Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan untuk membantu perkembangan optimal siswa secara akademik, psikologis, dan sosial. Latar belakang diperlukannya layanan bimbingan dan konseling meliputi faktor sosial budaya, pedagogis, dan psikologis. Guru berperan penting dalam menyediakan layanan tersebut di sekolah.
Tugasan 1 dan 2 membahasikan peranan guru sebagai pembina negara bangsa dan pengalaman praktikum mengajar. Guru perlu memahami perbezaan individu murid, menggunakan pelbagai teknik pengajaran, dan memastikan pembentukan warga negara yang berilmu, berakhlak dan berjati diri.
Dokumen tersebut membahas peranan guru sekolah rendah dalam mencapai matlamat Wawasan 2020. Guru perlu memenuhi peranan sebagai pengamal ilmu, pembimbing, dan pengamal reflektif untuk membangunkan potensi murid secara menyeluruh. Guru perlu meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mereka secara berterusan untuk memastikan proses pengajaran dan pembelajaran berjalan dengan efektif.
BAB 1 membincangkan perspektif sosiologi terhadap pendidikan dan hubungannya dengan masyarakat. BAB 2 menjelaskan tentang jenis-jenis interaksi yang berlaku dalam bilik darjah dan kepentingannya bagi proses pengajaran dan pembelajaran. BAB 3 membincangkan konsep pengurusan dan pengurusan pembelajaran pelajar.
Dokumen tersebut membahasakan peranan guru dalam pembangunan negara, definisi profesi keguruan, etika profesi keguruan, dan aspirasi serta agenda guru menurut tema Hari Guru 2013. Dokumen ini juga membahas strategi Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan inovasi dalam pendidikan.
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...忰惆 悖愆惘 慍 悋惆
油
Dokumen tersebut membahas peranan dan tanggung jawab guru dalam membangun negara berdasarkan etika profesional keguruan. Guru bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai seperti toleransi, patriotisme, dan kecintaan terhadap budaya dan bahasa kebangsaan kepada siswa guna memperkuat persatuan dan integrasi nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik seorang guru yang berjiwa pendidik. Guru berjiwa pendidik harus kompeten dalam aspek pedagogi, sosial, profesional, dan personal; mampu mengajar dengan berbagai strategi dan sentuhan kasih sayang; serta bertindak dengan tanggung jawab tinggi sebagai teladan bagi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan di Malaysia yang bertujuan untuk membangun potensi individu secara menyeluruh agar menghasilkan warga negara yang berilmu, berketerampilan, berakhlak mulia, dan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sekolah memainkan peran penting dalam merealisasikan falsafah pendidikan nasional melalui aspek kepimpinan, budaya sekolah, kurikulum ekstrakurikuler, dan g
Bab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajarAsyikin4996
油
Bab 3 dokumen tersebut membincangkan konsep pengurusan dan pembelajaran pelajar dari perspektif multidisiplin. Ia mendefinisikan pengurusan sebagai proses merancang dan mengurus sumber untuk mencapai matlamat, serta menyentuh strategi pengurusan pembelajaran yang berpusatkan guru, bahan, dan pelajar. Dokumen itu juga membincangkan pengurusan bilik darjah, sekolah, sumber, tingkah laku pelajar, dan hubun
Makalah ini membahas upaya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan di Indonesia, meliputi pengertian pendidik dan kependidikan, peran mereka, strategi pengembangan, dan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah seperti peningkatan gaji, pelatihan, dan sertifikasi. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah strategi pembelajaran prediction guide (tebak pelajaran) dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Beberapa poin pokok yang diangkat antara lain permasalahan rendahnya hasil belajar siswa, pentingnya memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar, dan dugaan bahwa strategi prediction guide dapat membantu siswa ter
Guru sekolah rendah memainkan peranan penting dalam pendidikan anak didik melalui penyampaian ilmu, membimbing pelajar, dan menjadi pengamal reflektif untuk meningkatkan kualiti pengajaran."
