Bab ini membahas perbedaan pengertian populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang diteliti sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Pada penelitian kualitatif, tidak menggunakan populasi melainkan meneliti kasus tertentu pada situasi sosial. Sampel dalam penelitian kualitatif adalah narasumber. Tek
1. Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, penelitian yang menggunakan sampel dan populasi, kriteria sampel yang baik, pertimbangan ukuran sampel, sumber kesalahan sampel, tahapan pemilihan sampel, dan metode pengambilan sampel.
2. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi populasi dan sampel, alasan penggunaan sampel dalam penelitian, faktor yang mempengaruhi ukuran sampel, serta met
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelRian Saifulloh
油
Dokumen tersebut membahas konsep populasi dan sampel dalam penelitian. Populasi adalah seluruh subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil karena keterbatasan sumber daya. Ada berbagai teknik pengambilan sampel seperti sensus, klaster sampling, dan simple random sampling.
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
油
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi didefinisikan sebagai kelompok individu yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk mewakili seluruh populasi. Ada beberapa teknik pengambilan sampel seperti probability sampling dan non-probability sampling untuk penelitian kuantitatif, serta purposive sampling dan snowball sampling untuk penelitian kual
Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, ukuran sampel, dan teknik sampling. Populasi adalah subjek yang diteliti untuk diambil kesimpulan, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Ukuran sampel ideal antara 30-500 untuk kebanyakan penelitian. Dalam menentukan ukuran sampel dipertimbangkan ketelitian dan keyakinan hasilnya.
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Ady Setiawan
油
Dokumen tersebut membahas mengenai populasi dan sampel dalam penelitian, termasuk definisi populasi dan sampel, teknik penentuan sampel probability sampling dan non-probability sampling, serta cara menghitung ukuran sampel yang representatif.
Dokumen ini membahas tentang populasi penelitian dan teknik sampling. Populasi adalah totalitas objek yang diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian. Ada berbagai jenis sampel berdasarkan teknik pengambilannya, seperti sampel acak, non-acak, klaster, dan lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan sampel dalam penelitian, mulai dari definisi populasi dan sampel, tujuan pengambilan sampel, teknik probability sampling dan non-probability sampling beserta contoh-contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel penelitian. Populasi adalah seluruh subjek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih sebagai perwakilan. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa teknik pemilihan sampel seperti simple random sampling, purposive sampling, dan cluster sampling.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan metode statistika (kuantitatif) dan metode kualitatif dalam penelitian sosial, termasuk pengertian, peranan, jenis data, teknik sampling, dan menentukan ukuran sampel untuk kedua metode penelitian."
Teks tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian. Populasi adalah seluruh objek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut. Ada beberapa teknik pengambilan sampel seperti probability sampling dan nonprobability sampling.
Dokumen tersebut membahas tentang sampling dan teknik-tekniknya dalam penelitian. Terdapat penjelasan mengenai populasi dan sampel, alasan sampling, teknik probability sampling seperti simple random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling, serta teknik non-probability sampling seperti convenience sampling dan purposive sampling. Juga dijelaskan bagaimana menentukan ukuran sampel yang representatif berdasarkan rumus-rumus tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik sampling yang meliputi pengertian populasi, sampel, teknik sampling probability dan nonprobability serta distribusi sampling."
Dokumen tersebut membahas tentang metode pengambilan sampel dalam penelitian, mulai dari pengertian populasi dan sampel, kegunaan sampel, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan sampel, prosedur pengambilan sampel, teknik-teknik sampling seperti random sampling dan non random sampling, serta penentuan besar sampel."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan sampel dalam penelitian, mulai dari definisi populasi dan sampel, tujuan pengambilan sampel, teknik probability sampling dan non-probability sampling, serta beberapa cara pengambilan sampel seperti simple random sampling, stratified random sampling, dan cluster sampling.
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Ady Setiawan
油
Dokumen tersebut membahas mengenai populasi dan sampel dalam penelitian, termasuk definisi populasi dan sampel, teknik penentuan sampel probability sampling dan non-probability sampling, serta cara menghitung ukuran sampel yang representatif.
Dokumen ini membahas tentang populasi penelitian dan teknik sampling. Populasi adalah totalitas objek yang diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian. Ada berbagai jenis sampel berdasarkan teknik pengambilannya, seperti sampel acak, non-acak, klaster, dan lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan sampel dalam penelitian, mulai dari definisi populasi dan sampel, tujuan pengambilan sampel, teknik probability sampling dan non-probability sampling beserta contoh-contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel penelitian. Populasi adalah seluruh subjek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih sebagai perwakilan. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa teknik pemilihan sampel seperti simple random sampling, purposive sampling, dan cluster sampling.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan metode statistika (kuantitatif) dan metode kualitatif dalam penelitian sosial, termasuk pengertian, peranan, jenis data, teknik sampling, dan menentukan ukuran sampel untuk kedua metode penelitian."
