M-KRPL adalah model gerakan mengembangkan kawasan rumah pangan lestari untuk mencapai kemandirian pangan keluarga melalui multi aktivitas dan integrasi lintas sektor. Model ini bertujuan meningkatkan kemandirian, diversifikasi, dan konservasi sumber daya pangan serta strategi menghadapi perubahan iklim dan inflasi ekonomi.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sebagai kebun mini untuk menanam berbagai tanaman pangan dan buah-buahan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Dokumen juga menyarankan pemanfaatan pekarangan secara kolektif di lingkungan permukiman untuk membent
Dokumen tersebut membahas upaya pemanfaatan sumber daya lokal khususnya di Kabupaten Bantul, DIY untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan. Sumber daya lokal yang potensial untuk pangan antara lain berbagai jenis tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, ikan, dan juga perluasan pemanfaatan lahan pekarangan. Diperlukan berbagai kebijakan dan kerja s
Dokumen ini berisi jadwal menu makanan selama 10 hari untuk pasien rawat inap di Puskesmas Cempaka. Jadwal ini mencakup menu sarapan, makan siang, dan makan malam yang bervariasi setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien. Menu tersebut terdiri dari lauk pauk seperti sayuran, telur, daging ayam dan ikan serta nasi sebagai pendampingnya.
MATERI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN TIKA M.pptTikaMaryati
油
Pemanfaatan Pekarangan dapat meningkatkan fungsi pekarangan untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga dan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang biomassa kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama limbah-limbah seperti pelepah, bungkil, dan lumpur sawit. Dokumen juga menjelaskan manfaat integrasi tanaman kelapa sawit dengan ternak sapi dalam suatu sistem agroforestri (SISKA), seperti meningkatkan produktivitas lahan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan pendapatan petani. Metode pengolahan limbah saw
Kerangka acuan ini membahas strategi pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Dokumen ini menjelaskan pentingnya menyusui bayi secara eksklusif hingga umur 6 bulan sesuai rekomendasi WHO/UNICEF, serta merencanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan evaluasi untuk mendukung program tersebut.
Pekarangan dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi seperti sebagai apotek hidup, warung hidup, lumbung hidup, dan bank hidup. Pemanfaatan pekarangan melalui warung hidup memiliki keuntungan seperti menyediakan bahan dapur, penghijauan, pupuk organik, dan nilai tambah bagi masyarakat. Tanaman yang dapat ditanam di antaranya cabai, terong, tomat, serai, dan jambu biji.
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting di desa oleh tim pendamping yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB untuk mendampingi calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, serta anak 0-59 bulan guna mencapai target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024. Panduan ini menjelaskan kerangka hukum, tujuan, sasaran, ruang lingkup, dan tahapan pendampingan
Kampung Yokiwa di Jayapura berpotensi mengembangkan ketahanan pangan melalui budidaya sagu dan turunannya. Sagu dapat diolah menjadi berbagai produk seperti beras, mie, gula, serta kreasi baru seperti nugget dan bakso untuk mendukung pariwisata di kampung tersebut.
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
油
Laporan ini menyajikan hasil identifikasi dan penilaian kemampuan kelompok tani di Kota Semarang tahun 2015 untuk mengetahui tingkat kemampuan masing-masing kelompok dalam rangka pengembangan dan pembinaan kelompok tani secara berkelanjutan.
Dokumen ini berisi jadwal menu makanan selama 10 hari untuk pasien rawat inap di Puskesmas Cempaka. Jadwal ini mencakup menu sarapan, makan siang, dan makan malam yang bervariasi setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien. Menu tersebut terdiri dari lauk pauk seperti sayuran, telur, daging ayam dan ikan serta nasi sebagai pendampingnya.
MATERI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN TIKA M.pptTikaMaryati
油
Pemanfaatan Pekarangan dapat meningkatkan fungsi pekarangan untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga dan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang biomassa kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama limbah-limbah seperti pelepah, bungkil, dan lumpur sawit. Dokumen juga menjelaskan manfaat integrasi tanaman kelapa sawit dengan ternak sapi dalam suatu sistem agroforestri (SISKA), seperti meningkatkan produktivitas lahan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan pendapatan petani. Metode pengolahan limbah saw
Kerangka acuan ini membahas strategi pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Dokumen ini menjelaskan pentingnya menyusui bayi secara eksklusif hingga umur 6 bulan sesuai rekomendasi WHO/UNICEF, serta merencanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan evaluasi untuk mendukung program tersebut.
