Dokumen tersebut membahas sejarah dan fungsi aksara Bali. Aksara Bali berasal dari aksara India kuno dan dibawa ke Bali oleh Aji Saka. Aji Saka memperkenalkan agama, sastra, dan aksara kepada Raja Medang Kemulan. Aksara Bali kemudian digunakan untuk menulis bahasa Bali dan teks-teks sastra.
Dokumen tersebut membahas tentang wayang, mulai dari pengertian, sejarah, jenis, tokoh, dan unsur-unsur pertunjukan wayang seperti dalang, gamelan, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai upacara adat dalam masyarakat Jawa, mulai dari upacara untuk bayi seperti ari-ari, brokohan, hingga upacara untuk remaja seperti sunatan dan tetesan. Juga dibahas tentang berbagai tahapan upacara pernikahan seperti lamaran, siraman, ijab qobul, hingga tradisi setelah pernikahan seperti sinduran dan pupukan.
Kerajaan Singasari adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13 di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok dan mengalami masa kejayaan di bawah pemerintahan Kertanegara, namun runtuh akibat pemberontakan pada tahun 1292.
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan Hindu besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini mengalami masa keemasan di bawah kepemimpinan Prabu Jayabaya, dengan perekonomian yang makmur berkat pertanian dan perdagangan."
Paragraf argumentasi menjelaskan tentang jenis karangan yang membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan menyertakan data dan fakta pendukung. Tujuannya agar pembaca yakin akan kebenaran ide atau pendapat penulis. Unsur-unsur argumentasi meliputi pendapat, alasan pendukung berupa data dan fakta, serta kesimpulan.
Undha usuking tembung lan unggah-ungguh basaAyu Spears
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis bahasa Jawa dan penggunaannya, termasuk bahasa Ngoko, Krama, dan Krama Inggil.
2. Ada empat tingkatan bahasa Jawa yaitu bahasa Ngoko Lugu, Ngoko Alus, Krama Lugu, dan Krama Alus, yang digunakan sesuai dengan konteks dan status lawan bicara.
3. Contoh penggunaan keempat tingkatan bahasa Jawa tersebut diberikan untuk mengilustr
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaZens Chaleum
油
The document lists regular and irregular verbs in English along with their Indonesian meanings. For regular verbs, it provides the infinitive form, past tense, past participle, and Indonesian definition. For irregular verbs, it only includes the infinitive, past tense, and past participle forms along with the Indonesian meaning. There are over 100 verbs listed for each category.
Dokumen tersebut membahas berbagai sudut pandang yang dapat digunakan dalam penulisan karya sastra, mulai dari sudut pandang orang pertama tunggal dan jamak, orang kedua, orang ketiga tunggal, terbatas, objektif, dan jamak, hingga penggunaan sudut pandang campuran. Dianjurkan untuk memilih sudut pandang sesuai kebutuhan cerita dan menggunakannya dengan konsisten.
1. Dokumen tersebut berisi daftar nama siswa dan siswi kelas X Semeton Gadang beserta penjelasan singkat tentang kesastraan Bali secara umum, jenis-jenis karya sastra Bali, dan cara penyampaian karya sastra Bali.
2. Juga terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri puisi Bali modern dan cara yang tepat dalam mengapresiasi atau mempresentasikan puisi Bali modern secara lisan.
3. Ring
Program kerja Dewan Ambalan Pramuka Penegak SMA Negeri 8 Pandeglang tahun 2010/2011 meliputi kegiatan rutin seperti rapat, materi kepramukaan, ujian, dan kemah pelantikan. Terdapat paket kegiatan seperti perkemahan akhir tahun dan kegiatan partisipasi seperti bakti sosial dan kegiatan daerah. Total anggaran yang dibutuhkan adalah Rp4.850.000 untuk kegiatan seperti pengukuhan tamu peneg
Conto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa SahaliyaSyifa Sahaliya
油
Dokumen tersebut berisi 6 bagian pendek yang masing-masing berisi 2 baris kalimat berbahasa daerah. Bagian-bagian tersebut menceritakan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan dalam hal kegiatan, sifat manusia, dan kisah cinta sederhana.