Guru memainkan peranan yang kompleks dan penting dalam pendidikan sebagai pengamal ilmu, pembentuk nilai, dan agen perubahan untuk membangunkan murid dan masyarakat. Tugas utama guru adalah menyampaikan ilmu pengetahuan, memupuk nilai-nilai murni, dan mengubah generasi masa depan menjadi insan yang bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik seorang guru yang berjiwa pendidik. Guru berjiwa pendidik harus kompeten dalam aspek pedagogi, sosial, profesional, dan personal; mampu mengajar dengan berbagai strategi dan sentuhan kasih sayang; serta bertindak dengan tanggung jawab tinggi sebagai teladan bagi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan di Malaysia yang bertujuan untuk membangun potensi individu secara menyeluruh agar menghasilkan warga negara yang berilmu, berketerampilan, berakhlak mulia, dan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sekolah memainkan peran penting dalam merealisasikan falsafah pendidikan nasional melalui aspek kepimpinan, budaya sekolah, kurikulum ekstrakurikuler, dan g
Bab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajarAsyikin4996
油
Bab 3 dokumen tersebut membincangkan konsep pengurusan dan pembelajaran pelajar dari perspektif multidisiplin. Ia mendefinisikan pengurusan sebagai proses merancang dan mengurus sumber untuk mencapai matlamat, serta menyentuh strategi pengurusan pembelajaran yang berpusatkan guru, bahan, dan pelajar. Dokumen itu juga membincangkan pengurusan bilik darjah, sekolah, sumber, tingkah laku pelajar, dan hubun
Makalah ini membahas upaya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan di Indonesia, meliputi pengertian pendidik dan kependidikan, peran mereka, strategi pengembangan, dan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah seperti peningkatan gaji, pelatihan, dan sertifikasi. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah strategi pembelajaran prediction guide (tebak pelajaran) dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Beberapa poin pokok yang diangkat antara lain permasalahan rendahnya hasil belajar siswa, pentingnya memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar, dan dugaan bahwa strategi prediction guide dapat membantu siswa ter
Guru sekolah rendah memainkan peranan penting dalam pendidikan anak didik melalui penyampaian ilmu, membimbing pelajar, dan menjadi pengamal reflektif untuk meningkatkan kualiti pengajaran."
Guru memainkan peranan yang kompleks dan penting dalam pendidikan sebagai pengamal ilmu, pembentuk nilai, dan agen perubahan untuk membangunkan murid dan masyarakat. Tugas utama guru adalah menyampaikan ilmu pengetahuan, memupuk nilai-nilai murni, dan mengubah generasi masa depan menjadi insan yang bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Latar belakangnya meliputi sosial, pedagogis, dan psikologis. Bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk membantu perkembangan optimal siswa dan mendukung pendidikan. Guru memainkan peran penting dalam memberikan layanan bimbingan.
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarIntan Irawati
油
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan pentingnya layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar, dengan menjelaskan tiga aspek utama yaitu pengaruh lingkungan sosial budaya, perkembangan pendidikan, dan peran guru sebagai pendidik yang membutuhkan pendekatan personal untuk membantu perkembangan siswa.
Dokumen tersebut membahas enam komponen utama pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi antara pendidik dan peserta didik, isi pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan memungkinkan terjadinya proses pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Makalah ini membahas tentang arti penting dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dan konseling berperan dalam peningkatan mutu pendidikan dengan membantu siswa dalam mengembangkan diri secara optimal, mengatasi masalah belajar dan pribadi, serta menciptakan suasana belajar yang kondusif. Bimbingan dan konseling juga bermanfaat bagi guru untuk memahami siswa dan meningkatkan proses pembel
1. Makalah ini membahas tentang tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran. Guru memainkan peranan penting sebagai administrator pendidikan, edukator, dan konselor.
2. Sebagai administrator, guru bertanggung jawab mengelola kelas dan memfasilitasi proses belajar mengajar. Sebagai edukator, guru bertugas mendidik siswa secara holistik. Sebagai konselor, guru memberikan bimbingan kepada siswa.
