Pemanfaatan Pekarangan dapat meningkatkan fungsi pekarangan untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga dan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga
Pekarangan dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi seperti sebagai apotek hidup, warung hidup, lumbung hidup, dan bank hidup. Pemanfaatan pekarangan melalui warung hidup memiliki keuntungan seperti menyediakan bahan dapur, penghijauan, pupuk organik, dan nilai tambah bagi masyarakat. Tanaman yang dapat ditanam di antaranya cabai, terong, tomat, serai, dan jambu biji.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sebagai kebun mini untuk menanam berbagai tanaman pangan dan buah-buahan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Dokumen juga menyarankan pemanfaatan pekarangan secara kolektif di lingkungan permukiman untuk membent
Dokumen tersebut membahas upaya pemanfaatan sumber daya lokal khususnya di Kabupaten Bantul, DIY untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan. Sumber daya lokal yang potensial untuk pangan antara lain berbagai jenis tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, ikan, dan juga perluasan pemanfaatan lahan pekarangan. Diperlukan berbagai kebijakan dan kerja s
M-KRPL adalah model gerakan mengembangkan kawasan rumah pangan lestari untuk mencapai kemandirian pangan keluarga melalui multi aktivitas dan integrasi lintas sektor. Model ini bertujuan meningkatkan kemandirian, diversifikasi, dan konservasi sumber daya pangan serta strategi menghadapi perubahan iklim dan inflasi ekonomi.
Dokumen ini membahas tentang penyusunan dan perencanaan menu berdasarkan gizi seimbang, meliputi pengertian menu dan perencanaan menu, faktor yang mempengaruhinya, langkah-langkah penyusunan menu, serta contoh penyusunan menu untuk seseorang berdasarkan hitungan kebutuhan energi dan zat gizinya.
Dokumen tersebut membahas tentang agribisnis bawang merah di Indonesia, mencakup deskripsi tanaman bawang merah, perkembangan luas panen dan produksi nasional, sentra produksi, strategi pengembangan, analisis pasokan dan permintaan, serta permasalahan yang dihadapi pada berbagai sistem agribisnis bawang merah.
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
1. Program desa model berfokus pada peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan kesehatan;
2. Intervensi yang dilakukan meliputi pembangunan sarana air bersih, jalan desa, posyandu, kios penjualan, serta pelatihan pertanian dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang pada anak, termasuk definisi gizi seimbang, peran makanan, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan serta cara mengatasinya seperti mengatur jadwal dan jenis makanan yang diberikan.
1. Dokumen membahas program Percepatan Pengayaan Konsumsi Pangan (P2KP) melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kabupaten Bangka Barat.
2. KRPL bertujuan meningkatkan konsumsi pangan lokal dan beragam untuk mencapai gizi seimbang melalui kebun-kebun di pekarangan rumah.
3. Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Bayi membutuhkan energi dan zat gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat. ASI merupakan sumber gizi terbaik karena mudah dicerna, mengandung antibodi, dan bermanfaat untuk perkembangan neurologis dan psikologis bayi. Pemberian makanan pendamping ASI harus sesuai umur dan ditambah secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang seimbang untuk anak sekolah, meliputi karakteristik fisik dan psikologis anak pada usia tersebut, kebutuhan gizi harian, jenis menu yang dianjurkan, dan masalah-masalah gizi yang sering dihadapi anak sekolah seperti obesitas, anemia, dan karies gigi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengelolaan pekarangan untuk memenuhi gizi keluarga secara berkelanjutan. Pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, obat-obatan dan ternak untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Tanaman yang cepat panen seperti bayam, kangkung dan tomat dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.
Pekarangan memiliki berbagai fungsi seperti sumber pangan, obat-obatan, sosial, dan ekonomi. Pekarangan perlu diintensifikasi dengan rasionalisasi tanaman, zonasi lahan, persiapan lahan dan benih, serta pemeliharaan rutin untuk meningkatkan produktivitas. Faktor ekologi seperti curah hujan, ketinggian, dan cahaya matahari perlu diperhatikan dalam pengembangan pekarangan.
Dokumen ini membahas tentang penyusunan dan perencanaan menu berdasarkan gizi seimbang, meliputi pengertian menu dan perencanaan menu, faktor yang mempengaruhinya, langkah-langkah penyusunan menu, serta contoh penyusunan menu untuk seseorang berdasarkan hitungan kebutuhan energi dan zat gizinya.
Dokumen tersebut membahas tentang agribisnis bawang merah di Indonesia, mencakup deskripsi tanaman bawang merah, perkembangan luas panen dan produksi nasional, sentra produksi, strategi pengembangan, analisis pasokan dan permintaan, serta permasalahan yang dihadapi pada berbagai sistem agribisnis bawang merah.