1. Teks memberikan contoh-contoh cecimpedan (teka-teki), peparikan (pantun), bladbadan (perumpamaan), sloka (puisi), dan papindan (perbandingan) dalam bahasa Bali.
2. Terdapat penjelasan singkat tentang jenis-jenis karya sastra Bali tersebut beserta contoh soal dan jawaban cecimpedan.
3. Ringkasan ini hanya memberikan gambaran tingkat tinggi tentang isi teks yang memberikan contoh
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai upacara adat dalam masyarakat Jawa, mulai dari upacara untuk bayi seperti ari-ari, brokohan, hingga upacara untuk remaja seperti sunatan dan tetesan. Juga dibahas tentang berbagai tahapan upacara pernikahan seperti lamaran, siraman, ijab qobul, hingga tradisi setelah pernikahan seperti sinduran dan pupukan.
Kerajaan Singasari adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13 di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok dan mengalami masa kejayaan di bawah pemerintahan Kertanegara, namun runtuh akibat pemberontakan pada tahun 1292.
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan Hindu besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini mengalami masa keemasan di bawah kepemimpinan Prabu Jayabaya, dengan perekonomian yang makmur berkat pertanian dan perdagangan."
Paragraf argumentasi menjelaskan tentang jenis karangan yang membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan menyertakan data dan fakta pendukung. Tujuannya agar pembaca yakin akan kebenaran ide atau pendapat penulis. Unsur-unsur argumentasi meliputi pendapat, alasan pendukung berupa data dan fakta, serta kesimpulan.
Undha usuking tembung lan unggah-ungguh basaAyu Spears
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis bahasa Jawa dan penggunaannya, termasuk bahasa Ngoko, Krama, dan Krama Inggil.
2. Ada empat tingkatan bahasa Jawa yaitu bahasa Ngoko Lugu, Ngoko Alus, Krama Lugu, dan Krama Alus, yang digunakan sesuai dengan konteks dan status lawan bicara.
3. Contoh penggunaan keempat tingkatan bahasa Jawa tersebut diberikan untuk mengilustr
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaZens Chaleum
油
The document lists regular and irregular verbs in English along with their Indonesian meanings. For regular verbs, it provides the infinitive form, past tense, past participle, and Indonesian definition. For irregular verbs, it only includes the infinitive, past tense, and past participle forms along with the Indonesian meaning. There are over 100 verbs listed for each category.
Dokumen tersebut membahas berbagai sudut pandang yang dapat digunakan dalam penulisan karya sastra, mulai dari sudut pandang orang pertama tunggal dan jamak, orang kedua, orang ketiga tunggal, terbatas, objektif, dan jamak, hingga penggunaan sudut pandang campuran. Dianjurkan untuk memilih sudut pandang sesuai kebutuhan cerita dan menggunakannya dengan konsisten.
1. Dokumen tersebut berisi daftar nama siswa dan siswi kelas X Semeton Gadang beserta penjelasan singkat tentang kesastraan Bali secara umum, jenis-jenis karya sastra Bali, dan cara penyampaian karya sastra Bali.
2. Juga terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri puisi Bali modern dan cara yang tepat dalam mengapresiasi atau mempresentasikan puisi Bali modern secara lisan.
3. Ring
Program kerja Dewan Ambalan Pramuka Penegak SMA Negeri 8 Pandeglang tahun 2010/2011 meliputi kegiatan rutin seperti rapat, materi kepramukaan, ujian, dan kemah pelantikan. Terdapat paket kegiatan seperti perkemahan akhir tahun dan kegiatan partisipasi seperti bakti sosial dan kegiatan daerah. Total anggaran yang dibutuhkan adalah Rp4.850.000 untuk kegiatan seperti pengukuhan tamu peneg
Conto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa SahaliyaSyifa Sahaliya
油
Dokumen tersebut berisi 6 bagian pendek yang masing-masing berisi 2 baris kalimat berbahasa daerah. Bagian-bagian tersebut menceritakan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan dalam hal kegiatan, sifat manusia, dan kisah cinta sederhana.