3. Tug
Dokumen ini membahas pentingnya psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan dan peran pendidik dalam menentukan perkembangan peserta didik. Tingkatan perkembangan peserta didik meliputi taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, dan perguruan tinggi. Pendidik berperan dengan merumuskan tujuan pembelajaran, memilih metode yang tepat, dan memberikan bimbingan. Dokumen ini juga menjelaskan
Dokumen tersebut membahas peranan berbagai pihak dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dasar, termasuk kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru pembimbing. Dokumen tersebut juga menjelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak tersebut dalam memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa.
Tiga peranan penting guru dalam merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan dan Falsafah Pendidikan Guru adalah (1) melaksanakan kurikulum dan kokurikulum secara menyeluruh dan bersepadu untuk membangunkan potensi murid, (2) meningkatkan pengetahuan dan kemahiran profesional secara berterusan, dan (3) menyemai nilai-nilai murni dan etika keguruan kepada murid.
2. Konsep dasar Bimbingan dan
konseling
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu
komponen dlm keseluruhan sistem pendidikan
khususnya di sekolah; guru sbg salah satu pendukung
unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung
jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan
pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki
wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep dasar
bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Pola Organisasi Bimbingan di
Sekolah
ORANG TUA KEPALA SEKOLAH
SISWA
GURU
GURU WALI KELAS KONSELOR
PARA SISWA
4. Lingkup bahasan
Latar belakang berbagai aspek yang berkaitan dengan
perlunya layanan bimbingan di sekolah
Latar belakang sosial kultural
Latar belakang pedagogis
Latar belakang psikologis
Pengertian, prinsip dan asas bimbingan dan konseling di
sekolah.
Fungsi, sasaran, dan ruang lingkup layanan bimbingan
dan konseling di sekolah.
5. LATAR BELAKANG BIMBINGAN
DAN KONSELING
Latar belakang sosio-kultural
Perkembangan zaman (globalisasi) menimbulkan perubahan dan
kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial,
politik, ekonomi, industri, informasi dsb. ....DOCDampak Globalisasi.doc
Akibatnya ialah berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
individu, misalnya, pengangguran, syarat-syarat pekerjaan,
penyesuaian diri, jenis dan kesempatan pendidikan,
perencanaan dan pemilihan pendidikan, masalah
hubungan sosial, masalah keluarga, keuangan, masalah
pribadi, dsb. Walaupun pada umumnya masing-masing individu
berhasil mengatasi dengan sempurna, sebagian lain masih
perlu mendapatkan bantuan.
6. conti
Tanggung jawab sekolah ialah membantu para
siswa baik sbg pribadi maupun sbg calon anggota
masyarakat, dengan mendidik dan menyiapkan
siswa agar berhasil menyesuaikan diri di
masyarakat dan mampu menyelesaikan berbagai
masalah yang dihadapinya.
Program bimbingan dan konseling
membantu berhasilnya program pendidikan pada
umumnya
7. cont
Latar belakang pedagogis
Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah, pendidikan diartikan
sebagai suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Sedangkan tujuan pendidikan
sebagaimana dikemukakan dalam GBHN adalah: Untuk
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan
dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia
pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.gbhn penddkn.pdf ....DOCuu sisdiknas 20 2003.doc Dan
pengertian dan tujuan di atas, jelas bahwa yang menjadi tujuan
inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian
secara optimal dan setiap anak didik sebagai pribadi.
Dengan demikian setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan
kepada tercapainya pribadi-pribadi yang berkembang optimal
sesuai dengan potensi masing-masing.
8. cont
Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka
kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak
hanya berupa kegiatan instruksional (pengajaran), akan tetapi
meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara
pribadi mendapat layanan sehingga akhirnya dapat berkembang
secara optimal. Kegiatan pendidikan yang diinginkan seperti
tersebut di atas, adalah kegiatan pendidikan yang ditandai dengan
pengadministrasian yang baik, kurikulum beserta proses belajar
mengajar yang memadai, dan layanan pribadi kepada anak didik
melalui bimbingan.