Teks tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian. Populasi adalah seluruh objek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut. Ada beberapa teknik pengambilan sampel seperti probability sampling dan nonprobability sampling.
Dokumen tersebut membahas tentang sampling dan teknik-tekniknya dalam penelitian. Terdapat penjelasan mengenai populasi dan sampel, alasan sampling, teknik probability sampling seperti simple random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling, serta teknik non-probability sampling seperti convenience sampling dan purposive sampling. Juga dijelaskan bagaimana menentukan ukuran sampel yang representatif berdasarkan rumus-rumus tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik sampling yang meliputi pengertian populasi, sampel, teknik sampling probability dan nonprobability serta distribusi sampling."
Dokumen tersebut membahas tentang metode pengambilan sampel dalam penelitian, mulai dari pengertian populasi dan sampel, kegunaan sampel, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan sampel, prosedur pengambilan sampel, teknik-teknik sampling seperti random sampling dan non random sampling, serta penentuan besar sampel."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan sampel dalam penelitian, mulai dari definisi populasi dan sampel, tujuan pengambilan sampel, teknik probability sampling dan non-probability sampling, serta beberapa cara pengambilan sampel seperti simple random sampling, stratified random sampling, dan cluster sampling.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan sampel dalam penelitian, mulai dari definisi populasi dan sampel, tujuan pengambilan sampel, teknik probability sampling dan non-probability sampling beserta contoh-contoh penerapannya.
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
油
Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, dan uji normalitas data dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili seluruh populasi. Dokumen tersebut juga membahas mengenai jenis sampel, ukuran sampel yang ideal, serta teknik pengambilan sampel seperti probability sampling dan
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017rizka lailatul fitriya
油
Bab 11 membahas populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian kuantitatif adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan dalam kualitatif tidak menggunakan istilah populasi melainkan situasi sosial. Sampel dalam kuantitatif adalah bagian dari populasi, sedangkan dalam kualitatif adalah narasumber. Teknik pengambilan samp
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian survai khususnya tentang cluster sampling. Secara singkat, cluster sampling adalah metode pengambilan sampel dimana populasi dikelompokkan terlebih dahulu sebelum diambil sampelnya. Kelebihan cluster sampling adalah biayanya relatif rendah, namun kelemahannya adalah kurang efisien dibandingkan metode lain."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan sampel dan pengujian hipotesis dalam suatu penelitian. Ia menjelaskan beberapa metode pengambilan sampel seperti simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, dan cluster sampling beserta kelebihan dan kekurangannya. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menentukan ukuran sampel yang representatif dan melakukan uji hipotesis menggunakan uji t satu sampel dengan SPSS.
Ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu sampel acak/random sampling dan sampel tidak acak/nonrandom sampling. Sampel acak memberi kesempatan yang sama kepada setiap unsur populasi untuk diambil sebagai sampel, sedangkan sampel tidak acak tidak. Sampel acak digunakan jika hasilnya ingin digeneralisasi, sedangkan sampel tidak acak digunakan jika tidak ingin mengggeneralisasi atau kurang informasi tentang populasi. M
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptxArjunaManalu
油
Dokumen tersebut membahas tentang sumber data dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian. Ada tiga jenis sumber data yaitu responden, benda atau proses, dan dokumen. Ada dua teknik pengambilan sampel, yaitu probability sampling yang memberi kesempatan sama untuk terpilih dan nonprobability sampling yang tidak memberi kesempatan sama. Teknik probability sampling meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, dan cluster sampling.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik pengambilan sampel (sampling) dalam penelitian, termasuk probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unsur populasi untuk terpilih menjadi sampel, sementara non-probability sampling tidak memberikan kesempatan yang sama. Dokumen tersebut menjelaskan beberapa teknik khusus dalam masing-masing kategori pengambilan sampel.
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenSeta Wicaksana
油
Di era digital, keterlibatan karyawan (Employee Engagement) menjadi faktor kunci dalam menentukan produktivitas, inovasi, dan retensi tenaga kerja dalam suatu organisasi. Karyawan yang terlibat secara emosional dengan pekerjaannya cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki kontribusi lebih besar terhadap keberhasilan bisnis.
Namun, tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah bagaimana mengukur engagement karyawan secara objektif dan real-time. Pendekatan tradisional seperti survei tahunan sering kali tidak memberikan gambaran yang akurat tentang perasaan dan pengalaman kerja karyawan sehari-hari.
HR Analytics telah membawa perubahan besar dengan menghadirkan Analitik Sentimen (Sentiment Analysis) yang memungkinkan organisasi untuk menganalisis data keterlibatan karyawan secara lebih mendalam, berbasis data, dan real-time. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Natural Language Processing (NLP), organisasi kini dapat:
Mengukur tingkat kepuasan dan emosi karyawan berdasarkan data komunikasi digital dan feedback.