1. Teks memberikan contoh-contoh cecimpedan (teka-teki), peparikan (pantun), bladbadan (perumpamaan), sloka (puisi), dan papindan (perbandingan) dalam bahasa Bali.
2. Terdapat penjelasan singkat tentang jenis-jenis karya sastra Bali tersebut beserta contoh soal dan jawaban cecimpedan.
3. Ringkasan ini hanya memberikan gambaran tingkat tinggi tentang isi teks yang memberikan contoh
1. Dokumen membahas periode dan jenis-jenis sastra Bali purba dan kontemporer.
2. Sastra Bali purba terdiri dari sastra lisan dan tulisan, sedangkan jenis-jenisnya meliputi gancaran dan tembang.
3. Ada empat jenis tembang yaitu Sekar Rare, Sekar Alit, Sekar Madya, dan Sekar Agung.
Puisi Bali Anyar adalah puisi dalam bahasa Bali yang mengikuti gaya puisi Melayu dan Indonesia dengan menggunakan bait tetapi tetap mempertahankan unsur tembang khas Bali. Puisi ini merupakan karya sastra Bali pertama yang dipublikasikan pada majalah tahun 1950an dan berperan dalam perkembangan sastra Bali khususnya puisi.
This document discusses the importance of the English language for the present and future. It begins by providing background on why English is studied by over 1 billion people worldwide and its importance as a global language. The purpose of the paper is then stated as knowing the importance, applications, and reasons for English being used internationally. The paper goes on to discuss reasons why English is used globally including historical factors from British imperialism, its structured order, and the advanced development of the United Kingdom. It also outlines how English is important now for fields like business, media, and tourism. The conclusion is that English proficiency in Indonesia remains low but is important for jobs and opportunities, and that the role of English will continue growing in Indonesia.
1. Proses nempa leka jaku baru dalam bahasa Iban dilakukan dengan menambahkan awalan atau akhiran kepada kata dasar. Contohnya dengan menambahkan awalan "pe-" pada kata "nanyi" menjadi "penanyi".
2. Metode lain adalah membentuk akronim dari beberapa kata menjadi satu kata baru. Contohnya kata "cherpan" dibentuk dari "cherita pandak".
3. Sistem ejaan b
Balo-balo adalah seni pertunjukan tradisi Tegal yang menyajikan pantun-pantun diiringi rebana. Terdiri atas empat bait utama (balo-balo, wilis, jalma, suluk) dengan jumlah larik yang berbeda. Memiliki fungsi sebagai validasi pranata, kontrol sosial, rekreasi, penyebaran religi, dan komunikasi bagi masyarakat Tegal.
1. Sisindiran adalah salah satu bentuk puisi rakyat. Tujuan sisindiran adalah menyindir secara tidak langsung.
2. Ada tiga jenis sisindiran yaitu wawangsalan, rarakitan, dan paparikan. Wawangsalan berisi balikan makna, rarakitan mencampur cangkang dan isi, sedangkan paparikan memadankan cangkang dan isi.
3. Teks ini menjelaskan definisi, jenis, dan contoh sis
Dokumen ini membahas tentang pantun, termasuk definisi, jenis, format, dan cara membangun pantun untuk berbagai kelompok umur seperti anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, nenek, dan guru. Dokumen ini juga memberikan contoh pantun untuk setiap kelompok tersebut.
Tembang macapat adalah kumpulan puisi tradisional Jawa yang terdiri dari 11 bab yang masing-masing membahas tema dan makna filosofis tersendiri seperti kehidupan manusia, cinta, dan kematian. Tembang-tembang ini digunakan untuk menyampaikan ajaran moral dan nilai-nilai budaya leluhur."
