedele naik sebesar 7,91%, Ubi kayu naik sebesar 171,68% (BPS Kabupaten Klaten,2009). Padahal sektor pertanian yang oleh beberapa pihak luar (diantaranya pihak Bank Indonesia Surakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa tengah) diakui sebagai sektor unggulan di Kabupaten Klaten, memiliki nilai LQ pada tahun 2008 dan 2009 sebesar 1,08 dan 1,09, sehingga bisa disimpulkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Klaten memiliki potensi yang cukup baik, dan sektor ini menyumbang rata-rata sebesar 21% terhadap total PDRB Kabupaten Klaten. Berdasarkan tata guna lahannya, 51,41% tanah di lingkungan Kabupaten Klaten digunakan sebagai lahan persawahan dengan kondisi tanah yang cukup subur. Selama bertahun-tahun. Kabupaten Klaten merupakan penyangga pangan di lingkungan Provinsi Jawa Tengah dengan produk unggulannya berupa beras Delanggu (www.jatengprov.go.id). Dua kondisi ini merupakan alasan mengapa pihak Provinsi Jawa Tengah memprediksikan bahwa Kabupaten Klaten sangat potensial untuk dijadikan kawasan agropolitan, yaitu kawasan yang berbasis pertanian yang berkelanjutan sehinga sektor pertanian dapat terus dijadikan sektor unggulan di Kabupaten Klaten. Berrdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat dilihat bahwa Kabupaten Klaten mempunyai struktur tanah yang sangat baik terutama disektor
  • 8. 8 pertanian. Namun pada kenyataannya sekarang pemerintah Kabupaten Klaten masih kurang perhatian dalam mengelola sektor pertanian yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti sektor-sektor potensial apa saja yang ada di Kabupaten Klaten sehingga dapat menjadi acuan bagi pemerintah Kabupaten Klaten untuk bisa menentukan kebijakan ekonomi terhadap besarnya investasi pada sektor pertanian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan pertanyaan adalah: 1. Bagaimana efek alokasi yang terjadi pada sektor perekonomian di Kabupaten Klaten? 2. Seberapa besar pengganda pendapatan sektor pertanian di Kabupaten Klaten? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelititan ini adalah : 1. Mengetahui efek alokasi yang terjadi di sektor pertanian dan sektor non pertanian di Kabupaten Klaten. 2. Mengetahui besarnya pengganda pendapatan sektor pertanian di Kabupaten Klaten. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah :
  • 9. 9 1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan pelatihan intelektual (intellectual exercise) yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta meningkatkan kompetensi keilmuan dalam disiplin yang digeluti. 2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam penentuan kebijakan pembangunan ekonomi khususnya mengenai kaitan faktor-faktor ekonomi makro terhadap besarnya investasi pada sektor pertanian. 3. Mengetahui keterkaitan dan multiplier dari sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Klaten. 4. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan dan strategi yang tepat dalam rangka pembangunan sektor pertanian. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang tersusunsebagai berikut: BAB I Merupakan pendahuluan yang di dalamnya berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian. BAB II Merupakan Telaah Pustaka yang berisi landasan teori yang mencakup pengertian pertanian, teori produksi pertanian, pengertian pertumbuhan ekonomi, teori tanah sebagai lahan pertanian, dan teori ekonomi pembangunan daerah. Selain itu akan dijelaskan pula mengenai penelitian terdahulu, dan hipotesis.
  • 10. 10 BAB III Memuat metode penelitian yang digunakan, yang terdiri dari variabel penelitian dan devinisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis. BAB IV Mengenai hasil dan analisis yang menjelakan mengenai deskripsi obyek penelitian, analisis data, dan interpetasi hasil untuk menjawab permasalahan penelitian yang diangkat berdasarkan hasil pengolahan data dan landasan teori yang relevan. BAB V Merupakan penutup yang mengemukakan kesimpulan penelitian sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang diharapkan berguna bagi pengusaha industri atau pihak-pihak terkait dan pembaca.