Memprediksi kemungkinan disengagement dan turnover karyawan menggunakan predictive analytics.
Menyesuaikan strategi keterlibatan karyawan dengan program yang lebih personal dan berbasis data.
Dengan pendekatan berbasis HR Analytics dan Analitik Sentimen, perusahaan dapat mengoptimalkan pengalaman kerja karyawan, meningkatkan retensi tenaga kerja, serta membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
1. BAB VI
POPULASI DAN SAMPEL
A. Populasi
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).
C. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam sampel. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara
skematis, teknik macam-maxam sampling.
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
meliputi, simple random sampling, propotionate stratified random.sampling, disproponite
stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah.
a. Simple Random Sampling .
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan blla anggota populasi dianggap homogen. Lihat gambar
5.2 benkuL
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari
latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu besrata.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
2. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kexja tertentu mempunyai;
3 orang lulusan S3 4 orang lulusan 82, 9O orang S1, 800 orang SMU, 700 orang
SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai
sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok
S1, SMU, dan SMP.
d. Cluster Sampling (Area Sampling) '
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dan' suatu negara, provinsi atau
kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobality Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik sampel ini mrliputi, sampling sistematis, kuota aksidental, purposivr, jrnuh,
snowball
a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang
terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor
ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari
bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10,
15, 20, dan seterusnya sampai 100. Lihat gambar 5.5
b. Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diiginkan. Sebagai contoh,
akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan
masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan
500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka
penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kouta yang djtentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang
pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang
anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota
sampel.
3. c. Sampling Insidental
Sampling Insidenta! adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan! insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di
suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel
ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitianpenelitian yang
tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel blla semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasirelatif kecil
atau kurang dari 30 orang.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula Jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang,
tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang
diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak. Teknik pengambilan sampel ditunjukkan
pada gambar 5.6 berikut. Pada penelitian kualitatif banyak menggmakan sampel
Purposive dan Snowball . Misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka
akan cocok menggunakan Purposive dan Snowball sampling.
D. Menentukan Ukuran Sampel
Jumlah anggota sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100%
mewakili populasi sama dengan jumlah anggota populasi itu sendm. Jadl blla jumlah populasi
1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan,
maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin
besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan
sebaliknya makin kec11 jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan
generalisasi (diberlakukan umum).
4. E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel
Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat
terhadap pelayanan pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu.
Kelompok masyarakat itu terdiri 100 orang, yang dapat dikelompokkan berdasarkan
jenjang pendidikan, yaitu lulusan S1=50, Sarjana Muda=300, SMK=500, SMP=100,
SD=50 (populasi berstrata).
Dengan menggunakan table 5.1, bila jumlah populasi=1000, kesalahan 5%, maka
jumlah sampelnya=258. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata.
Stratanya ditentukan menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing-masing
sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional sesuai dengan populasi.
Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sampel untuk kelompok
S1=14, Sarjana Muda (SM)=83, SMK=139, SMP=14, dan SD=28.
S1 = 50/1000 258 = 12,90 = 13
SM = 300/1000 258 = 77,40 = 78
SMK = 500/1000 258 = 129,0 = 129
SMP = 100/1000 258 = 25,8 = 26
SD = 50/1000 258 = 12,90 = 13
Jumlah = 259
Jadi, jumlah sampelnya= 12,9+77,4+129+25,8+12,9=258.
Jumlah yang pecahan bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sampel menjadi
13+78+129+26+13=259.
Pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaliknya dibulatkan ke atas
sehingga jumlah sampelnya lebih 259. Hal ini lebih aman daripada kurang dari 258.
Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982:253) memberikan saran-saran
tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-
lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (kolerasi atau regresi
ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable.
F. Cara Mengambil Anggota Sampel
Dibagian bab depan ini telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling, yaitu probality sampling
dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang
5. sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut
dengan random sampling, atau cara pengembilan sampel secara acak.
Pengambilan sampel secara random/acak dapat dilakukan dengan bilangan random, computer,
maupun dengan undian.
Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai
peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
6. BAB XI
POPULASI DAN SAMPEL
A. Pengertian
Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara pengertian populasi dan
sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan
sebagai Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Populasi itu misalnya
penduduk di wilay.ah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di
sekolah tertentu dan sebagainya.
Penelitian yang ingin difahami secara lebih mendalam apa yang teljadi di dalarrmya.
Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini paneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas
(activity) orang. orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Situasi sosial Seperti
ditunjukkan pada gambar 11.1
Place/tempat
Actor/orang Activity/aktivitas
Gambar 11.1 Situasi social (Social Situation)
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif
berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan
diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan kc tempat lain pada situasi sosial yang'memiliki
kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif
Social
Situation
7. bukall dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan
guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut Sampel statistik,
tetapi sampel tecritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tenentu, yang dapat berupa
lembaga pendidikan tertentu, melakukan Dbservasi dan wawancara kepada orang-orang yang
dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang
diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan bertimbangan dan tujuan tertentu.