Pekarangan dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi seperti sebagai apotek hidup, warung hidup, lumbung hidup, dan bank hidup. Pemanfaatan pekarangan melalui warung hidup memiliki keuntungan seperti menyediakan bahan dapur, penghijauan, pupuk organik, dan nilai tambah bagi masyarakat. Tanaman yang dapat ditanam di antaranya cabai, terong, tomat, serai, dan jambu biji.
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting di desa oleh tim pendamping yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB untuk mendampingi calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, serta anak 0-59 bulan guna mencapai target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024. Panduan ini menjelaskan kerangka hukum, tujuan, sasaran, ruang lingkup, dan tahapan pendampingan
Kampung Yokiwa di Jayapura berpotensi mengembangkan ketahanan pangan melalui budidaya sagu dan turunannya. Sagu dapat diolah menjadi berbagai produk seperti beras, mie, gula, serta kreasi baru seperti nugget dan bakso untuk mendukung pariwisata di kampung tersebut.
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
油
Laporan ini menyajikan hasil identifikasi dan penilaian kemampuan kelompok tani di Kota Semarang tahun 2015 untuk mengetahui tingkat kemampuan masing-masing kelompok dalam rangka pengembangan dan pembinaan kelompok tani secara berkelanjutan.
1. Program desa model berfokus pada peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan kesehatan;
2. Intervensi yang dilakukan meliputi pembangunan sarana air bersih, jalan desa, posyandu, kios penjualan, serta pelatihan pertanian dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Program ini bertujuan menciptakan usaha baru berbasis daur ulang nasi sisa menjadi snack puli barbeque untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Program ini akan melatih masyarakat dalam pembuatan snack dan memasarkannya selama tiga bulan.
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
油
Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Karang Tengah tentang pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupuk organik. Program ini akan memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang proses pengolahan limbah jerami padi menjadi pakan melalui fermentasi serta pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik, sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya pakan
Dokumen tersebut membahas program penguatan ketahanan keluarga yang dijalankan oleh tim penggerak PKK Kecamatan Mojolaban, mencakup isu strategis gerakan PKK, operasionalisasi program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, serta program unggulan dan rencana kegiatan tahun 2023 untuk mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera."
Program KKN di Desa Sinarjaya berfokus pada peningkatan mutu pendidikan melalui berbagai kegiatan edukatif seperti kelas membaca, bimbingan belajar, dan lomba pembelajaran untuk anak-anak. Program lainnya mencakup pengelolaan sampah, pembuatan pupuk kompos, dan kelas memasak sehat untuk meningkatkan gizi masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pekarangan dan tanaman buah sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. Pekarangan dijelaskan sebagai lahan di sekitar rumah yang dikelola untuk meningkatkan konsumsi gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Dokumen ini juga membahas peran pekarangan dalam kebijakan ketahanan pangan nasional serta implementasi program penganekaragaman konsumsi pangan di pekarangan. Potensi pekarangan sebagai
Dokumen ini membahas rencana diseminasi hasil pengkajian model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Model ini bertujuan mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bioindustri, pohon masalah, dan kendala pengembangan model ini serta solusi untuk meningkatkan kualitas dan k
Rancangan program jangka panjang Posdaya Semangat mandiriRachardy Andriyanto
油
Bahan ajar pengetahuan m krpl darmadi
1. BAHAN AJAR PENGETAHUAN TENTANG
M-KRPL
Sudarmadi Purnomo / Peneliti
BPTP Jawa Timur
Jl. Raya Karangploso Km 4, Malang, Jawa Timur
Malang, 21 Maret 2012
2. LATAR BELAKANG
Alih fungsi lahan pertanian tidak dapat dihindarkan 賊 10 rb
Ha/tahun, dan diramalkan sawah di Jawa Timur akan akan
tinggal 60% pada 2025. Artinya pertanian ke depan akan
mengandalkan lahan pekarangan/karang kitri.
Pada 2025, 50% (賊 23 juta ) penduduk Jawa Timur hidup di
perkotaan, membutuhkan supai makanan 賊 152 ton/hari.
Artinya harus disiapkan teknologi dan kebiasaan mengelola
pertanian sangat sempit.