Pantun tersebut memberikan nasihat kepada pembaca untuk rajin belajar sejak kecil agar menjadi pelajar yang berprestasi di masa depan, dan akan merasa senang bila sudah besar.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
2. Pesengan Kelompok :
Ni Kadek Desi Ayani (09)
Ni Ketut Dinda Windariati (11)
Ni Putu Restu Dwi Krisnanda C. (21)
IGusti Ayu Sri Mahayoni (23)
4. Bhasita paribasa inggih punika basa
rinengga, basa rerasmen wiadin
panglengut basa. Punika keanggen
sajeroning mabebaosan kalih
magegonjakan, sajeroning basa pakraman
wiadin basa pasawitrayan. Bhasita
paribasa puniki wenten kaitan ipun ring
kasusastraan sane sampun lumbrah
(ketah) ring Negara krama, sane
mawangun tembang wiadin gancaran.
6. Sesonggan wit ipun saking kruna
dwipurwa sesanggan, linggan ipun
sangga, tegesipun tatakin. Kruna sangga,
polih pengiring an, dados sanggaan, tur
kasandiang dados sanggan raris
kadwipurwayang dados sasanggan, artin
ipun napi-napi sane keni kasangga.
Sesonggan puniki sakadi pelambang
kahanan kalih polah jadma, sane
kaimbangang ring kahanan kalih polah
barang wiadin buron.
7. Conto Sesonggan taler penjelasan
ipun
"bedug pengorengan". Pengorengan punika
wantah wangun utawi kawentenan ipun sakadi
punika bedug, meweh antuk ngelegang mangda
asah. Dados ipun suksmannyane : kaucapang
ring anak sane kalintang bengkung tur sigug,
nenten dados ajahin.
8. Ring sor puniki wenten conto
sesonggan, luir ipun :
Taluh apit batu. Suksmannyane : kaucapang ring
anake sane magenah ring genahe sane sukil/keweh,
singsal agulikan pacang nemu baya.
Abias pasih. Suksmannyane : nenten keni utawi
nenten sida antuk ngawilangin katahipun biase ring
pasih.
Blakas mangan di pisaga. Suksmannyane : sakadi
anake maduwe painak muani siteng tur anteng,
sakewanten ipun magenah ring pisaga.
Ngentungan uyah ke pasih. Suksmannyane :
kaucapang ring anake sane mapi-mapi ngicenin
barang utawi artha ring anak sane sampun sugih.
9. 2. SASENGGAKAN (IBARAT)
Sasenggakan puniki pateh sakadi ibarat, ring bahasa
Indonesia. Sasenggakan, linggaipun "Senggak", artinipun
"Singguk" utawi "Sentil" antuk raos. Senggak polih pangiring
"an" dados senggakan, kadwipurwayang dados
"Sasenggakan". Sasenggakan puniki sakadi palambang utawi
sasimbing indik kahanan kalih polah janma sane kaimbangan
ring kahanan kalih polah buron utawi barang.
Sasenggakan puniki taler sakadi sesonggan, kewanten
binanipun sasenggakan puniki satata kariinin antuk kruna
"Buka", tur wenten sane sakadi sampiran ipun. Lengkarane
sane riinan dados giing (sampiran), sane apalet pungkuran
dados katerangan polah wiadin kahanan, raris kalanturang
antuk suksemanipun.
10. Puniki wenten makudang-kudang imba
utawi conto sasenggakan luiripun :
Buka bantene, masorohan; suksemanipun : sakadi
anake sane madue perusahaan, wantah ngutamayang
panyamaanipune kewanten makarya irika.
Buka bangken gajahe, joh-joh mabo; suksemanipu :
sakadi anake sane mapangkat ageng utawi anak sane
sugih, yening katiben antuk sengkala, ortinipune
maideh-idehan rauh ka jaba kuta.
Buka batun buluane, nglintik tuah abesik;
suksemanipun : kaucapang ring anake sane nenten
madue nyama wiadin timpal, wantah ipun padidian.