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
1. Program desa model berfokus pada peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan kesehatan;
2. Intervensi yang dilakukan meliputi pembangunan sarana air bersih, jalan desa, posyandu, kios penjualan, serta pelatihan pertanian dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang pada anak, termasuk definisi gizi seimbang, peran makanan, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan serta cara mengatasinya seperti mengatur jadwal dan jenis makanan yang diberikan.
1. Dokumen membahas program Percepatan Pengayaan Konsumsi Pangan (P2KP) melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kabupaten Bangka Barat.
2. KRPL bertujuan meningkatkan konsumsi pangan lokal dan beragam untuk mencapai gizi seimbang melalui kebun-kebun di pekarangan rumah.
3. Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Bayi membutuhkan energi dan zat gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat. ASI merupakan sumber gizi terbaik karena mudah dicerna, mengandung antibodi, dan bermanfaat untuk perkembangan neurologis dan psikologis bayi. Pemberian makanan pendamping ASI harus sesuai umur dan ditambah secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang seimbang untuk anak sekolah, meliputi karakteristik fisik dan psikologis anak pada usia tersebut, kebutuhan gizi harian, jenis menu yang dianjurkan, dan masalah-masalah gizi yang sering dihadapi anak sekolah seperti obesitas, anemia, dan karies gigi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengelolaan pekarangan untuk memenuhi gizi keluarga secara berkelanjutan. Pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, obat-obatan dan ternak untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Tanaman yang cepat panen seperti bayam, kangkung dan tomat dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.
Pekarangan memiliki berbagai fungsi seperti sumber pangan, obat-obatan, sosial, dan ekonomi. Pekarangan perlu diintensifikasi dengan rasionalisasi tanaman, zonasi lahan, persiapan lahan dan benih, serta pemeliharaan rutin untuk meningkatkan produktivitas. Faktor ekologi seperti curah hujan, ketinggian, dan cahaya matahari perlu diperhatikan dalam pengembangan pekarangan.
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
Buah naga memiliki banyak manfaat kesehatan seperti menyeimbangkan kadar gula darah dan mencegah kolesterol tinggi serta kanker usus. Budidaya buah naga memerlukan persiapan lahan dan penanaman stek serta pemeliharaan melalui pengairan, pemupukan, dan pemanenan yang dilakukan ketika buah berwarna merah mengkilap.
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki kelembaban 70-80%. Tomat tumbuh baik pada suhu 18-29 derajat Celcius, kelembaban 25%, dan sinar matahari 12-14 jam per hari. Kedua tanaman dapat dibudidayakan di lahan sawah, tegal, atau polybag dengan media tanah yang kaya bahan organik.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa cabai dan tomat dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki unsur hara cukup. Dokumen juga menjelaskan tahapan budidaya mulai dari persiapan bibit, media tanam, pemupukan, panen, hingga pemeliharaan tanaman.
Pekarangan Pangan Lestari meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan peman...udywijayantiwiguna
油
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sistem pertanian tradisional Aceh, termasuk cara meningkatkan hasil pertanian dengan biaya rendah, waktu penanaman yang tepat berdasarkan ilmu falak, dan cara-cara alami untuk mencegah hama tanaman seperti menggunakan jangkrik, daun pandan wangi, dan semut merah. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengolahan tanah secara alami dengan pupuk kandang dan abu bakar.
Makalah ini membahas tentang budidaya Aglaonema dengan stek dan anakan. Terdapat penjelasan mengenai sejarah, syarat tumbuh, media tanam, dan bagian-bagian Aglaonema. Juga dijelaskan cara budidaya Aglaonema dengan stek batang konvensional dan pemisahan anakan dari tanaman induk.
Tanaman cabe rawit merupakan tanaman yang penting sebagai bumbu masak dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Dokumen ini membahas tentang budidaya cabe rawit mulai dari persiapan lahan, persemaian, pemupukan, penanaman hingga pemeliharaan dengan tujuan memperoleh hasil produksi yang optimal.
2. PENDAHULUAN
Kabupaten Garut memiliki potensi sumber daya hayati yang sangat kaya
dengan berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura. Dapat tumbuh dan
berkembang di Wilayah Kabupaten Garut ini. Namun potensi tersebut belum
dimanfaatkan secara optimal.
Kabupaten Garut mempunyai lahan pekarangan seluas 6.128 hektar yang
berpeluang untuk ditanami tanaman pertanian, hal ini diperlukan peran
aktif gerakan perempuan terhadap optimalisasi pekarangan untuk
mewujudkan kemandirian pangan dan memenuhi kebutuhan keluarga baik
diperkotaan maupun dipedesaan.