Dalam hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang
amat penting dalam pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak
didik agar berkembang secara optimal. Dengan demikian maka hasil
pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik
yang berkembang baik secara akademik, psikologis, maupun
sosial.
9. Fakta:
Pendidikan belum sepenuhnya dapat membantu
perkembangan kepribadian anak didik secara
optimal.
Secara akademis masih nampak gejala bahwa anak didik
belum mencapai prestasi belajar secara optimal pula.
Secara psikologis masih banyak adanya gejala-gejala
perkembangan kepribadian yang kurang matang, kurang
percaya pada diri sendiri, kecemasan, putus asa,
bersikap santai, kurang responsif, ketergantungan,
pribadi yang tidak seimbang, dan sebagainya
10. Salah satu komponen pendidikan adalah Guru
Apakah peran guru dalam pendidikan?
1) Pengambilan inisiatif, pengarah dan penilai kegiatan-kegiatan pendidikan.
Hal ini berarti bahwa guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan
pendidikan yang direncanakan serta nilainya.
2) Wakil masyarakat yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi
suatu masyarakat. Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan
masyarakat dalam arti yang baik.
3) Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Bahwa guru bertanggung jawab
untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang berupa
pengetahuan, hendaknya akan diajarkannya baik isi maupun metode.
4) Penegak disiplin yaitu harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.
5) Pelaksana administrasi pendidikan Di samping menjadi pengajar, guru pun
bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pendidikan. Dia harus mampu
melaksanakan kegiatan-kegiatan administratif.
6) Pemimpin generasi muda. Masa depan generasi muda terletak di tangan
guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri
untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.
7) Penterjemah kepada masyarakat artinya guru berperan untuk
menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada
masyarakat, khususnya untuk masalah-masalah pendidikan.
11. Dilihat dan segi dirinya sendiri (self oriented), seorang
guru harus berperan sebagai:
1) Petugas sosial yaitu seorang yang harus membantu untuk
kepentingan masyarakat. Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat
guru senantiasa merupakan petugas-petugas yang dapat dipercaya
untuk berpartisipasi di dalamnya.
2) Pelajar dan ilmuwan yaitu sebagai yang senantiasa terus
menerus menuntut ilmu pengetahuan. Dengan berbagai cara
setiap saat guru senantiasa belajar untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan. Disamping itu guru menjadi
spesialisasi, misalnya seorang guru matematik akan menjadi wakil
dan dunia matematika.
3) Orang tua: yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam
pendidikan anaknya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan
sesudah keluarga, sehingga dalam arti luas sekolah dapat
merupakan keluarga di mana guru berperan sebagai orang tua
dari siswa-siswanya.
4) Pencari teladan : yaitu yang senantiasa mencarikan teladan
yang baik untuk siswa, dan bahkan bagi seluruh masyarakat.
Guru menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku.
12. 5) Pencari keamanan yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman
bagi orang lain (siswa). Guru menjadi tempat berlindung bagi
siswa-siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.
Guru dilihat secara psikologis, guru dipandang sebagai:
1) Ahli psikologi pendidikan yaitu petugas psikologi dalam
pendidikan, yang melaksanakan tugasnya atas dasar prinsip-
prinsip psikologi.
2) Seniman dalam hubungan antar manusia ( human relation),
yaitu orang yang mampu membuat hubungan antarmanusia
untuk tujuan tertentu, dengan menggunakan teknik tertentu,
khususnya dalam kegiatan pendidikan.
3) Pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat dalam
pendidikan.
4) Catalytic agent yaitu orang yang mempunyai pengaruh dalam
menimbulkan pembaharuan. Sering pula peranan ini disebut
sebagai inovator (pembaharu).
5) Petugas kesehatan mental ( hygiene worker) yang bertanggung
jawab terhadap pembinaan kesehatan mental khususnya
kesehatan mental siswa.