Hasil penelitian tidak akan digeneralisasikan ke populasi karena, pengambilan sampel tidak
diambil secara random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus
situasi sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditrasnferkan atau diterapkan ke situasi sosial
(tempat Iain) lain, apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan
situasi sosial yang diteliti.
B. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive
sampling, dan snowball sampling. Seperti telah dikemukakan bahwa, purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan teaentu ini,
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin
dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang
diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya
jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data
yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain
lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data
akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar.
Lincoln dan Guba (1985) mcngemukakan bahwa Naturalistic sampling is, then, very
different from conventional sampling. It is based on informational, not statistical, considerations.
Its purpose is to maximize information, not to facilitate generalization. Penentuan sampel dalam
penelitian kualitatif (naturalistik) sangat berbeda dengan pcnentuan sampel dalam penelitian
konvensional (kuantitatif). Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan
8. perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang.
maksimum, bukan untuk digeneralisasikan.
Oleh karena itu, menurut Lincoln dan Guba (1985), dalam penelitian naturalistik,
spesiflkasi sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya. Ciri-ciri khusus sampel purposive, yaitu 1)
Emergent sampling design/sementara 2) Serial selection of sample units/menggelinding seperti
bola salju (snow ball) 3) Continuous adjustment or focusing of the sample/disesuaikan dengan
kebutuhan 4) Selection to the point of redundancy/dipilih sampai jenuh (Lincoln dan Guba, 1985).
Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki
lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design). Caranya yaitu, peneliti
memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan; selanjutnya
berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya itu, peneliti dapat
menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktek
seperti inilah yang disebut sebagai serial selection of sample units (Lincoln dan Guba, 1985),
atau dalam kata-kata Bogdan dan Biklen (1982) dinamakan snowball sampling technique. Unit
sampel yang dipilih makin lama makin terarah Sejalan dengan makin terarahnya fokus penelitian.
Proses ini dinamakan Bodan dan Biklen (1982) sebagai continuous adjustment 0f focusing of
the sample.
Sanaflah F aisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley mengemukakan bahwa, situasi
sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang didalamnya menjadi semacam
muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data
atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu
bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya
2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya sendiri
9. 5. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan Peneliti sehingga lebih
menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.
Seperti telah dikemukakan bahwa, penambahan sampel itu dlhentikan, manakala datanya
sudah jenuh. Dari berbagai informan, baik yang lama maupun yang baru, tidak memberikan data
baru lagiBlla Pemilihan sampel atau informan benar-benar jatuh pada subyek yang benar-benar
menguasai situasi sosial yang diteliti (obyek), maka merupakan keuntungan bagi peneliti, karena
tidak memerlukan banyak sampel lagi, sehinO gga penelitian cepat selesai. Jadi yang menjadi
kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah tuntas dan kepastian perolehan informasi dengan
keragaman variasi yang ada, bukan banyaknya sampel sumber data.
Contoh:
Seorang peneliti, ingin menemukan gaya belajar anak yang berbakat di Sekolah Dasar.
Berdasarkan hal tersebut maka langkah-langkah penentuan sampel sumber data adalah sebagai
berikut.
1. Melakukan penjelajahan umum ke SD-SD untuk mencari adakah murid berbakat. Penjelajahan
dengan memilih Kepala Sekolah dan guru, serta dokumen sebagai sumber data awal, untuk
mengetahui ada tidaknya anak berbakat pada SD yang dipimpinnnya. (sampel sumber data dipilih
Kepala Sekolah, guru, dokumen)
2. Setelah ada informasi dari Kepala Sekolah, guru dan dokumentasi nilai-nilai pelajaran,
selanjutnya dapat diketahui jumiah anak berbakat pada setiap kelas, misalnya setiap kelas
ditemukan ada dua murid yang berbakat. Dengan demikian untuk satu SD ada 12 murid yang
berbakat (2 x 6 kelas). Di sini sampel sumber data Kepala Sekolah guru, dan Dokumentasi.
3. Berdasarkan 12 murid tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasikan nilai rapor dari berbagai
pelajaran, ranking di kelas, penghargaan yang telah diperoleh, bakat spesif1k yang dimiliki, latar
belakang sosial dan ekonomi keluarga dan orang tua murid (sumber data murid dan dokumentasi)
4. Memulai melakukan penelitian terhadap murid-murid yang terpilih tersebut dengan sampel
sumber data murid yang bersangkutan dalam berbagai aktivitasnya, guru-gurunya, orang tua dan
teman-temannya. Pengumpulan dilakukan secara trianggulasi.