11. 3. WEWANGSALAN (TAMSIL)
Wewangsalan puniki pateh sakadi tamsil ring Bahasa
Indonesia. Wewangsalan kruna lingganipun "wangsal" sane
artinipun "lampah", polih pangiring "an" dados "wangsalan",
kaduipurwayang dados "wewangsalan", artinipun
lelampahan saparipolah kalih kahanan janma, sakadi
sasimbing sane sada pedas suksmanipun.
Wewangsalan puniki kawangun antuk lengkara kalih
palet utawi carik. Lengkara sane pinih riin inggih punika
"sampiran", ring sampiran puniki daging ipun kayun sang
sane ngucap. Lengkarane sane pungkuran punika daging
sajati, sane nerangan suksmanipun tur mawirama kalih
mapurwakanti (bersajak). Wenten taler sane nenten
ngucapang lengkarane pungkuran, antuk kasengguh sami
anake sampun ngerti ring suksmanipun.
12. Ring sor puniki wenten makudang-kudang
wewangsalan luiripun :
Asep menyan majagau, suksmanipun = nakep
lenggar aji kau
Ada tengeh masui kaput, suksmanipun = ada
keneh mamunyi takut
Bakat kocok misi isen, suksmanipun = awak
bocok tuara ngasen
13. 4. PEPARIKAN (PANTUN)
Peparikan pateh sakadi Wewangsalan,
kewanten binanipun wewangsalan punika wantah
kalih palet (carik), yening peparikan kawangun antuk
petang palet dados apada (satu bait), taler mawirama
miwah mapurwakanti. Peparikan puniki pateh sakadi
"madah" ring kasusastraan Indonesia. Peparikan
puniki taler sakadi sasimbing indik kahanan kalih
polah jadma.
Peparikan taler kawangun antuk lengkara
petang carik dados apada (satu bait). Lengkarane
sane riinan kalih carik dados "sampiran", lengkarane
pungkuran sane kalih carik dados arti sejatine, saha
mawirama purwakanti, (a-b, a-b). Purwakanti punika
wenten tatiga, luiripun: Purwakanti sastra,
Purwakanti basa, Purwakanti suara.
14. a. Purwakanti sastra
Doyan liang ngandong kanji (a)
depang tiang ngaba pitu (b)
yan tiang ngelong janji (a)
apang tiang kena tantu. (b)
Aksara "ji" ring kruna "kanji", makanti ring "ji"
ring kuna "janji".
Aksara "tu" ring kruna "pitu", makanti ring
"tu" ring kruna "tantu".
17. 5. SLOKA
Sloka yening ring Bahasa Indonesia pateh
sekadi "Bidal". Sloka puniki masaih ring
sesonggan, kantun ilid artinipun. Kewanten
binanipun, sloka puniki ngengge lengkara; Buka
slokane,......., Buka slokane gumine,......., Kadi
slokan jagate,........,
18. Ring sor puniki wenten conto
sloka, luir ipun :
"Buka slokane, adeng buin sepita, suksmanipun :
kaucapang ring anake sane kalintang plapan
(tangar) ngraos lan melaksana.
"Buka slokan gumine, nundunin macan turu,
suksmanipun : sakadi anake sane nantangin musuh
sane sampun nengil.
Buka slokane, aji keteng mudah, aji dadua mael,
suksmanipun : kaucapang ring anake sane neten
uning ngajinin pitresnan kalih paweweh anak
lianan (timpal).
19. 6. BEBLADBADAN (METAFORA)
Bebladbadan kruna lingganipun "babad"
artinipun tutur jati sane sampun kalampahan riin.
Bebladbadan punika polih seselan "el", pangiring "an"
lan kaduipurwayang dados bebladbadan sane
mateges kruna bebasan, kaanggen papiringan, saha
madue purwakanti (bersajak). Bebladbadan puniki
kawangun antuk lengkara utawi kruna tigang palet.
Krunane sane pinih riin apalet dados "giing" utawi
"bantang", krunane sane kaping kalih apalet, "arti
sujati (bebasanipun)", sakadi sampiran, sane
ngawangun purwakanti (sajak), krunane sane kaping
tiga "arti paribasa", wiadin suksmanipun
20. Ring sor puniki wenten conto,
bebladbadan luir ipun :
Giing (bantang) : majempong bebek,
Arti sujati (bebasanipun) : jambul,
Arti paribasa : ngambul.