13. c. Guru sebagai Direktur Belajar (Director of Learning )
Dalam proses belajar mengajar dia tidak hanya memakai pendekatan
instruksional tetapi juga melalui pendekatan pribadi (personal
approach) dgn demikian dia dituntut utk memahami siswa secara
mendalam sehingga dia dapat membantu dlm keseluruhan proses
belajarnya. Sbg director of learning guru sekaligus berperan sebagai
pembimbing dlm proses belajar siswanya. Yg harus dilakukan guru
ialah sbb:
1) mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu
maupun kelompok;
2) memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses
belajar;
3) memberikan kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat
belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya; Uji personalitas.xls Memletics-
Learning-Styles-Inventory[1].pdf
4) membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah
pribadi yang dihadapinya;
5) menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah
dilakukan.
14. Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan
dilihat dan segi pendidikan.
Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu
usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini
mengandung implikasi bahwa proses pendidikan menuntut
adanya pendekatan yang lebih luas dari pada sekedar pengajaran.
Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan pribadi melalui
layanan bimbingan dan konseling.
Kedua, pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan
karenanya selalu terjadi perubahan perubahan dan penyesuaian
dalam komponen-komponennya. Menghadapi perkembangan ini
para siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam
penyesuaian diri melalui layanan bimbingan.
Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak
hanya sebagai pengajar,tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai
pendidik. Sebagai pendidik, maka guru seyogyanya dapat
menggunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para
siswanya. Pendekatan pribadi ini diwujudkan melalui layanan
bimbingan.
15. Latar belakang psikologis
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik, merupakan
pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Siswa sebagai
individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki
kebutuhan dan dinamika dalam interaksinya dengan lingkungannya. Sebagai
pribadi yang unik, terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu
dengan lainnya. Di samping itu, siswa sebagai pelajar, senantiasa terjadi
perubahan tingkah laku sebagai hasil proses belajar.
a) Perkembangan individu:Proses perkembangan dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik dan dalam maupun dan luar. Dan dalam dipengaruhi oleh
pembawaan dan kematangan, dan dan luar dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Perkembangan dapat berhasil baik jika faktor-faktor tersebut
dapat saling melengkapi. Untuk mencapai perkembangan yang baik harus ada
asuhan yang terarah. Asuhan dalam perkembangan dengan melalui proses
belajar sering disebut pendidikan.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab
dalam memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu.
Bimbingan dan konseling akan merupakan bantuan individu di dalam
memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Dalam
konsepsi tentang tugas perkembangan (developmental task) dikatakan bahwa
setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas-tugas perkembangan yang
harus diselesaikan. Berhasil tidaknya individu dalam menyelesaikan tugas-
tugas tersebut akan berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya dalam
penyesuaian dirinya di dalam masyarakat. Melalui layanan bimbingan dan
konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya
dengan baik.
16. cont
Dilihat dari proses dan fase perkembangannya, para siswa berada
fase masa remaja (adolescent). Masa ini ditandai dengan berbagai
perubahan menuju kearah tercapainya kematangan dlm berbagai
aspek seperti biologis, intelektual, emosional, sikap, nilai, dsb.
Para siswa yg berada pada masa transisi di akhir masa anak-anak
dan memasuki masa remaja sbg persiapan memasuki dunia
dewasa. Dlm situasi ini siswa akan mengalami berbagai
guncangan yang akan mempengaruhi seluruh pola perilakunya,
dan secara langsung atau tdk langsung mempengaruhi proses
belajarnya.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen
pendidikan yg dapat membantu para siswa dlm proses
perkembangannya. Pemahaman terhadap masalah perkembangan
dengan prinsip-prinsipnya akan merupakan kebutuhan yang
mendasar bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
17. B) Masalah Perbedaan Individu (*)
Keunikan dan individu mengandung anti bahwa tidak ada dua orang
individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya , baik aspek
jasmaniah maupun rohaniah. Individu yang satu berbeda dan individu yang
lainnya. Timbulnya perbedaan individu ini dapat kita kembalikan kepada
faktor pembawaan dan lingkungan sebagai komponen utama bagi
terbentuknya keunikan individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan
perbedaan individu meskipun dengan lingkungan sama. Dan sebaliknya
lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu
meskipun pembawaannya sama.