Konsep ukuran Ketahanan Pangan identik dg ukuran
kemandirian pangan yaitu kemandirian rumah tangga petani
(RPT) dalam memenuhi KEBUTUHAN PANGAN SEHARI-HARI .
Artinya ketahanan pangan & kemandirian pangan harus dimulai
dari tingkat RPT, dan saling terintegrasi antara RPT dalam suatu
wilayah/ kawasan.
Diperlukan unit percontohan di lapang agar menjadi model
penumbuhan & pengembangan kemandirian pangan tingkat
desa/dusun
3. MKRPL +++
M-KRPL+++ adalah model gerakan mengembangkan
Kawasan Rumah Pangan Lestari untuk
memberdayakan dirinya sendiri (mandiri) bersama
lingkungannya dengan menerapkan multi-
aktivitas, dan multichannel terintegrasi lintas
sektor dalam meningkatkan dan menjaga
kelestarian pangan keluarga, melalui
pembelajaran terus menerus yang membuahkan
generasi cerdas.
4. PRINSIP : Urip lan ngurip-uripi
(hidup dan menghidup-hidupkan [kebaikan])
hidup dan mensyukuri/memanfaatkan
nikmat/pemberian-Nya (umur, lahan, dll.)
Ayem lan ngayem -ayem i
(tentram dan [menebar] ketentraman)
dimulai dari rumah dan pekarangan sendiri
sehingga tentram dan mampu membagi
ketentraman kepada yang lain
5. Sasaran M-KRPL++
Kemandirian pangan keluarga
Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal
Konservasi tanaman pekarangan
(pangan/ternak/ toga, dll) untuk masa depan
Strategi menghindar efek anomali iklim
Strategi menghindar dari efek inflasi ekonomi
Menyiapkan generasi pintar
Peningkatan kesejahteraan keluarga &
masyarakat
6. KOMPONEN M-KRPL+++
Komponen utama M-KRPL+++ terdiri dari :
1. Kawasan rumah tangga yang menerapkan RPL
2. Kebun Bibit Desa (KBD)
3. Klinik Agribis, Koperasi Wanita Tani (KWT) dan
Kios Saprodi
4. Intensifikasi sumberdaya fasilitas umum
5. Intensifikasi sumberdaya penyangga
6. Industri olahan rumah tangga
7. Kebun Sekolah Pintar dan Gizi / Taman Belajar
Tani Sehat dan Bergizi(Tambatan Hati)
8. Posyandu (Kesehatan dan Gizi)
9. Penumbuhan dan penguatan kelembagaan
7. Kebun Sekolah Pintar dan Gizi atau Farm
School Garden (FSG) atau Taman Belajar Tani
Sehat dan Bergizi (disingkat Tam batan Hati )
1. Menyiapkan kelembagaan Tam batan Hati
2. Menyiapkan modul pengajaran dan peralatan pengajaran,
baik untuk siswa SD maupun guru pengajar, agar Siswa
mengenal lingkungan gizi yang sehat untuk menjadi pintar,
bakti kepada lingkungan dan berbudi pekerti luhur.
3. Menyiapkan Kebun gizi sekolah di sekitar sekolah dan
menyatu dengan KBD
4. Menyiapkan Kafetaria Sekolah
5. Membimbing praktikum di lapangan
6. Melatih publisitas
8. Kegiatan dalam M-KRPL
1. Penataan pekarangan
2. Pemilihan komoditas
3. Pengelompokan lahan pekarangan
4. Pembangunan M-KRPL
5. Pengembangan
10. MAN FAAT
1. Bahan pangan yang ditanam di lokasi yang dekat dengan
rumah, lebih segar dan karenanya lebih bergizi, sehat dan
aman
2. Mengurangi biaya belanja pengeluaran kebutuhan pangan
sehari-hari rumah tangga
3. Membangun kepedulian terhadap konservasi sumberdaya
genetik, baik tanaman ,ternak karena sumberdaya
pekarangan yang multi komoditas, multibiologis, multi
kegiatan dan multi hubungan
4. Membangun ekonomi lokal, karena uang berputar ke petani
dengan petani dan pengu足saha di daerah setempat
5. Membangun hubungan baik antar warga, membuat
kekerabatan gotong royong lebih kuat karena berbasis
kawasan
6. Menjadikan tempat yang lebih sehat dan nyaman untuk
dihuni karena Go Green
7. Menghidari kekurangan pangan karena efek anomali iklim
dan menghindari tekanan buruk karena inflasi ekonomi
karena pangan sehari-hari tersedia bagi rumah tangga
8. Meredakan ketegangan mental, karena Go Green menjadi
terapi penting dalam proses penyehatan mental, percaya diri
dan peduli kepada sesamanya.