Dadosne kecap "mbul" ring kruna "jambul",
mapurwakanti ring kecap "mbul" ring kruna
"ngambul".
21. Ring sor puniki wenten makudang-kudang
conto bebladbadan , luiripine :
Ketimun pait = paya, arti paribasane =
semaya
Wayang gadang = Kresna, arti paribasane =
tresna
Macarang Uga = sambilan, arti paribasane =
masambilan
Makunyit di alas = temu, arti paribasane =
katemu
22. 7. SESAWANGAN
(PERUMPAMAAN)
Sesawangan puniki ring Bahasa Indonesia
pateh sekadi perumpamaan.Sesawangan,
lingganipun "sawang", artinipun : mirib. Kruna
sawang polih pangiring "an", dados sesawangan,
raris kadwipurwayang dados "sesawangan",
tegesipun: punapa-punapi sane kacingak, raris
karasayang ring kayun, mirib sakadi solah kalih
kahanan janma (mapawongan).
23. Ring sor puniki wantah conto-conto
sesawangan, luire :
Buka bulane kalemahan, suksmanipun :
kembang lemlenm.
Kadi tunjung tan pawarih, suksmanipun :
layu dudus.
Luir nyuh gading kembar, suksmanipun :
susune sane nyangkil putih gading.
Kadi sulur tempuh angin; sulur = entikan bun;
sesawangan bangkiang sane lemuh
magelohan.
27. Ring sor puniki wantah imba
utawi conto-conto cacimpedan.
a. Apake anak cerik
matapel?
b. Anak satak maka
satak matlusuk?
c. Anak satak makasatak
maudeng putih?
d. Apa anak cerik maid
cacing?
e. Apa anak cerik maid
enceh?
Pasaur / arti:
a. Blauk
b. Iga-iga
c. Bungan ambengan
d. Jaum misi benang
e. Caratan
28. 10. CECANGKRIMAN
(SYAIR TEKA-TEKI)
Cecangkriman inggih punika
cacimpedan sane mabentuk lagu utawi
tembang. Biasane ngangge tembang
madya utawi pupuh. Umumne ngangge
Pupuh Pucung.
29. Conto utawi imba Cecangkriman:
1.Bapa Pucung,
Indeng-indeng di alas
agung,
Panake koryak-koryak,
Di kayune ya padingkrik,
Basang pelung,
Tendase majajambulan.
2. Berag landung,
Ngelah panak cenik liu,
Memene slelegang,
Panak ne jekjek enjekin,
Menek tuun,
Mememne gelut
gisiang.
33. Puniki wenten makudang-kudang raos
ngempelin:
Benang kamene, jaka di pangkunge, tegesipun: 1.
Kamen antuk benang, jaka mentik di pangkunge,
2. Benang kamene, ajaka di pangkunge.
Lamun payu motonan, beli nyelingin, tegesipun:
1. Nyelengin = lakar maan celeng, 2. Nyelengin =
ningalin sambilang nyeleng.
Yang nguangun arja, tiang ngaluhin, tegesipun:
1. Dadi galuh, 2. Ngaluhin + juru aluh (nongos).
34. 13. SASIMBING (SINDIRAN)
Sasimbing puniki kruna papiringan sane pedes
suksmanipun, makardi sang kasimbing jengah wiadin
sebet, riantuk ngrasa ring dewek katiban sasimbing
punika. Sasimbing puniki sering kaucapang ring ajeng
sang kasimbingin, ngangge kruna paimbangan sane sada
silib artinipun, indik kahanan, rupa kalih laksanan jadma,
barang kalih buron. Sasimbing puniki ngangge kruna
nungkalik, upami : belog kaucapang ririh, lekig utawi kiul
kaucapang anteng. Wenten makudang-kudang sasimbing
sane mawangun gancaran miwah tembang upami :
"Kadang tan tinolihin", tegesipun : Anake sane
ngutamayang dewek ipune kewanten, nenten nglinguang
nyama braya.