Di sekolah seringkali tampak masalah perbedaan individu ini, misalnya ada
siswa yang sangat cepat dan ada yang lambat belajar, ada yang cerdas, dan ada
yang berbakat dalam bidang tertentu, dan sebagainya. Kenyataan ini akan
membawa konsekwensi bagi pelayanan pendidikan, khususnya yang
menyangkut bahan pelajaran, metode mengajar, alat-alat pelajaran, penilaian,
dan pelayanan lain. Di samping itu, perbedaan perbedaan ini seringkali banyak
menimbulkan masalah-masalah baik bagi siswa itu sendiri maupun bagi
lingkungan. Siswa akan menghadapi kesulitan dalam penyesuaian diri antara
keunikan dirinya dengan tuntutan dalam lingkungannya. Hal ini disebabkan
pelayanan pada umumnya program pendidikan memberikan pelayanan atas
dasar ukuran ukuran pada umumnya atau rata-rata.
18. Mengingat bahwa yang menjadi tujuan pendidikan adalah
perkembangan yang optimal dan setiap individu, maka masalah
individu ini perlu mendapat perhatian dalam pelayanan
pendidikan. Sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada
siswa dalam masalah-masalah sehubungan dengan perbedaan
individu. Dengan kata lain sekolah hendak nya memberikan
pelayanan kepada para siswa secara invidual sesuai dengan
keunikan masing-masing. Usaha melayani siswa secara individual
dapat diselenggarakan melalui program bimbingan dan konseling.
Dengan demikian keunikan diri masing-masing siswa itu tidak
banyak menimbulkan masalah yang menghambat mereka dalam
seluruh proses pendidikan.
19. Beberapa segi perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian ialah perbedaan
dalam:
1) kecerdasan;
2) kecakapan;
3) hasil belajar;
4) bakat;
5) sikap;
6) kebiasaan;
7) pengetahuan;
8) kepribadian;
9) cita-cita;
10) kebutuhan;
11) minat;
12) pola-pola dan tempo perkembangan;
13) ciri-ciri jasmaniah;
14) latar belakang lingkungan.
Data tentang perbedaan-perbedaan tersebut akan besar sekali manfaatnya bagi usaha
bantuan yang diberikan kepada siswa di sekolah.
20. c. Masalah Kebutuhan Individu
Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu
bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup
individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya,
maka dia akan merasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi
kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun
bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan
cara dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya
merupakan perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Sekolah
hendaknya menyadari hal tersebut, baik dalam mengenal kebutuhan-
kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam memberikan bantuan yang sebaik-
baiknya dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti telah dikatakan di
atas, kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan
masalah-masalah bagi dirinya.
Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri
individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
21. Beberapa diantara kebutuhan-kebutuhan yang harus kita perhatikan
ialah kebutuhan:
1) memperoleh kasih sayang;
2) memperoleh harga diri;
3) untuk memperoleh pengharapan yang sama;
4) ingin dikenal;
5) memperoleh prestasi dan posisi;
6) untuk dibutuhkan orang lain;
7) merasa bagian dari kelompok;
8) rasa aman dan perlindungan diri;
9) untuk memperoleh kemerdekaan diri. Hirarki kbth Maslow.pdf
Pengenalan terhadap jenis dan tingkat kebutuhan siswa sangat
diperlukan bagi usaha membantu mereka. Program bimbingan
dan konseling merupakan salah satu usaha kearah itu.
22. d. Masalah Penyesuaian Diri dan Kelainan Tingkah Laku
Kegiatan atau tingkah laku pada hakikatnya merupakan cara
pernenuhan kebutuhan. Banyak cara yang dapat ditempuh
individu untuk memenuhi kebutuhannya, baik cara-cara yang
wajar maupun yang tidak wajar, cara-cara yang disadari maupun
yang tidak disadari. Yang penting untuk dapat memenuhi
kebutuhan ini, individu harus dapat menyesuaikan
antara kebutuhan dengan segala kemungkinan
yang ada dalam lingkungan, disebut sebagai
proses penyesuaian diri. Individu harus menyesuaikan diri
dengan berbagai lingkungan baik lingkungan sekolah, rumah
maupun masyarakat.