3. I. Tujuan Pemanfaatan Pekarangan
Meningkatkan fungsi pekarangan
untuk memenuhi kebutuhan
anggota keluarga
Meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan keluarga
4. II. Fungsi Pekarangan
1. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yaitu :
Tanaman sayuran, buah buahan dan tanaman
hias
Pemeliharaan hewan ternak dan ikan
2. Estetika yang akan menghasilkan keindahan
sehingga menambah keasrian dari rumah itu sendiri
3. Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA)
Lumbung Hidup : pemeliharaan ternak dan ikan
yang dapat di konsumsi sebagai bahan makanan
Warung Hidup : berbagai macam pangan seperti
sayuran, buah buahan, bunga dan rempah
5. Apotik hidup : Dapat menanam tanaman
yang bisa digunakan sebagai Tanaman Obat
Keluarga (TOGA)
Pagar Hidup : Tanaman yang berfungsi
sebagai pembatas halaman atau untuk
keamanan
6. III. Pola Tanam Pekarangan
1. Untuk lahan pekarangan yang sempit bisa
melaksanakan penanaman dalam
TABULAPOT
2. Lahan pekarangan luas bisa melaksanakan
penanaman langsung di lahan pekarangan
disebut TABULAKAR.
3. Metode vertikultur, yaitu cara budidaya
tanaman dengan cara bertingkat/bersusun
ke arah atas.
7. IV. Tata letak Tanaman Pekarangan
1. Tanaman Halaman Muka
Tanaman yang tinggi agak ketepi
halaman agar tidak menghalangi cahaya
matahari
Warna daun / bunga yang berdekatan
sebaiknya kontras. Misalnya :
sekelompok bunga warna merah dengan
sekelompok bunga warna Kuning
8. 2. Tanaman di Belakang Rumah
Tanaman palawija
Tanaman tahunan
9. 3. Peternakan Pekarangan
Kandang untuk memelihara ayam, itik,
kambing sebaiknya dibelakang rumah,
jarak dari rumah kurang lebih 10 meter.
Ada tempat untuk membuang sampah
atau kotoran hewan.
Ternak yang akan dipelihara harus
mendapatkan cukup sinar matahari.
4. Kolam Pekarangan
Penempatan kolam tergantung kepada
tersedianya air sebaiknya diletakkan
pada tempat air yang mengalir.
10. Kriteria pemilihan jenis dan varietas tanaman adalah :
a. Tanaman cocok dengan agroklimat setempat dan tumbuh serta
berhasil baik
b. Memberikan manfaat dan daya guna bagi penghuni dan masyarakat
c. Mudah ditanam, diperbanyak, cepat tumbuh, gampang diatur dan
tidak mengganggu tanaman, hewan dan manusia.
d. Pilih yang paling disukai oleh anggota keluarga
11. Penggolongan Jenis tanaman Pekarangan :
a. Tanaman pangan seperti padi dan
palawija
b. Tanaman hortikultura seperti sayuran,
buah-buahan dan biofarmaka.
c. Tanaman perkebunan seperti cengkeh,
kelapa dll.
12. 8 Macam Fungsi Tanaman Pekarangan
1. Tanaman penyerap polutan (polusi) seperti beringin
2. Tanaman peredam bunyi seperti bambu jepang
3. Tanaman penyegar suasana rumah seperti kaca piring dan sedap malam
4. Tanaman bumbu tambahan seperti kunyit, kencur, lengkuas, kayu manis dan
lada
5. Tanaman peneduh seperti kersen
6. Tanaman pengusir serangga seperti bunga lavender
7. Tanaman penghias rumah/pagar seperti sirih belanda, mawar, kaktus dan
sedap malam
8. Tanaman sayuran seperti sawi, cabe, brokoli, kangkung, bayam, tomat dll
13. V. Sampah Rumah Menjadi Pupuk Organik
1. Cingcang sisa sayuran/sayuran basi dll
2. Siapkan tong plastik atau bekas cat tembok 25 kg lengkap dengan tutupnya
3. Siapkan kantong plastik dengan diberi beberapa lubang 賊 1 cm, lubang ini
untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong
4. Siapkan gula yang sudah dilarutkan untuk mengaktifkan MOL
14. 5. Siapkan MOL untuk mempermudah proses pelarutan MOL bisa dibuat dari air
sumur ditambah buah-buahan busuk/ tape masukan dalam botol air mineral,
tambahkan 5 sendok makan gula pasir, kocok sampai hancur, kemudain buka
tutupnya biarkan selama 3 hari.
6. Siapkan air sumur, jangan menggunakan air hujan/air pam/irigasi karena dapat
tercemar zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba
15. Lanjutan . . .
7. Campur sampah hijau, MOL dan air gula 5 Ons ke dalam
kantong plastik dan kantong plastik tersebut diikat lalu
dimasukan ke dalam tong plastik dan tutup rapat selama 3-
4 minggu
8. Setelah 3-4 minggu maka sampah dalam tong tadi tidak
berbau dan menjadi pupuk padat sedangkan air dalam tong
menjadi pupuk cair.
16. VI. Kesimpulan
Tanaman Pekarangan dapat memenuhi kebutuhan anggota
keluarga sehari-hari, sumber lumbung hidup dan apotek
hidup sehingga meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan keluarga.