35. Ring sor puniki wantah conto-conto
sasimbing :
Be di pongerangan baang ngeleb; tegesipun :
Sakadi anake ngambil anak istri bajang, sampun
kakeniang, rikala ipun lenge, anak istri punika
malaib.
Semunne nyukcuk langit; tegsipun : Kaucapang
ring anake sane sombong.
Sadueg-dued semale makecos, pasti taen ulung;
tegesipune : Asapunapi je ririh anake, pasti ipun
taen iwang utawi salah.
36. 14. SESEMON (SINDIRAN
HALUS)
Sasemon punika taler sakadi
Sasimbing, sakewanten lebih alus lengut
tur nudut kayun. Sasemon punika wenten
sane mawangun tembang, utawi gancaran.
37. Conto sesemon, minakadi :
Pupuh Ginada
Tiang mriki ngrereh
"bunga"
kocap wenten "cempaka
putih"
iriki genahnya reko
kocap luih warnanipun
nawang tranggana ngadika
inggih wiakti
"nanging dereng masamaya
alap".
Sasendone kadi ring sipta
"dumadak ya ulung jani
delima wantane ento
akayih tengahin dalu
titiang masesangi nyangga
baan kacing
titiang suka metoh jiwa".
38. 15. SIPTA (PERTANDA)
Sipta puniki wangsit wiadin ciri-ciri sekala
miwah niskala, becik wiadin kaon, sane wenten
arti kalih suksmanipun. Sipta puniki kawedarang
antuk barang sane wenten ring jagate, buron
miwah pripen kalih polah.
39. Conto sipta, minakadi :
Yening wenten bintang kukus kanten ring
langite kangin, punika kocap sipta
(pertanda) kaon.
Yening wenten buron alasan makadi kidang,
manjangan ngranjing ka desa, punika kicap
sipta kaon.
Yening paksi culik-culik masuara kala wengi,
nenten kasaurin olih i tuhu-tuhu, punika
kocap sipta (praciri) kaon.
40. 16. SESAPAN
Sesapan, kruna lingganipun sapan
kadwipurwayang tur polh pengiring an
dados sesapan. Sesapan tegesnyane nyapatin,
sane matetujon nglungsur karahajengan,
mangda nenten keni bencana.
42. 17. TETINGKESAN
(LITOTES)
Tetingkesan punika kruna basa
ngandap kasor, tegesnyan辿 bebaos san辿
kangg辿n rikala ngandapang raga.
Tetingkesan lingganipun tingkes, sane
madue arti ringkes, ngalitan sane polih
pangiring an dados tetingkesan.
43. Puniki conto tetingkesan minakadi :
Durusang malinggih Pak, kangg辿ang n辿nten
w辿nten genah malinggih! Kaw辿ntenannyan辿,
genah san辿 w辿nten becik, kursi empuk saha
resik.
Mai malu madaar, kangoang uyah- uyah dogen.
Dini suba cening nginep, nanging kangoang kene
bapa lacur, umah tusing gelah, pasarean alah
umah bangkung.
Ampurayang pisan ratu, sapuniki kaulane
kalintang nambet.
44. 18. SESAWEN
Sesawen mawit saking kruna sawi sane
meteges tanda utawi praciri. Raris kruna
punika kadwipurwayang saha polih pangiring
an dados sesawen. Sesawen puniki
kasinahang antuk barang utawi gambar
sane madue tatujon utawi tatuek
mirdatanyang, satmaka ipun bise ngraos kadi
tanda lampu lalu lintas.
45. Conto Sesawen, inggih punika:
Ngenahang patakut marupa jatma ring carik,
kaanggen sarana ngulah kedis.
Ngantung pongpongan mabolong tiga ring
duwur jelanan kandang ayam, sane matetujun
nulakin grubug ayam.
Kulit endog ayam katusuk antuk lidi raris
muncuk nyane kadagingin tabia.