Proses penyesuaian diri ini banyak sekali menimbulkan berbagai
masalah terutama bagi diri individu sendiri. Jika individu dapat
berhasil memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
lingkungannya dan tanpa menimbulkan gangguan atau
kerugian bagi lingkungannya, hal itu disebut adjusted
atau penyesuaian yang baik. Dan sebaliknya jika individu gagal
dalani proses penyesuaian diri tersebut, disebut maladjusted atau
salah suai.
23. Dalam hal ini sekolah hendaknya memberikan bantuan
agar setiap siswa dapat menyesuaikan diri dengan baik
dan terhindar dan timbulnya gejala-gejala salah suai.
Sekolah hendaknya menempatkan diri sebagai
suatu lingkungan yang memberikan kemudahan-
kemudahan untuk tercapainya penyesuaian yang
baik.
Di atas telah dikatakan bahwa jika individu gagal dalam
memperoleh penyesuaian diri, maka ia akan sampai
pada suatu situasi salah suai. Gejala-gejala salah suai ini
akan dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku yang
kurang wajar atau yang sering disebut sebagai bentuk
kelainan tingkah laku.
24. Kenyataan kelainan tingkah laku ini sering tampak
seperti tingkah laku agresif, rasa rendah diri, bersifat
bandel, haus perhatian, mencuri dan sebagainya. SISWA
Gejala-gejala semacam itu seringkali banyak
BERMASALAH.ppt
menimbulkan berbagai masalah. Tentu saja hal itu tidak
dapat dibiarkan terus, karena akan banyak mengganggu
baik bagi individu itu sendiri maupun bagi lingkungan.
Mereka yang menunjukkan gejala-gejala kelainan
tingkah laku mempunyai kecenderungan untuk
gagal dalam proses pendidikannya. Oleh karena itu
diperlukan adanya suatu usaha nyata untuk
menanggulangi gejala-gejala tersebut. Dalam hubungan
ini bimbingan dan konseling memberikan peranan yang
cukup penting.
25. e. Masalah Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar
rnerupakan kegiatan inti. Sebagaimana telah dikemukakan di atas,
pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai bantuan
perkembangan dengan melalui kegiatan belajar. Secara
psikologis belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
memperoleh perubahan tingkah laku untuk memperoleh
pola pola respons yang baru yang diperlukan dalam
interaksi dengan lingkungan secara efisien.
Dalam proses belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi
pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Beberapa masalah
belajar, misalnya bagamana menciptakan kondisi yang baik agar
perbuatan belajar berhasil, memilih metode dan alat-alat yang
tepat sesuai dengan jenis dan situasi belajar, membuat rencana
belajar bagi siswa, menyesuaikan proses belajar dengan keunikan
siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar, dan
sebagainya. Bagi siswa sendiri, masalah-masalah belajar yang
mungkin timbul misalnya pengaturan waktu belajar, memilih cara
belajar, menggunakan buku-buku pelajaran, belajar berkelompok,
mempersiapkan ujian, memilih mata kuliah yang cocok, dsb
26. Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar ini banyak
masalah-masalah yang timbul terutama yang dirasakan
oleh si pelajar. Sekolah mempunyai tanggung jawab
yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil
dalam belajar. Untuk itu hendaknya sekolah
memberikan bantuan kepada siswa dalam mengatasi
masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar. Di
sinilah letak penting dan perlunya program bimbingan
dan konseling untuk rnembantu agar mereka berhasil
dalam belajar.