14. Pelaksanaan Penerapan M-KRPL
Penentuan Kelompok Sasaran
Rumahtangga dalam satu Rukun Warga /Dusun/kampung.
Pendekatan partisipatif: melibatkan kelompok sasaran, tokoh
masyarakat, dan perangkat desa.
Kelompok ditumbuhkan dari, oleh, dan untuk kepentingan anggota
kelomp.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan
Sosialisasi
Penguatan Kelembagaan Kelompok
Perencanaan Kegiatan
Pelatihan
Pelaksanaan
Pembiayaan
Monitoring dan Evaluasi
15. Rekam Data :
1. Base line survai konsumsi
2. Sosiso biofisik dan profil lokasi kawasan
3. Potensi, kapasitas dan biaya produksi
4. Kalender tanam, panen serta distribusi penggunaan
hasil
5. Pangsa biaya pengeluaran tingkat rumah tangga
6. Komposisi bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat
7. Pencapaian AKE dan PPH
8. Partisipasi masyarakat dalam mengelola RPL
9. Keeratan hubungan antar individu dalam masyarakat
10.Sikap kepedulian terhadap lingkungan
17. Dukungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur :
1. Program Rumah Hijau dan pemberdayaan perempuan melalui GPTP
2. Replikasi M-KRPL menjadi KRPL++ di 38 Kab/Kota (masing-masing 3
kawasan)
19. Pembinaan Menuju Lestari
Membangkitkan partisipasi aktif petugas lapangan
dan ketua kelompok (Cham pion ) sejak perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
Menumbuhkan Kebun Bibit Desa (KBD) yang ke
depan di pandu oleh Kebun Benih Inti
Pengaturan pola dan rotasi tanaman termasuk
sistem integrasi tanaman-ternak dan ikan (SITTI)
dan model diversifikasi yang tepat.
Penerapan kalender tanam berdasarkan
jenis/varietas yang disusun menurut kandungan gizi
dan mineral dalam memenuhi kebutuhan tubuh
sehari-hari.
Penumbuhan rumah produksi prosessing pangan
Pembangunan jejaring informasi dan pasar
20. Proses produksi bibit di KBD
1. Mengenalkan teknik membuat media tumbuh
2. Mengenalkan teknik prosessing media semaian dengan
kantong plastik lontong.
3. Mengenalkan teknik prosessing bibit secara masif
menggunakan alat yang sederhana PRODUKSI BIBIT JATIM.wmv
4. Rumah plastik dan persemaian dengan kerangka bahan
baku bambu
5. Mengenalkan teknologi persemaian
6. Penyiapan bibit-bibit tanaman pangan alternatif dan
biofarmaka
65. TAMBATAN HATI :
a. Alat pembelajaran yang mampu meredam emosional
b. Memberikan kesempatan untuk pelajaran interdisipliner
c. Meningkatkan sikap peduli lingkungan
d. Mempromosikan nutrisi yang baik, sehat dan olahraga
e. Mengajarkan kesabaran dan tanggung jawab
f. Menanamkan etos kerja yang positif
g. Membangun hubungan antar pribadi dan kelas
h. Meningkatkan kerja tim dan memperkuat semangat sekolah
i. Mempercantik lingkungan
j. Meningkatkan harga diri dan sikap terhadap sekolah
k. Meningkatkan keterampilan sosial dalam perilaku menolong
l. Meningkatkan minat mengonsumsi buah dan sayuran segar
m. Secara signifikan meningkatkan prestasi akademik
n. Meningkatkan harga diri, rasa kepemilikan dan tanggung
jawab
o. Meningkatkan hubungan harmonis dengan orangtua
p. Meningkatkan keterampilan untuk hidup
70. MATUR SUWUN
KEBUN BENIH INTI
(KBI) UPBS BPTP
JATIM
Info hub : BPTP JAWA TIMUR Jl. Raya Karangploso Km 4 MALANG
website: bptpjatim@yahoo.com
SMS Center: 085755306888 jatim.litbang.deptan.go.id jikatrimitra@yahoo.com