27. Kesimpulan
Uraian di atas, menjelaskan bahwa perlunya layanan bimbingan di
sekolah adalah berlatarbelakangkan tiga aspek. Pertama adalah aspek
lingkungan, khususnya lingkungan. sosial kultural, yang secara
langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi individu siswa sebagai
subjek didik, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sebagai akibat
dari lingkungan pengaruh sosial-kultural ini, maka individu memerlukan
adanya bantuan dalam perkembangannya, dan sekolahpun memerlukan
pendekatan khusus. Bantuan dan pendekatan yang diperlukan adalah
layanan bimbingan dan konseling.
Aspek yang kedua adalah lembaganya itu sendiri yaitu pendidikan
yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian
subjek didik. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dilaksanakan
secara tuntas baik dalam proses kegiatannya maupun tindak dan para
pelaksana nya yaitu guru sebagai pendidik. Untuk menuntaskan
pendidikan, diperlu kan adanya layanan bimbingan dan konseling.
Aspek ketiga adalah yang menyangkut segi subjek didik sebagai
pribadi yang unik, dinamik dan berkembang, memerlukan pendekatan
dan bantuan yang khusus melalui layanan bimbingan dan konseling.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan (sosial
kultural) pendidikan, dan siswa (psikologis) merupakan latar belakang
perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
28. Setelah kita mendiskusikan beberapa hal di atas, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut secara ringkas.
1) Berikan penjelasan, apakah yang dimaksud dengan:
a. latar belakang sosial-kultural
b. latar belakang pedagogis.
c. latar belakang psikologis.
d. guru sebagai direktur belajar.
e. guru sebagai pelajar dan ilmuwan.
f. gejala salah suai.
2) Perkembangan teknologi banyak memberikan kemudahan-kemudahan bagi individu, akan tetapi
dapat pula menimbulkan masalah-masalah. Jelaskan maksud pernyataan tersebut, dan berikan
contohnya.
3) Siswa SMP yang baru masuk pada hakikatnya berada pada masa peralihan lingkungan
pendidikan yaitu dan lingkungan SD ke lingkungan SMP. Dalam situasi ini siswa baru
harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru.
a. Berikan contoh hal-hal yang bersitat baru di SMP, sehingga para siswa perlu
menyesuaikan diri.
b. Mengapa untuk hal itu siswa memerlukan bantuan?
c. Berikan contoh upaya-upaya membantu mereka.
4) Berikan beberapa contoh konkret yang menunjukkan bahwa antarsiswa terdapat
perbedaan dalam beberapa aspek. Apa yang dapat dilakukan sehubungan dengan
adanya perbedaan tersebut?
5) Dikatakan bahwa tingkah laku terjadi karena adanya kebutuhan. Coba Anda diskusikan dengan
beberapa teman Anda (sbg siswa), kebutuhan-kebutuhan apakah yang mendorong mereka
memasuki sekolah (SMTP). Bagaimana kesimpulan Anda, dan apa yang sebaiknya Anda
lakukan
29. Rangkuman
Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya
dengan beberapa aspek yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial-
kultural, pedagogis, dan psikologis. Latar belakang sosial-kultural
berhubungan dengan masalah perkembangan sosial yang juga erat kaitannya
dengan perkembangan kebudayaan khususnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perkembangan tersebut mempengaruhi sekolah sebagai lembaga
pendidikan dan juga mempengaruhi siswa sebagai individu. Latar belakang
pedagogis berhubungan dengan masalah hakikat pendidikan sebagai usaha
mengembangkan kepribadian, dinamika dan perkembangan kepribadian, dan
hakikat peranan guru sebagai pendidik. Hal itu berkaitan erat dengan perlunya
layanan pribadi para siswa dalam upaya mencapai perkembangan optimal.
Latar belakang psikologis, berhubungan dengan hakikat siswa sebagai pribadi
yang unik, dinamik dan berkembang, dalam upaya mencapai perwujudan diri.
Secara psikologis setiap siswa memerlukan adanya layanan yang bertitik tolak
dari kondisi keunikan masing-masing.
Ketiga hal di atas, menuntut adanya layanan bimbingan dan konseling sebagai
salah satu unsur dalam keseluruhan pendidikan di sekolah.